Makalah Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen Sumber daya
manusia yang dibina oleh Bpk. Subiato SE, MM
Disusun oleh:
Arsyad Jefrian : 21020117
IIIC ADMINISTRASI BISNIS
ADMINISTRASI BISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
BENGKULU
2023
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Hubungan Masyarakat ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa
saya sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi semua umat
di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk
penyempurnaan makalah ini. Saya berharap agar makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
7
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................2
C. Tujuan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan
dan Masyarakat 3
B. Tujuan Penggunaan Teknik-teknik Hubungan Lembaga
Pendidikan dan Masyarakat 4
C. Teknik-teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga
Pendidikan dan Masyarakat 5
D. Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan Sekolah dan
Masyarakat 24
BAB I
PENDAHULUAN
7
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting
keberadaannya bagi masyarakat, ada timbal balik yang positif antara masyarakat
dan lembaga pendidikan, sehingga keduanya saling membutuhkan. Selanjutnya,
untuk meningkatkan kualitas sekolah, diperlukan teknik untuk mewujudkannya
dimana teknik tersebut dapat menyalurkan aspirasi masyarakat terhadap sekolah.
Teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan
kebutuhan pendidikan serta untuk mendorong minat dan kerjasama para anggota
masyarakat dalam rangka memperbaiki sekolah. Hubungan yang baik antara
sekolah dan masyarakat akan memberikan banyak manfaat. Ada banyak teknik
yang akan dibahas dalam makalah ini dari yang bersifat umum hingga khusus.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian teknik hubungan lembaga pendidikan
dan masyarakat?
2. Apa tujuan dan fungsi dari penggunaan teknik-teknik hubungan lembaga
pendidikan dan masyarakat?
3. Apa saja teknik-teknik penyelenggaraan hubungan lembaga pendidikan dan
masyarakat?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian teknik hubungan lembaga pendidikan dan
masyarakat.
2. Untuk memahami tujuan penggunaan teknik-teknik hubungan lembaga
pendidikan dan masyarakat.
3. Untuk mengetahui dan mengerti teknik-teknik penyelenggaraan hubungan
lembaga pendidikan dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
dokter dan sebagainya. Ragam unsur yang dilibatkan di dalam kegiatan ini
tergantung dari tema yang sedang dibahas. Tema yang dibahas berkaitan dengan
kesehatan, penanggulangan kenakalan remaja, peningkatan kemampuan staf
sekolah, peningkatan kemampuan siswa, pengembangan sarana dan prasarana
sekolah, optimalisasi perlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
dan juga dikembangkan tema yang menarik sesuai kondisi yang ada.
Misal tema yang diambil tentang bahaya narkoba dan upaya menangani
penyalahgunaanny di kalangan remaja, maka tokoh yang dpaat diundang dalam
kegiatan ini adalah para pemerhati kesehatan remaja, dokter, oknum korban
narkoba, orangtua siswa, dan siswa sekolah yang bersangkutan. Melalui cara ini
masing-masing pihak dapat mengemukakan pendapatnya, menceritakan
pengalamannya, sehingga siswa-siswi tidak menjadi pengguna narkoba, siswa
tidak mendekati kehidupan yang mengarah kepada penyalahgunaan narkoba. Para
siswa diharapkan akan terhindar dari kehidupan yang menyesatkan bagi masa
depannya.
proses belajar siswa dan hasil karya siswa. Orang tua memiliki keterampilan
tertentu dapat membantu guru mengajar. Orang tua dalam hal ini sebagai
narasumber pembahasan materi tertentu. Kemampuan orang tua siswa yang bisa
disumbangkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran misalnya kemampuan
dalam hal medis, ekonomi, pertanian, peternakan, tata boga, seni lukis, seni suara,
agama dan sebagainya.
Adapun contoh partisipasi masyarakat dalam pendidikan menurut
Ningrum (2010:23-24), yaitu:
a. Mengawasi perkembangan dan proses belajar anak secara pribadi yang
dilakukan di rumah serta orangtua dapat melaporkan atau berkonsultasi kepada
pihak sekolah mengenai perkembangan anaknya.
b. Menyediakan fasilitas belajar dan memberikan bimbingan serta motivasi dan
partisipasi mengenai belajar kepada putra putrinya.
c. Memberikan perlengkapan kebutuhan belajar anak di sekolah.
d. Memberikan feedback kepada sekolah tentang pendidikan, khususnya
mengenai putra putrinya. Feedback disini maksudnya orangtua memberi
tahukan keadaan putra putrinya yang sebenarnya kepada sekolah. Namun, hal
ini jarang dilakukan orangtua lantaran merekan beranggapan akan
mempengaruhi nilai dan pandangan guru kepada anaknya.
e. Bersedia datang ke sekolah apabila diperlukan dan diundang oleh pihak
sekolah.
f. Ikut serta berdiskusi dalam penyelesaian masalah yang menyangkut
Pendidikan, seperti sarana dan prasaran, keuangan, program kerja dan lain
sebagainya.
10
dengan pertemuan individual untuk menghilangkan hal-hal yang kurang jelas dan
salah tafsir.
b. Orang tua sebagai peserta (Parent as participant)
Teknik ini adalah kelanjutan dari teknik kunjungan rumah dan
observasi yang kemudian ditingkatkan dalam kegiatan sekolah, menjadi
narasumber mata pelajaran atau keterampilan baik didalam maupun diluar
kelas.
c. Ibu pembantu kelas (Room Mother)
Menurut Indrafachrudi dalam Benty dan Gunawan (2015:91), ibu
pembantu kelas adalah perwakilan seorang orang tua peserta didik untuk
ikut serta bertugas membantu guru dalam kelas selama guru itu mengajar
peserta didik dengan tujuan sebagai penghubung antara sekolah dengan
orang tua peserta didik tersebut.
a. Layanan Masyarakat
Pihak lembaga pendidikan harus mampu mempelajari kebutuhan
masyarakat, melihat dan menganalisis sesuatu yang bisa dilakukan lembaga
pendidikan untuk membantu memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
orangtuanya. Dengan adanya teknik ini orang tua akan mendapat penilaian
terhadap hasil pekerjaan anaknya juga terhadap pekerjaan guru-guru di
sekolah.
1) Majalah dan surat kabar sekolah
Majalah sekolah ini diusahakan oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang
diterbitkan setiap bulan sekali. Majalah ini dipimpin oleh orang tua dan murid-
murid bahkan alumni termasuk pula dewan redaksi. Isi majalah ini
menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orangtua
dan murid-murid, pengumuman-pengumuman dan sebagainya.
2) Pameran sekolah.
Teknik untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan sekolah
kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pameran sekolah. Sekolah
mengadakan pameran dengan membuat atau mengatur hasil pekerjaan murid-
murid itu di luar sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akan menjadi lebih
efektif apabila kegiatan-kegiatan tersebut disiarkan melalui siaran-siaran pers
dan radio di tempat itu sehingga dapat menarik banyak orang dalam
masyarakat.
3) Open house.
Open house adalah teknik mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk
meninjau sekolah serta melakukanobservasi terhadap kegiatan-kegiatan dan
hasil-hasil pekerjaan murid di sekolah yang diadakan pada waktu-waktu
tertentu, misalnya sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran. Ada tiga
langkah dalam pelaksanaan open house ini:
a) Pengunjung dibawa ke dalam kelas atau auditorium sekolah untuk diberi
penjelasan tentang open house itu.
b) Pengunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan akan hal-hal
yang perlu dilihat.
c) Pengunjung diajak kembali ke kelas atau auditorium untuk berdiskusi dan
menilai open house.
24
Selain teknik-teknik yang ada, Menurut Maisyaroh dalam Benty dan Gunawan
(2015:94), komunikasi yang efektif dengan masyarakat disekitar sekolah
merupakan teknik yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
tersebut.Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi
yang efektif dengan masyarakat, yaitu : (1) memberdayakan orang-orang kunci,
yakni orang-orang yang mampu mempengaruhi; (2) warga sekolah yang bersifat
terbuka terhadap saran dan kritik masyarakat; (3) komunikasi dengan masyarakat
perlu dilakukan terus-menerus; (4) pada saat yang tepat, pihak sekolah melibatkan
masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, misalnya dalam
kegiatan olahraga, kesenian, atau pada saat diesnatalissekolah.Menurut Begin
dalam Suryosubroto dalam Benty dan Gunawan (2015:94), kegiatan humas
(public relations) dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini berhubungan dengan masyarakat di luar
sekolah.Kemungkinan yang bisa dilakukan melalui secara langsung dan tidak
langsung. Kegiatan eksternal secara tidak langsung adalah kegiatan dengan
masyarakat melalui perantara media tertentu, juga dapat melalui media.Berikut
diuraikan program yang termasuk kegiatan eksternal.
a. Pameran
Pameran adalah pertunjukkan hasil karya seni atau barang hasik produksi.
Kegiatan pameran menunjukkan pelaksanaan fungsi humas melalui
penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Lazimnya pameran bersifat terbuka
untuk masyarakat umum dan kegiatan pameran dipublikasikan kepada khalayak
umum, seperti pada media iklan. Tujuan penyelenggaraan pameran adalah
memperkenalkan suatu produk atau hasil pekerjaan peserta didik kepada
masyarakat agar mereka tertarik kemudian membelinya atau agar para peserta
didik mengenal hasil-hasil pekerjaan peserta didik kelas lain. Pameran merupakan
media periklanan yang menyentuh semua pancaindra.
Adapun jenis-jenis pameran adalah: (1) pameran umum, yakni pameran yang
bertujuan memperkenalkan suatu lembaga pendidikan, produknya, atau suatu hal
yang khusus kepada khalayak umum; (2) pameran dagang, yakni suatu pameran
25
yang khusus bagi pihak tertentu; (3) pameran luar ruang, yakni berbagai macam
pameran produk yang berukuran besar; (4) pameran keliling, yakni pameran yang
diselenggaralan secara berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat yang lainnya;
dan (5) pameran kecil, yakni hanya diadakan pada sebuah pojok atau sudut took,
beranda hotel, atau tempat emperan stasiun dan bandar udara.
Guna menunjang penggunaan berbagai macam media yang diuraikan, ada baiknya
jika suatu lembaga pendidikan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk
khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminar atau konferensi pers. Tujuan
kegiatan ini menyampaikan presentasi kepada orang-orang tertentu. Sebaiknya
acara ini dibuat sesantai mungkin tanpa diembel-embeli dengan pesan penjualan
atau pameran dagang.
c. Open house
Open house adalah sebuah acara ketika seseorang, instansi, atau
lembaga mengundang masyarakat tertentu untuk meninjau keadaan atau
kegiatan yang sedang diselenggarakan, misalnya peninjauan gedung baru.
Maksud penyelenggaraan open house adalah untuk memperkenalkan suatu
kegiatan atau hasil keapda masyarakat, dengan demikian masyarakat akan
memperoleh kesan baik sehingga masyarakat tertarik untuk bekerja belajar
atau melaksanakan kegiatan lainnya di tempat yang dikunnjungi.
d. Tari, sandiwara, wayang, ketoprak, dan seni tradisional lainnya
25
2. Kegiatan Internal
Kegiatan internal merupakan kegiatan penyiaran yang di lakukan di
dalam sekolah dan sasarannya meliputi seluruh warga sekolah yaitu guru,
siswa, staf dan tenaga kependidikan. Tujuan dari kegiatan internal itu
sendiri yaitu: (1) memberikan penjelasanmengenai situasi, kebijakan
penyelenggaraan dan perkembangan sekolah; (2) memberikan wadah
kepada warga sekolah untuk menampung pendapat dan saran yang
disampaikan untuk pengembangan sekolah; (3) dapat menciptakan
hubungan yang harmonis dan kerjasama antar warga sekolah itu sendiri.
Menurut Benty dan Guanawan (2015:99) mengungkapkan bahwa ada
beberapa jenis kegiatan internal yang umumnya sering digunakan oleh
pelaksana humas di lembaga-lembaga pendidikan, yaitu:
25
a. Diskusi
Menurut KBBI (2019:1)diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Benty dan
Gunawan (2015:99), diskusi merupakan penyelenggaraan pertukaran keterangan
atau pendapat mengenai pokok pembicaraan atau masalah dengan maksud
mendapatkan pengetahuan atau keterangan lebih lengkap. Jadi diskusi merupakan
pertemuan ilmiah yang membicarakan mengenai suatu permasalahan dengan cara
bertukar pikiran atau pendapat yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan
masalah. Kaitannya dalam hubungan masyarakat dan lembaga pendidikan, diskusi
adalah pertemuan ilmiah untuk pertukaran pemikiran mengenai suatu
permasalahan yang tengah dihadapi oleh sekolah dan masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan pengembangan kemampuan siswa, pembinaan terhadap sikap
siswa, dan sebagai sarana untuk menyamakan antara persepsi sekolah dan
masyarakat.
b.Film
Film tidak hanya digunakan sebagai wahana hiburan saja, melainkan dapat
digunakan sebagai media pembelajaran bagi pesera didik. Film yang dapat
diputarkan merupakan film yang bersifat edukatif seperti film sejarah perjuangan
Indonesia, film proses pembentukan batuan, film inspiratif yang dapat dipetik
nilai-nilai kehidupan dan lain sebagainya. Adapun ciri-ciri film yang baik menurut
Benty dan Gunawan (2015:99), yaitu: (1) film tersebut dapat menarik minat
penonton; (2) mengandung kebenaran dan otentik; (3) kekinian dalam hal
settingdan pakaian yang digunakan; (4) sesuai dengan tingkat kematangan
penonton; (5) memiliki kekayaan data yang benar; (6) kesatuan; (7) dapat
mendorong aktivitas; (8) dapat memenuhi kepuasan penonton. Jadi, film yang
baik yaitu dapat memikat penonton dengan menampilkan konten yang menarik
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada penonton mengenai film yang telah
ia saksikan.
A. Tanya Jawab dan Wawancara
Pada umumnya kegiatan bimbingan yang dilakukan di sekolah antara guru dan
peserta didik yaitu dengan menggunakan metode tanya jawab. Menurut Benty dan
Gunawan (2015:100), untuk memperoleh hasil yang baik dalam kegiatan tanya
25
jawab ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: (1) persiapan,
pembimbing maupun peserta didik harus menyiapkan diri agar proses bimbingan
dapat berjalan secara efektif dan efisien; (2) pembukaan, pembimbing
memberikan pemahaman dan penjelasan mengenai tujuan dan peranannya kepada
peserta didik, sehingga pembimbing dapat membuka pembicaraan dengan baik;
(3) penetapan tujuan, pembimbing dapat memonitor tujuan yang telah dicapainya
dalam melaksankan bimbingan serta dapat menyakinkan peserta didik bahwa
pembimbing akan membantu dalam menyelesaikan masalahnya; (4) penciptaan
hubungan, kejujuran, kepekaan dan kepekaan serta mimik dan gestur wajah sangat
mempengaruhi tingkat kepercayaan peserta didik kepada pembimbing bahwa
pembimbing akan membantunya; (5) memberikan bantuan kepada anak untuk
berbicara, biasanya meskipun sudah tercipta suasana yang tenang peserta didik
akan tetap merasa enggan untuk berbicara, dengan hal ini pembimbing dituntut
kepekaannya dalam membantu peserta didik untuk berbicara; (6) pengakhiran
tanya jawab, pembimbing dapat menunjukkan rasa sayang dan perhatian kepada
peserta didik serta peserta didik membuat kesimpulan mengenai hal-hal yang telah
dibicarakannya, dan apabila perlu ada yang dibicarakan lagi dapat dilakukan pada
bimbingan selanjutnya; (7) perencanaan tindak lanjut dari tanya jawab,
pembimbing membuat catatan mengenai hal-hal penting selama melakukan
kegiatan bimbingan. Pembimbig dapat mencatat perubahan-perubahan ekspresi
maupun tingkah laku dari peserta didik selama menjalani proses bimbingan.
b.Papan Informasi
Papan informasi digunakan sebagai tempat untuk memberikan
informasi kepada seluruh warga sekolah. Informasi yang diberikan dapat
berupa pengumuman mengenai kegiatan-kegiatan yangakan dilaksanakan
oleh lembaga, kliping Lembaga dan juga pemberitahuan mengenai
kebijakan pemerintah terhadap pendidikan. Seperti yang diungkapkan oleh
Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015:100), papan informasi adalah
tempat menempelkan pengumuman, terkait pelaksanaan kegiatan di
lembaga pendidikan dan sosialisasi kebijakan pimpinan di lembaga
pendidikan secara tertulis, seperti edaran dan sebagainya. Dengan hal itu,
papan informasi sebaikya dibuat lebih dari satu dan diletakkan di beberapa
25
didik. Misalnya adalah rapat koordinasi, rapat bulanan, dan lain sebagainya.
Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi yang paling efektif karena
pimpinan dapat berinteraksi secara langsung dan dapat melihat feed back
dari bawahannya secara langsung.
f.Acara Kekeluargaan
Acara keluarga disini maksudnya adalah mengadakan kegiatan tidak
resmi yang berhubungan dengan hiburan yang ditujukan untuk keluarga dari
staf maupun karyawan yang ada di sekolah. Acara ini bertujuan untuk
meningkatkan harmonisasi hubungan antara staf, karyawan maupun guru
yang ada di sekolah. Biasanya acara yang diselenggarakan seperti arisan
keluarga, rekreasi atau piknik untuk mengurangi kejenuhan akibat rutinitas
dalam bekerja. Hal ini sesuai dengan konsep human relation.
a. Klub Sosial
Umumnya Lembaga Pendidikan yang sudah maju terdapat klub
sosial yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas. Klub sosial secara
periodik perlu mengadakan berbagai acara, termasuk juga memberikan
sponsor pada acara-acara kegiatan sosial guna mempererat hubungan antara
pimpinan dengan para anggotanya.
Literatur Pengenalan atau Informasi
Menurut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015:102) menyatakan
bahwa literatur pengenalan adalah berbagai naskah, materi atau buklet yang
berisikan riwayat singkat lembaga pendidikan dengan bagan-bagan, strukur
manajemen, dan aneka hal penting lainnya yang harus diketahui para
pegawai baru. Pada umumnya para pegawai baru diberikan buku katalog
yang berisi mengenai profil lembaga dengan tujuan agar pegawai baru dapat
memahami budaya yang ada dan diharapkan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan tujuan dari lembaga tersebut.
b. Jaringan Telepon Internal
Di lembaga pendidikan telah disediakan jaringan telepon agar para
staf dapat menyampaikan gagasannya mengenai beberapa hal. kebiasaan
penyampaian gagasan baru dapat dirangsang dengan memberikan paket
25
BAB III
PENUTUP
26
25
A. Kesimpulan
Widiarti, A., Lita, H.D.M., & Murib, B.R. 2017. Optimalisasi Teknik-Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat. Artikel disajikan dalam
Seminar Nasional PendidikanSinergitas Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
dalamPenguatan Pendidikan Karakter, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Malang, 16 November 2017. (Online) (http://ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2017/12/Annisa-Widiarti-Hapsari-Dwi-Marta-Lita-Barson-
Robert-Murib.pdf), diakses 9 Februari 2019.
27