Anda di halaman 1dari 20

MODUL AJAR BIOLOGI KELAS X/FASE E

MATERI Keanekaragaman Makhluk Hidup

A. Komponen Informasi Umum


Komponen Deskripsi
1. Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama Penyusun
Nama Institusi SMAN 1 Gending
Tahun Pelajaran 2022 – 2023
Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Atas
Fase/Kelas E/X
Semester 1
Alokasi Waktu 2 JP x 6 (540 menit )
2. Kompetensi Awal
Pengetahuan dan/atau
Keterampilan atau - Memahami Klasifikasi makhluk hidup
Kompetensi Prasyarat - Mengetahui Tujuan klasifikasi makhluk hidup

3. Profil Pelajar Pancasila


1. Bergotong Royong
Profil Pelajar Pancasila 2. Mandiri
yang berkaitan 3. Bernalar kritis
4. Kreatif
4. Sarana dan Prasarana
1. Teks visual
2. LCD Projector
3. Komputer/laptop
Fasilitas
4. Jaringan internet
5. Platform LMS Google Class Room

1. Kelas Fase E
Lingkungan Belajar
2. Lingkungan peserta didik
5. Siswa regular, Siswa dengan kesulitan belajar, Siswa dengan
Target Peserta Didik
pencapaian tinggi.
6. Jumlah Peserta Didik 36 siswa perkelas
8. Model Pembelajaran Problem Based Learning/Inquiry/Project Based Learning …
B. Komponen Inti

Capaian Pembelajaran
Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi
teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan

1|Page
1. Tujuan Pembelajaran
10.1 Merumuskan/ mengidentifikasi Tingkatan
keanekaragaman hayati,
10.2 Mengumpulkan/ mendeskripsikan keanekaragaman hayati
Pemahaman Indonesia dan peranannya,
konseptual dan 10.3 Menyusun /Menghilangnya keanekaragaman hayati
penalaran 10.4 Menghubungan/ merumuskan upaya pelestarian
Keterampilan keanekaragaman hayati
10.5 Menyimpulkan/ mengelompokkan makhluk hidup,
10.6 Mencipta/ menganalisis interaksi makhluk hidup dalam
ekosistemnya.
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik menciptakan solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
Manfaat yang diperoleh
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan
peserta didik setelah
peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi,
pembelajaran
komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan

3. Pertanyaan Pemantik
Bagaimana strategi anda dalam
mewujudkan

(Berisi pertanyaan
untuk menstimulasi
peserta didik dapat
memahami konsep
yang akan dipelajari
pada pembelajaran)

https://www.google.com/imgres?imgurl
4. Persiapan Pembelajaran
Pertemuan I
10.1 Merumuskan/ mengidentifikasi Tingkatan
keanekaragaman hayati,

1. Guru menanyakan kondisi peserta didik - Apakabar


anak2
Langkah-langkah 2. Guru memberikan sejumlah pertanyaan berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari – Jenis sayur dan
buah-buahan yang ada di sekitar kita (cabe, bawang )
3. Guru menanyakan pendapat peserta didik terkait dengan
materi pembelajaran ……. Pengelompokan makhluk
hidup
4. Guru menyajikan sebuah gambar tentang ….. Tingkatan

2|Page
keanekaragaman hayati,
5. Peserta didik menjelaskan … Tingkatan
keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem

Pertemuan II

10.2 Mengumpulkan/ mendeskripsikan keanekaragaman hayati


Indonesia dan peranannya,
1. Guru menanyakan kondisi peserta didik - Apakabar
anak2
2. Guru memberikan sejumlah pertanyaan berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari – Keanekaragaman
gen, jenis dan ekosistem
3. Guru menanyakan pendapat peserta didik terkait dengan
materi pembelajaran ……. keanekaragaman hayati
Indonesia dan peranannya,
4. Guru menyajikan sebuah gambar tentang …..
Keanekaragaman hayati Indonesia dan peranannya,
5. Peserta didik menjelaskan … keanekaragaman hayati
Indonesia dan peranannya,

Pertemuan III

10.3 Menyusun / menghilangnya keanekaragaman hayati


1. Guru menanyakan kondisi peserta didik - Apakabar
anak2
2. Guru memberikan sejumlah pertanyaan berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari - Penangkapan
hewan secara liar
3. Guru menanyakan pendapat peserta didik terkait dengan
materi pembelajaran ……. menghilangnya
keanekaragaman hayati
4. Guru menyajikan sebuah gambar tentang ….. Penabangan
pohon secara liar
5. Peserta didik menjelaskan … menghilangnya
keanekaragaman hayati

Pertemuan IV

10.4 Menghubungan/ upaya pelestarian keanekaragaman hayati,


1. Guru menanyakan kondisi peserta didik - Apakabar
anak2
2. Guru memberikan sejumlah pertanyaan berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari - menghilangnya
keanekaragaman hayati
3. Guru menanyakan pendapat peserta didik terkait dengan
materi pembelajaran ……. upaya pelestarian
keanekaragaman hayati,
4. Guru menyajikan sebuah gambar tentang ….. Reboisasi (
penanaman pohon di hutan )
5. Peserta didik menjelaskan … upaya pelestarian
keanekaragaman hayati,

3|Page
Pertemuan V

10.5 Menyimpulkan/ mengelompokkan makhluk hidup,


1. Guru menanyakan kondisi peserta didik - Apakabar
anak2
2. Guru memberikan sejumlah pertanyaan berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari - keanekaragaman
makhluk hidup
3. Guru menanyakan pendapat peserta didik terkait dengan
materi pembelajaran ……. mengelompokkan makhluk
hidup
3. Guru menyajikan sebuah gambar tentang …..
keanekaragaman makhluk hidup
4. Peserta didik menjelaskan … mengelompokkan makhluk
hidup

Pertemuan VI

10.6 Mencipta /menganalisis interaksi makhluk hidup dalam


ekosistemnya.
1. Guru menanyakan kondisi peserta didik - Apakabar
anak2
2. Guru memberikan sejumlah pertanyaan berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari – komponen
ekosistem
3. Guru menanyakan pendapat peserta didik terkait dengan
materi pembelajaran ……. interaksi makhluk hidup
dalam ekosistemnya.
4. Guru menyajikan sebuah gambar tentang ….. ekosistem
air tawar
5. Peserta didik menjelaskan … interaksi makhluk hidup
dalam ekosistemnya.

5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 1. Memberi stimulus (Stimulation)
Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati
dan disimak peserta didik melalui kegiatan membaca,
mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain
2. Mengidentifikasi masalah (Problem Statement)
Peserta didik menemukan permasalahan, mencari informasi
terkait permasalahan, dan merumuskan masalah.
3. Mengumpulkan data (Data Collecting)
Peserta didik mencari dan mengumpulkan data/informasi
yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan
masalah yang dihadapi (mencari atau merumuskan berbagai
alternatif pemecahan masalah, terutama jika satu alternatif
mengalami kegagalan).
4. Mengolah data (Data Processing)
Peserta didik mencoba dan mengeksplorasi kemampuan
pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada
kehidupan nyata (melatih keterampilan berfikir logis dan

4|Page
aplikatif).
5. Memverifikasi (Verification)
Peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan hasil
pengolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari
sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta
mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
6. Menyimpulkan (Generalization)
Peserta didik menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan
pada suatu kejadian atau permasalahan yang sedang dikaji
Discovery Learning

Pertemuan 2 1) Pembagian kelompok


Peserta didik dibagi ke dalam kelompok (4 – 6 orang)
2) Pengarahan Guru terhadap Kelompok
Guru memberikan pengarahan tentang apa yang harus
dilakukan oleh peserta didik di masing-masing kelompok.
3) Pengajuan Masalah dari Situasi
Peserta didik dihadapkan pada suatu situasi yang
memerlukan pemecahan atau suatu keputusan yang harus
ditentukan.
4) Mengeksplorasi Situasi
Peserta didik mengeksplorasi situasi tersebut.
5) Merumuskan Tugas yang Harus Dilakukan
Peserta didik merumuskan tugas-tugas yang harus dilakukan
dalam menghadapi situasi tersebut, antara lain merumuskan
masalah, menentukan peran anggota kelompok, dan
merumuskan alternatif cara yang akan digunakan.
6) Melakukan Pengecekan Hasil Kelompok dan
Mempresentasi
Peserta didik dapat dibimbing oleh guru (guru bertindak
sebagai mentor).
7) Memberi Umpan Balik
Peserta didik saling memberikan umpan balik mengenai topik
yang telah mereka kerjakan berdasarkan tugas masing-
masing kelompok, dan peserta didik bersama dengan guru
berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran.
Investigasi Kelompok
Pertemuan 3 1. Mengamati Fenomena Alam
Peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau
fenomena
2. Mengajukan Masalah
Peserta didik mengeksplorasi fenomena melalui berbagai
sumber
3. Mengajukan Dugaan
Peserta didik mengasosiasi atau melakukan penalaran
terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan
4. Mengumpulkan Data
Peserta didik dapat memprediksi dugaan yang paling tepat
sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan
5. Merumuskan Kesimpulan
Peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil
temuannya

5|Page
( Inquiry Learning )
Pertemuan 4 1) Membangun iklim keterlibatan,
 mendorong peserta didik untuk berpartisipasi dan
berbicara
 berbagai pendapat tanpa saling menyalahkan atau menilai.
2) Menyajikan masalah untuk didiskusikan,
 Peserta didik dan guru membawa isu atau masalah
 memaparkan masalah secara utuh
 mengidentifikasi akibat yang mungkin timbul
 mengidentifikasi norma sosial.
3) Membuat keputusan nilai personal,
 mengidentifikasi nilai yang ada di balik masalah prilaku
dan norma sosial
 peserta didik membuat kajian personal tentang norma
yang harus diikuti
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
 peserta didik mendiskusikan berbagai pilihan atau
alterbatif prilaku
 peserta didik bersepakat tentang pilihan yang
ditentukannya itu.
5) Membuat komentar, dengan kegiatan: Peserta didik
membuat komentar atau tanggapan secara umum tentang
prilaku pilihan.
6) Tindak lanjut perilaku, dengan kegiatan: Peserta didik
menguji efektifitas dari komitmen dan prilaku baru itu,
setelah periode tertentu.

(Classroom Meeting)
Pertemuan 5 1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
Peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan
yang muncul dari fenomena yang ada

2. Mendesain perencanaan proyek


Peserta didik menjawab pertanyaan yang ada, menyusun
suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan
3. Menyusun jadwal
Peserta didik menjadwal proyek yang dikerjakan sesuai
dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.
4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan
perkembangan proyek.
Peserta didik mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
5. Menguji hasil
Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan
dengan berbagai data lain dari berbagai sumber
6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas
proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran
lain.
Project- Based Learning/PjBL
Pertemuan 6 1. Mengamati Fenomena Alam
Peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau
fenomena

6|Page
2. Mengajukan Masalah
Peserta didik mengeksplorasi fenomena melalui berbagai
sumber
3. Mengajukan Dugaan
Peserta didik mengasosiasi atau melakukan penalaran
terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan
4. Mengumpulkan Data
Peserta didik dapat memprediksi dugaan yang paling tepat
sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan
5. Merumuskan Kesimpulan
Peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil
temuannya

Inquiry Learning

6 . Asesmen
Asesemen Diagnostik Asesmen nonkognitif : Pertanyaan lisan
(Terlampir) Asesmen kognitif : Lembar soal asesmen kognitif.
2. Pengetahuan
3. Bentuk : tes lisan (uraian)
4. Kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian
cocokan dengan jawaban atau pembahasan di lembar
berikutnya!

5. Soal Uraian
1. Sebutkan macam-macam keanekaragaman hati
beserta contohnya!
2. Jelaskan faktor yang menyebabkan terkadinya
keanekaragaman hayati!
3. Sebutkan contoh keanekaragaman hayati tingkat
jenis!
4. Jelaskan kelebihan keanekragaman hayati di
Indonesia dengan negara lain di dunia!
5. Jelaskan faktor penyebab ketidaksimbangan
1. Asesmen lingkungan!
Formatif
Kunci Jawaban Uraian
1. Keanekaragaman hayati dibagi menjadi tiga yakni
Keanekaragaman Hayati tingkat gen (dalam spesies
yang sama) dengan contoh macam mangga dan padi,
Keanekaragaman Hayati tingkat jenis (dalam
familia/kelas/ordo yang sama) dengan contoh
kelapa dan aren dan Keanekaragaman Hayati tingkat
ekosistem (dalam ekosistem/daerah/habitat yang
sama) dengan contoh sawah dan kebun.
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya
kenanekaragaman hayati karena faktor genetik dan
lingkungan, dari interkasi kedua faktor inilah yang
menjadikan tidak ada makhluk yang sama di bumi
ini.
3. Contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah
harimau, singa, kucing, dan chitah yang berada

7|Page
dalam kelompok karnivora. Juga kacang hijau,
polong, tanah dan lamtoro yang berada dalam
kelompok polong-polongan.
4. Kelebihan keanekaragaman hayati di Indonesia
adalah jenis tumbuhan berbunga 10% tumbuhan di
Indonesia, 12% mamalia, 600 reptilia dan 270
amphibia hidup di wilayah Indonesia. Beberapa
hewan dan tumbuhan endemi (hanya dapat
ditemukan) di Indonesia. Indonesia menempati
posisi ke tiga dunia untuk kekayaan alamnya.
5. Gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan
lingkungan karena faktor manusia yang merusaknya
secara sengaja dan tidak sengaja juga faktor bencana
alam atau kerusakan alam.

6. Keterampilan

7. Bentuk : Unjuk Kerja/Produk


- Penghijauna Lingkungan sekolah
8. Sikap Profil Pelajar Pancasaila
1. Bergotong Royong
2. Mandiri
3. Bernalar kritis
4. Kreatif
9. Bentuk : observasi
- Ekosistem air tawar dan ekosistem sawah
Asesmen Sumatif Tes tertulis
1. Tes Tulis (PG)
1. Kelompok tumbuhan yang merupakan tingkatan satu gen
adalah….
A. Mangga manalagi, mangga geding, dan mangga
harum manis
B. Jambu, mangga dan pepaya
C. Kelapa sawit, kelapa gading dan aren
D. Aren, jambu dan kelapa sawit
E. Bawang merah, bawang putih dan bawang daun
2. Keanekaragaman jenis dapat terlihat dari adanya
perbedaan….
A. Bentuk, warna, ukuran dan penampilan
B. Bentuk, warna, jumlah, ukuran dan faktor pembawa
Bentuk Asesmen
sifat menurun
C. Morfologi dan anatomi
D. Tingkah laku dan gen
E. Morfolofgi dan tingkah laku
3. Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi
pada komunitas, ekosistem
dan spresies dapat menimbulkan
A. Varietas
B. Spesies baru
C. Populasi
D. Biodiversitas
E. Habitat baru
4. Di bawah ini merupakan ciri-ciri ekosistem air.

8|Page
1) Salinitas rendah
2) Variasi suhu tinggi
3) Penetrasi cahaya matahari kurang
4) Suhu air daerah tropis kurang lebih 250C
5) Adanya aliran air
6) Tidak diperngaruhi iklim dan suaca
Ciri-ciri ekosistem air tawar adalah….
A. (1), (2) dan (3)
B. (1), (2) dan (5)
C. (2), (3) dan (5)
D. (2),(3) dan (6)
E. (4),(5) dan (6)
5. Keanekaragaman jenis (spesies) tertinggi terdapat pada
ekoisitem….
A. Gurun
B. Hutan hujan tropis
C. Sawah
D. Mangrove
E. Sabana
2. Produk
- Penghijauan lingkungan sekolah
3. Observasi
- Ekosistem air tawar dan ekosistem sawah
7. Pengayaan dan Remedial
Kegiatan Pembelajaran Peserta didik dengan pencapaian tinggi diberikan pengayaan
dalam bentuk berupa kegiatan tambahan membaca modul ajar
pengayaan
Peserta didik yang menemukan kesulitan dalam memahami
konsep dapat diberikan materi tambahan berupa latihan mandiri
dengan guru (dilakukan ketika guru melakukan formatif
asesmen, dan peserta didik lainnya sedang beraktifitas).
Kegiatan Remedial 1. Peserta didik diberikan latihan soal untuk berlatih di luar jam
pelajaran
2. Peserta didik diberikan waktu khusus sebelum masuk kelas
pelajaran IPA, untuk berlatih bersama guru.

8. Refleksi Peserta Didik dan Guru


1. Apakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini?
2. Adakah hal menarik lainnya?
3. Cara belajar yang bagaimana yang paling membantumu
dalam mempratekkan pembelajaran?
4. Kesulitan apa saja yang kamu temui dalam belajar …ini?
Pertanyaan Kunci 5. Apakah kamu menemukan kesulitan dalam memahami
instruksi/perintah?
6. Bagaimana kamu dapat terus mempraktikkan keterampilan
ini?
7. Apakah kamu merasa puas memiliki ide untuk ………

C. Lampiran
Ayuk Ratna Puspaningsih dkk; Buku Siswa Ilmu Pengetahuan
Alam untuk SMA Kelas X, 2021, Kementrian Pendidikan ,
1. Bahan Bacaan Siswa
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

9|Page
1. Munawir. Modul Pembelajaran Biologi ;2020, Direktorat
SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2. Bahan Bacaan Guru
2. Irnaningtyas,BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XII;2018,
Erlangga
1. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada
makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk,
penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya
2. Gen adalah substansi kimia sebagai factor penentu sifat
keturunan
3. Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam
3. Glosarium satu jenis atau spesies makhluk hidup.
4. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang
terdapat pada mahluk hidup antar jenis
5. Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman
suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme di suatu habitat.

3. Munawir. Modul Pembelajaran Biologi ;2020, Direktorat


SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
4. Daftar Pustaka
4. Irnaningtyas,BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XII;2018,
Erlangga

Probolinggo, 18 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

SUPRIYADI, S.Pd, MM ABDUL MUNIB,S.Pd


NIP.19690510 199503 1 004 NIP.197707282022211005

10 | P a g e
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Materi Ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Lembar Observasi Sikap
4. Lembar Asesmen Diagnostik
5. Lembar Asesmen Formatif
6. Lembar Asesmen Sumatif
7. Lembar Rubrik Penilaian Formatif
8. Lembar Rubrik Penilaian Sumatif

1. Lembar Materi Ajar

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya
variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga
biodiversitas (biodiversity), keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen, jenis, dan
ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik dan
faktor lingkungan yang memengaruhi fenotip (ekspresi gen). secara garis besar keanekaragaman hayati
dibagi menjadi 3 tingkat yaitu sebagai berikut:

1. Keanekaragaman Gen
Perhatikan gambar berikut ini !

Gambar 1. Variasi ras manusia


Sumber : ashev-chenko.blogspot.com

Gen adalah substansi kimia sebagai factor penentu sifat keturunan. Gen terdapat dalam lokus
kromosom, kromosom ada dalam inti sel. Semua mahluk hidup yang ada dipermukaan bumi ini
mempunyai kearngka dasar komponen sifat menurun yang sama.

Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup.
Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip
(sifat) dan fenotip (penampakan luar) suatu makhluk hidup Keanekaragaman gen menunjukkan
adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan
berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran
daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Variasi dalam spesies ini disebut varietas.

Setiap individu tersusun atas banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang
karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banak variasinya. Hal ini terjadi
karena pada saat persilangan akan terjadi penggabungan gen-gen dari masing-masing individu melalui
sel kelamin.
Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi.

11 | P a g e
Gambar 2. Berbagai variasi warna bunga mawar
Sumber : seputarbahan.me

Perhatikan gambar tanaman mawar di atas dengan warna merah, putih dan kuning. Tanaman mawar
ini merupakan contoh keanekaragaman gen. Tanaman mawar yang beraneka warna memiliki
keanakeragaman tingkat gen dalam warna bunga. Contoh lain adalah warna kulit manusia yang
beraneka ragam sesuai dengan sebaran mereka tinggal.

Tingkat keanekaragaman gen ternyata tidak terdapat pada gen saja, melainkan ada juga faktor lain yang
berperan mempengaruhi keanekaragaman ini, yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu
merupakan interaksi antar gen dengan lingkungan. Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen
yang sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan
mempengarruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk. Contoh lingkungan mempengaruhi
keanekaragaman tingkat gen dapat dilihat dari jumlah sel darah merah yang hidup di dataran tinggi dan
yang hidup di pantai. Ternyata jumlah sel darah merah orang yang hidup di pegunungan lebih banyak
dibandingkan dengan yang hidup di pantai. Mengapa hal ini terjadi? Karena jumlah oksigen di
pegunungan lebih sedikit dari pantai. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen
orang yang hidup di pegunungan memiliki sel darah merahang lebih banyak. Sel darah merah berguna
untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

2. Keanekaragaman Jenis
Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan morfologis, anatomis, fisiologis
dan memiliki kemapuan untuk melakukan perkawinan dengan sesamanya sehingga meghasilkan
keturunan yang subur (fertile) untuk melanjutkan generasinya. mawar yang beraneka warna
memiliki keanakeragaman tingkat gen dalam warna bunga. Contoh lain adalah warna kulit manusia
yang beraneka ragam sesuai dengan sebaran mereka tinggal.

Tingkat keanekaragaman gen ternyata tidak terdapat pada gen saja, melainkan ada juga faktor lain yang
berperan mempengaruhi keanekaragaman ini, yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu
merupakan interaksi antar gen dengan lingkungan. Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen
yang sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan
mempengarruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk. Contoh lingkungan mempengaruhi
keanekaragaman tingkat gen dapat dilihat dari jumlah sel darah merah yang hidup di dataran tinggi dan
yang hidup di pantai. Ternyata jumlah sel darah merah orang yang hidup di pegunungan lebih banyak
dibandingkan dengan yang hidup di pantai. Mengapa hal ini terjadi? Karena jumlah oksigen di
pegunungan lebih sedikit dari pantai. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen
orang yang hidup di pegunungan memiliki sel darah merah yang lebih banyak. Sel darah merah berguna
untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

2. Keanekaragaman Jenis
Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan morfologis, anatomis, fisiologis
dan memiliki kemapuan untuk melakukan perkawinan dengan sesamanya sehingga meghasilkan
keturunan yang subur (fertile) untuk melanjutkan generasinya.

Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada mahluk hidup antar jenis.
Perbedaan antar jenis pada mahluk hidup yang termasuk pada satu keluarga (family) lebih mencolok
sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh

12 | P a g e
keanekaragaman jenis dapat dilihat dari keluarga kacang-kacangan. Ada kacang kapri, kacang tanah,
kacang hijau, kacang merah, kaang kedelai dan kacang panjang.

Gambar 3. Jenis-jenis kacang


Sumber : biologigonz.blogspot.com

3. Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang
satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam
aktivitas kehidupannya makhluk hidup selalu berinteraksi dan bergantung pada lingkungan
sekitarnya.Ketergantungan ini berkaitan dengan kebutuhan akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah,
cuaca, dan faktor abiotik lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan
cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Hal ini menunjukkan adanya
keanekragaman ekosistem.

Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena
adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).contoh keanekargaman ekosistem :
sawah, hutan, pantai.

Tipe-Tipe ekosistem
a. Ekositem Perairan (Akuatik)
Ekosistem perairan adalah komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup
(komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.
:
- Plaknton terdiri atas fitoplanktoon dan zooplankton. Organisme ini dapat berpindah tempat –
- Nekton merupakan organisme yang bergerak aktif (berenang) misalnya ikan dan katak
- Neuston merupakan organisme yang mengapung dipermukaan air misalnya serangga, air,
teratai, eceng gondok dan ganggang.
- Bentos merupakan organisme yang berada didasar perairan misalnya,udang, kepiting, cacing,
dan ganggang.
- Perifiton merupakan organisme yang melekat pada organisme lain misalnya ganggang dan
siput.

Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
1) Ekosistem air tawar
- Ekosistem air tawar memiliki ciri sebagai berikut:
- Memiliki kadar garam(salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendahd aripada cairan sel yang
makhluk hidup.
- Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
- Penetrasi atau masuknya cahaya matahari dibagi menjadi beberapa zona yaitu :
- Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari hingga kedasar
perairan.
- Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai kedalaman yang masih
dapat di tembus cahaya matahari.

13 | P a g e
- Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari. Di
daerah ini tidak ditemukan organisme fotosintetik (produsen), tetapi dihuni oleh hewan
pemangsa dan organisme pengurai.

2) Ekosistem Air laut


Ekosistem air laut memiliki ciri sebagai berikut :
- Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.
- Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
- Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.
- Memiliki variasi perbedaan suhu dibagian permukaan dengan di kedalaman.
- Terdapat arus air laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan
densitas (masa jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem


air laut dibagi menjadi beberapa zona (daerah), yaitu:
- Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman air kurang dari
200 meter. Organisme yang mampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.
- Zona twilight, merupakan daerah dengan kedalaman air 200- 2.000 meter. Cahaya matahari
remang-remang tidak efektif untuk fotosintesis.Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
- Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga selalu
gelap.kedalaman air lebih dari 2.000 meter.

Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ketengah
laut, yaitu :
- Zona litoral (pasang surut), merupakan daerah yang terendam saat terjadi dan seperti daratan
saat air laut surut.
- Zona neritik, merupakan daerah laut dangkal, kurang dari 200 meter. Zona ini dapat ditembus
cahaya matahari dan dihuni ganggang laut dan ikan.
- Zona batial, merupakan memiliki kedalam air 200-2.000 meter dan keadaannya remang-
remang. Di zona ini tidak ada produsen, melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang aktif
berenang), misalnya ikan.
- Zona abisal, merupakan daerah palung laut yang keadaannya gelap. Kedalaman air di zona
abisal lebih dari 2.000 meter. Zona ini dihuni oleh hewan predator, detritivor (permakan sisa
organisme), misalnya pengurai.

Macam-macam ekosistem air laut adalah sebagai berikut:


1) Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau palung laut yang gelap karena tidak dapat
ditembus oleh cahaya matahari. Pada ekosistem laut dalam tidak ditemukan produsen. Organisme yang
dominan, yaitu predator dan ikan yang pada penutup kulitnya mengandung fosfor sehingga dapat
bercahaya di tempat yang gelap.
2) Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu Karang terdapat di laut yang dangkal dengan air yang jernih. Organisme yang hidup
di ekosistem ini, antara lain hewan terumbu karang (Coelenterata), hewan spons (Porifera), Mollusca
(kerang, siput), bintang laut, ikan, dan ganggang. Ekosistem terumbu karang di Indonesia yang cukup
terkenal di antaranya TamanNasional Bawah Laut Bunaken.

3) Ekosistem Estuari
Ekosistem estuari terdapat di daerah percampuran air laut dengan air sungai. Salinitas air di estuari
lebih rendah daripada air laut, tetapi lebih tinggi daripada air tawar, yaitu sekitar 5 – 25 ppm. Di daerah
estuari dapat ditemukan tipe ekosistem yang khas, yaitu padang lamun (seagrass) dan hutan mangrove.
- Padang Lamun merupakan habitat pantai yang biasanya ditumbuhi seagrass. Tumbuhan ini
memiliki rizom dan serabut akar, batang, daun, bunga, bahkan ada yang berbuah. Seagrass
berbeda dengan alga karena mempunyai sistem reproduksi dan pertumbuhan yang khas.
14 | P a g e
Seagrass tumbuh menyebar membentuk padang rumput di dalam air dengan perpanjangan
rizom. Jenis hewan di padang lamun, antara lain kepiting renang (Portunus pelagicus), udang,
dan penyu.
- Ekosistem hutan mangrove terdapat di dae ah tropis hingga subtropis. Ekosistem ini idominasi
oleh tanaman bakau(Rhizophora sp.), kayu api (Avicennia sp.), dan bogem (Bruguiera sp.).
Tumbuhan bakau memiliki akar yang kuat dan rapat untuk bertahan di lingkungan berlumpur
yang mudah goyah oleh hempasan air laut. Akar napasnya berfungsi untuk mengambil oksigen
langsung dari udara. Tumbuhan bakau memiliki buah dengan biji vivipari yang sudah
berkecambah dan berakar panjangsaat masih di dalam buah sehingga langsung tumbuh ketika
jatuh ke lumpur. Hewan-hewan yang hidup di ekosistem ini, antara lain burung, buaya, ikan,
biawak, kerang, siput, kepiting, dan udang Hutan mangrove banyak terdapat di pesisir pulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Papua, Bali, dan Sumbawa.

4) Ekosistem pantai pasir


Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena deburan ombak air laut.
Di tempat ini angin bertiup kencang dan cahaya matahari bersinar kuat pada siang hari. Vegetasi atau
tumbuhan yang dominan adalah formasi pescaprae dan formasi barringtonia. Formasi pes-caprae
terdiri atas tanaman berbatang lunak dan berbiji (terna), misalnya Ipomoea pes-caprae, Vigna
marina, dan Spinifex littoreus. Formasi barringtonia terdiri atas perdu dan pohon, misalnya
Barringtonia asiatica, Terminalia catappa, Erythrina, Hibiscus tiliaceus, dan Hernandia. Hewan yang
hidup di pantai pasir, misalnya kepiting dan burung. Pantai pasir antara lain terdapat di Bali, Lombok,
Papua, Bengkulu, dan Bantul (Yogyakarta).

5) Ekosistem pantai batu


Sesuai dengan namanya, ekosistem pantai batu memiliki banyak bongkahan batu besar maupun batu
kecil. Organisme dominan di sini yaitu ganggang cokelat, ganggang merah, siput, kerang, kepiting, dan
burung. Ekosistem ini banyak terdapat di pantai selatan Jawa, pantai barat Sumatra, Bali, Nusa
Tenggara dan Maluku.

b. Ekosistem Daratan
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem darat
meliputi area yang sangat luas yang disebut bioma. Tipe bioma sangat dipengaruhi oleh iklim
sedangkan iklim dipengaruhi oleh letak geografis garis lintang dan ketinggian tempat dari permukaan
air laut.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma, yaitu sebagai berikut:

1) Hutan Hujan tropis


Hutan hujan tropis terdapat dalam wilayah Khatulistiwa, misalnya dalamlembah sungai Amazon,
Amerika selatan, Asia tenggara (Malaysia, Indonesia, Thailand), dan lembah sungai kongo. Hutan
hujan tropic mempunyai spesifikasi abiotik seperti di bawah ini. Memiliki siraman
hujan yang sangat deras antara 200-450 cm/tahun. Setiap tahun Matahari bercahaya dengan
temperatur lingkungan antara 21-30 derajat Celsius.

Gambar 4. Hutan Hujan Tropis


Sumber : diction.id

2) Bioma Gurun

15 | P a g e
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan
padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu
siang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam
hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat
besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai
pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki
akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara
lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

Gambar 5. Bioma Gurun


Sumber : ilmugeografi.com

3) Bioma Padang Rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik kebsubtropik. Ciri-cirinya adalah
curah hujan kurang lebih 25-30 cm pertahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air)
tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan
rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing
liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.

Gambar 6. Padang rumput


Sumber : german.fansshare.com
4) Bioma Hutan Gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah curah hujan merata
sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur).
Jenis pohon sedikit (10 s/d20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah,
bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

Gambar 7. Bioma Hutan gugur


Sumber : docplayer.info
5) Bioma Taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya
adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies

16 | P a g e
seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

Gambar 8. Bioma Taiga


Sumber: pinterest.com

6) Bioma Tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di
puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan
yang dominan adalah Sphagnum sp, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan
rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang
hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah
panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub,
beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

Gambar 9: Bioma Tundra


Sumber : andimanwno.wordpress.com
7) Sabana/Savana
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi pohon-pohon. Sabana terdapat didaerah tropis,
dengan curah hujan 90- 150cm/tahun, misalnya di Kenya (Afrika) dan Australia Utara. Sabana
dibedakan menjadi 2 macam yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran (beberapa
jenis pohon)

Gambar 10. Bioma Sabana/Savana


Sumber: pak.pandani.we, id
Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan,
keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di
Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan
erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan
tumbuhnya beragam jenis tumbuhan.

Artanti,Modul Pembelajaran SMA Kelas X, 2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal


PAUD DIKDAS dan DIKMEN

17 | P a g e
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

TIPE EKOSISTEM

Ketiga ekosistemdibawah ini memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari jenis tanaman, jenis
binatang, keadaan tanah, intensitas cahaya matahari dan curah hujan pada ketiga hutan tersebut.
Perbedaan yang terjadi pada ketiga daerah ini disebut dengan keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang terjadi
antar ekosistem.

1. Tuliskan macam-macam ekosistem darat 1


2. Sebutkan ciri-ciri masing-masing ekosstem !
3. Tuliskan masing-masing jenis dan rumbhan bioma tersebut !

3. Lembar Observasi Sikap

N0 Pelajara Pancasila Ya Tidak


1. Beriman,bertakwa kepadaTuhanYME
2. Berakhlak mulia
3. Berkebinekaan Global
4. Bergotong-royong
5. Mandiri
6. Bernalar Kritis dan Kreatif.

4. Lembar Asesmen Diagnostik


Dari BK

5. Lembar Asesmen Formatif

1. Kelompok tumbuhan yang merupakan tingkatan satu gen adalah….


A. Mangga manalagi, mangga geding, dan mangga harum manis
B. Jambu, mangga dan pepaya
C. Kelapa sawit, kelapa gading dan aren
D. Aren, jambu dan kelapa sawit
E. Bawang merah, bawang putih dan bawang daun
6. Keanekaragaman jenis dapat terlihat dari adanya perbedaan….
A. Bentuk, warna, ukuran dan penampilan
B. Bentuk, warna, jumlah, ukuran dan faktor pembawa sifat menurun
C. Morfologi dan anatomi
D. Tingkah laku dan gen
E. Morfolofgi dan tingkah laku
7. Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem
dan spresies dapat menimbulkan
A. Varietas B. Spesies baru C. Populasi

18 | P a g e
D. Biodiversitas E. Habitat baru
8. Di bawah ini merupakan ciri-ciri ekosistem air.
1) Salinitas rendah
2) Variasi suhu tinggi
3) Penetrasi cahaya matahari kurang
4) Suhu air daerah tropis kurang lebih 250C
5) Adanya aliran air
6) Tidak diperngaruhi iklim dan suaca
Ciri-ciri ekosistem air tawar adalah….
A. (1), (2) dan (3) C. (2), (3) dan (5) E. (4),(5) dan (6)
B. (1), (2) dan (5) D. (2),(3) dan (6)
9. Keanekaragaman jenis (spesies) tertinggi terdapat pada ekoisitem….
A. Gurun tropis D. Mangrove
B. Hutan hujan C. Sawah E. Sabana

6. Lembar Asesmen Sumatif

Pilihlah satu jawaban yang paling benar


1. Faktor yang membentuk keanekaragaman adalah….
A. Gen D. Perilaku
B. Kromosom E. Variasi gen dan perilaku
C. Gen dan lingkungan
2. Dua individu dalam satu jenis memiliki faktor genetic yang sama tetapi memiliki
fenotip yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh….
A. Lingkungan C. Keturunan E. Sumber makanan
B. Makanan D. Reproduksi
3. Kelompok yang merupakan tingkatan keanekaragaman jenis adalah…
A. Kelapa hijau, kelapa hybrid, kelapa gading
B. Kelapa, jeruk, mangga
C. Manga harum manis, manga gedong, mamgga golek
D. Salak pondoh, salak bali, salak condet
E. Jeruk bali, jeruk nipis, jeruk medan
4. Ekosistem darat dengan ciri-ciri:
- Curah hujan rendah jarum
- Evaporasi tinggi - Fauna berupa reptile
- Flora berdaun kecil dan berbentuk
- Maka bioma tersebut adalah…
A. Hutan C. Gurun E. Tundra
B. Gunung D. Savan
5. Hutan Bakau, sawah, kebun, sungai, terumbu karang, dan laut merupakan contoh
keanekaragaman hayati tingkat...
A. Gen C. Ekosistem E. individu
B. Spesies D. Populasi
6. Hewan yang terdapat pada zona persebaran mahluk hidup di wilayah barat
Indoneisa adalah…
A. Banteng C. Anoa berjambul
B. Komodo D. Kakaktua E. Cendarwasih
7. Karakteristik fauna oriental adalah….
A. Mamalia ukuran kecil D. Terdapat reptile besar
B. Mamalia berkantung E. Terdapat banyak jenis primate
C. Burung memiliki warna beragam
8. Tempat pelestarian dengan memindahkan flora atau fauna ke luar habitat aslinya
adalah …
A. Cagar alam Pangandaran B. Taman nasional Baluran
2|Page
C. Suaka margasatwa Ujung Kulon E. Taman Nasional Bukit Batu
D. Taman Safari Bogor
9. Flora Melanesia yang banyak terdapat di wilayah Indonesia Timur adalah….
A. Matoa C. Salak E. Sukun
B. Meranti D. Duren
10. Fauna endemik Indonesia adalah….
A. Berunga madu C. Burung D. Komodo
B. Harimau cendrawasih E. Tarsius

7.Lembar Rubrik Penilaian Formatif

N0 Kunci Jawaban Penjelasan


1. A. Mangga manalagi, Jenis mangga mempunyai berbagai variasi karena adanya
mangga gadung, faktor gen sehingga beda rasa dan penampakannya
dan mangga harum
manis
2. C. Morfologi dan Keanekaragaman jenis dapat ditemukan pada suatu
Anatomi komunitas yang dapat di temukan dari anatomi
3. D. Biodiversitas Variasi bentuk kehidupan yang khas dari ekosistem bioma
pada spesiesnya
4. A.1,2,3 Ciri-ciri air Tawar
- Salinitas rendah, di bawah 1 %
- Di pengaruhi iklim dan cuaca
- Suhu bervariasi sangat rendah
- Penetrasi masuknya cahaya kurang
5. B.Hutan hujan tropis Memiliki variasi yang lebih banyak dari yang lainnya

8. Lembar Rubrik Penilaian Sumatif

N0 KUNCI JAWABAN SKOR


1. C Gen dan lingkungan 10
2. A Lingkungan 10
3. C Kelapa, jeruk, mangga 10
4. C Gurun 10
5. C ekosistem 10
6. A Banteng 10
7. E Terdapat banyak jenis primata 10
8. D Taman Safari Bogor 10
9. A Matoa 10
10. D Komodo 10
Nilai Total 100

2|Page

Anda mungkin juga menyukai