September 2017
LAPORAN
SURVEY TANAH TINJAU
KEBUN BUANA HIJAU ABADI 2
PT. BUANA HIJAU ABADI
KAB SINTANG, KALIMANTAN BARAT
1. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan survey tanah tinjau ini adalah,
mendapatkan Satuan Peta Tanah (SPT).
Memperoleh data topografi dan sebaran jenis tanahnya.
mengetahui potensi dan faktor pembatas setiap SPT terhadap kelapa sawit.
Research & Agronomy Dept.
Januari 2013
1.3. Lokasi dan Waktu
Kegiatan survey tanah tinjau ini dilaksanakan mulai 4 – 28 september
2017 di Kebun Buana Hijau Abadi 2. Total areal yang telah disurvey adalah
seluas ± 7.974,23 Ha.
2. METODE
Tabel 1. Potensial hasil Tandan Buah Segar (TBS) dari setiap kelas lahan
Kelas Kesesuaian Lahan Potensi Hasil ton TBS/ha/tahun)
S2 sesuai/suitable 27 – 30
S3 sesuai sedang/moderatly suitable 24 – <27
N1 tidak sesuai/currently unsuitable 21 – <24
N2 sangat tidak sesuai/permanently unsuitable < 21
Note : Sumber data yield potential planting material dari DxP Topaz, DxP Socfindo,
DxP Sriwijaya
Metode evaluasi yang digunakan untuk survey tanah tinjau adalah dengan
menggunakan faktor pembatas terbesar sebagai kelas lahan, sedangkan
metode evaluasi yang digunakan dalam survey tanah tinjau kali ini adalah
dengan menggunakan metode scoring dimana setiap parameter baik itu
parameter fisik tanah dan lingkungan akan memiliki bobot penilaian. Selanjutnya
potensi produksi pada setiap kelas lahan didasarkan pada rata-rata produksi
TBS di Indonesia.
3. KELAYAKAN LAHAN
3.2. Geologi
Berdasarkan peta geologi tanah lembar 1516 Sintang skala 1 : 250.000
menunjukkan bahwa bahan induk penyusun tanah di Kebun Buana Hijau Abadi
2, PT. Buana Hijau Abadi yaitu sebagai berikut.
Komplek Semitau (Crs)
Sekis hijau, batu hijau, amfibolit; sedikit sabak, filit, batutanduk, kuarsit dan
serpentinit, harsburgit terubah; setempat granit, granodiorit, diorit (sedikit
tergeruskan). Batuan granit ditunjukkan dengan g
Endapan Alluvium Tertoreh (Qa)
Pasir, kerakal, lumpur, bahan tumbuhan
Formasi Ketungau (Teke)
Batu lumpur (kelabu, merah, hijau), batulanau, batupasir halus; lapisan tipis
batubara dibagian atas
Kelompok Selangkai (Kse)
Batulumpur, batupasir (s), batulanau gampingan dan tak gampingan; sedikit
batupasir/batulumpur berlapis teratur dengan lapisan tersusun, batulumpur
kerakalan, konglomerat aneka bahan (cl), batu gamping (ls); setempat fosi-
lan (termasuk orbitolinioda). Tertektonikan aneka; setempat bancuh atau
formasi terhancurkan. Pematang jurus batu pasir ditunjukkan dengan titik –
titik
Endapan Alluvium (Qa)
Pasir, kerakal, lumpur, bahan tumbuhan
Batuan Terobosan Sintang (Toms)
Diorit (d), granodiorit (gd), diorit kuarsa (qd), andesit (an), granit (g), dolerit;
kebanyakan berbutir halus dan profir. Stok, sumbat, sil, retas tingkat tinggi
Research & Agronomy Dept.
Januari 2013
3.3. Iklim
Elemen iklim yang berpengaruh terhadap tanaman kelapa sawit antara
lain: temperatur dan curah hujan. Berdasarkan data sekunder dari lokasi
pengamatan klimatologi terdekat (Airport Supadio, Pontianak) selama periode
2005 – 2009, bahwa temperatur rata-rata tahunan di kawasan Pontianak dan
sekitarnya adalah 27 oC dengan kisaran antara 23 – 32oC. Temperatur rata-
rata tahunan yang sesuai untuk perkebunan kelapa sawit adalah berkisar antara
28 – 32oC (Mackinnon et. al., 1996).
Berdasarkan data, curah hujan di Kebun Ngabang pada tahun 2012,
adalah sebesar 1.645 mm. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni
sebesar 27 mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November
yakni 359 mm. Dari data curah hujan tersebut diketahui bahwa distribusi curah
hujan tidak merata setiap bulannya. Namun untuk menyimpulkan secara pasti
diperlukan data curah hujan 5 – 10 tahun terakhir. Berdasarkan data sekunder
dari lokasi pengamatan klimatologi terdekat (Airport Supadio, Pontianak) selama
periode 2005 - 2009, menunjukkan bahwa curah hujan di kawasan Pontianak
dan sekitarnya rata-rata adalah 2.363 mm/tahun (Lampiran 2). Adapun rata-
rata kejadian bulan keringnya (curah hujan <100 mm/bulan) adalah selama 2 - 3
bulan yang terjadi pada bulan Juni s/d Agustus dan Januari s/d. Maret,
sedangkan rata-rata kejadian bulan basah (curah hujan >200 mm/bulan) adalah
selama 5 bulan.
Tabel 3. Kelas Kesesuaian Lahan di Kebun Ngabang, PT. Daya Sumber Makmur
Kelas Luas
Tipe Kelerengan Kedalaman (m)
SPT Jenis Tanah Tekstur Drainase Kesesuaian
Tanah (%)
Efektif Gambut Hardpan Lahan Ha %
Liat
1 Typic Hapludults Mineral 8 - 15 >1m Baik S2 736.39 13.04
berdebu
Liat Agak
2 Typic Hapludults Mineral 15 - 25 >1m S3 1313.83 23.27
berdebu cepat
Liat Agak
3 Typic Hapludults Mineral 25 - 40 >1m S3 1871.51 33.15
berdebu cepat
Liat
4 Typic Hapludults Mineral >40 >1m Cepat N1 723.75 12.82
berdebu
Typic Agak
5 Pasir 0-8 Pasir 0.6 - 1 m >0.6 m N1 99.23 1.76
Quartzipsamments cepat
Typic Agak
6 Pasir 8 - 15 Pasir 0.6 - 1 m >0.6 m N1 2.04 0.04
Quartzipsamments cepat
7 Typic Dystrudepts Pasir 0-8 Lempung >1m Baik S2 897.93 15.91
4. PEMBAHASAN
4.1. Evaluasi Kelas Kesesuain Lahan
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tanah di Kebun Ngabang, PT.
Daya Sumber Makmur terdiri dari 7 SPT yaitu Typic Hapludults dengan
kelerengan 8-15 %, 15-25%, 25-40%, >40% ; Typic Quartzipsamments
dengan kelerengan 0-8% dan 8-15%; Typic Dystrudepts dengan kelerengan 0-
8%. Adapun rincian dari setiap SPT tersebut adalah sebagai berikut.
Research & Agronomy Dept.
Januari 2013
a. SPT 1
Jenis tanah pada SPT 1 adalah Typic Hapludults. SPT ini berada pada
kelerangan 8-15%, dan memiliki drainase yang baik. SPT 1 masuk dalam
kelas kesesuaian lahan S2 atau sesuai untuk pengembangan tanaman
kelapa sawit dengan faktor pembatas utama berupa kesuburan alami dan
kelerengan.
b. SPT 2
Jenis tanah pada SPT 2 adalah Typic Hapludults dengan kelerengan 15-
25%. SPT 2 memiliki drainase yang agak cepat. SPT 2 masuk dalam kelas
kesesuaian S3 atau sesuai sedang dengan faktor pembatas utama berupa
kesuburan alami dan kelerengan.
c. SPT 3
Jenis tanah pada SPT 3 adalah Typic Hapludults. SPT ini berada pada
kerengan 25-40% dengan drainase agak cepat. SPT 3 masuk dalam kelas
kesesuaian lahan S3 atau sesuai sedang dengan faktor pembatas utama
berupa kesuburan alami dan kelerengan.
d. SPT 4
Jenis tanah pada SPT 4 adalah Typic Hapludults. SPT ini berada pada
kerengan >40% dengan drainase cepat. SPT 4 masuk dalam kelas
kesesuaian lahan N1 atau tidak sesuai dengan faktor pembatas utama
berupa kesuburan alami dan kelerengan yang curam.
e. SPT 5
Jenis tanah pada SPT 5 adalah Typic Quartzipsamments dengan
kelerengan 0-8%. Jenis tanah ini merupakan tanah bertekstur Pasir dengan
drainase tergenang. SPT 5 memiliki kedalaman solum 60-100 cm dan
termasuk dalam kelas kesesuaian lahan N1 (tidak sesuai) dengan faktor
pembatas berupa tekstur dan lapisan hardpan dengan kedalaman 60-100
cm.
f. SPT 6
Research & Agronomy Dept.
Januari 2013
Jenis tanah pada SPT 6 adalah Typic Quartzipsamments dengan
kelerengan 8-15%. Jenis tanah ini merupakan tanah bertekstur Pasir dengan
drainase agak cepat. SPT 6 memiliki kedalaman solum 60-100 cm dan
termasuk dalam kelas kesesuaian lahan N1 (tidak sesuai) dengan faktor
pembatas berupa tekstur dan lapisan hardpan dengan kedalaman 60-100
cm
g. SPT 7
Jenis tanah pada SPT 7 adalah Typic Dystrudepts. SPT ini berada pada
kelerengan 0-8% dengan Drainse Baik. SPT 1 masuk kedalam kelas
kesesuaian S2 yaitu sesuai untuk tanaman kelapa sawit. Kelas tekstur tanah
pada tanah jenis Typic Dystrudepts adalah lempung. Tanah dengan kelas
tekstur lempung memiliki kemampuan menyimpan air dan unsur hara lebih
baik dibanding fraksi lainnya.
5. KESIMPULAN
a. Total luas area survey tinjau Kebun Ngabang, PT. Daya Sumber Makmur adalah
5.644,7 Ha yang terdiri dari 1.634,32 Ha masuk dalam kelas kesesuaian lahan
S2 (sesuai), 3.185,34 Ha masuk dalam kelas kesesuaian lahan S3 (sesuai
sedang), dan 825,02 Ha masuk dalam kelas kesesuaian lahan N1 (tidak sesuai).
b. Areal Kebun Ngabang didominasi oleh areal bergelombang dan berbukit.
c. SPT 1 dan 7 masuk dalam kelas kesesuaian lahan S2, SPT 2 dan 3 masuk
kedalam kelas kesesuaian lahan S3, dan SPT 4, 5, dan 6 masuk kedalam kelas
kesesuaian lahan N1.
6. SARAN
a. Secara umum pemberian bahan organik baik secara langsung maupun tidak
langsung perlu dilakukan untuk meningkatkan keseburan tanah baik itu fisika,
kimia, dan biologi tanah.
Research & Agronomy Dept.
Januari 2013
b. Pada areal bertopografi landai diperlukan tapak kuda sedangkan untuk areal
agak curam hingga curam perlu pembuatan terasering serta penanaman LCC
untuk meminimalkan erosi.
c. Pada areal terasan diperlukan penggunaan modifikasi pancang tanam dengan
viole system agar dapat diperoleh SPH yang sama dengan areal datar.
Research & Agronomy Dept.
Januari 2013
Lampiran 1. Pedoman kriteria evaluasi lahan berdasarkan paramenter fisik lahan dan lingkungan (iklim: curah hujan dan
lamanya bulan kering)
Ta b le . Crire ria o f la nd c ha ra c te ristic s a nd suita b ility a sse ssm e nt o f p hysic a l fa c to r (Re ff. Go h K.J, 2000; Dja e nud in,1999)
S1 S2 S3 N1 N2
( h ig h ly s u ita b le ) ( s u ita b le ) ( m o d e ra tly ( c u rre n tly ( p e rm a n e n tly
La n d Q u a lity La n d C h a ra c te ris tic s s u ita b le ) u n s u ita b le ) u n s u ita b le )
5 4 3 2 1
2.500 - 3.000 3.000 - 4.000 4.000 - 5.000 > 5.000
An n u a l ra in fa ll ( m m yr -1 ) 2.000 - 2.500
1.700 - 2.000 1.450 - 1.700 1.250 - 1.450 < 1.250
C lim a te Le n g t h o f d ry se a so n ( m o n t h ) 0 1 2-4 5-6 > 6
30 - 32 33 - 35 35 - 37 > 37
Me a n a n n u a l t e m p e ra t u re 22 - 29
20 - 22 18 - 20 16 - 18 < 16
Slo p e ( %) < 8 8 - 16 16 - 30 30 - 35 > 35
Wo rk a b ility
Ero sio n ( t o n h a -1 yr-1 ) < 5 5 - 10 10 - 20 20 - 30 > 30
im p e rfe c t to
so m e w h a t im p e rfe c t
D ra in a g e / P e rm e a b ilit y w e ll to m o d e ra tly w e ll so m e w h a t p o o r o r p oor v e ry p o o r
o r so m e w h a t e xe ssiv e
We tn e s s e xe ssiv e
Vo lu m e o f la t e rit e / ro c k ( %) in t o p 90 c m 0 0 - 20 20 - 40 40 - 60 > 60
Ba se Sa t u ra t io n ( %) > 20 15 - 20 10 - 15 5 - 10 < 5
Exc h . K/ ( C a + Mg ) in t o p 90 c m > 0,15 0,10 - 0,15 0,05 - 0,10 < 0,05 < 0,05
Fe rtility
pH > 4,5 4,0 - 4,5 3,5 - 4,0 3,0 - 3,5 < 3,0
O rg a n ic C ( %) in t o p 30 c m > 2,0 1,0 - 2,0 < 1,0 < 1,0 < 1,0
Yie ld Po te ntia l (To n FFB/ Ha / Yr) >30 25-30 20-25 15-20 <15
Re m a rks o f te xtu re : C l:c la y, SC l:sa n d y c la y lo a m , C lL:c la y lo a m , SC lL:sa n d y c la y lo a m , L:lo a m , SL:sa n d y lo a m , SiC l:silty c la y, SiC lL:silty c la y lo a m , SiL:silty lo a m , Si:silty, LS:lo a m y sa n d , S:sa n d .
Research & Agronomy Dept.
Januari 2013
Lampiran 2. Data Klimatologi pada Station Airport Supadio, Pontianak selama periode 2005 – 2009.
2005 2006 2007 2008 2009
Rai Rai Rai Rai Rai
Month Me Mi Ma Me Mi Ma Me Mi Ma Me Mi M Me Mi Ma
n n n n n
s an n x an n x an n x an n ax an n x
(m (m (m (m (mm
oC oC oC oC oC oC oC oC oC oC oC oC oC oC oC
m) m) m) m) )
Jan 27 32 23 171 26 31 23 133 27 32 23 286 27 32 23 64 27 31 23 140
Feb 27 33 24 53 27 32 23 240 27 33 23 87 26 31 23 92 28 32 23 53
Mar 27 33 23 31 27 33 23 51 27 32 23 81 26 32 23 152 28 33 23 288
Apr 27 32 24 166 27 33 23 147 27 33 23 207 27 32 23 281 28 33 24 132
Mei 27 32 24 187 27 33 23 179 27 33 23 314 28 33 23 234 29 34 24 169
Jun 28 32 23 73 27 32 23 192 27 32 23 385 27 33 23 145 29 34 24 114
Jul 27 32 23 96 28 34 23 31 27 32 23 210 27 32 23 213 28 33 23 92
Agus
28 33 23 157 28 33 23 55 27 32 23 121 27 32 23 237 29 33 24 191
t
Sep 27 33 23 158 27 33 23 223 27 33 23 189 27 32 24 230 29 34 24 97
Okt 26 32 23 403 27 32 23 43 27 33 23 541 27 32 23 492 27 33 23 456
Nop 26 31 23 230 27 32 23 261 27 31 23 160 28 32 24 156 27 32 23 571
Des 26 31 23 109 27 32 23 430 26 31 23 299 27 31 23 339 27 32 23 184
1.83 1.98 2.88 2.63 2.48
Total 27 32 23 27 33 23 27 32 23 27 32 23 28 33 24
4 3 0 4 6
Research & Agronomy Dept.
Januari 2013
Lampiran 3. Peta Distribusi Jenis Tanah di Kebun Ngabang, PT. Daya Sumber Makmur