(Buku / Book 1)
2003
ISBN : 979-95899-3-2
Pustaka : Wahyunto, S. Ritung dan H. Subagjo (2003). Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera / Maps of Area of Peatland Distribution
and Carbon Content in Sumatera, 1990 – 2002. Wetlands International - Indonesia Programme & Wildlife Habitat Canada (WHC).
TIM PELAKSANA INVENTARISASI LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON PULAU SUMATERA
TEAM WORK OF PEATLAND INVENTORY AND CARBON CONTENT OF SUMATERA ISLAND
Dibiayai oleh Pemerintah Kanada melalui Canadian International Development Agency (CIDA)
Financial support from the Government of Canada provided through the Canadian International Development Agency (CIDA)
Spesialis / Specialists : Drs. Wahyunto M.Sc. (Remote Sensing), Ir. Sofyan Ritung M.Sc., (Soil Scientist),
Drs Bambang Heryanto M.Sc. (Geographic Information System), Drs.HJ.Deri, Dra. Sri Retno M,
Ir. Rizatus Shofiyati M.Sc., Drs Dwi Kuncoro M.Sc., (Digital Analysis)
Format Peta / Map Lay Out : Sunaryo SP, Wira Sovia, Fitri Widiastuti, Maria Wulandari, Nono Sutisno
Validasi Lapangan dan Pengumpul Data : Ir. Sofyan Ritung M.Sc, Drs. Bambang Heryanto M.Sc, Wahyu Wahdini SE, Sunaryo, SP.
Field Validation and Data Collection Ipin Saripin SP, Hasyim Bekti, Sukartono, Lili Muslihat
Penyusun Laporan / Report Writing : Drs. Wahyunto M.Sc, Ir. Sofyan Ritung M.Sc, Dr. H. Subagjo H.
Penyunting Laporan / Report Editing : Dr. Achmad Hidayat, Dr. H. Subagjo H, Ir. Subardja M.Sc, I N.N. Suryadiputra, Nono Sutisno
Kajian Teknis / Technical Reviewer : Dr. Upik Rosalina & I N.N. Suryadiputra
Dokumentasi Foto / Photos Documentation : Jill Heyde, Yus Rusila Noor, Indra Arinal, Alue Dohong, I Nyoman N. Suryadiputra
ii
KATA PENGANTAR
Luas lahan rawa gambut di Indonesia diperkirakan 20,6 juta hektar atau sekitar 10,8 Dari hasil kajian di atas diketahui bahwa lahan rawa gambut di Pulau Sumatera mempunyai
persen dari luas daratan Indonesia. Dari luasan tersebut sekitar 7,2 juta hektar atau 35%- tingkat kematangan ’Fibrists’ (belum melapuk/ masih mentah), ’Hemists’ (setengah melapuk),
nya terdapat di Pulau Sumatera. Lahan rawa gambut merupakan bagian dari sumberdaya ’Saprists’ (sudah melapuk/ hancur) dan/atau campuran dengan salah satu dari ketiganya.
alam yang mempunyai fungsi untuk pelestarian sumberdaya air, peredam banjir, pencegah Ketebalan gambut di Sumatera bervariasi mulai dari sangat dangkal (< 50 cm) sampai
intrusi air laut, pendukung berbagai kehidupan / keanekaragaman hayati, pengendali iklim sangat dalam (lebih dari 4 meter) dan dari hasil analisis citra-citra satelit dan data pendukung
(melalui kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan karbon) dan sebagainya. lainnya, terlihat adanya peningkatan luas lahan rawa gambut sangat dangkal (< 50 cm) dari
327.932 ha (tahun 1990) menjadi 682.913 ha (tahun 2002). Jika lahan rawa gambut sangat
Atas dukungan biaya dari Dana Pembangunan Perubahan Iklim Kanada melalui Proyek dangkal ini (meskipun masih mengandung sejumlah karbon) dapat dianggap sebagai bukan
CCFPI (Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia) telah dilakukan inventarisasi lahan gambut, maka dalam kurun waktu 12 tahun, lahan gambut di Pulau Sumatera telah
data dan monitoring lahan rawa gambut di seluruh Sumatera yang berbasis teknologi menyusut sebanyak 354.981 ha. Selanjutnya, kandungan karbon di dalam tanah gambut
Penginderaan Jauh/ Citra Satelit dan Sistim Informasi Geografi. Data yang dihimpun (below ground carbon) Sumatera pada tahun 1990 terhitung sebanyak 22.283 juta ton
berasal dari tahun 1990 dan 2002, mencakup informasi mengenai ketebalan gambut, sedangkan pada tahun 2002 sekitar 18.813 juta ton. Ini berarti dalam kurun waktu selama 12
tahun (1990 - 2002) telah terjadi penyusutan cadangan karbon di Pulau Sumatera sekitar
jenis/tingkat kematangan, sifat fisika-kimia, luasan dan penyebarannya serta dugaan
3.470 juta ton atau rata-rata 289,16 juta ton per tahun.
kandungan karbon dibawah permukaan.
Laporan hasil kajian lahan rawa gambut Pulau Sumatera ini terdiri dari 2 (dua) buku yang
Kajian mengenai kondisi lahan rawa gambut tahun 1990 terutama bersumber dari: (a) peta keduanya merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan. Buku 1 berupa Atlas yang
dan data Satuan Lahan dan Tanah skala 1:250.000 terbitan ’Land Resources Evaluation berisikan himpunan peta-peta menggambarkan penyebaran lahan rawa gambut di seluruh
Proyek’ (LREP), Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun 1990; (b) data/informasi dari hasil Sumatera, sedangkan Buku 2 berisikan informasi mengenai faktor-faktor penyebab
berbagai kegiatan Survei dan Pemetaan Tanah yang telah dilakukan Oleh Institut berubahnya luasan rawa gambut dan cadangan karbon di Sumatera dan Kalimantan (dalam
Pertanian Bogor dan Pusat Penelitian Tanah, serta (c) Citra Satelit Landsat Multi Spectral persiapan). Sementara itu, kajian lahan rawa gambut untuk Pulau Kalimantan juga tengah
Scanner (Landsat MSS) tahun 1990. Sedangkan untuk menggali dan memperoleh dalam persiapan dan diharapkan akan terbit pada tahun 2005.
informasi lahan rawa gambut dan tipe penggunaan lahannya pada tahun 2002 dilakukan
dengan cara menganalisis seri data Citra Satelit Landsat Thematic Mapper-7 tahun 2002 Kami memaklumi bahwa data/informasi yang tercantum dalam buku ini masih jauh dari
didukung dengan data/peta topografi, litologi dan tanah. sempurna, hal ini mengingat banyaknya faktor-faktor pembatas yang dihadapi dalam
melaksanakan pengukuran di lapangan. Namun demikian kami berharap semoga informasi
Dari data yang berasal dari kedua tahun berbeda tersebut (1990 dan 2002), selanjutnya ini dapat menjadi salah satu masukan bagi para cendekiawan, pengambil dan pembuat
dilakukan pendugaan terhadap besarnya penyusutan ketebalan gambut dan kandungan kebijakan dalam rangka mengelola lahan gambut Sumatera secara berkelanjutan. Dengan
karbonnya. Penyusutan yang terjadi pada kedua komponen ini diduga sebagai akibat mengetahui lokasi dan luas lahan gambut pada masing-masing kabupaten yang ada di
adanya perubahan penggunaan lahan dan vegetasi penutup (land use and land cover Sumatera, diharapkan para pengelola akan dapat lebih berhati-hati dalam mengarahkan
pembangunannya mengingat lahan gambut bersifat sangat mudah terbakar padahal
changes) yang umumnya digunakan untuk pengembangan pertanian/ perkebunan
fungsinya (jika dipertahankan dengan baik) akan banyak memberikan manfaat kepada
maupun oleh akibat adanya kebakaran lahan dan hutan.
berbagai kehidupan di atas dan sekitarnya.
Untuk menghitung kandungan karbon yang terdapat di dalam lahan gambut (below ground Akhir kata kepada semua pihak yang telah terlibat baik langsung maupun tidak langsung
carbon), beberapa asumsi utama telah diajukan dalam buku ini, yaitu: (a) ketebalan dalam penyusunan buku ini kami ucapkan banyak terima kasih dan semoga jerih payah yang
gambut yang beberapa diukur melalui survei lapang (ground truthing) dianggap telah telah Saudara sumbangkan dalam buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi lestarinya
mewakili kondisi ketebalan gambut wilayah studi; (b) meskipun beberapa literature lahan gambut di Indonesia pada umumnya dan Sumatera pada khususnya.
menyatakan bahwa gambut dengan ketebalan < 50 cm dianggap bukan gambut (peaty
soil), tapi dalam penetapan jumlah karbon ia tetap diperhitungkan; (c) batas ketebalan
gambut yang dapat dihitung kandungan karbonnya dibatasi hanya sampai pada lahan Bogor, Desember 2003
gambut dengan ketebalan maksimum 8 meter, hal demikian akibat kesulitan tehnis dalam
pengukurannya di lapangan, yaitu akses menuju lokasi yang sulit. Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
TIM PELAKSANA INVENTARISASI LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON PULAU SUMATERA ..........................................................................................II
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................................................................................................... iii
1. Metode Pendugaan Cadangan Karbon Bawah Permukaan .............................................................................................................................................................2
2. Indeks Peta Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon Pulau Sumatera dan Indeks Rekaman Citra Satelit Landsat ETM-7 ........................................6
3. Peta - Peta dan Tabel-Tabel mengenai Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera pada Tahun 1990
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera Pada Tahun 1990 ........................................................................................ 9
• Tabel 1 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera Pada Tahun 1990...............................................................................10
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Lampung, 1990 ........................................................................................................12
• Tabel 2 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Lampung, 1990 ..............................................................................................13
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Selatan, 1990 ..........................................................................................14
• Tabel 3 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Selatan, 1990 ................................................................................15
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Bangka Belitung, 1990 ............................................................................................16
• Tabel 4 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Bangka Belitung, 1990 ...................................................................................17
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Jambi, 1990 .............................................................................................................18
• Tabel 5 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Jambi, 1990 ...................................................................................................19
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Riau, 1990 ...............................................................................................................21
• Tabel 6 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Riau, 1990 ......................................................................................................22
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Bengkulu, 1990 ........................................................................................................24
• Tabel 7 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Bengkulu, 1990 ..............................................................................................25
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Barat, 1990 .............................................................................................26
• Tabel 8 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Barat, 1990 ....................................................................................27
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Utara, 1990 .............................................................................................28
• Tabel 9 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Utara, 1990 ....................................................................................29
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, 1990 ...........................................................................30
• Tabel 10 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, 1990 ..................................................................31
4. Peta - Peta dan Tabel-Tabel mengenai Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera pada Tahun 2002
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera Pada Tahun 2002 ......................................................................................33
• Tabel 11 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera Pada Tahun 2002 ..............................................................................34
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Lampung, 2002 ........................................................................................................36
• Tabel 12 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Lampung, 2002 ..............................................................................................37
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Selatan, 2002 ..........................................................................................38
• Tabel 13 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Selatan, 2002 ................................................................................39
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Bangka Belitung, 2002 ............................................................................................40
• Tabel 14 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Bangka Belitung, 2002 ...................................................................................41
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Jambi, 2002 .............................................................................................................42
• Tabel 15 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Jambi, 2002 ...................................................................................................43
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Riau, 2002 ...............................................................................................................45
• Tabel 16 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Riau, 2002 ......................................................................................................46
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Bengkulu, 2002 ........................................................................................................48
iv
• Tabel 17 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Bengkulu, 2002 ..............................................................................................49
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Barat, 2002 .............................................................................................50
• Tabel 18 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Barat, 2002 ....................................................................................51
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Utara, 2002 .............................................................................................52
• Tabel 19 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Sumatera Utara, 2002 ....................................................................................53
• Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, 2002 ...........................................................................54
• Tabel 20 : Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, 2002 ..................................................................55
5. Perubahan Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera antara Tahun 1990 dan 2002 .............................................................57
6. Peta Sebaran Lahan Gambut di Pulau Sumatera Berdasarkan Masing-Masing Lembar Peta
• Lembar/Sheet Tanjung Pandan (1212 & 1213) ........................................................................................................................................................................61
• Lembar/Sheet Menggala (1111) ..............................................................................................................................................................................................62
• Lembar/Sheet Mesuji (1112) ....................................................................................................................................................................................................63
• Lembar/Sheet Bangka (1113) ...................................................................................................................................................................................................64
• Lembar/Sheet Belinyu (1114) ...................................................................................................................................................................................................65
• Lembar/Sheet Lahat (1012) ......................................................................................................................................................................................................66
• Lembar/Sheet Palembang (1013) .............................................................................................................................................................................................67
• Lembar/Sheet Jambi (1014) .....................................................................................................................................................................................................68
• Lembar/Sheet Dabo (1015) ......................................................................................................................................................................................................69
• Lembar/Sheet Sarolangun (0913) ............................................................................................................................................................................................70
• Lembar/Sheet Muarobungo (0914) ...........................................................................................................................................................................................71
• Lembar/Sheet Rengat (0915) ...................................................................................................................................................................................................72
• Lembar/Sheet Siak Sriindrapura (0916) dan Pangkal Pinang (1016) .......................................................................................................................................73
• Lembar/Sheet Bengkalis (0917) ...............................................................................................................................................................................................74
• Lembar/Sheet Solok (0815) ......................................................................................................................................................................................................75
• Lembar/Sheet Pekanbaru (0816) .............................................................................................................................................................................................76
• Lembar/Sheet Dumai (0817) dan Bagan Siapi-api (0818) ........................................................................................................................................................77
• Lembar/Sheet Padang Sidempuan (0717) ...............................................................................................................................................................................78
• Lembar/Sheet Pematang Siantar (0718) ..................................................................................................................................................................................79
• Lembar/Sheet Manna (0911) ....................................................................................................................................................................................................80
• Lembar/Sheet Ketahun (0812) dan Bengkulu (0912) ...............................................................................................................................................................81
• Lembar/Sheet Sungai Penuh (0813) ........................................................................................................................................................................................82
• Lembar/Sheet Muara Siberut (0714) dan Painan (0814) ..........................................................................................................................................................83
• Lembar/Sheet Padang (0715) ..................................................................................................................................................................................................84
• Lembar/Sheet Teluk Dalam (0616) dan Lubuk Sikaping (0716) ...............................................................................................................................................85
• Lembar/Sheet Sibolga (0617) ...................................................................................................................................................................................................86
• Lembar/Sheet Sidikalang (0618) ..............................................................................................................................................................................................87
• Lembar/Sheet Medan (0619) ....................................................................................................................................................................................................88
• Lembar/Sheet Sinabang (0518) dan Tapak Tuan (0519) .........................................................................................................................................................89
• Lembar/Sheet Takengon (0520) ...............................................................................................................................................................................................90
• Lembar/Sheet Lhokruet (0420) .................................................................................................................................................................................................91
7. Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera pada Tahun 1990 dan 2002 ..........................................................................93
v
1. Metode Pendugaan Cadangan Karbon Bawah Permukaan
Untuk menduga kandungan cadangan karbon ( C ) di bawah permukaan lahan gambut terlebih dahulu harus diketahui volume gambut pada wilayah tertentu dan klasifikasi tingkat
kematangannya. Volume gambut dapat diketahui dengan mengalikan ketebalan lapisan gambut dengan luasan wilayah lahan gambutnya. Ketebalan gambut diukur pada beberapa
titik/lokasi berbeda (agar datanya mewakili) dengan cara menusukan tongkat kayu atau bor tanah ke dalam lapisan gambut hingga mencapai/mengenai lapisan tanah mineralnya,
sedangkan luasan lahan gambut dapat diketahui dari hasil pengukuran langsung di lapangan atau dari peta dasar/tanah atau citra landsat. Tingkat kematangan/pelapukan gambut dapat
diukur langsung di lapangan dengan metoda sederhana seperti diuraikan di bawah ini. Sedangkan penentuan bobot isi (bulk density) dan %-C-organik dapat merujuk dan berdasarkan
kepada hasil analisis beberapa contoh tanah gambut (Tabel A) yang telah dilakukan di beberapa lokasi di Sumatera.
Penentuan luas lahan secara sederhana dapat dilakukan dengan mengalikan panjang dan lebar lahan. Namun pada kenyataan di lapangan, mengukur luas lahan tidak semudah yang
dibayangkan karena bentuk dan tofografi lahan yang bervariasi. Untuk keperluan tersebut, maka dapat dipergunakan peta dasar (base map) pada skala besar (1 : 25.000 – 1 : 50.000)
sebagai dasar untuk membatasi (delineasi) luas areal lahan.
Masukan bor gambut atau bor Eijkelkamp yang dimodifikasi (Gambar B) secara bertahap, angkat bor untuk dicatat
Sungai kedalamannya dan diambil contoh tanahnya, apabila bor belum mencapai lapisan mineral maka sambungkan dengan
Plot 3 Zona 3
batang bor berikutnya, ulangi pencatatan pada setiap penyambungan bor sampai mencapai tanah mineral. (untuk
Plot 2
50 praktisnya, bor bisa diganti dengan tongkat kayu panjang yang ujungnya diruncingkan dan sebagian sisi ujungnya di sodet
20 Zona 2 agar contoh tanah mineral dapat sedikit terambil dan terlihat jelas. Tapi dengan alat semacam ini, contoh tanah gambut
Plot 1
dari berbagai kedalaman tidak dapat terambil)
Zona 1
Disamping mencatat ketebalan , juga catat sifat lainnya seperti, jenis kematangan gambut, perubahan warna, kelembaban
lapisan atas (kering/basah diamati secara visual), kongresi arang (ada tidaknya gambut bekas terbakar), dan sebagainya.
Untuk keperluan analisa kematangan tanah gambut (juga untuk analisa parameter fisik dan kimia lainnya), ambil contoh
tanah seberat 1 – 1,5 kg. Contoh diambil secara komposit, yaitu dari campuran tanah gambut yang berasal dari berbagai
lapisan kedalaman pada titik bor yang sama. Simpan contoh dalam kantung plastik dan diberi label. Contoh tanah ini
Kedalaman
nantinya dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan gambut seperti diuraikan di bawah ini.
Potongan-potongan kayu berdiameter > 2 cm dan belum melapuk sehingga sulit untuk dicerai-beraikan dengan jari, seperti
potongan-potongan cabang kayu besar, batang kayu dan tunggul tidak dianggap sebagai serat-serat, tetapi digolongkan sebagai
fragmen kasar.
2
Penetapan tingkat kematangan/ pelapukan tanah gambut di lapangan sebagai berikut : 5. Rumus Perhitungan Pendugaan Cadangan Karbon Bawah Permukaan
Ambil segenggam tanah gambut (hasil kegiatan No. 2 di atas) kemudian peras dengan telapak Parameter yang digunakan dalam perhitungan tersebut adalah luas lahan gambut, kedalaman
tangan secara pelan-pelan, lalu lihat sisa serat-serat yang tertinggal di dalam telapak tangan : tanah gambut, bobot isi (BD) dan kandungan karbon (C-organik) pada setiap jenis tanah
gambut.
i. Bila kandungan serat yang tertinggal dalam telapak tangan setelah pemerasan, adalah
tiga perempat bagian atau lebih (≥3/4), maka tanah gambut tersebut digolongkan Persamaan yang digunakan tersebut adalah :
kedalam jenis fibrik.
Kandungan karbon (KC) = B x A x D x C
ii. Bila kandungan serat yang tertinggal dalam telapak tangan setelah pemerasan, adalah
antara kurang dari tiga perempat sampai seperempat bagian atau lebih (<3/4 - ≥1/4), Dimana :
maka tanah gambut tersebut digolongkan kedalam jenis hemik.
KC = Kandungan karbon dalam ton
iii. Bila kandungan serat yang tertinggal dalam telapak tangan setelah pemerasan, adalah B = Bobot isi (BD) tanah gambut dalam gr/cc atau ton/m3
kurang dari seperempat bagian, maka tanah gambut tersebut digolongkan kedalam jenis A = Luas tanah gambut dalam m2
saprik. D = Ketebalan gambut dalam meter
C = Kadar karbon (C-organik) dalam persen (%)
Cara lain untuk mendukung penggolongan tingkat kematangan/pelapukan tanah gambut diatas
adalah dengan memperhatikan warnanya. Jenis tanah gambut fibrik akan memperlihatkan
warna hitam muda (agak terang), kemudian disusul hemik dengan warna hitam agak gelap dan
Semua hasil pengukuran dan pengamatan di atas ditabulasikan dalam Lembar Pengamatan
seterusnya saprik berwarna hitam gelap.
pada Tabel B.
Sebetulnya penetapan bobot isi (Bulk Density/BD) tanah gambut dapat dilakukan secara
langsung di lapangan dengan menggunakan metode bentuk bongkahan atau clod (Golavanov
A.J., 1967 dan Notohadiprawiro, 1983), tetapi kedua metode ini menghasilkan angka-angka BD
yang lebih besar karena kandungan air dalam bongkahan gambut masih tinggi. Sementara itu,
pengukuran bobot isi tanah gambut lebih banyak dilakukan di laboratorium dengan
menggunakan ring core. Dalam metode ring core ini, untuk menghilangkan kandungan air
dalam contoh, maka tanah gambut dikeringkan dalam oven (suhu 105o C selama 12 jam) dan
diberi tekanan sebesar 33 – 1500 kPa, sehingga tanah menjadi kompak dan stabil.
Dalam buku ini, metode penentuan nilai bobot isi (BD) dan kandungan karbon (C-organik) pada
tanah gambut tidak disajikan. Tetapi untuk menghitung kandungan cadangan karbon di lahan
gambut (lihat rumus di bawah), kita dapat menggunakan nilai BD dan kandungan C-organik
yang berasal dari data hasil penelitian sebelumnya (misalnya data dari Institut Pertanian Bogor,
dari Pusat Penelitian Tanah, dsb). Wahyunto et.al. (2003), telah mentabulasikan nilai-nilai BD
dan C-organik pada berbagai tingkat kematangan/pelapukan tanah gambut di Sumatera (lihat
Tabel A). Nilai-nilai yang dikumpulkan ini berasal dari berbagai laporan hasil penelitian tanah
Gambar B. Bor Eijkelkamp untuk menduga ketebalan gambut dan
gambut di Sumatera yang berlangsung selama bertahun-tahun. Nilai-nilai tersebut dapat
mengambil contoh gambut
digunakan untuk menghitung kandungan cadangan karbon pada tanah gambut di Sumatera
atau mungkin juga untuk lokasi-lokasi lainnya di Indonesia.
3
Tabel A Tabel B.
Nilai kisaran dan rerata bobot isi/bulk density (BD) dan kadar C-organik pada tiap Lembar pengamatan cadangan karbon bawah-permukaan
jenis/ tingkat kematangan gambut di Sumatera
Nomor lapangan : ………………………………………......……………….
Bobot Isi (BD)
Tingkat C-Organik (%) Pemilik/Penguasa
(gram/ cc)
Kematangan Gambut Lahan gambut : ………………………………………......……………….
No.
Kisaran Rerata Kisaran Rerata
Desa/ Wilayah : ………………………………………......……………….
1. Fibrik 0.1012 – 0.12 0.1028 - 53. 31 Tanggal pengamatan : ………………………………………......……………….
2. Hemik 0.1325 – 0.29 0.1716 38.97 – 51.87 48.00
Pengamat : ………………………………………......……………….
3. Saprik 0.2492 – 0.37 0.2794 28.96 – 53.89 44.95
4. Peaty Soil/Mineral 0.2152 – 0.6878 0.3402 28.96 – 39.81 35.12 Luas Ketebalan Bobot Kadar Cadangan
Jenis Volume
bergambut/ Sangat No. Lahan Gambut Isi Karbon Karbon
Gambut (m3)
dangkal (ha) (m) (gr/cc)* (%C)* (Juta Ton)
4
2. Indeks Peta Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon Pulau Sumatera
Map Index for Peatland Distribution and Carbon Content in Sumatera
&
Indeks Rekaman Citra Landsat ETM-7
Satellite Imaging Index of Landsat ETM-7
3. Peta-Peta dan Tabel-Tabel
Mengenai Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon
di Pulau Sumatera pada Tahun 1990
10
TABEL 1
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PULAU SUMATERA
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN SUMATERA
1990 (CONTINUED)
11
TABEL 2
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI LAMPUNG
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN LAMPUNG PROVINCE
1990
13
TABEL 3
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI SUMATERA SELATAN
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN SOUTH SUMATERA PROVINCE
1990
No. Ketebalan Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C
Depth/ Peat Types Symbol Ha Jt ton C Ha Jt ton C Ha Jt ton C Ha Jt ton C Ha Jt ton C
Thickness area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content
Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC
1 Dangkal - Hemists/Saprists H1a -- -- 49,355 36.91 -- -- -- -- 49,355 36.91
2 Shallow - Hemists/mineral H1b-e -- -- 16,846 8.16 -- -- -- -- 16,846 8.16
(50-100 cm)
3 Sedang - Hemists H2 9,675 11.95 20,059 24.78 -- -- 56,677 70.03 86,411 106.76
4 Moderate - Hemists/Saprists H2a -- -- 311,258 465.55 -- -- -- -- 311,258 465.55
5 (100-200 cm) - Hemists/mineral H2b-e -- -- 64,854 69.86 34,126 38,96 686,542 680.17 785,522 788.99
6 - Saprists S2 -- -- 44,826 84.54 -- -- 19,544 36.86 64,370 121.40
7 - Saprists/mineral S2c -- -- 55,533 60.63 -- -- 5,738 6.26 61,271 66.89
8 Dalam - Hemists/Saprists H3a 14,429 43.16 30,580 91.48 -- -- -- -- 45,009 134.64
Deep
(200-400 cm)
Jumlah 24,104 55.12 593,311 841.91 34,126 38.96 768,501 793.32 1,420,042 1,729.30
% 1.70 3.19 41.78 48.68 2.40 2.25 54.120 45.87 100 100
15
TABEL 4
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI BANGKA BELITUNG
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN BANGKA BELITUNG PROVINCE
1990
17
TABEL 5
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI JAMBI
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN JAMBI PROVINCE
1990
19
TABEL 5
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI JAMBI
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN JAMBI PROVINCE
1990 (CONTINUED)
20
TABEL 6
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI RIAU
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN RIAU PROVINCE
1990
Jum lah 856,386 2,976.93 982,526 3,846.62 222,396 1,184.20 453,874 1,683.11 50,481 252.95 503,669 2,502.66
% 21.18 17.67 24.30 22.83 5.50 7.03 11.22 9.99 1.25 1.50 12.46 14.85
22
TABEL 6
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI RIAU
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN RIAU PROVINCE
1990 (CONTINUED)
Jumlah 679,731 3,394.17 159,596 614.83 119,775 369.24 5,231 9.16 8,264 17.12 1,672 0.66 4,043,602 16,851.23
% 16.81 20.14 3.95 3.65 2.96 2.19 0.13 0.05 0.20 0.10 0.04 0.00 100 100
23
TABEL 7
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI BENGKULU
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN BENGKULU PROVINCE
1990
25
TABEL 8
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI SUMATERA BARAT
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN WEST SUMATRA PROVINCE
1990
Luas dan kandungan karbon pada masing-masing kabupaten
Kedalaman/ Jenis gambut Simbol Area and carbon content in each district Total
Ketebalan Agam Padang Pariman Pasaman Pesisir Selatan Kota Padang
Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C
No.
Depth/ Peat Types Symbol Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC
Thickness area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content
Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC
1 Dangkal - Hemists/mineral H1b 1,873 0.74 11,487 4.52 63,931 25.17 7,864 3.10 4,198 1.65 89,353 35.18
Shallow -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
(50-100 cm) -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
2 Sedang - Hemists/Saprists H2a -- -- -- -- -- -- 22,735 34.00 -- -- 22,735 34.00
3 Moderate - Saprists/Hemists S2a 10,713 17.42 -- -- 9,369 15.23 -- -- -- -- 20,082 32.65
(100-200 cm) -- -- -- --
4 Dalam - Hemist/Saprist H3a -- -- -- -- -- -- 1,833 5.48 -- -- 1,833 5.48
5 Deep - Saprists/Hemists S3a 4,644 15.10 -- -- 9,127 29.68 6,596 21.45 -- -- 20,366 66.22
(200-400 cm) -- -- -- -- -- -- -- --
6 Sangat Dalam - Hemists/Saprists H4a -- -- -- -- -- -- 55,865 334.23 -- -- 55,865 334.23
Very Deep -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
(> 400 - 800 cm) -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Jumlah 17,229 33.25 11,487 4.52 82,427 70.08 94,893 398.26 4,198 1.65 210,234 507.76
% 8.20 6.55 5.46 0.89 39.21 13.80 45.14 78.43 2.00 0.33 100 100
27
TABEL 9
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI SUMATERA UTARA
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN NORTH SUMATRA PROVINCE
1990
29
TABEL 10
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN NANGROE ACEH DARUSSALAM PROVINCE
1990
31
4. Peta-Peta dan Tabel-Tabel
Mengenai Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon
di Pulau Sumatera pada Tahun 2002
34
TABEL 11
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PULAU SUMATERA
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN SUMATERA
2002 (CONTINUED)
Luas lahan gambut dan kandungan karbon pada masing-masing propinsi
Area and carbon content in each province Total
Kedalaman/ Jenis gambut Simbol Bengkulu Sumbar Sumut Aceh Sumatera
No. Ketebalan Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C
Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC
Depth/ Peat Types Symb ol area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content
Thickness Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC
1 Sangat Dangkal - Hemists H0 946 0.28 -- -- -- -- -- -- 7,420 2.21
2 Very Shallow - Hemists/Saprists H0a 13,177 3.92 6,727 2.00 2,024 0.60 -- -- 181,336 53.98
3 ( < 50 cm) - Hemists/mineral H0b-e 16,738 4.98 72,233 21.50 36,133 10.76 2,219 0.66 349,193 103.95
4 - Saprists S0 -- -- -- -- -- -- -- -- 56,148 16.71
5 - Saprists/Hemists S0a -- -- 13,142 3.91 5,892 1.75 34,331 10.22 65,119 19.38
6 - Saprists/mineral S0b-d 18,884 5.62 -- -- -- 1,720 0.51 23,697 7.05
7 Dangkal - Saprists/Hemists S1a -- -- 10,490 8.53 3,437 2.79 14,242 11.58 68,362 55.57
8 Shallow - Fibrists/Saprists F1 -- -- -- -- -- -- -- -- 4,070 2.53
9 ( 50-100 cm ) - Hemists H1 -- -- -- -- -- -- -- -- 11,987 7.41
10 - Hemists/Saprists H1a 3,851 2.88 1,699 1.27 -- -- -- -- 626,531 468.55
11 - Hemists/mineral H1b-e 616 0.32 17,120 6.74 26,966 10.62 1,792 0.71 342,403 162.16
12 - Saprists S1 -- -- -- -- 10,006 9.44 -- -- 16,373 15.44
13 - Saprists/mineral S1b-d 3,625 1.43 -- -- 122,780 107.86 3,738 3.28 172,013 142.67
14 Sedang - Hemists H2 -- -- -- -- -- -- -- 67,950 83.95
15 Moderate - Hemists/Saprists H2a -- -- 17,157 25.66 -- -- 11,983 17.92 1,056,688 1,580.48
16 (100-200 cm) - Hemists/mineral H2b-e 1,575 0.91 -- -- 14,733 11.15 26,061 15.09 645,265 648.87
17 - Saprists S2 -- -- -- -- 31,399 59.22 -- -- 59,906 112.98
18 - Saprists/Hemists S2a -- -- 7,682 12.49 14,588 23.72 105,565 171.63 304,190 494.55
19 - Saprists/mineral S2b-d 800 0.46 -- -- 34,950 60.36 1,143 1,98 193,570 263.90
20 Dalam - Hemists H3 -- -- -- -- 2,201 5.44 -- -- 2,201 5.44
21 Deep - Hemists/Saprists H3a 2,431 7.27 5,925 17.72 3,274 9.79 24,614 73.63 646,505 1,933.94
22 (200-400 cm) - Saprists S3 -- -- -- -- 16,912 63.79 -- -- 18,226 68.75
23 - Saprists/Hemists S3a -- -- 9,135 29.70 -- -- 46,643 151.66 572,844 1,862.63
24 - Saprists/mineral S3c -- -- -- -- -- -- -- -- 6,648 13.53
25 Sangat Dalam - Hemists/Saprists H4a 409 2.45 48,924 292.70 -- -- -- -- 720,848 4,312.67
26 Very Deep - Hemists/mineral H4e -- -- -- -- -- -- -- -- 14,936 66.88
27 ( > 400-800 cm) - Saprists/Hemists S4a -- -- -- -- -- -- -- -- 969,872 6,307.19
Jumlah 63,052 30.53 210,234 422.23 325,295 377.28 274,051 458.86 7,204,301 18,813.37
% 0.88 0.16 2.92 2.24 4.52 2.01 3.80 2.44 100 100
35
TABEL 12
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI LAMPUNG
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN LAMPUNG PROVINCE
2002
37
TABEL 13
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI SUMATERA SELATAN
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN SOUTH SUMATRA PROVINCE
2002
39
TABEL 14
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI BANGKA BELITUNG
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN BANGKA BELITUNG PROVINCE
2002
41
TABEL 15
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI JAMBI
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN JAMBI PROVINCE
2002
Luas lahan gambut dan Kandungan karbon pada masing-masing kabupaten
Kedalaman/ Jenis gambut Simbol Area and carbon content in each district
Ketebalan Tj. Jabung Barat Tj. Jabung Timur Batanghari Sarolangun Merangin
Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C
No.
Depth/ Peat Types Symbol Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC
Thickness area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content
Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC
1 Sangat Dangkal - Hemists/mineral H0b-e -- -- 79,595 23.69 -- -- 6,020 1.79 -- --
2 Very Shallow - Hemists/Saprists H0a 2,793 0.83 31,938 9.51 28,978 8.63 -- -- -- --
3 ( < 50 cm ) - Saprists/mineral S0b -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
4 Dangkal - Hemists/mineral H1b-e -- -- 1,865 0.73 1,216 0.48 6,478 3.21 1,329 0.78
5 Shallow - Hemists/Saprists H1a 56,821 42.49 3,913 2.93 54,267 40.58 -- -- -- --
6 ( 50 -100 cm) - Saprists/Hemists S1a 427 0.35 -- -- -- -- -- -- -- --
7 Sedang - Hemists/mineral H2b-e -- -- -- -- -- -- 14,964 17.08 1,081 1.23
8 Moderate - Hemists/Saprists H2a 20,566 30.76 34,855 52.13 31,567 47.21 -- -- -- --
9 (100-200 cm) - Saprists/Hemists S2a 2,413 3.92 -- -- -- -- -- -- -- --
10 Dalam - Hemists/Saprists H3a 39,645 118.59 77,851 232.88 141,478 423.22 -- -- -- --
11 Deep - Saprists/Hemists S3a 19,590 63.70 -- -- -- -- -- -- -- --
(200-400 cm) -- -- -- -- -- -- -- --
12 Sangat Dalam - Hemists/mineral H4e -- -- -- -- -- -- 13,821 61.89 1,115 4.99
13 Very Deep - Hemists/Saprists H4a -- -- 36,287 217.10 -- -- -- -- -- --
( > 400-800 cm) -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Jumlah 142,255 260.65 266,304 538.97 257,506 520.12 41,283 83.97 3,525 7.01
% 19.84 18.44 37.15 38.14 35.92 36.80 5.76 5.94 0.49 0.50
43
TABEL 15
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI JAMBI
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN JAMBI PROVINCE
2002 (CONTINUED)
Luas lahan gam but dan kandungan karbon pada m asing-m asing kabupaten
Kedalam an/ Jenis gam but Sim bol Area and carbon content in each district Total
Ketebalan Kerinci Kota Jam bi Bungo Tebo
No. Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C
Depth/ Peat Types Symbol Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC
Thickness area C Content area C Content area C Content area C Content
Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC
1 Sangat Dangkal - Hemists/mineral H0b-e -- -- -- -- 779 0.23 86,394 25.72
2 Very Shallow - Hemists/Saprists H0a -- -- 529 0.16 -- -- 64,238 19.12
3 ( < 50 cm ) - Saprists/mineral S0b 3,093 0.92 -- -- -- -- 3,093 0.92
4 Dangkal - Hemists/mineral H1b-e -- -- -- -- -- -- 10,888 5.20
5 Shallow - Hemists/Saprists H1a -- -- 1,565 1.17 -- -- 116,566 87.17
6 ( 50 -100 cm) - Saprists/Hemists S1a -- -- -- -- -- -- 427 0.35
7 Sedang - Hemists/mineral H2b-e -- -- -- -- -- -- 16,045 18.32
8 Moderate - Hemists/Saprists H2a -- -- -- -- -- -- 86,988 130.11
9 (100-200 cm) - Saprists/Hemists S2a -- -- -- -- -- -- 2,413 3.92
10 Dalam - Hemists/Saprists H3a -- -- -- -- -- -- 258,974 774.69
11 Deep - Saprists/Hemists S3a -- -- -- -- -- -- 19,590 63.70
(200-400 cm) -- -- -- -- -- -- -- --
12 Sangat Dalam - Hemists/mineral H4e -- -- -- -- -- -- 14,936 66.88
13 Very Deep - Hemists/Saprists H4a -- -- -- -- -- -- 36,287 217.10
( > 400-800 cm) -- -- -- -- -- -- -- --
Jumlah 3,093 0.92 2,094 1.33 779 0.23 716,839 1,413.19
% 0.43 0.07 0.29 0.09 0.11 0.02 100 100
44
TABEL 16
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI RIAU
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN RIAU PROVINCE
2002
Luas lahan gambut dan kandungan karbon pada masing-masing kabupaten
Area and carbon content in each district
Kedalam an/ Jenis gam but Sim bol Bengkalis Indragiri Hilir Indragiri Hulu Rokan Hilir Rokan Hulu Siak
No. Ketebalan Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C
Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC
Depth/ Peat Types Symbol area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content
Thickness Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC Ha M illion tonC
1 Sangat Dangkal - Hemists/Saprists H0a -- -- 35,853 10.67 -- -- -- -- -- -- -- --
2 Very Shallow - Hemists/mineral H0b-e -- -- 7,180 2.14 9,782 2.91 -- -- -- -- -- --
( < 50 cm ) - Saprists/Hemists S0a -- -- 1,898 0.56 9,856 2.93 -- -- -- -- -- --
4 Dangkal - Fibrists/Saprists F1 -- -- 4,070 2.53 -- -- -- -- -- -- -- --
5 Shallow - Hemists/Saprists H1a 41,237 30.84 317,259 237.26 -- -- 8,666 6.48 -- -- 8,265 6.18
6 ( 50-100 cm) - Hemists/mineral H1b-e -- -- 14,080 7.24 7,681 3.02 5,480 2.16 -- -- -- --
7 - Saprists/Hemists S1a 8,768 7.13 8,304 6.75 5,487 4.46 13,839 11.25 -- -- -- --
8 - Saprists/mineral S1b-d -- -- -- -- -- -- 32,876 24.53 -- -- -- --
9 Sedang - Hemists/Saprists H2a 267,120 399.53 47,076 70.41 622 0.93 68,171 101.96 -- -- 112,513 168.28
10 Moderate - Hemists/mineral H2b-e -- -- 2,310 1.34 -- -- -- -- -- -- -- --
11 (100-200 cm) - Saprists S2 -- -- -- -- -- -- 26,652 50.26 -- -- -- --
12 - Saprists/Hemists S2a 21,011 34.16 107,942 175.49 17,111 27.82 -- -- -- -- 650 1.06
13 - Saprists/mineral S2b-d 6,229 6.80 -- -- -- -- 59,387 94.88 10,031 10.95 3,559 3.89
14 Dalam - Hemists/Saprists H3a 73,710 220.49 20,498 61.32 -- -- 72,310 216.31 33,132 99.11 88,265 264.03
15 Deep - Saprists S3 -- -- -- -- -- -- 1,314 4.96 -- -- -- --
16 (200-400 cm) - Saprists/Hemists S3a 181,995 591.77 172,476 560.82 36,430 118.45 -- -- -- -- 11,145 36.24
17 Sangat Dalam - Hemists/Saprists H4a 256,316 1,533.48 -- -- -- -- 165,179 988.23 7,318 43.78 99,956 598.01
18 Very Deep - Saprists/Hemists S4a -- -- 243,580 1,584.03 135,427 880.70 -- -- -- -- 179,316 1,166.11
(> 400-800 cm) -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --- --
Jum lah 856,386 2,824.20 982,526 2,720.56 222,396 1,041.23 453,874 1,501.01 50,481 153.84 503,669 2,243.81
% 21.18 19.34 24.30 18.63 5.50 7.13 11.22 10.28 1.25 1.05 12.46 15.36
46
TABEL 16
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI RIAU
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN RIAU PROVINCE
2002 (CONTINUED)
Luas lahan gambut dan kandungan karbon pada masing-masing kabupaten
Area and carbon content in each district
Total
Kedalaman/ Jenis gambut Simbol Pelalawan Kota Dumai Kampar Kota Pekanbaru Karimun Kepulauan Riau
No. Ketebalan Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C
Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC
Depth/ Peat Types Symbol area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content area C Content
Thickness Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC
1 Sangat Dangkal - Hemists/Saprists H0a -- -- -- -- 9,858 2.93 -- -- -- -- -- -- 45,711 13.61
2 Very Shallow - Hemists/mineral H0b-e -- -- -- -- 9,152 2.72 309 0.09 -- -- 1,672 0.50 28,095 8.36
3 ( < 50 cm ) - Saprists/Hemists S0a -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- 11,754 3.50
Jumlah 679,731 3,238.01 159,596 567.79 119,775 293.94 5,231 7.76 8,264 12.40 1,672 0.50 4,043,601 14,605.04
% 16.81 22.17 3.95 3.89 2.96 2.01 0.13 0.05 0.20 0.08 0.04 0.00 100 100
47
TABEL 17
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI BENGKULU
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN BENGKULU PROVINCE
2002
Luas lahan gambut dan kandungan karbon pada masing-masing kabupaten
Area and carbon content in each district
Total
Kedalaman/ Jenis gambut Simbol Bengkulu Utara Rejang Lebong Bengkulu Selatan
No. Ketebalan Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C Luas Kandungan C
Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC Ha Juta tonC
Depth/ Peat Types Symbol area C Content area C Content area C Content area C Content
Thickness Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC Ha Million tonC
1 Sangat Dangkal - Hemists H0 946 0.28 -- -- -- -- 946 0.28
2 Very Shallow - Hemists/Saprists H0a 13,177 3.92 -- -- -- -- 13,177 3.92
3 ( < 50 cm) - Hemists/mineral H0b-e 16,738 4.98 -- -- -- -- 16,738 4.98
4 - Saprists/mineral S0b-d 8,324 2.48 9,414 2.80 1,146 0.34 18,884 5.62
5 Dangkal - Hemists/Saprists H1a 3,851 2.88 -- -- -- -- 3,851 2.88
6 Shallow - Hemists/mineral H1b-e 616 0.32 -- -- -- -- 616 0.32
7 ( 50-100 cm ) - Saprists/mineral S1b-d 3,625 1.43 -- -- -- -- 3,625 1.43
8 Sedang - Hemists/mineral H2b-e 1,575 0.91 -- -- -- -- 1,575 0.91
9 Moderate - Saprists/mineral S2b-d 800 0.46 -- -- -- -- 800 0.46
(100-200 cm) -- -- -- -- -- -- -- --
10 Dalam - Hemists/Saprists H3a 2,431 7.27 -- -- -- -- 2,431 7.27
Deep -- -- -- -- -- -- -- --
(200-400 cm) -- -- -- -- -- -- -- --
11 Sangat Dalam - Hemists/Saprists H4a 409 2.45 -- -- 409 2.45
Very Deep -- -- -- -- -- -- -- --
( > 400-800 cm) -- -- -- -- -- -- -- --
Jumlah 52,492 27.38 9,414 2.80 1,146 0.34 63,052 30.53
% 83.25 89.68 14.93 9.17 1.82 1.15 100 100
49
TABEL 18
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI SUMATERA BARAT
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN WEST SUMATRA PROVINCE
2002
51
TABEL 19
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI SUMATERA UTARA
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN NORTH SUMATERA PROVINCE
2002
53
TABEL 20
LUAS SEBARAN LAHAN GAMBUT DAN KANDUNGAN KARBON DI PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM
AREA OF PEATLAND DISTRIBUTION AND CARBON CONTENT IN NANGROE ACEH DARUSSALAM PROVINCE
2002
55
5. Perubahan Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon
di Pulau Sumatera antara Tahun 1990 dan 2002
No. Propinsi Luas Gambut (ha)* Kandungan Karbon (Juta ton) Penyusutan Kandungan Karbon (Juta ton)
Province Area of Peatland (ha) Carbon (C) content (Million ton) Decrease of C Content (Million ton)
1990 2002 1990 - 2002
* Didalamnya termasuk tanah mineral bergambut (kedalaman < 50 cm) yang luasnya pada tahun 2002 sebesar 682,913 ha dan pada tahun 1990 seluas 327,932 ha . Jika tanah mineral
bergambut dianggap sebagai bukan tanah gambut, maka antara tahun 1990 sampai dengan tahun 2002 telah terjadi penurunan (hilangnya) luasan lahan gambut di Sumatera seluas 354.981 ha.
Including 682,913 ha (in year 2002) and 377,932 ha (in year 1990) of very shallow peatland area which can be categorized as non peatland or peaty soil area. If this very shallow peatland is
categorized as non peatland, therefore between the year 1990 – 2002, about 354,981 ha of peatlands in Sumatera has dissapeared.
57
LUAS LAHAN GAMBUT PADA MASING-MASING KETEBALAN GAMBUT YANG BERBEDA DI PULAU SUMATERA PADA TAHUN 1990 DAN 2002
THE AREA OF PEATLAND FOR EACH OF THE DIFFERENT THICKNESS OF PEAT IN SUMATERA IN THE YEARS 1990 AND 2002
Tabel 1. Propinsi Riau / Riau Province Tabel 4. Propinsi Sumatera Utara / North Sumatra Province Tabel 7. Propinsi Lampung / Lampung Province
Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha)
Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area (ha) Increase (ha) Decrease (ha) Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area (ha) Increase (ha) Decrease (ha) Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area (ha) Increase (ha) Decrease (ha)
1990 2002 1990 2002 1990 2002
0 Sangat Dangkal (<50) ta 85,560 85,560 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 44,049 44,049 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 60,426 60,426 --
Very Shallow Very Shallow Very Shallow
1 Dangkal (50-100) 76,194 573,438 497,244 -- 1 Dangkal (50-100) 47,212 163,189 115,977 -- 1 Dangkal (50-100) -- 6,734 6,734 --
Shallow Shallow Shallow
2 Sedang (100-200) 1,324,426 952,060 -- 372,366 2 Sedang (100-200) 228,384 95,670 -- 132,714 2 Sedang (100-200) 87,567 20,407 -- 67,160
Moderate Moderate Moderate
3 Dalam (200-400) 575,343 827,446 252,103 -- 3 Dalam (200-400) 49,699 22,387 -- 27,312 3 Dalam (200-400) -- -- -- --
Deep Deep Deep
4 Sangat Dalam (>400 - 800) 2,067,638 1,605,097 -- 462,541 4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- -- 4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- --
Very Deep Very Deep Very Deep
JUMLAH 4,043,601 4,043,601 JUMLAH 325,295 325,295 JUMLAH 87,567 87,567
Tabel 2. Propinsi Sumatera Selatan / South Sumatra Province Tabel 5. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam / Nangroe Aceh Darussalam Province Tabel 8. Propinsi Bangka Belitung / Bangka Belitung Province
Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha)
Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area (ha) Increase (ha) Decrease (ha) Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area (ha) Increase (ha) Decrease (ha) Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area(ha) Increase (ha) Decrease (ha)
1990 2002 1990 2002 1990 2002
0 Sangat Dangkal (<50) ta 159,036 159,036 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 38,270 38,270 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta -- -- --
Very Shallow Very Shallow Very Shallow
1 Dangkal (50-100) 66,201 304,330 238,129 -- 1 Dangkal (50-100) 2,219 19,772 17,553 -- 1 Dangkal (50-100) -- 8,994 8,994 --
Shallow Shallow Shallow
2 Sedang (100-200) 1,308,832 934,046 -- 374,786 2 Sedang (100-200) 175,558 144,752 -- 30,806 2 Sedang (100-200) 54,724 47,978 -- 6,746
Moderate Moderate Moderate
3 Dalam (200-400) 45,009 22,630 -- 22,379 3 Dalam (200-400) 96,274 71,257 -- 25,017 3 Dalam (200-400) 8,896 6,648 -- 2,248
Deep Deep Deep
4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- -- 4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- -- 4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- --
Very Deep Very Deep Very Deep
JUMLAH 1,420,042 1,420,042 JUMLAH 274,051 274,051 JUMLAH 63,620 63,620
Tabel 3. Propinsi Jambi / Jambi Province Tabel 6. Propinsi Sumatera Barat / West Sumatra Province Tabel 9. Propinsi Bengkulu / Bengkulu Province
Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Luas Gambut (ha) Bertambah (ha) Menyusut (ha)
Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area (ha) Increase (ha) Decrease (ha) Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area(ha) Increase (ha) Decrease (ha) Symbol Depth/Thickness (cm) Peat area(ha) Increase (ha) Decrease (ha)
1990 2002 1990 2002 1990 2002
0 Sangat Dangkal (<50) ta 153,725 153,725 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 92,102 92,102 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 49,745 49,745 --
Very Shallow Very Shallow Very Shallow
1 Dangkal (50-100) 92,520 127,881 35,361 -- 1 Dangkal (50-100) 89,353 29,309 -- 60,044 1 Dangkal (50-100) 3,588 8,092 4,504 --
Shallow Shallow Shallow
2 Sedang (100-200) 207,621 105,446 -- 102,175 2 Sedang (100-200) 42,817 24,839 -- 17,978 2 Sedang (100-200) 31,531 2,375 -- 29,156
Moderate Moderate Moderate
3 Dalam (200-400) 316,305 278,564 -- 37,741 3 Dalam (200-400) 22,199 15,060 -- 7,139 3 Dalam (200-400) 25,868 2,431 -- 23,437
Deep Deep Deep
4 Sangat Dalam (>400 - 800) 100,392 51,222 -- 49,170 4 Sangat Dalam (>400 - 800) 55,865 48,924 -- 6,941 4 Sangat Dalam (>400 - 800) 2,065 409.00 -- 1,656
Very Deep Very Deep Very Deep
JUMLAH 716,838 716,838 JUMLAH 210,234 210,234 JUMLAH 63,052 63,052
58
KANDUNGAN KARBON PADA MASING-MASING KETEBALAN GAMBUT YANG BERBEDA DI PULAU SUMATERA PADA TAHUN 1990 DAN 2002
THE CARBON CONTENT FOR EACH OF THE DEFFERENT THICKNESS OF PEAT IN SUMATERA IN THE YEARS 1990 AND 2002
Tabel 1. Propinsi Riau / Riau Province Tabel 4. Propinsi Sumatera Utara / North Sumatera Province Tabel 7. Propinsi Lampung / Lampung Province
Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton)
Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton) Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton) Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton)
1990 2002 1990 2002 1990 2002
0 Sangat Dangkal (<50) ta 25.00 25.00 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 13.11 13.11 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 17.99 17.99 --
Very Shallow Very Shallow Very Shallow
1 Dangkal (50-100) 34.00 415.00 381.00 -- 1 Dangkal (50-100) 18.59 130.70 112.11 -- 1 Dangkal (50-100) -- 3.51 3.51 --
Shallow Shallow Shallow
2 Sedang (100-200) 1,983.00 1,452.00 -- 531.00 2 Sedang (100-200) 362.50 154.45 -- 208.05 2 Sedang (100-200) 60.33 14.44 -- 45.89
Moderate Moderate Moderate
3 Dalam (200-400) 1,819.00 2,606.00 -- 787.00 3 Dalam (200-400) 179.56 79.02 -- 100.54 3 Dalam (200-400) -- -- -- --
Deep Deep Deep
4 Sangat Dalam (>400 - 800) 13,016.00 10,108.00 -- 2,908.00 4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- -- 4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- --
Very Deep Very Deep Very Deep
JUMLAH 16,852.00 14,606.00 2,246.00 JUMLAH 560.65 377.28 183.37 JUMLAH 60.33 35.94 24.39
Tabel 2. Propinsi Sumatera Selatan / South Sumatera Province Tabel 5. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam / Nangroe Aceh Darussalam Province Tabel 8. Propinsi Bangka Belitung / Bangka Belitung Province
Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton)
Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton) Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton) Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton)
1990 2002 1990 2002 1990 2002
0 Sangat Dangkal (<50) ta 47.00 47.00 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 11.39 11.39 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta -- -- --
Very Shallow Very Shallow Very Shallow
1 Dangkal (50-100) 45.07 171.00 125.93 -- 1 Dangkal (50-100) 1.02 15.57 14.55 -- 1 Dangkal (50-100) -- 5.58 5.58 --
Shallow Shallow Shallow
2 Sedang (100-200) 1,549.59 1,121.00 428.59 2 Sedang (100-200) 256.93 206.61 -- 50.32 2 Sedang (100-200) 51.30 43.94 -- 7.36
Moderate Moderate Moderate
3 Dalam (200-400) 134.64 68.00 66.64 3 Dalam (200-400) 303.52 225.29 -- 78.23 3 Dalam (200-400) 18.10 13.53 -- 4.57
Deep Deep Deep
4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- -- 4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- -- 4 Sangat Dalam (>400 - 800) -- -- -- --
Very Deep Very Deep Very Deep
JUMLAH 1,729.30 1,407.00 322.30 JUMLAH 561.47 458.86 102.61 JUMLAH 69.40 63.05 6.36
Tabel 3. Propinsi Jambi / Jambi Province Tabel 6. Propinsi Sumatera Barat / West Sumatera Province Tabel 9. Propinsi Bengkulu / Bengkulu Province
Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton) Simbol Kedalaman/Ketebalan (cm) Kandungan Karbon (Juta ton) Bertambah (Juta ton) Menyusut (Juta ton)
Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton) Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton) Symbol Depth/Thickness (cm) Carbon content (Million ton) Increase (Million ton) Decrease (Million ton)
1990 2002 1990 2002 1990 2002
0 Sangat Dangkal (<50) ta 45.76 45.76 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 27.41 27.41 -- 0 Sangat Dangkal (<50) ta 14.81 14.81 --
Very Shallow Very Shallow Very Shallow
1 Dangkal (50-100) 36.43 92.72 56.29 -- 1 Dangkal (50-100) 35.18 16.54 -- 18.64 1 Dangkal (50-100) 1.41 4.98 3.57 --
Shallow Shallow Shallow
2 Sedang (100-200) 307.32 152.35 154.97 2 Sedang (100-200) 66.65 38.15 -- 28.50 2 Sedang (100-200) 34.37 1.53 -- 32.84
Moderate Moderate Moderate
3 Dalam (200-400) 952.02 838.38 113.64 3 Dalam (200-400) 71.70 47.42 -- 24.28 3 Dalam (200-400) 43.93 7.27 -- 36.66
Deep Deep Deep
4 Sangat Dalam (>400 - 800) 555.20 283.98 271.22 4 Sangat Dalam (>400 - 800) 334.23 292.70 -- 41.53 4 Sangat Dalam (>400 - 800) 12.36 2.45 -- 9.91
Very Deep Very Deep Very Deep
JUMLAH 1,850.97 1,413.19 437.78 JUMLAH 507.76 422.22 85.54 JUMLAH 92.07 31.04 61.03
59
6. Peta Sebaran Lahan Gambut di Pulau Sumatera
Berdasarkan Masing-Masing Lembar Peta