Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING MELALUI PENGGUNAAN


MEDIA WHASTAPP

(Studi pada Pelajar yang Melakukan Pembelajaran Daring Melalui Aplikasi


Whatsapp Oleh Guru SMK PGRI ENREKANG)

Diajukan Oleh:
MUFLIHA LATIF
(06520200205)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS SASTRA DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta inayahNya kepada saya sehingga penulisan penelitian yang berjudul
“Efektivitas Pembelajaran Daring Melalui Penggunaan Media Whatsapp (Studi pada Pelajar
yang Melakukan Pembelajaran Daring Melalui Aplikasi Whatsapp Oleh Guru SMK PGRI
ENREKANG) ” ini dapat diselesaikan dengan baik.Tentunya selesainya penulisan makalah ini
bukan semata-mata dari kinerja penulis saja, melainkan membutuhkan banyak bantuan dari
pihak lain, termasuk pihak-pihak yang menjadi sumber dari penulisan proposal penelitian ini.

Penelitian ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Sosial
, juga untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam memahami tata cara dan kaidah dalam
Penulisan Proposal Penulisan.Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada, selaku
Dosen pengampu Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial, yang telah memberikan dukungan
penuh sekaligus bimbingan kepada saya untuk menyusun proposal penelitian ini, serta
memberikan motivasi kepada penulis untuk selalu berkarya.

Dengan segala kerendahan hati, saya menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan


proposal penelitian ini masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, dengan kelapangan
hati dan tangan terbuka, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
demi kesempurnaan penyusunan makalah ini.

Makassar, 30 September 2021

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.4 Definisi Operasional ................................................................................... 6

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 7

1.5.1 Tujuan Penelitian .................................................................................. 7


1.5.1 Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
1.6 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 8

1.6.1 Gambar Skema Kerangka Berpikir ...................................................... 9


BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 10

2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 10

2.1.1 Media Pembelajaran............................................................................ 10


2.1.2 Whatsapp............................................................................................. 11
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 13

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 13

3.2 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 13

3.3 Analisis Data ............................................................................................ 14

3.4 Informan ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pandemi Covid-19 di dunia membuat berbagai usaha dilakukan untuk memutus mata
rantai penularan. Covid-19 memaksa berbagai aspek kehidupan berubah. Pemerintah
memutuskan work from home. Belajar pun diharuskan daring. Hal ini dilakukan untuk
mencegah penularan yang meluas akibat interaksi yang masif. Physical distancing menjadi
salah satu strategi harapan untuk memutus rantai penularan penyakit ini.
E-learning atau daring dapat didefinisikan sebagai pembelajaran berbasis teknologi
dimana bahan belajar dikirim secara elektronik ke peserta didik jarak jauh menggunakan
jaringan komputer (D. Zhang et al., 2004)
Pembelajaran adalah interaksi yang dilakukan didalam kelas sehingga terjadi
komunikasi antara guru dan siswa. Sehingga proses interaksi didalam kelas membuat peserta
didik semakin aktif dalam proses pembelajaran.
Ditengah pandemik Covid-19 yang terjadi di Indonesia membuat proses belajar
mengajar dikelas menjadi pembelajaran jarak jauh dengan cara memanfaatkan teknologi
yang sudah ada saat ini. Akan tetapi, pembelajaran jarak jauh menjadi keterbatasan yang
dimiliki peserta didik. Salah satunya keterbatasan peserta didik menggunakan pembelajaran
jarak jauh yaitu membeli paket kouta internet, jaringan yang tidak stabil sehingga
mengakibatkan peserta didik terlambat mendapatkan informasi tentang pelajaran dari guru.
Efektivitas adalah hasil yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran yang dibutuhkan adalah perangkat pembelajaran (RPP, Silabus dll), media
pembelajaran (teknologi), strategi serta pendekatan dalam pembelajaran sehingga Efektivitas
dalam pembelajaran dapat tercapai. Pada proses pembelajaran menjadi lebih efektif jika
antara guru dan siswa ada komunikasi serta interaksi yang baik dan mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Ada banyak media yang digunakan untuk belajar daring. Berbagai platform sudah lama
menyediakan jasa ini. Sebut saja misalnya Google Clasroom, Rumah Belajar, Edmodo,
Ruang Guru, Zenius, Google Suite for Education, Microsoft Office 365 for Education,
Sekolahmu, Kelas Pintar. Inilah yang disebut sebagai platform microbloging (Basori, 2013).
Namun perlu waktu untuk mempelajari sistem belajar melalui platform belajar daring
tersebut. Jika dipahami, ada kemungkinan memberikan dampak positif pada proses
pembelajaran (Wisudawati et al., 2020). Namun, guru atau guru sekalipun belum

1
2

tentu paham penggunaan media-media ini. Apalagi orang tua dengan berbagai latar
belakangnya.
Disinilah problem itu, tidak ada waktu lagi untuk mempelajari semuanya bersama-
sama. Covid-19 sudah tiba-tiba datang dan memaksa semuanya untuk tetap di rumah. Maka
digunakanlah media yang paling familiar dikalangan masyarakat. Harapannya tidak
mempersulit guru, siswa dan orang tua dalam penggunaan media tersebut sehingga proses
belajar tetap berjalan. Salah satunya yaitu media sosial WhatsApp.
Menarik dan penting untuk meneliti bagaimana Efektivitas belajar daring yang
dilakukan oleh guru melalui WhatsApp ini. Peneliti akan mengeksplore bagaimana cara guru
sebagai tenaga pendidik dalam melaksanakan sistem belajar melalui media WhatsApp
khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan
bagaimana respon murid yang menjalani pembelajaran daring tersebut.

1.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan
selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian berikutnya di samping itu
kajian terdahulu membantu penelitian dalam memposisikan penelitian serta menunjukkan
orsinalitas dari penelitian.
Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan
penelitian yang hendak dilakukan kemudian membuat ringkasannya. Berikut merupakan
penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis:
1) Mirzon Daheri, Juliana, Deriwanto, Amda yang berjudul Efektivitas WhatsApp
sebagai Media Belajar Daring tahun 2020. Yang membicarakan Efektivitas
penggunaan media sosial WhatsApp terhadap proses belajar daring ditingkat sekolah
dasar serta peran aktif guru dalam penyampaian materi dan pendapat orang tua
mengenai proses pembelajran daring tersebut dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif dan menggunakan tehnik dokumentasi. Dari hasil penelitian yang penulis
dapatkan, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran daring melalui media sosial
WhatsApp ditingkat sekolah dasar kurang efektif untuk dilakukan.
2) Eva Margaretha Saragih, Rahma Yunita Ansi yang berjudul Efektivitas WhatsApp
Group Selama COVID-19 Bagi Pelaku Pendidik tahun 2020. Yang mendeskripsikan
pelaksanaan proses belajar mengajar melalui media WhatsApp yang berfokus pada
Grup mata pelajaran Matematika kelas VII di SMP Negeri 5 Kisaran khususnya pada
materi bilangan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tehnik
3

observasi non partisipasi. Dari hasil penelitian penulis mendapatkan bahwa


pembelajaran dengan WhatsApp Grup pada masa pandemi Covid-19 khususnya
dimata pelajaran matematika materi bilangan terbilang efektif.
Tabel 1.2
Persamaan dan Perbedaan Penelitian
No Nama Jurnal Persamaan Perbedaan
Pembahasan
terdahulu fokus
kepada
promblematika yang
dihadapi guru, orang
tua dan siswa selama
➢ Menggunakan
belajar daring
penelitian
sedangkan penelitian
kualitatif
Efektivitas saat ini berfokus pada
➢ sama-sama
Mirzon WhatsApp bagaimana cara guru
membahas
Daheri, sebagai sebagai tenaga
pembelajaran
1 Juliana, Media pendidik dalam
daring dengan
Deriwanto, Belajar melaksanakan sistem
WhatsApp
Amda Daring tahun belajar melalui media
sebagai media
2020 WhatsApp
belajar selama
khususnya di Sekolah
pandemi
Menengah Kejuruan.
Covid-19
Kendala-kendala apa
yang dihadapi dan
bagaimana respon
murid yang menjalani
pembelajaran daring
tersebut.
Eva Efektivitas sama-sama ➢ Menggunakan
Margaretha WhatsApp membahas metode penelitian
2
Saragih, Group pembelajaran kuantitatif
Rahma Selama daring dengan sedangkan
4

Yunita COVID-19 WhatsApp sebagai penelitian saat ini


Bagi Pelaku media belajar menggunakan
Pendidik selama pandemi metode kualitatif
tahun 2020 Covid-19 ➢ Pembahasan pada
penelitian
terdahulu lebih
kepada bagaimana
cara melakukan
pembelajaran
menggunakan
WhatsApp yang
berfokus pada
mata pelajaran
matematika teori
bilangan
sedangkan
penelitian saat ini
berfokus pada
bagaimana cara
guru sebagai
tenaga pendidik
dalam
melaksanakan
sistem belajar
melalui media
WhatsApp
khususnya di
Sekolah
Menengah
Kejuruan.
Kendala-kendala
apa yang dihadapi
dan bagaimana
5

respon murid
yang menjalani
pembelajaran
daring tersebut.

Dari ketiga penelitian tersebut dapat diketahui beberapa persamaan dan perbedaan
antara penelitian yang dilakukan dengan 2 penelitian tersebut. Persamaan dan perbedaan
dapat diketahui sebagai berikut:
a. Persamaan
Persamaan penelitian pertama dengan penelitian ini yaitu sama-sama membahas
pembelajaran daring dengan WhatsApp sebagai media belajar selama pandemi Covid-19.
Persamaan penelitian kedua dengan penelitian ini yaitu sama-sama membahas
pembelajaran daring dengan WhatsApp sebagai media belajar selama pandemi Covid-19.

b. Perbedaan
Perbedaan penelitian pertama dengan penelitian ini yaitu perbedaan dari segi
pembahasan, penelitian tersebut lebih fokus kepada promblematika apa saja yang dihadapi
guru, orang tua dan siswa selama belajar daring menggunakan WhatsApp sedangkan
penelitian ini lebih difokuskan dengan bagaimana cara guru sebagai tenaga pendidik dalam
melaksanakan sistem belajar melalui media WhatsApp khususnya di Sekolah Menengah
Kejuruan.
Perbedaan penelitian kedua dengan penelitian ini yaitu, penelitian tersebut lebih
fokus kepada bagaimana cara melakukan pembelajaran menggunakan WhatsApp yang
berfokus pada mata pelajaran matematika teori bilangan sedangkan penelitian saat ini
berfokus pada bagaimana cara guru sebagai tenaga pendidik dalam melaksanakan sistem
belajar melalui media WhatsApp khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan. Kendala-
kendala apa yang dihadapi dan bagaimana respon murid yang menjalani pembelajaran
daring tersebut.

1.3 Rumusan Masalah


1.3.1 Bagaimana tingkat ke-efektivitasan pembelajaran daring melalui media
WhatsApp di SMK PGRI Enrekang?
6

1.3.2 Apa sajakah fitur pada media sosial WhatsApp yang dimanfaatkan oleh tenaga
pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran daring dan seberapa jauh
tenaga pendidik menguasai fitur-fitur tersebut?
1.3.3 Apa saja kendala yang ditemui selama pembelajaran melalui media WhatsApp
di SMK PGRI Enrekang?

1.4 Definisi Operasional


Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman
dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul. Sesuai
dengan judul penelitian yaitu “Efektivitas Pembelajaran Daring Melalui Penggunaan
Media WhastApp oleh Guru SMK PGRI ENREKANG”, maka definisi operasional
yang perlu dijelaskan, yaitu :

1) Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas adalah hasil yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran yang dibutuhkan adalah perangkat pembelajaran (RPP, Silabus dll),
media pembelajaran (teknologi), strategi serta pendekatan dalam pembelajaran sehingga
Efektivitas dalam pembelajaran dapat tercapai. Pada proses pembelajaran menjadi lebih
efektif jika antara guru dan siswa ada komunikasi serta interaksi yang baik dan mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Adapun efektivitas yang dibahas dalam
penelitian ini yaitu dilihat dari segi pembelajaran daring yang dilaksanan karena adanya
wabah Covid-19.
2) Pembelajaran Daring
E-learning atau daring dapat didefinisikan sebagai pembelajaran berbasis
teknologi dimana bahan belajar dikirim secara elektronik ke peserta didik jarak jauh
menggunakan jaringan komputer (D. Zhang et al., 2004)
Pada penelitian ini pembelajran daring yang diteliti yaitu melalui teknologi
handphone menggunakan aplikasi media sosial WhatsApp yang digunakan tenaga didik
dan pendidik dalam melangsungkan proses belajar-mengajar selama pandemi Covid-19.
3) Media Sosial WhatsApp
Aplikasi WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan
oleh berbagai macam kelompok masyarakat di Indonesia tidak terkecuali pada bidang
akademik. WhatsApp merupakan Media Sosial dimana penggunanya dapat melakukan
7

interaksi dengan mengirim pesan chat, gambar, video, rekaman suara, melakukan
panggilan telepon dan video call serta banyak fungsi lainnya.
Adapun pada penelitian ini, peneliti akan meneliti seberapa efektiv fitur-fitur
pada media sosial WhatsApp ini untuk dijadikan media belajar mengajar.
4) Kompetensi Guru
Guru dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 diartikan sebagai “pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Dalam
hal ini, peneliti akan meneliti seberapa jauh guru mata pelajaran perkantoran di SMK
PGRI ENREKANG dengan usia yang sudah lanjut dalam membawakan materi
menggunakan media sosial WhatsApp. Hal tersebut meliputi :
a Penguasaan media
b Kendala yang ditemui

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.5.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui bagaimana Efektivitas
Pembelajaran Daring Melalui Penggunaan Media WhatsApp oleh Guru SMK PGRI
ENREKANG”. Sehingga sesuai dengan indentifikasi masalah, tujuan penelitian dapat
dujabarkan sebagai berikut:
a Untuk mengetahui seberapa efektiv penggunaan WhatsApp dalam proses
belajar mengajar oleh guru di SMK PGRI ENREKANG
b Untuk mengetahui fitur apa saja yang terdapat pada media sosial WhatsApp
dan seberapa jauh tenaga pendidik menguasai fitur tersebut
c Untuk mengetahui kendala apa saja yang ditemui selama pembelajaran
daring melalui media sosial WhatsApp di SMK PGRI ENREKANG
1.5.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini untuk berbagai pihak dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Melalui penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan literatur yang dapat memberikan
tambahan referensi, khususnya Ilmu Komunikasi yang berkaitan dengan bagaimana
efektivitas pembelajaran daring menggunakan media sosial WhatsApp.
8

2. Kegunaan Praktis
A. Bagi Universitas Cokroaminoto Makassar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan gambaran mengenai
efektivitas pembelajaran menggunakan media sosial sehingga dapat membantu melihat
perkembangan kuliah online di Universitas Cokroaminoto Makassar. Hasil penelitian
ini pun diharapkan akan bermanfaat bagi dunia penelitian dan akademis yakni sebagai
bahan masukan atau referensi tambahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
sejenis dan diharapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik pada masa yang akan
datang mengenai bagaimana efektivitas pembelajaran daring menggunakan media
sosial WhatsApp, serta bila perlu menjadi bahan kajian dilembaga-lembaga pendidikan.
B. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang efektivitas
pembelajaran daring dengan media sosial WhatsApp di lembaga perkuliahan dan
sebagai sarana serta media untuk menerapkan pengetahuan yang selama ini didapat dari
bangku kuliah.

1.6 Kerangka Berpikir


Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2017: 91) kerangka berfikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Menurut Sugiyono, kerangka berfikir yang
baik adalah yang menjelaskan hubungan antar variabel baik independen maupun dependen
secara teoretis.
Dari pengertian diatas yang menyatakan bahwa variabel terikat (Y) dan variabel bebas
(X) saling berhubungan, maka penelitian ini akan mengkaji variabel terikat (Y) yaitu
penggunaan aplikasi WhatsApp Oleh Guru dan variabel bebas (X) yaitu Efektifitas
pembelajaran daring dimana akan dilihat dengan menggunakan pembelajaran daring melalui
aplikasi WhatsApp tersebut apakah efektif untuk digunakan oleh guru sebagai media belajar
atau malah sebaliknya.
Menurut Beni (2016: 69) Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan atau
dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur
dari organisasi. Efektivitas juga berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada
sektor public sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai
pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan
9

sasaran yang telah ditentukan. Sementara pembelajaran daring menurut Ibrahim (dalam
Prawiradilaga, (2013: 109) pembelajaran online adalah kegiatan belajar yang tidak terikat
waktu, tempat, dan ritme kehadiran guru atau pengajar, serta dapat menggunakan sarana media
elektronik dan telekomunikasi.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dan berdasarkan latar belakang dari
permasalahan maka diharapkan dengan menggunakan pembelajaran daring dengan aplikasi
WhatsApp dapat membantu guru melakukan pembelajaran dari rumah. Adapun kerangka
berpikir yang dapat dilihat pada bagan alur berikut ini

Gambar 1.6.1 Skema Kerangka Berpikir

Efektifitas

Pembelajaran Daring

Aplikasi WhastApp

Proses Wawancara

Analisis Data

Kesimpulan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Sebagai dasar kajian penelitian ini maka penulis terlebih dahulu menjelaskan kajian
teori sesuai dengan permasalahan yang terdapat didalamnya, teori adalah sebuah sistem
konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk
memahami sebuah fenomena.
2.1.1 Media Pembelajaran
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh terhadap penggunaan
alat bantu mengajar. Penggunaan alat bantu menjadikan pembelajaran menjadi efektif
dan efisien. Alat bantu mengajar pendidikan lebih sering disebut dengan media
pembelajaran.
Media adalah alat bantu yang dapat digunakan sebagai penyimpanan pesan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media merupakan suatu yang bersifat
meyakinkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens atau
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa tersebut.
Media merupakan bagian yang melekat atau tidak terpisahkan dari proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran (Wati, 2016: 2-3).
Miarso (1984: 48) berpendapat bahwa media merupakan wadah dari pesan yang
oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan
tersebut, bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa
tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar. Disamping itu Sharon E,
Smaldino dalam Pujiriyanto (2012: 20) menyatakan media yang menyajikan pesan-
pesan terkait dengan tujuan pembelajaran disebut dengan media pembelajaran. Media
merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.
Pengertian media pembelajaran adalah media yang dipergunakan dalam proses
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Media pendidikan juga merupakan
media komunikasi, karena pendidikan adalah proses komunikasi. Media yang
dipergunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi pembimbing dan siswa dalam
proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai media pembelajaran. Media

10
11

pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan


informasi, serta mengandung materi instruksional dalam proses pembelajaran sehingga
dapat merangsang siswa untuk belajar (Pujiriyanto, 2012: 20). Menurut Imam, Sukir
dan Chandra (2007: 17) bahwa media pembelajaran interaktif berbasis multimedia
mempunyai ujuk kerja yang baik. Dari berbagai dampak positif tersebut menunjukan
bahwa penggunaan media dapat membuat suasana belajar menjadi lebih hidup dan
bermakna. Sehingga penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran akan
memperlancar penyampaian informasi kepada siswa calon guru sehingga dapat
berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan siswa calon guru dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan definisi tentang media pembelajaran di atas dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran merupakan sarana yang digunakan oleh pembimbing dalam
proses pembelajaran untuk menyampaikan pesan dan informasi untuk meningkatkan
kualitas siswa calon guru sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik untuk belajar. Sehingga strategi dalam menemukan media
pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
melakukan pertimbanganpertimbangan dalam memilih media.
2.1.2 WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip
BlackBerry Messenger (BBM). WhatsApp Messenger merupakanaplikasi pesan lintas
platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS. Karena WhatsApp
Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk E-Mail, Browsing Web,
dan lain-lain. Aplikasi WhatsApp Messenger menggunakan koneksi 3G atau WiFi
untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat melakukan
obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain-lain. WhatsApp didirikan pada 24
Februari 2009, WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum yang pernah
bekerja sebagai pegawai Yahoo!.
Pengguna WhatsApp diseluruh dunia hampir menyentuh satu miliar orang.
Bagaimana dengan Indonesia? Hingga sekarang WhatsApp masih belum mengeluarkan
pernyataan resmi mengenai jumlah penggunanya ditanah air. Tapi yang jelas,
WhatsApp merupakan aplikasi chatting yang cukup populer di negara ini.
WhatsApp memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan
bantuan layanan internet. Fitur-fitur yang terdapat dalam WhatsApp yaitu Gallery untuk
12

menambahkan foto, Contact untuk menyisipkan kontak, Camera untuk mengambil


gambar, Audio untuk mengirim pesan suara, Maps untuk mengirimkan berbagai
koordinat peta, bahkan Document untuk menyisipkan file berupa dokumen. Semua file
tersebut dapat dalam sekejap dikirim melalui aplikasi gratis tersebut. Berbagai fitur
tersebut tentu semakin menambah kemudahan dan kenyamanan berkomunikasi melalui
media online.
a. Manfaat WhatsApp bagi Siswa
Manfaat WhatsApp bagi Siswa adalah:
1) Mempermudah siswa berkomunikasi dan mencari informasi di luar jam
pembelajaran.
2) Selain untuk berdiskusi, WhatsApp digunakan untuk pengumuman mengenai
Mata pelajaran yang akan dilakukan pada jadwal selanjutnya, sehingga kita bisa
sedikit belajar sebelum perkuliahan dilakukan.
3) Membuat siswa mudah dalam bertanya dan mendapatkan informasi dengan
sangat luas.
4) Lebih cepat memperoleh informasi dari siswa lain maupun guru.
5) Dapat memberi atau menerima informasi mata pelajaran dengan sangat cepat dan
tanpa bertatap muka secara langsung.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berawal pada data dan
bermuara pada kesimpulan. Sasaran atau obyek penelitian dibatasi agar data yang diambil
dapat digali sebanyak mungkin serta agar penelitian ini tidak dimungkinkan adanya
pelebaran obyek penelitian, oleh karena itu, maka kredibilitas dari peneliti sendiri
menentukan kualitas dari penelitian ini. Penelitian ini juga menginterpretasikan atau
menterjemahkan dengan bahasa peneliti tentang hasil penelitian yang diperoleh dari
informan sebagai wacana untuk mendapat penjelasan tentang kondisi yang ada.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian. Data yang
terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis yang telah dirumuskan. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data primer dengan cara
penelitian sample atau hanya mengambil data dari sebagian populasi yang menjadi wakil
dari banyaknya sample yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah:
1. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melihat
dokumen-dokumen yang sudah ada. Dokumen-dokumen tersebut biasanya
berupa dokumen resmi yang sudah terjamin kredibilitasnya. Disini peneliti
menggunakan jurnal-jurnal ilmiah dari penelitian-penelitian terdahulu.
2. Wawancara
Dilansir dari buku sosiologi (2012) karya Richard T. Schaefer, wawancara
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada responden baik secara tatap muka maupun melalui telepon.
Disini peneliti menggunakan 2 metode yaitu wawancara tatap muka dengan
guru perkantoran serta melalui percakapan WhatsApp dengan salah satu murid
perkantoran dikarenakan kondisi yang tak memungkinkan. Dalam wawancara
ini peneliti menggunakan jesin wawancara tidak terstruktur.

13
14

3.3 Analisis Data


Marshall dan Rossman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk proses analisis
data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa
tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman dalam Kabalmay, 2002),
diantaranya :
1. Mengorganisasikan Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam
(indepth inteviwer), dimana data tersebut tertulis secara verbatim. Data yang
telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil
yang telah di dapatkan.
2. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang Ada Terhadap Data
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut
terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kemabali berdasarkan
landasan teori yang telah dijabarkan, sehingga dapat dicocokan apakah ada
kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun
penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat
dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan
faktor-faktor yang ada.
3. Menulis Hasil Penelitian
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal
yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang
dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah
presentase data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian
berdasarkan wawancara mendalam dengan subjek. Proses dimulai dari data-data
yang diperoleh dari subjek, dibaca berulang kali sehingga penulis mengerti
benar permasalahanya, kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran
mengenai enghayatan pengalaman dari subjek. Selanjutnya dilakukan
interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan
kesimpulan dari hasil penelitian.
3.4 Informan
Disini peneliti mengumpulkan informan dengan teknik penelitian sample atau hanya
mengambil data dari sebagian populasi yang menjadi wakil dari banyaknya sample yang
15

ada sehingga peneliti mewawancarai informan yang dianggap paling mengetahui masalah
yang dikaji sebagai berikut :
1. Dra. Murtim (Guru Perkantoran SMK PGRI ENREKANG)
Merupakan guru perkantoran senior di SMK PGRI ENREKANG yang telah
cukup lama mengabdi di sekolah tersebut. Menurut peneliti narasumber tersebut
dapat memberikan informasi mengenai kesulitan yang dialami oleh guru senior
(lanjut usia) dalam mengoperasikan aplikasi WhatsApp selama melakukan
pembelajaran daring.
2. Irdayanti (Siswi Kelas 3 Jurusan Perkantoran SMK PGRI ENREKANG)
Salah satu murid jurusan perkantoran tingkat akhir yang turut merasakan
pembelajaran daring menggunakan WhatsApp. Menurut peneliti narasumber
tersebut dapat memberikan informasi mengenai apa saja kendala yang ditemui
selama melaksanakan pembelajaran daring menggunakan media WhatsApp.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP, Andi Offset,
Yogyakarta.

Alan Nur Aditya. 2011, 30 Menit Mahir Membuat Jaringan Komputer, Penerbit Dunia
Komputer.

Fajar, M Febriyan, 2014. ”Mobile Interactive Augmented Reality”.


Jebres,Solo,Indonesia:AROnline,.

Fernando, Mario, 2013. ”Membuat Aplikasi Android Augmented Reality menggunakan Vuforia
SDK dan Unity”. Jebres,Solo,Indonesia: AROnline.

Hendratman, Hendri, 2014. “The Magic of CorelDraw”, Bandung: INFORMATIKA.

Hermawan, S Stephanus, 2011. “Mudah Membuat Aplikasi Android”, Yogyakarta: Andi.

Munawar, 2015. pemodelan visual dengan UML, Jakarta:Andi.

Roedavan, Rickman, 2014.”UNITY tutorial game


engine”.Bandung,Indonesia:INFORMATIKA.

Safaat, H Nazruddin, 2012. “Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC


Berbasis Android”, Bandung:Informatika Bandung.

Sholiq, 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Dengan UML,


Yogyakarta:Graha Ilmu.

Supardi, Yuniar, 2011. “Semua bisa menjadi programer android”, Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Wahana Komputer, 2013. “Android Programming With Eclipse”, Semarang: Andi.

16
Wahana Komputer, 2013. “Step by Stp Menjadi Programmer Android”, Semarang: Andi.

Yulius, Eka Agung Seputra, 2013. ”Buku Pintar Pemograman C#” .Yogyakarta: MediaKom.

17

Anda mungkin juga menyukai