Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL OLEH MAHASISWA UNCEN DAN

EFEKNYA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN MAHASISWA UNCEN

Dosen Pengampu: Grace Mantiri, S.Pd., M.Hum

Oleh:

YUNITA SARI SITANGGANG (2023011024046)

PROGRAM STUDI S-1 BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Penggunaan media
social bagi Mahasiswa Uncen dan efeknya terhadap kualitas pendidikan Mahasiswa
Uncen”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia semester 1 dengan dosen pengampu Grace Mantiri, S.Pd., M.Hum. Tidak
lupa saya sampaikan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan orang
tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kuliah saya.
Akhirnya, penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,
dan saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan juga bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain di
waktu yang mendatang.

Jayapura, 18 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4

B. Indentifikasi Masalah...............................................................................................5

C. Pembatasan Masalah...............................................................................................5

D. Rumusan Masalah....................................................................................................6

E. Tujuan Penelitian.....................................................................................................6

F. Manfaat Penulisan...................................................................................................6

G. Landasan Teori.........................................................................................................7

H. Metode Penelitian...................................................................................................9

BAB II..........................................................................................................................................14
PEMBAHASAN............................................................................................................................14
A. Konsep Media Sosial..............................................................................................14

B. Peran Media Sosial Bagi Generasi Muda di Universitas Cendrawasih....................15

BAB III.........................................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................16

B. Saran......................................................................................................................16

Daftar Pustaka............................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media sosial merupakan sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan antar satu individu
dengan individu lainnya dengan menggunakan internet. Media sosial saat ini menjadi
kebutuhan diri seiring dengan perkembangan zaman kearah yang lebih maju dan
modern. Media-media sosial yang dapat membentuk pola hubungan sosial baru di
Masyarakat juga menjadi salah satu keuntungan internet. Hadirnya media sosial
membuat Masyarkat harus menerima perubahan tersebut, perubahan yang hadir
membuat realitas sosial juga berubah. Realitas sosial ialah hal yang terjadi dalam
ekstenalisasi (dari isi covert), obyektivasi (hal itu menjadi realitas), dan intenalisasi dari
realitas itu dalam intruksi dan edukasi.
Brower (1984 : 64.) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
mengubah cara interaksi individu dengan individu yang lain. Media sosial menjadi
sebuah ruang digital baru yang sangat di minati semua kalangan. Tidak dapat di hindari
bahwa keberadaan media sosial memberikan banyak kemudahan pada penggunanya.
Perkembangan teknologi berkembang sangat pesat seiring berjalannya waktu baik di
negara berkembang maupun di maju khususnya di Indonesia yang termasuk negara
berkembang. Teknologi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Teknologi dapat
membantu dan mempermudah manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga
dapat selesai dengan lebih efektif dan efisien. Perkembangan teknologi di era modern
seperti sekarang memberikan dampak yang besar bagi kehidupan manusia dari berbagai
bidang, utamanya pada bidang pendidikan yang merupakan salah satu bidang penting
dalam pembangunan.
Daryanto (2012: 6) menyatakan bahwa “proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem maka media pembelajaran menempati
posisi penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran”. Tanpa media
pembelajaran, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Pemakaian media
pembelajaran juga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Di lingkungan Kampus,
media pembelajaran tidak hanya media visual dan audio-visual saja, melainkan media
internet juga yang dapat mempermudah Mahasiswa dalam berkomunikasi secara luas
tidak terbatas waktu dan jarak serta digunakan untuk mencari berbagai ilmu secara
langsung dan terbaru.

Sebagai wadah komunikasi dan sumber informasi yang mudah diakses, media
internet memfasilitasi dengan salah satunya adalah media jejaring sosial. Hal tersebut
juga dikemukakan oleh Arsyad (2013: 195) “kini sudah hadir media sosial, dimana
Anda dapat mengetahui status orang-orang di seluruh dunia secara real time”.
Kehadiran berbagai macam media jejaring sosial di dalam internet seperti yang
dikemukakan oleh Nasrullah (2015: 40) “kehadiran situs jejaring sosial seperti

4
Facebook, merupakan media jejaring sosial yang digunakan untuk. mempublikasikan
konten, seperti profil, aktivitas, dan pendapat pengguna serta sebagai media yang
memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial”. Media jejaring
sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya tentu dapat membantu mahasiswa dalam
mencari berbagai relasi dan informasi sesuai yang diinginkan. Penggunaan media sosial
membawa dampak positif dan negatif bagi mahasiswa, dalam hal negatif tercermin dari
sikap mahasiswa yang selalu asyik dengan smartphone nya masing-masing. Terkadang
di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, seringkali mahasiswa
maupun mahasiswi juga mengakses media sosialnya.

Intensitas merupakan realitas dari motivasi dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan yaitu peningkatan minat belajar, sebab seseorang melakukan usaha dengan
penuh semangat karena adanya motivasi sebagai pendorong pencapaian prestasi. Dosen
sangat berpengaruh dengan seberapa tinggi intensitas belajar yang dilakukan
Mahasiswa, maka akan menunjukan hasil yang baik, intensitas belajar mahasiswa akan
sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan belajarnya yakni meningkatkan
prestasinya.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media sosial dan
intensitas belajar yang dimiliki mahasiswa terhadap proses belajar mahasiswa maka
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai ”PENGARUH
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP
MAHASISWA UNIVERSITAS CENDRAWASIH”.

B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Masih banyak mahasiswa yang menggunakan media sosial bukan untuk
keperluan belajar, melainkan untuk aktivitas lain.
2. Seringnya bermain media sosial (Instagram dan Whatsapp) menjadikan
mahasiswa malas belajar dan mengerjakan tugas yang sudah di berikan oleh
dosen.
3. . Munculnya fenomena media sosial (Instagram dan Whatsapp) yang telah
membuat banyak orang khususnya anak-anak muda usia sekolah kecanduan
sehingga berpengaruh pada intensitas belajar mereka.

C. Pembatasan Masalah
Agar dalam penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tidak terjadi salah tafsir,
maka ruang lingkup permasalahan perlu dibatasi pada identifikasi masalah no 1. Dengan
demikian diharapkan masalahnya dapat dikaji secara mendalam untuk memperoleh hasil
yang maksimal. Dalam hal ini penulis membatasi penelitian hanya difokuskan pada
Mahasiswa Universitas Cendrawasih. Media sosial yang akan di teliti yaitu Instagram

5
dan Whatsapp karena ke dua aplikasi tersebut sering digunakan oleh Mahasiswa
Universitas Cendrawasih.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka
dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media sosial pada mahasiswa Universitas Cendrawasih?
2. Bagaimanakah jenis-jenis media sosial yang digunakan mahasiswa Universitas
Cendrawasih?
3. Adakah pengaruh penggunaan media sosial dan intensitas belajar secara
terhadap mahasiswa Universitas Cendrawasih?

E. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian ilmiah harus ada tujuan yang tepat agar penelitian yang dilaksanakan
mempunyai arah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan penulis. Adapun tujuan penulis
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap mahasiswa
Universitas Cendrawasih.
2. Untuk mengetahui media-media social apa saja yang dipakai oleh mahasiswa
Univesitas Cendrawasih.
3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas belajar terhadap mahasiswa Universitas
Cendrawasih.
4. Untuk mengetahui penggunaan media social terhadap intensitas belajar
mahasiswa Universitas Cendrawasih.

F. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dari makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagi
pembaca mengenai.
1. Manfaat Teoritis
Mengetahui pengaruh penggunaan media sosial dan intensitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepada mahasiswa mengenai pengaruh kecanduan media sosial terhadap prestasi
akademik pada mahasiswa.
b. Bagi Dosen
Sebagai masukan dosen untuk meningkatkan mutu dan menambah pengetahuan
dalam proses belajar mengajar.
c. Bagi Universitas Cendrawasih

6
Memberikan sumbangan positif untuk mengembangkan manajemen dan
strategis untuk mempertingkatkan akreditas kampus yang lebih tinggi lagi
dalam kegiatan belajar mengajar

d. Bagi Peneliti
Mempraktekkan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dan melatih peneliti
untuk dapat menyusun karya ilmiah.

G. Landasan Teori
Berikut teori-teori dan hasil penelitian, di mana teori dan hasil penelitian tersebut
digunakan untuk menyelesaikan penelitian

1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Teori yang berkaitan dengan belajar dinamakan dengan dengan teori
belajar. Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana
informasi diproses dalam pikiran mahasiswa. Berdasarkan suatu teori belajar,
suatu pembelajaran diharapkan dapat lebih meningkatkan perolehan mahasiswa
sebagai hasil belajar.Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan
dikelompokkan dalam teori pembelajaran konstruktivis.
Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek dan
objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran
adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.
Tujuan pengajaran akan dicapai apabila peserta didik berusaha secara aktif untuk
mencapainya. Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi
juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya dari segi fisik saja yang aktif dan
mentalnya tidak aktif, maka tujuan dari pembelajaran belum tercapai. Hal ini
sama saja dengan peserta didik tidak belajar, karena peserta didik tidak
merasakan perubahan dalam dirinya. Belajar pada hakikatnya adalah suatu
“perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas
belajar (Djamarah, 2006).

2. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Yaitu
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada peserta didik (mahasiswa). Media pembelajaran
bisa juga diartikan sebagai alat atau sarana atau perantara yang digunakan dalam
proses interaksi yang berlangsung antara dosen dan mahasiswa untuk
mendorong terjadinya proses belajar mengajar dengan tujuan untuk memperoleh

7
pengetahuan, keterampilan serta memantapkan apa yang dipelajari dan
membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berkualitas.
Pengertian media pembelajaran antara lain disampaikan oleh beberapa
pakar pendidikan. Aristo Rahardi (2003: 9) menuliskan menurut Asosiasi
Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan Noehi
Nasution (2004: 7) menuliskan media pembelajaran menurut (1) Gagne, media
pembelajaran sebagai komponen sumber belajar di lingkungan mahasiswa yang
dapat merangsang mahasiswa untuk belajar, (2) Briggs, media pembelajaran
adalah wahana fisik yang mengandung materi pelajaran dan (3) Wilbur
Schramm, media pembelajaran adalah teknik pembawa informasi atau pesan
pembelajaran. Yusuf Hadi Miarso: media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat merangsang terjadi nya proses belajar mengajar (Rohman, 2013:
156)

3. SOSIAL
Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan “sosial”. “Media”
diartikan sebagai alat komunikasi. Sedangkan kata “sosial” diartikan sebagai
kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan
kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa pada
kenyataannya, media dan semua perangkat lunak merupakan “sosial” atau dalam
makna bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial. Dari pengertian
masing-masing kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media sosial
adalah alat komunikasi yang digunakan oleh pengguna dalam proses sosial.
New media merupakan media yang menawarkan digitisation,
convergence, interactiviy, dan development of network terkait pembuatan pesan
dan penyampaian pesannya. Kemampuanya menawarkan interaktifitas ini
memungkinkan pengguna dari new media memiliki pilihan informasi apa yang
dikonsumsi, sekaligus mengendalikan keluaran informasi yang dihasilkan serta
melakukan pilihan-pilihan yang diinginkannya. Kemampuan menawarkan suatu
interactivity inilah yang merupakan konsep sentral dari pemahaman tentang new
media.
4. HASIL BELAJAR
Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
mahasiswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan
yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan. Kemampuan mahasiswa dalam
mempelajari sesuatu tercermin dalam hasil belajar.

5. KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS


1. Kerangka berpikir:

8
Pengaruh Media Sosial Bagi Mahasiswa:
 Pengaruh Positif:
1) Mahasiswa dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan
sosial yang sangat dibutuhkan di zaman digital seperti sekarang ini.
2) Mahasiswa dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain,
sehingga mereka mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas
3) Memudahkan dalam memperoleh informasi
4) Mendorong Mahasiswa belajar secara lebih mandiri
 Pengaruh Negatif:
1) Menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat
pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.
2) Situs jejaring sosial akan membuat mahasiswa lebih mementingkan
diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar
mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet.
3) Seorang pelajar biasanya akan menjadi lebih malas belajar karena
terlalu asyik dengan media sosial dan konsentrasinya pun biasanya
akan terganggu

Berikut adalah skema kerangka berpikir dari penelitian yang akan


dilaksanakan :
Pengaruh Media Sosial Bagi Mahasiswa Universitas
Cendrawasih

Media

Positif Negatif

2. Hipotesis:
Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap peningkatan hasil
belajar Mahasiswa Universitas Cendrawasih.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Pembelajaran Kelas Eksperimen (dengan media sosial) Tes Hasil Belajar
Ada Pengaruh. Ada pengaruh media sosial terhadap peningkatan hasil
belajar Mahasiswa Universitas Cendrawasih.

9
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel yang biasanya ditentukan
secara acak untuk diambil data-datanya, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan (Sugiyono, 2010).

2. Tempat dan Penelitian


Tempat pelaksanaan penelitian ini di Universitas Cendrawasih, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yang beralamat di Jl. Raya Sentani Abepura,
Papua 99358. Dengan mengambil sampel di Prodi Bahasa Inggris.

3. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini akan menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu
dokumentasi dan tes:
1. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mencari tahu tentang data-data awal yang
berkenaan dengan penelitian. Seperti jumlah populasi, nilai ulangan
semester 1 sejarah yang lalu dan nama-nama sampel yang akan digunakan
sebagai kelas eksperimen dan kontrol.
2. Tes Metode
tes digunakan untuk memperoleh data mengenai tingkat penguasaan
siswa terhadap materi dengan melihat hasil akhir belajar antara siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini merupakan tes akhir yang diadakan secara
terpisah terhadap masing-masing kelas dalam bentuk tes yang sama. Kemudian
data yang diperoleh digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian.
3. Wawancara
Teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara
bebas terpimpin. Arikunto (2013: 199) menjelaskan bahwa wawancara bebas
terpimpin adalah wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
secara bebas namun masih tetap berada pada pedoman wawancara yang sudah
dibuat. Pertanyaan akan berkembang pada saat melakukan wawancara. Peneliti
mendapatkan informasi langsung dengan teknik wawancara dari kepala sekolah
SMA, guru mata pelajaran Sejarah, dan siswa.

4. Angket Pengaruh Media Sosial bagi Siswa dalam Proses Belajar


Mengajar
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala
likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap
atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah pristiwa atau

10
fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan peneliti
Adapun angket dampak media sosial bagi pendidikan adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Angket Pengaruh Sosial Media bagi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar

No Pertanyaan Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat


tidak setuju ragu setuju
setuju
1. Saya membuka media sosial saat sedang belajar
2. Saya selalu mendapatkan informasi tentang pelajaran
melalui media sosial
3. Saya sering membahas pelajaran di media sosial
4. Wawasan saya bertambah saat menggunakan sosial
media
5. Instagram membantu saya dalam menunjang
pembelajaran
6. WhatsApp membantu saya dalam menunjang
pembelajaran

7. Sosial media membantu saya dalam pemberitahuan


tugas
8. Saya menjadi aktif didunia nyata karena selalu
bersosial media
9. Saya selalu menggunakan medsos setiap hari
10. Saya lebih senang berpikir memilih mengurusi sosial
media saya dari pada pelajaran
11. Saya selalu memegang gadget meskipun berbicara
dengan teman
12. Saya lebih sering update status dari pada membuka
buku pelajaran
13. Saya lebih suka bermain sosmed dari pada berkumpul
dengan teman
14. Menggunakan sosmed mengganggu saya belajar
15. Saya tidak suka menggunakan media social untuk
belajar
16. Sosial media membantu saya menghilangkan
ketegangan saat belajar
17. Waktu dalam penggunaan media sosial lebih lama
dari waktu belajar saya
18. Mahasiswa maupun Dosen sering menggunakan
sosial media dalam berbagi informasi pelajaran

11
ataupun penugasan
19. Saya mengecek sosial media saya lebih dari 5 kali
dalam sehari
20. Saya menggunakan sosial media sebagai media
pembelajaran

Tabel 2. bobot nilai skala likert

No Likert Bobot nilai


1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat tidak Setuju 1

Tabel 3. Presentase Jawaban

No Jawaban Keterangan
1 0% - 20% Berpengaruh
2 20 % -40% Kurang berpengaruh
3 40% - 60% Cukup berpengaruh
4 60% - 80% Berpengaruh
5 80% -100% Sangat berpengaruh

5. Hasil Angket Pengaruh Media Sosial bagi Siswa dalam Proses Belajar
Mengajar

NIM Tota P.J Kategori Tabel 4 Hasil angket


Responden l pengaruh sosial media
2023011024014 77 77% Berpengaruh bagi siswa dalam proses
belajar mengajar
2023011024003 65 65% Berpengaruh
2023011024007 66 66% Berpengaruh
2023011024073 64 64% Berpengaruh
2023011024021 62 62% Berpengaruh
2023011034033 70 70% Berpangaruh
2023011024040 76 76% Berpengaruh
12
2023011114002 73 73% Bepengaruh
202301102404 57 57% Cukup Berpengaruh
2023011024059 63 63% Berpengaruh
Rata-Rata: 67,3%

Dari data dalam tabel diketahui bahwa media sosial memiliki pengaruh bagi
Siswa dalam proses belajar mengajar dengan rata-rata nilai sebesar 67,3%. Hal ini
menunjukkkan bahwa media sosial berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Siswa
yang terpengaruh dengan adanya medsos ini diharapkan dalam penggunaannya dapat
bersikap bijak. Medsos ini akan memberikan efek positif jika menggunakan dengan
benar. Media sosial bisa dijadikan siswa sebagai tempat melakukan diskusi dalam hal
positif seperti ilmu pengetahuan, wawasan sosial, keagamaan serta perkembangan
teknologi terbaru. Dari hal tersebut diharapkan pelajar akan mampu berpikir lebih
dewasa dalam menghadapi suatu persoalan. Selain menambah wawasan, dengan medsos
seorang pelajar juga dapat melatih kreatifitas dengan mengikuti perkembangan
teknologi dan memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya dengan belajar berbisnis
melalui medsos.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Fitri (2017) sosial media mempunyai dua
bagian yaitu positif dan negatif terhadap perubahan sosial anak. Mulai dari sisi negatif
nya adalah anak anak banyak yang menjadi anti sosial dimana mereka terlena oleh
keasyikan berbincang dalam sosial media dibandingkan bertatap muka langsung dalam
dunia nyata, hal lainnya adalah banyak juga yang terjebak menjadi pemalas dan boros
demi melanjutkan keasyikan mereka dalam berbincang di sosial media. Hal positif yang
didapat juga banyak seperti kemudahan mengakses materi untuk tugas sekolah, bahan
diskusi dari materi pelajaran di sekolah sampai memberikan pertemanan yang lebih luas
bagi anak-anak yang sangat pendiam di dunia nyata.

13
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Media Sosial


1. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah media yang berupa situs dan aplikasi yang melibatkan teknologi
berbasis internet. Media berbasis teknologi internet ini mendorong dan memungkinkan
penggunannya saling terhubung dengan siapa saja, baik orang-orang terdekat hingga
orang asing yang tidak pernah dikenal sebelumnya. Para peserta FGD mengartikan
media sosial sebagai media yang memberikan fasilitas layanan jaringan online yang
dapat menghubungkan orang-orang secara individu atau kelompok (Obar, J.A and
Wildman, S., 2015).

Media sosial adalah sarana komunikasi dan pemasaran di mana orang dapat
berbagi pemikiran, ide, dan pengalaman mereka dengan orang lain. Ini adalah bentuk
media elektronik yang memungkinkan orang membuat konten dan membagikannya
kepada publik. Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita. Selain
itu, media sosial juga membantu kita untuk mempromosikan bisnis atau merek kita
dengan cara yang efektif karena menyediakan platform bagi bisnis untuk menjangkau
target audiens dengan mudah tanpa harus menghabiskan terlalu banyak uang untuk
kampanye iklan.

2. Fungsi Media Sosial


Media sosial adalah platform yang memungkinkan kamu terhubung dengan orang dan
bisnis lain. Tujuan media sosial adalah untuk membantu kamu menemukan hal-hal yang
kamu minati, membagikan pemikiran dan ide kamu dengan orang lain, dan mempelajari

14
lebih lanjut tentang apa yang terjadi di dunia sekitar kamu. Media sosial dapat
digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain:

 Berbagi informasi tentang diri atau bisnis kamu dengan orang lain
 Menciptakan koneksi antara orang-orang yang memiliki minat yang sama
 Membantu orang menemukan bisnis lokal dan sumber daya lainnya
 Memberi akses informasi tentang peristiwa yang terjadi di dekat tempat
tinggal atau di seluruh dunia
3. Jenis Media Sosial
Ada banyak jenis media sosial — yang paling populer adalah Facebook,
Twitter, Instagram, Linkedin, dan Discord. Setiap situs memiliki fitur uniknya
sendiri, tetapi semuanya memungkinkan kamu terhubung dengan orang lain di
seluruh dunia dengan cara baru.

B. Peran Media Sosial Bagi Generasi Muda di Universitas Cendrawasih


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dan kuesioner
disiapkan untuk mengumpulkan data. Data dikumpulkan pada bulan November 2023.
Penelitian ini dilakukan di Indonesia. Mode pengumpulan data adalah survei
offline, yang dilakukan dengan me-wawancarai. Mayoritas responden dalam penelitian
ini adalah mahasiswa universitas Cendrawasih. Menurut penelitian seiring dengan
kemajuan perkembangan teknologi yang begitu canggih di zaman sekarang ini, seperti
media sosial, sangat memungkinkan membawa pengaruh yang begitu besar terhadap
perkembangan para remaja atau generasi muda terkhusus untuk Mahasiswa Universitas
Cendrawasih.

Mahasiswa masa kini identik dengan Media Sosial yang digunakan hampir 24
jam. Beberapa media sosial yang paling sering digunakan oleh kalangan remaja adalah
Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dan Line. Hal ini disebabkan karena media
sosial tersebut mempunyai keunggulan dan ketertarikan sendiri bagi penggunanya serta
menawarkan kemudahan yang membuat remaja betah berlama-lama dalam
menggunakannya. Sehingga Membuat Beberapa mahasiswa menjadi malas dalam
mengerjakan sesuatu karena terfokus pada Media Sosial. Tetapi Media sosial juga
mempunyai manfaat untuk mahasiswa dalam mengerjakan tugas atau mendapatkan
informasi-informasi terkait kegiatan kampus dan mempermudah dosen dalam
memberikan materi atau tugas.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan media sosial saat ini semakin beragam pemanfaatannya. Tidak hanya
aktivitas mencari teman, bersosialisasi, dan lain sebagainya, tetapi media sosial di
Indonesia juga digunakan untuk melakukan promosi produk tertentu atau pada
prinsipnya melakukan bisnis tertentu. Dengan demikian para pebisnis akan memiliki
kemudahan dalam melakukan aktivitas distribusi sehingga biaya produksi akan semakin
rendah. Tidak hanya berjualan, media sosial juga difungsikan untuk aktivitas politik
sebagaimana telah disinggung sebelumnya.

Walaupun media sosial menawarkan kemudahan dalam berkomunikasi, bersosialisasi


dan lain sebagainya, akan tetapi bukan berarti media sosial sepenuhnya memberikan
dampak positif pada masyarakat kita. Nyatanya terdapat dampak-dampak negatif yang
cukup serius dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat membuat masyarakat kita
malah berkembang ke arah yang negatif dan tidak sesuai dengan harapan kita sebagai
orang Indonesia

B. Saran
kemalasan dalam belajar, lebih suka mengurusi masalah kehidupan di media
sosial dari pada kenyataannya, menjadi kurang pergaulan dengan teman teman
disekitarnya, bahkan berkurangnya rasa hormat seseorang dengan orang lain karena
keasyikan dengan media sosialnya. Adanya dampak seperti ini, hendaknya orang tua
meberikan pengawasan pada anak dalam penggunaan sosial di lingkungan tempat
tinggal, begitu juga Dosen memberikan pengawasan saat penggunan smartphone
sebagai media pembelajaran.

16
Daftar Pustaka

Brower (1984) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara
interaksi individu dengan individu yang lain. Page 4

Daryanto (2012) menyatakan bahwa “proses pembelajaran merupakan proses


komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem maka media
pembelajaran menempati posisi penting sebagai salah satu komponen
sistem pembelajaran”. Page 4

Arsyad (2013) “kini sudah hadir media sosial, dimana Anda dapat mengetahui status
orang-orang di seluruh dunia secara real time”. Page 5

Nasrullah (2015) “kehadiran situs jejaring sosial seperti Facebook, merupakan media
jejaring sosial yang digunakan untuk. mempublikasikan konten, seperti
profil, aktivitas, dan pendapat pengguna serta sebagai media yang
memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial”.
Page 5

Djamarah (2006) Belajar pada hakikatnya adalah suatu “perubahan” yang terjadi dalam
diri seseoang setelah melakukan aktivitas belajar. Page 8

Aristo Rahardi (2003) menuliskan menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan


(AECT) Page 8

Rohman (2013) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat merangsang
terjadi nya proses belajar mengajar. Page 8

Sugiyono (2010) tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Page 10

Arikunto (2013) menjelaskan bahwa wawancara bebas terpimpin. Page 11

Fitri (2017) Penelitian ini sesuai dengan penelitian sosial media mempunyai dua bagian
yaitu positif dan negative. Page 14

Obar, J.A and Wildman, S., (2015) menghubungkan orang-orang secara individu atau
kelompok. Page 15

17

Anda mungkin juga menyukai