Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ADMINISTRASI TATA USAHA HUBUNGAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu : Widodo, M.Kom

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Mulia Wati Nur Iman

PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
MISBAHUL ULUM GUMAWANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat


limpahan rahmad-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :
Administrasi Tata Usaha Hubungan Masyarakat.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu
Bapak Widodo, M.Kom., yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan makalah ini, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita
semua. Penulis sangat berharap semoga pembaca dapat memberikan kritik dan
sarannya terhadap makalah ini agar penulis dapat memperbaikinya pada makalah-
makalah berikutnya.

Belitang, Mei 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat....................... 3
B. Pentingnya Hubungan Sekolah dan Masyarakat....................................... 5
C. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat.............................................. 6
D. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat...... 8
E. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat........................................ 10
F. Teknik-teknik Kerjasama Hubungan Sekolah dan Masyarakat................. 11
G. Media dalam Hubungan Sekolah dan Masyarakat.................................... 13
H. Bentuk-bentuk Kegiatan Hubungan Sekolah dan Masyarakat.................. 13
I. Unsur-unsur Hubungan Masyarakat Pendidikan....................................... 14
J. Manfaat Hubungan Masyarakat Pendidikan.............................................. 15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................. 16
B. Saran........................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hubungan yang terjalin antara sekolah dan masyarakat sangat penting
karenaPendidikan tidak hanya merupakan kewajiban pemerintah, sekolah, dan
guru saja, tapi juga merupakan tanggung jawab keluarga dan masayarakat.
Masyarakat diharapkan peranserta dalam melaksanakan dan menyelenggarakan
pendidikan, terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai dengan
agama dan kesepakatan masyarakat. Siswa belajar disekolah dalam waktu
terbatas, sedangkan waktu terbanyak ada di rumah dan masyarakat.
Masyarakat merupakan komponen utama dalam terselenggaranya proses
pendidikan.Kontribusi masyarakat di lingkungan sekolah sangat perlu
dioptimalkan sebagai upaya pemberdayaan dalam rangka mewujudkan visi dan
misi sekolah dengan paradigma pendidikan yang baru. Masyarakat dapat
memberikan sumbangsihnya kepada sekolah dengan memberikan masukan-
masukan terutama dalam penyusunan program-program sekolah.
Jadi, pendidikan tidak akan terselenggara secara efektif dan efesien jika
belum ada peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang
baik.
Diharapkan masyarakat dapat memiliki pemahaman bahwa pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama segenap pihak, termasuk masyarakat.
Berdasarkan kajian hubungan Sekolah dengan Masyarakat diatas, makalah ini
dibatasi pada kajian bagaimana Peran Hubungan Sekolah dan Masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi administrasi hubungan sekolah dan masyarakat?
2. Jelaskan pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat?
3. Subutkan tujuan hubungan sekolah dan masyarakat?
4. Sebutkan prinsip-prinsip pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat?

1
5. Sebutkan jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat?
6. Sebutkan teknik-teknik kerjasama hubungan sekolah dan masyarakat?
7. Jelaskan media dalam hubungan sekolah dan masyarakat?
8. Sebutkan bentuk-bentuk kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat?
9. Sebutkan unsur-unsur hubungan masyarakat pendidikan?
10. Sebutkan manfaat hubungan masyarakat pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi administrasi hubungan sekolah dan
masyarakat.
2. Untuk mengetahui pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat.
3. Untuk mengetahui tujuan hubungan sekolah dan masyarakat.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat.
6. Untuk mengetahui teknik-teknik kerjasama hubungan sekolah dan
masyarakat.
7. Untuk mengetahui media dalam hubungan sekolah dan masyarakat.
8. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kegiatan hubungan sekolah dan
masyarakat.
9. Untuk mengetahui unsur-unsur hubungan masyarakat pendidikan.
10. Untuk mengetahui manfaat hubungan masyarakat pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Kata administrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ”ad” dan
”ministrate”, ad= to (dalam bahasa Inggris) yang berarti ke atau kepada,
sedangkan administrate= to serve, to conduct yang berarti melayani, membantu,
dan mengarahkan. Dalam bahasa Inggris kata ”to administrate” berarti pula
mengatur, memelihara, dan mengarahkan jadi kata administrasi dapat diartikan,
”Sebagai suatu usaha atau kegiatan untuk membantu, melayani, mengarahkan, dan
mengatur semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan”.1
Adapun hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi
yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat
untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat dan mengupayakan
terjadinya kerjasama yang baik antara sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan
bersama atau secara khusus bagi sekolah. Jalinan hubungan tersebut adalah untuk
mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah
tersebut bisa tetap eksis.2
Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja atau sungguh-
sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari
masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan
operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Menurut kamus terbitan Institute of Public Relation (IPR), “Humas adalah
keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara
suatu organisasi dengakn segenap khalayaknya”. Adapun menurut Sondang P.

1
Mufti Ahmad, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Palembang: IAIN Raden Fatah
Press, 2005), hlm.3.
2
Ashari, “Hubungan Sekolah dengan Masyrakat”. Diunduh pada Tanggal 22 April 2017.
Dari  https://asharikeren.wordpress.com/2008/06/15/hubungan-sekolah-dengan-masyarakat/.

3
Siagian, “Humas adalah seluruh kegiatan yang dijalankan suatu organisasi
terhadap pihak-pihak lain dalam rangka pembinaan pengertian dan memperoleh
dukungan pihak lain itu demi tercapainya tujuan organisasi dengan sebaik-
baiknya”.3
Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus
selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan
masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai
kesuksesan sekolah itu sendiri.  Jadi, hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang
harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut,
agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja
secara sadar dan sukarela.4
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi
antara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga
masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta mendorong minat dan
tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah. Sekolah dan
masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda, namun keduanya tidak
dapat dipisahkan bahkan saling membutuhkan khususnya dalam upaya mendidik
generasi muda. Berbagai persoalan yang dihadapi sekolah juga merupakan bagian
dari persoalan masyarakat. Hal ini membutuhkan team work bidang kehumasan.5
Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu
sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha
mengadakan pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di
sekolah. Secara umum orang dapat mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan
dan lain-lain antara sekolah dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat. Arthur B. Mochlan

3
Sri Minarti, Manajemen Sekolah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm.281.
4
Ashari, loc. cit.
5
Hendiyat Sutopo, Kepempinan dan Supervisi Pendidikan  (Jakarta: Bina Aksara, 1984),
hlm.235.

4
menyatakan school public relation adalah kegiatan yang dilakukan sekolah atau
sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.6
Public relation dimaknai sebagai sebuah proses penetapan kebijakan,
pelayanan, serta tindakan-tindakan nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang
banyak agar orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki
kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
tersebut.7

B. Pentingnya Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Beberapa pandangan filosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan
masyarakat, dan bagaimana hubungan antara keduanya.
1. Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan
merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat.
2. Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat.
3. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untk melayani anggota-
anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.
4. Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi;
keduanya saling membutuhkan.
5. Masyarakat adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena masyarakat
memerlukannya.
Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat yang ditinjau dari sudut
pandangan historis, sebagai berikut:
1. Dari sejarah kita mengetahui bahwa pada zaman kolonial Belanda
dahulu, sekolah-sekolah sengaja dialokasikan dari kehidupan masyarakat
sekitarnya.
2. Dalam zaman kemerdekaan sekolah merupakan lembaga pendidikan
yang seharusnya mendidik generasi muda untuk hidu di masyarakat.

6
Fadilla, “Hubungan Sekolah dan Masyarakat”. Diunduh pada Tanggal 22 April 2017.
Dari https://fadillawekay.wordpress.com/pendidikan/administrasi-pendidikan/hubungan-sekolah-
dan-masyarakat/.
7
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.279.

5
3. Sekolah haruslah merupakan tempat pembinaan dan pengembangan
pengetahuan dan kebudayaan yang sesuai dan dihendaki oleh
masyarakat tempat sekolah itu didirikan.
4. Sebaliknya, masyarakat harus wajib dan membantu dan bekerja sama
dengan sekolah agar apa yang diolah dan dihasilkan sesuai yang
dihendaki dan dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Dari sejarah pendidikan kita mengenal adanya arbeid school (sekolah
kerja), semua itu merupakan usaha-usaha dari paa ahli didik yang
menunjukkan pentingnya sekolah harus berintegrasi dengan
masyarakat.
6. Pentignya hubungan sekolah dan masyarakat dapat pula dikaitkan
dengan semakin banyaknya isyu yang berupa kritik-kritik dari
masyrakat tentang tidak sesuainya produk sekolah dengan kebutuhan
pembangunan.8

C. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diartikan sebagai
suatu alat komunikasi timbal balik sehingga menumbuhkan kesadaran bersama
tentang pentingnya peranan pendidikan dalam modernisasi kehidupan masa akan
datang. Begitu pua sekolah harus menyadari perananya dalam mewujudkan
harapan dan cita-cita masyrakat.9
Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan
hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk:
1. Memelihara kelangsungan hidup sekolah
2. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan
3. Memperlancar proses belajar mengjar
4. Memperoleh bantuan dan dukungan dari masyarakat yang diperukan
dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
8
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan  (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1987), hlm.188.
9
Hidayah  Nur, “Administrasi Hubungan  Masyarakat”. Diunduh pada Tanggal 22 April
2017.Dari  http://chalimahngadiman.blogspot.co.id/2015/04/administrasi-hubungan-
masyarakat.html.         

6
Sedangkan ditinjau dari kepentigan masyarakat, tujuan hubungan sekolah
dengan masyrakat adalah:
1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteran masyarakat
2. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahakan berbagai maslah yang
dihadapi masyrakat.
3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
4. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang lebih meningkat
kemampuanya.10
Secara konkrit, tujuan di selnggarakan hubungan sekolah dengan
masyarakat menurut Ngalim Purwanto adalah :
1. Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
2. Mendapatkan dukungan dan bantuan moral maupun finansial
yang   diperlukan bagi pengembangan sekolah.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan program
sekolah.
4. Memprkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
5. Mengambangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan pihak
sekolah dalam mendidik anak.
Menurut Elsbrree dan Mc Nally, bermacam-macam tujuan seperti
dikemukakan di atas dapat dikelompokkan menjadi tiga tujuan pokok, yaitu :
1. Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak.
Makin majunya konsep-konsep pendidikan menunjukkan kepada para
pendidik, terutama dari guru-guru di sekolah agar pendidikan dan pengajaran
tidak lagi subject matter centered, tetapi hendaknya community life centered;
tidak lagi berpusat pada buku tetapi berorientasi pada kebutuhan kehidupan
masyarakat.
2. Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.
Di dalam masyarakat yang demokratis, sekolah seyogyanya dapat
menjadikan dirinya sebagai pelopor dan pusat perkembangan bagi perubahan-

10
Ibid.

7
perubahan masyarakat di dalam bidang-bidang ekonomi, kebudayaan,
teknologi, dan sebagainya ketingkat yang lebih tinggi. Jadi dalam hal ini,
bukan sekolah yang harus mengekor secara pasif kepada perkembangan
masyarakat, tetapi sebaliknya sekolah justru yang harus mempelopori
bagaimana dan ke mana masyarakat itu harus dikembangkan.
3. Untuk mengembangkan pengertian, antuasisme masyarakat dalam
membantu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Seperti pernah dikemukakan oleh Menteri P dan K Mashiri, S.H,
“Sekolah itu hendaknya merupakan bagian itegra dari masyarakat
sekitarnya. Sesuai dengan azas pendidikan seumur hidup, sekolah itu
hendaknya mempunyai dwifungsi: mampu memberikan pendidikan formal
dan dan juga pendidikan informal, baik untuk para pemudamaupun untuk
orang dewasa pria wanita”.11
Bent dan Kronenberg mengemukakan tiga hal tujuan utama hubungan
sekolah masyarakat yaitu:
1. To prevent misunderstanding (Untuk mencegah kesalahpahaman antara
masyarakat terhadap sekolah).
2. To secure finansial support (Untuk memperoleh sumbangan-sumbangan
finansial dan material dari masyarakat).
3. To secure coppration in policy making (Untuk menjalin Kerjasama dalam
pembuatan kebijaksanaan-kebijaksanaan).12

D. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


1. Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan
sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan,
disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu
antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat
non akademik.

11
Ngalim Purwanto, op. cit. hlm.190-192.
12
Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), hlm.75.

8
2. Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus, misalnya satu kali dalam
satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah
pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat.
3. Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan
masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi
kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan
berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat.
4. Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup
semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh
masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial
teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa
segala informasi hendaknya lengkap, akurat, up to date.
5. Constructiveness
Prinsip ini juga berarti dalam penyajian informasi hendaknya obyektif
tanpa emosi dan rekayasa tertentu, termasuk dalam hal ini memberitahukan
kelemahan-kelemahan sekolah dalam memacu peningkatan mutu pendidikan
di sekolah.
6. Adaptability
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya
disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut,
misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah,
tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.13

E. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat

13
Fadilla, loc. cit.

9
Menurut M. Ngalim Purwanto, hubungan kerjasama sekolah dengan
masyarakat digolongkan menjadi tiga jenis hubungan, diantaranya:
1. Hubungan Edukatif
Hubungan edukatif adalah hubungan kerja sama antara sekolah dengan
masyarakat dalam hal mendidik siswa serta antara guru di sekolah dan orang
tua di dalam keluarga. Hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan
prinsip atau bahkan pertantangan yang dapat mengakibatkan keraguan
pendirian dan sikap pada diri anak. Selain itu kerja sama dalam berusaha
memenuhi fasilitas-fasillitas yang diperlukan untuk belajar di sekolah maupun
di rumah dalam memecahkan masalah-masalah yang menyangkut kesulitan
belajar maupun kenakalan remaja.
2. Hubungan Kultural
Hubungan kultural ini meupakan hubungan usaha kerja sama antara
sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Bahkan,
yang diharapkan adalah sekolah itu dapat menjadi titik pusat dan sumber
terpercaya norma-norma kehidupan yang baik bagi kemajuan masyarakat.
Untuk itu, diperlukan adanya hubungan kerja sama fungsional antara
kehidupan di sekolah dan masyarakat.
3. Hubungan Institusional
Hubungan ini merupakan hubungan kerja sama antara sekolah dan
lembaga-lembaga atau instansi-instansiresmi lainnya, baik swasta maupun
pemerintah. Misalnya, hubungan antara sekolah dan puskesmas, pemerintah
setempat, dinas petanian, pasar serta lain sebagainya yang semuanya itu
dilakukan dalam rangka perbaikan dan memajukan pendidikan. Dengan
demikian, peserta didik tidak lagi asing dengan tempat tinggalnya yang penuh
dengan ragam profesi.14
Ketiga kerangka hubungan antara sekolah dan masyarakat di atas
merupakan salah satu implementasi dari semangat, “Untuk berubah”. Meskipun
masih sebatas tahap awal pelaksanaan (atau masih belum membuahkan hasil yang

14
Kompri, Manajemen Pendidikan 2 (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.287-289.

10
signifikan), dunia pendidikan Indonesia suddah mulai menerapkan model
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

F. Teknik-teknik Kerjasama Hubungan Sekolah dan Masyarakat


1. Teknik tertulis
Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara
tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
a. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran
Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan
tentang tata tertib, syarat-syarat   masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif.
Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini
biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
b. Pamflet
Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah
lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan
kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di
sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian
masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
c. Berita kegiatan murid
Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas
yang berisi informasi singkat dengan membacanya orang tua murid
mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya
kegiatan yang dilakukan murid.
d. Catatan berita gembira
Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid,
keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja
catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita
tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid
atau bahkan disebarkan ke masyarakat.
e. Buku kecil tentang cara membimbing anak

11
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang
tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang
sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif,
kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.15
2. Teknik lisan
a. Kunjungan rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak
sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun
tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui
masalah anak dirumahnya.
b. Panggilan orang tua
Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali
juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah datang,
mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga
tersebut.
c. Pertemuan
Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam
acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang
dihadapi sekolah.
3. Teknik Peragaan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah.
Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa pameran keberhasilan murid.
Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi dan
menari.
4. Teknik Elektronik
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam
mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah
dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi,
ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.

15
Fadilla, loc. cit.

12
G. Media dalam Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Dalam pelaksanaan hubungan sekolah-masyarakat akan diperlukan sarana
atau alat yang sering disebut dengan media komunikasi media massa.16
1. Sistem visual (visual system) yaitu sistem komunikasi dengan
mempergunakan alat-alat yang dapat dilihat dengan alat indra mata.
Misalnya: majalah, gambar, poster-poster, dan sebagainya.
2. Sistem audio (audio system) yaitu dengan menggunakan alat-alat yang
berhubungan dengan indra pendengaran. Misalnya: tatap muka, rapat-
rapat, kontak melalui telepon, telegram, dan sebagainya.
3. Sistem audio visual yaitu sistem komunikasi dengan menggunakan alat-
alat indra penglihatan dan pendengaran. Misalnya: televisi, film, dan
sebagainya.
       Pada umumnya di dalam pelaksanaannya sekolah sering menggunakan
kombinasi yang secara lisan maupun tertulis dan operasionalnya bisa secara
formal dan informal.

H. Bentuk-bentuk Kegiatan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat


Bentuk-bentuk kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat terbagi
menjadi dua17, yaitu :
a. Kegiatan Internal
Kegiatan yang dilakukan didalam lingkupan sekolah yang menjadi
sasarannya adalah warga sekolah itu sendiri. Kegiatan ini terbagi menjadi
dua, yaitu :
1) Inderect art yaitu kegiatan internal melalui penyampaian informasi
melalui surat edaran, penggunaan papan pengumuman di sekolah,
penyelenggaraan majalah dinding, menerbitkan buletin sekolah untuk
dibagikan pada warga sekolah.

16
Daryanto, op. cit. hlm: 76.
17
Fadilla, loc. cit.

13
2) Direct art yaitu kegiatan internal yang dapat berupa, rapat dewan guru,
upacara sekolah, rekreasi bersama dan lain-lain.
b. Kegiatan Eksternal
Kegiatan eksternal merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
sasaran masyarakat luar sekolah. Kegiatan eksternal terbagi menjadi dua,
yaitu :
1) Inderect art yaitu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat
melalui perantara media tertentu, misalnya lewat televisi, radio dan
lain-lain.
2) Direct art yaitu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui
tatap muka, misalnya rapat bersama komite sekolah dan lain-lain.

I. Unsur-unsur Hubungan Masyarakat Pendidikan


      Unsur-unsur hubungan masyarakat pendidikan, sebagai berikut:
1. Sekolah
Sebagai pusat pendidikan formal, sekolah lahir dan berkembang dari
pemikiran efisiensi dan efektifitas pemberian pendidikan bagi warga
masyarakat.
2. Orang tua
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa hendaknya dibawa ke
dalam hubungan yang konstruktif dengan program di sekolahan. Hubungan
keduanya hendaklah dibimbing lebih simpatik, dan ini merupakan tugas
kepala sekolah.
3. Siswa dan Guru       
Siswa merupakan unsur sekolah yang sangat penting, begitu dengan
guru. Siswa berasal dari lingkungan masyarakat, yaitu keluarga yang
memperoleh ilmu pengetahuan, dan pendidikan persekolahan dengan
perantara seorang guru sebagai pendidik.

14
J. Manfaat Hubungan Masyarakat Pendidikan
         Manfaat hubungan masyarakat pendidikan, antara lain :
1. Bagi sekolah
b. Memperbesar dorongan, mawas diri.
c. Mempermudah meminta bantuan dan material dari masyarakat.
d. Mempermudah pemakaian media pendidikan di masyarakat.
2. Bagi masyarakat
a. Dapat mengetahui tentang sekolah dan inovasinya.
b. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikanlebih mudah
diwujudkan.
c. Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi  dalam pendidikan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi
antara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan
serta mendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha
memajukan sekolah.
2. Sekolah dan masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda,
namun keduanya tidak dapat dipisahkan bahkan saling membutuhkan
khususnya dalam upaya mendidik generasi muda. Hal ini
membutuhkan team work bidang kehumasan.
3. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diartikan sebgai
suatu alat komunikasi timbal balik sehingga menumbuhkan kesadaran
bersama tentang pentingnya peranan pendidikan dalam modernisasi
kehidupan masa akan datang.
4. Prinsip-prinsip pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu
Integrity,
Continuity, Simplicity, Coverage, Constructiveness, Adaptability.
5. Jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat menurut M. Ngalim
Purwanto, hubungan kerjasama sekolah dengan masyarakat digolongkan
menjadi tiga jenis hubungan diantaranya yaitu; hubungan edukatif,
hubungan kultural, dan hubungan institusional.
6. Tenik-teknik kerjasama hubungan sekolah dan masyarakat dapat di
lakukan dengan teknik tulisan, teknik lisan, teknik peragaan, dan teknik
elektronik.
7. Media dalam hubungan sekolah da masyrakat dibagi menjadi 3 sistem,
yaitu; sisten visual, sistem audio, dan sistem audio visual.

16
B. Saran
Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang dapat
dipertanggung jawabkan. Penulis sangat menerima saran dan kritikan dari
pembaca untuk membuat makalah ini lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mufti. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Palembang: IAIN


Raden Fatah Press.

Ashari. “Hubungan Sekolah dengan Masyarakat”. Diambil pada Tanggal 22 April


2017. Dari  https://asharikeren.wordpress.com/2008/06/15/hubungan-
sekolah-dengan-masyarakat/, 2008.

Daryanto. 2014. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fadilla. “Hubungan Sekolah dan Masyarakat”. Diambil pada Tanggal 22 April


2017. Dari https://fadillawekay.wordpress.com/pendidikan/administrasi-
pendidikan/hubungan-sekolah-dan-masyarakat/, 2003.

Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan 2. Bandung : Alfabeta.

Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nur, Hidayah. “Administrasi Hubungan Masyarakat”. Diambil pada Tanggal 22


April 2017 Dari http://chalimahngadiman.blogspot.co.id/2015/04/administ
rasi-hubungan-masyarakat.html, 2015.        

Purwanto, Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Sutopo, Hendiyat. 1984. Kepempinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina


Aksara.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2012.


Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

18

Anda mungkin juga menyukai