Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

PENETAPAN BAHAN ORGANIK TANAH

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Suyamto, MP.

Disusun Oleh :
Kholil Shidiq Wijaya
22201032033
Kloter H (1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2023

1
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................iii

DAFTAR TABEL....................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang...............................................................................................5

1.2 Tujuan.............................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................

2.1 Reaksi Tanah (pH)..........................................................................................6

2.2 Tanah Alfisol..................................................................................................6

2.3 Tanah Vertisol.................................................................................................7

2.4 Tanah Mollisol................................................................................................7

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reaksi Tanah.........................................7

BAB III METODOLOGI.......................................................................................10

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum..................................................10

3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................10

3.3 Langkah Kerja..............................................................................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................11

4.1 Hasil..............................................................................................................11

4.2 Pembahasan..................................................................................................11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................14

5.1 Kesimpulan...................................................................................................14

5.2 Saran.............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15

LAMPIRAN............................................................................................................16

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul
Hal
1. Hasil Perhitungan Bahan Organik Tanah ..................................................11

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul
Hal
1. Hasil Perhitungan.......................................................................................16
2. Dokumentasi..............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah meruapakan tempat hidup berbagai makhluk hidup baik flora dan
fauna yang ada di dalalm tanah. Makhluk hidup ini hidup di dalam tanah
dengan memanfaatkan bahan organik yang terkandung di dalam tanah.
Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu system
kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman atau binatang yang
terdapat di dalam tanah yang terus meneru mengalami perubahan bentuk,
karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia. Hampir seluruh
kehidupan dalam tenah tergantung pada bahan organik untuk keperluan
sumber energi dan unsur hara.
Bahan organik penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara
fisika, kimia, maupun biologi tanah. Proses penting yang berlangsung dan
berhubungan dengan pembentukan tanah adalah penimbunan bahan organik
yang selalu mencapai tingkat keseimbangan. Tingkat penimbuhan bahan
organik dalam tanah tergantung pada sifat lingkungan pembentukan tanah ang
mencakup dua proses yaitu penambahan residu atau sisa-sisa hewan dan
perombakan bahan organik tersebut oleh jasad mikro perombak tanah.
Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah.
Peranan bahan organik dalam tanah adalah dalam kaitannya dengan
perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisika, kimia, dan sifat biologis tanah.
Bahan organik merupakan pembentuk gradulasi dalam tanah dan sangat
penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan praktikum c-organik agar
tanah dapat dikelola dengan baik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua
mahkluk hidup di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan
dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penompang akar. Struktur
tana yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk
bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai

5
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk
hidup dan bergerak.

1.2 Tujuan
1. Untuk menentukan bahan organik suatu tanah.
2. Untuk mengetahui fakor-faktor yang mempengaruhi bahan organik suatu
tanah.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Organik


Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur
ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat
digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air (Afandi, 2015).
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan
binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan aktif dan menjadi mangsa
serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan
tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-
sisa tanaman atau binatang (Akhmad, 2018).
Bahan organik tanah merupakan bagian dari tanah yang berfungsi
meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan mikro hara dan faktor-
faktor pertumbuan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk kimia
(anorganik). Tanah dengan bahan organik yang rendah, mempunyai daya
sangga hara yang rendah, sehingga pemupukan kurang efisien, tanah yang
subur mengandung bahan organik seitar 3-5% (Hasibuan, 2015).
Adapun sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akr,
batang, ranting, daun, dan bauah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan
melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun
utama dari bahan organik tersebut (Dwiastuti, 2016). Unsur karbon ini berada
dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa,
pati, dan bahan-bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur
yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan
unur penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan
bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan
akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah.
Tubuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari
seluruh mahkluk hidup (Subowo, 2013).
Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus
menggunakan bahanorganik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan

7
pula bahan organik. Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan
memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal
itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut.
Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Al ini
tergantung dari beberapa hal yaitu, tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut,
populsai mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan
pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh
berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan
lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian
besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%.
Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-
30%, dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan karbon merupakan bagian yang
terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing
sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seuruh unsur hara yang
diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H, dan O (Nariratih, 2013).
Menurut (Sumarno, 2015) fungsi bahan organik di dalam tanah sangat
banyak, baik terhadap sifat fisik, biologi, maupun kimia, antara lain sebagai
berikut:
1. Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregat
yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas, dan infiltrasi menjadi
lebih baik. Akibatnya daya tahan tanah terhadap erosi akan meningkat.
2. Meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan dalam tanah.
3. Meningkatkan retensi air yang dibuthkan bagi tanaman.
4. Mengimbolisasi senyawa antropoganik maupun logam berat yang masuk
ke dalam tanah.
5. Meningkatkan kapasitas sangga tanah.
6. Meningkatkan suhu tanah.
7. Mensuplai energi bagi organisme tanah.
8. Meningkatkan organisme saprofit dan menekan organsme parasit bagi
tanaman.
Selain memiliki dampak positif penggunaan bahan organik dapat pula
memberikan dampak yang merugikan. Salah satu dampak negatif yang dapat

8
mucul akibat dari penggunaan bahan organik yang berasal dari sampah kota
adalah meningkatnya logam berat yang dapat disimilasi dan diserap tanaman,
meningkatkan sainitas, kontaminasi dengan senyawa organik seperti poli
klorat bifenil, fenol, dan asam organik (propionic dan butirik) (Supriyadi,
2014).
Menurunnya kadar bahan organik merupakan sala satu bentuk kerusakan
tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi
negara berkembang karena intensitasnya yang cenderung meningkat,
sehingga tercipta tanah-tanah rusak yang jumlah maupun intensitasnya
meningkat. Kerusakan tanah secara garis besar dapat digolongkan menjadi
tiga kelompok utama, yaitu kerusakan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah.
Kerusakan kimia tanah dapat terjadi karena pemasaman tanah, akumulasi
garam-garam (salinisasi), tercemar logam berat, dan tercemar bahan-bahan
organik dan xenobiotik seperti pestisida atau tumpahan minyak bumi.
Kandungan bahan organik sangat mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman
(Syofiani,2020).

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bahan Organik


Menurut (Tangketasik, 2012) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kadar bahan organik antara lain sebagai berikut:
a. Kedalaman Lapisan
Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan N. kadar bahan
organik terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm (15-20%).
Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin berkurang. Hal ini
disebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi di lapisan
atas.
b. Iklim
Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Makin ke
daerah dingin, kadar bahan organik dan N makin tinggi. Pada kondisi
yang sama kadar bahan organik dan N bertambah 2 hingga 3 kali tiap
suhu tahunan rata-rata turun 100oC bila kelemban efektif meningkat,

9
kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal ini menunjukkan suatu
hambatan kegiatan organisme tanah.

10
c. Tekstur
Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat maka makin
tinggi kadar bahan organik dan N tanah, bila kondisi lainnya sama. Tanah
berpasir memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organik cepat
habis.
d. Drainase
Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi
terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar
bahan organik dan N tinggi daripada tanah.
e. Vegetasi
Vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah juga
mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda
dengan padang rumput dan tanah pertanian. Fator-faktor ini saling
berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri.

11
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum


Praktikum Dasar Ilmu Tanah dilaksanakan pada hari sabtu kloter H (1)
pukul 12.30 yang bertempatkan di gedung Halal Center latai 4 Labolatorium
Pertanian. Prosesi menentukan tekstur suatu tanah dengan menggunakan
sampel tanah biasa pada hari Rabu, 31 Mei 2023 di gedung Halal Center
lantai 4 Labolatorium Pertanian.

3.2 Alat dan Bahan


Selama proses praktikum tentu ada alat dan bahan yang digunakan antara
lain: Erlenmeyer 250 mL, Pipet Tetes, Buret Statif, Gelas Ukur 10 mL dan
100 mL, Sampel Tanah Biasa, Aquades, H3PO4 (85%), H2SO4 Pekat (96%),
K2Cr2O7, Larutan Fe2SO4 1N, Indikator Difinilamine.

3.3 Langkah Kerja


1. Menghaluskan tanah, timbang 0,5 gr
2. Memasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL
3. Memasukkan 10 mL K2Cr2O7 ke erlenmeyer
4. Tambahkakn 20 mL H2SO4, diamkan selama 20 menit
5. Tambahkan aquades 200 mL
6. Tambahkan 10 mL H3PO4, dan indikator definilamine 30 tetes
7. Memalakukan titrasi menggunakan Fe2SO4 1N dengan magnetic stirer
hingga larutan berubah hijau terang

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Perhitungan Bahan Organik Tanah

Volume
%C-Organik %BO
Blanko (mL) Sampel (mL) (%) (%)

10,4 5,8 2,65 4,58

4.2 Pembahasan
Pelaksanaan praktikum Dasar Ilmu Tanah yang telah dilaksanakan dalam
menentukan bahan organik suatu tanah menggunakan sampel tanah biasa dan
diperoleh; %C-Organik : 2,65% dan %Bahan Organik (BO) : 4,58%. Tanah
dengan kandungan bahan organik sebesar 4,58% termasuk tanah yang sangat
subur, karena pada umumnya kandungan bahan organik dalam tanah paling
tinggi hanya mencapai 5%.
Saat melaukan praktikum penentuan bahan organik ini, ada beberapa
cairan yang berperan dalam menentukan besaran kandungan bahan organik
dalam tanah, antara lain; K2Cr2O7 (Kalium Kromat) : Berfungsi sebagai
pengikat C dalam tanah, H2SO4 (Asam Sulfat) : Berfungsi membantu
mempercepat reaksi, Aquades : Berfungsi menghentikan reaksi yang terjadi,
H3PO4 (Asam Fospat) : Berfungsi mencegah gangguan dari Fe 2SO4 (Ferosida
Sulfat), Indikator Definilamine : Berfungsi sebagai indikator, dan Fe 2SO4
(Ferosida Sulfat) : Berfungsi untuk menentukan volume sampel hingga warna
ciran berubah hijau.
Ditinjau dari hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh bahwa tanah
yang di uji memiliki kandungan bahan organik yang sangat baik yaitu sebesar
4,58%. Tanah dengan kandungan bahan organik seperti demikian sangat
bagus apabila digunakan sebagai media bercocok tanam oleh para petani,
karena tanah dengan kadar bahan organik yang tinggi menunjukkan bahwa
tanah tersebu sangat subur dan layak dijadikan media untuk bercocok tanam.

13
Menurut (Sumarno, 2015) fungsi bahan organik di dalam tanah sangat
banyak, baik terhadap sifat fisik, biologi, maupun kimia, antara lain sebagai
berikut:
1. Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregat
yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas, dan infiltrasi menjadi
lebih baik. Akibatnya daya tahan tanah terhadap erosi akan meningkat.
2. Meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan dalam tanah.
3. Meningkatkan retensi air yang dibuthkan bagi tanaman.
4. Mengimbolisasi senyawa antropoganik maupun logam berat yang masuk
ke dalam tanah.
5. Meningkatkan kapasitas sangga tanah.
6. Meningkatkan suhu tanah.
7. Mensuplai energi bagi organisme tanah.
8. Meningkatkan organisme saprofit dan menekan organsme parasit bagi
tanaman.
Para petani sebaiknya terus menggunakan tanah dengan kadar bahan
organik seperti tanah yang telah di ujikan, dengan demikian hasil tanam para
petani juga akan terus meningkat baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Serta tetap menjaga kesuburan tanahnya, sehingga dapa digunakan dalam
jangka waktu yang sangat lama.
Menurut (Tangketasik, 2012) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kadar bahan organik antara lain sebagai berikut:
a. Kedalaman Lapisan
Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan N. kadar bahan
organik terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm (15-20%).
Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin berkurang. Hal ini
disebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi di lapisan
atas.
b. Iklim
Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Makin ke
daerah dingin, kadar bahan organik dan N makin tinggi. Pada kondisi
yang sama kadar bahan organik dan N bertambah 2 hingga 3 kali tiap

14
suhu tahunan rata-rata turun 100oC bila kelemban efektif meningkat,
kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal ini menunjukkan suatu
hambatan kegiatan organisme tanah
c. Tekstur
Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat maka makin
tinggi kadar bahan organik dan N tanah, bila kondisi lainnya sama. Tanah
berpasir memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organik cepat
habis.
d. Drainase
Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi
terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar
bahan organik dan N tinggi daripada tanah.
e. Vegetasi
Vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah juga
mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda
dengan padang rumput dan tanah pertanian. Fator-faktor ini saling
berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri.

15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan praktikum Dasar Ilmu Tanah yang telah dilaksanakan dalam
menentukan bahan organik suatu tanah menggunakan sampel tanah biasa
dan diperoleh; %C-Organik : 2,65% dan %Bahan Organik (BO) : 4,58%.
Tanah dengan kandungan bahan organik sebesar 4,58% termasuk tanah
yang sangat subur.
2. Tanah dengan kandungan bahan organik seperti demikian sangat bagus
apabila digunakan sebagai media bercocok tanam oleh para petani, karena
tanah dengan kadar bahan organik yang tinggi menunjukkan bahwa tanah
tersebu sangat subur dan layak dijadikan media untuk bercocok tanam.

5.2 Saran
Para petani sebaiknya terus menggunakan tanah dengan kadar bahan
organik seperti tanah yang telah di ujikan, dengan demikian hasil tanam para
petani juga akan terus meningkat baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Serta tetap menjaga kesuburan tanahnya, sehingga dapa digunakan dalam
jangka waktu yang sangat lama.

16
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, F. N., Siswanto, B., & Nuraini, Y. (2015). Pengaruh pemberian berbagai
jenis bahan organik terhadap sifat kimia tanah pada pertumbuhan dan
produksi tanaman ubi jalar di Entisol Ngrangkah Pawon, Kediri. Jurnal
Tanah dan Sumberdaya Lahan, 2(2), 237-244.
Akhmad, R. S. (2018). Bahan organik tanah: klasifikasi, fungsi dan metode studi.
Dwiastuti, S., MARIDI, M., Suwarno, S., & Puspitasari, D. (2016). Bahan
Organik Tanah di Lahan Marjinal dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. In Proceeding Biology Education Conference:
Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 13, No. 1, pp. 748-
751).
Hasibuan, A. S. Z. (2015). Pemanfaatan bahan organik dalam perbaikan beberapa
sifat tanah pasir pantai selatan Kulon Progo. PLANTA TROPIKA: Jurnal
Agrosains (Journal of Agro Science), 3(1), 31-40.
Nariratih, I., Damanik, M. M. B., & Sitanggang, G. S. G. (2013). Ketersediaan
nitrogen pada tiga jenis tanah akibat pemberian tiga bahan organik dan
serapannya pada tanaman jagung. Agroekoteknologi, 1(3).
Subowo, G. (2010). Strategi efisiensi penggunaan bahan organik untuk kesuburan
dan produktivitas tanah melalui pemberdayaan sumberdaya hayati tanah.
Jurnal Sumberdaya Lahan, 4(1).
Sumarno, S., Kartasasmita, U. G., & Pasaribu, D. (2015). Pengayaan kandungan
bahan organik tanah mendukung keberlanjutan sistem produksi padi
sawah.
Supriyadi, S. (2014). Kandungan bahan organik sebagai dasar pengelolaan tanah
di lahan kering Madura. Embryo, 5(2), 176-183.
Syofiani, R., Putri, S. D., & Karjunita, N. (2020). Karakteristik sifat tanah sebagai
faktor penentu potensi pertanian di Nagari Silokek Kawasan Geopark
Nasional. Jurnal Agrium, 17(1).
Tangketasik, A., Wikarniti, N. M., Soniari, N. N., & Narka, I. W. (2012). Kadar
bahan organik tanah pada tanah sawah dan tegalan di Bali serta
hubungannya dengan tekstur tanah. Agrotrop, 2(2), 101-107.

17
18
LAMPIRAN

Hasil Perhitungan
V . Blanko−V . Sampel
a. %C – Organik = x3
V . blanko x 0 , 5
10 , 4−5 ,8
= x3
10 , 4 x 0 , 5
= 2,65
b. %BO = %C x 1,729
= 2,65 x 1,729
= 4,58

19
Dokumentasi

Gambar 1 “Mennimbang Tanah Yang Gambar 2 “Menambahkan Ciran


Sudah Dihaluskan” K2Cr2O7”

Gambar 3 “Menambahkan Cairan Gambar 4 “Menambahkan Cairan


Aquades” H2SO4”

20
Gambar 5 “Melakukan Titrasi Gambar 6 “Foto Bersama Kelompok
Dengan Magnetic Stiter” H (1) Di Ruang Labolatorium”

21

Anda mungkin juga menyukai