Oleh
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) di Kampung Malaus Distrik Salawati dapat terlaksana dengan
lancar. Program ini dilaksanakan selama 30 hari dari tanggal 19 November 2019 s/d
18 Desember 2019. Terlaksananya Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
ini berkat bantuan dan kerjasama dengan berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang Tua tercinta, yang telah memberikan semangat yang tidak ternilai
selama melaksanakan kuliah pengabdian masyarakat (KPM).
2. Bapak Dr. Rustamadji, M.Si., selaku Rektor Universitas Pendidikan
Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong.
3. Bapak Teguh Yuliandri Putra, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia UNIMUDA Sorong.
4. Bapak Nouval Rumaf,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
5. Bapak Eko Supriramianto selaku Kepala Kampung Malaus.
6. Semua elemen masyarakat yang terlibat dalam proses pelaksanaan kuliah
pengabdian masyarakat (KPM) ini.
7. Rekan-rekan kelompok yang telah bekerja sama di lapangan selama
melakukan program kuliah pengabdian masyarakat (KPM).
8. Seluruh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIMUDA
Sorong yang melaksanakan Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).
9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran program ini yang belum
sempat kami sebutkan satu persatu.
Aamiin.
Lampiran
A. Latar Belakang
Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah satu bentuk
kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup
ditengah-tengah masyarakat di luar kampus. Sekaligus sebagai proses pembelajaran
serta mengabdi kepada masyarakat yang sedang membangun dan secara langsung
mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang sedang
dihadapi. KPM dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan misi
dan bobot pendidikan pada mahasiswa untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar
pada pendidikan tinggi.
KPM ( Kuliah Pengabdian Masyarakat ) dilaksanakan dimasyarakat diluar
kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, agama
serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang makin meningkat serta
meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara landasan teori yang
diperoleh dibangku perkuliahan untuk diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat
secara nyata. Bagi mahasiswa kegiatan KPM merupakan pengalaman belajar baru
yang tidak diperoleh didalam kampus. Dengan selesainya KPM mahasiswa memiliki
pengetahuan , kemampuan dan kesadaran baru tentang bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Secara sosiologis dalam kemandirian manusia bahwa interaksi sosial adalah
kebutuhan yang paling mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Interaksi
sosial ini terbangun sebagai konsekuensi logis dari kesadaran manusia bahwa
kebutuhan pada sisi–sisi tertentu kemanusiannya tidak dapat tercapai tanpa interaksi
dengan sesamanya. Artinya manusiapun harus cerdas untuk menemukan model
komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut tanpa ada
diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi yang terbangun harus mampu
mengakomodir semua kepentingan, menyatukan dan mensinergiskan gerakan segala
elemen masyarakat dalam struktur sosial yang sangat kompleks.
Saling tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan terhadap hak-
hak individu, munculnya simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala bentuk
tindakan sosial yang banyak kita saksikan dalam aktivitas keseharian kita adalah
manifestasi dari cita-cita mulia untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut.
Makanya pranata sosial yang terbangun dalam masyarakat (community) harus dapat
menciptakan keteraturan sosial, menjamin stabilitas sosial, jaminan rasa aman yang di
peroleh setiap anggota masyarakat, menciptakan suasana yang nyaman dan tentram
serta jaminan keselamatan lain.
Institusi Pendidikan tinggi adalah salah satu elemen Bangsa yang turut
bertanggung jawab dalam usaha pencapaian cita-cita ideal Negara tersebut.
Pendidikan tinggi merupakan benteng terakhir dalam menghadapi segala goncangan
dan problematika kebangsaan. Pendidikan tinggi harus mampu berperan sebagai
produsen pengetahuan, laboratorium pengujian kebenaran, menjaga aset pengetahuan,
mampu mendiagnosa penyakit dan prolematika kebangsaan serta menformulasi resep
alternatif yang solutif terhadap penyakit dan problematika tersebut, secara aktif dan
kreatif menyusun metodologi yang proporsional dan profesional untuk
mengaplikasikan segala gagasan dalam bentuk tindakan yang riil di masyarakat.
Secara umum konsep operasional itu tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah salah satu bentuk
mengejawantahan tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat
karena mahasiswa diberi kesempatan secara langsung bersentuhan dengan
masyarakat untuk mengaplikasikan segala bentuk pengetahuan yang telah diperoleh
di perguruan tinggi sekaligus Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah ruang
pembelajaran yang baru bagi mahasiswa untuk pengembangan dirinya.
B. Maksud Dan Tujuan KPM
Adapun Maksud dan Tujuan dari Pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di
Universitas Pendidikan Muhammaiyah (UNIMUDA) Sorong.
2. Sebagai implementasi dari Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
Pendidikan & Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
3. Memberikan pengalaman belajar bagi Mahasiswa tentang pembangunan
masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan.
4. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian Mahasiswa dan bertambah luasnya
wawasan Mahasiswa.
5. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan
sendiri.
6. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat, Menjalin relevansi Perguruan
Tinggi dengan kebutuhan masyarakat
C. Sasaran KPM
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa Universitas Pendidikan
Muhammadiyah ( UNIMUDA ) Sorong, mempunyai tiga kelompok sasaran yaitu
Mahasiswa, Masyarakat bersama Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi, dengan
mendapatkan manfaat dari sasaran tersebut yaitu :
a. Bagi Mahasiswa
1.) Memberikan Pengalaman langsung untuk memberikan konsep-konsep ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh Selama menempuh pendidikan di Universitas
Pendidikan Muhammadiyah ( UNIMUA ) Sorong.
2.) Menemukan dan menerapkan konsep ilmiah yang telah dimilikinya secara
komprehensif.
3.) Melibatkan diri secara langsung dalam proses pembangunan manusia.
4.) Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait secara serasi, selaras dan
sejalan.
b. Waktu
Pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) UNIMUDA Sorong dilakukan
dalam tiga tahap yaitu :
a. Pembekalan KPM dilaksanakana pada tanggal 16 November
2019.
b. Pelepasan oleh Bapak Sirojuddin, M.Pd. selaku Biro
Kemahasiswaan UNIMUDA Sorong tanggal 18 November 2019.
c. Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat di lapangan akan
dimulai dari tanggal 18 November sampai dengan 18 Desember 2019.
E.Peserta KPM
Peserta KPM kelompok Kampung Malaus, Distrik Salawati merupakan
mahasiswa semester VII Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA)
Sorong, berjumlah 10 orang terdiri dari 3 laki-laki dan 7 perempuan dari berbagai
program studi yaitu program studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PGSD, IPA dan
Biologi.
Nur Haerani Bahasa Indonesia
Helena Yeblo Bahasa Indonesia
Martha Endang Resley PGSD
Wiska Ambarau PGSD
Julaiha Umbalak PGSD
Ailis Soge Biologi
Florce Kaliele Biologi
Chamim Ihwanur Robi IPA
Hironimus Kocu Bahasa Inggris
Kaleb Samber Pendidikan Jasmani
F. Peranan Mahasiswa Dalam Kegiatan KPM
A. Mahasiswa berperan sebagai komunikator
Dalam pendidikan mahasiswa berperan sebagai komunikator yang berhubungan
dengan pendidikan. Contoh kegiatannya setiap mahasiswa ikut membantu dalam
pembelajaran di dalam kelas dan sekaligus memberikan penyuluhan kepada siswa
akan pentingnya belajar minimal 9 tahun .
A. Identifikasi Masalah
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang dilaksanakan dengan
kedatangan mahasiswa KPM ke lapangan (masyarakat) sebagai pengabdian
diri kepada masyarakat memerlukan tahapan untuk mempersiapkan diri saat
tampil didepan masyarakat luas. Oleh karena itu, tahapan yang perlu
dilaksanakan setelah pembekalan adalah observasi wilayah. Observasi
wilayah merupakan tahapan yang wajib dilakukan untuk mengetahui kondisi
masyarakat dalam segi pendidikan, kultur sosial dan budaya, serta keagaaman.
Hal ini dilaksanakan untuk merumuskan program yang hendak
dilaksanakan di lapangan. Hal tersebut dirancang dengan melihat
permasalahan yang dihadapi di masyarakat, sehingga program kerja tersebut
dapat menjawab permasalahan yang ada. Observasi wilayah yang dilakukan
berlangsung di kampung yang bersangkutan. Pada tahap ini mahasiswa KPM
melakukan pengamatan secara langsung tentang kondisi Kampung Malaus
Distrik Salawati dengan bertanya langsung dan bersilaturahmi kepada
perangkat desa untuk pencarian data dalam segi pendidikan, kultur sosial dan
budaya, serta keagaaman yang diterapkan di desa. Dari keseluruhan observasi
yang dilakukan dapat diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Kampung Malaus memiliki 3 sekolah yang
setiap jenjangnya dari TK, SD, SMP/MTs masing-masing sekolah sangat
berdekatan. Namun saat ini yang menjadi permasalahan adalah lingkungan
pendidikan diluar sekolah yang belum ada, sehingga membuat kurangnya
minat siswa untuk belajar sepulang sekolah yang membuat kurangnya seni
kreativitas siswa dalam berkarya, sehingga waktu luang yang dimiliki
siswa atau anak-anak yang masih menduduki bangku sekolah, banyak
digunakan untuk bermain-main.
2. Bidang Keagamaan
Masyarakat Kampung Malaus mayoritas beragama Islam dari keseluruhan
jumlah penduduk dan sebagian beragama Kristen.
Pendidikan agama islam di Kampung Malaus sangat kental, tempat
pengajian bagi anak-anak dan masyarakat masih tersedia, seperti adanya
TPA (Tempat Pengajian Al-Qur’an), dalam minggu pertama setiap bulan
di adakan pengajian ibu-ibu PKK, di hari-hari besar Islam warga juga
mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ceramah, maulid, doa bersama dan
lainnya. Namun yang menjadi permasalahan yang kami temui saat
melakukan survei kurangnya kegiatan seperti belajar mengaji atau TPA
untuk anak-anak sangat kurang, karena disebabkan kurangnya tenaga
pengajar di kampung Malaus.
3. Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat Kampung Malaus
dirasa kurang. Rutinitas penduduk pergi ke ladang pada pagi hari dan baru
pulang sore hari menjadi salah satu faktor penyebab terabaikannya
kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Faktor lain yang sangat
berpengaruh adalah kondisi social ekonomi masyarakat yang tidak
memadai untuk kebutuhan hidup masyarakat Kampung Malaus.
Banyaknya peternakan sapi Kampung Malaus yang berkeliaran di
lingkungan warga masyarakat diduga berpengaruh pada kondisi
lingkungan dan kesehatan masyarakat Kampung Malaus. Hal ini terlihat
dengan ditemukannya kotoran sapi di beberapa jalan dan gang-gang yang
ada di lingkungan Kampung Malaus. Kurangngnya kesadaran akan
pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan juga terlihat dari tempat-
tempat pengambilan air minum dan tempat mandi yang terdapat di setiap
RT di Kampung Malaus.
Kesadaran warga Kampung Malaus akan pentingnya menjaga
kelestarian dan kebersihan lingkungan serta kesehatan terlihat masih
kurang. Hal ini disebabkan karena kesibukan mereka dalam menjalankan
rutinitas pekerjaan yang banyak menyita waktu. Rata-rata aktivitas
keseharian mereka adalah berangkat ke ladang pada pagi hari dan pulang
pada sore hari. Hal ini mengakibatkan waktu yang tersisa untuk mengurusi
urusan lain diluar pekerjaan sangat sedikit, termasuk mengurusi
lingkungan kebersihan dan kesehatan masyarakatnya. Sehingga
lingkungan terlihat kurang terawat karena rendahnya kepedulian penduduk
terhadap kebersihan lingkungan Kampung Malaus.
4. Bidang Sosial dan Budaya
Sosial budaya masyarakat kampung Malaus masih sangat kental, gotong
royong masih ada dan tata krama yang sangat hangat yang menerapkan 3S
(senyum, sapa dan salam). Selain itu juga masih ada acara dan lain-lain
yang dilaksanakan secara kekeluargaan dan gotong royong.
5. Bidang Sarana dan Prasarana
Keadaan yang dapat menunjang kebutuhan sarana dan prasarana bagi
masyarakat Kampung Malaus merupakan hal utama dalam kebutuhan
bermasyarakat baik untuk menunjang kebutuhan pemerintahan kampung
maupun untuk kebutuhan yang lainya.
Adanya sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang
fasilitas dan kebutuhan masyarakat dapat meningkatkan potensi desa di
segala bidang, sarana dan prasarana yang ada di Kampung Malaus yang
dapat meningkatkan kebutuhan adalah : sarana pendidikan, keagamaan ,
pemerintahan desa, kebutuhan masyarakat (ekonomi, sosial budaya).
.
B. Rencana Kegiatan
Dari identifikasi masalah diatas, kami membuat rencana-rencana kegiatan
selama 1 bulan kedepan untuk menjawab permasalahan yang ada di
lingkungan Kampung Malaus. Adapun rencana kegiatannya di bagi menjadi 2
kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Non Fisik
a. Penyuluhan Kesehatan
b. Pembinaan PAUD dan TK
c. Pembinaan Perpustakaan SMPN 14 Salawati
d. Kompetensi mahasiswa (kegiatan individu dalam bidang prodi
masing-masing mahasiswa)
2. Kegiatan Fisik
a. Pembuatan Tempat Sampah Kampung
b. Pembuatan Papan Posyandu
c. Kerja Bakti
d. Jum’at Bersih
e. Pengecetan Posko
BAB III
1. Pembagian kelompok dan tempat KPM oleh UPT yang mendadak dan
penerjunang mahasiswa yang berselang satu hari. Sehingga kami belum
menyiapkan kebutuhan-kebutuhan proker kami kedepan ditambah kami belum
mengenal satu sama lain dan tempat KPM yang jauh dan masih kami belum
mengetahuinya.
Penyelesaiannya : Kami rapatkan proker setelah sampai di tempat KPM.
2. Pembagian kelompok KPM yang di atur secara system, sehingga kami dalam
satu kelompok yang berbeda-beda prodi belum saling mengenal satu sama
lainnya.
Penyelesaiannya : Kami mengadakan briefing setiap minggu dan
melaksanakan kegiatan dengan penuh suka cita agar kita kompak dalam satu
tim.
3. Listrik dan jaringan seluler yang sering padam dan tidak terjadwal, sehingga
membuat proker yang berhubungan dengan listrik kami terhambat dan
menunda sampai listrik menyala.
Penyelesaiannya : Menggunakan yang berhubungan dengan listrik dan HP
dengan bijak dan seperlunya
4. Pelaksanaan KPM yang bertepatan dengan libur akhir semester, sehingga
kami mahasiswa FKIP tidak bisa menjalankan proker kami yang sesuai
bidang prodi dan melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadikan anak-anak
SD, MTS dan SMK sebagai target kami dalam melakukan pemberdayaan
kurang maksimal.
Penyelesaiannya : Pada proker individu masing-masing di alihkan untuk
membantu mengajar mengaji untuk mahasiswa muslim dan ikut serta dalam
kegiatan gereja untuk mahasiswa Kristen. Pada kegiatan-kegiatan
pengembangan untuk anak-anak sekolah tetap berjalan meski yang mengikuti
kegiatan tersebut tidak maksimal.
5. Cuaca yang tidak mendukung, membuat proker yang di lakukan di luar
ruangan jadi terhambat dan di tunda. Begitu juga dengan proker
pengembangan anak-anak sekolah tidak datang pada saat jadwal yang telah di
tentukan.
Penyelesaiannya : Dalam hal ini penyelesaian yang di lakukan yaitu
menunggu hujan reda dan alternative lain yaitu menunda proker.
6. Barang-barang ATK atau material yang tidak ada untuk keperluan proker
sangat mahal.
Penyelesaiannya : Untuk barang-barang ATK, kami menitip pesanan pada
dosen pembimbing lapangan yang akan mengunjungi di posko.
7. Pada kegiatan–kegiatan tertentu, waktu pelaksanaan kurang tepat karena
beriringan dengan aktifitas kerja penduduk sehingga sulit sekali
mengumpulkan warga atau melakasanakan kegiatan pada siang hari maupun
pagi hari. Oleh karena itu tidak dimungkinkan untuk melaksanakan secara
tepat sesuai jadwal yang telah disusun sebelumnya.
Penyelesaiannya : Tetap melanjutkan kegiatan meski waktunya telat dari yang
di tentukan.
8. Panitia KPM yang terlambat membagikan spanduk posko sehingga masih
banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan mahasiswa KPM.
Penyelesaiannya : Kami aktif mengikuti kegiatan-kegaiatan masyarakat dan
silaturahmi kepada perangkat-perangkat desa lainnya agar kami diketahui
keberadaannya. Kami juga inisiatif membuat spanduk dari kertas dan di
tempel pada depan posko. Untuk spanduk PMB, kami menitipkan kepada
dosen pembimbing lapangan untk membawakan ke posko karena jarak
kampus dan tempat posko kami yang jauh.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami kemukakan dalam laporan KPM ini adalah
sebagai berikut ;
a Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) UNIMUDA Sorong di Kampung
Malaus Distrik Salawati mendapat sambutan, tanggapan dan perhatian yang cukup
baik dari warga Kampung Malaus.
b Program memerlukan kesiapan yang matang, yang meliputi kesiapan fisik maupun
mental, tak kalah penting ilmu pendidikan dan keterampilan yang memadai sebagai
bekal untuk aktivitas dalam kehidupan masyarakat sebenarnya.
c Pada dasarnya masyarakat sangat memerlukan dukungan untuk dapat
meningkatkan kesejateraannya, maka kita sebagai mahasiswa harus menjadi
motivator bagi masyarakat Kampung Malaus.
d KPM adalah kegiatan yang salah satu fungsinya mengajarkan mahasiswa untuk
tampil sebagai motivator masyarakat kearah yang lebih maju
e Mahasiswa sebagai anggota masyarakat harus lebih banyak belajar dari
masyarakat karena mahasiswa itu dipandang sebagai orang yang serba bisa dan serba
tahu maka perlu adanya kontrol diri.
f Dengan adanya kegiatan KPM ini, hubungan antara lembaga perguruan tinggi
sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan pemerintah setempat
semakin baik, sehingga penanganan di berbagai bidang pembangunan akan
terintegrasi.
2. Saran-saran
a. Saran Kepada Pihak Lembaga UNIMUDA Sorong
Pihak lembaga sebagai pihak penyelenggara kegiatan KPM seharusnya
mempuyai data base terlebih dahulu tentang desa-desa yang ada di Kabupaten Sorong
sehingga peserta KPM dapat mengorientasi program kerja secara maksimal.
Foto/Dokumentasi Kegiatan