Anda di halaman 1dari 80

Mengapa Keanekaragaman Hayati di Indonesia termasuk tiga

besar di Dunia ?
Oleh: Nadia Manik Pertiwi, S.Si

A. Informasi Umum
1. Identitas
FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN MODA ALOKASI
JUMLAH PEMBELAJARAN WAKTU
SISWA
E SMA X 32 Paduan tatap muka dan 22 JP x 45’
PJJ1

Ketersediaan Materi:
a. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK (untuk
Slow learner2)
d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK

2. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri, Berkebinekaan Global, Kreatif, Bernalar kritis,

3. Persiapan Pembelajaran
a. Materi Ajar (terlampir), Bapak/Ibu silahkan mencetaknya untuk dipergunakan saat
pembelajaran.
b. Link meeting secara virtual dengan google meet atau Zoom untuk pembelajaran
Synchronous3
c. Rubrik penilaian (terlampir)

4. Metode/Model Pembelajaran yang digunakan


a. Pendekatan pembelajaran : Lingkungan
b. Model Pembelajaran :
Discovery Learning (pertemuan 1 s.d. 3) dan Problem Based Learning (Pertemuan 4)
c. Metode : Ceramah interaktif dan Diskusi

1
PJJ adalah singkatan dari Pembelajaran Jarak Jauh
2
Slow Learner adalah istilah untuk peserta didik yang memiliki kemampuan belajar belum sama dengan rekan-
rekannya yang lain.
3
Pembelajaran daring secara langsung menggunakan aplikasi telekonferensi

1
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran bagi Peserta Didik (peserta didik)
a. peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai Keanekaragaman
Hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
b. peserta didik mampu mendeskripsikan Keanekaragaman Hayati Indonesia di tempat
tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.
c. peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH)
dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi dua kingdom (Animalia dan
Plantae) melalui presentasi kelas.
d. peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan
secara lisan dan atau tayangan
e. peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua
jenis bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk
mengatasi kelangkaan keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
f. peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari
permasalahan erosi keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara
kampanye di media sosial

2. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat pertama yang perlu dikuasai peserta didik adalah
pemahaman mengenai berbagai jenis keanekaragaman hayati (KH) dari tingkat gen,
jenis, hingga ekosistem. Pengetahuan prasyarat kedua yang perlu dikuasi peserta didik
agar tercapai tujuan pembelajaran adalah mengenai penguasaan dasar klasifikasi.
Tahapan klasifikasi mahluk hidup itu ada tiga, yaitu 1) Melakukan identifikasi mahluk
hidup; 2) Melakukan pengelompokan mahluk hidup; dan 3) Melakukan pemberian nama
mahluk hidup tersebut.
Melakukan klasifikasi makhluk hidup bisa dilakukan dengan mengamati morfologi,
anatomi, fisiologi, kromosom, serta tingkah laku organisme tersebut. Pengamatan
mengenai Kromosom sulit untuk diamati, karena memerlukan alat dan proses khusus
agar kromosom bisa terlihat. Oleh sebab itu, pandu peserta didik untuk mengidentifikasi
morfologi serta tingkah lakunya saja dahulu sebagai tahap awal melakukan klasifikasi
ini. Gunakan alat pembanding seperti gambar, spesimen (awetan hewan ataupun
tumbuhan), kunci identifikasi (ini untuk hewan ataupun tumbuhan yang sudah diketahui
namanya). Kunci identifikasi sendiri sering juga disebut sebagai kunci determinasi.
Beberapa website yang bisa diakses untuk beberapa kunci determinasi yang siap
digunakan sebagai berikut,
http://fmipa.unj.ac.id/biologi/elearning/kunci-determinasi-paku/
https://gurusekolah.co.id/kunci-determinasi-lengkap-pengertian-dan-contoh-kunci-determinasi/
Atau bisa membuat kunci determinasi sendiri, dengan langkah-lagkah sebagai berikut:
a. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan
yang lain ditolak
b. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
c. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang

2
d. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
e. Setiap kuplet diberi nomor
f. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identic
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/kunci-determinasi/ dan
https://www.materikelasipa.net/2018/09/cara-membuat-kunci-determinasi-beserta.html

3. Pemahaman bermakna
Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik karena
beberapa alasan. Pertama, menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis
mahluk hidup yang mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di
sekitar, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya
dengan layak. Kedua, memiliki manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa
keberadaan setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan
lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi organisme
tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk mengatasinya. Ketiga melestarikan
sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup
manusia. Tumbuhan dan hewan yang hidup berinteraksi satu sama lain saling
memberikan manfaat satu sama lain, jika keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan
tanah akan lestari untuk sama-sama dipergunakan.

4. Pertanyaan pemantik di awal pertemuan untuk bisa memahami kebermaknaan


mempelajari mengenai Keanekaragaman Hayati. (silahkan dipilih salah satu
stimulus yang paling sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas)
a. Perhatikan infografis4 berikut

https://images.app.goo.gl/NWENd2Vx4bFc5j1c7

Berdasarkan infografis tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

4
media informasi yang disajikan dalam bentuk teks, serta dipadukan dengan beberapa elemen visual seperti
gambar, ilustrasi, dan grafik.

3
b. Perhatikan grafik berikut

https://www.globalforestwatch.org/blog/id/data-and-research/data-kehilangan-tutupan-pohon-
global-2019/

Berdasarkan grafik tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

c. Perhatikan tayangan video


berikut
https://youtu.be/1JNkNR63YLI

Berdasarkan video tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

d. Perhatikan Gambar berikut

https://images.app.goo.gl/dG61Lfot7w4xZHXi7

4
https://images.app.goo.gl/5HRNkPGh3TGGQ4F18

Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

Setelah peserta didik mengajukan pertanyaan, silahkan Bapak/Ibu Guru mencatat pertanyaan
tersebut dengan baik (di papan tulis, di file tayangan kelas PJJ, atau dengan menyebutkan
kembali dari catatan). Kemudian, ikuti kegiatan pembelajaran dari pertemuan ke-1 hingga ke-4
untuk bisa menemukan jawaban dari peserta didik
tersebut.

5
5. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan Ke-1 (4 JP x 45’)


Tujuan :
peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman
hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.

a. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
o Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
o Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem; atau bisa diunduh dari internet dengan
link Rekomendasi : Irnaningtyas. 2019. Buku Paket Biologi Kelas X.
Erlangga.
o Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera

b. Kegiatan Pembelajaran (4 JP)


1) Pembukaan (15 Menit)
a) Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai),
dan mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama
proses pembelajaran tatap muka (PTM).
b) peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link
pre-test menggunakan aplikasi yang sesuai)
c) Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik
d) Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
e) Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernah memperhatikan mengapa
wajah Anda walaupun ada kemiripan, tapi tampak berbeda dengan kakak atau
adik
meskipun berasal dari orang tua yang sama? ”

Silahkan akomodasi jawaban peserta didik dengan menuliskan jawabannya di papan


tulis/aplikasi whiteboard bagi kelas PJJ synchronous, atau di kolom komentar pada kelas
asynchronous menggunakan aplikasi yang sesuai

6
2) Kegiatan Inti
a) Pemberian stimulus
Silahkan Bapak/Ibu memilih stimulus yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ* Synchronous5 PJJ* Asynchronous6
Bapak/Ibu mengajak Bapak/Ibu tampilkan video Bapak/Ibu berikan link video
peserta didik menuju dengan link berikut berikut di kelas maya
luar kelas untuk https://youtu.be/F6tqpv74uRY https://youtu.be/F6tqpv74uRY.
mengarahkannya
memperhatikan arahkan peserta didik Atau tampilkan dua gambar
halaman/kebun/taman menemukan perbedaan dan berikut
yang ada di sekolah. persamaannya
Kemudian pilih dua
jenis rumput yang
berbeda atau dua
jenis daun dari
pohon yang berbeda
yang memiliki
kemiripan bentuk
dan arahkan peserta
arahkan peserta didik
didik menemukan
menemukan perbedaan dan
perbedaan dan
persamaannya
persamaannya
*Keterangan: PJJ = Pemebalajaran Jarak Jauh

 Berikan kesempatan pada peserta didik bertanya dengan menggunakan kata tanya
“apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
 Persilahkan peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang mereka
ajukan di LKPD yang telah diberikan.

b) Identifikasi masalah
 Kelompokan peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok
 Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap peserta didik dalam
LKPD, arahkan peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling
penting yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
 Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari
jawabannya sendiri oleh kelompoknya.

Lalu bagaimana dengan pertanyaan peserta didik yang tidak


terpilih? Bapak/Ibu utarakan kepada peserta didik di kelas, bahwa pertanyaan
yang belum terakomodasi akan terjawab saat peserta didik melakukan pencarian
jawaban.

5
Synchronous: Pembelajaran daring secara langsung menggunakan aplikasi telekonferensi
6
Asynchronous: Proses pembelajaran daring yang memberikan bahan ajar dan pengerjaan tugas tidak langsung.

7
c) Pengumpulan dan pengolahan data
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ Synchronous PJJ Asynchronous
 Bapak/Ibu memberikan  peserta didik dipandu  peserta didik dipandu
materi (terlampir) kepada guru untuk melakukan guru melalui LKPD
peserta didik untuk pencarian internet untuk melakukan
membantu menemukan mengenai pertanyaan- pencarian internet
jawaban dari pertanyaan. pertanyaan yang mengenai pertanyaan-
 Bapak/Ibu membantu dan diajukan. pertanyaan yang
mengarahkan peserta  Arahkan peserta didik diajukan.
didik menemukan untuk menyimpulkan  Arahkan peserta didik
jawaban di setiap jawaban apa saja yang untuk menyimpulkan
kelompok dengan ditemukan dengan cara jawaban apa saja yang
memberikan jawaban- dicatat di LKPD, dan ditemukan dengan cara
jawaban tidak langsung. menuliskan referensi dicatat di LKPD, dan
 Berdasarkan hasil yang digunakannya. menuliskan referensi
interaksi antar guru dan  peserta didik dapat yang digunakannya
peserta didik, peserta menggunakan Jamboard  peserta didik dapat
didik menyimpulkan atau aplikasi openboard menggunakan Jamboard
jawaban dan mencatatnya untuk memudahkan atau aplikasi openboard
di LKPD. diskusi untuk memudahkan
diskusi

d) Pembuktian
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Synchronous PJJ Asynchronous


 Hasil pengumpulan dan pengolahan  Hasil pengumpulan dan pengolahan
data yang telah dicatat dalam LKPD, data yang telah dicatat dalam LKPD,
kemudian dikemukakan oleh peserta kemudian di kirimkan di kelas untuk
didik di kelas. Bapak/Ibu diberikan tanggapan, persetujuan,
mempersilahkan peserta didik yang lain ketidak setujuan, dan atau pertanyaan
untuk memberikan tanggapan, oleh peserta didik yang lain di kolom
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau komentar kelas virtual (Google
pertanyaan. Classroom) atau gunakan openboard.
 peserta didik yang tampil dibantu guru  peserta didik yang tampil dibantu guru
menanggapi respon teman-temannya menanggapi respon teman-temannya
tersebut. tersebut.

e) Menarik kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan d), Bapak/Ibu persilahkan peserta didik
untuk menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih dan
diajukan di kegiatan b) pada LKPD masing-masing.

8
3) Penutup
 Membuat kesimpulan.
Bapak/Ibu membimbing peserta didik membuat kesimpulan mengenai deskripsi
keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem.
 Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
 Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Synchronous PJJ Asynchronous


Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat
Guru meminta peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan
membuka materi yang sudah disediakan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada
di kelas PJJ, kemudian membuat
dalam modul untuk dipelajari oleh peserta
rangkuman sebanyak satu halaman
didik.
mengenai materi yang akan dibahas di
Berikan tugas membuat rangkuman materi
pertemuan berikutnya.
tersebut maksimal satu halaman yang
Atau berikan link berikut untuk
akan dikumpulkan di pertemuan
diobservasi:
berikutnya.
https://youtu.be/j-ads_fyrU8

 Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari
materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang
harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan
dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti pengertian keanekargaman
hayati?
2 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati gen dan jenis?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah saya sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
lingkungan tempat tinggal saya?

9
Refleksi untuk Guru
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti pengertian
keanekargaman hayati?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati gen dan jenis?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah 90% sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah 90% peserta didik sudah mengidentifikasi apa
saja yang bisa dilakukan untuk melestarikan
keanekaragaman hayati di lingkungan tempat
tinggalnya?
6 Apakah peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk


menentukan apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu adanya
pengulangan pembelajaran:

10
c. Perangkat Asesmen
1) Asesmen formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan Anda pilih jawaban yang paling tepat! (setiap poin bernilai 20)
1. Pilih contoh keanekaragaman hayati tingkat gen yang paling tepat dari
pasangan organisme berikut ini!
A. Ayam hutan – Burung
B. Ayam hutan – Burung unta
C. Singa jantan – Singa betina
D. Kucing – Tikus
E. Cicak – Tokek

2. Ekosistem danau yang terbentuk dari keanekaragaman hayati gen dan jenis juga
komponen abiotik lainnya adalah kekayaan lingkungan untuk bisa menunjang
kehidupan di sekitarnya. Apa hal paling penting yang menyebabkan ekosistem
memiliki nilai kebermafaatan tinggi seperti itu? (tidak diberikan pada siswa
berkebutuhan khusus)
A. Adanya faktor biotik dan abiotik khas danau seperti alga air tawar dan
ikan sehingga keanekaragaman hayati semakin tinggi
B. Adanya faktor biotik khas danau seperti ikan dan ganggang yang
menyebabkan ekosistem danau menjadi luas dan jadi sumber air
C. Jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda juga jenis airnya yang
tawar sehingga bisa digunakan untuk sumber air sehari-hari
D. Faktor biotik seperti ikan, ganggang, kerang air tawar; yang berinteraksi
dengan faktor abiotik seperti air, tanah, udara, dan iklim
E. Adanya keadaan iklim dari ekosistem danau yang khas sehingga berbagai
organisme bisa tumbuh dan berkembang.

3. Mana contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dari pilihan-pilihan di bawah ini?

B.
A.

C. D.

11
E.

4. Apakah Anda setuju bahwa Gambar yang ditampilkan berikut merupakan


keanekaragaman tingkat gen? (tidak diberikan pada siswa berkebutuhan
khusus)

A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai bumbu dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang (Zingiberaceae) dan
bukan berasal dari satu spesies yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat dan ada
yang digunakan untuk bumbu masakan.

5. Hal apa yang paling menentukan bahwa organisme di bawah ini adalah
contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis?

A. Memiliki genus yang sama B. Memiliki famili yang sama


Memiliki variasi yang sama
Memiliki spesies yang sama
Memiliki kingdom yang sama

12
2) Asesmen Diskusi
Indikator:
1) Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD (adanya
pertanyaan, data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
2) Hasil original dari diskusi

kelompok Rubrik:
Score Deskriptor
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/2) x 10 = Nilai

Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.

3) Asesmen Sikap
Indikator:
1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya

sendiri Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik 1 2 3 4 Score Nilai
1.
2.
… … dst.

13
Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post- test setelah
dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-2, bagi yang belum,
Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

d. Pengayaan dan remedial


Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
1) Aktivitas
Amati ekosistem unik yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik, silahkan
memilih danau, tepi pantai, kebun, sawah, atau bukit. Kemudian arahkan peserta
didik untuk mengidentifikasi ada berapa banyak jenis tanaman dan hewan yang
dikenali melalui observasi. Hasil observasi dapat dituliskan pada tabel berikut.

Tabel hasil observasi keanekaragaman mahluk hidup


Nama: Kelas:
Jenis Habitat: danau, pantai, kebun, sawah, bukit,…........................(pilih atau
tuliskan)

Keanekaragaman Nama Spesies/Famili Nama Daerah

Gen

Jenis

Ekosistem

2) Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai
kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem
dimana mereka melangsungkan kehidupannya. Setiap tingkatan organisme tersebut
penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis
dan ekologis yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai contoh, keanekaragaman
spesies menghasilkan berbagai macam flora dan fauna yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan kebutuhan hidup lainnya
(Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).

14
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) ke-
anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri
dan protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik dalam satu spesies, 3)
keaneka- ragaman komunitas. Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya
dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan hidup
di bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity, berdasarkan
keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam Sumarni, 2014),
Indonesia menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia setelah Brazil untuk
mamalia, urutan keempat dunia untuk reptil, urutan kelima dunia untuk burung,
urutan keenam untuk amfibi, urutan keempat dunia untuk dunia tumbuhan, urutan
pertama dunia untuk tumbuhan palmae, urutan ketiga dunia untuk ikan air tawar
setelah Brazil dan Columbia.
3) Asesmen pengayaan
Rubrik dan
Indikator
Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
50
1-5
100
6 – 10 dan atau lebih dari 10

Remedial
Bapak/Ibu, bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
1) Aktivitas
a) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
b) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
d) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
2) Materi
(Terlampir)
3) Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

15
e. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem)

Nama : Kelas: Tanggal.:


Kelompok :

Tujuan:
Anda mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati gen, jenis, dan
ekosistem melalui kegiatan observasi.

Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal atau di
lingkungan sekolah. Kesimpulan hasil pengamatan akan ditampilkan dan didiskusikan bersama Guru
dan rekan-rekan sekelas.

Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan pengamatan
yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.

Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok untuk
memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu Anda memahami keanekaragaman
hayati tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem.
a.

b.

c.

16
Lanjutan…

3. Agar pertanyaan di no.2 terjawab, carilah data pendukung melalui bacaan (Anda boleh mencari
dengan menelusuri internet), kemudian tulis intinya saja di tabel berikut. Perhatikan contoh di no.1.

No. Data Judul Buku/Yang dibaca


1 Contoh: keanekaragaman gen ada 3 jenis …dst… Biologi kelas X, Irnaningtyas, 2019.

4. Simpulkan berdasarkan data yang Anda catat di no.3 untuk menjawab pertanyaan yang dipilih
kelompok di no.2

5. Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda penting untuk
melengkapi jawaban Anda di no. 4.

6. Silahkan tulis jawaban dari pertanyaan no.2 hasil diskusi kelas (penyempurnaan jawaban no.4)

2. Materi (Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link


http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.peserta didikf

17
Anda tentu sering memperhatikan lingkungan tempat Anda beraktivitas. Tidak hanya
ada bangunan dan Gedung, Anda juga akan mendapati organisme berupa hewan dan
tumbuhan. Sekalipun di rumah, tentu Anda tidak sendirian bukan? Selain ada keluarga, Anda
juga pasti mendapati organisme lain seperti cicak, nyamuk, lalat, laba-laba, kucing, anjing,
ayam, tanaman hias, rumput, lumut, dan sebagainya. Setiap organisme yang teramati
memiliki ciri- ciri yang umum maupun khusus. Ciri umumnya seperti bernafas, bergerak,
berkembang biak, memberikan respon terhadap rangsang, tumbuh, dan lain-lain. ciri
khususnya tentu Anda lebih paham, bahwa organisme yang telah disebutkan sebelumnya satu
sama lain pasti punya ciri khusus yang tidak dimiliki oleh organisme lainnya.
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk,
penampilan, perilaku, dan lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa organisme
sejenis berinteraksi dalam suatu populasi, kemudian berbagai organisme berinteraksi dalam
suatu komunitas, kemudian mahluk hidup dalam suatu komunitas berinteraksi dengan benda-
benda tidak hidup seperti udara, iklim, kelembaban, air, tanah, dan sebagainya untuk
membentuk ekosistem. Biologi mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga
tingkatan yaitu tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.
Kita Bahas satu persatu yuk!
A. Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar
berikut.

https://images.app.goo.gl/v1Wwc4Um1EVuXAsS6 https://images.app.goo.gl/NwxEKQBXrjnkNWQ17

Kita barangkali pernah melihat atau sengaja mengamati keanekaragaman bentuk,


penampilan dan sifat-sifat lain pada suatu makhluk hidup. Misalnya, pada durian untuk
tumbuhan dan ayam untuk hewan, yang ternyata dalam jenis yang sama kita temukan banyak
keragaman, baik dalam bentuk, penampilan, ukuran maupun sifat-sifatnya. Kita mengenal
adanya durian petruk, durian montong, durian lampung, durian limau, durian timas dan
sebagainya. Demikian juga pada hewan, seperti ayam, ada ayam cemani, ayam pelung, ayam
bangkok, dan ayam serama, dan ayam negeri. Ini merupakan bukti terdapatnya
keanekaragaman di dalam lingkungan jenis. Keanekaragaman ini dinamakan
keanekaragaman genetik atau keanekaragaman plasma nutfah.
Pada keanekaragaman genetik, setiap jenis pada umumnya terdiri atas beberapa
populasi yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seperti yang

18
telah kita pelajari bersama bahwa seluruh warga suatu jenis itu memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama. Akan tetapi, setiap dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor
penyusun kebakaan. Faktor inilah yang menentukan apakah seekor ayam itu berbulu putih,
berjengger tunggal, berparuh tajam, dan berbadan besar atau sifat lainnya. Untuk setiap yang
tampak tadi atau yang tidak jelas terlihat, ada faktor pengaturnya yang disebut dengan gen.
Sekalipun individu-individu satu jenis itu memiliki kerangka dasar komponen genetik yang
sama, setiap individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda, tergantung pada
tetuanya. Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu
yang bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman
susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik
yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang
sama. Tetapi, walaupun masing-masing individu itu memiliki susunan genetik yang berbeda,
di dalam tingkat jenisnya akan terdapat pengelompokan yang memungkinkan adanya kisaran
kesamaan dalam taraf-taraf tertentu, membentuk lungkang (pool) individu yang mempunyai
kesamaan dalam kisaran lingkungan itu.
Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan seksual maupun
secara buatan dengan proses budi daya manusia. Hewan dan tumbuhan tertentu
dibudidayakan untuk diambil manfaatnya, misalnya persilangan antara tanaman anggrek atau
persilangan antara bunga kamboja jepang (Adenium) akan menghasilkan warna dan bentuk
bunga yang beraneka ragam.

Berbagai jenis Adenium


(https://images.app.goo.gl/vHUH9CJLUALRYRzb9)

19
B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species
makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok
hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka termasuk dalam
satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. jika
dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis tumbuhan yang menyerupai
rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka berbeda.

Perhatikan Gambar berikut.

https://images.app.goo.gl/GTNiAmkhSDbfHyZw9 https://images.app.goo.gl/V8MeNz2zYxt4k7mj6
Padi Sereh

https://images.app.goo.gl/KmGnu9scRoR347ir5
Jagung

https://images.app.goo.gl/RQU99ja1uKFs8Swd7
Rumput

20
C. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini menggambarkan
jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau ekosistem. Faktor interaksi abiotik
dan biotik komposisi jenis populasi organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman
tingkat ekosistem ini. Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam
satu ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam ekosistem
tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan fisik dan kimia di
sekitarnya. Dengan demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis,
faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai macam
kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang dihasilkan pun akan
berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra pencirian ekosistem, yaitu perbedaan
energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya. Dari kenyataan di atas, memberikan
kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin suatu
ekosistem yang ada itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan
fisik dan kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan terdiri dari
kombinasi jenis dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi
ekosistem yang lain. Paling sedikit terdapat 47 ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita menjumpai
berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun, ekosistem hutan hujan
tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut, dan ekosistem danau. Masing-
masing ekosistem tersebut memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada
ekosistem gurun kita akan menemukan beberapa jenis hewan melata, serangga, dan beberapa
tumbuhan seperti tumbuhan gurun, kaktus, rumput liar. Pada ekosistem danau kita akan
menemukan beberapa jenis hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan invertebrata, dan
beberapa tanaman air, seperti eceng gondok, ganggang, dan kiambang.

21
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di internet maupun
cetak.

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI


PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayati-
melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas

Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1.


Materi Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati.
Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/

22
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Pertemuan Ke-2 (4 JP x 45’)


Tujuan :
Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat
tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.

A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera

B. Kegiatan Pembelajaran (4 JP)


1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan
melalui link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link pre-
test menggunakan aplikasi yang sesuai)
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem untuk
mengingatkan materi di pertemuan sebelumnya.
e. Guru membagikan LKPeserta didik yang akan digunakan dalam pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Apakah Anda sudah tau apa saja
tumbuhan dan hewan khas yang dimiliki oleh daerah kita? ”

Di bagian ini, Bapak/Ibu silahkan merencanakan eksplorasi plasma nutfah khas


kabupaten/kota/provinsi/kepulauan.

Silahkan akomodasi jawaban Peserta didik dengan menuliskan jawabannya di papan


tulis/aplikasi whiteboard bagi kelas PJJ synchronous, atau di kolom komentar pada kelas
asynchronous menggunakan aplikasi yang sesuai

23
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2. Kegiatan Inti (150 menit)


a. Pemberian Stimulus
Silahkan Bapak/Ibu memilih stimulus yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ* Syncronous PJJ* Asyncronous
Bapak/Ibu mengajak peserta Bapak/Ibu tampilkan Bapak/Ibu berikan link
didik memperhatikan cuplikan video dengan link video berikut di kelas maya
Gambar keanekargaman berikut
hayati khas Indonesia https://youtu.be/j-ads_fyrU8
(terlampir), kemudian https://youtu.be/j-ads_fyrU8 https://youtu.be/mQV7xpY_t
arahkan Peserta didik https://youtu.be/mQV7xpY_tN NY
Y Atau tampilkan beberapa
mengidentifikasi hewan dan
tumbuhan apa saja yang arahkan Peserta didik gambar tumbuhan dan
merupakan khas daerah mengidentifikasi hewan dan hewan yang khas daerah
tempat tinggalnya. tumbuhan apa saja yang ada tempat tinggal Peserta
dalam video tersebut. didik.
Catatan:
Jika keanekaragaman hayati Catatan: Arahkan Peserta didik
khas daerah belum termasuk Bapak/Ibu bisa memberikan mengidentifikasi hewan
dalam gambar, Bapak/Ibu link tersebut sebagai dan tumbuhan apa saja
dapat menanyakan “apakah penugasan di pertemuan yang ada dalam gambar
ada organisme yang belum sebelumnya tersebut
disertakan dalam gambar?”
*Keterangan: PJJ = Pemebalajaran Jarak Jauh

 Berikan kesempatan pada Peserta didik bertanya dengan menggunakan kata tanya
“apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
 Persilahkan Peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang mereka
ajukan di LKPeserta didik yang telah diberikan.

Gambar 1. Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia


http://lipi.go.id/berita/single/mari-selamatkan-keanekaragaman-hayati/3897

24
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Gambar 2. Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia


https://www.slideshare.net/AdiRachmanto1/keanekaragaman-flora-dan-fauna?from_action=save

b. Identifikasi Masalah
 Kelompokan Peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok
 Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap Peserta didik dalam
LKPD, arahkan Peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling
penting yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
 Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari
jawabannya sendiri oleh kelompoknya.

Lalu bagaimana dengan pertanyaan Peserta didik yang tidak


terpilih? Bapak/Ibu utarakan kepada Peserta didik di kelas, bahwa pertanyaan
yang belum terakomodasi akan terjawab saat Peserta didik melakukan pencarian
jawaban.

c. Pengumpulan data
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous
 Bapak/Ibu memberikan materi  Peserta didik dipandu  Peserta didik dipandu
(terlampir) kepada Peserta guru untuk melakukan guru melalui LKPD
didik untuk membantu pencarian internet untuk melakukan
menemukan jawaban dari mengenai pertanyaan- pencarian internet
pertanyaan. pertanyaan yang mengenai pertanyaan-
 Bapak/Ibu membantu dan diajukan. pertanyaan yang
mengarahkan Peserta didik  Arahkan Peserta didik diajukan.
menemukan jawaban di setiap untuk menyimpulkan  Arahkan Peserta didik
kelompok dengan memberikan jawaban apa saja yang untuk menyimpulkan
jawaban-jawaban tidak ditemukan dengan cara jawaban apa saja yang
langsung. dicatat di LKPD, dan ditemukan dengan cara
 Berdasarkan hasil interaksi menuliskan referensi dicatat di LKPD, dan
antar guru dan Peserta didik, yang digunakannya. menuliskan referensi
Peserta didik menyimpulkan yang digunakannya

25
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous


jawaban dan mencatatnya di
LKPeserta didik.

d. Pengolahan Data dan membuat laporan


 Bapak/Ibu fasilitasi Peserta didik untuk bisa mengolah data ke dalam bentuk
tabel yang disediakan dalam LKPD
 Arahkan Peserta didik membuat laporan sesuai format yang disediakan dalam
LKPD.
 Laporan boleh ditulis langsung menggunakan alat tulis yang dimiliki Peserta
didik, atau bagi kelas yang memiliki fasilitas tablet/computer, bisa langsung
membuatnya berupa soft file word atau tayangan power point.

e. Pembuktian
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous
 Hasil pengumpulan dan pengolahan
data dalam bentuk laporan dan atau
 Hasil pengumpulan dan pengolahan data
tayangan power point, kemudian
dalam bentuk laporan dan atau tayangan
dikemukakan oleh Peserta didik di
power point, kemudian di kirimkan di
kelas.
kelas untuk diberikan tanggapan,
 Bapak/Ibu mempersilahkan Peserta
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau
didik yang lain untuk memberikan
pertanyaan oleh Peserta didik yang lain di
tanggapan, persetujuan, ketidak
kolom komentar.
setujuan, dan atau pertanyaan.
 Peserta didik yang tampil dibantu guru
 Peserta didik yang tampil dibantu
menanggapi respon teman-temannya
guru menanggapi respon teman-
tersebut apabila menemui kesulitan.
temannya tersebut apabila menemui
kesulitan.

f. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan e), Bapak/Ibu persilahkan Peserta didik
untuk menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih dan
diajukan di kegiatan b) pada LKPeserta didik masing-masing.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai
keanekaragaman hayati Indonesia yang khas terdapat di tempat tinggal masing-
masing.
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan

26
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous


Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat
Guru meminta Peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan
membuka materi yang sudah disediakan di
berikutnya, lalu berikan materi yang ada
kelas PJJ, kemudian membuat rangkuman
dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta
sebanyak satu halaman mengenai materi
didik.
yang akan dibahas di pertemuan berikutnya.
Berikan tugas membuat rangkuman materi
Atau berikan link berikut untuk disimaki:
tersebut maksimal satu halaman yang
https://youtu.be/mhkKOM_TcII
akan dikumpulkan di pertemuan
https://youtu.be/b-DE6b2Jpmw
berikutnya.
https://youtu.be/pvzoIeWxsI0

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai
berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengetahui apa saja keanekaragaman
hayati khas Indonesia?
2 Apakah saya sudah mengetahui apa saja keanekaragaman
hayati khas Indonesia di daerah saya?
3 Apakah saya sudah paham persebaran Flora dan Fauna di
Indonesia?
4 Apakah saya sudah dapat mendeskripsikan bagaimana cara
yang bisa saya lakukan untuk menjaga keragaman flora dan
fauna daerah?

Refleksi untuk Peserta Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia di daerahnya?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham persebaran Flora dan
Fauna di Indonesia?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah dapat mendeskripsikan
bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk menjaga
keragaman flora dan fauna daerah?

27
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial teaching:

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan hasil observasi yang Anda
lakukan

Soal nomor 1.
Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau nama
latinnya akan menambah poin nilai.

Soal nomor 2.
Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan sebanyak
mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau nama latinnya
akan menambah poin nilai.

Soal nomor 3.
Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah
jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?

Soal nomor 4.
Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda menjadi
langka/punah?

Soal nomor 5.
Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus langka
menjadi lestari kembali?

Bapak/
Ibu, Silahkan dibuat kunci jawaban sesuai dengan keadaan khas daerah masing-
masing. Setiap butir soal memiliki nilai 20 jika Peserta didik dapat menjawabnya
dengan baik.

28
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2. Asesmen Unjuk Kerja


Laporan Indikator (ada enam)
:
a. Adanya latar belakang (alasan) yang mendasari dilakukannya pengamatan
b. Adanya tujuan dilakukannya pengamatan
c. Adanya waktu, metode, dan lokasi pengamatan
d. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan
e. Adanya hasil pengamatan berupa tabel atau paparan
f. Adanya kesimpulan sesuai dengan tujuan

Rubrik
Score Deskriptor
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6 indikator
tersebut Score ini bisa dikonversi menjadi
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari 6 puluhan dengan cara : (score/6) x 10
indikator = Nilai
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari 6
indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 6
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 6
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 6
indikator

Daftar Cek Peserta Didik:


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4 5 6
1.
2.
… … dst.

3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
Score ini bisa dikonversi
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
menjadi puluhan dengan cara :
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator (score/4) x 10 = Nilai
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari
indikator

29
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

Indikator bekerja sama/gotong royong (ada empat):


a. Bekerja sama
b. Berkomunikasi positif
c. Tanggap terhadap keadaan
d. Mau berbagi hal-hal positif

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
Score ini bisa dikonversi
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
menjadi puluhan dengan cara :
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator (score/4) x 10 = Nilai
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari
indikator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test setelah
dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-3, bagi yang belum,
Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

30
BIO.E.AYP.10.6-10.11

D. Pengayaan dan Remedial


1. Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan
berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Lakukan kajian Pustaka di perpustakaan daerahmu atau melalui penelusuran Pustaka
di internet mengenai berapa banyak tumbuhan dan hewan khas Indonesia di
Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur. Minimal Anda tuliskan 5 nama hewan
dan tumbuhan khas untuk setiap wilayah tersebut ya..!. Hasil penelusuran pustaka
dapat dituliskan pada tabel berikut.

Berbagai keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia


Nama: Kelas:

Judul Pustaka yang dibaca:

Jenis Hewan Jenis Tumbuhan


Indonesia Bagian
Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Barat
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Tengah
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Timur
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
2) Bisakah Anda analisis, mengapa Fauna yang ada di daerah Barat mirip dengan
Fauna yang ada di Asia; dan mengapa yang ada di daerah Timur mirip dengan
Fauna yang ada di Australia? Anda boleh analisis mengenai hal tersebut melalui web
ini ya, https://slideplayer.info/slide/11937756/

b. Materi
Akses materi dari link http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

31
BIO.E.AYP.10.6-10.11

c. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Skor
Jumlah organisme yang diidentifikasi
50
1-5
100
6 – 10 dan atau lebih dari 10

2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan
berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.

b. Materi
(Terlampir)

c. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

32
BIO.E.AYP.10.6-10.11

E. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal. :

A. Tujuan:
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.

B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.

C. Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
1. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan pengamatan
yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.
2. Materi
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
a.
maupun cetak.

b.

c.

2. Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok
untuk memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu mendeskripsikan
keanekaragaman hayati Indonesia di daerah tempat tinggal Anda.

a.

b.

c. memudahkan pekerjaan, persilahkan Peserta didik untuk langsung mengisi format


Untuk
laporan di lanjutan LKPeserta didik berikut.

33
BIO.E.AYP.10.6-10.11

1. Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI

(tuliskan nama Daerah tempat tinggalmu)

2. Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi mengenai
berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”

Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”

3. Metode Pengamatan : pengamatan langsung, studi bacaan, wawancara *)

4. Waktu dan Lokasi


Nama Daerah (boleh Alamat) :

Waktu (hari dan Tanggal) :

Keterangan *) : Lingkari yang digunakan

34
BIO.E.AYP.10.6-10.11

5. Data hasil pengamatan

Jenis Hewan Jenis Tumbuhan


Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin

….

Jika menelusuri bacaan, tuliskan sumber bacaan yang Anda gunakan di bawah ini.

6. Kesimpulan

35
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2. Materi (Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link


http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.pdf
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html

Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi merupakan istilah


yang berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi. Istilah ini sering dikaitkan
dengan jenis (spesies). Keanekaragaman kehidupan di bumi sampai saat ini telah dipertelakan
sekitar 1,4 juta jenis tumbuhan dan hewan. Indonesia merupakan negara dengan
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai
flora dan fauna endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat-tempat lain.
Dilihat dari segi wilayah biogegografis, Indonesia terjepit diantara dua wilayah, yaitu
Indo-Malaya atau Oriental dan Australis. Lokasi ini sangat strategis, senada dengan lokasi
geografis Indonesia yang juga terletak pada jalur perdagangan antara asia dengan afrika dan
australia. Keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat besar ini merupakan salah satu
sumber daya alam unggulan milik Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan untuk wisata dan
kegiatan kebudayaan, keanekaragaman hayati ini juga dapat dimanfaatkan menjadi obat atau
bahan industri lainnya.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh adanya dangkalan
sahul dan dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora, fauna, dan manusia
purba antara Asia dengan Australia. Namun, kini dangkalan tersebut sudah berubah menjadi
laut transgresi yaitu laut Arafuru dan laut Jawa. Secara garis besar, flora dan fauna di
Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu flora dan fauna Asiatis, Peralihan, dan Australis. Sebelum
kita membahas mengenai tiap-tiap jenis flora dan fauna, kita akan membahas dulu mengenai
faktor- faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna serta garis-garis yang
membatasi persebaran flora dan fauna tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
adalah: 1) Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat mempengaruhi karakteristik
makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut; 2) Faktor Tanah, memiliki kandungan
mineral dan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesuburan tanaman yang tumbuh di lokasi
tersebut. Tentu saja, daerah dengan tanah yang subur seperti delta sungai atau dataran aluvial
akan memiliki keanekaragaman hayati yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah
gersang seperti gurun pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik yang dimaksud disini adalah
keberadaan hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya seperti bakteri dalam suatu
ekosistem; 4) Faktor Topografi, Selain mempengaruhi kondisi iklim lokal, topografi dan
bentukan relief muka bumi juga mempengaruhi sedimentasi serta erosi yang terjadi di
permukaan bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi tanah yang ada di wilayah tersebut; 5)
Garis Wallace, Weber, dan Lydekker, khusus mengenai pembagian imajiner ini akan dibahas
sebagai berikut.

36
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Perhatikan Gambar berikut.

Gambar yang menunjuukan Garis Imajiner Wallace, Weber, dan Lydekker.


http://www.starfish.ch/Zeichnung/Karten/Wallaceline.gif

A. Garis Wallace dan Garis Weber


Jika Anda pernah mendengar mengenai kedua garis ini, Anda tidak perlu
membayangkan bahwa garis tersebut nyata ada dan nampak oleh indera mata. Kedua garis ini
merupakan garis khayal atau tidak nyata yang hanya ditampilkan pada peta saja. Garis ini
membagi dan memisahkan Indonesia menjadi tiga wilayah bagian. Garis-garis ini bahkan
sangat rekat dengan persebaran flora dan fauna pada wilayah Indonesia. Karena Indonesia
dibagi menjadi tiga bagian maka garis yang membaginya terdiri dari dua garis.
Garis ini merupakan sebuah garis khayal yang memisahkan Indonesia pada bagian
Tengah dan Indonesia pada bagian Timur. Garis ini dibuat karena kedua daerah di Indonesia
ini memiliki karakteristik flora dan fauna yang sangat berbeda. Penemu garis ini adalah
seorang ilmuwan bernama Alfred Russel Wallace. Wallace mulai menyadari bahwa ada
perbedaan flora fauna pada kedua daerah tersebut setelah mengunjungi Hindia Timur sekitar
abad ke 19. Seperti penemunya, garis ini kemudian diberi nama yang sama yaitu garis
Wallace. Alfred Russel Wallace membuat sebuah penelitian yang menunjukkan hasil adanya
perbedaan hewan di Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat.
Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia menjadi dua bagian. Jika garis
sebelumnya membagi Indonesia bagian timur dan juga bagian barat, maka garis weber ini
membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan bagian timur. Karena garis weber membagi
Indonesia menjadi timur dan tengah maka letaknya juga tepat membelah Indonesia bagian
timur dan Indonesia bagian tengah. Secara lebih tepat, garis ini terletak diantara pulau Papua
dan pulau Sulawesi.
Garis Wllace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi dengan pulau
Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini berada diantara pulau Lombok
dan pulau Bali. Garis ini membagi wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara menjadi beberapa

37
BIO.E.AYP.10.6-10.11

wilayah yaitu Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga
Timor. Wilayah-wilayah ini masuk pada tipe Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini
memiliki ciri khas tersendiri pada jenis faunanya. Salah satu wilayah yang mempunyai jenis
fauna paling khas adalah Pulau Sulawesi. Contoh binatang atau fauna khas Sulawesi adalah
sapi hutan.
Membahas lebih lanjut mengenai jenis flora dan fauna yang dibagi oleh garis-garis
Wallace terdiri dari dua jenis tipe yaitu tipe peralihan dan tipe asiatis. Tipe yang paling khas
adalah tipe asiatis. Flora dan fauna tipe ini tersebar di wilayah Indonesia khususnya bagian
barat yang terdiri dari pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Tipe asiatis diberi nama
demikian karena memiliki kemiripan dengan binatang dan tanaman yang tumbuh di benua
Asia.

B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di London.
menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal sebagai Garis Lydekker,
yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan Australia-Nugini di sebelah timur. Garis
ini bertujuan untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur
yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis
Lydekker merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah
yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna
australis.

Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat keanekaragaman di
planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang dimiliki tak dapat dibandingkan
dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini merupakan kawasan
geografi tumbuhan Malesiana. Kawasan ini memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan
terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian
besar diantaranya terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan
memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae (keluarga
anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan berkayu suku
Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki sekitar 386 jenis.
Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara lain disebabkan oleh struktur
vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi dengan berbagai lapisan stratanya
menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan
lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di bawahnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan dengan apa
yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas. Indonesia memiliki
11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah bakteri dan Cyanophyceae
(ganggang biru) mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis dan algae 1800 jenis. Jumlah
tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis tanaman penghasil buah-buahan, 360 jenis
tanaman sayuran, 70 jenis tanaman umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 50 jenis tanaman
rempah. Sementara tanaman obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana 74%
diantaranya masih hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari beberapa
38
BIO.E.AYP.10.6-10.11
tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-merantian memiliki
nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Asia. Tanaman meranti-
merantian

39
BIO.E.AYP.10.6-10.11

merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman khas wilayah Asia. Tanaman meranti
termasuk dalam kelompok pepohonan yang berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang berada di
Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk
memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan amoldi juga menghiasi tipe
ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi tumbuhan jenis bunga satu-satunya
yang merupakan tipe Asiatis atas hasil pembagian dari garis Wallace. Bunga Anggrek banyak
ditemukan di hutan-hutan di Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan menempel pada tumbuhan-
tumbuhan yang lain. Namun meskipun bergantung pada tumbuhan lain namun tidak menjadi
parasit bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu melakukan fotosintesis secara mandiri.
Selain Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-pakuan dan pohon jati yang mendiami flora
tipe asiatis.

Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia yang
termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama zona orientalis di
bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Sumatra, Kalimantan,
Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti
harimau, macan kumbang, orang utan, banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini
merupakan fauna khas zona oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan
Kepulauan Aru yang terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau
tersebut dapat dijumpai hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota, kakatua,
dan cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona peralihan yang
disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa
Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet
hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu-
satunya terdapat di dunia, yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung
parkit. Secara keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling sedikit 40 ribu
jenis fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak dengan
baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak ditemukan di benua
Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera. Selanjutnya yang juga
terkenal sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau Sumatera. Namun sayangnya, kedua
hewan ini sekarang banyak diburu untuk diambil bagian tertentu dari tubuhnya kemudian
selanjutnya dijual. Fauna selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan garis Wallace adalah
badak bercula satu dan banteng. Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga dilihat
sedang mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di negeri ini.

40
BIO.E.AYP.10.6-10.11

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun
cetak.

. 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi 3
Bagian https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html

Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan
pelajar. https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI


PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayati-
melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas

Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1.


Materi Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati.
Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/

Zubi, Teresa. 2017. Wallacea. Starfish Diving. Blog.


http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html

41
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Pertemuan Ke-3 (6 JP x 45 menit’)


Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati
(KH) dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi alami
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati
dengan menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau
paparan secara lisan dan atau tayangan

A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPeserta didik)_terlampir di Modul
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): laptop, atau PC, printer dengan hasil berwarna,
dan kertas film.
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan
melalui link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link
pre- test menggunakan aplikasi yang sesuai)
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menyebutkan
kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-masing, hasil
dari proses KBM pertemuan sebelumnya.
e. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda menanyakan
alasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus dengan pakaian
sehari-
hari? ”

Di bagian ini, Bapak/Ibu silahkan merencanakan melatihkan Peserta didik membuat


pohon dan kunci dikotomi untuk klasifikasi menggunakan hasil identifikasi
Keanekaragaman hayati khas daerah masing-masing saat pertemuan ke-2.

42
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2. Kegiatan inti (240 menit)


a. Pemberian stimulus
 Bapak/Ibu, silahkan tampilkan gambar (untuk kelas PJJ) atau tunjukkan tanaman
rumput dan tanaman cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kelas tatap
muka.
 Akan lebih baik jika Bapak /Ibu menggunakan produk hasil pengamatan dari
pertemuan kedua.

https://images.app.goo.gl/Wy5TZSe9rXK44eS38

https://images.app.goo.gl/RRDKyqAc5z3ZgfHy9

 Kemudian tanyakan kepada Peserta didik, “setujukah Anda jika saya mengatakan
bahwa kedua tanaman ini sama-sama berada pada kelompok tanaman rumput-
rumputan? Dan Jika keduanya punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak
apapun bagi manusia”
 Silahkan Bapak/Ibu akomodasi jawaban Peserta didik dengan tidak
membenarkan atau menyalahkan jawaban apapun yang dikemukakan.
 Kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya akan disajikan dalam LKPeserta didik.

b. Identifikasi masalah
 Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati Indonesia
di daerah Peserta didik masing-masing (pertemuan sebelumnya) persilahkan
Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2 tumbuhan.
 Arahkan Peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.
 jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan Peserta didik, harus
disertakan alasannya.
 Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, arahkan peserta didik untuk
membuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar

c. Pengumpulan dan Pengolahan data (bekerja secara berkelompok)


Bapak/Ibu yang kegiatannya Asyncronous dapat mengarahkan Peserta didik
melakukan perekaman video masing-masing kelompok saat bekerja, lalu link
rekaman dikirim kepada guru atau diunggah ke drive kelas.

43
BIO.E.AYP.10.6-10.11

 Kelompokkan Peserta didik ke dalam lima kelompok.


 Masing-masing kelompok mengamati gambar 4 organisme yang telah dipilih
dalam LKPD, kemudian hasil pengamatan dituliskan.

Perhatikan langkah melatihkan Peserta Didik membuat klasifikasi dikotomi berikut!

 Bapak/Ibu harus menahan diri untuk tidak memberikan jawaban langsung apabila
ada Peserta didik yang bertanya mengenai fungsi, atau manfaat dari berbagai
organisme tersebut secara ekologi. Selalu arahkan untuk mencari sendiri jawaban
yang benar.
 Arahkan Peserta didik untuk mengamati dulu semua ciri morfologi dan perilaku
keempat organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki, berjalan dengan empat
kaki, berjalan dengan dua kaki, ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh rambut, ditutupi
oleh bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan insang, bernafas
dengan paru-paru, dapat memanjat, dll.
 Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam LKPD dengan melakukan
pertanya Ya dan Tidak, kriteria di isi sendiri oleh Peserta didik berdasarkan
pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan pola dan contoh.

Pola:

44
BIO.E.AYP.10.6-10.11

……………….. (tulis nama-nama hewan dan tumbuhan yang dipilih)

1. Kriteria ke-1 tuliskan


Contoh: Apakah memiliki kaki?

Tuliskan nama organisme yang berkaki Tuliskan nama organisme yang tidak berkaki

2. Kriteria ke-2 tuliskan

Tuliskan nama
Tuliskan nama
organisme yang tidak
organisme yang ……
……

Fokus Pada satu cabang dahulu, hingga ditemukan organisme yang dimaksud,
setelah itu silahkan beralih ke cabang berikutnya
Contoh:
 Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan pohon dikotomi sebagai berikut.
1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 3
2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

 Selanjutnya, Peserta didik dibimbing untuk membuat kunci determinasi yang


akan dituangkan sebagai bagan determinasi dalam bentuk poster.
 Ingatkan Peserta didik untuk menjawab pertanyaan kedua mengenai “setujukan
Anda, Jika organisme yang diamati tersebut punah dari muka Bumi, maka tidak
ada dampak apapun bagi manusia?”

d. Pembuktian
 Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat dipresentasikan.
 Bapak/ibu fasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi, memberikan tanggapan,
sanggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang telah disajikan.
 Arahkan Peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran
manfaat keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.

Berikan materi ajar mengenai perbedaan Dicotyledonae dan Monocotyledonae


pada saat Peserta didik melakukan konfirmasi diskusi di kelas.

45
BIO.E.AYP.10.6-10.11

 Perbaiki konsep-konsep yang kurang tepat dengan memberikan feedback atau


tanggapan yang datang dari proses diskusi kelas.

e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan pembuktian di poin (e), arahkan peserta didik untuk menuliskan
jawaban dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a) pada LKPD
yang dimiliki, dan berikan feedback nilai untuk Poster yang telah ditampilkan.
Produk sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai keanekaragaman hayati
dirampungkan.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai manfaat dan
cara pengelompokkan organisme.
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous


Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat Guru meminta Peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan membuka materi yang sudah disediakan di
berikutnya, lalu berikan materi mengenai kelas PJJ mengenai materi Bioteknologi,
Bioteknologi. kemudian membuat rangkuman sebanyak
Berikan tugas membuat rangkuman satu halaman mengenai materi yang akan
materi tersebut maksimal satu halaman dibahas di pertemuan berikutnya.
yang akan dikumpulkan di pertemuan Atau berikan link berikut untuk disimak:
berikutnya. https://youtu.be/rVKWE9ITu14

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai
berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti cara membuat diagram dikotomi
dengan klasifikasi alami?
2 Apakah saya sudah paham cara membuat kunci dan bagan
determinasi?

46
BIO.E.AYP.10.6-10.11

No Pernyataan Ya Tidak
3 Apakah saya sudah paham perbedaan Klasifikasi sistem buatan,
alami, dan filogenetik?
4 Apakah saya sudah paham manfaat organisme bagi kehidupan ?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti cara membuat
diagram dikotomi dengan klasifikasi alami?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham cara membuat kunci dan
bagan determinasi?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan Klasifikasi
sistem buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah paham manfaat organisme bagi
kehidupan?
5 Apakah seluruh Peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada pengulangan pembelajaran:

47
BIO.E.AYP.10.6-10.11

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif
Perhatikan Gambar dua hewan di bawah ini.

https://images.app.goo.gl/uYyFjmKv9aF28Vpi8 https://images.app.goo.gl/pwqZWGPWgbL618VF8

https://images.app.goo.gl/dznK5uZeH7uU97ns6 https://images.app.goo.gl/6xgujHQeZsDnQvjr8

Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom
yang dapat Anda perhatikan berikut ini.

1 a. Bertulang belakang lanjut ke nomor 2


b. Tidak bertulang belakang Echinodermata
2 a. Melahirkan lanjut ke nomor 4
b. Bertelur lanjut ke nomor 3
3 a. Ditutupi sisik Reptil
b. Tidak ditutupi sisik lanjut ke nomor 4
4 a. Ditutupi rambut lanjut ke nomor 5
b. Ditutupi Bulu lanjut ke nomor 6
5 a. Memiliki kelenjar mamae Mamalia
b. Tidak memiliki kelenjar mamae lanjut ke nomor 6
6 a. Bergerak dengan sayap Aves
b. Bergerak dengan sirip Pisces

48
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Diagram Kunci Determinasi

Bertulang Belakang

2. Asesmen unjuk kerja poster


Indikator :
a. Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami
b. Kalimatnya singkat dan jelas
c. Warna dan gambar menarik
d. Tujuan pembuatan poster langsung terihat
e. Isi Poster sesuai dengan konsep dan konteks

Rubrik:
Score Deskriptor
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator tersebut
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator tersebut Score ini bisa dikonversi menjadi
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator puluhan dengan cara : (score/5)
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator x 10 = Nilai
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun dari
indikator

49
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator Score ini bisa dikonversi
tersebut menjadi puluhan dengan
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator cara : (score/4) x 10 = Nilai
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari
indikator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test setelah dilakukan
pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-4, bagi yang belum, Bapak/Ibu
bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

50
BIO.E.AYP.10.6-10.11

D. Pengayaan dan Remedial


1. Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A. hingga H. berikut ini

b. Materi,
Untuk kelas PJJ, Bisa diakses di https://plantlet.org/plant-identification-terms/#
Untuk kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai materi)

c. Asesmen Pengayaan
(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai

2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan
berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.

51
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam


pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.

b. Materi
(Terlampir)

c. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

52
BIO.E.AYP.10.6-10.11

E. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Klasifikasi dan Determinasi

Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :

A. Tujuan:
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster
berdasarkan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data
satu spesies tertentu melalui Poster

B. Kegiatan:
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10 organisme
(5 hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di daerah Anda,
sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.

https://images.app.goo.gl/Q1hanNyim3dPzLf4A

Berdasarkan morfologi dari keempat organisme yang Anda pilih tersebut, setujukah Anda
dengan pernyataan berikut:

“Kesepuluh organisme tersebut berasal dari kelompok famili yang sama; dan Jika keempatnya
punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi kehidupan manusia”

53
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Lanjutan…

1. Ya, saya Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena

Tidak, saya Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena

2. Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut adalah,


melalui pohon dikotomi yang saya buat.

Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.

54
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Lanjutan…

3. Berdasarkan pengisian nomor 2, maka kunci dikotominya adalah, (Perhatikan contoh).

P1. apakah mereka memiliki kaki?


Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3
P2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5
P3. Apakah mereka ………

… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

4. Berdasarkan kegiatan nomor 1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada
pernyataan Anda bahwa Anda (menyetujui/tidak menyetujui)* pernyataan di awal LKPeserta
didik?

Ya, saya Setuju/tidak setuju* dengan pernyataan tersebut. Karena


2. Materi
3. Sumber referensi
Organisme pertamabelajar
yaitu ( guru dan siswa yang bisa diakses
) memiliki ciri-ciridi Internet maupun
cetak.
dan manfaat

Organisme kedua yaitu ( ) memiliki ciri-ciri

dan manfaat

Organisme ketiga yaitu ( ) memiliki ciri-ciri

dan manfaat

Organisme ke empat yaitu ( ) memiliki ciri-ciri


Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.
dan manfaat _

55
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2. Materi
Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf

A. Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup


klasifikasi makhluk hidup merujuk pada kegiatan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada setiap makhluk tersebut.
Kegiatan pengelompokkan ini bukan hal yang mudah, sebab diperlukan ketelitian dalam
menentukkan parameter yang digunakan sebagai ciri khas atau pembeda dari organisme
lainnya. Itu berarti, diperlukan upaya observasi lebih lanjut pada beberapa organisme yang
kemudian dipilih menjadi sebuah kategori atau kelompok.
Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa berdasarkan
tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau anatomi, serta manfaat dari
makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari mengenai klasifikasi makhluk hidup pada
tingkat-tingkat berbeda atau takson berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang
dipelopori oleh Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi dunia. Ilmu taksonomi menjadi
salah satu ilmu yang sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan
seiring dengan ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan makhluk hidup
dari awal ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan dari
mulai sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.

B. Tahapan Klasifikasi Mahluk Hidup


a. Pengamatan Sifat Mahluk Hidup
Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara
mengamati dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi (fungsi faal
tubuh).
b. Pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri yang diamati
Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan sifat atau
persamaan dan perbedaan yang diamati.
c. Pemberian nama Mahluk hidup
Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah member nama
makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan makhluk hidup salah
satunya adalah system tata nama ganda (Binomial Nomenclature).

C. Takson dalam Klasifikasi Mahluk Hidup.


Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti susunan, penyusunan,
penataan atau taxon yang berarti unt dalam klasifikasi objek biologi, dan nomos yang
berarti hokum. Tingkatan makhluk hidup pada taksonomi disebut takson. Tiap takson
menunjukkan kesamaan sifat yang banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi
hingga paling rendah dituliskan sebagai berikut.

56
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica


https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Ursus americanus


https://images.app.goo.gl/4PoEAFCdiGRkWY2p7

57
BIO.E.AYP.10.6-10.11

D. Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)


1. Penulisan spesies
 Terdiri atas dua kata
 Menggunakan huruf latin
 Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi
 Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital
 Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil
 Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata penunjuk
spesies dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau diberi tanda hubung
 Varietas dipisah
Contoh penulisan:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)
Panthera tigris sondaica atau Panthera tigris sondaica (harimau jawa)
2. Penulisan Familia (suku)
Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk hewan)
Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)
3. Penulisan Ordo (bangsa)
Ditambah akhiran –ales
Contoh: Zingiberales
4. Penulisan Classis (kelas)
Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut
Contoh Equisetinae, Mycotina

E. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup


Pada konteks keanekaragaman hayati, pengelompokan sangat perlu untuk dilakukan.
agar mempersempit objek kajian, sehingga akan mempermudah untuk mengenal,
mempelajari, dan akhirnya memanfaatkan makhluk hidup untuk kepentingan manusia.
Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Sistem
pengelompokkan tersebut yaitu artifisial, natural, dan filogeni.

1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)


Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan berdasarkan pada
karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan manusia. Misalnya pada
tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan, diantaranya berdasarkan:
a. Umur
Kita mengenal ada tumbuhan semusim/setahun (annual), contoh diantaranya Cabe,
Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan, contoh diantaranya Jati,
Kihujan, Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.
b. Kegunaannya
Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti Padi,
Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong, Mahkota Dewa, dan
Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni, Gaharu, dan lain-lain.

58
BIO.E.AYP.10.6-10.11

c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat bertahan
di daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit (tumbuhan air seperti
Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber karbohidrat
seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber protein seperti
Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. Tumbuhan sumber lemak
seperti Kelapa Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial
ini akan memudahkan kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan manusia.

2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)


Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-karakter
alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan karakter morfologi.
Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah Carolus Linnaeus. Ia adalah yang
pertama kali meletakkan dasar-dasar klasifikasi termasuk sistem tata nama binomial
nomenclature.
Awalnnya, Carolus Linnaeus mengajukan sistem klasifikasi 2 Kingdom, yaitu
Plantae dan Animalia. Namun selanjutnya Whittaker menyempurnakannya menjadi
sistem klasifikasi 5 Kingdom. Kingdom Fungi dikeluarkan dari Plantae, kemudian
membentuk kingdom baru yaitu Monera dan Protista. Monera yaitu golongan
organisme yang merupakan prokariotik, sedangkan Protista yaitu golongan organisme
mikroskopis yang merupakan organisme eukariotik.
Setelah Whittaker, ilmuwan asal Amerika Carl Woese menyempurnakannya
menjadi sistem klasifikasi 6 kingdom, yaitu Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi,
Plantae, dan Animalia. Namun selanjutnya Kingdom Protista sudah tidak berlaku
karena anggotanya polyphyletic, yaitu ada yang mendekati karakter tumbuhan, hewan,
bahkan fungi. Sama halnya dengan Kingdom Monera yang sudah tidak valid lagi
sebagai suatu takson karena anggotanya terdiri dari dua golongan yang sangat berbeda
karakternya (Bacteria dan Archaebacteria). Oleh karena itu dibentuklah sistem
klasifikasi 3 domain yang dinilai dapat mewadahi kingdom-kingdom sebelumnya yang
bermasalah (Protista dan Monera). Ketiga domain tersebut yaitu Bacteria, Archaea, dan
Eucarya.
Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada morfologi dari
alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi akar, batang, dan
daun. Sedangkan pada hewan biasanya diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel,
keberadaan tulang punggung, saluran pencernaan, sistem rangka, dan lain- lain.

59
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Berikut adalah perkembangan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 5 kingdom

Sistem 2 Sistem 3
Sistem 4 Sistem 5 Sistem 6
kingdom kingdom
kingdom kingdom kingdom
1. 1.
1. 1. 1.
Plantae Monera
Monera Monera Eubacteria
2. 2.
2. Fungi 2. 2.
Animalia Plantae
Protista Archaebacteria
3. 3.
3. Fungi 3.
Animalia Plantae
Protista
4. 4.
Animalia Plantae 4. Fungi

5.
Animalia 5. Plantar

6.
Animalia

3. Sistem Klasifikasi Filogeni


Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan organisme
berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel
pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat
dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada
organisme yang secara morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter
genetik yang dekat.
Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang mendasari sistem
klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan lainnya. Biasanya
klasifikasi modern ini dilakukan dengan memperhatikan kecenderungan evolusi
organisme itu lebih maju atau masih primitif adalah dengan melihat pelestarian atau
penyusutan dari struktur sel atau tubuhnya akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh,
dalam klasifikasi modern tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat diantaranya:
 Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
 Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
 Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan berbijitertutup
 Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih primitive dari
pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik sedikit.
 Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada tumbuhan
berbunga mahkota bersatu.

Pada klasifikasi hewan karakter yang diperhatikan untuk penggolongannya yaitu


jumlah sel tubuhnya dan perkembangan sel tubuhnya, serta jaringan embrionalnya.
Hewan yang memiliki jaringan embrional triploblastik (ada ektoderm, mesoderm,

60
BIO.E.AYP.10.6-10.11

endoderm) akan memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna daripada organisme
diploblastik (ektoderm dan endoderm saja, tapi tidak memiliki mesoderm).
Secara umum, untuk melihat tingkat-tIngkat perkembangan makhluk hidup
sebagai dasar klasifikasinya perlu diperhatikan: struktur selnya (prokariotik/eukariotik);
jumlah sel tubuhnya (uniseluler/multiseluler); jaringan embrionalnya
(diploblastik/triploblastik); bentuk tubuh dan organ tubuhnya (thallus/kormus);
pergiliran keturunannya (bentuk gametofit/sporofit); dan sifat- sifat khas morfologis
lainnya seperti perkembangan bagian- bagian bunganya dibandingkan lainnya.

F. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup


Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi, seperti yang
telah dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan klasifikasi sederhana berdasarkan
karakter yang diinginkan. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui
identitas suatu jenis organisme, diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya,
mencocokkan dengan spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci
identifikasi atau kunci determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian
pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme
yang ingin kita ketahui identitasnya.
Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis tumbuhan tersebut. Untuk
menguji kunci determinasi yang sudah Anda rancang, Anda dapat melakukannya dengan cara
meminta kawan lain untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia
dapat mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut
sudah baik. Model dari kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering
digunakan adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan
ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar
persamaan dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya
dilakukan pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya diperoleh
sifat ciri yang spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis suatu organisme.
Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan
sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar, maka kita harus
memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan tersebut. Agar dapat
digunakan oleh orang lain, maka istilah yang digunakan harus istilah ilmiah yang umum.
Dalam perancangan kunci determinasi model dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua
pernyataan yang saling berkebalikan. Pada setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor
baru yang akan mengarahkan pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan
berhenti pada nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Anda
perhatikan contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):

61
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat
pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih
dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci
determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang dua, jika dibuat
bagannya maka akan seperti Gambar berikut.

62
BIO.E.AYP.10.6-10.11

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.

Arifin, Z. . Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA


Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon Guru PPPK.
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi,


Sistem, Contoh Soal!. Blog. Eduka Sistem.
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/

63
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Pertemuan Ke-4 (8 JP x 45’)


Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari
permasalahan erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara
kampanye di media sosial

A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
 Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi Keanekaragaman hayati.
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet

B. Kegiatan Pembelajaran (8 JP)


1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan
melalui link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link
pre- test menggunakan aplikasi yang sesuai)
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
manfaat keberadaan Keanekaragaman hayati di lingkungan dan kehidupan
masayarakat.
e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang pernah mendengar
bahwa saat ini mahluk hidup yang sudah punah bisa dilestarikan dengan teknologi
cloning? ”

Silahkan akomodasi jawaban Peserta didik dengan menuliskan jawabannya di


papan tulis/aplikasi whiteboard bagi kelas PJJ synchronous, atau di kolom komentar
pada kelas
asynchronous menggunakan aplikasi yang sesuai

64
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2. Kegiatan inti (330 menit)

Bapak/Ibu, fase-fase yang akan dilakukan dalam KBM ini silahkan dipecah menjadi
beberapa pertemuan tatap muka/PJJ, karena Peserta didik harus melakukan riset dan
pembuatan laporan sebagai produk, yang membutuhkan waktu lebih lama dari proses
KBM
biasanya.

a. Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah


 Lakukan brainstorming mengenai Bioteknologi selama 10 menit. Hasil resume
yang dikumpulkan Peserta didik dapat dijadikan pijakan awal mengenai
pemahaman dasar Peserta didik mengenai Bioteknologi.
 Bapak/Ibu silahkan mengunduh dua artikel ini untuk dijadikan pemantik ide
Peserta didik dalam pengatasi erosi keanekaragaman hayati.
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html
dan
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
 Setelah artikel tersebut dibagikan kepada Peserta didik (untuk yang PJJ,
Bapak/Ibu berikan link tersebut kepada Peserta didik di kelas online untuk
diunduh), kemudian persilahkan Peserta didik mengkajinya.
 Selesai membaca, silahkan Bapak/Ibu tunjuk langsung 5 orang perwakilan kelas
untuk mengemukakan inti dari kedua artikel tersebut. Tuliskan resume dari ke-5
Peserta didik tersebut di papan tulis (atau pada whiteboard application untuk
kelas PJJ saat synchronous atau asynchronous).
 Sambil menyimak, persilahkan Peserta didik yang lain membuat resumenya
maksimal sebanyak 2 alinea. Pembuatan resume dilakukan langsung dalam
LKPeserta didik.
 Kemudian berikan stimulus berupa pertanyaan, “apakah Anda punya ide lain
mengenai solusi menggunakan Bioteknologi agar erosi keanekaragaman
hayati dapat dicegah dan atau diatasi?”
 Ide-ide yang bermunculan harus diakomodasi oleh Bapak/Ibu dengan dituliskan
di papan tulis/whiteboard application untuk dibahas -bagaimana
merealisasikannya-, minimal 3 Peserta didik sebagai contoh bagaimana tindak
lanjutnya.

b. Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik


 Peserta didik duduk berkelompok, kemudian diberikan kesempatan untuk
berdiskusi merancang penyelesaian masalah dengan cara membagi tugas untuk
mendapatkan data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk merealisasikan ide
yang diajukan pada fase 2
 Hasil diskusi di tulis dalam LKPeserta didik yang telah diberikan.

65
BIO.E.AYP.10.6-10.11

c. Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


• Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan keterlibatan Peserta didik dalam
mengumpulkan data/bahan/alat selama proses penyelidikan untuk merealisasikan
ide.

Tatap Muka PJJ dengan Gmeet/Zoom*) PJJ dengan GCR**)


 Lakukan Pembimbingan berupa Pembimbingan berupa
pembimbingan konsultasi setiap kelompok konsultasi setiap kelompok
berupa konsultasi dilakukan melalui ruang melalui kelas virtual (GCR,
setiap progress yang virtual (Gmeet atau Zoom): Edmodo, dll):
dicapai oleh Peserta  Perwakilan kelompok  Perwakilan kelompok
didik. Bisa dilakukan memberikan hasil memberikan hasil rancangan
di sekolah untuk rancangan penyelesaian penyelesaian masalah
kelas tatap muka. masalah melalui WA atau melalui postingan di kelas
 Hasil pembimbingan email guru. virtual tersebut.
secara berkala  Guru menanggapi dan  Guru menanggapi dan
dicatat sebagai bahan memberikan saran hasil memberikan saran perbaikan
penilaian rancangan tersebut di hasil rancangan tersebut di
psikomotor. ruang virtual. kolom komentar kiriman
Peserta didik.
Ket.:
PJJ = Pembelajaran Jarak Jauh
*) = Silahkan dipilih sesuai keadaan di sekolah masing-masing
**)= Google Classroom atau pilihan sesuai keadaan di sekolah masing-masing

d. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan untuk pembuatan laporan, poster,
pamphlet atau konsep sosialisasi yang akan digunakan Peserta didik berbagai
media presentasi ide yang dihasilkan.
 Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai oleh
Peserta didik. Bisa dilakukan di sekolah untuk kelas tatap muka, atau melalui
WhatsApp dan atau aplikasi rapat online lainnya untuk kelas PJJ.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian psikomotor.
 Yakinkan konten yang digunakan oleh Peserta didik sesuai usia dan sasaran.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian kemajuan
setiap kelompok menggunakan Tabel pencatatan di bawah ini (Bapak/Ibu
silahkan kembangkan sesuai kebutuhan).

Bimbingan I Bimbingan II Bimbingan III


Kelompok
Hasil Saran Hasil Saran Hasil Saran
1
2
3

66
BIO.E.AYP.10.6-10.11

e. Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


 Peserta didik dipersilahkan untuk presentasi secara berkelompok di kelas
mengenai ide.
 Bagi Peserta didik yang mensosialisasikan dengan menggunakan media sosial,
menampilkan idenya, respon dari kolom komentar atau DM, serta ketercapaian
jumlah penonton.
 Peserta didik yang lain, menyimak kemudian memberikan masukan dan saran
untuk peningkatan dan perbaikan ide tersebut.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pentingnya
mencegah erosi Keanekaragaman hayati dan ide apa saja hasil pembelajaran untuk
mengatasi erosi Keanekaragaman hayati tersebut
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous


Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat
tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada Guru meminta Peserta didik untuk
dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta membuka materi yang sudah disediakan di
didik. kelas PJJ, kemudian membuat rangkuman
Berikan tugas membuat rangkuman sebanyak satu halaman mengenai materi
materi tersebut maksimal satu halaman yang akan dibahas di pertemuan berikutnya.
yang akan dikumpulkan di pertemuan
berikutnya.

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai
berikut.

67
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti apa yang bisa saya lakukan untuk
melestarikan keanekaragaman hayati di daerah saya menggunakan
bioteknologi?
2 Apakah saya ingin melanjutkan kampanye untuk penyelamatan
lingkungan setelah pembelajaran selesai?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti apa yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman
hayati di daerahnya
menggunakan bioteknologi?
2 Apakah 90% peserta didik berkeinginan melanjutkan kampanye
penyelamatan lingkungan setelah pembelajaran selesai?
3 Apakah Peserta didik nampak mengikuti pembelajaran dengan
gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial teaching:

68
BIO.E.AYP.10.6-10.11

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang diakukan
Peserta didik dengan Indikator:
a. Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi keanekaragaman hayati
terselamatkan dengan Bioteknologi.
b. Latar belakang ide rasional dan realistis.
c. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
d. Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil diskusi
dan saran guru.

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

6.2. Asesmen Usaha Kelompok,


Indikator:
a. Sosialisasi berupa pembuatan laporan, dan poster atau kampanye di media sosial
b. Anggota kelompok melakukan kolaborasi dalam realisasi ide
c. Partisipasi Anggota kelompok minimal 80% di setiap fase

Rubrik:
Score Deskriptor
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/3) x 10 = Nilai

1. Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

69
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test setelah dilakukan
pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-4, bagi yang belum, Bapak/Ibu
bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

70
BIO.E.AYP.10.6-10.11

D. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Materi : Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi Erosi Keanekaragaman Hayati

Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan :
 Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
 Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi
Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media
sosial

B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut, silahkan
ajukan ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi tersebut.

C. Simpulan yang dapat Anda ambil dari masing-masing artikel tersebut?


Artikel pertama,

Artikel kedua,

D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja Bioteknologi
dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?

71
BIO.E.AYP.10.6-10.11

E. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam mengatasi erosi
keanekaragaman hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa, bagaimana, siapa, kapan,
dan dimana)

F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk diajukan
alternatif pemecahan masalahnya!

G. Berdasarkan pemilihan pertanyaan kelompok, buat rancangan untuk menyelesaikan


permasalahan tersebut!
 Rancangan dibuat secara berkelompok dalam bentuk outline, silahkan ditulis
menggunakan word atau tulisan tangan.
 Diskusikan dengan guru hasil rancangan anda.
 Perbaiki rancangan hasil diskusi dengan guru

H. Presentasi Kelas
Kelompok Catatan untuk kelompok Solusi/saran untuk kelompok
yang tampil yang tampil

II

III

IV

72
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang
sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan organisme hidup. Ereky
memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan melalui
bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran yang
bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang pengembangan jenis
hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika atau DNA rekombinan, yang
lain bermimpi tentang sumber obat terapi yang lestari bagi umat manusia. Beberapa
malah memiliki visi untuk menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan
terhadap hama dan penyakit sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah
populasinya. Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam tergantung dari siapa
yang kita tanya. Apakah semua ini merupakan definisi yang tepat untuk istilah
bioteknologi? Jawabannya adalah tidak. Pengertian yang sempit tidak dapat
mendefinisikan bioteknologi.

Bioteknologi adalah perpaduan yang harmonis antara biologi dan teknologi.


Secara terminologi, bioteknologi dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi,
makhluk hidup dan produknya untuk mengubah atau memperbaiki kesehatan umat
manusia dan lingkungannya. Dengan merangkum semua pengertian di atas maka
bioteknologi dapat kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan
perekayasaan atas proses material dengan bantuan agen biologi untuk menghasilkan
berbagai barang dan jasa. Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil alih dan
menjadi revolusi baru dalam ilmu biologi, melalui pengelolaan produk- produk alami
menggantikan proses kimiawi dan industri.
Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang, seperti
bioteknologi kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat- obatan,
bioteknologi pertanian, bioteknologi industri. Bioteknologi merupakan ilmu dan sains
masa depan yang menarik minat para ilmuwan, serta akan melahirkan suatu revolusi
besar dalam kehidupan kita dengan menunjukkan bagaimana cara hidup yang lebih
nyaman, bebas dari berbagai macam penyakit dan stres.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi
Komputasi, Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan,
Teknologi Rekayasa Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika,
enzimologi, dan sebagainya. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada
mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar

73
BIO.E.AYP.10.6-10.11

bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan metode tertentu,


dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin ilmu. Menurut
perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:

A. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)


Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi
manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan
secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan,
fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk
yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring
dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang
melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan
metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa
contoh Bioteknologi konvensional di bidang makanan, dapat terlihat seperti pada
Gambar berikut ini.

https://images.app.goo.gl/PmtbNiLeMXiLKieUA

74
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa mikroorganisme
yang terlibat dari produk-produk tersebut adalah.

Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian, adalah


sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan

https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6

75
BIO.E.AYP.10.6-10.11

2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu
tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan
cara yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan
varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak
cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan
umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang
memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak
cepat rebah, dan umur panen pendek.

3. Hidroponik

https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A

Selain di bidang pangan dan pertanian, bioteknologi konvensional juga telah


dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas kehidupan manusia di bidang industry,
pengobatan, peternakan, dan lainnya.

B. Bioteknologi Modern (Melibatkan perubahan DNA organisme)


Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk
dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih.
Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat
menggunakan bagian- bagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan
teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk
mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik
dilakukan dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk
hasil rekayasa genetik adalah dengan membuat organisme transgenik.
Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun
pola gen sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai
dengan kebutuhan. Teknik ini dikenal juga dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses

76
BIO.E.AYP.10.6-10.11

mengkombinasikan DNA suatu organisme ke organisme lain. Pengaturan pola genetik


ini melibatkan penggunaan gen organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme
tertentu. Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya
dikenal dengan istilah organisme transgenik.

1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan
informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif
agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan,
tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan
tersebut. Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi
atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau
bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang
disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan
dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA
yang digunakan untuk transfer gen).
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA
dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang
diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer
gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah
satunya adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode,
yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri
Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan
listrik). Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga
macam sifat unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak
mudah busuk.

2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya
hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis
penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan
selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk
menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan
yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi
modern mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin
menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang
kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih
banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat-
alat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan
hormon.
Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa dan
sejenisnya. Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang jadi baan
pertimbangan ilmuwan untuk bisa selalu dijadikan renungan bagaimana meningkatkan
kualitas produknya. Kita bisa ambil salah satu contoh Beberapa kelebihan dan
77
BIO.E.AYP.10.6-10.11
kekurangan dari aspek-aspek Bioteknologi tanaman sebagai berikut.\

78
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Aspek Kelebihan Kekurangan


Keragaman genetic Mudah dalam pertukaran Meningkatkan
plasma nutfah; sumber keseragaman dan
pemuliaan yang lebih luas; kerentanan; erosi genetik
sumber genetik bagi produk
baru; mengurangi kegagalan
panen
Identifikasi plasma nutfah Menghilangkan sifat-sifat yang Mengabaikan kondisi dan
tidak diinginkan; kearifan lokal, seperti
pengembangan kultivar baru hama dan penyakit lokal
lebih cepat
Perbanyakan kultivar Produksi tanaman baru dengan Mengurangi potensi
variasi yang luas; replanting biologis jangka panjang
dapat dilakukan dalam musim bagi tanaman
tanam yang sama
Produksi Peningkatan hasil panen yang Kelebihan produksi:
signifikan stabilitas pasar terganggu;
pendapatan ekspor
berkurang
Hama dan penyakit Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi
menghilangkan hama dan organisme alami dengan
penyakit epidemik konsekuensi yang tidak
kita pahami
Plasma Nutfah Kemudahan dalam Penyimpanan
penyimpanan jangka panjang terkonsentrasi di beberapa
negara,yang berpotensi
untuk dieksploitasi atau
diskriminasi
Lingkungan Pengembangan organisme Pelepasan mikroorganisme
yang mampu bertahan hidup hasil rekayasa genetika
pada lingkungan alam yang dapat mengganggu
sulit keseimbangan alam

3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak.
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-
XII_BIOTEKNOLOGI.pdf

http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf

https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html

https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

79
BIO.E.AYP.10.6-10.11

Glossarium

Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan memiliki
iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan hasil
interaksi antara genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel
setiap individu suatu spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan berbagai
variasi bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang
dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini jika
direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut kultivar dengan
demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis
pada keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan
dan dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus,
famili. Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri
berbeda yang jelas.
Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari, bukan
untuk berbiak.

80

Anda mungkin juga menyukai