Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHAN ORGANIK TANAH

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat


dalam menempuh mata kuliah Dasar Ilmu Tanah

Oleh :
Achmad Adithya Arya Nugraha
2110311016

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Bahan
Organik Tanah."
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Bagus
Tripama, M.P selaku dosen Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah yang telah membantu
penulis dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini memberikan panduan dalam pembelajaran Ilmu Tanah bagi
mahasiswa untuk memahami materi Ilmu Tanah. Penulis menyadari ada
kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah
ini mampu memberikan manfaat bagi pembacanya.

Jember, 07 Juli 2022


Penulis

Achmad Adithya Arya Nugraha


NIM.2110311016

DAFTAR ISI

ii
COVER....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Bahan Organik...........................................................................................4

2.2 Komponen Bahan Organik........................................................................5

2.3 Fungsi Bahan Organik Bagi Tanah...........................................................6

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Bahan Organik............................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................9

3.1 Kesimpulan................................................................................................9

3.2 Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia yang terletak pada 11o LU-11o LS memiliki iklim tropic yaitu
wilayah dengan suhu rata-rata tahunan tinggi. Bahkan Indonesia sebagian besar
wilayahnya memiliki iklim humid tropic, yaitu memiliki suhu dan kelembaban
tinggi. Suhu udara di Indonesia berkisar 20-35oC dengan rata rata 26-28oC,
sedangkan kelembaban udaranya berkisar 70-90% dengan rata-rata 80%. Pada
suhu dan kelembaban tanah tinggi, aktivitas biota tanah sangat intensif, sehingga
dekomposisi dan mineralisasi bahan organik berlangsung sangat tinggi, termasuk
mineralisasi BOT. Tanah merupakan lapisan teratas lapisan bumi. Tanah memiliki
ciri khas dan sifat-sifat yang berbeda antara tanah di suatu lokasi dengan lokasi
yang lain. Menurut Fauzi, dkk (2009), Tanah adalah lapisan permukaan bumi
yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut, karena
perubahan alami di bawah pengaruh air, udara, dan macam-macam organisme
baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tanah bersifat sangat penting
bagi kehidupan, sehingga perlindungan kualitas dan kesehatan tanah perlu dijaga,
namun banyak faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kesehatan tanah
tersebut. Faktor yang mempengaruhi kualitas tanah pada bagian fisiknya adalah
tekstur tanah, bahan organik, drainase, topografi dan iklim, sedang yang
mempengaruhi pada bagian pengolahannya adalah intensitas pengolahan,
penambahan bahan organik, aktivitas mikrobia dan garam. Sehubungan dengan
hal tersebut maka semua faktor yang terkait dengan dengan keadaan tanah dan
daya dukung tanah akan berpengaruh secara langsung dan tidak laangsung pada
populasi fauna tanah.
Tanah sebagai tempat tersimpannya cadangan bahan organik terbesar di
darat memiliki pengaruh sangat penting dalam siklus bahan organik global.
Lepasnya bahan organic dalam bentuk CO2 ke atmosfer mempunyai efek ganda
pada lingkungan. Pertama, penurunan kualitas atau produktifitas tanah;
berkurangnya hasil pertanian; dan memperburuk kerawanan pangan. Kedua,
peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer akan mempercepat

iv
pemanasan global. Salah satu aktifitas yang sangat mempengaruhi jumlah bahan
organik di dalam tanah adalah alih fungsi lahan dalam skala yang luas terutama
dari lahan hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan. Perluasan areal
pertanian ini sering menurunkan cadangan bahan organic tanah. Permukaan tanah
yang dibiarkan terbuka dan pengolahan tanah yang dilakukan secara intensif akan
berakibat kepada hancurnya struktur agregat tanah dan akses ke bahan organik
tanah menjadi terbuka. Sehingga bahan organik terdekomposisi dan jika berada
pada daerah miring akan hilang terbawa oleh aliran permukaan. Pengelolaan
pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan
perlindungan. Prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan
pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah,
tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua
komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Di Indonesia,
perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi lahan pertanian atau lainnya
sudah terjadi selama beberapa dekade terakhir ini. Pembabatan lahan hutan besar-
besar sering terjadi untuk perluasan areal perkebunan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud bahan organik tanah?
2. Apa saja komponen bahan organik tanah?
3. Apakah fungsi bahan organik bagi tanah?
4. Apakah faktor yang mempengaruhi bahan organik tanah?

1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian bahan organik tanah.
2. Mengeahui apa aja yang termasuk bahan organik tanah.
3. Memahami fungsi bahan organik bagi tanah.
4. Memahami faktor yang mempengaruhi bahan organik tanah.

1.4 Manfaat
Memahami pengertian bahan organik, bahan organik tanah, humus, dan
senyawa humik, sehingga bisa membedakan diantara keempatnya. Memahami

v
sumber bahan organik dan komposisinya, memahami dekomposisi, mineralisasi
bahan organik dan genesis senyawa humik, memahami faktor alami dan praktek-
praktek yang mempengaruhi bahan organik, dan mampu mampu menguraikan
hubungan bahan organik dengan sifat tanah dan pertumbuhan tanaman.

vi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bahan Organik


Bahan organik adalah semua bahan yang berasal dari mahluk hidup.
Contohnya: semua bahan yang berasal dari tumbuhan (daun, batang, akar, bunga
dan buah) dan semua bahan yang berasal dari hewan/binatang (kulit, bulu, daging,
cangkang, telur, dan kotoran). Berbeda dengan itu, bahan organik tanah adalah
semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah,
fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di
dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus (Narka, dkk 2012).
Pada tanah mineral, bahan organik tanah umumnya ditemukan di
permukaan tanah. kadar bahan organik di dalam tanah tidak besar, hanya sekitar3
– 5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah dan pertumbuhan tanaman
besar sekali. Pengelolaan bahan organik adalah segala usaha/aktivitas yang
dilakukan untuk mempertahankan kadar bahan organik di dalam tanah agar tetap
tinggi. mengapa bahan organik tanah perlu dikelola dengan baik, jawabannya
karena bahan organik termasuk BOT memiliki peran yang sangat besar di dalam
tanah.bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah dapat memperbaiki sifat
biologi tanah, bahkan sifat fisik dan kimia tanah. Perbaikan sifat tanah tersebut
tentu akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah, yang pada gilirannya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.Upaya pengelolaan
bahan organik tanah yang tepat perlu menjadi perhatian yang serius, agar tidak
terjadi degradasi bahan organik tanah. Penambahan bahan organik secara
kontinyu pada tanah merupakan cara pengelolaan yang murah dan mudah. Namun
demikian, walaupun pemberian bahan organik pada lahan pertanian telah banyak
dilakukan, umumnya produksi tanaman masih kurang optimal, karena rendahnya
unsur hara yang disediakan dalam waktu pendek, serta rendahnya tingkat
sinkronisasi antara waktu pelepasan unsur hara dari bahan organik dengan
kebutuhan tanaman akan unsur hara. Bahan organik merupakan sumber energi
bagi makro dan mikro-fauna tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan
menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat,

vii
terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan
organik (Yulnafatmawita, dkk 2011).
Beberapa mikroorganisme yang beperan dalam dekomposisi bahan
organik adalah fungi, bakteri dan aktinomisetes. Di samping mikroorganisme
tanah, fauna tanah juga berperan dalam dekomposi bahan organik antara lain yang
tergolong dalam protozoa, nematoda, Collembola, dan cacing tanah. Fauna tanah
ini berperan dalam proses humifikasi dan mineralisasi atau pelepasan hara, bahkan
ikut bertanggung jawab terhadap pemeliharaan struktur tanah.

2.2 Komponen Bahan Organik


Bahan organik tanah (BOT) adalah bahan organik dalam tanah yang telah
mengalami lebih dari separuh dekomposisi. Dengan demikian, bahan organik
tanah sudah tidak bisa dikenali bentuknya seperti daun, ranting dan lain-lain.
Bahan organik tanah biasanya menyusun sekitar 5% bobot total tanah, meskipun
hanya sedikit tetapi bahan organik memegang peran penting dalam menentukan
kesuburan tanah, baik secara fisik, kimiawi maupun secara biologis tanah. Sumber
bahan organik tanah yang utama adalah hasil fotosintesis yaitu bagian atas
tanaman seperti daun, duri serta sisa tanaman lainnya termasuk rumput, gulma dan
limbah pasca panen. Bahan organik di dalam tanah terdiri dari bahan organik
kasar dan bahan organik halus atau humus. Humus terdiri dari bahan organik
halus yang berasal dari hancuran bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru
yang dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut melalui kegiatan
mikroorganisme di dalam tanah. Kandungan bahan organik tanah berkisar antara
0,5-5% pada tanah-tanah mineral, dan mencapai 98%
untuk tanah gambut/organik. Banyak parameter yang dapat digunakan untuk
mencirikan kualitas bahan organik diantaranya adalah kandungan karbon dan
nitrogen (C/N), kandungan bahan-bahan humus, kandungan lignin, selulosa, dan
sumber bahan organik adalah dapat berasal dari  sumber primer yaitu
jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa daun, ranting dan cabang,
batang, buah, dan akar dan. sumber sekunder, yaitu jaringan organik fauna, yang
dapat berupa kotorannya dan mikro fauna. Bahan organik tanah dikelompokan
menjadi dua, yaitu (Hanafiah, dkk 2012):

viii
1. Bahan yang belum mengalami perubahan. Meliputi sisa-sisa yang
masih segar dan komponen-komponen yang belum mengalami
transformasi yaitu senyawa yang masih berupa sisa peruraian yang
terdahulu.
2. Bahan yang telah mengalami transformasi Disebut dengan humus.
Humus adalah zat humat yang bercampur bersama dengan produk-
produk sintesis mikroba yang sudah menjadi suatu senyawa yang
stabil serta telah menjadi bagian dari tanah.Memiliki morfologi dan
struktur yang berbeda dengan bahan aslinya. Proses penguraian
pembentukan humus disebut humifikasi.

2.3 Fungsi Bahan Organik Bagi Tanah


Bahan organik tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan
produksi biomassa tanaman (Sitepu, dkk 2013). Kualitas bahan organik
merupakan salah satu kunci dalam menjaga kelestarian tanah, tanaman dan
lingkungan. Bahan organik tersebut memang memegang peranan penting terhadap
lingkungan dan pertumbuhan tanaman sehingga harus tersedia di lahan
penanaman sebelum masa tanam tiba. Berikut fungsi bahan organik bagi tanah:
1. Mengurangi erosi
Butir air hujan yang jatuh mengenai permukaan tanah dapat memecah
massa dan melempar butir tanah sebagai erosi percikan. Bahan
tersebut akan membuat lebih banyak rongga udara dan struktur tanah
menjadi lebih mantap sehingga partikel tanah tidak mudah lepas
ketika terkena percikan air. Aliran di permukaan juga akan berkurang
karena sebagian besar air yang jatuh diserap ke dalam tanah.
2. Menetralkan racun Al dan Fe
Bahan organik dapat bekerja mengikat Aluminium (Al) dan Ferum
(Fe) bebas di dalam tanah menjadi organo kompleks. Dengan begitu,
kandungan Al dan Fe yang bersifat racun bisa berkurang sehingga
penggunaan kapur pertanian seperti Calsium (Ca) bisa diminimalisir.

ix
3. Penyangga hara tanaman
Bahan organik yang berbentuk humus berfungsi menahan hara
tanaman menjadi bentuk yang tidak larut dan tidak mudah tercuci oleh
air hujan. Semakin tinggi kadar organik, semakin banyak pula unsur
hara tanaman yang bisa ditanam. Dengan begitu, pupuk organik yang
diberikan akan berfungsi lebih efisien.
4. Memperbaiki kondisi tanah
Sifat humus dari bahan ini adalah gembur, kelembapan tanah tinggi,
dan temperatur tanah yang stabil sehingga mampu meningkatkan
kegiatan jasad mikro di dalam tanah. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan struktur tanah menjadi gembur dan remah serta mudah
diolah. Selain struktur tanah yang menjadi bagus, temperatur di dalam
tanah juga menjadi lebih stabil meskipun permukaan tanah terasa
panas karena sinar matahari, lapisan tanah di dalamnya tetap tidak
terpengaruh. Tingkat kelembapan tanah juga terjaga dengan baik
karena bahan organik mampu menyerap air 2—4 kali dari bobot
sehingga persediaan air di dalam tanah cukup.

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Bahan Organik


Kandungan bahan organik tanah sangat bervariasi, dari yang rendah
sampai tinggi. Tanah organik dibuat dari bahan organik berbasis
karbon seperti rumput laut, tepung ikan, sisa makanan, jamur, mulsa dan pupuk
kandang (Roidah, dkk 2013). Tanah organik juga bebas dari bahan-bahan yang
direkayasa secara kimiawi atau bahan kimia pertanian yang terkadang digunakan
untuk membuat tanah non organik Adanya bahan organik tanah yang berbeda-
beda pada berbagai penggunaan lahan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
lain:
1. Temperatur
Temperatur berpengaruh pada kecepatan dekomposisi bahan
organik. Setiap peningkatan suhu 10oC menyebabkan kecepatan
meningkat menjadi dua kali (Sanchez, 1976). merupakan
pendorong aktivitas mikroorganisma tanah dalam perombakan

x
bahan organik. Ha l ini menyebabkan kandungan bahan organik
dalam tanah sulit mencapai kondisi potensialnya; sehingga untuk
mempertahankan kandungan bahan organik yang tinggi perlu
masukan residu tanaman dalam jumlah besar.
2. Tekstur tanah
Kandungan bahan organik cenderung meningkat dengan
meningkatnya kandungan liat. Ikatan antara liat dan bahan
organik melindungi bahan tersebut dari aksi dekomposisi oleh
mikrobia tanah. Pada kondisi iklim yang sama, kandungan bahan
organik tanah bertekstur halus (berliat) bisa mencapai 2 – 4 kali
kandungan bahan organik di tanah
3. Reaksi tanah
Kondisi tanah asam atau alkali akan berpengaruh pada produksi
biomassa dan aktivitas mikrobia dalam tanah. Tanah yang terlalu
asam atau basa akan mengurangi aktivitas mikroorganisma. Pada
kondisi tanah asam fungi yang berperan dalam kegiatan tersebut
sehingga dekomposisi residu tanaman lambat namun kerja fungi
lebih efisien dibandingkan bakteri.
4. Input bahan organik
Kuantitas dan kualitas input bahan organik akan berpengaruh pada
kandungan bahan organik tanah. Substrat organik dengan C/N
rasio sempit (<25) menyebabkan dekomposisi berjalan cepat,
sebaliknya pada bahan dengan C/N lebar (> 25) maka mendorong
immobilisasi, pembentukan humus, akumulasi bahan organik, dan
peningkatan struktur tanah. Input bahan yang mengandung lignin
dan polyfenol akan menghambat dekomposisi.
5. Pengolahan tanah
Pengolahan yang berulang-ulang bersamaan penurunan input
bahan organik ke dalam tanah menyebabkan disintegrasi
agregat sehingga menjadikan tanah peka pada erosi dan
pemadatan.

xi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahan organik adalah semua bahan yang berasal dari mahluk hidup.
Contohnya: semua bahan yang berasal dari tumbuhan (daun, batang, akar, bunga
dan buah) dan semua bahan yang berasal dari hewan/binatang (kulit, bulu, daging,
cangkang, telur, dan kotoran). Pengolahan bahan organik juga dapat dilihat
melalui komponen bahan rganik serta faktor yang mempengaruhi bahan organik
tersebut.

3.2 Saran
Diharapkan agar makalah selanjutnya mahasiswa memahami betul cara
membuat makalah, dan pembuatan makalah sebaiknya adalah materi yang sudah
diterangkan atau dipelajari sebelumnya.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, A. 2009. Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di
Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau. Universitas
Sumatera Utara.[Skripsi]

Hanafiah, K. A. (2012). Dasar - Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Narka, I wayan. 2012. “Kadar Bahan Organik Tanah Pada Tanah Sawah Dan
Tegalan Di Bali Serta Hubungannya Dengan Tekstur Tanah.” agrotrop
2(2): 101–7.

Roidah, I. S. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah.


Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. 1(1): 30-42.

Sanchez, P.A., 1976. Properties and Management of Soils in the Tropics. A


Wiley-Interscience Publication. John Wiley and Sons. New York.

Sitepu, Rosinta br. 2013. Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Pupuk Organik Untuk
Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Padi (Oryza sativaL.).
Departemen Ilmu Tanah Dan Sumber Daya Lahan. Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor.

Yulnafatmawita, Adrinal, and arief fauzan Hakim. 2011. “Pencucian Bahan


Organik Tanah Pada Tiga Penggunaan Lahan Di Daerah Hutan Hujan
Tropis Super Basah Pinang-Pinang Gunung Gadut Padang.” Solum
VIII(1): 34–42.

xiii

Anda mungkin juga menyukai