Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BISNIS HIDROPONIK

Disusun Oleh : Kelompok I


1. Immanuel Tarigan/7203560012
2. Enjel Zetta R.Nababan /7203260008
3. ios bremana sinaga /7203260019
4. Kristiady Lubis /7203260016
5. Yosia Arianta Purba /7202560004
6. Aries Kurniawan Gea/7202560008

Dosen Pengampu : Fauzia Agustini, SE.,MBA

Prodi Kewirausahaan

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan

2022
KATAPENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat
danrahmatNya sehingga kami masih diberikan Kesehatan dan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan Makalah Permasalahan dalam Bisnis Hidroponik.
Adapun tujuan kami membuat laporan ini guna memenuhi penyelesaian tugas pada matakuliah
Seminar Kewirausahaan serta menambah wawasan kami pada bisnis Hidroponik kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Seminar Kewirausahaan Dan kami turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pengerjaan tugas Makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
Makalah ini.

Medan, 27 Agustus 2022

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
Latar Belakang.....................................................................................................................3
Rumusan Masalah................................................................................................................4
Tujuan Penelitian.................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................5
Pembahasan ............................................................................................ .......................5
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................8
Lokasi penelitian.....................................................................................................................
Populasi dan sampel..........................................................................................................
Metode pengumpulan data................................................................................................
Teknik Analisis Data .........................................................................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... ....................
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ ............
4.2 Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga mereka yang tertinggal
dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari
kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu perkembangan teknologi budidaya pertanian yang layak
disebarluaskan adalah teknologi hidroponik. Hal ini disebabkan oleh semakin langkanya sumberdaya
lahan, terutama akibat perkembangan sektorindustri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian
konvensional semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan.

Teknologi budidaya pertanian sistem hidroponik memberikan alternatif bagi para petani yang
memiliki lahan sempit atau yang hanya memiliki pekarangan rumah untuk dapat melaksanakan kegiatan
usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.Hidroponik secara harfiah
berarti Hidro = air, dan Phonic = pengerjaan, sehingga secaraumum berarti sistem budidaya pertanian
tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan airyang berisi larutan nutrient. Budidaya hidroponik
biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca( Greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan tanaman
secara optimal dan benar-benarterlindung dari pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim
dll.

Tygan hidromart merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang tanaman sayuran hidroponik.
Usaha ini telah dirintis sejak mei 2019 atau sekitar 3 tahun silam, dikelola oleh Imanuel Tarigan yang
juga sebagai mahasiswa kewirausahaan Universitas Negeri Medan. Kegiatan ini ia lakoni sebagai
aktivitas tambahan dan juga untuk menghasilkan pundi pundi uang yang dalam perkiraannya cukup
menjanjikan. Selama 3 tahun dirintis masih banyak kendala dalam menjalankan usaha tersebut dari
akomodasi waktu, system penjualan dan lain sebagainya. Oleh karena itu kami melakukan penelitian
guna membantu memberikan solusi serta memecahkan masalah yang menjadi faktor penghambat
berjalannya usaha hidroponik ini

3
1.2 Rumusan Masalah

1.Apakah pengertian dari hidroponik ?

2.Apa keunggulan dan kelemahan dari media hidroponik ?

3.Bagaimana teknik bercocok tanam secara hidroponik?

4. Menemukan solusi terkait harga, biaya operasional, informasi produk dan variasi produk

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengertian hidroponik.

2. Mengetahui keunggulan dan kelemahan media hidroponik.

3. Mengetahui teknik bercocok tanam secara hidroponik.

4. Menemukan solusi terkait harga, biaya operasional, informasi produk dan variasi produk.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hidroponik

Kata Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu "hydro" yang berarti air dan "ponics" yang ini
artinya daya atau tenaga atau tenaga kerja. Jadi menanam dengan sistem hidroponik artinya menanam
menggunakan media air atau tenaga kerja air.Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau
budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang
memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Menanam dengan teknik hidroponik berarti kita bercocok tanam dengan memperhatikan pada
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman yang bersangkutan, atau istilah lainnya bercocok tanam
tanpa tanah tetapi menggunakan air yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman.Rupanya
masyarakat sudah menyadari pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.Di mana pun tumbuhnya
sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu
tercukupi. Dalam konteks ini peranan tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada
merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman.

Dari sinilah akhirnya muncul beberapa teknik bertanam dengan menggunakan air yang kita sebut
hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman.

2.2 Keunggulan dan kelemahan hidroponik

Kelebihan sistem hidroponik antara lain:

 Penggunaan lahan lebih efisien

 Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah

 Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih

 Penggunaan pupuk dan air lebih efisien

5
 Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah

Kekurangan sistem hidroponik antara lain:

 Membutuhkan modal yang besar

 Pada kultur substrat, kapisitas memegang air media substrat lebih kecil dari pada media tanah
sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang serius.

2.3 Harga

Dalam penentuan harga jual produk, pelaku bisnis perlu memliki patokan yang jelas sehingga
dapat menetapkan harga yang tepat dan menguntungkan. Penentuan harga dapat ditentukan dari
perhitungan biaya yang menjadi modal bisnis. Untuk sayurannya sendiri dipatok harga Rp.10.000-
Rp.15.000 dan untuk harga pakcoy dibandrol dengan harga Rp35.000. Hal inilah yang memberatkan
sebagai besar calon pelanggan untuk membeli produk hidroponik tygan hydromart tersebut, pelanggan
merasa harga yang terlalu jauh dibandingkan dengan sayuran yang dijual dipasar tradisional yang masih
terjangkau murah.

Tygan hidromart perlu memperhitungkan harga yang ditawarkan agar tidak memberatkan
konsumen dan memberikan edukasi bahwa sayuran yang diproduksi nya benar benar tidak tersentuh
pestisida yang membuatnya lebih special dan sehat dibadingkan sayuran yang dipasar tradisional.

2.4 Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dalam suatu proses produksi
dalam kurun wakru relative singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Tujuan biaya operasional adalah
untuk mengelola sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan aktivitas untuk
mempertahankan dan menghasilkan pendapatan. Tygan Hydromart memiliki biaya operasional yang
cukup tinggi dibandingkan dengan usaha sayuran pada umumnya dimulai dari benih, pupuk, rock wool,
nutrisi dan lain sebagainya. Hal inilah yang memberatkan produsen dalam menghasilkan produk-
produknya apalagi dibarengi dengan permintaan konsumen yang beragam dan terkait keluahan
konsumen terhadap harga jualnya.

6
2.5 Informasi Produk

Pengetahuan mengenai produk menjadi hal yang wajib diketahui oleh konsumen maupun
produsen. Pengetahuan mengenai suatu produk akan berkaitan dengan keputusan pembelian calon
konsemen dimana informasi atau deskripsi mengenai suatu produk akan memberikan pemahaman dan
manfaat dari pembelian atau kegunaan dari produk tersebut. Produk hydroponik Masih sedikit dikenal
dikalangan masyarakat, karena eksistensinya hanya menyentuh kepada masyrakat yang memiliki
komitmen atau kepedulian terhadap sayuran sehat dan bergizi tinggi. Masyarakat dengan ekonomi ke
bawah tidak banyak mengenal tamanan sayuran hydroponik yang membuat kesulitan dalam menemukan
pelanggan yang konsumtif terhadap sayuran hydroponik dalam skala yang lebih besar.

2.6 Variasi Produk

Variasi produk (Product Variety) merujuk pada jumlah dan kisaran produk yang dibedakan
berdasarkan spesifikasi dan jenis produk yang ditawarkan oleh penjual. Berapa banyak varian produk
yang dipasarkan produsen bergantung pada sejauh mana pasar tersegmentasi dan seberapa besar ruang
lingkup pasar yang ingin dituju permintaan konsumen tygan hydromart sangan beragam namun dalam
jumlah yang lebih kecil sehingga pemasok atau produsen kesulitan memenuhi permintaan tersebut
dikarenakan kendala produksi yang kurang memadai dan keterbatasan oleh pihak produsen.

7
BAB III

Metode penelitian

3.1 lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Medan Marelan ,di salah satu rumah mahasiswa yang sedang merintis
tanaman hidroponik.Dia sudah merintis ,usaha ini dalam beberapa bulan.Dan terdapat beberapa
kendala dalam melakukan usaha hidroponik.

3.2 populasi dan sampel

Dalam penelitian ini kami meminta pendapat pelanggan yang sudah melakukan pembelian
terhadap tanaman hidroponik dan beberapa orang sekitar yang tidak membeli tanaman
hidroponik.Dari beberapa orang pelanggan yang diwawancarai,semuanya setuju jika alas an
mereka membeli sayuran hidroponik dikarenakan masalah Kesehatan dan kepedulian terhadap
lingkungan.Mereka memilih untuk membeli sayuran hidroponik dibandingkan sayuran yang
menggunakan pestisida di karenakan keinginan hidup sehat .Sedangkan masyarakat yang
memilih untuk tidak membeli sayur hidroponik adalah karena harga yang ditawarkan dari
sayuran hidroponik jauh lebih mahal dibanding sayuran konvensional

3.3 metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode wawancara .Wawancara yang
dilakukan kepada para pelanggan dan beberapa masyarakat yang ada disekitar area
penelitian.Para narasumber diberikan beberapa pertanyaan yang sama .kepada setiap narasumber.

3.4 teknik Analisa data

Data yang di peroleh dari Analisa di kumpulkan dalam aplikasi Microsoft excel ,untuk
mengetahui seberapa banyak pendapat narasumber terkait tanaman hidroponik yang diberi
dengan beberapa pertanyaan kepada pelanggan dan beberapa masyarakat disekitar.

BAB IV

PENUTUP
8
4.1 Kesimpulan

Hidroponik merupakan budidaya menanam tanpa menggunakan tanah diganti dengan media
rockwool, sekam padi, kapas, dan lain lain, dimana pada tanaman hidroponik ini lebih ditekankan
menggunakan nutrisi yang terlarut dalam air. Dengan menggunakan media tanam hidroponik ini
penanam tidak perlu memusingkan kekurangan lahan untuk ditanami karena dengan metode
hidroponik ini anda bisa menanam dimanapun. Bisa menggunakan botol bekas, pipa PVC dan
juga bisa menggantungkan media tanamnya ditembok.

4.2 Saran

Dengan mempelajari bisnis Hidroponik sangat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita tentang budidaya menanam tanpa menggunakan tanah dan lahan yang luas.
Sebagai pertimbangan untuk mencari informasi yang banyak guna memperluas jaringan atau
mencari pelanggan sebagai tempat pemasaran tanaman hidroponik.

9
Daftar Pustaka

1
0

Anda mungkin juga menyukai