Halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................................i
I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................9
1.4. Manfaat Penelitian..............................................................................................9
II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................10
2.1. Pengertian Hidroponik.....................................................................................10
2.2. Metode Bercocok Tanam Hidroponik..............................................................13
2.3. Nutrisi Hidroponik...........................................................................................14
2.4. Profil Usaha......................................................................................................17
2.5. Analisa Usaha...................................................................................................18
2.6. Penelitian Relevan............................................................................................20
2.7. Kerangka Pemikiran..............................................................................................22
III. METODE PENELITIAN...................................................................................21
3.1. Tempat Penelitian.............................................................................................21
3.2. Waktu Penelitian..............................................................................................21
3.3. Metode Penelitian.............................................................................................22
3.4. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................23
3.5. Teknik Analisis Data........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................27
i
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
manajemen tidak terfokus hanya pada sisi produksi, tetapi juga pada sisi
ketahanan pangan.
tanaman hias, dan tanaman obat yang mempunyai potensi besar untuk
sangat dibutuhkan saat ini karena pada saat ini semakin banyak orang yang
Namun yang menjadi permasalahan saat ini, tidak semua orang memiliki
waktu, tenaga, lahan dan ilmu pertanian dalam rangka mendukung program
tetapi mereka tetap dapat melakukan kegiatan bertani atau bercocok tanam.
Cara yang mereka lakukan untuk menyiasati segala keterbatasan yang dimiliki
yakni dengan melakukan bercocok tanam dengan cara atau trent terbaru. Trent
tanam dengan metode hidroponik semakin digalakkan dan dilirik oleh banyak
bercocok tanam dengan cara hidroponik ini dilatarbelakangi oleh banyak hal.
tanam dengan metode hidroponik dari dua perspektif yakni dari perspektif
masyarakat belakang ini karena: (1) sebagai salah satu cara untuk
salah satu kegiatan untuk menyalurkan nilai seni yang dimiliki seseorang, dan
rumah jadi sejuk, (5) membuat lingkungan rumah jadi asri, dan (6)
tenaga, lahan yang dimiliki seseorang untuk bercocok tanam dapat diatasi
Terlebih lagi untuk kota Pekanbaru yang dikenal dengan nama kota Seribu
Pekanbaru agak sulit menemukan hal-hal yang berbau “tanah dan tanaman”.
Jika pun ada, maka lahan-lahan pertanian itu sudah masuk ke perbatasan
hidroponik.
sekadar menyalurkan hobi dan mengisi waktu luang. Artinya, yang mereka
lakukan tidak mengacu ke arah bisnis. Di samping itu, dari survey awal yang
juga penulis lakukan banyak nama-nama hidroponik atau green farm yang
dan ada juga usaha kuliner yang semua sayur dan buah-buahannnya berasal
bercocok tanam dan dijadikan lahan bisnis, tetapi mereka tidak konsisten
melakukan usaha tersebut. Ini berarti usaha hidroponik yang dilakukan tidak
Dari beberapa hidroponik yang ada dikota Pekanbaru dan teah penulis
(1) Paling konsisten dalam menjalankan usaha hidroponik. Artinya, usaha ini
senantiasa berkelanjutan mulai dari dibukanya usaha sampai saat ini tidak
Dari hasil wawancara penulis dengan pemilik Green Farm Saudara bahwa
lubang tanamnya yakni 1800 lubang dengan kalkulasi hasil per lima
menghasilkan 360 ikat sayuran. Berat satu ikat sayuran 250 gram dengan
diperoleh oleh pemilik Green Farm Saudara per satu priode masa tanam
adalah 360 ikat x 12000 = Rp. 4.320.000. Dalam satu tahun dilakukan 5
kali priode tanam. Jadi, hasil yang diperoleh Green Farm Saudara
Tabel 1.1 Jumlah Hasil Tani Green Farm Saudara Tahun 2015-2020
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 1.1 terlihat bahwa terjadi
penambahan jumlah lahan sebanyak 1 kali yakni pada tahun ke tiga yakni
pada tahun 2017 sampai tahun 2020 tetap bertahan 390 meter. Akan tetapi,
pada tahun 2019 dan 2020 dengan jumlah luas lahan yang sama dilakukan
(untuk hasil lebih lanjut dan detail akan dipaparkan pada bab IV).
7
meter dan pH meter, Media tanam, pompa air dan green house.
tahun 2015. Pelatihan kedua yang juga pernah diikutinya adalah pelatihan
Saudara adalah pelatihan yang digelar oleh LPPM UNRI pada tahun 2020
(4) Mau berbagai ilmu pembuatan sistem farm. Pemilik usaha hidroponik
lain.
Pada latar belakang ini penulis perlu memaparkan profil singkat usaha
hidroponik Green Farm Saudara yang penulis jadikan tempat penelitian ini.
Usaha hidroponik Green Farm Saudara dimulai pada tahun 2015. Pada
awalnya usaha ini dibuat hanya sekadar sebagai penyaluran hobi oleh
pemiliknya, tetapi lambat laun usaha ini berkembang menjadi usaha berbasis
8
bisnis. Pada saat memulai usaha, pemilik usaha menggunakan dua orang
Adapun luas tanah yang dipakai oleh usaha hidroponik Green Farm
Saudara pada saat berdiri hanya 270 meter (18 x 15 m). Jumlah lubang tanam
usaha Green Farm Saudara ini adalah jenis sayur-sayuran. Adapun sayuran
yang ditanam adalah: kangkung, bayam, salada, sawi hijau, dan sawi pakchoy.
kegemaran mereka bercocok tanam, tetapi lebih jauh mereka juga menjadikan
sebagai berikut:
kota Pekanbaru?
Kota Pekanbaru.
1. Sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk meraih gelar Serjana
Ekasakti.
datang.
Pekanbaru.
Hydroponic, yang artinya hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Sesuai
bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi dan oksigen (Tim Karya
Mandiri, 2010).
2. Dapat dilakukan dimana saja tidak tergantung sifat fisik dan kimia
tanah, dan dapat dilakukan pada lahan yang sempit ataupun gersang.
bercocok tanam dengan cara hidroponik yakni: (1) penggunaan lahan lebih
efisien, (2) tidak membutuhkan banyak air, (3) mudah dalam penggali nutrisi,
hasil yang lebih banyak, (6) mudah dalam memanen hasil, (7) kuantitas dan
kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersi, (8) bebas dari tunbuhan
pengganggu atau gulma, (9) kandungan gizi tznzmzn hidrionik lebih tinggi
adalah suatu teknologi budidaya tanaman dalam larutan nutrisi dengan atau
tanpa media buatan (pasir, kerikil, rockwool, perlite, peatmoss, coir, atau
karena keterbatasan iklim, hidroponik juga dapat mengatasi luas tanah yang
sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali,
kualitas dari hasil lebih baik, efesiensi waktu dan tenaga, serta tanaman
13
hidroponik tidak rentan terkena hama dan penyakit, sehingga sangat baik
untuk dikembangkan.
dalam hidroponik. Konsep dasar NFT ini adalah salah satu metode budidaya
tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal
dan tersikulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan
2) Metoda Substrat
yang bernilai tinggi. Media padat antara lain dapat arang (kayu, sekam padi),
pasir, perlit, zeolit, gambut, kerikil, potongan sabut kelapa, pakis, pecahan
dengan cara disiram / dialirkan lewat sistem irigasi. Sistem irigasi yang
biasa dipakai pada Hidroponik Substrat yaitu sistem air mengalir ataupun
kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan air dan nutrisi ke akar tanaman
4) Metoda Aeroponik
nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman
pertama kali oleh Jensen tahun 1980 di Arizona dan Massantini (1976) di
mengandung semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman
fase pertumbuhan tanaman. Nutrisi hidroponik terdiri atas unsur makro dan
15
mikro yang berbentuk garam- garam mineral yang larut 100% pada air
tanaman hidroponik, sehingga harus tepat dari segi jumlah komposisi ion
nutrisi dan suhu. Larutan nutrisi ini dibagi dua, yaitu unsur makro (C, H, O,
N, S, P, K, Ca, dan Mg) dan unsur mikro (B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo dan Zn).
1. Pembibitan
Pilihlah bibit yang berkualitas, supaya mutu buah atau sayur yang
a. Utuh, artinya benih tidak memilki cacat ataupun luka. Benih yang
b. Sehat, artinya benih harus benar - benar terbebas dari hama penyakit
dari 85%
2. Penyemaian
Sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak
tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar,
sekitar 7 cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x 1,5 cm. Tutup
dengan tisu/ karung/ kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab.
kelihatan kering. Setelah itu buka penutup setelah biji berubah menjadi
bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun (Syamsu, 2014)
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dan
lain-lain. Media tanam yang bias digunakan dapat berupa gambut, sabut
plastik, polybag, pot plastik, atau bantalan plastic dengan media tanam
Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bamboo, atau rangka
kayu. Green house ini bias digunakan untuk menyimpan tanaman pada saat
tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang
lebih besar.
5. Pupuk.
akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara
6. Perawatan Tanaman.
lain -lain.
samping tentang wajah orang, lukisan gambar orang dari samping, grafik atau
atau pengusaha. Kegiatan usaha dalam hal ini lebih mengarah pada kegiatan
a) Pendapatan
jumlah aktiva atau penurunan jumlah kewajiban perusahaan, yang timbul dari
transaksi penyerahan barang dan jasa atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu
periode yang dapat diakui dan diukur berdasarkan Prinsip Akuntansi Berlaku
penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya itu adalah yang
yang kepentingan usaha dan kepentingan pribadi. Biaya bersama ini terdiri
dari biaya bibit, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (Mulyadi,
2009).
Usaha Analisis Break Even Poin atau titik pulang pokok adalah
keadaan suatu usaha ketika tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi.
Bila kondisi titik pulang pokok tercapai, jumlah penghasilan yang diperoleh
sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, atau marjin kontribusi hanya
a
1) BEP (dalam unit ) =
(c−b)
a
2) BEP (dalam Rupiah Penjualan) b
(1− )
c
Dimana:
biaya.
RCR = RIC
Dimana:
Keuntungan
Menurut Henry ( 2000 : 28 ) ”Laba bersih atau rugi bersih ( net income
atau net loss ) adalah perbedaan antara pendapatan dan beban. Jikalau
pendapatan melebihi beban maka hasilnya adalah laba bersih. Pendapatan akan
merupakan perubahan dalam ekuitas bisnis selama satu periode dari transaksi,
kejadian, dan kondisi lainnya yang berasal dari sumber-sumber selain pemilik
perusahaan dalam suatu periode akuntansi yang diakui dan diukur berdasarkan
Pada Pt. Kebun Sayur Segar (Parung Farm), Bogor, Jawa Barat penelitian ini
Permintaan bayam hijau, kangkung dan romaine pada PT. Kebun Sayur Segar
(Parung Farm) untuk periode lima bulan ke depan cenderung berfluktuasi dari
hari ke hari.
kedua dilakukan oleh (Lora, Rina, Rian, 2017) yang berjudul Analisis
Penelitian ketiga dilakukan oleh Mila Siti Amalia (2009) yang berjudul
tersebut disajikan dalam menu-menu pilihan yang terdapat pada bagian frame
navigasi.
kekuatan yang dimiliki Badan Ketahanan Pangan Kota Medan dalam pemasaran
sayuran hidroponik lebih besar dari pada kelemahan, dan memiliki peluang yang
Sayur Segar Parung Farm Kabupaten Bogor Jawa Barat. Identifikasi faktor
sayuran hidroponik PT. Kebun Sayuran Segar Parung Farm di Kabupaten Bogor
Jawa Barat yaitu : Kekuatan utama dalam pemasaran Sayuran hidroponik pada
PT. Parung Farm Sayur dengan skor tertinggi 0,610687 adalah Produksi berjalan
usaha hidoponik Green Farm Saudara. Pemilihan Green Farm Saudara sebagai
berkelanjutan sejak dimulai sampai saat ini. Di samping itu pemilihan Green
(enam) terhitung Januari – Juni 2021. Adapun alokasi waktu penelitian dapat
Tabel 3.1.
Alokasi Waktu Penelitian
No Waktu Kegiatan
Sesuai dengan masalah dan fokus penelitian di atas, maka penelitian ini
dilakukan dengan latar belakang yang wajar dan alamiah serta holistik.
yang akan diteliti sebagai fenomena yang kompleks yang harus diteliti secara
ciri pokok penelitian ini yakni (1) lingkungan alamiah sebagai sumber data
langsung, (2) manusia merupakan alat atau instrumen utama pengumpul data,
(3) analisis data dilakukan secara induktif, dan (4) penelitian bersifat deskriptif
benar-benar terjadi di lapangan. Data yang peneliti peroleh dari hasil observasi,
temuan dan hasil analisis dengan menggunakan bahasa atau secara deskriptif.
Data penelitian merupakan data primer, yaitu data yang diambil atau
dokumentasi.
24
1. Studi Pustaka
dan mempedomani berbagai referensi yang berisikan teori yang terkait dengan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data-data tertulis yang terkat
dengan penelitian
2. Observasi
3. Studi dokumentasi
tersebut.
dilakukan sepanjang penelitian itu dan terus menerus mulai dari tahap
pengumpulan data sampai akhir. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
tidak akan memberikan makna yang berarti apabila data tidak dianalisis lebih
lanjut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukan oleh Miles dan Huberman
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data.
3. Pengambilan kesimpulan
Л = TR – TC…………………………………………………….. (1)
Keterangan:
Л = Keuntungan usaha
TR = Penerimaan total
DAFTAR PUSTAKA