Anda di halaman 1dari 24

Pengertian tanah

2362: Tanah merupakan salah satu faktor

terpenting dalam pertumbuhan tanaman.

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satunya ialah

tersedianya unsur hara untuk tanaman

tersebut, baik unsur hara makro maupun

unsur hara mikro.Tanah sebagai medium

pertumbuhan tanaman berfungsi pula

sebagai pemasok unsur hara, kandungan

unsur hara dalam tanah dapat

mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Kesuburan tanah ditentukan oleh

keadaan fisika, kimia dan biologi

tanah.Keadaan fisika tanah meliputi


kedalaman efektif, tekstur, struktur,

kelembaban dan tata udara tanah.Keadaan

kimia tanah meliputi reaksi tanah (pH

tanah), KTK, kejenuhan basa, bahan

organik, banyaknya unsur hara, cadangan

unsur hara dan ketersediaan terhadap

pertumbuhan tanaman. Sedangkan biologi

tanah antara lain meliputi aktivitas

mikrobia perombak bahan organik dalam

proses humifikasi dan pengikatan nitrogen

udara.

Pertumbuhan tanaman dipegaruhi

oleh sifat kimia tanah tempat tanaman

tersebut tumbuh.Salah satunya adalah

kemasaman tanah(pH). pH tanah juga

menunjukkan keberadaan unsur-unsur


yang bersifat racun bagi tanaman. Pada

tanah asam banyak ditemukan unsur

alumunium yang selain bersifat racun juga

mengikat phosphor, sehingga tidak dapat

diserap oleh tanaman.Pada tanah asam

unsur-unsur mikro menjadi mudah larut

sehingga ditemukan unsur mikro seperti

Fe, Zn, Mn dan Cu dalam jumlah yang

terlalu besar, akibatnya juga menjadi racun

bagi tanaman

Pemanfaatan_:

Tanah merupakan salah satu

komponen lahan yang mempunyai

peranan penting terhadap pertumbuhan

tanaman dan produksi tanaman, karena

tanah selain berfungsi sebagai


tempat/media tumbuh tanaman, menahan

dan menyediakan air bagi tanaman juga

berperan dalam menyediakan unsur hara

yang diperlukan tanaman untuk

mendukung pertumbuhan tanaman.

Secara fisik, tanah berfungsi sebagai

tempat tumbuh dan berkembangnya

perakaran penopang tegak tumbuhnya

tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan

udara. Secara kimiawi berfungsi sebagai

gudang dan penyuplai hara atau

nutrisi(senyawa organik dan anorganik

sederhana dan unsur-unsur esensial

seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe,

Mn, B, Cl). Secara biologi berfungsi

sebagai habitat biota (organisme) yang


berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara

tersebut dan zat-zat aditif (pemacu

tumbuh, proteksi) bagi tanaman

(Gunawan, Nurheni Wijayanto, 2019).

Tanah memiliki arti yang lebih khusus

dan penting sebagai media tumbuhtanaman darat. Sifat tanah yang berbeda

mengakibatkan setiap tanaman

mempunyai respon yang berbeda pula

(Hermita Putri et al., 2019). Sifat kimia

tanah menggabarkan karakteristik bahan

kimia tanah dalam lingkungan yang

sangat penting untuk memperdiksi fungsi

tanah dari sudut pandang kelarutan dan

ketersediaan unsur dalam tanah. Proses

kimia tanah merupakan semua proses

reaksi kimia yang dapat meningkatkan


atau menurunkan tingkat ketersediaan

unsur hara tanaman. Komponen kimia

tanah antara lain pH tanah, kapasitas tukar

kation, unsur hara baik makro maupun

mikro .

1. pH tanah

Kriteria pH agak masam

dikarenakan pemakaian pupuk pabrik

terutama urea. Pemakaian pupuk

pabrik terutama urea yang makin

lama akan memasamkan tanah,

sedangkan pada bahan organik

sangat memiliki kekuatan yang besar

untuk menstabilkan pH tanah.

Jm_cocos:

Tanah mempunyai peran penting


dalam usaha pertanian untuk pertumbuhan

dan produksi tanaman. Jika tanah

diperhatikan dengan baik maka keinginan

dari usaha pertanian akan terwujud apabila

keseimbangan antara pengambilan hasil

dan pemeliharan tanah.

Saat ini salah satu masalah bangsa

Indonesia terletak pada sektor pertanahan,

dengan kondisi negara sekarang

mengalami keterbatasan sumberdaya lahan

yang cocok untuk dikembangkan.

Ketersediaan lahan potensial untuk

perluasan areal tanaman pangan saat ini

hampir sudah tidak ada lagi. Permasalahan

yang dihadapi bangsa Indonesia pada

sektor pertanian adalah tingginya tekanan


terhadap sumber daya lahan karena terjadi

peningkatan jumlah penduduk sekitar 1,34

persen per tahun, sementara luas lahan

pertanian relatif tetap.

Kesuburan tanah memegang peran

yang penting dalam meningkatkan

produksi dan produktivitas tanaman.

Kesuburan tanah adalah hubungan sifat

tanah (sifat fisika, kimia dan biologi) yang

di gunakan tanaman untuk bertumbuh dan

berkembang. Kesuburan tanah juga dapat

di nilai secara langsung pada keadaan

tanaman yang teramati. Cara tersebut

dapat di ketahui sebab-sebab yang

menentukan kesuburan tanah dan dapat

diungkapan tanggapan tanaman terhadap


keadaan tanah yang dihadapinya (Anonim,

2013).

Tanah sebagai salah satu unsur

habitat perlu diketahui kapasitas

kemampuannya jika kita hendak

melakukan penanaman pada tanah itu.

Untuk mengetahui kapasitas kemampuan

itu perlu dilakukan penelitian dengan cara

analisasi (penguraian) terhadap tanah

(Sutedjo, 2004).

Penggunaan tanah yang sesuai

dengan pengelolaan kesuburan tanah yang

benar merupakan tindakan yang tepat.

Dimana tujuan dari pengelolaan kesuburan

tanah yaitu mengoptimalkan kesuburan

tanah. Tanaman mempunyai persyaratan


tumbuh yang berbeda dan berkembangnya

hasil yang dikehendaki berbeda-beda pula.

3758

Di Indonesia ada banyak macam jenis tanah yang memiliki ciri-ciri dan digunakan sebagai pembeda
antara tanah

satu dengan yang lainnya. Tanah memiliki sifat fisik, kimia maupun biologi yang berbeda disetiap
lingkungan. Sifat fisik

tanah adalah salah satu komponen yang dilihat pada kesuburan tanah yang memiliki fungsi sebagai
tempat akar berpenetrasi

[1].

Sifat fisik tanah dapat dilihat dari kondisi permukaan tanah. Ada tanah yang memiliki tekstur kasar
sampai halus.

Apabila tanah yang memiliki tekstur halus, maka akan semakin banyak pula air yang dapat diikat. Sifat
kimia tanah dapat

diilihat dari nilai pH dan kandungan unsur hara yang terdapat di dalam tanah, dengan nilai pH optimum
yaitu 7. Sifat

biologi tanah berhubungan dengan aktivitas makhluk hidup yang ada di dalam dan permukaan tanah,
baik makhluk hidup

yang paling kecil sampai yang besar [2].

Kemasaman tanah disebut juga sifat kimia tanah yang memiliki keseimbangan antara asam basa dalam
tanah. pH
tanah adalah suatu kondisi dimana terdapat ikatan antara unsur atau senyawa yang ada di dalam tanah,
tanah memiliki

beberapa nilai pH yang terdiri dari masam, netral, dan alkalis. Nilai pH yang netral adalah 7, pada
keadaan ini banyak unsur

hara yang dapat larut dalam air sehingga dapat mempengaruhi tingkat absorbsi unsur hara oleh
tanaman, sedangkan pada

tanah masam (pH rendah < 7), tanah di dominasi dengan ion Al dan Fe. Pada tanah alkalis, nilai derajat
kemasaman > 7

dengan unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium) dan Mg (magnesium), sedangkan unsur
mikro molybdenum

(Mo) berada dalam jumlah yang banyak. Hal yang menyebabkan tanaman keracunan yaitu terdapatnya
unsur Mo pada tanah

alkalis [3].

Dalam menentukan kadar pH tanah sangat penting untuk mengetahui apakah tanah tersebut bersifat
netral, asam

ataupun alkalis. Balai Penyuluhan Pertanian Langsa Timur merupakan salah satu fasilitas tempat
penunjang dalam

pelaksanaan kegiatan penelitian yang berkaitan dengan tanah. Metode yang dapat digunakan untuk
mencari nilai tingkat

keasaman tanah adalah kalorimeter dan elektrometer. Metode kalorimeter dapat dilakukan untuk
menentukan nilai pH
tanah dengan cara menggunakan kertas indikator [4]. Elektrometer yaitu langkah untuk pengukuran pH
tanah

menggunakan pH meter yang langsung dikonversikan ke konsentrasi ion H menjadi nilai pH tanah

Definisi asam Bronsted sebagai zat

yang mampu memberikan proton, dan

basa Bronsted sebagai zat yang mampu

menerima proton. Definisi tersebut

umumnya sesuai untuk pembahasan

sifat dan reaksi dari asam dan basa

Air,sebagaimana kita ketahui,

merupakan pelarut yang unik. Salah

satu sifat khasnya ialah kemampuannya

untuk bertindak baik sebagai asam

maupun sebagai basa. Air merupakan

elektrolit yang sangat lemah dan

dengan demikian merupakan


penghantar listrik yang buruk,

meskipun hanya terionisasi sedikit.

H_2 O(l) □(⇔┬ ) H^+ (aq)+〖OH〗^-

(aq)…. (pers. 2.2)

Reaksi ini adakalanya disebut

autoionisasi air

pH dan Reaksi Tanah

Reaksi tanah menunjukkan sifat

kemasaman atau alkalinitas tanah yang

dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH

menunjukkan banyaknya konsentrasi

ion hydrogen (H+

) di dalam tanah.

Makin tinggi kadar ion H+ di dalam

tanah, semakin masam tanah tersebut.

Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion


lain ditemukan pula ion OH-

, yang

jumlahnya berbanding terbalik dengan

banyaknya H+

. Pada tanah-tanah yang

masam jumlah ion H+

lebih tinggi

daripada OH-

sedang pada tanah alkalis

kandungan OH-

lebih banyak daripada

. Bila kandungan H+

sama dengan

OH- maka tanah bereaksi netral yaitu


mempunyai pH = 7 (Hardjowigeno,

2007).

Nilai pH tanah dipengaruhi oleh

sifat misel dan macam kation yang

komplit antara lain kejenuhan basa,

sifat misel dan macam kation yang

terserap. Semakin kecil kejenuhan

basa, maka semakin masam tanah

tersebut dan pH nya semakin rendah.

Sifat misel yang berbeda dalam

mendisosiasikan ion H+

beda walau

kejenuhan basanya sama dengan koloid

yang mengandung Na lebih tinggi

mempunyai pH yang lebih tinggi pula

pada kejenuhan basa yang sama


(Pairunan, dkk, 1985).

Reaksi tanah menunjukkan sifat

kemasaman atau alkalis tanah yang

dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH

menunjukan banyaknya konsentrasi ion

hidrogen H+

di dalam tanah. Makin

tinggi kadar ion H+

di dalam tanah,

maka semakin masam tanah tersebut.

Di dalam tanah selain H+

dan ion-

ion lain

Pengukuran pH

Pengukuran pH berbasis pada

penggunaan dari suatu elektroda


(biasanya gelas) yang sensitive

terhadap pH dan elektroda lain sebagai

menerima

Definisi asam Bronsted sebagai zat

yang mampu memberikan proton, dan

basa Bronsted sebagai zat yang mampu

menerima proton. Definisi tersebut

umumnya sesuai untuk pembahasan

sifat dan reaksi dari asam dan basa

Air,sebagaimana kita ketahui,

merupakan pelarut yang unik. Salah

satu sifat khasnya ialah kemampuannya

untuk bertindak baik sebagai asam

maupun sebagai basa. Air merupakan


elektrolit yang sangat lemah dan

dengan demikian merupakan

penghantar listrik yang buruk,

meskipun hanya terionisasi sedikit.

H_2 O(l) □(⇔┬ ) H^+ (aq)+〖OH〗^-

(aq)…. (pers. 2.2)

Reaksi ini adakalanya disebut

autoionisasi air

pH dan Reaksi Tanah

Reaksi tanah menunjukkan sifat

kemasaman atau alkalinitas tanah yang

dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH

menunjukkan banyaknya konsentrasi

ion hydrogen (H+

) di dalam tanah.

Makin tinggi kadar ion H+ di dalam


tanah, semakin masam tanah tersebut.

Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion

lain ditemukan pula ion OH-

, yang

jumlahnya berbanding terbalik dengan

banyaknya H+

. Pada tanah-tanah yang

masam jumlah ion H+

lebih tinggi

daripada OH-

sedang pada tanah alkalis

kandungan OH-

lebih banyak daripada

. Bila kandungan H+
sama dengan

OH- maka tanah bereaksi netral yaitu

mempunyai pH = 7 (Hardjowigeno,

2007).

Nilai pH tanah dipengaruhi oleh

sifat misel dan macam kation yang

komplit antara lain kejenuhan basa,

sifat misel dan macam kation yang

terserap. Semakin kecil kejenuhan

basa, maka semakin masam tanah

tersebut dan pH nya semakin rendah.

Sifat misel yang berbeda dalam

mendisosiasikan ion H+

beda walau

kejenuhan basanya sama dengan koloid

yang mengandung Na lebih tinggi


mempunyai pH yang lebih tinggi pula

pada kejenuhan basa yang sama

(Pairunan, dkk, 1985).

Reaksi tanah menunjukkan sifat

kemasaman atau alkalis tanah yang

dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH

menunjukan banyaknya konsentrasi ion

hidrogen H+

di dalam tanah. Makin

tinggi kadar ion H+

di dalam tanah,

maka semakin masam tanah tersebut.

Di dalam tanah selain H+

dan ion-

ion lain

Pengukuran pH
Pengukuran pH berbasis pada

penggunaan dari suatu elektroda

(biasanya gelas) yang sensitive

terhadap pH dan elektroda lain sebagai

referensi, kadangkala disertai suatu

elemen temperatur untuk menyediakan

sinyal menuju rangkaian penganalisa

pH. Elektroda pH mempergunakan

suatu gelas sensitive pH yang

diformulasi khusus terhubung dengan

larutan khusus, yang membangkitkan

suatu tegangan potensial listrik

proporsional terhadap pH dari larutan.

Elektroda referensi dirancang untuk

menjaga suatu tegangan listrik potensial

konstan pada sebarang nilai


temperature, dan untuk membentuk

rangkaian pengukur pH tertutup di

dalam larutan. Ellektroda tersebut

memberikan referensi nilai potensial

listrik yang diketahui terhadap

elektroda pH. Perbedaan potensial

listrik dari elektroda pH dengan

elktroda referensi menyediakan sinyal

331

anah merupakan media alami yang diperlukan dalam kegiatan bercocok tanam.

Tanaman akan tumbuh dengan baik apabilatanahnya subur. Beberapa hal yang mempengaruhi

kesuburan tanah salah satu diantaranya adalah unsur hara.Banyak sedikitnya kandungan unsur

hara pada tanah merupakan indikator tingkat kesuburan tanah yang akan mempengaruhi proses

pertumbuhan dan perkembangan tanaman(Notohadiprawiro dkk,2006). Tingkat kesuburan

tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah derajat keasaman tanah (pH tanah).
Unsur hara akan mudah diserap tanaman pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar

unsur hara akan larut dalam air (Martin, 2015).Keasaman tanah merupakan salah satu masalah

utama bagi pertumbuhan tanaman. Tanah asam adalah tanah yang memiliki pH rendah yaitu

kurang dari 6. Tanah yang mengandung asam berlebih sering disebut dengan tanah gambut yang

memiliki nilai pH 4-5. Tanah gambut banyak terdapat di Sumatera, salah satu diantaranya

adalah daerah Riau. Pada tanah gambut tidak banyak tanaman yang bisa ditanami, hanya

beberapa jenis tanaman seperti kelapa sawit dan nenas, namun sulit untuk ditanami sayur-

sayuran sehingga Riau harus memasok sayuran dari daerah Sumatera Barat dan juga Jawa yang

akan menambah biaya harian masyarakat sekitar(Riau.go.id, 2017).

Penelitian pH telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya Ihsanto (2014)

melakukan rancang bangun alat untuk mengetahui derajat keasaman air menggunakan sensor

pH, Martin (2015) mengendalikan pH dan kelembaban tanah menggunakan soil moisture

sensor dan sensor pH, dan Arief (2017) untuk mengendalikan sistem pH yang terkandung di

dalam air kolam ikan lele menggunakan sensor polymer optical fiber (POF) tipe SH-4001-1,3.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti di atas, hanya baru sebatas

Anda mungkin juga menyukai