Anda di halaman 1dari 31

DEMONSTRASI KONTEKS TUAL

TOPIK 6

Berdasarkan hasil Micro Teaching yang dilaksanakan di SMAN 7 padang, pada bulan
November 2022. Saya membuat rancangan pembelajaran atau modul ajar Fase F materi
mengenai ketahanan pangan, bahan Industri dan energy baru terbaharukan, capaian
pembelajaran yang dituju adalah pangan peserta didik mampu menganalisis dan
menerapkan dalam kehidupan mengenai ketahanan pangan, bahan industri dan energi
baru terbaharukan. Berikut lampiran rancangan Modul ajar Fase F:

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul

Nama Penyusun : Medysa Gevri Rahmah

Instansi : SMAN 7 Padang

Tahun : 2022

Jenjang : SMA

Kelas/ Semester : IX/Fase F

Alokasi Waktu : JP ( x 45 Menit)

B. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari Materi tentang ketahanan pangan peserta didik mampu
1. Mendeskripsikan Kebutuhan pokok manusia
2. Menjelaskan pengertian ketahanan pangan
C. Profil Pelajar Pancasila
Profil pelajar pancasila yang diharapkan adalah :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Gotong royong
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
D. Sarana Prasarana
Sarana:
Gambar dan Video tentang ketahanan pangan
Prasarana:
1. Buku Geografi Kelas IX
2. Modul / LKPD
3. Laptop, HP Android
4. Buku Guru Kemendikbud
5. Buku siswa kemendikbud
E. Target Pesrta Didik
30 Peserta didik regular
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning
G. Jenis Asesmen
Formatif (Lisan dan Tulisan) dan Sumatif
H. Metode
Exo Olo
I. Kelengkapan Perangkat Ajar
Modul, Bahan Ajar, LKPD, rubric Penilaian, Paket Soal Exo Olo Task, Buku Sumber
KOMPONEN INTI

(Pertemuan 1 dan 2 )

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik Mampu menjelaskan tentang konsep ketahanan pangan setelah
melakukan proses pembelajaran yang benar
2. Peserta didik mampu menganalisis potensi dan persebaran sumberdaya alam
pertanian setelah melakukan proses pembelajaran yang benar
3. Peserta didik mampu menganalisis potensi dan persebaran sumberdaya alam
perkebunan setelah melakukan proses pembelajaran yang benar
4. Peserta didik mampu menganalisis potensi dan persebaran sumberdaya alam
perikanan setelah melakukan proses pembelajaran yang benar

B. Pemahaman Bermakna
1. Peserta didik Mampu menjelaskan tentang konsep ketahahn pangan
2. Peserta didik mampu menganalisis potensi dan persebaran sumberdaya alam
pertanian
3. Peserta didik mampu menganalisis potensi dan persebaran sumberdaya alam
perkebunan
4. Peserta didik mampu menganalisis potensi dan persebaran sumberdaya alam
perikanan

C. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah persebaran pangan sudah merata di Indonesia?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi persebaran pangan?
D. Persiapan Pembelajaran
 Pemetaan peserta didik sesuai kebutuhan dilakukan dengan menggunakan
metode observasi (pengamatan secara langsung keseharian peserta didik dalam
menyelesaikan tugas-tugas belajarnya), mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik. Sementara kesiapan belajar peserta didik dilihat dari hasil
pengetahuan dasar yang dimiliki pesertadidik tentang ketahanan pangan
sebelum memulai pembelajaran. Berikut adalah hasil pemetaan kebutuhan
belajar peserta didik:

1. Minat (Membaca, Menggambar, dan Seni)
Minat Membaca Menggambar Seni
Nama Peserta 1. 1. 1.
didik 2. 2. 2.
3. 3. 3.
. . .
. . .
. . .
Produk Menyajikan hasil Menyajikan Menyajikan
capaian belajar hasil capaian hasil capaian
tentang belajar tentang belajar tentang
ketahanan pangan ketahanan ketahanan
dalam bentuk pangan dalam pangan dalam
tulisan atau bentuk tulisan bentuk lirik
artikel indah, poster puisi,video, dan
dan lainnya animasi

2. Profil Pelajar Pancasila


Profil Belajar Visual Auditory Kinestetik
Peserta Didik
Nama Peserta 1. 1. 1.
didik 2. 2. 2.
3. 3. 3.
. . .
. . .
. . .
Proses Menggali Menggali Menggali
informasi dan informasi dan informasi dan
pemahaman pemahaman pemahaman
materi melalui materi melalui materi melalui
visual dengan media question dan
banyak ilustrasi poadcast/video answer tentang
gambar tentang tentang ketahanan
ketahanan Ketahanan pangan
pangan pangan

3. Kesiapan Belajar
Kesiapan Untuk Peserta Untuk Peserta Untuk Peserta
Belajar didik yang telah didik yang telah didik yang
memahami memahami belum
konsep konsep memahami
ketahanan ketahanan konsep
pangan dan pangan dan ketahanan
potensi serta potensi pangan dan
persebaran ketahanan potensi serta
sumberdaya pangan namun persebaran
alam pertanian, belum sumberdaya
perkebunan dan memahami alam pertanian,
perikanan persebaran perkebunan dan
sumberdaya perikanan
alam pertanian,
perkebunan dan
perikanan

Nama Peserta 1. 1. 1.
didik 2. 2. 2.
3. 3. 3.
. . .
. . .
. . .
Differensiasi Bekerja Mandiri Menerapkan Guru
Proses dan saling Totor teman memberikan
mengoreksi hasil sebaya dimana bimbingan dalam
pekerjaan peserta didik meningkatkan
yang mengalami pemahaman
kesulitan peserta didik
bertanya kepada
temannya
sebelum bertanya
kepada guru

 Memperhatikan keadaan kelas dalam keadaan bersih dan rapi


 Memperhatikan keadaan siswa, pakaian dan atribut pakaian sudah
rapi
 Mempersiapkan bahan-bahan yang akan dipelajari, misalnya video,
gambar, PPT tentang ketahanan pangan.
MODUL AJAR PERTEMUAN 1 DAN 2

Pertemuan 1

Satuan Pendidikan : SMAN 7 PADANG


Kelas / Semester : F/1 (Ganjil)
Konten : Ketahanan Pangan
Sub Konten : 1. Potensi dan Persebaran Sumberdaya Pertanian
2. Potensi dan Persebaran Sumberdaya Perkebunan
3. Potensi dan Persebaran Sumberdaya Perikanan
Pembelajaran ke : Pertama
Alokasi waktu : 1 JP ( 1 x 45 Menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis sebaran potensi sumber daya (pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan, dan industri) untuk ketahanan pangan nasional.
B. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber Belajar
1. Buku Geografi kelas XI
2. Buku yang relevan
3. Sumber dari internet
4. Pengalaman peserta didik dan guru
b. Media Pembelajaran
1. Spidol, papan tulis
2. Laptop & LCD Proyektor
3. Proyeksi visual : PPT
4. Objek fisik: Gambar 2 Dimensi
5. LKPD

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Deskripsi Alokas
Kegiatan
Kegiatan i
Wakt
u
Pendahuluan 1. Peserta didik berdoa menurut kepercayaan masing-
masing untuk memulai pembelajaran, kemudian guru
memeriksa kehaditan, sebagai sikap displin.
2. Peserta didik bersama guru membuat kesepakatan kelas 10’
diantaranya tetap menjaga protokol kesehatan, tetap
memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci
tangan dan memeriksa kondisi kenyaman kelas(Pemetaan
berdasarkan Kesiapan Belajar)
3. Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi Ketahanan Pangan
dengan memperhatikan video tentang masalah ketahanan
pangan dalam kehidupan. (Visual)
4. Peserta didik ditugaskan untuk mengidentifkasi Masalah
mengenai ketahanan pangan
5. Peserta didik diberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
6. Peserta didik diberikan penjelasan tentang uraian kegiatan
selama proses pembelajaran dan teknik penilaian yang
akan digunakan dalam pembelajaran.
Inti 1. Peserta didik diminta untuk duduk secara berkelompok,
tiap kelompok terdiri atas 5 orang.
2. Guru Menampilkan video terkait materi pembelajaran
3. Peserta didik secara berkelompok memperhatikan video
yang ditayangkan oleh guru.
4. Masing-masing kelompok diminta untuk
mengidentifikasi satu masalah yang terkait dengan
video.
5. Peserta didik saling menukar satu masalah yang sudah
diidentifikasi dengan kelompok lain.
6. Masing-masing kelompok memberikan solusi terhadap
masalah yang sudah didapatkannya.
7. Masing-masing kelompok mendiskusikan solusi 25’
terhadap masalah yang sudah didapatkannya.
8. Masing-masing kelompok menampilkan hasil diskusi di
depan kelas.
9. Masing-masing kelompok memberi kritik yang
membangun, saran, pertanyaan dan jawaban terhadap
kelompok yang tampil.
10. Peserta didik menyampaikan kesimpulan dari hasil
diskusi.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru merefleksi proses
pembelajaran pada pertemuan ini, seperti membahas
kendala-kendala dan kekurangan yang ada. (Auditori)
2. Peserta didik diberi tugas membuat tulisan refleksi
mengenai materi Ketahanan Pangan diahkir proses
pembelajaran. 10’
3. Peserta didik diminta untuk mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu tentang
Sumber Daya Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan.
4. Proses pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan
kalimat syukur dan berharap semoga apa yang dipelajari
dapat dipahami dan bermanfaat
Pertemuan 2

Satuan Pendidikan : SMAN 7 PADANG


Kelas / Semester : F/1 (Ganjil)
Konten : Ketahanan Pangan
Sub Konten : 1. Potensi dan Persebaran Sumberdaya Pertanian
2. Potensi dan Persebaran Sumberdaya Perkebunan
3. Potensi dan Persebaran Sumberdaya Perikanan
Pembelajaran ke : Pertama
Alokasi waktu : 2 JP (2 x 45 Menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis sebaran potensi sumber daya (pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan, dan industri) untuk ketahanan pangan nasional.
B. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber Belajar
1. Buku Geografi kelas XI
2. Buku yang relevan
3. Sumber dari internet
4. Pengalaman peserta didik dan guru
b. Media Pembelajaran
1. Spidol, papan tulis
2. Laptop & LCD Proyektor
3. Proyeksi visual : PPT
4. Objek fisik: Gambar 2 Dimensi
5. LKPD

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Deskripsi Alokas
Kegiatan
Kegiatan i
Wakt
u
Pendahuluan 1. Peserta didik berdoa menurut kepercayaan masing-
masing untuk memulai pembelajaran, kemudian guru
memeriksa kehaditan, sebagai sikap displin.
2. Peserta didik bersama guru membuat kesepakatan kelas 15’
diantaranya tetap menjaga protokol kesehatan, tetap
memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci
tangan dan memeriksa kondisi kenyaman kelas(Pemetaan
berdasarkan Kesiapan Belajar)
3. Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi Ketahanan Pangan
dengan memperhatikan Gambar tentang ketahanan pangan
dalam kehidupan. (Visual)
4. Peserta didik ditugaskan untuk mengidentifkasi Masalah
mengenai ketahanan pangan
5. Peserta didik diberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
6. Peserta didik diberikan penjelasan tentang uraian kegiatan
selama proses pembelajaran dan teknik penilaian yang
akan digunakan dalam pembelajaran.
Inti 1. Guru Menampilkan kata kunci (key word) terkait materi
pembelajaran
2. Peserta didik mencari pengertian serta keterkaitan antara
kata kunci (key word) secara individu mengenai ketahanan
Pangan
3. Peserta didik Mencari pengertian serta keterkaitan antara
kata kunci (key word) secara individu mengenai
Ketahanan Pangan
4. Peserta didik Mengkonfirmasikan hasil pencarian tentang
kata kunci yang diberikan di depan kelas (Kinestetik)
5. Peserta didik Menyimpulkan materi dalam EXO task
6. Peserta didik dibagi menjadi berkelompok (4/5 orang)
7. Peserta didik duduk secara berkelompok dan 60’
mendiskusikan lembar OLO task yang telah dibagikan.
8. Peserta didik mengkonfirmasi hasil lembar soal OLO task
di depan kelas, dan
9. Peserta didik menyimpulkan materi dalam OLO Task
Penutup 5. Peserta didik bersama guru merefleksi proses
pembelajaran pada pertemuan ini, seperti membahas
kendala-kendala dan kekurangan yang ada. (Auditori)
6. Peserta didik diberi tugas membuat tulisan mengenai
materi Ketahanan Pangan diahkir proses pembelajaran.
7. Proses pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan 15’
kalimat syukur dan berharap semoga apa yang dipelajari
dapat dipahami dan bermanfaat
KETAHANAN PANGAN

1) Pengertian Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata,
dan terjangkau. Ketahanan pangan menurut Lokakarya Ketahanan Pangan Nasional (1996)
adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan anggota rumah tangga dalam jumlah,
mutu, dan ragam yang sesuai dengan budaya setempat dari waktu ke waktu agar dapat hidup
sehat.

Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Pemenuhannya pun


telah dijamin oleh Negara dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1. Kebutuhan
pangan dikatakan kebutuhan fundamental, karena jika tidak terpenuhi, maka kehidupan
seseorang dapat dikatakan tidak layak. Pemenuhan akan pangan sangat penting karena
menentukan karena kualitas dari Sumber Daya Manusia.

Berdasarkan Undang-Undang No 18 tahun 2012, yang dimaksud dengan ketahanan


pangan adalah “kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam,
bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif,dan produktif secara berkelanjutan.”

Menurut Tim Penelitian-LIPI (2004), berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO
(1996) dan UU RI No. 7 tahun 1996, yang mengadopsi definisi dari FAO, ada 4 komponen
yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan yaitu:
1) kecukupan ketersediaan pangan;
2) stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke
tahun;
3) aksesibilitas/keterjangkauan terhadap pangan serta
4) kualitas/keamanan pangan.

Keempat komponen tersebut dapat digunakan untuk mengukur ketahanan pangan di tingkat
rumah tangga.

Kekhawatiran terhadap ketahanan pangan telah ada dalam sejarah. Sejak 10 ribu tahun
yang lalu lumbung telah digunakan Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno. Mereka melepaskan
suplai pangan disaat terjadi kelaparan. Namun ketahanan pagan hanya dipahami pada tingkat
nasional, dengan definisi bahwa negara akan aman secara pangan jika produksi pangan
meningkat untuk memenuhi jumlah permintaan dan kestabilan harga.

Upaya-upaya untuk mencapai ketahanan pangan yaitu sebagai berikut:

a) Pemerintah harus konsisten menyejahterakan rakyat dengan memproteksi dan memihak


kepentingan petani kususnya.
b) Pemerintah harus memperluas lahan dan meningkatkan usaha tani untuk produk
pangan.
c) Diversifikasi usaha dan penganekaragaman pangan seperti padi, jagung, ubi kayu, ubi
jalar, pisang, labu kuning, dan sukun.
d) Menjamin ketersediaan benih untuk jenis tanaman pangan unggulan.
e) Menyediakan pupuk dengan harga terjangkau.
f) Mengembangkan sistem distribusi pangan yang adil dan efisien.
g) Menjaga stabilitas harga pangan.
h) Penelitian dan pengembangan di bidang pangan.
i) Penataan aspek pertahanan dan tata ruang daerah dan wilayah.
Kebijakan ketahanan pangan harus mengakomodasi berbagai kepentingan seperti
kebutuhan masyarakat, pelaku ekonomi, dan pemerintah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahan pangan:

a. Kondisi Ekonomi.

Faktor ekonomi dan harga merupakan keadaan ekonomi keluarga relatif mudah diukur dan
berpengaruh besar pada konsumsi pangan, terutama pada golongan miskin. Hal ini disebabkan
karena penduduk golongan miskin menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk
memenuhi kebutuhan makanan. Dua perubah ekonomi yang cukup dominan sebagai
determinan konsumsi pangan adalah pendapatan keluarga dan harga (baik harga pangan
maupun harga komoditas kebutuhan dasar). Perubahan pendapatan secara langsung dapat
mempengaruhi perubahan konsumsi pangan keluarga.

b. Faktor Sosio-Budaya dan Religi.


Merupakan kebudayaan suatu masyarakat mempunyai kekuatan yang berpengaruh terhadap
pemilihan bahan makanan yang digunakan untuk dikonsumsi. Aspek sosio pangan adalah
fungsi pangan dalam masyarakat yang berkembang sesuai dengan keadaan lingkungan, agama,
adat, kebiasaan, dan pendidikan masyarakat tersebut.

c. Faktor Fisik.

Faktor fisik yang mempengaruhi ketahanan pangan, antara lain:

1) Lahan

Lahan merupakan faktor penting dalam penyediaan sumber pangan, terutama terkait
sumbe pangan hasil budidaya pertanian dan perebunan. Semakin luas lahan potensial
yang di gunakan untuk mengusahakan tanaman pangan, semakin baik ketahanan pangan
di suatu negara.
2) Iklim dan Cuaca

Iklim dan cuaca secara langsung atau tidak turut mempengaruhi hasil sumberdaya
pangan, coba perhatikan bagaimana sebagian nelayan di Indonesia masih bergantung
pada kondisi angin saat akan pergi melaut untuk menangkap ikan, apa bila kondisi
angin bertiup sangat kencang terlebih terjadi badai nelayan cenderung mengurungkan
niat untuk melaut, contoh lain dimana petani masih bergantung pada turunnya hujan
untuk mengairi sawah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penurunan hasil sumber
daya pangan
3) Teknologi

Teknologi dapat membantu kegiatan manusia menjadi lebih efektif dan efisien, dan
kaitannya dengan ketahanan pangan teknologi dapat berperan dalam proses penyediaan
serta pendistribusian hasil sumberdaya pangan. Peran teknologi dalam penyediaan
sumberdaya pangan misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai alat bantu.
4) Infrastruktur

Indonesia sebagai negara kepulauan dimana antar pulau di pisahkan oleh lautan tentu
membutuhkan infrastruktur perhubungan yang baik, ketersediaan sarana prasarana
perhubungan terutama melalui laut dan udara menjadi hal yang penting guna
menghubungakan wilayah satu dengan wilayah lain nya, begitu pun dengan prasarana
darat yaitu jalan dan jembatan, tersedianya jalan dan sarana prasarana perhubungan
yang baik sangat membantu proses pendistribusian sumberdaya pangan dari satu daerah
ke daerah lainnya. Hal ini akan meningkatkan kulaitas ketahanan pangan baik secara
lokal maupun secara Nasional.

2. Pentingnya Ketahanan Pangan Bagi Negara

Pangan merupakan soal mati-hidupnya suatu bangsa; apabila kebutuhan pangan


rakyat tidak dipenuhi maka "malapetaka". Oleh karena itu perlu usaha secara besar-besaran,
radikal, dan revolusioner (Ir. Soekarno)". Pemenuhan kebutuhan pangan bagi warga Negara
identik dengan hak asasi, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2012 tentang Pangan, yang menyatakan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar
manusia paling utama, dan pemenuhannya merupakan hak asasi setiap rakyat Indonesia.
UU Pangan bukan hanya berbicara tentang ketahanan pangan, namun juga memperjelas dan
memperkuat tentang pentingnya pencapaian ketahanan pangan dengan mewujudkan
kedaulatan pangan (food soveregnity), kemandirian pangan (food resilience), serta
keamanan pangan (food safety). Capaian ketahanan pangan secara sederhana dapat
dicermati dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
beragam, bergizi, merata, dan terjangkau sehingga masyarakat dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan. Posisi Indonesia menduduki peringkat ketahanan pangan
jauh di belakang Singapura dan negara-negara regional Asia Tenggara lainnya, yang diukur
berdasarkan tiga indikator yakni daya beli konsumen, ketersediaan makanan, kualitas dan
keamanan makanan.

1. Potensi Sumber Daya Pertanian


Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang bergerak di sektor agraris (pertanian).
Potensi Indonesia didukung oleh letak geografis Indonesia yang berada di sekitar garis
khatulistiwa, kesuburan tanah, persediaan air yang melimpah, sumber daya hayati, dan kondisi
iklim tropis yang sesuai. Pengelolaan yang optimal di sektor pertanian akan memberikan
kontribusi positif bagi peningkatan ekonomi. Dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang pertanian menjadi modal dasar bagi peningkatan produktivitas lahan pertanian, sehingga
Indonesia dapat menjadi salah satu negara berswasembada pangan.

Sebagian besar penduduk Indonesia memiliki mata pencarian di sektor pertanian. Pertanian
merupakan aktivitas yang menghasilkan bahan pangan. Faktor pendukung pertanian di
Indonesia antara luas wilayah, iklim, dan jenis tanah. Luas wilayah Indonesia yang tersebar di
pulau-pulau besar merupakan lahan yang potensial untuk pengembangan lahan pertanian. Iklim
tropis Indonesia seperti penyinaran, curah hujan, dan angin sangat memungkinkan tumbuhnya
berbagai jenis tanaman.

Jenis tanah Indonesia yang sebagian besar tanah vulkanik merupakan tanah yang subur
untuk pertanian. Program pemerintah yang mendukung aktivitas pertanian agar pertanian
berjalan dengan sempurna, yaitu bantuan kredit petani dan subsidi benih. Berikut adalah jenis-
jenis tanaman pertanian di Indonesia beserta persebarannya.

a) Padi (Beras) dihasilkan oleh wilayah: Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan NTB.
b) Jagung dihasilkan oleh wilayah: Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang, Jepara, dan
Rembang), Jawa Timur (Besuki, Madura), dan Sulawesi (Minahasa dan sekitar danau
Tempe).
c) Ubi Kayu (Singkong) dihasilkan oleh wilayah: Sumatera Selatan, Lampung, Madura,
Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).
d) Kedelai dihasilkan oleh wilayah: Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan, Tegal,
Jepara, Rembang)), D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur (Jember).
e) Kacang Tanah dihasilkan oleh wilayah: Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah
(Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan), Bali,
dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).
2. Potensi Sumber Daya Perkebunan

Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuandan teknologi,
permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha
perkebunan dan masyarakat.

a) Tebu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera.
b) Tembakau Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera
Selatan, Jawa Tengah (Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur
(Bojonegoro, Besuki).
c) Teh Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (Pegunungan Dieng,
Wonosobo, Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan
Sumatera Barat.
d) Kopi Jawa Barat, Jawa Timur (Kediri, Besuki), Sumatera Selatan (Palembang),
Bengkulu, Sumatera Utara (Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan
Verbeek), Flores (Manggarai).
e) Karet D.I. Aceh, Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong),
Jawa Barat, Jawa Tengah (Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan
Kalimantan Selatan (Meratus).
f) Kelapa Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), D.I. Yogyakarta,
Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara (Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan
Kalimantan Selatan (Meratus).
g) Kelapa Sawit D.I. Aceh (P. Simelue), Sumatera Utara (P. Nias, P. Prayan,Medan,
Pematang Siantar).
h) Cokelat Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.
i) Pala Jawa Barat dan Maluku.
j) Cengkeh D.I. Aceh, Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa
Tengah (Banyumas), Sulawesi Utara (Minahasa), dan Maluku.
k) Lada Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang, P. Bangka), dan Kalimantan
Barat.
l) Vanili Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah lainnya di Indonesia. Indonesia
merupakan negara yang kaya akan keragaman flora. Iklimnya sangat cocok untuk
tumbuh sebagai jenis tanaman.
Tanaman perkebunan mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian di
Indonesia.

3. Potensi Sumber Daya Peternakan

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak


untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.

a) Ternak Sapi Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, dan NTB (Lombok & Sumbawa).
b) Ternak Kerbau Aceh, Sulawesi, dan Jawa.
c) Ternak Kuda Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera Barat.
d) Ternak Babi Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera Utara (Tapanuli),
Jawa Barat (Karawang).

4. Pengelolaan Dalam Ketahanan Pangan

Peningkatan kapasitas produksi pangan nasional secara berkelanjutan melalui intensifikasi,


ekstensifikasi dan diversifikasi.

a. Revitalisasi industri hulu produksi pangan (Benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin
pertanian)

b. Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengelolaan Pangan

c. Revitalisasi dan Restrukturisasi kelembagaan pangan yang ada: Kopersasi, UKM, dan
lumbung desa.
LEMBAR REFLEKSI PESERTA DIDIK

Pertanyaan refkeksi untuk peserta didik:


1. Bagaimana menurut ananda pembelajaran hari ini?

2. Apa kendala ananda dalam kegiatan pembelajaran hari ini?


ASESMEN

A. Asesmen Formatif

 Sikap (Profil pelajar Pancasila)


Observasi, penilaian dri, penilaian teman sebaya dan anekdotal
Jenis dan Bentuk Asesmen
1) Asesmen Formatif (Selama proses pembelajaran)

LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :

Kelas/Semester :

Topik :

Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku disiplin,mandiri,tanggung jawab,


sopan santun, memiliki hubungan sosial, jujur, dan peduli lingkungan
sebagai wujud profil pelajar pancasila

Penilaian Sikap Keterangan


No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai denga kriteria berikut
4 : Sangat Baik
3: Baik
2: Cukup
1: Kurang

Keterangan Pengisian Rubrik Penilain Sikap

Aspek Yang
Sub Indikator Aspek Kriteria Penilain
Dinilai
1. Disiplin a. Masuk kelas tepat waktu
4 = Jika 5 point
b. Memakai seragam sekolah yang
dilakukan
sudah ditentukan
3 = Jika 4 point
c. Mengerjakan pekerjaan rumah atau
dilakukan
tugas tepat waktu
2 = Jika 3 point
d. Membuat surat izin jika tidak dapat
dilakukan
mengikuti pembelajaran
1 = Jika 2 point
e. Pulang sekolah tepat waktu (tidak
dilakukan
membolos)
2. Mandiri a. Mampu mengerjakan tugas 4 = Jika 3 point
individu yang diberikan dilakukan
b. Membawa kebutuhan belajar 3 = Jika 2 ponit
sendiri dilakukan
c. Tidak banyak bertanya pada teman saat 2 = Jika 1 point
mengerjakan tugas/ujian dilakukan
3. Tanggung Jawab a. Mengerjakan tugas individu 4 = Jika 3 point
dengan baik dilakukan
b. Mengerjakan tugas kelompok 3 = Jika 2 point
sesuai pembagiannya dilakukan
c. Menerima resiko atas perbuatan 2 = Jika 1 point
yang dilakukannya dilakukan
4. Sopan Santun a. Menghormati guru dan orang yang
lebih tua 4 = Jika 8 point
b. Tidak berkata-kata kotor di kelas dan dilakukan
sekolah 3 = Jika 6 point
c. Tidak menggunakan suara keras dilakukan
(membentak) di kelas dan sekolah 2 = Jika 4 point
d. Tidak mencela pekerjaan atau dilakukan
karya orang lain 1 = Jika 2 point
e. Duduk dengan posisi yang baik dilakukan
(sopan)
f. Tidak menyela saat guru atau
orang lain sedang berbicara
g. Meminta izin untuk masuk kelas jika
datang terlambat
h. Tidak makan saat pembelajaran
5. Hubungan Sosial a. Terlibat aktif dalam diskusi dan 4 = Jika 4 point
kerja kelompok dilakukan
b. Tidak mendahulukan kepentingan 3 = Jika 3 point
pribadi dilakukan
c. Saling membantu dalam 2 = Jika 2 point
mengerjakan tugas kelompok dilakukan
d. Memiliki tujuan yang sama dalam satu 1 = Jika 1 point
kelompoknya dilakukan
6. Jujur a. Tidak menyontek saat ulangan 4 = Jika 4 point
b. Tidak menjadi plagiat atas karya dilakukan
orang lain 3 = Jika 3 point
c. Menyampaikan hasil praktik atau dilakukan
diskusi apa adanya 2 = Jika 2 point
d. Menyampaikan alasan sebenarnyajika dilakukan
tidak mengerjakan tugas 1 = Jika 1 point
dilakukan
7. Peduli Lingkungan a. Tidak mengotori ruang kelas 4 = Jika 4 point
b. Tidak membuang sampah dilakukan
sembarangan 3 = Jika 3 point
c. Tidak membuang-buang makanan atau dilakukan
bahan makanan yang masih dapat 2 = Jika 2 point
dimanfaatkan dilakukan
d. Tidak merusak lingkungan (tanaman 1 = Jika 1 point
dan fasilitas umum) dilakukan
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

KEMAMPUAN DASAR (LOTS)

Nama :___________________________________________
Kelas :___________________________________________
Tanggal :___________________________________________
Materi :___________________________________________

KETAHANAN PANGAN CADANGAN PANGAN

PERTANIAN KOMODITAS
LEMBAR PENILAIAN KEY WORD

NO. BUTIR KEY WORD BOBOT KRITERIA PENSKORAN NILAI


AKHIR
0 5 10 15 20
1. Ketahanan 20
2. Pangan 20
3. Cadangan Pangan 20
4. Pertanian 20
5. Komoditas 20
JUMLAH SKOR MAKSIMAL = 100
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

EXO TASK

Nama :___________________________________________
Kelas :___________________________________________
Tanggal :___________________________________________
Materi :___________________________________________

1. Menjamin adanya pasokan pangan dalam suatu negara tercukupi dengan baik disebut….
a. Ketahanan d. Produksi
b. Penyaluran e. Ketersediaan
c. Konsumsi

2. Mengurangi ketergantungan pangan pada beras disebut juga….


a. diversifikasi pangan
b. kerawan pangan
c. kemandirian pangan
d. ketahanan pangan
e. persediaan pangan sumber pangan

3. Manakah diantara komoditas berikut ini yang bukan termasuk komoditas pangan asli Indonesia ?
a. Padi d. Gandum
b. Singkong e. Sagu
c. Ubi

4. Diantara fenomena di bawah ini manakah yang termasuk faktor cuaca mempengaruhi ketahanan
pangan di Indonesia ?
a. Penggunaan pupuk kimia
b. Fenomena el nino
c. Teknik contur strip
d. Pembudayaan bibit unggul
e. Insifikasi pertanian

5. Contoh hasil perikanan yang bukan berasal dari perairan Indonesia adalah…
a. Mujair d. nila
b. lele e. udang gala
c. salmon

6. Komoditas berikut ini yang termasuk kedalam sumber protein nabati adalah…
a. Gandum d. pisang
b. Kedelai e. daging sapi
c. Singkong

7. Ketahanan pangan memiliki beberapa komponen. Salah satunya adalah kemampuan rumah tangga
dalam memperoleh sejumlah pangan yang dibutuhkan disebut…
a. ketahanan pangan d. pemanfaatan pangan
b. ketersediaan pangan e. konsumsi pangan
c. kualitas pangan

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahan pangan adalah, kecuali…


a. kondisi ekonomi
b. faktor sosial dan budaya
c. faktor fisik
d. faktor religi
e. faktor genetis

9. Faktor yang dapat membantu kegiatan manusia menjadi lebih efektif dan efisien, dan kaitannya
dengan ketahanan pangan juga dapat berperan, dalam proses penyediaan serta perdistribusian hasil
sumberbaya pangan adalah….
a. lahan d. teknologi
b. cuaca dan iklim e. Infrastruktur
c. kultural dan religi

10. Organisasi dunia yang menangani permasalahan pangan adalah….


a. WO d. UNESCO
b. ILO e. FAO
c. UNICEF
LEMBAR PENILAIAN EXO TASK

Soal
No Nama Siswa Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Rumus Penilaian
Total Skor Perolehan
Nilai = x 100
Total Skor Maksimal
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

OLO TASK

Nama :___________________________________________
Kelas :___________________________________________
Tanggal :___________________________________________
Materi :___________________________________________

1. Suatu konsep program ketahanan pangan yaitu pembentukan kawasan rumah pangan lestari
(KRPL). Program ini menekankan pada ketahanan pangan dimulai dari tingkat rumah tangga.
Contoh tindakan mendukunng program ini yaitu….
a. Melarang konsumsi beras untuk bahan pangan pokok
b. Mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk tanaman pangan
c. Memperluas lahan pertanian basah di suatu daerah
d. Memperbanyak jumlah petani penggarap sawah
e. Membudidayakan tanaman ubi bagi penduduk yang memiliki kebun luas

2. Ketahanan pangan industri di Indonesia senantiasa didorong agar tercipta kemandirian Industri.
Dampak yang dapat langsung dirasakan penduduk dengan kemandirian industri adalah…
a. nilai impor barang setengah jadi atau barang jadi semakin besar
b. cadangan bahan mentah di Indonesia semakin menipih
c. Ongkos produksi pengolahan bahan mentah relative tinggi
d. Harga komoditas produk Industri lebih terjangkau
e. Harga bahan baku dari dalam negeri meningkat

3. Kebutuhan pangan penduduk dapat dipenuhi melalu diverifikasi pangan. Salah satu bentuk upaya
diverifikasi pangan dilakukan melalui sektor industri pengolahan pangan. Contoh kegiatan industri
pengolahan pangan yaitu…
a. Peningkatan produksi holtikultura
b. perluasan lahan pertanian basah
c. pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk
d. pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk
e. pendistribusian palawija secara mentah

4. Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Namun saat ini mulai pergeseran aktivitas ekonomi dari
sektor agraris ke sektor industri dan jasa. Kondisi tersebut menyebabkan…
a. perluasan lahan pertanian
b. peningkatan produksi hasil industri
c. penyediaan bahan mentah terbatas
d. pengolahan bahan mentah berkurang
e. penurunan produksi barang jadi

5. Pertanian di wilayah dataran rendah dan perkebunan di dataran tinggi dan bergelombang merupakan
fakta budaya masyarakat Jawa Barat . Unsur utama yang mendominasi hal ini adalah….
a. perkebunan menggunakan pola ekstensif
b. pertanian menggunakan pola intensif
c. pertanian lebih mudah dikelola
d. pertanian lebih sulit dikelola
e. pertanian perlu pupuk yang baik
LEMBAR PENILAIAN OLO TASK

Nama Soal Jumlah


No
Siswa
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Rumus Penilaian
Total Skor Perolehan
Nilai = x 100

Total Skor Maksimal


B. ASESMEN SUMATIF (Di Akhir Pembelajaran) : Tertulis

 Tertulis
Tes objektif : essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah
INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS
Nama Satuan Pendidikan : SMAN 7 Padang
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Geografi
Waktu Asesmen : Akhir Pembelajaran
Durasi : 2 Jam Pembelajaran

KISI-KISI
KETERANGAN:
LOTS = C1 s.d C3 HOTS = C4 s.d C6 L= Level
C1= Mengingat C4 = Analisis L1 = Level (Pengetahuan)
C2= Memahami C5 = Evaluasi L2= Level 2 (Mengaplikasikan)
C3=Menerapkan C6= Menciptakan L3= Level 3 (Pemikiran)

Anda mungkin juga menyukai