Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah

SIFAT FISIK DAN


MORFOLOGI TANAH

Disusun Oleh :

Nama : Muh. Agum Darmawan


NIM : M031221019
Prodi : Konservasi Hutan
Mata Kuliah : Geologi Ilmu Tanah Hutan (A)

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahanNya tugas ini dapat penulis selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini saya membahas “Sifat Fisik & Morfologi Tanah”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang ilmu dasar tanah.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangannya serta pasti
ada kesalahannya, baik dalam penulisan maupun penyusunan, maka dari itu dengan hati
yang lapang, penulis menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun dari para
pembaca.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Makassar, Maret 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
A. Pengertian Tanah.................................................................................... 3
B. Komponen Tanah ................................................................................... 4
C. Tekstur dan Struktur Tanah.................................................................... 4
Macam-macam struktur tanah ................................................................. 6
D. Air dan Larutan Tanah............................................................................ 7
E. Pengukuran Tanah .................................................................................. 7
BAB III PENUTUP .................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................ 8
B. Saran ...................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan,
yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi
akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan
lamanya waktu pertumbuhan.Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya
akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang
sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya
banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda
kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia
banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka
panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya,
penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan
berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan
pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya.
Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan
masyarakat dan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tanah ?
2. Apa saja komponen penyusun tanah ?
3. Bagaimana tekstur dan struktur pada tanah ?
4. Apa pengertian dari air dan larutan tanah ?
5. Apa definisi pengukuran tanah ?

C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari tanah.
2. Agar dapat mengetahui komponen penyusun tanah.
3. Agar dapat mengetahui tekstur dan struktur pada tanah.
4. Agar dapat mengetahui pengertian air dan larutan dalam tanah.
5. Agar dapat mengetahui definisi pengukuran tanah.

D. Manfaat Penulisan
1. Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah serta
struktur dan tekstur tanah
2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang
tanah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanah
Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair
dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau
dekomposisi bahan organik.
Tanah merupakan satu rantai di antara sistem tubuh alam yang keberadaannya tidak
dengan sendirinya, proses pembentukan dan keberadaannya sangat dipengaruhi oleh
faktor alam yang lain, seperti bahan induk, iklim, topografi atau relief, vegetasi atau
organisme, manusia dan waktu.
Tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan tumbuhan karena
tanah dapat merupakan media bagi tumbuhan yang hidup di atasnya. Kondisi tanah sangat
penting bagi tumbuhan yang hidup di atasnya, dan fisik tanah ini sangat ditentukan oleh
tekstur dan struktur tanah.
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi
sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara
tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya
secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan
produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun
kehutanan.
Fungsi Tanah
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan
kesediaan hara)
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau
tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut,
maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

B. Komponen Tanah
Tanah terbentuk dari percampuran komponen penyusun tanah yang bersifat
heterogen dan beraneka.Ada 4 (empat) komponen utama penyusun tanah mineral yang
tidak dapat dipisahkan dengan pengamatan mata telanjang. Komponen tanah tersebut
dipisahkan menjadi tiga fase penyusun tanah,yakni
1. Fase padat : bahan mineral dan bahan organik;
2. Fase cair : lengas tanah dan air tanah;serta
3. Fase gas : udara tanah.
Komposisi tanah berdasarkan volume tanah,masing-masing komponen hanya
perkiraan (0% volume). Komponen mineral adalah semua jenis bahan padat hasil
pelapukan batuan induk termasuk mineral primer, mineral sekunder, dan bahan amorf
yang mempunyai bermacam – macam ukuran dan komposisi.
Komponen organik terdiri atas fauna dan flora tanah,perakaran tanaman,serta hasil
dekomposisi/peruraian sisa vegetasi atau hewan sebagai hasil kegiatan mikroorganisme
sehingga selalu terjadi alih rupa komponen tanah.
Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
(1) Bahan Padatan berupa bahan mineral
(2) Bahan Padatan berupa bahan organik
(3) Air
(4) Udara
Bahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan
organik), 25% air dan 25% udara.

C. Tekstur dan Struktur Tanah


Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung
pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir
mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 –
0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA).
keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain
seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
Butir-butir yang paling kecil adalah butir liat, diikuti oleh butir debu (silt), pasir,
dan kerikil. Selain itu, ada juga tanah yang terdiri dari batu-batu. Tekstur tanah dikatakan
baik apabila komposisi antara pasir, debu dan liatnya hampir seimbang. Tanah seperti ini
disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir tanah (semakin banyak butir liatnya),
maka semakin kuat tanah tersebut memegang air dan unsur hara. Tanah yang kandungan
liatnya terlalu tinggi akan sulit diolah, apalagi bila tanah tersebut basah maka akan
menjadi lengket. Tanah jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga bila tanahnya datar
akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng erosinya akan tinggi. Tanah dengan
butir-butir yang terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air dan unsur hara. Dengan
demikian tanaman yang tumbuh pada tanah jenis ini mudah mengalami kekeringan dan
kekurangan hara.
Pembagian Ukuran Fraksi-Fraksi Tanah (Tekstur) Menurut Sistem Departemen Pertanian
Amerika Serikat (USDA) Tahun 1938

Partikel Diameter fraksi


(mm)
Pasir sangat kasar (Very coarse sand) 2,00 – 1,00
Pasir kasar (Coarse sand) 1,00 – 0,50
Pasir sedang (medium sand) 0,50 – 0,25
Pasir halus (fine sand) 0,25 – 0,10
Pasir sangat halus (very fine sand) 0,10 – 0,05
Debu (silt) 0,05 – 0,002
Liat (Clay) Kurang dari 0,002

Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah.
Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liatterikat satu sama lain oleh
perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain. Di daerah curah hujan tinggi
umumnya ditemukan struktur tanah remah atau glamuler di permukaan dan gumpal di
horison bawah.
Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara
langsung. Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju
pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi
dibandingkan dengan struktur tanah yang padat.

Macam-macam struktur tanah


1. Struktur tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya diameternya tidak
lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada horizon A yang dalam keadaan lepas disebut
“Crumbs” atas Spherical.
2. Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika
sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka disebut
kubus membulat (sub angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.
3. Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya.
Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).
4. Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu horizontal. Jadi
agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya
mencapai 16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya
datar disebut prismatik dan membulat disebut kolumner

D. Air dan Larutan Tanah

Air Tanah
Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan
tumbuhan yang tumbuh di atasnya. Di dalam air tanah biasanya terlarut banyak mineral
dan senyawa lainnya, yang keseluruhannya disebut larutan tanah dan merupakan sumber
nutrisi bagi tumbuhan.
Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air
tanah. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah
dalam.Air tanah dangkal terdapat pada bidang tanah yang mempunyai pengaruh besar
terhadap proses pembentukan tanah. Melalui profil kedalamnan tanah dapat diduga
berdasarkan tinggi muka air tanah yang selalu mengalami periode naik turun sesuai
dengan keadaan musim atau faktor lingkungan lainnya.

Larutan Tanah
Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini
mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat
juga ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium.
Larutan tanah identik dengan larutan garam yang mudah berubah konsentrasi (kepekatan)
dan susunan kimianya.
Di daerah kering, kadar garam larutan tanah lebih tinggi daripada di daerah bawah. Sering
kali kadar garam larutan tanah menghambat pertumbuhan tanaman. Kadar garam sebesar
0,5% saja sudah berbahaya bagi tanaman.

E. Pengukuran Tanah
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau
absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi
kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah. Pengukuran
tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan pengukuranbentang
alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh dari survey.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas
yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau
dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik
berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
2. Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
(1) Bahan Padatan berupa bahan mineral
(2) Bahan Padatan berupa bahan organik
(3) Air
(4) Udara
3. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Gumpalan
ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti
: Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain.
4. Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air tanah.
Air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam.
Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung
ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga ion-ion
yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium.
5. Pengukuran tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan
pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh dari
survey.
B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi
tumbuhan lebih dalam lagi terutama mengenai tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Rismunandar. 1993.Tanah dan Seluk Beluknya. Bandung : Sinar Baru Algensindo


Sutanto, Rahmat.2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Kanisius
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/04/sifat-fisika-tanah-bagian-1-tekstur.html
http://definisi_pengertian_tanah.blogspot.com
http://www.docstoc.com/docs/20860445/Tekstur-tanah

Anda mungkin juga menyukai