Oleh :
Achmad Adithya Arya Nugraha
2110311016
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Bahan
Organik Tanah."
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Bagus
Tripama, M.P selaku dosen Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah yang telah membantu
penulis dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini memberikan panduan dalam pembelajaran Ilmu Tanah bagi
mahasiswa untuk memahami materi Ilmu Tanah. Penulis menyadari ada
kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah
ini mampu memberikan manfaat bagi pembacanya.
DAFTAR ISI
ii
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
pemanasan global. Salah satu aktifitas yang sangat mempengaruhi jumlah bahan
organik di dalam tanah adalah alih fungsi lahan dalam skala yang luas terutama
dari lahan hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan. Perluasan areal
pertanian ini sering menurunkan cadangan bahan organic tanah. Permukaan tanah
yang dibiarkan terbuka dan pengolahan tanah yang dilakukan secara intensif akan
berakibat kepada hancurnya struktur agregat tanah dan akses ke bahan organik
tanah menjadi terbuka. Sehingga bahan organik terdekomposisi dan jika berada
pada daerah miring akan hilang terbawa oleh aliran permukaan. Pengelolaan
pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan
perlindungan. Prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan
pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah,
tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua
komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Di Indonesia,
perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi lahan pertanian atau lainnya
sudah terjadi selama beberapa dekade terakhir ini. Pembabatan lahan hutan besar-
besar sering terjadi untuk perluasan areal perkebunan.
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian bahan organik tanah.
2. Mengeahui apa aja yang termasuk bahan organik tanah.
3. Memahami fungsi bahan organik bagi tanah.
4. Memahami faktor yang mempengaruhi bahan organik tanah.
1.4 Manfaat
Memahami pengertian bahan organik, bahan organik tanah, humus, dan
senyawa humik, sehingga bisa membedakan diantara keempatnya. Memahami
v
sumber bahan organik dan komposisinya, memahami dekomposisi, mineralisasi
bahan organik dan genesis senyawa humik, memahami faktor alami dan praktek-
praktek yang mempengaruhi bahan organik, dan mampu mampu menguraikan
hubungan bahan organik dengan sifat tanah dan pertumbuhan tanaman.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan
organik (Yulnafatmawita, dkk 2011).
Beberapa mikroorganisme yang beperan dalam dekomposisi bahan
organik adalah fungi, bakteri dan aktinomisetes. Di samping mikroorganisme
tanah, fauna tanah juga berperan dalam dekomposi bahan organik antara lain yang
tergolong dalam protozoa, nematoda, Collembola, dan cacing tanah. Fauna tanah
ini berperan dalam proses humifikasi dan mineralisasi atau pelepasan hara, bahkan
ikut bertanggung jawab terhadap pemeliharaan struktur tanah.
viii
1. Bahan yang belum mengalami perubahan. Meliputi sisa-sisa yang
masih segar dan komponen-komponen yang belum mengalami
transformasi yaitu senyawa yang masih berupa sisa peruraian yang
terdahulu.
2. Bahan yang telah mengalami transformasi Disebut dengan humus.
Humus adalah zat humat yang bercampur bersama dengan produk-
produk sintesis mikroba yang sudah menjadi suatu senyawa yang
stabil serta telah menjadi bagian dari tanah.Memiliki morfologi dan
struktur yang berbeda dengan bahan aslinya. Proses penguraian
pembentukan humus disebut humifikasi.
ix
3. Penyangga hara tanaman
Bahan organik yang berbentuk humus berfungsi menahan hara
tanaman menjadi bentuk yang tidak larut dan tidak mudah tercuci oleh
air hujan. Semakin tinggi kadar organik, semakin banyak pula unsur
hara tanaman yang bisa ditanam. Dengan begitu, pupuk organik yang
diberikan akan berfungsi lebih efisien.
4. Memperbaiki kondisi tanah
Sifat humus dari bahan ini adalah gembur, kelembapan tanah tinggi,
dan temperatur tanah yang stabil sehingga mampu meningkatkan
kegiatan jasad mikro di dalam tanah. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan struktur tanah menjadi gembur dan remah serta mudah
diolah. Selain struktur tanah yang menjadi bagus, temperatur di dalam
tanah juga menjadi lebih stabil meskipun permukaan tanah terasa
panas karena sinar matahari, lapisan tanah di dalamnya tetap tidak
terpengaruh. Tingkat kelembapan tanah juga terjaga dengan baik
karena bahan organik mampu menyerap air 2—4 kali dari bobot
sehingga persediaan air di dalam tanah cukup.
x
bahan organik. Ha l ini menyebabkan kandungan bahan organik
dalam tanah sulit mencapai kondisi potensialnya; sehingga untuk
mempertahankan kandungan bahan organik yang tinggi perlu
masukan residu tanaman dalam jumlah besar.
2. Tekstur tanah
Kandungan bahan organik cenderung meningkat dengan
meningkatnya kandungan liat. Ikatan antara liat dan bahan
organik melindungi bahan tersebut dari aksi dekomposisi oleh
mikrobia tanah. Pada kondisi iklim yang sama, kandungan bahan
organik tanah bertekstur halus (berliat) bisa mencapai 2 – 4 kali
kandungan bahan organik di tanah
3. Reaksi tanah
Kondisi tanah asam atau alkali akan berpengaruh pada produksi
biomassa dan aktivitas mikrobia dalam tanah. Tanah yang terlalu
asam atau basa akan mengurangi aktivitas mikroorganisma. Pada
kondisi tanah asam fungi yang berperan dalam kegiatan tersebut
sehingga dekomposisi residu tanaman lambat namun kerja fungi
lebih efisien dibandingkan bakteri.
4. Input bahan organik
Kuantitas dan kualitas input bahan organik akan berpengaruh pada
kandungan bahan organik tanah. Substrat organik dengan C/N
rasio sempit (<25) menyebabkan dekomposisi berjalan cepat,
sebaliknya pada bahan dengan C/N lebar (> 25) maka mendorong
immobilisasi, pembentukan humus, akumulasi bahan organik, dan
peningkatan struktur tanah. Input bahan yang mengandung lignin
dan polyfenol akan menghambat dekomposisi.
5. Pengolahan tanah
Pengolahan yang berulang-ulang bersamaan penurunan input
bahan organik ke dalam tanah menyebabkan disintegrasi
agregat sehingga menjadikan tanah peka pada erosi dan
pemadatan.
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan organik adalah semua bahan yang berasal dari mahluk hidup.
Contohnya: semua bahan yang berasal dari tumbuhan (daun, batang, akar, bunga
dan buah) dan semua bahan yang berasal dari hewan/binatang (kulit, bulu, daging,
cangkang, telur, dan kotoran). Pengolahan bahan organik juga dapat dilihat
melalui komponen bahan rganik serta faktor yang mempengaruhi bahan organik
tersebut.
3.2 Saran
Diharapkan agar makalah selanjutnya mahasiswa memahami betul cara
membuat makalah, dan pembuatan makalah sebaiknya adalah materi yang sudah
diterangkan atau dipelajari sebelumnya.
xii
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, A. 2009. Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di
Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau. Universitas
Sumatera Utara.[Skripsi]
Narka, I wayan. 2012. “Kadar Bahan Organik Tanah Pada Tanah Sawah Dan
Tegalan Di Bali Serta Hubungannya Dengan Tekstur Tanah.” agrotrop
2(2): 101–7.
Sitepu, Rosinta br. 2013. Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Pupuk Organik Untuk
Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Padi (Oryza sativaL.).
Departemen Ilmu Tanah Dan Sumber Daya Lahan. Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor.
xiii