Oleh:
Kelompok 2
PGSD 3A
Ginna Alfiany (1800060/1)
Helvi Agustina (1800385/7)
Dara Nitasari (1800395/8)
Widhia Nurdiani (1800802/14)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan laporan observasi
“Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 17
B. Implikasi ........................................................................................... 17
C. Rekomendasi .................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR BAGAN
vi
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah adalah suatu lembaga yang memiliki peranan penting dalam hal
menciptakan suatu generasi yang unggul dan berdidik sesuai dengan nilai
norma yang ada baik dalam hal pengetahuan maupun keterampilan yang
diberikan dalam pendidikan tersebut. Sekolah merupakan lingkungan
pendidikan dimana didalamnya terjadi proses pembelajaran. Agar terciptanya
lingkungan pembelajaran yang kondusif, efektif, dan inovatif, tentu sekolah
tidak mampu menjalankan tugasnya sendirian tanpa pihak lain. Lingkungan
lain yang cukup berpengaruh untuk keberlangsungan kegiatan pendidikan di
sekolah diantaranya, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Lantas,
bagaimanakah sekolah dan masyarakat saling keterkaitan?
Setelah kita mengetahui pengertian sekolah tersebut, barulah kita
mengetahui pengertian masyarakat itu sendiri. Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama – sama dalam waktu relatif cukup
lama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan
melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok manusia tersebut. Jadi
dapat disimpulkan dari pengertian tersebut masyarakat itu sendiri dapat
diartikan suatu sekelompok manusia yang relatif hidup secara mandiri ataupun
secara berkelompok baik dalam hal kehidupan ataupun kegiatan dengan
mendiami suatu wilayah tertentu dalam waktu yang yang relatif lama dan
relatif memiliki kebudayaan yang sama. Dengan begitu pada hakikatnya
sekolah dan masyarakat memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam hal
memajukan Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan dan dalam
kehidupan suatu masyarakat agar terbentuk suatu masyarakat yang adil dan
makmur hal ini bertujuan agar dapat menciptakan suatu generasi yang unggul.
Seperti, halnya diibaratkan masyarakat seperti orang tua dan sekolah
seperti seorang anak jadi sekolah dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan
karena memiliki keterkaitan satu sama lain khususnya dalam hal menciptakan
generasi yang unggul, selain itu juga karena dimana keduanya tidak dapat
berdiri sendiri dalam menyelenggarakan pendidikan. Seperti sekolah yang
memberikan suatu pemahaman dan juga pengetahuan kepada masyarakat agar
menjadi masyarakat yang unggul dan masyarakat sebagai penyelenggara dalam
sautu tujuan pendidikan tersebut sebagai masyarakat yang bertanggung jawab
terhadap pengetahuan yang diberikan dalam hal memajukan suatu pendidikan
yang lebih baik
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan hubungan sekolah dan masyarakat ?
2. Apa saja tujuan dalam hubungan sekolah dan masyarakat?
3. Bagaimana fungsi hubungan sekolah dan masyarakat ?
4. Bagiamana manfaat hubungan sekolah dan masyarakat ?
5. Apa saja prinsip – prinsip yang terdapat dalam hubungan sekolah dan
masyarakat ?
6. Bagaimana proses hubungan sekolah dan masyrakat ?
7. Apa saja teknik – teknik yang dilakukan dalam hubungan sekolah dan
masyarakat ?
8. Bagaimana pemberdayaan hubungan sekolah dan masyarakat?
9. Bagaimana usaha yang dilakukan dalam hubungan sekolah dan
masyarakat ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Dapat mengetahui pengertian hubungan sekolah dan masyarakat.
2. Dapat memahami tujuan – tujuan dalam hubungan sekolah dan
masyarakat.
3. Dapat mengetahui fungsi dalam hubungan sekolah dan masyarakat .
4. Dapat mengetahui manfaat hubungan sekolah dan masyarakat .
5. Dapat memahami prinsip – prinsip dalam hubungan sekolah dan
masyarakat.
6. Dapat mengetahui proses hubungan sekolah dan masyarakat .
7. Dapat mengetahui teknik – teknik yang dilakukan dalam hubungan
sekolah dan masyarakat.
8. Dapat mengetahui pemberdayaan hubungan sekolah dan masayrakat .
9. Dapat mengetahui usaha usaha yang dilakukan dalam hubungan sekolah
dan masyarakat.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat penelitian bagi penulis yaitu dapat menambah suatu wawasan dan
Manfaat bagi pembaca yaitu dapat mengetahui bagaimana terjalinnya
hubungan yang baik anatara sekolah dan masyarakat.
2. Manfaat bagi pembaca yaitu dapat mengetahui proses – proses yang akan
dilakukan dalam kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat tersebut.
3. Informasi yang didapat khususnya dalam hal hubungan sekolah dan
masyarakat.
4. Manfaat bagi penulis dapat membantu menambah referensi dalam hal
penelitian khususnya dalam hal hubungan sekolah dan masyarakat.
5. Manfaat Penulis dapat menamabah pengalaman dalam hal hubungan
sekolah dan masyarakat itu sendiri
3
2. Pewawancara
3. Penyusun Laporan
2. Penyusun Laporan
1. Dokumentasi
Dara Nitasari
2. Penyusun Laporan
2. Penyusun Laporan
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Manajemen
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno,
yaitu menagement, yang artinya adalah seni dalam mengatur dan
melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya
perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif. Manajemen adalah
sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang
atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja
sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Menurut KBBI, manajemen merupakan penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran, pimpinan yang bertanggumg jawab atas
jalannya perusahaan dan organisasi.
2. Pengertian Hubungan
Pengertian hubungan itu sendiri yaitu sesuatu yang terjadi apabila dua
orang atau keadaan saling mempengaruhi dan saling bergantung antara satu
dengan yang lainnya. Menurut Tams Jayakusuma (2001:25) hubungan adalah
suatu kegiatan tertentu yang membawa akibat kepada kegiatan yang lain.
Hubungan merupakan kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih
yang memudahkan proses pengenalan satu sama lain
3. Pengertian Sekolah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian sekolah adalah
bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan
memberi pelajaran. Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu organisasi
keseluruhan terdiri atas interaksi pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan
organic (Wayne dalam buku Soebagio Atmodiwiro, 2000:37). Sedangkan
berdasarkan undang-undang no 2 tahun 1989 sekolah adalah satuan pendidikan
yang berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar. Menurut Daryanto (1997:544), sekolah adalah bangunan atau
lembaga untuk belajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.
Jadi, sekolah sebagai suatu sistem sosial dibatasi oleh sekumpulan
elemenkegiatan yang berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan sosial
sekolahyang demikian bersifat aktif kreatif artinya sekolah dapat menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dalam hal ini adalah orang-orang
yang terdidik. Dari definisi tersebut bahwa sekolah adalah suatu lembaga atau
organisasi yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran. Sebagai suatu organisasi sekolah memiliki persyaratan tertentu.
Sekolah adalah suatu lembaga atau tempat untuk belajar seperti
membaca,menulis dan belajar untuk berperilaku yang baik. Sekolah juga
merupakanbagian integral dari suatu masyarakat yang berhadapan dengan
kondi si nyatayang terdapat dalam masyarakat pada masa sekarang. Sekolah
jugamerupakan lingkungan kedua tempat anak-anak berlatih dan
5
4. Pengertian Masyarakat
Masyarakat yaitu sekelompok orang dalam sebuah sistem semi tertutup
atau semi terbuka yang sebagian besar interaksinya adalah individu-individu
yang berada dalam kelompok tersebut.
5. Pengertian Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan suatu
bentuk kerja sama yang dilakukan diantara keduanya untuk mencapai suatu
tujuan yang hendak dicapai oleh pihak sekolah yang di dalamnya terdapat
sebuah proses perencanaan dan pengorganisasian. Menurut Purwanto (dalam
Hasbullah, 2010: 124) mengemukakan bahwa “Hubungan sekolah dengan
masyarakat mencakup hubungan sekolah dengan sekolah lain, sekolah dengan
pemerintah setempat, sekolah dengan instansi dan jawatan lain, dan sekolah
dengan masyarakat pada umumnya”. Hubungan sekolah dengan
masyarakat ini bisa diistilahkan dengan sebutan humas. Menurut Ibnoe Syamsi
(dalam Suryosubroto, 2010: 155) mengemukakan bahwa “Humas adalah
kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan
masyarakat agar mereka mendukungnya dengan sadar dan sukarela”
Menurut Purwanto (2007: 194-196) berpendapat bahwa “Hubungan
kerjasama sekolah dengan masyarakat itu digolongkan menjadi tiga jenis
hubungan, yaitu:
1) Hubungan Edukatif.
Hubungan edukatif disini dimaksudkan pada hubungan kerja sama antara
guru dan orang tua dalam hal kegiatan belajar anak, mendidik anak agar
anak mampu memiliki pemahaman yang baik. Selain itu dalam hal
memfasilitasi kegiatan belajar anak baik itu fasilitas di sekolah maupun di
rumah.
2) Hubungan Kultural
Hubungan kultural ini adalah sebuah kerja sama yang dilakukan pihak
sekolah dengan masyarakat yang ada di lingkungan sekolah itu sendiri. Di
dalamnya terdapat kerja sama berupa pembinaan dan pengembangan
mengenai kebudayaan lingkungan masyarakat yang ada di sekitar sekolah
tersebut.
Mengenai kerja sama ini, sekolah harus menjadi contoh yang baik untuk
lingkungan masyarakat tersebut. Dalam hal ini bisa melibatkan siswa
dalam kegiatan sosial yang ada di masyarakat, seperti adanya kegiatan
jumsih (Jumat bersih) yang bisa dilakukan oleh seluruh warga sekolah
maupun masyarakat. Maka dalam hubungan kultural ini mampu mendidik
siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab dan rasa kepedulian yang
tinggi.
3) Hubungan Institusional
Hubungan institusional disini merupakan suatu kerja sama yang dilakukan
sekolah dengan lembaga-lembaga pendidikan. Seperti hubungan sekolah
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maka suatu
pelaksanaan penelitian harus memiliki latar belakang masalah, fenomena yang
ada, perubahan-perubahan dan perkembangan yang dihadapi. Setiap
permasalahan penelitian atau observasi memiliki metode penelitian yang
berbeda pula, sehingga dalam menentukan metode penelitian yang tepat
diperlukan suatu desain atau rancangan penelitian. Desain atau rancangan
penelitian ini akan memberikan petunjukan sistematis atau menggambarkan
langkah-langkah yang harus dilakukan, waktu pelaksanaan penelitian, sumber
data, untuk apa data itu dikumpulkan, bagaimana cara mengumpulkan data
tersebut, serta bagaimana data itu diolah dan dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini untuk
pengumpulan data adalah wawancara.
Wawancara adalah proses komunikasi dengan marasumber yang sangat
menentukan dalam proses penelitian. Ditinjau dari pelaksanaannya, metode
wawancara dibagi menjadi tiga macam, yaitu wawancara bebas, wawancara
terpimpin dan wawancara bebas terpimpin. Dalam penelitian ini menggunakan
metode wawancara terpimpin, dimana pertanyaan untuk narasumber telah
disiapkan sebelumnya.
Dengan wawancara, data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena
mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu, dalam
pelaksaan wawancara diperlukan keterampilan berkomunikasi dengan
narasumber. Seorang peneliti memiliki keterampilan dalam mewawancarai,
motivasi yang tinggi, tidak ragu dan tidak takut dalam mengajukan pertanyaan
saat mewawancarai.
Dalam penelitian ini, narasumber yang diwawancarai adalah:
Nama : Nining Suwarni, S.Pd, SD
Jabatan : Kepala Sekolah SDN Tonjong 1
Alamat : Majalengka
D. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data sebuah penelitian dilakukan dengan berbagai metode
penelitian seperti observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi,
memerlukan alat bantu. Karena menggunakan metode wawancara disini
dicantumkan instrumen penelitian beserta pertanyaan-pertanyaan untuk
narasumber. Adapun pertanyaan-pertanyaan itu diantaranya:
1) Apakah Bapak/Ibu mengetahui hubungan sekolah dan masyarakat ?
2) Apakah Bapak/Ibu mengetahui fungsi hubungan sekolah dan masyarakat ?
3) Apa saja tujuan yang ingin dicapai sekolah dan masyarakat dalam hal
pendidikan ?
4) Adakah tujuan yang sudah tercapai dari pihak sekolah mengenai hubungan
sekolah dan masyarakat ?
5) Apakah Bapak/Ibu mengetahui manfaat yang diperoleh dari hubungan
sekolah dan masyarakat?
6) Bagaimana peran sekolah dalam menjalin hubungan sekolah dan
masyarakat ?
7) Upaya apa yang dilakukan sekolah agar hubungan sekolah dan masyarakat
dapat terjalin?
8) Adakah hasil yang sudah diperoleh dari hubungan sekolah dan masyarakat
?
9) Dalam menjalankan hubungan sekolah dan masyarakat strategi apa yang
dilakukan ?
10) Pola kegiatan seperti apa yang dilakukan sekolah dalam menjalankan
hubungan antara sekolah dan masyarakat?
11) Prinsip-prinsip dasar apa saja yang sudah dijalankan sekolah bersama
masyarakat ?
12) Usaha apa yang dilakukan sekolah dan masyarakat dalam menjalankan
hubungan sekolah dan masyarakat ?
9
E. Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil penelitian melalui wawancara bersama
kepala sekolah SDN Tonjong 1, langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan dan analisis data agar data memiliki makna dan dapat
digeneralisasikan keberlakuannya terhadap populasi. Data yang dihasilkan
disini adalah data kualitatif. Data-data yang diperoleh tidak dianilisis dengan
cara perhitungan atau seberapa banyak data yang terbukti, dan seberapa banyak
masyarakat yang yang mendapatpengaruh dari objek yang diteliti.
10
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, metode penelitian ini
menggunakan metode wawancara. Maka penelitian ini berpegang pada
instrumen yang dibuat, dengan instrumen tersebut dapat muncul pertanyaan
dan jawaban dari narasumber. Instrumen itu diantaranya:
Tabel 4.1. Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator Kesimpulan
Manajeme 1. Konsep 1.1 1.1.1 Apakah
Pihak sekolah
n Sekolah Dasar Definisi Ibu
mengetahui adanya
dan Hubungan hubungan mengetahui
hubungan antara sekolah
Masyaraka Masyarakat sekolah hubungan
dan masyarakat, terutama
t dan sekolah dan
dengan orang tua siswa
masyaraka masyarakat ?
itu sendiri.
t
1.2 Tujuan 1.2.1 Upaya
Melakukan komunikasi
hubungan apa yang
yang baik antara pihak
sekolah dilakukan
sekolah dan masyarakat.
dan sekolah agar
Diadakan juga komite
masyaraka hubungan
sekolah, karena komite
t sekolah dan
ini diambil dari hasil
masyarakat
orang tua siswa sendiri
dapat
untuk menjalin hubungan
terjalin?
tersebut.
1.2.2 Apa Tujuan yang ingin
saja tujuan diperoleh sekolah
yang ingin diantaranya pendidikan
dicapai di sekolah baik dan
sekolah dan meningkat baik dibidang
masyarakat akademik maupun non
dalam hal akademik. Masyarakat
pendidikan ? pun kemungkinan besar
sama seperti tujuan yang
ingin dicapai oleh
sekolah.
1.2.3 Adakah
tujuan yang
sudah
tercapai dari
pihak sekolah
mengenai
hubungan
12
sekolah dan
masyarakat ?
1.3 Fungsi 1.3.1 Apakah Fungsi hubungan sekolah
hubungan Bapak dengan masyarakat itu
sekolah mengetahui agar terjalin silaturahmi
dan fungsi yang mana dapat
masyaraka hubungan meningkatkan kerjasama
t sekolah dan dalam menjalankan suatu
masyarakat ? kegiatan yang
dilaksanakan oleh pihak
sekolah dengan
masyarakat
1.3.2 Peran sekolah dalam
Bagaimana bekerjasama dengan
peran sekolah masyarakat disekitar
dalam misalnya ada program di
menjalin masyarakat terutama
hubungan keberihan lingkungan.
sekolah dan Maka kami pihak sekolah
masyarakat ? mengikutsertakan siswa-
siswa untuk mengikuti
kegiatan yang
dilaksanakan di
masyarakat itu.
B. Analisa SWOT
Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), akan tetapi secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
1) Kekuatan (Strength)
Berdasarkan penelitian kelebihan dari hubungan sekolah dan
masyarakat adalah tumbuhnya rasa saling mempercayai antara masyarakat
khususnya orang tua siswa dengan sekolah, dimana orang tua siswa
memercayai sekolah untuk mendidik anaknya, dan sekolah mendidik anak
sebagaimana yang dipercayakan oleh orang tua siswa. Disini sekolah dan
masyakarat luar akan saling pengertian. Kegiatan yang diselenggarakan
sekolahpun akan lebih bermanfaat. Adanya kerjasama yang erat dengan
masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya
usaha pihak lain.
2) Kelemahan (Weakness)
Hubungan sekolah dan masyarakat akan memburuk jika sekolah
tidak transparan dalam hal yang harus dikomunikasikan bersama orang tua
siswa, contohnya seperti masalah keuangan. Sekolah juga harus melakukan
kegiatan yang bermanfaat bagi muridnya agar berkembangnya potensi
siswa, sehingga tidak mendapat stigma dari masyarakat. Tenaga
pendidiknya pun tidak lupu dari pandangan masyarakat, oleh karena itu
hendaknya tenaga pendidik yang ada menampilkan sikap yang terdidik,
karena jika sekali saja tenaga pendidik menampilkan sikap yang buruk,
maka nama sekolah akan tercoreng dan masyarakat pun enggan untuk
berhubungan dengan sekolah.
3) Peluang (Opportunity)
Ketika hubungan sekolah dan masyarakat berjalan dengan sangat
baik, tentu ini sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik itu
sekolah atapun masyarakat. Masyarakat dan sekolah akan saling bekerja
sama dalam hal apapun, contohnya kebersihan. Dengan itu peluang
terjadinya lingkungan belajar yang kondusif akan besar. Sekolah juga akan
mendapatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, seperti polisi dan
pihak puskesmas, sehingga akan mudah dalam penyelenggaraan berbagai
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di SDN Tonjong 1 Majalengka yang
sudah didukung oleh hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan,
dapat disimpulkan beberapa point penting mengenai manajemen hubungan
sekolah dan masyarakat. Bahwasannya hubungan sekolah dan masyarakat
yang dilakukan oleh SDN Tonjong 1 Majalengka ini yaitu dengan
dilakukannya sebuah rapat dengan berbagai pihak, seperti rapat dengan
komite sekolah dan rapat orang tua siswa. Selain rapat, diadakannya sebuah
kegiatan sosialisasi sebagai pengenalan terhadap program baru yang akan
dilaksanakan pihak sekolah. Strategi dalam menjalin kerja sama berupa
komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan masyarakat sehingga
terbentuknya sebuah kepercayaan dalam menjalin kerja sama, lalu
mengikutsertakan siswa dalam kegiatan kejuaran dapat mengaharumkan
nama sekolah dan mampu mengubah pandangan orang lain. Ada beberapa
program yang sudah dibentuk oleh SDN Tonjong 1 Majalengka berupa
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang membentuk dokter kecil (dokcil)
dari siswa itu sendiri sehingga terjalin kerja sama dengan puskesmas
setempat. Program selanjutnya berupa polisi kecil (poscil) dan terjalinnya
kerja sama dengan pihak kepolisian setempat. Program yang dilakukan
dengan masyarakat setempat seperti kegiatan kebersihan lingkungan yang
diikuti juga oleh seluruh warga sekolah.
B. Implikasi
Ada beberapa implikasi yang ditimbulkan mengenai manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat ini, yaitu:
1. Sekolah dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan yang
dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan
unggul.
2. Sekolah mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang mampu
bersaing dalam bidang-bidang tertentu.
3. Sekolah sebagai agent of change, yang mampu merubah pola pikir anak,
pola hidup, dan kebiasaan menjadi lebih terstruktur.
4. Terciptanya hubungan baik antara sekolah dengan masyarakat.
5. Terciptanya rasa kepuasan terhadap hasil yang telah tercapai, seperti
siswa yang mampu berprestasi baik dalam hal akademik maupun non
akademik.
6. Mendapatkan sebuah kepercayaan dari pihak-pihak tertentu dalam
menjalin sebuah kerja sama, baik itu dari orang tua siswa maupun
lembaga pendidikan lainnya.
18
C. Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti memberikan beberapa
rekomendasi, yaitu:
1. Hubungan yang dilakukan pihak sekolah dengan adanya sebuah rapat
dengan komite sekolah dan orang tua siswa merupakan suatu cara yang
tepat. Untuk terjalinnya kerja sama secara luas, tidak hanya komite
sekolah dan orang tua siswa saja, melainkan pihak sekolah perlu
menambah relasi agar suatu kerja sama dapat terjalin secara maksimal.
2. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah sudah terbilang
efektif. Selain dari sosialisasi ini, pihak sekolah bisa mengadakan
sebuah seminar yang membahas suatu topik tertentu yang berhubungan
dengan pendidikan itu sendiri.
3. Mengikutsertakan siswa dalam sebuah kegiatan kejuaran dapat
mengaharumkan nama sekolah begitupun pandangan orang sekitar.
Maka perlunya pihak sekolah melatih dan membimbing siswa-siswa nya
agar mampu bersaing dalam hal kejuaran tersebut.
4. Program-program yang telah dibentuk oleh pihak sekolah sudah
terbilang baik. Karena memang perlu program-prorgam tersebut
diadakan di sekolah. Untuk hal ini, pihak sekolah harus lebih
mengontrol secara terstruktur program-program ini, jadi disaat ada
sebuah kegiatan kejuaran sekolah sudah siap mengikuti.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana.2009. Memahami Hakikat, Variabel, dan Instrumen Penelitian
Pendidikan dengan Benar. Bandung: Learn2live n’ Live2learn.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Keterangan Melakukan Observasi
Lampiran 2: Surat Izin Melakukan Observasi
Lampiran 3: Foto Saat Wawancara
Lampiran 4: Foto Lingkungan SDN Tonjong 1
Lampiran 5: Foto bersama Kepala Sekolah SDN Tonjong 1