Anda di halaman 1dari 17

Makalah Pengelolaan Pendidikan

“Pengelolaan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat”

Dosen Pengampuh :

Dra. Nur Asyah, M.Pd

Disusun Oleh :

Andrian Dwi Stefen S Simanjorang (221414025/No.15)

Tria Halizah Wulandari (221414020/No.12)

Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muslim Nusantara Al Alwasliyah

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami Kehadirat Allas SWT Atas Limpahan Rahmat Dan Hidayah-Nya
Sehingga Penyusun Dapat Menyelesaikan Tugas Makalah Yang Berjudul Tentang
“Pengelolaan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat” Makalah Ini Disusun Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan, Oleh Karena Itu Izinkan
Penulis Mengucapkan Rasa Terima Kasih Kepada Ibu Dra. Nur Asyah, M.Pd

Tidak Lupa Juga Kami Kami Mengucapkan Terima Kasih Kpeda Semua Pihak Yang
Telah Turut Memberikan Kontribusi Dalam Penyusunan Makalah Ini. Tentunya, Tidak Akan
Bisa Maksimal Jika Tidak Mendapatkan Dukungan Dari Berbagai Pihak.

Penulis Sadar Bahwa Makalah Yang Disusun Ini Masih Belum Sempurna. Oleh
Karena Itu, Dengan Rendah Hati Penulis Memohon Kritik Dan Saran Yang Membangun Dari
Pembaca Untuk Penyempurnaan Makalah Ini, Terima Kasih

Medan, 16 Desember 2023

Tertanda

Penulis

1
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................00

Kata Pengantar..................................................................................................................01

Daftar Isi.............................................................................................................................02

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................03

A. Latar Belakang................................................................................................................03
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................04
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................04

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................05

A. Peran Dan Fungsi Sekolah..............................................................................................05


B. Konsep Dasar Hubungan Sekolah Dan Masyarakat.......................................................06
C. Prinsip Prinsip, Metode dan Teknik dalam membina hubungan Sekolah dan Masyarakat
.........................................................................................................................................07
D. Tujuan, Fungsi Dan Manfaat Lembaga Sekolah Dan Masyarakt...................................08
E. Pemberdayaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat................................................09
F. Partisipasi Masyarakat dan usaha mengenal Masyarakat...............................................11

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14

A. Kesimpulan.....................................................................................................................14
B. Daftar Pustaka.................................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekolah sebagai lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki oleh masyarakat,
harus memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Sekolah mempunyai kewajiban secara legal dan
moral untuk selalu memberikan penerangan kepada masyarakat tentang tujuan-tujuan,
program- program, kebutuhan dan keadaannya, dan sebaliknya sekolah harus mengetahui
dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat.

Menurut Kindred Leslie, dalam bukunya “School Public Relation” mengemukakan


pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:
“hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah
dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang
kebutuhan dari karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat
dalam usaha memajukan sekolah”.

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan


oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi,
dan simpati dari masyarakat, serta mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar
sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah
penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mengsukseskan program-program sekolah yang
bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pengelola hubungan sekolah dengan masyarakat pada
dasarnya merupakan salah satu penentu keberhasilan sekolah dalam melaksanakan
program pendidikan bagi peserta didik. Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat
melibatkan semua pihak keluarga, masyarakat dan pemerintah. selain itu juga merupakan
proses yang direncanakan oleh sekolah untuk mendapatkan simpati dari masyarakat.

3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja peran dan fungsi sekolah
2. Apa saja konsep dasar hubungan sekolah dan masyarakat
3. Bagaimana prinsip prinsip, metode dan Teknik dalam membina hubungan sekolah
dan masyarakat
4. Apa saja tujuan, fungsi dan manfaat Lembaga sekolah dan Masyarakat
5. Pemberdayaan hubungan sekolah dan masyarakat

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui peran dan fungsi dari sekolah
2. Untuk mengetahui konsep dasar hubungan sekolah dan masyarakat
3. Untuk mengetahui prinsip prinsip, metode dan Teknik dalam membina hubungan
sekolah dan masyarakat
4. Untuk mengetahui tujuan, fungsi dan manfaat Lembaga sekolah dan Masyarakat
5. Untuk mengetahui Pemberdayaan hubungan sekolah dan masyarakat

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran dan Fungsi Sekolah

1. Memberikan Pendidikan Formal

Sebagai lembaga pendidikan formal, tugas utama sekolah adalah memberikan


pendidikan dan pelatihan yang terstruktur serta sistematis kepada siswa.

Hal ini sesuai dengan mengacu pada kurikulum yang telah pemerintah tetapkan dan
tertuang dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dengan demikian, sekolah berperan penting dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan siap bersaing di era globalisasi.

2. Menyiapkan Generasi Penerus Bangsa

Sekolah juga memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi penerus bangsa
yang berkualitas dan mampu menghadapi perubahan zaman.

Selain memberikan pendidikan formal, sekolah juga membantu siswa


mengembangkan karakter dan sikap positif dalam diri mereka. Hal ini dilakukan melalui
berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial.

3. Menjaga Kedisiplinan Siswa

Kedisiplinan siswa menjadi salah satu faktor penting dalam menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif. Sekolah memiliki peran dalam menjaga kedisiplinan siswa, baik dalam
hal tata tertib maupun sikap dalam belajar.

Dalam menjalankan tugasnya, sekolah juga bekerja sama dengan orangtua siswa
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan harmonis.

4. Menjalin Kerjasama dengan Masyarakat

Sekolah juga memiliki peran dalam menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar.
Hal ini dilakukan dengan mengadakan berbagai kegiatan sosial seperti bakti sosial, kerjasama
dengan instansi pemerintah, dan lain sebagainya.

Dengan menjalin kerjasama yang baik, sekolah dapat membantu masyarakat dalam
meningkatkan kualitas hidupnya.

5
5. Menjadi Pusat Informasi

Sekolah juga menjadi pusat informasi yang penting bagi siswa dan masyarakat
sekitar. Informasi yang sekolah sediakan dapat berupa informasi tentang kegiatan belajar
mengajar, informasi tentang penerimaan siswa baru, informasi tentang beasiswa, dan lain
sebagainya.

Dengan menyediakan informasi yang lengkap dan akurat, sekolah dapat membantu
masyarakat dalam mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai hal.

Sekolah tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga membantu siswa
mengembangkan karakter dan sikap positif, menjaga kedisiplinan, menjalin kerjasama
dengan masyarakat, serta menjadi pusat informasi yang penting bagi siswa dan masyarakat
sekitar.

Sekolah berperan sebagai lembaga pendidikan yang memberikan pengetahuan,


keterampilan, dan nilai-nilai kepada peserta didik. Sekolah juga berperan untuk
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Sekolah mengajarkan peserta didik
untuk menjadi pribadi yang berkarakter, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
terhadap sesama.

Sekolah berperan sebagai lembaga pembentukan wawasan kebangsaan peserta didik.


Sekolah mengajarkan peserta didik untuk memiliki rasa cinta tanah air, menghormati
perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

B. Konsep Dasar Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Secara etimologis, “hubungan masyarakat” diterjemahkan dari perkataan bahasa


Inggris “public relation”, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat ialah
sebagai hubungan timbal balik antara suatu organisasi (sekolah) dengan masyarakatnya.

Sekolah mempunyai kewajiban secara legal dan moral untuk selalu memberikan
penerangan kepada masyarakat tentang tujuan-tujuan, program-program, kebutuhan-
kebutuhan dan keadaannya, dan sebaliknya sekolah harus mengetahui dengan jelas
kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat.

Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat dikenal pula dengan istilah “public
school relation” yang berarti hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat atau
lingkungan terkait.

6
Terdapat beberapa definisi public school relation atau hubungan pengeloalaan sekolah
dan masyarakat, sebagai berikut :

1. Kindred Lestie, berpendapat bahwa hubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu
proses komunikasi antara sekolah dan masyarak untuk berusaha menanamkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya peendidikan serta
pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah”

2. J Mamusung, berpendapat bahwa hubungan sekolah dan masyarakat adalah aktivitas


keterampilan personil sekolah dalam mengungkapkan cita rasa karsa kedalam kata
dan karya kreatif, hasil pemotretan keseluruhan pengelolaan sekolah untuk disebar
luaskan melalui relasi manusia kepada khalayak terkait, dengan harapan memberikan
dukungan yang menguntungkan bagi kepentingan serta kesuksesan lembaga beserta
khalayaknya.

3. Mulyasa dalam Rahmat (2016), menyatakan hubungan sekolah dengan masyarakat


pada hakekatnya merupakan memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup
dan penghidupan masyarakat, mengarahkan masyarakat untuk menjalin hubungan
dengan sekolah.

Pada dasarnya dari beberapa pengertian di atas, mengandung makna pokok


yang sama bahwa hubungan sekolah dan masyarakat merupakan segala tindakan
dalam menciptakan hubungan harmonis antara suatu lembaga pendidikan dengan
masyarakatnya baik internal maupun eksternal agar tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan.

C. Prinsip-prinsip dan Metode dalam Membina Hubungan Sekolah dengan


Masyarakat

Adapun prinsip-prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dirangkum


sebagai berikut:

1. Kerjasama harus dimodali dengan itikad baik untuk menciptakan citra baik
tentang pendidikan.
7
2. Pihak awam dalam berperan serta membantu dan merealisasikan program sekolah,
hendaknya menghormati dan mentaati ketentuan/peraturan yang diberlakukan di
sekolah.
3. Berkaitan dengan prinsip dan teknis edukatif, sekolahlah yang lebih berkewajiban
dan lebih berhak menanganinya.
4. Segala saran yang berkaitan dengan kepentingan sekolah harus disalurkan melalui
lembaga resmi yang bertanggungjawab dalam melaksanakannya.
5. Partisipasi/peranserta masyarakat tidak saja dalam bentuk gagasan/usul/saran
tetapi juga berikut organisasi dan kepengurusannya yang dirasakan benar-benar
bermanfaat bagi kemajuan sekolah.
6. Peran serta masyarakat tidak dibatasi oleh jenjang sekolah tertentu, sepanjang
tidak mencampuri urusan teknis edukatif/akademis.
7. Peran serta masyarakat akan bersifat konstruktif, apabila mereka sebagai awam
diberi kesempatan mempelajari dan memahami permasalahan serta cara
pemecahannya bagi kepentingan dan kemajuan sekolah.
8. Supaya sukses dalam “saling berperan serta”, haruslah dipahami betul nilai, cara
kerja dan pola hidup yang ada dalam masyarakat.
9. Kerjasama harus berkembang secara wajar, diawali dari yang paling sederhana,
berkembang hingga hal-hal yang lebih besar.
10. Efektivitas keikutsertaan para awam perlu dibina hingga layak dalam
mengembangkan gagasan/penemuan, saran, kritik sampai pada usaha pemecahan
dan pencapaian keberhasilan bagi kemajuan sekolah.

D. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Lembaga Sekolah dalam Masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai salah satu aktivitas yang mendapat
kedudukan setara dengan kegiatan pengajaran, pengelolaan keuangan, pengelolaan
kesiswaan dan sebagainya (substansi kegiatan managemen sekolah) juga harus
direncanakan, dikelola dan dievaluasi secara baik. Tanpa perencanaan dan pengelolaan
serta evaluasi yang baik, tujuan yang hakiki dari kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat tidak akan tercapai (Rahmat, 2016).

Tujuan Sekolah dalam Masyarakat

8
Elsbree dalam Ismaya (2015) telah mengemukakan tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak
2) Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3) Untuk mengembangkan antusiasme saling bantu antara sekolah dengan masyarakat
demi kemajuan kedua belah pihak.
Berdasarkan beberapa tujuan humas yang telah dikemukakan di atas mengacu pada
segala program yang dilaksanakan oleh bidang humas yang jika dapat terlaksana, maka
persepsi masyarakat tentang sekolah akan dapat dibangun secara optimal.

Fungsi Sekolah dalam Masyarakat


1) Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang mengintrodaksi
perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola hidup, kebiasaan dan tata cara pergaulan,
dan sebagainya.
2) Sekolah sebagai lembaga seleksi (selecting agency), yang memilih/membeda-
bedakan anggota masyarakat menurut kemampuan dan potensinya dalam
memberikan pembinaan sesuai dengan kemampuan itu, agar setiap individu/anggota
masyarakat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan potensinya semaksimal mungkin.
3) Sekolah sebagai lembaga peningkat (class leveling agency), yang membantu
meningkatkan taraf sosial warga negara dan dengan demikian
mengurangi/menghilangkan perbedaan “kelas” dalam masyarakat.
4) Sekolah sebagai lembaga asimilasi (assimilating agency), yang berusaha
mengurangi/menghilangkan perbedaan-perbedaan atas tradisi, adat dan kebudayaan,
sehingga terdapat usaha penyesuaian diri yang lebih besar dalam persatuan dan
kesatuan bangsa.

5) Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan kelestarian (agent of preservation), yang


memelihara dan meneruskan sifat-sifat budaya yang patut dipelihara dan diteruskan.

9
Fungsi Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat Dapat Dirumuskan Sebagai Berikut:

1) Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan


program pendidikan di sekolah.
2) Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan apa
harapan-harapannya mengenai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.
3) Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya, baik
finansial, material maupun moril.
4) Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap
kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah.
5) Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memperoleh
fasilitas dalam merealisasikan perubahan-perubahan itu.
6) Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha
memecahkan persoalan pendidikan.
7) Meningkatkan semangat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, dan
meningkatkan partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan
dalam masyarakat.

E. Pemberdayaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Seperti telah diuraikan pada fungsi masyarakat terhadap sekolah, maka berikut ini
akan memperjelas pemahaman tentang sumber-sumber yang dapat digali dari pihak
masyarakat, antara lain:
1. Sumber Manusiawi

Orang-orang terkemuka/berpengaruh, cendikiawan, para ahli dengan


keterampilan tertentu, orang dermawan dan sosiawan, dan sebaginya yang dapat
memberikan bantuan/partisipasinya dalam proses pendidikan di sekolah.

2. Sumber Sosial

Berupa kelompok, organisasi, baik formal maupun informal dengan berbagai


norma, peraturan kebiasaan-kebiasaan yang turut mempengaruhi proses pendidikan
di sekolah.

10
3. Sumber Kebudayaan dan Agama

Dengan berbagai nilai hidup dan kehidupan, tradisi, ajaran, serta kebudayaan dan
kesenian yang turut membina dan memperkaya pendidikan di sekolah.

4. Sumber Lingkungan Fisik

Keadaan alam dengan segala kekayaannya yang dapat dimanfaatkan dalam


pendidikan di sekolah.

5. Sumber Materi Keuangan

Yang datangnya secara formal dari pemerintah dan secara informal dari pihak-
pihak lain dalam masyarakat.

F. Partisipasi Masyarakat dan usaha mengenal Masyarakat


A. Partisipasi Masyarakat
Berkomunikasi sampai menimbulkan relasi, akhirnya diharapkan dapat membina
partisipasi masyarakat.
Dengan partisipasi dimaksudkan bukan hanya “pasif”-yang tidak menolak suatu
gagasan atau ajakan, tetapi harus “aktif” menerima gagasan dan ajakan itu, dan berusaha
mensukseskannya.
Sumbangan dalam partisipasi dapat diperinci menurut jenisnya sebagai berikut:

1. Partisipasi buah pikiran/ide

Sumbangan pikiran, pengalaman dan pengetahuan, yang diberikan dalam


pertemuan, diskusi, rapat, dan sebagainya sehingga menghasilkan suatu keputusan.

2. Partisipasi tenaga

Dengan memberikan tenaga (dan waktu) untuk menghasilkan sesuatu yang telah
diputuskan.

3. Partisipasi keahlian/keterampilan

Dimana seseorang bertindak sebagai ahli, penasehat, resources, dan sebagainya.


Yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

4. Partisipasi harta benda

11
Berupa iuran atau sumbangan, baik dalam bentuk benda atau uang, secara tetap
atau insidental.

Ada beberapa prasyarat untuk dapat menciptakan partisipasi, yaitu:

Adanya rasa senasib-sepenanggungan: bahwa maju mundurnya sekolah berarti


maju mundurnya masyarakat.

Keterikatan terhadap tujuan: bahwa tujuan pendidikan di sekolah adalah tujuan


masyarakat di mana sekolah itu berada.

Adanya prakarsawan: diperlukan kepemimpinan, baik dari pihak masyarakat maupun


dari pihak profesional, yang dapat menimbulkan motivasi untuk bekerjasama.

Adanya iklim (suasana/situasi) yang baik: hubungan antar anggota msyarakat yang
penuh toleransi, tenggang rasa, harga menghargai, tidak ada curiga mencurigai, iri
hati, dan sebagainya.

B. Usaha Mengenal Masyarakat

Sebelum sampai ketaraf kerjasama, dan mengajak masyarakat berpartisipasi


dalam kegiatan sekolah diperlukan persiapan-persiapan yang mendalam, terutama
usaha-usaha untuk mengenal masyarakat. Bukan saja masyarakat harus mengenal
sekolahnya, tetapi juga (bahkan sangat perlu) sekolah harus mengetahui opini-opini
yang ada dalam masyarakat, mengetahui sikapnya terhadap pendidikan, mengetahui
sumber-sumber pengaruh yang dapat mengubah pendapat umum terhadap sekolah, dan
sebagainya.

Seperti biasanya dilakukan survey terlebih dahulu “ a sosiological survey is the


method of obtaining information on life within the geographical area served by the
school” (L.W. Kindred, 1957:39).

Hal-hal yang perlu diteliti untuk diketahui, ialah yang secara langsung atau tidak
langsung dapat dimanfaatkan oleh sekolah untuk membina hubungan sekolah dengan
masyarakat, yaitu:

1. Karakteristik populasi: jumlah, kelamin, distribusi umur, jumlah dan batas-batas


12
umur-sekolah, pekerjaan, dan sebagainya.
2. Ekonomi: income, sumber-sumber penghasilan, distribusi kekayaan,
jumlah/presentase penganggur/yang bekerja, dan sebagainya.
3. Organisasi-organisasi: formal, informal, organisasi sosial, organisasi keagamaan,
dan hubungan antara organisasi-organisasi.
4. Saluran-saluran komunikasi: saluran vertikal, horizontal baik formal maupun
informal.
5. Kepemimpinan yang memegang peranan dalam masyarakat: formal, informal,
perorangan atau lembaga.
6. Kegiatan-kegiatan masyarakat: terutama dalam bidang pendidikan.
7. Tenaga Kependidikan di masyarakat.

Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari sumber-sumber informasi di


atas dapat dilakukan dengan cara: interview, mengadakan angket/questionaire,
mempelajari dokumen/catatan, dan membentuk advisory commitees (Panitia
Penasehat) yang terdiri dari orang-orang di luar pendidikan.

Data hasil survey itu, setelah disusun dan dianalisa, akan cukup memberikan
keterangan mengenai masyarakat, sehingga lebih mudah untuk dihubungi dan diajak
berpartisipasi dalam usaha-usaha pendidikan di seklah yang dirasakan semakin
penting dalam membantu kemajuan dunia pendidikan modern dewasa ini.

G. Strategi Yang Di Lakukan Sekolah Dan Masyarakat


Sekolah dapat meningkatkan keterlibatan dengan masyarakat melalui:
 Program Kolaborasi: Mengadakan program bersama antara sekolah dan
masyarakat, seperti lokakarya atau kegiatan sosial.
 Komunikasi Terbuka: Membangun saluran komunikasi terbuka dengan
orangtua siswa, melalui pertemuan rutin atau platform digital.
 Keterlibatan Orangtua: Mengundang orangtua untuk terlibat dalam kegiatan
sekolah, seperti mengawasi proyek siswa atau menjadi relawan.
 Pertemuan Pendidikan: Mengadakan pertemuan untuk memberikan informasi
terkini tentang program pendidikan, kebijakan sekolah, dan kemajuan siswa.
 Media Sosial: Memanfaatkan media sosial untuk berbagi berita, prestasi siswa,
dan informasi penting dengan masyarakat.

13
 Program Relawan: Mendorong pembentukan kelompok relawan dari kalangan
orangtua dan masyarakat untuk mendukung kegiatan sekolah.
 Kerjasama Bisnis Lokal: Menggandeng bisnis lokal untuk memberikan
dukungan finansial atau sumber daya lainnya untuk meningkatkan fasilitas dan
program sekolah.
 Acara Terbuka: Menyelenggarakan acara terbuka, seperti hari keluarga atau
pameran seni, yang melibatkan partisipasi luas dari masyarakat.

Dengan mengimplementasikan strategi ini, sekolah dapat memperkuat


hubungan dengan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan dan pembelajaran siswa.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahwa hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah merupakan hubungan dua
arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-
informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan.

Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut: Bagi
masyarakat: tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya, kebutuhan-kebutuhan
masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan, menyalurkan kebutuhan
berpartisipasi dalam pendidikan, melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
Sedangkan manfaaat bagi sekolah: memperbesar dorongan, mawas diri, memudahkan
memperbaiki pendidikan, memperbesar usaha meningkatkan profesi staf, konsep
masyarakat tentang guru menjadi benar, mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut,
mendapat dukungan moral dari masyarakat, memudahkan meminta bantuan dan material
dari masyarakat, memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat,
memudahkan pemanfaatan narasumber.

Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu: mengenalkan pentingnya


sekolah bagi masyarakat, mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun financial
yang diperlukan bagi pengembangan sekolah, memberikan informasi kepada masyarakat
tentang isi dan pelaksanaan program sekolah, memperkaya atau memperluasprogram
sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat, mengembangkan
kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak.

15
DAFTAR PUSTAKA

Deni Koswara, Suryadi (2007). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : UPI Press.

https://www.academia.edu/28982795/
PENGELOLAAN_HUBUNGAN_SEKOLAH_DAN_MASYARAKAT

https://ashaabul-ilmi.sch.id/peran-dan-fungsi-sekolah-sebagai-lembaga-pendidikan/

https://id.scribd.com/document/549509922/pdfcoffee-com-makalah-hubungan-sekolah-dgn-
masyarakat-pdf-free-dikonversi

https://kumparan.com/muh-akbar-1665990928235209726/fungsi-dan-peran-hubungan-
sekolah-dengan-masyarakat-1zJh7wjHZaJ

https://novrielisabethhutauruk.blogspot.com/2018/12/hubungan-sekolah-dengan-
masyarakat.html

16

Anda mungkin juga menyukai