Anda di halaman 1dari 37

MODUL AJAR / RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

10.6 – 10.11

A. Informasi Umum
1. Identitas Sekolah
a. Sekolah : MAN 3 Palembang
b. Tahun Pelajaran : 2022 – 2023
c. Semester :1
d. Fase / Kelas : Fase E / X
e. Alokasi Waktu : 21 JP ( 7 x pertemuan )

2. Materi Pembelajaran:
Keanekaragaman Hayati
• Konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem
• Keanekaragaman hayati Indonesia, flora dan fauna, serta penyebarannya
berdasarkan Garis Wallace dan Garis Weber
• Keunikan hutan hujan tropis Indonesia
• Pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia
• Upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia

3. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri, Berkebinekaan Global, Kreatif, Bernalar kritis,

4. Persiapan Pembelajaran
a. Materi Ajar (terlampir), Gurusilahkan mencetaknya untuk dipergunakan saat
pembelajaran.
b. Rubrik penilaian (terlampir)

5. Metode/Model Pembelajaran yang digunakan


a. Pendekatan pembelajaran : Lingkungan
b. Model Pembelajaran :
Discovery Learning (pertemuan 1 s.d. 3) dan Problem Based Learning
(Pertemuan 4)
c. Metode : Ceramah interaktif dan Diskusi

B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran bagi Peserta Didik (peserta didik)
a. peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai Keanekaragaman
Hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
b. peserta didik mampu mendeskripsikan Keanekaragaman Hayati Indonesia di tempat
tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.
c. peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH)
dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi dua kingdom (Animalia dan Plantae)
melalui presentasi kelas.
d. peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan
secara lisan dan atau tayangan
e. peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
f. peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di
media sosial

2. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat pertama yang perlu dikuasai peserta didik adalah
pemahaman mengenai berbagai jenis keanekaragaman hayati (KH) dari tingkat gen,
jenis, hingga ekosistem. Pengetahuan prasyarat kedua yang perlu dikuasi peserta didik
agar tercapai tujuan pembelajaran adalah mengenai penguasaan dasar klasifikasi.
Tahapan klasifikasi mahluk hidup itu ada tiga, yaitu 1) Melakukan identifikasi mahluk
hidup; 2) Melakukan pengelompokan mahluk hidup; dan 3) Melakukan pemberian nama
mahluk hidup tersebut.
Melakukan klasifikasi makhluk hidup bisa dilakukan dengan mengamati morfologi,
anatomi, fisiologi, kromosom, serta tingkah laku organisme tersebut. Pengamatan
mengenai Kromosom sulit untuk diamati, karena memerlukan alat dan proses khusus
agar kromosom bisa terlihat. Oleh sebab itu, pandu peserta didik untuk mengidentifikasi
morfologi serta tingkah lakunya saja dahulu sebagai tahap awal melakukan klasifikasi
ini. Gunakan alat pembanding seperti gambar, spesimen (awetan hewan ataupun
tumbuhan), kunci identifikasi (ini untuk hewan ataupun tumbuhan yang sudah diketahui
namanya).

3. Pemahaman bermakna
Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik karena
beberapa alasan. Pertama, menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis
mahluk hidup yang mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di
sekitar, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya
dengan layak. Kedua, memiliki manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa
keberadaan setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan
lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi organisme
tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk mengatasinya. Ketiga melestarikan
sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup
manusia. Tumbuhan dan hewan yang hidup berinteraksi satu sama lain saling
memberikan manfaat satu sama lain, jika keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan
tanah akan lestari untuk sama-sama dipergunakan.

4. Pertanyaan pemantik di awal pertemuan untuk bisa memahami kebermaknaan


mempelajari mengenai Keanekaragaman Hayati. (silahkan dipilih salah satu
stimulus yang paling sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas)
a. Perhatikan infografis berikut

https://images.app.goo.gl/NWENd2Vx4bFc5j1c7

Berdasarkan infografis tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

b. Perhatikan grafik berikut

https://www.globalforestwatch.org/blog/id/data-and-research/data-kehilangan-
tutupan-pohon-global-2019/

Berdasarkan grafik tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

c. Perhatikan tayangan video berikut


https://youtu.be/1JNkNR63YLI
Berdasarkan video tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

d. Perhatikan Gambar berikut

https://images.app.goo.gl/dG61Lfot7w4xZHXi7
https://images.app.goo.gl/5HRNkPGh3TGGQ4F18

Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

5. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan Ke-1 (3 JP x 45’)


Tujuan :
peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman
hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.

a. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
o Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
o Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem; atau bisa diunduh dari internet dengan link
Rekomendasi : Irnaningtyas. 2019. Buku Paket Biologi Kelas X. Erlangga.
o Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera

b. Kegiatan Pembelajaran (4 JP)


1) Pembukaan (15 Menit)
a) Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik
b) peserta didik melakukan pre-test
c) Guru melakukan apersepsi dengan m enyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik
d) Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
e) Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernah memperhatikan
mengapa wajah Anda walaupun ada kemiripan, tapi tampak berbeda dengan
kakak atau adik meskipun berasal dari orang tua yang sama? ”
2) Kegiatan Inti
a) Pemberian stimulus
mengajak peserta didik menuju luar kelas untuk mengarahkannya
memperhatikan halaman/kebun/taman yang ada di sekolah. Kemudian pilih dua
jenis rumput yang berbeda atau dua jenis daun dari pohon yang berbeda
yang memiliki kemiripan bentuk dan arahkan peserta didik menemukan
perbedaan dan persamaannya
 Berikan kesempatan pada peserta didik bertanya dengan menggunakan kata tanya
“apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
 Persilahkan peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang mereka
ajukan di LKPD yang telah diberikan.

b) Identifikasi masalah
 Kelompokan peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok
 Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap peserta didik dalam
LKPD, arahkan peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling
penting yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
 Peserta didik menemukan jawabannya sendiri di dalamnya kelompoknya.

c) Pengumpulan dan pengolahan data


 Guru memberikan materi (terlampir) kepada peserta didik untuk membantu
menemukan jawaban dari pertanyaan.
 Guru membantu dan mengarahkan peserta didik menemukan jawaban di setiap
kelompok dengan memberikan jawaban-jawaban tidak langsung.
Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan peserta didik, peserta didik
menyimpulkan jawaban dan mencatatnya di LKPD.

d) Pembuktian
 Hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dicatat dalam LKPD,
kemudian dikemukakan oleh peserta didik di kelas.
 Guru mempersilahkan peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan,
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau pertanyaan.
 Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-temannya
tersebut.

e) Menarik kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan d), Guru persilahkan peserta didik untuk
menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih dan diajukan
di kegiatan b) pada LKPD masing-masing.

3) Penutup
 Membuat kesimpulan.
Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan mengenai deskripsi
keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem.
 Post-test
 Penugasan
 Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk dipelajari oleh
peserta didik.
 Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman
yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
 Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari
materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti pengertian keanekargaman
hayati?
2 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati gen dan jenis?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah saya sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
lingkungan tempat tinggal saya?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti pengertian
keanekargaman hayati?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati gen dan jenis?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah 90% sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah 90% peserta didik sudah mengidentifikasi apa
saja yang bisa dilakukan untuk melestarikan
keanekaragaman hayati di lingkungan tempat
tinggalnya?
6 Apakah peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?
Guru menyimpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu adanya pengulangan
pembelajaran

c. Perangkat Asesmen
1) Asesmen formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan Anda pilih jawaban yang paling tepat! (setiap poin bernilai 20)
1. Pilih contoh keanekaragaman hayati tingkat gen yang paling tepat dari pasangan
organisme berikut ini!
A. Ayam hutan – Burung
B. Ayam hutan – Burung unta
C. Singa jantan – Singa betina
D. Kucing – Tikus
E. Cicak – Tokek

2. Ekosistem danau yang terbentuk dari keanekaragaman hayati gen dan jenis juga
komponen abiotik lainnya adalah kekayaan lingkungan untuk bisa menunjang
kehidupan di sekitarnya. Apa hal paling penting yang menyebabkan ekosistem
memiliki nilai kebermafaatan tinggi seperti itu?
A. Adanya faktor biotik dan abiotik khas danau seperti alga air tawar dan ikan
sehingga keanekaragaman hayati semakin tinggi
B. Adanya faktor biotik khas danau seperti ikan dan ganggang yang menyebabkan
ekosistem danau menjadi luas dan jadi sumber air
C. Jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda juga jenis airnya yang tawar
sehingga bisa digunakan untuk sumber air sehari-hari
D. Faktor biotik seperti ikan, ganggang, kerang air tawar; yang berinteraksi dengan
faktor abiotik seperti air, tanah, udara, dan iklim
E. Adanya keadaan iklim dari ekosistem danau yang khas sehingga berbagai
organisme bisa tumbuh dan berkembang.

3. Mana contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dari pilihan-pilihan di bawah ini?

A. B.

C. D.
E.
4. Apakah Anda setuju bahwa Gambar yang ditampilkan berikut merupakan
keanekaragaman tingkat gen?

A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal dari kelompok
rimpang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai bumbu dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal dari kelompok
rimpang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang (Zingiberaceae) dan bukan
berasal dari satu spesies yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat dan ada yang
digunakan untuk bumbu masakan.

5. Hal apa yang paling menentukan bahwa organisme di bawah ini adalah contoh
keanekaragaman hayati tingkat jenis?

A. Memiliki genus yang sama


B. Memiliki famili yang sama
C. Memiliki variasi yang sama
D. Memiliki spesies yang sama
E. Memiliki kingdom yang sama

2) Asesmen Diskusi
Indikator:
1) Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD (adanya
pertanyaan, data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
2) Hasil original dari diskusi kelompok

Rubrik:
Score Deskriptor
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/2) x 10 = Nilai

Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.        
2.        
… … dst.      

3) Asesmen Sikap
Indikator:
1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.

d. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem)

Nama : ____________ Kelas : _____________


Kelompok : ____________ Tanggal. : _____________

A. Tujuan:
3. Agar
Anda pertanyaan
mampu di no.2 dan
membedakan terjawab, carilah data mengenai
mendeskripsikan pendukungkeanekaragaman
melalui bacaan hayati
(Anda gen,
bolehjenis,
mencari
dan
dengan melalui
ekosistem menelusuri internet),
kegiatan kemudian tulis intinya saja di tabel berikut. Perhatikan contoh di no.1.
observasi.

B. No.
Kegiatan: Data Judul Buku/Yang dibaca
Anda1 akan dipandu
Contoh: oleh Guru untuk
keanekaragaman gen melakukan pengamatanBiologi
ada 3 jenis …dst… di lingkungan tempat tinggal
kelas X, Irnaningtyas, atau di
2019.
lingkungan sekolah. Kesimpulan hasil pengamatan akan ditampilkan dan didiskusikan bersama Guru
dan rekan-rekan sekelas.

C. Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
1. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan pengamatan
yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.

a. ______

b. ______

c. ______

2. Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok
untuk memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu Anda memahami
4. keanekaragaman hayati tingkat
Simpulkan berdasarkan Gen,Anda
data yang Jenis, catat
dan Ekosistem.
di no.3 untuk menjawab pertanyaan yang dipilih
kelompok di no.2

a. ______

5. b. ______
Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda penting untuk
melengkapi jawaban Anda di no. 4.

c. ______

6. Silahkan tulis jawaban dari pertanyaan no.2 hasil diskusi kelas (penyempurnaan jawaban no.4)

Lanjutan…
2. Materi (Gurubisa mengakses materi ini pada link
http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.peserta didikf
Setiap organisme yang teramati memiliki ciri-ciri yang umum maupun khusus. Ciri
umumnya seperti bernafas, bergerak, berkembang biak, memberikan respon terhadap
rangsang, tumbuh, dan lain-lain. ciri khususnya tentu Anda lebih paham, bahwa organisme
yang telah disebutkan sebelumnya satu sama lain pasti punya ciri khusus yang tidak dimiliki
oleh organisme lainnya.
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk,
penampilan, perilaku, dan lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa organisme
sejenis berinteraksi dalam suatu populasi, kemudian berbagai organisme berinteraksi dalam
suatu komunitas, kemudian mahluk hidup dalam suatu komunitas berinteraksi dengan benda-
benda tidak hidup seperti udara, iklim, kelembaban, air, tanah, dan sebagainya untuk
membentuk ekosistem. Biologi mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga
tingkatan yaitu tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.

A. Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar berikut.

https://images.app.goo.gl/v1Wwc4Um1EVuXAsS6
https://images.app.goo.gl/NwxEKQBXrjnkNWQ17

Pada keanekaragaman genetik, setiap jenis pada umumnya terdiri atas beberapa
populasi yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seperti yang
telah kita pelajari bersama bahwa seluruh warga suatu jenis itu memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama. Akan tetapi, setiap dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor
penyusun kebakaan. Faktor inilah yang menentukan apakah seekor ayam itu berbulu putih,
berjengger tunggal, berparuh tajam, dan berbadan besar atau sifat lainnya. Keanekaragaman
gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan seksual maupun secara buatan dengan
proses budi daya manusia. Hewan dan tumbuhan tertentu dibudidayakan untuk diambil
manfaatnya, misalnya persilangan antara tanaman anggrek atau persilangan antara bunga
kamboja jepang (Adenium) akan menghasilkan warna dan bentuk bunga yang beraneka
ragam.

Berbagai jenis Adenium


(https://images.app.goo.gl/vHUH9CJLUALRYRzb9)
B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species
makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok
hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka termasuk dalam
satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. jika
dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis tumbuhan yang menyerupai
rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka berbeda.
Perhatikan Gambar berikut.

https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
GTNiAmkhSDbfHyZw9 V8MeNz2zYxt4k7mj6
Padi Sereh

C. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini menggambarkan
jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau ekosistem. Faktor interaksi abiotik
dan biotik komposisi jenis populasi organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman
tingkat ekosistem ini. Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam
satu ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam ekosistem
tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan fisik dan kimia di
sekitarnya. Dengan demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis,
faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun ekosistem itu.

Pertemuan Ke-2 (3 JP x 45’)


Tujuan :
Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal
masing-masing melalui kegiatan observasi.

e. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera
f. Kegiatan Pembelajaran (4 JP)
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
c. Peserta didik melakukan pre-test
d. Guru melakukan apersepsi dengan m enyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem untuk
mengingatkan materi di pertemuan sebelumnya.
e. Guru membagikan LK Peserta didik yang akan digunakan dalam pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Apakah Anda sudah tau apa saja
tumbuhan dan hewan khas yang dimiliki oleh daerah kita? ”

2. Kegiatan Inti (150 menit)


a. Pemberian Stimulus
Guru mengajak peserta didik memperhatikan Gambar keanekargaman hayati khas
Indonesia (terlampir), kemudian arahkan Peserta didik mengidentifikasi hewan dan
tumbuhan apa saja yang merupakan khas daerah tempat tinggalnya.

Gambar 1. Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia


http://lipi.go.id/berita/single/mari-selamatkan-keanekaragaman-hayati/3897

b. Identifikasi Masalah
 Kelompokan Peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok
 Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap Peserta didik dalam
LKPD, arahkan Peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling
penting yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
 Guru mengutarakan pertanyaan terpilih tersebut akan dicari jawabannya sendiri
oleh kelompoknya.
c. Pengumpulan data
 Guru memberikan materi (terlampir) kepada Peserta didik untuk membantu
menemukan jawaban dari pertanyaan.
 Guru membantu dan mengarahkan Peserta didik menemukan jawaban di setiap
kelompok dengan memberikan jawaban-jawaban tidak langsung.
 Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan Peserta didik, Peserta didik
menyimpulkan jawaban dan mencatatnya di LKPeserta didik.
d. Pengolahan Data dan membuat laporan
 Guru memfasilitasi Peserta didik untuk bisa mengolah data ke dalam bentuk
tabel yang disediakan dalam LKPD
 Arahkan Peserta didik membuat laporan sesuai format yang disediakan dalam
LKPD.
 Laporan boleh ditulis langsung menggunakan alat tulis yang dimiliki Peserta
didik, atau bagi kelas yang memiliki fasilitas tablet/computer, bisa langsung
membuatnya berupa soft file word atau tayangan power point.
e. Pembuktian
 Hasil pengumpulan dan pengolahan data dalam bentuk laporan dan atau
tayangan power point, kemudian dikemukakan oleh Peserta didik di kelas.
 Gurumempersilahkan Peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan,
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau pertanyaan.
 Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-temannya
tersebut apabila menemui kesulitan.
f. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan e), Gurupersilahkan Peserta didik untuk
menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih dan diajukan di
kegiatan b) pada LKPeserta didik masing-masing.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Guru membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai keanekaragaman
hayati Indonesia yang khas terdapat di tempat tinggal masing-masing.
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan
 Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk dipelajari oleh
Peserta didik.
 Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman yang
akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal.

g. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan hasil observasi yang Anda
lakukan
Soal nomor 1.
Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau nama
latinnya akan menambah poin nilai.
Soal nomor 2.
Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan sebanyak
mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau nama latinnya
akan menambah poin nilai.
Soal nomor 3.
Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah
jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?
Soal nomor 4.
Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda menjadi
langka/punah?
Soal nomor 5.
Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus langka
menjadi lestari kembali?

2. Asesmen Unjuk Kerja Laporan


Indikator (ada enam) :
a. Adanya latar belakang (alasan) yang mendasari dilakukannya pengamatan
b. Adanya tujuan dilakukannya pengamatan
c. Adanya waktu, metode, dan lokasi pengamatan
d. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan
e. Adanya hasil pengamatan berupa tabel atau paparan
f. Adanya kesimpulan sesuai dengan tujuan

Rubrik
Score Deskriptor
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6 indikator tersebut
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari 6 indikator
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari 6 indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 6 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 6 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 6 indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan


dengan cara : (score/6) x 10 = Nilai
Daftar Cek Peserta Didik:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4 5 6
1.        
2.        
… … dst.
3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut Score ini bisa
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator dikonversi menjadi
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator puluhan dengan cara
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator : (score/4) x 10 =
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari Nilai
indicator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          

Indikator bekerja sama/gotong royong (ada empat):


a. Bekerja sama
b. Berkomunikasi positif
c. Tanggap terhadap keadaan
d. Mau berbagi hal-hal positif

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut Score ini bisa
dikonversi
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
menjadi puluhan
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
dengan cara :
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator (score/4) x 10 =
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari Nilai
indikator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          
2. Materi
Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi merupakan istilah
yang berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi. Istilah ini sering dikaitkan
dengan jenis (spesies). Keanekaragaman kehidupan di bumi sampai saat ini telah dipertelakan
sekitar 1,4 juta jenis tumbuhan dan hewan. Indonesia merupakan negara dengan
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai
flora.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh adanya dangkalan
sahul dan dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora, fauna, dan manusia
purba antara Asia dengan Australia. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora
dan Fauna di Indonesia adalah: 1) Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat
mempengaruhi karakteristik makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut; 2) Faktor
Tanah, memiliki kandungan mineral dan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesuburan
tanaman yang tumbuh di lokasi tersebut. Tentu saja, daerah dengan tanah yang subur seperti
delta sungai atau dataran aluvial akan memiliki keanekaragaman hayati yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan tanah gersang seperti gurun pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik yang
dimaksud disini adalah keberadaan hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya seperti
bakteri dalam suatu ekosistem; 4) Faktor Topografi, Selain mempengaruhi kondisi iklim
lokal, topografi dan bentukan relief muka bumi juga mempengaruhi sedimentasi serta erosi
yang terjadi di permukaan bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi tanah yang ada di
wilayah tersebut; 5) Garis Wallace, Weber, dan Lydekker, khusus mengenai pembagian
imajiner ini akan dibahas sebagai berikut.

Perhatikan Gambar berikut.

Gambar yang menunjuukan Garis Imajiner Wallace, Weber, dan Lydekker.


http://www.starfish.ch/Zeichnung/Karten/Wallaceline.gif

A. Garis Wallace dan Garis Weber


Jika Anda pernah mendengar mengenai kedua garis ini, Anda tidak perlu
membayangkan bahwa garis tersebut nyata ada dan nampak oleh indera mata. Kedua garis ini
merupakan garis khayal atau tidak nyata yang hanya ditampilkan pada peta saja. Garis ini
membagi dan memisahkan Indonesia menjadi tiga wilayah bagian. Garis-garis ini bahkan
sangat rekat dengan persebaran flora dan fauna pada wilayah Indonesia. Karena Indonesia
dibagi menjadi tiga bagian maka garis yang membaginya terdiri dari dua garis.
Garis ini merupakan sebuah garis khayal yang memisahkan Indonesia pada bagian
Tengah dan Indonesia pada bagian Timur. Garis ini dibuat karena kedua daerah di Indonesia
ini memiliki karakteristik flora dan fauna yang sangat berbeda. Penemu garis ini adalah
seorang ilmuwan bernama Alfred Russel Wallace. Wallace mulai menyadari bahwa ada
perbedaan flora fauna pada kedua daerah tersebut setelah mengunjungi Hindia Timur sekitar
abad ke 19. Seperti penemunya, garis ini kemudian diberi nama yang sama yaitu garis
Wallace. Alfred Russel Wallace membuat sebuah penelitian yang menunjukkan hasil adanya
perbedaan hewan di Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat.
Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia menjadi dua bagian. Jika garis
sebelumnya membagi Indonesia bagian timur dan juga bagian barat, maka garis weber ini
membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan bagian timur. Karena garis weber membagi
Indonesia menjadi timur dan tengah maka letaknya juga tepat membelah Indonesia bagian
timur dan Indonesia bagian tengah. Secara lebih tepat, garis ini terletak diantara pulau Papua
dan pulau Sulawesi.
Garis Wallace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi dengan pulau
Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini berada diantara pulau Lombok
dan pulau Bali. Garis ini membagi wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara menjadi beberapa
wilayah yaitu Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga
Timor. Wilayah-wilayah ini masuk pada tipe Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini
memiliki ciri khas tersendiri pada jenis faunanya. Salah satu wilayah yang mempunyai jenis
fauna paling khas adalah Pulau Sulawesi. Contoh binatang atau fauna khas Sulawesi adalah
sapi hutan.

B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di London.
menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal sebagai Garis Lydekker,
yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan Australia-Nugini di sebelah timur. Garis
ini bertujuan untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur
yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis
Lydekker merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah
yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna
australis.

Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat keanekaragaman di
planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang dimiliki tak dapat dibandingkan
dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini merupakan kawasan
geografi tumbuhan Malesiana. Kawasan ini memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan
terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian
besar diantaranya terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan
memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae (keluarga
anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan berkayu suku
Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki sekitar 386 jenis.
Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara lain disebabkan oleh struktur
vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi dengan berbagai lapisan stratanya
menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan
lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di bawahnya.

Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia yang
termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama zona orientalis di
bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Sumatra, Kalimantan,
Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti
harimau, macan kumbang, orang utan, banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini
merupakan fauna khas zona oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan
Kepulauan Aru yang terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau
tersebut dapat dijumpai hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota, kakatua,
dan cendrawasih.

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun
cetak.
__. 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi 3 Bagian
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan pelajar.
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI
PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayati-
melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1. Materi
Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Universitas
Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/
Zubi, Teresa. 2017. Wallacea. Starfish Diving. Blog.
http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html
Pertemuan Ke-3 (6 JP x 45 menit’)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam
bentuk poster berdasarkan klasifikasi alami
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan secara
lisan dan atau tayangan

h. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPeserta didik)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): laptop, atau PC, printer dengan hasil
berwarna, dan kertas film.
i. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik Guru
mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
b. Peserta didik melakukan pre-test
c. Guru melakukan apersepsi dengan m enyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menyebutkan
kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-masing, hasil
dari proses KBM pertemuan sebelumnya.
d. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda menanyakan
alasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus dengan pakaian
sehari-hari? ”

2. Kegiatan inti (240 menit)


a. Pemberian stimulus
 Guru menampilkan gambar

https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
Wy5TZSe9rXK44eS38 RRDKyqAc5z3ZgfHy9
 Kemudian menanyakan kepada Peserta didik, “setujukah Anda jika saya
mengatakan bahwa kedua tanaman ini sama-sama berada pada kelompok
tanaman rumput-rumputan? Dan Jika keduanya punah dari muka Bumi, maka
tidak ada dampak apapun bagi manusia”
 Guru mengakomodasi jawaban Peserta didik dengan tidak membenarkan atau
menyalahkan jawaban apapun yang dikemukakan.
 Kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya akan disajikan dalam LKPeserta
didik.

b. Identifikasi masalah
 Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati Indonesia
di daerah Peserta didik masing-masing (pertemuan sebelumnya) persilahkan
Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2 tumbuhan.
 Mengarahkan Peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.
 jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan Peserta didik, harus
disertakan alasannya.
 Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, arahkan peserta didik untuk
membuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar

c. Pengumpulan dan Pengolahan data (bekerja secara berkelompok)


Guruyang kegiatannya Asyncronous dapat mengarahkan Peserta didik melakukan
perekaman video masing-masing kelompok saat bekerja, lalu link rekaman dikirim
kepada guru atau diunggah ke drive kelas.
 Kelompokkan Peserta didik ke dalam lima kelompok.
 Masing-masing kelompok mengamati gambar 4 organisme yang telah dipilih
 Guru mengarahkan Peserta didik untuk mengamati dulu semua ciri morfologi dan
perilaku keempat organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki, berjalan dengan
empat kaki, berjalan dengan dua kaki, ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh rambut,
ditutupi oleh bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan insang,
bernafas dengan paru-paru, dapat memanjat, dll.
 Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam LKPD dengan melakukan
pertanya Ya dan Tidak, kriteria di isi sendiri oleh Peserta didik berdasarkan
pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan pola dan contoh.

 Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan pohon dikotomi sebagai berikut.


1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 3
2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

 Selanjutnya, Peserta didik dibimbing untuk membuat kunci determinasi yang


akan dituangkan sebagai bagan determinasi dalam bentuk poster.
 Ingatkan Peserta didik untuk menjawab pertanyaan kedua mengenai “setujukan
Anda, Jika organisme yang diamati tersebut punah dari muka Bumi, maka tidak
ada dampak apapun bagi manusia?”

d. Pembuktian
 Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat dipresentasikan.
 Guru memfasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi, memberikan tanggapan,
sanggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang telah disajikan.
 Arahkan Peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran
manfaat keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.
Perbaiki konsep-konsep yang kurang tepat dengan memberikan feedback atau
tanggapan yang datang dari proses diskusi kelas.

e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan pembuktian di poin (e), arahkan peserta didik untuk menuliskan
jawaban dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a) pada LKPD
yang dimiliki, dan berikan feedback nilai untuk Poster yang telah ditampilkan.
Produk sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai keanekaragaman hayati
dirampungkan.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Gurumembimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai manfaat dan cara
pengelompokkan organisme.
b. Post-test
c. Penugasan
 Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi mengenai Bioteknologi.
 Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman yang
akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran.

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif
Perhatikan Gambar dua hewan di bawah ini.
https://images.app.goo.gl/uYyFjmKv9aF28Vpi8 https://images.app.goo.gl/pwqZWGPWgbL618VF8

https://images.app.goo.gl/dznK5uZeH7uU97ns6 https://images.app.goo.gl/6xgujHQeZsDnQvjr8

Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom
yang dapat Anda perhatikan berikut ini.

1 a. Bertulang belakang lanjut ke nomor 2


b. Tidak bertulang belakang Echinodermata
2 a. Melahirkan lanjut ke nomor 4
b. Bertelur lanjut ke nomor 3
3 a. Ditutupi sisik Reptil
b. Tidak ditutupi sisik lanjut ke nomor 4
4 a. Ditutupi rambut lanjut ke nomor 5
b. Ditutupi Bulu lanjut ke nomor 6
5 a. Memiliki kelenjar mamae Mamalia
b. Tidak memiliki kelenjar mamae lanjut ke nomor 6
6 a. Bergerak dengan sayap Aves
b. Bergerak dengan sirip Pisces

Diagram Kunci Determinasi

Bertulang Belakang

2. Asesmen unjuk kerja poster


Indikator :
a. Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami
b. Kalimatnya singkat dan jelas
c. Warna dan gambar menarik
d. Tujuan pembuatan poster langsung terihat
e. Isi Poster sesuai dengan konsep dan konteks

Rubrik:
Score Deskriptor
Score ini bisa dikonversi
menjadi puluhan
dengan cara : (score/5)
x 10 = Nilai
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator tersebut
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          
3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut Score ini bisa
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator dikonversi menjadi
puluhan dengan
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
cara : (score/4) x
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
10 = Nilai
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Daftar Cek Peserta Didik
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          

2. Materi
A. Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup
klasifikasi makhluk hidup merujuk pada kegiatan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada setiap makhluk tersebut.
Kegiatan pengelompokkan ini bukan hal yang mudah, sebab diperlukan ketelitian dalam
menentukkan parameter yang digunakan sebagai ciri khas atau pembeda dari organisme
lainnya. Itu berarti, diperlukan upaya observasi lebih lanjut pada beberapa organisme yang
kemudian dipilih menjadi sebuah kategori atau kelompok.
Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa berdasarkan
tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau anatomi, serta manfaat dari
makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari mengenai klasifikasi makhluk hidup pada
tingkat-tingkat berbeda atau takson berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang
dipelopori oleh Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi dunia. Ilmu taksonomi menjadi
salah satu ilmu yang sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan
seiring dengan ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan makhluk hidup
dari awal ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan dari
mulai sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.

B. Tahapan Klasifikasi Mahluk Hidup


a. Pengamatan Sifat Mahluk Hidup
Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara
mengamati dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi (fungsi faal
tubuh).
b. Pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri yang diamati
Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan sifat atau
persamaan dan perbedaan yang diamati.
c. Pemberian nama Mahluk hidup
Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah member nama
makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan makhluk hidup salah
satunya adalah system tata nama ganda (Binomial Nomenclature).

C. Takson dalam Klasifikasi Mahluk Hidup.


Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti susunan, penyusunan,
penataan atau taxon yang berarti unt dalam klasifikasi objek biologi, dan nomos yang
berarti hokum. Tingkatan makhluk hidup pada taksonomi disebut takson. Tiap takson
menunjukkan kesamaan sifat yang banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi
hingga paling rendah dituliskan sebagai berikut.

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica


https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8

D. Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)


1. Penulisan spesies
 Terdiri atas dua kata
 Menggunakan huruf latin
 Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi
 Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital
 Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil
 Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata penunjuk
spesies dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau diberi tanda hubung
 Varietas dipisah
Contoh penulisan:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)
Panthera tigris sondaica atau Panthera tigris sondaica (harimau jawa)
2. Penulisan Familia (suku)
Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk hewan)
Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)
3. Penulisan Ordo (bangsa)
Ditambah akhiran –ales
Contoh: Zingiberales
4. Penulisan Classis (kelas)
Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut
Contoh Equisetinae, Mycotina

E. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup


Pada konteks keanekaragaman hayati, pengelompokan sangat perlu untuk dilakukan.
agar mempersempit objek kajian, sehingga akan mempermudah untuk mengenal,
mempelajari, dan akhirnya memanfaatkan makhluk hidup untuk kepentingan manusia.
Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Sistem
pengelompokkan tersebut yaitu artifisial, natural, dan filogeni.

1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)


Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan berdasarkan pada
karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan manusia. Misalnya pada
tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan, diantaranya berdasarkan:
a. Umur
Kita mengenal ada tumbuhan semusim/setahun (annual), contoh diantaranya Cabe,
Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan, contoh diantaranya Jati,
Kihujan, Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.
b. Kegunaannya
Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti Padi,
Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong, Mahkota Dewa, dan
Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni, Gaharu, dan lain-lain.
c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat bertahan
di daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit (tumbuhan air seperti
Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber karbohidrat
seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber protein seperti
Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. Tumbuhan sumber lemak
seperti Kelapa Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial
ini akan memudahkan kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan manusia.

2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)


Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-karakter
alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan karakter morfologi.
Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah Carolus Linnaeus. Ia adalah yang
pertama kali meletakkan dasar-dasar klasifikasi termasuk sistem tata nama binomial
nomenclature.
Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada morfologi dari
alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi akar, batang, dan
daun. Sedangkan pada hewan biasanya diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel,
keberadaan tulang punggung, saluran pencernaan, sistem rangka, dan lain- lain.

Berikut adalah perkembangan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 5 kingdom

3. Sistem Klasifikasi Filogeni


Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan organisme
berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel
pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat
dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada
organisme yang secara morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter
genetik yang dekat.

F. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup


Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi, seperti yang
telah dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan klasifikasi sederhana berdasarkan
karakter yang diinginkan. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui
identitas suatu jenis organisme, diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya,
mencocokkan dengan spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci
identifikasi atau kunci determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian
pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme
yang ingin kita ketahui identitasnya.
Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis tumbuhan tersebut. Untuk
menguji kunci determinasi yang sudah Anda rancang, Anda dapat melakukannya dengan cara
meminta kawan lain untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia
dapat mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut
sudah baik. Model dari kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering
digunakan adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan
ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar
persamaan dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya
dilakukan pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya diperoleh
sifat ciri yang spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis suatu organisme.
Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang
dibuat pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum
terlebih dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci
determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang dua.

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
Arifin, Z. ___. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA
Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon Guru PPPK.
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi, Sistem,
Contoh Soal!. Blog. Eduka Sistem.

Pertemuan Ke-4 (9 JP x 45’)


Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi
Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media sosial

A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
 Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi Keanekaragaman
hayati.
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet
B. Kegiatan Pembelajaran (8 JP)
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
c. Peserta didik melakukan pre-test
d. Guru melakukan apersepsi dengan m enyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
manfaat keberadaan Keanekaragaman hayati di lingkungan dan kehidupan
masayarakat.
e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang pernah mendengar bahwa
saat ini mahluk hidup yang sudah punah bisa dilestarikan dengan teknologi cloning? ”
2. Kegiatan inti (330 menit)
a. Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah
 Lakukan brainstorming mengenai Bioteknologi selama 10 menit. Hasil resume
yang dikumpulkan Peserta didik dapat dijadikan pijakan awal mengenai
pemahaman dasar Peserta didik mengenai Bioteknologi.
 Guru mempersilahkan mengunduh dua artikel ini untuk dijadikan pemantik ide
Peserta didik dalam pengatasi erosi keanekaragaman hayati.
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html
dan
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
 Setelah artikel tersebut dibagikan kepada Peserta didik
 Selesai membaca, silahkan Guru menunjuk langsung 5 orang perwakilan kelas
untuk mengemukakan inti dari kedua artikel tersebut. Tuliskan resume dari ke-5
Peserta didik tersebut di papan tulis
 Sambil menyimak, persilahkan Peserta didik yang lain membuat resumenya
maksimal sebanyak 2 alinea. Pembuatan resume dilakukan langsung dalam
LKPeserta didik.
 Kemudian berikan stimulus berupa pertanyaan, “apakah Anda punya ide lain
mengenai solusi menggunakan Bioteknologi agar erosi keanekaragaman
hayati dapat dicegah dan atau diatasi?”
 Ide-ide yang bermunculan harus diakomodasi oleh Gurudengan dituliskan di
papan tulis/whiteboard application untuk dibahas -bagaimana merealisasikannya-,
minimal 3 Peserta didik sebagai contoh bagaimana tindak lanjutnya.

b. Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik


 Peserta didik duduk berkelompok, kemudian diberikan kesempatan untuk
berdiskusi merancang penyelesaian masalah dengan cara membagi tugas untuk
mendapatkan data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk merealisasikan ide yang
diajukan pada fase 2
 Hasil diskusi di tulis dalam LKPeserta didik yang telah diberikan.

c. Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


• Guru di fase ini melakukan pemantauan keterlibatan Peserta didik dalam
mengumpulkan data/bahan/alat selama proses penyelidikan untuk merealisasikan
ide.
 Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai oleh
Peserta didik. Bisa dilakukan di sekolah untuk kelas tatap muka.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian psikomotor.

d. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Gurudi fase ini melakukan pemantauan untuk pembuatan laporan, poster, pamphlet
atau konsep sosialisasi yang akan digunakan Peserta didik berbagai media
presentasi ide yang dihasilkan.
 Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai oleh
Peserta didik.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian psikomotor.
 Yakinkan konten yang digunakan oleh Peserta didik sesuai usia dan sasaran.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian kemajuan
setiap kelompok menggunakan Tabel pencatatan di bawah ini.
Bimbingan I Bimbingan II Bimbingan III
Kelompok
Hasil Saran Hasil Saran Hasil Saran
1
2

e. Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik dipersilahkan untuk presentasi secara berkelompok di kelas mengenai
ide.
 Bagi Peserta didik yang mensosialisasikan dengan menggunakan media sosial,
menampilkan idenya, respon dari kolom komentar atau DM, serta ketercapaian
jumlah penonton.
 Peserta didik yang lain, menyimak kemudian memberikan masukan dan saran
untuk peningkatan dan perbaikan ide tersebut.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Gurumembimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pentingnya
mencegah erosi Keanekaragaman hayati dan ide apa saja hasil pembelajaran untuk
mengatasi erosi Keanekaragaman hayati tersebut
b. Post-test
c. Penugasan
 Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta
didik.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran.

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang diakukan
Peserta didik dengan Indikator:
a. Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi keanekaragaman hayati
terselamatkan dengan Bioteknologi.
b. Latar belakang ide rasional dan realistis.
c. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
d. Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil diskusi
dan saran guru.
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

6.2. Asesmen Usaha Kelompok,


Indikator:
a. Sosialisasi berupa pembuatan laporan, dan poster atau kampanye di media sosial
b. Anggota kelompok melakukan kolaborasi dalam realisasi ide
c. Partisipasi Anggota kelompok minimal 80% di setiap fase

Rubrik:
Score Deskriptor
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/3) x 10 = Nilai

4. Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          

D. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Materi : Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi Erosi Keanekaragaman Hayati

Nama : Kelas :
Kelompok: Tanggal :
A. Tujuan :
 Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
 Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi
Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media
sosial

B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut, silahkan
ajukan ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi tersebut.

C. Simpulan yang dapat Anda ambil dari masing-masing artikel tersebut?


Artikel pertama,
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Artikel kedua,
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja Bioteknologi
dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

E. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam mengatasi erosi
keanekaragaman hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa, bagaimana, siapa, kapan, dan
dimana)
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk diajukan
alternatif pemecahan masalahnya!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

G. Berdasarkan pemilihan pertanyaan kelompok, buat rancangan untuk menyelesaikan


permasalahan tersebut!
 Rancangan dibuat secara berkelompok dalam bentuk outline, silahkan ditulis
menggunakan word atau tulisan tangan.
 Diskusikan dengan guru hasil rancangan anda.
 Perbaiki rancangan hasil diskusi dengan guru

H. Presentasi Kelas
Kelompok Catatan untuk kelompok yang Solusi/saran untuk kelompok yang
tampil tampil

I
II
III
IV
V

2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang
sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan organisme hidup. Ereky
memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan melalui
bioteknologi.
Bioteknologi adalah perpaduan yang harmonis antara biologi dan teknologi.
Secara terminologi, bioteknologi dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi,
makhluk hidup dan produknya untuk mengubah atau memperbaiki kesehatan umat
manusia dan lingkungannya. Dengan merangkum semua pengertian di atas maka
bioteknologi dapat kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan
perekayasaan atas proses material dengan bantuan agen biologi untuk menghasilkan
berbagai barang dan jasa. Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil alih dan
menjadi revolusi baru dalam ilmu biologi, melalui pengelolaan produk- produk alami
menggantikan proses kimiawi dan industri.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi
Komputasi, Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan,
Teknologi Rekayasa Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika,
enzimologi, dan sebagainya. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada
mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar
bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan metode tertentu,
dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin ilmu. Menurut
perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:

A. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)


Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi
manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan
secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan,
fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk
yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring
dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang
melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan
metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa
contoh Bioteknologi konvensional di bidang makanan, dapat terlihat seperti pada
Gambar berikut ini.
https://images.app.goo.gl/PmtbNiLeMXiLKieUA

Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian, adalah


sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan

https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6
2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu
tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan
cara yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan
varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak
cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan
umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang
memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak
cepat rebah, dan umur panen pendek.

3. Hidroponik

https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A
Selain di bidang pangan dan pertanian, bioteknologi konvensional juga telah
dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas kehidupan manusia di bidang industry,
pengobatan, peternakan, dan lainnya.

B. Bioteknologi Modern (Melibatkan perubahan DNA organisme)


Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk
dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih.
Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat
menggunakan bagian- bagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.

1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan
informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif
agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan,
tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan
tersebut. Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi
atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).

2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya
hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis
penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan
selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk
menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan
yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi
modern mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin
menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang
kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih
banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat-
alat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan
hormon.

Mengetahui, Palembang, Juli 2022


Kepala Madrasah, Guru Biologi

Hj. Komariah Hawa, M.Pd. Risda Muli, S.Pd., M.Si.


NIP 197108281998022002

Anda mungkin juga menyukai