A. Informasi umum
1. Identitas Sekolah
a. Sekolah : SMAN 1 Tebing Tinggi
b. Tahun Pelajaran : 2022/2023
c. Semester : 1/ Ganjil
d. Fase/Kelas :E/X
e. Alokasi Waktu : 6 x 2 JP
2. Materi Pembelajaran
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Peranannya
4. Media Pembelajaran
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
LDP • Papan tulis, spidol Buku guru dan siswa
D buku siswa
LKP sumber lain yang relevan
D
B. Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran
Pertemuan Ke- Tujuan
Pertama Mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem melal
ui kegiatan observasi
Kedua Mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia dengan menyajikan hasil pen
gamatan lingkungan
Ketiga Menyajikan hasil pengelompokkan keanakeragaman hayati berdasarkan dasar klas
ifikasi tertentu dalam bentuk poster
Keempat Mendeskripsikan manfaat keanekaragaman hayati dengan menyajikan data hasil p
aparan manfaat spesies tertentu dengan berbagai media
Kelima Menganalisis bioteknologi yang dapat diterapkan dalam pelestarian keanekaragam
hayati khususnya mengatasi kelangkaan keanekaragaman hayati dengan menyajik
an bagan proses bioteknologi dari hasil telaah artikel
Keenam Menciptakan solusi terhadap erosi keanekaragaman hayati yang ada di sekitarnya
melalui kampanye dengan berbagai media
2. Pemahaman Bermakna
Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik karena beberapa
alasan. Pertama, menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk hidup yang
mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di sekitar, maka manusia akan
mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya dengan layak. Kedua, memiliki manfaat
ekologis agar peserta didik paham bahwa keberadaan setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri
dalam mempertahankan lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi
organisme tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk mengatasinya. Ketiga melestarikan
sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup manusia.
Tumbuhan dan hewan yang hidup berinteraksi satu sama lain saling memberikan manfaat satu sama
lain, jika keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan lestari untuk sama-sama
dipergunakan.
3. Pertanyaan Pemantik
Hilangnya hutan di Indonesia
Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan peserta didik
untuk mengajukan satu pertanyaan menggunakan kata tanya
“Mengapa” atau “Bagaimana”
4. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
2. Ekosistem danau yang terbentuk dari keanekaragaman hayati gen dan jenis juga komponen a
biotik lainnya adalah kekayaan lingkungan untuk bisa menunjang kehidupan di sekitarnya. A
pa hal paling penting yang menyebabkan ekosistem memiliki nilai kebermafaatan tinggi sepe
rti itu? (tidak diberikan pada siswa berkebutuhan khusus)
A. Adanya faktor biotik dan abiotik khas danau seperti alga air tawar dan ikan sehingga ke
anekaragaman hayati semakin tinggi
B. Adanya faktor biotik khas danau seperti ikan dan ganggang yang menyebabkan ekosiste
m danau menjadi luas dan jadi sumber air
C. Jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda juga jenis airnya yang tawar sehingga bi
sa digunakan untuk sumber air sehari-hari
D. Faktor biotik seperti ikan, ganggang, kerang air tawar; yang berinteraksi dengan faktor
abiotik seperti air, tanah, udara, dan iklim
E. Adanya keadaan iklim dari ekosistem danau yang khas sehingga berbagai organisme bi
sa tumbuh dan berkembang.
3. Mana contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dari pilihan-pilihan di bawah ini?
A.
B.
C.
D
.
4. Apakah Anda setuju bahwa Gambar yang ditampilkan berikut merupakan keanekarag
aman tingkat gen? (tidak diberikan pada siswa berkebutuhan khusus)
A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal dari kelompok rimp
ang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai bumbu dari kelo
mpok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal dari kelompok rimp
ang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang (Zingiberaceae) dan bukan beras
al dari satu spesies yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat dan ada yang digu
nakan untuk bumbu masakan.
5. Hal apa yang paling menentukan bahwa organisme di bawah ini adalah contoh kean
ekaragaman hayati tingkat jenis?
Daftar Cek:
No. Nama Peserta Didik Indikator Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
3) Asesmen Sikap
Indikator:
1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
Remidial
a) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran ulang dila
kukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan c
ara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
b) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai K
KM, baik secara individu maupun kelompok.
Refleksi Guru dan Peserta Didik
Guru :
Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan?
Apakah siswa antusias mengikuti pembelajaran?
Siswa :
Materi apa saja yang dipelajari?
Materi apa yang sudah dipahami?
Materi apa yang belum dipahami?
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Tujuan Pembelajaran
Peserta Didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati gen, jenis, dan
ekosistem melalui kegiatan observasi.
Jawab :
3. Dari pertanyaan yang Anda tulis di nomor 1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok untuk me
milih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu Anda memahami keanekaragaman hayati ting
kat Gen, Jenis, dan Ekosistem.
a. Agar pertanyaan di nomor 2 terjawab, carilah data pendukung melalui bacaan kemudian tulis intinya
saja di tabel berikut.
b. Simpulkan berdasarkan data yang Anda catat di nomor 3 untuk menjawab pertanyaan yang dipilih ke
lompok di nomor 2
Jawab :
c. Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda penting untuk melengk
api jawaban Anda di nomor 4
Jawab :
d. Silahkan tulis jawaban dari pertanyaan nomor 2 hasil diskusi kelas (penyempurnaan jawaban nomor 4)
Jawab :
Lampiran 2. Sumber Bacaan
SUMBER BACAAN
Anda tentu sering memperhatikan lingkungan tempat Anda beraktivitas. Tidak hanya ada bangunan
dan Gedung, Anda juga akan mendapati organisme berupa hewan dan tumbuhan. Sekalipun di rumah, tentu
Anda tidak sendirian bukan? Selain ada keluarga, Anda juga pasti mendapati organisme lain seperti cicak,
nyamuk, lalat, laba-laba, kucing, anjing, ayam, tanaman hias, rumput, lumut, dan sebagainya. Setiap organisme
yang teramati memiliki ciri- ciri yang umum maupun khusus. Ciri umumnya seperti bernafas, bergerak,
berkembang biak, memberikan respon terhadap rangsang, tumbuh, dan lain-lain. ciri khususnya tentu Anda
lebih paham, bahwa organisme yang telah disebutkan sebelumnya satu sama lain pasti punya ciri khusus yang
tidak dimiliki oleh organisme lainnya.
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk, penampilan, perilaku, dan
lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa organisme sejenis berinteraksi dalam suatu populasi,
kemudian berbagai organisme berinteraksi dalam suatu komunitas, kemudian mahluk hidup dalam suatu
komunitas berinteraksi dengan benda-benda tidak hidup seperti udara, iklim, kelembaban, air, tanah, dan
sebagainya untuk membentuk ekosistem. Biologi mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga
tingkatan yaitu tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.
a. Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar berikut.
Kita barangkali pernah melihat atau sengaja mengamati keanekaragaman bentuk, penampilan dan
sifat-sifat lain pada suatu makhluk hidup. Misalnya, pada durian untuk tumbuhan dan ayam untuk hewan,
yang ternyata dalam jenis yang sama kita temukan banyak keragaman, baik dalam bentuk, penampilan,
ukuran maupun sifat-sifatnya. Kita mengenal adanya durian petruk, durian montong, durian lampung,
durian limau, durian timas dan sebagainya. Demikian juga pada hewan, seperti ayam, ada ayam cemani,
ayam pelung, ayam bangkok, dan ayam serama, dan ayam negeri. Ini merupakan bukti terdapatnya
keanekaragaman di dalam lingkungan jenis. Keanekaragaman ini dinamakan keanekaragaman genetik
atau keanekaragaman plasma nutfah. Pada keanekaragaman genetik, setiap jenis pada umumnya terdiri
atas beberapa populasi yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seperti
yang telah kita pelajari bersama bahwa seluruh warga suatu jenis itu memiliki kerangka dasar komponen
genetik yang sama. Akan tetapi, setiap dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor penyusun kebakaan. Faktor
inilah yang menentukan apakah seekor ayam itu berbulu putih, berjengger tunggal, berparuh tajam, dan
berbadan besar atau sifat lainnya. Untuk setiap yang tampak tadi atau yang tidak jelas terlihat, ada faktor
pengaturnya yang disebut dengan gen. Sekalipun individu-individu satu jenis itu memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama, setiap individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda,
tergantung pada tetuanya. Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu
yang bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman susunan faktor
genetik yang terkandung dalam jenis yang bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik yang tidak sama
dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang sama. Tetapi, walaupun masing-
masing individu itu memiliki susunan genetik yang berbeda, di dalam tingkat jenisnya akan terdapat
pengelompokan yang memungkinkan adanya kisaran kesamaan dalam taraf-taraf tertentu, membentuk
lungkang (pool) individu yang mempunyai kesamaan dalam kisaran lingkungan itu.
X.Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan seksual maupun secara buatan
dengan proses budi daya manusia. Hewan dan tumbuhan tertentu dibudidayakan untuk diambil
manfaatnya, misalnya persilangan antara tanaman anggrek atau persilangan antara bunga kamboja jepang
(Adenium) akan menghasilkan warna dan bentuk bunga yang beraneka ragam.
b. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species makhluk hidup di su
atu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis ma
hluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :Variasi dalam satu
famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka termasuk dalam satu kelompok Gramineae walaupu
n ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. jika dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis tu
mbuhan yang menyerupai rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka berbeda.
c. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini menggambarkan jenis individu apa
saja yang ada di sebuah lingkungan atau ekosistem. Faktor interaksi abiotik dan biotik komposisi jenis
populasi organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini. Jika kita lihat dari
komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam satu ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan
jenis yang tinggal dalam ekosistem tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan
fisik dan kimia di sekitarnya. Dengan demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan
jenis, faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai macam kombinasi
lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang dihasilkan pun akan berbeda pula. Perbedaan ini
juga terlihat pada gatra pencirian ekosistem, yaitu perbedaan energitika, pendauran hara, dan
produktivitasnya. Dari kenyataan di atas, memberikan kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman
ekosistem karena tidak mungkin suatu ekosistem yang ada itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan
unsur-unsur lingkungan fisik dan kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu
akan terdiri dari kombinasi jenis dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan
kombinasi ekosistem yang lain. Paling sedikit terdapat 47 ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita menjumpai berbagai
ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem
pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut, dan ekosistem danau. Masing- masing ekosistem tersebut
memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada ekosistem gurun kita akan menemukan beberapa
jenis hewan melata, serangga, dan beberapa tumbuhan seperti tumbuhan gurun, kaktus, rumput liar. Pada
ekosistem danau kita akan menemukan beberapa jenis hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan
invertebrata, dan beberapa tanaman air, seperti eceng gondok, ganggang, dan kiambang.
Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Pembelajaran
Rubrik:
Score Deskriptor
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6 indikator tersebut
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari 6 indikator
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari 6 indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 6 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 6 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 6 indikator
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Nama: Kelas:
2) Materi
Materi bias di lihat dari referensi buku maupun internet
3) Asesmen
Rubrik dan indicator
Skor
Jumlah organisme yang diidentifikasi
50
1-5
100
6 – 10 dan atau lebih dari 10
Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan kegiatan berik
ut sebagai pengayaan.
1) Aktivitas
Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang m
engalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta
didik.
Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajar
an klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran ulan
g dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakuka
n dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanya
an.
Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah menca
pai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
2) Materi
3) Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau Bapak/Ibu bisa membu
at soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
1. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang positif dan negative
proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah
dikemukakan di awal pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang
harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat
sebagai berikut.
2 Apakah saya sudah mengetahui apa saja keanekaragaman hayati khas Indonesia di
daerah saya?
3 Apakah saya sudah paham persebaran Flora dan Fauna di Indonesia?
4 Apakah saya sudah dapat mendeskripsikan bagaimana cara yang bisa saya lakukan
untuk menjaga keragaman flora dan fauna daerah?
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Tujuan Pembelajaran
Peserta Didik mampu Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/da
erah masing-masing melalui kegiatan observasi.
Jawab :
3. Untuk memudahkan pekerjaan, persilahkan Peserta didik untuk langsung mengisi format laporan di lanjutan
LKPeserta didik berikut.
1. Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi mengenai
berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”
Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”
2. Metode Pengamatan : pengamatan langsung, studi bacaan, wawancara *)
3. Waktu dan Lokasi
Nama Daerah (boleh Alamat) :
Waktu (hari dan Tanggal) :
4. Data hasil pengamatan
5. Kesimpulan
Lampiran 2. Sumber Bacaan
SUMBER BACAAN
Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi merupakan istilah yang
berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi. Istilah ini sering dikaitkan dengan jenis
(spesies). Keanekaragaman kehidupan di bumi sampai saat ini telah dipertelakan sekitar 1,4 juta jenis
tumbuhan dan hewan. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat
tinggi. Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik yang tidak dapat
ditemukan di tempat-tempat lain.
Dilihat dari segi wilayah biogegografis, Indonesia terjepit diantara dua wilayah, yaitu Indo-
Malaya atau Oriental dan Australis. Lokasi ini sangat strategis, senada dengan lokasi geografis
Indonesia yang juga terletak pada jalur perdagangan antara asia dengan afrika dan australia.
Keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat besar ini merupakan salah satu sumber daya alam
unggulan milik Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan untuk wisata dan kegiatan kebudayaan,
keanekaragaman hayati ini juga dapat dimanfaatkan menjadi obat atau bahan industri lainnya.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh adanya dangkalan sahul dan
dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora, fauna, dan manusia purba antara Asia
dengan Australia. Namun, kini dangkalan tersebut sudah berubah menjadi laut transgresi yaitu laut
Arafuru dan laut Jawa. Secara garis besar, flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu flora
dan fauna Asiatis, Peralihan, dan Australis. Sebelum kita membahas mengenai tiap-tiap jenis flora dan
fauna, kita akan membahas dulu mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna serta garis-garis yang membatasi persebaran flora dan fauna tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia adalah: 1)
Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat mempengaruhi karakteristik makhluk hidup yang
tinggal di wilayah tersebut; 2) Faktor Tanah, memiliki kandungan mineral dan nutrisi yang dapat
mempengaruhi kesuburan tanaman yang tumbuh di lokasi tersebut. Tentu saja, daerah dengan tanah
yang subur seperti delta sungai atau dataran aluvial akan memiliki keanekaragaman hayati yang jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan tanah gersang seperti gurun pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik
yang dimaksud disini adalah keberadaan hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya seperti bakteri
dalam suatu ekosistem; 4) Faktor Topografi, Selain mempengaruhi kondisi iklim lokal, topografi dan
bentukan relief muka bumi juga mempengaruhi sedimentasi serta erosi yang terjadi di permukaan
bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi tanah yang ada di wilayah tersebut; 5) Garis Wallace,
Weber, dan Lydekker, khusus mengenai pembagian imajiner ini akan dibahas sebagai berikut.
Perhatikan Gambar berikut.
B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di London. menetapkan
batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal sebagai Garis Lydekker, yang memisahkan
Wallacea di sebelah barat dengan Australia-Nugini di sebelah timur. Garis ini bertujuan untuk memisahkan
antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak
australis. Daerah yang ada di barat garis Lydekker merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai
Wallacea, sedangkan daerah yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora
dan fauna australis.
C. Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat keanekaragaman di planet bumi
ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang dimiliki tak dapat dibandingkan dengan daerah lainnya.
Indonesia, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini merupakan kawasan geografi tumbuhan Malesiana.
Kawasan ini memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan
berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian besar diantaranya terdapat di Indonesia. Sekitar 40%
marga di Malesiana adalah endemik dan memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku
Orchidaceae (keluarga anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan berkayu
suku Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki sekitar 386 jenis. Kekayaan flora di
Malesiana khususnya di Indonesia antara lain disebabkan oleh struktur vegetasinya yang kompleks. Pohon-
pohon yang tinggi dengan berbagai lapisan stratanya menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan
tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di bawahnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan dengan apa yang terdapat
di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas. Indonesia memiliki 11% jenis tumbuhan
berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah bakteri dan Cyanophyceae (ganggang biru) mencapai 300 jenis,
jamur 12.000 jenis dan algae 1800 jenis. Jumlah tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis tanaman
penghasil buah-buahan, 360 jenis tanaman sayuran, 70 jenis tanaman umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan
50 jenis tanaman rempah. Sementara tanaman obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana
74% diantaranya masih hidup liar. Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri
dari beberapa tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-merantian memiliki
nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Asia. Tanaman meranti-merantian
merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman khas wilayah Asia. Tanaman meranti termasuk dalam
kelompok pepohonan yang berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang berada di Indonesia
bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memproduksi barang-barang
menarik. Berbagai jenis nangka dan amoldi juga menghiasi tipe ini. Berbagai jenis bunga yang ada,
Anggrek menjadi tumbuhan jenis bunga satu-satunya yang merupakan tipe Asiatis atas hasil pembagian
dari garis Wallace. Bunga Anggrek banyak ditemukan di hutan-hutan di Indonesia. Bunga ini tumbuh
dengan menempel pada tumbuhan- tumbuhan yang lain. Namun meskipun bergantung pada tumbuhan lain
namun tidak menjadi parasit bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu melakukan fotosintesis secara
mandiri. Selain Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-pakuan dan pohon jati yang mendiami flora tipe
asiatis.
D. Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia yang termasuk kawasan
Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama zona orientalis di bagian barat mencakup
Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini
bersama-sama daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti harimau, macan kumbang, orang utan, banteng,
gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini merupakan fauna khas zona oriental. Kedua, zona Australia
yang meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian,
di kedua pulau tersebut dapat dijumpai hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota,
kakatua, dan cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona peralihan yang disebut
Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Di Sumatra
dan Maluku sebelah barat dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa
Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu- satunya terdapat di dunia, yaitu biawak komodo
di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung parkit. Secara keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia
memiliki paling sedikit 40 ribu jenis fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak dengan baik di benua
Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak ditemukan di benua Asia. Di Indonesia gajah
yang terkenal adalah gajah Sumatera. Selanjutnya yang juga terkenal sebagai binatang khas Sumatera
adalah harimau Sumatera. Namun sayangnya, kedua hewan ini sekarang banyak diburu untuk diambil
bagian tertentu dari tubuhnya kemudian selanjutnya dijual. Fauna selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan
garis Wallace adalah badak bercula satu dan banteng. Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga
dilihat sedang mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di negeri ini.
Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun cetak.
. 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi 3 Bagian
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan pelajar.
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI PEMBEL
AJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal Pendidikan Biol
ogi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49 https://www.neliti.com/id/publica
tions/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayati- melalui-pembelajaran-di-luar-kel
as-dan-tugas
Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1. Materi Ku
rikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Universitas Terbuka, J
akarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336 http://repository.ut.ac.id/4375/
Zubi, Teresa. 2017. Wallacea. Starfish Diving.
Blog. http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html
a. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (unt
uk kelas dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang ses
uai), dan mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) se
lama proses pembelajaran tatap muka (PTM).
Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikiri
mkan melalui link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KB
M)
Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan l
ink pre- test menggunakan aplikasi yang sesuai)
Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menyeb
utkan kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-
masing, hasil dari proses KBM pertemuan sebelumnya.
Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda menanya
kanalasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus dengan pak
aian sehari-hari
Inti Pemberian Stimul Bapak/Ibu, silahkan tampilkan gambar (untuk kelas PJJ) atau tunjukkan tana
us man rumput dan tanaman cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kel
as tatap muka.
Akan lebih baik jika Bapak /Ibu menggunakan produk hasil pengamatan dari
pertemuan kedua
Kemudian tanyakan kepada Peserta didik, “setujukah Anda jika saya mengat
akan bahwa kedua tanaman ini sama-sama berada pada kelompok tanaman ru
mput- rumputan? Dan Jika keduanya punah dari muka Bumi, maka tidak ada
dampak apapun bagi manusia”
Silahkan Bapak/Ibu akomodasi jawaban Peserta didik dengan tidak memben
arkan atau menyalahkan jawaban apapun yang dikemukakan.
Kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya akan disajikan dalam LKPeserta
didik.
Identifikasi Masal Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati Indon
ah esia di daerah Peserta didik masing-masing (pertemuan sebelumnya) per
silahkan Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2 tumbuhan.
Arahkan Peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.
jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan Peserta didik, harus d
isertakan alasannya.
Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, arahkan peserta didik untuk m
embuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar
Pengumpulan dan Kelompokkan Peserta didik ke dalam lima kelompok.
Pengolaan Data
Masing-masing kelompok mengamati gambar 4 organisme yang telah dipilih
dalam LKPD, kemudian hasil pengamatan dituliskan.
Bapak/Ibu harus menahan diri untuk tidak memberikan jawaban langsung ap
abila ada Peserta didik yang bertanya mengenai fungsi, atau manfaat dari ber
bagai organisme tersebut secara ekologi. Selalu arahkan untuk mencari sendi
ri jawaban yang benar.
Arahkan Peserta didik untuk mengamati dulu semua ciri morfologi dan perila
ku keempat organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki, berjalan dengan e
mpat kaki, berjalan dengan dua kaki, ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh ramb
ut, ditutupi oleh bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan insang,
bernafas dengan paru-paru, dapat memanjat, dll.
Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam LKPD dengan melakukan
pertanyaan Ya dan Tidak, kriteria di isi sendiri oleh Peserta didik berdasar
kan pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan pola dan contoh.
Pembuktian Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat dipresentasikan.
Bapak/ibu fasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi, memberikan tanggapan, s
anggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang telah disajikan.
Arahkan Peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran m
anfaat keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.
Penarikan Berdasarkan pembuktian di poin (e), arahkan peserta didik untuk menuliskan
Kesimpulan jawaban dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a) pada
LKPD yang dimiliki, dan berikan feedback nilai untuk Poster yang telah
ditampilkan. Produk sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai
keanekaragaman hayati dirampungkan.
Penutup Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, lalu berikan materi mengenai Bioteknologi.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman
yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
b.Perangkat Asesmen
1) Asesmen Formatif
Perhatikan Gambar dua hewan di bawah ini.
Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom yang dapat
Anda perhatikan berikut ini.
Bertulang Belakang
Rubrik:
Score Deskriptor
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator tersebut
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun dari indikator
3) Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
Daftar Cek Peserta Didik
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.
2.
… … dst.
2) Materi,
Untuk kelas PJJ, Bisa diakses di https://plantlet.org/plant-identification-terms/# Untuk
kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai materi)
3) Asesmen Pengayaan
(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai
Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan kegiatan ber
ikut sebagai pengayaan.
1) Aktivitas
Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang mengala
mi kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan y
ang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ad
a beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran ulang dilak
ukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan car
a penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KK
M, baik secara individu maupun kelompok.
2) Materi
(Terlampir)
3) Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Guru Pembimbing : Ismareni, S.Pd.,M.Pd.
Tujuan Pembelajaran
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster berdasar
kan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data satu spes
ies tertentu melalui Poster
Berdasarkan morfologi dari keempat organisme yang Anda pilih tersebut, setujukah Anda dengan pern
yataan berikut:
“Kesepuluh organisme tersebut berasal dari kelompok famili yang sama; dan Jika keempatnya punah dari
muka Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi kehidupan manusia”
2. Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut adalah, melalui
pohon dikotomi yang saya buat.
Berdasarkan pengisian nomor 2, maka kunci dikotominya adalah, (Perhatikan contoh).
P1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P2 Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3
P2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5
P3. Apakah mereka ………
Berdasarkan kegiatan nomor 1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada pernyataan Anda bahwa
Anda (menyetujui/tidak menyetujui)* pernyataan di awal LKPeserta didik?
dan manfaat
dan manfaat
dan manfaat
SUMBER BACAAN
Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica Takson Tumbuhan contoh Ursus americanus
Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat pertama kali
adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih dahulu, kemudian selanjutnya
diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi
karena selalu bercabang dua, jika dibuat bagannya maka akan seperti Gambar berikut.
Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun cetak.
Arifin, Z. . Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA Kelompok Kompetensi B ,
Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon Guru PPPK. https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/
Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta. http://penerbit.lipi.go.i
d/data/naskah1432194926.pdf
b.Perangkat Asesmen
1) Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang diakukan Peserta didik
dengan Indikator:
a. Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi keanekaragaman hayati terselamatkan deng
an Bioteknologi.
b. Latar belakang ide rasional dan realistis.
c. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
d. Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil diskusi dan saran guru.
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut
3) Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
a. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang positif dan negative
proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah
dikemukakan di awal pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang
harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat
sebagai berikut.
Refleksi untuk Peserta Didik
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti apa yang bisa saya lakukan untuk
melestarikan keanekaragaman hayati di daerah saya
menggunakan bioteknologi?
2 Apakah saya ingin melanjutkan kampanye untuk penyelamatan
lingkungan setelah pembelajaran selesai?
Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan apakah akan
lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial teaching:
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Guru Pembimbing : Ismareni, S.Pd.,M.Pd
Judul : Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi Erosi Keanekaragaman Hayati
Tujuan Pembelajaran
Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis bioteknologi (Modern dan
Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui tel
aah artikel
Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi Keanekaragaman hay
ati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media sosial
1. Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi Keanekaragaman hayati
melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut, silahkan ajukan ide atau usulan baru untuk
mencegah dan atau mengatasi erosi tersebut.
2. Simpulan yang dapat Anda ambil dari masing-masing artikel tersebut?
3. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja Bioteknologi dalam mengata
si erosi keanekaragaman hayati?
4. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam mengatasi erosi keanekaragaman
hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa, bagaimana, siapa, kapan, dan dimana)
5. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk diajukan alternatif pemec
ahan masalahnya
6. Berdasarkan pemilihan pertanyaan kelompok, buat rancangan untuk menyelesaikan permasalahan terseb
ut!
7. Rancangan dibuat secara berkelompok dalam bentuk outline, silahkan ditulis menggunakan word atau t
ulisan tangan.
8. Diskusikan dengan guru hasil rancangan anda.
9. Perbaiki rancangan hasil diskusi dengan guru
Presentasi Kelas
Kelompok Catatan untuk kelompok yang tampil Solusi/saran untuk kelompok yang tampil
II
III
IV
V
Lampiran 2. Sumber Bacaan
SUMBER BACAAN
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang sarjana pertanian
Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk menghasilkan suatu produk dari bahan baku
dengan bantuan organisme hidup. Ereky memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan
melalui bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran yang bermacam-macam bagi
setiap orang. Ada yang berpikir tentang pengembangan jenis hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa
genetika atau DNA rekombinan, yang lain bermimpi tentang sumber obat terapi yang lestari bagi umat manusia.
Beberapa malah memiliki visi untuk menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap hama
dan penyakit sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah populasinya. Jawaban dari pertanyaan ini
akan sangat beragam tergantung dari siapa yang kita tanya. Apakah semua ini merupakan definisi yang tepat
untuk istilah bioteknologi? Jawabannya adalah tidak. Pengertian yang sempit tidak dapat mendefinisikan
bioteknologi.
Bioteknologi adalah perpaduan yang harmonis antara biologi dan teknologi. Secara terminologi,
bioteknologi dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi, makhluk hidup dan produknya untuk
mengubah atau memperbaiki kesehatan umat manusia dan lingkungannya. Dengan merangkum semua
pengertian di atas maka bioteknologi dapat kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan
perekayasaan atas proses material dengan bantuan agen biologi untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa.
Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil alih dan menjadi revolusi baru dalam ilmu biologi,
melalui pengelolaan produk- produk alami menggantikan proses kimiawi dan industri.
Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang, seperti bioteknologi kesehatan,
bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat- obatan, bioteknologi pertanian, bioteknologi industri. Bioteknologi
merupakan ilmu dan sains masa depan yang menarik minat para ilmuwan, serta akan melahirkan suatu revolusi
besar dalam kehidupan kita dengan menunjukkan bagaimana cara hidup yang lebih nyaman, bebas dari berbagai
macam penyakit dan stres.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel,
teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi Komputasi, Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel
dan Kultur Jaringan, Teknologi Rekayasa Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika,
enzimologi, dan sebagainya. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun pada
tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan
metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin ilmu. Menurut
perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:
A. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk
menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Biotekno
logi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bi
dang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk ya
ng dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih je
las yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua pr
oses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit prim
er atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.
Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian, adalah sebagai berikut:
1) Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman yang berbeda varie
tas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling
mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang memiliki p
roduksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tah
an hama dan umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memi
liki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan um
ur panen pendek.
2) Hidroponik
3) Bioteknologi Modern (Melibatkan perubahan DNA organisme)
Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar se
cara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih. Dalam bioteknologi modern selain
menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian- bagian tubuh mikroorganisme, tumb
uhan, dan hewan. Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik
rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru d
engan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau me
nghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah dengan membuat organism
e transgenik. Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun pola gen
sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai dengan kebutuhan. Tek
nik ini dikenal juga dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu org
anisme ke organisme lain. Pengaturan pola genetik ini melibatkan penggunaan gen organisme lain yan
g disisipkan ke pita DNA organisme tertentu. Organisme yang menggunakan bagian gen organisme la
in di dalam tubuhnya dikenal dengan istilah organisme transgenik.
4) Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan informasi genetik dala
m tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama se
hingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh
hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama d
ilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yan
g diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada t
ahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), co
ntohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen). Kemudian, vektor kloning akan dimasuk
kan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri ters
ebut. Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan
transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya ada
lah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen,
metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (m
etode transfer DNA dengan bantuan listrik). Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk m
enghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tida
k mudah busuk.
5) Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya hewan transgenik meru
pakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertent
u dan cara penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pad
a hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berku
alitas, ikan yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi modern
mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin menonjol setelah adanya pen
elitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang kedokteran hampir sama dengan di biote
knologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi
modern karena dibantu oleh alat- alat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaks
in, antibiotika, dan hormon. Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa dan sej
enisnya. Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang jadi baan pertimbangan ilmuwan
untuk bisa selalu dijadikan renungan bagaimana meningkatkan kualitas produknya. Kita bisa ambil sal
ah satu contoh Beberapa kelebihan dan kekurangan dari aspek-aspek Bioteknologi tanaman sebagai b
erikut
Aspek Kelebihan Kekurangan
Keragaman Mudah dalam pertukaran plasma Meningkatkan keseragaman dan
genetic nutfah; sumber pemuliaan yang lebih kerentanan; erosi genetik
luas; sumber genetik bagi produk
baru; mengurangi kegagalan panen
Identifikasi Menghilangkan sifat-sifat yang tidak Mengabaikan kondisi dan kearifan lokal,
plasma diinginkan; pengembangan kultivar seperti hama dan penyakit lokal
nutfah baru lebih cepat
Perbanyakan Produksi tanaman baru dengan variasi Mengurangi potensi biologis jangka
kultivar yang luas; replanting dapat dilakukan panjang bagi tanaman
dalam musim tanam yang sama
Hama dan Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi organisme alami
penyakit menghilangkan hama dan penyakit dengan konsekuensi yang tidak kita
epidemik pahami
Plasma Kemudahan dalam penyimpanan Penyimpanan terkonsentrasi di beberapa
Nutfah jangka panjang negara yang berpotensi untuk
dieksploitasi atau diskriminasi
Lingkungan Pengembangan organisme yang Pelepasan mikroorganisme hasil rekayasa
mampu bertahan hidup pada genetika dapat mengganggu
lingkungan alam yang sulit keseimbangan alam
Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak. https://www.usd.ac.i
d/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB- XII_BIOTEKNOLOGI.pdf
http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian- lingkungan.html
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran- lingkungan-akibat-
tumpahan-minyak
Glossarium
Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan memiliki iklim tertentu.
Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan hasil interaksi antara
genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel setiap individu suatu
spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan berbagai variasi bentuk,
penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang dapat dibedakan
secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini jika direproduksi (secara seksual maupun
aseksual). Yang dapat disebut kultivar dengan demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau
hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk
menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan menghasilkan keturunan
yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri berbeda yang jelas.
Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari, bukan untuk berbiak.