Anda di halaman 1dari 67

MODUL AJAR

KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP

1. INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul Ajar


Penyusun : YELISDA B. NASUTION, S.Si
Sekolah : SMAN 1 GUNUNG TULEH
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang sekolah : SMA
Kelas : X ( FASE E )
Alokasi Waktu : 20 JP JP X 45’

B. Kompetensi Awal
1. Peserta didik telah memahami tentang ruang lingkup makluk hidup
2. Peserta didik telah memahami tentang cabang-cabang biologi
C. Profil Pelajar Pancasila
Mandiri, Bergotong royong, Kreatif, dan Bernalar kritis,
D. Sarana dan Prasarana
1. Sarana:
Laptop, infokus, spidol, Jaringan internet, dan HP
2. Prasarana:
Papan tulis, kertas Koran, karton, sterofon, dll.
E. Target Peserta Didik
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
PTM

2. KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran
a. peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai
Keanekaragaman Hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan
observasi.
b. peserta didik mampu mendeskripsikan Keanekaragaman Hayati Indonesia di
tempat tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.
c. peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati
(KH) dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi dua kingdom (Animalia dan
Plantae) melalui presentasi kelas.
d. peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat keanekaragaman hayati
dengan menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point
atau paparan secara lisan dan atau tayangan

1
e. peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari
permasalahan erosi keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan
cara kampanye di media sosial

B. Pemahaman Bermakna
Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik
karena beberapa alasan.
1. Menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk hidup
yang mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di
sekitar, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan
kehidupannya dengan layak.
2. Memiliki manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa keberadaan
setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan
lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi
organisme tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk
mengatasinya.
3. Melestarikan sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi
utama keberlangsungan hidup manusia. Tumbuhan dan hewan yang hidup
berinteraksi satu sama lain saling memberikan manfaat satu sama lain, jika
keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan lestari untuk
sama-sama dipergunakan.

C. Pertanyaan Pemantik
Apa yang menyebabkan makluk hidup memiliki variasi (bentuk, warna, jenis)
yang berbeda-beda?

Perhatikan peta penyebaran hewan di bawah ini!

Dari peta di atas apa yang membuat masing-masing daerah memiliki


kekhasan hewan masing-masing?

D. Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan dan memeriksa kembali alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menyiapkan dan memeriksa kembali lingkungan belajar

E. Kegiatan pembelajaran

2
Pertemuan Ke-1 (4 JP x 45’)
Tujuan :
Peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai
keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.

a. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
o Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
o Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman
hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem; atau bisa diunduh dari internet
dengan link
Rekomendasi : Irnaningtyas. 2019. Buku Paket Biologi Kelas X.
Erlangga.
o Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang
memiliki kamera

b. Kegiatan Pembelajaran (4 JP)


1) Pembukaan (15 Menit)
a) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa, absensi, menyiapkan buku pelajaran, memasangkan LCD pada
laptop.
b) Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik
c) Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
d) Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernah memperhatikan
mengapa wajah Anda walaupun ada kemiripan, tapi tampak berbeda
dengan kakak atau adik meskipun berasal dari orang tua yang sama?

2) Kegiatan Inti
a) Pemberian stimulus
Silahkan Bapak/Ibu memilih stimulus yang paling sesuai dipergunakan di
kelas.

 Bapak/Ibu mengajak peserta didik menuju luar kelas untuk


mengarahkannya memperhatikan halaman/green house/taman yang ada
di sekolah. Kemudian pilih dua jenis rumput yang berbeda atau dua
jenis daun dari pohon yang berbeda yang memiliki kemiripan bentuk
dan arahkan peserta didik menemukan perbedaan dan persamaannya

3
 Berikan kesempatan pada peserta didik bertanya dengan menggunakan
kata tanya “apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
 Persilahkan peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang
mereka ajukan di LKPD yang telah diberikan.

b) Identifikasi masalah
 Kelompokan peserta didik sebanyak 4-6 orang setiap kelompok
 Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap peserta didik
dalam LKPD, arahkan peserta didik dalam kelompok memilih 3
pertanyaan paling penting yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
 Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari
jawabannya sendiri oleh kelompoknya.
c) Pengumpulan dan pengolahan data
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di
kelas.

 Bapak/Ibu memberikan materi (terlampir) kepada peserta didik untuk


membantu menemukan jawaban dari pertanyaan.
 Bapak/Ibu membantu dan mengarahkan peserta didik menemukan
jawaban di setiap kelompok dengan memberikan jawaban-jawaban
tidak langsung.
 Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan peserta didik, peserta didik
menyimpulkan jawaban dan mencatatnya di LKPD.
d) Pembuktian
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di
kelas.
 Hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dicatat dalam
LKPD, kemudian dikemukakan oleh peserta didik di kelas. Bapak/Ibu
mempersilahkan peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan,
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau pertanyaan.
 peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-
temannya tersebut.

e) Menarik kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan d), Bapak/Ibu persilahkan
peserta didik untuk menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang
telah dipilih dan diajukan di kegiatan b) pada LKPD masing-masing.

3) Penutup
 Membuat kesimpulan.
Bapak/Ibu membimbing peserta didik membuat kesimpulan mengenai
deskripsi keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem.

4
 Penugasan (Peserta didik diminta membaca materi tentang materi
keanekaragaman hayati di Indonesia)
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan
di kelas.
Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul
untuk dipelajari oleh peserta didik.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu
halaman yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

 Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai
hal-hal yang positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum
dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah
dikemukakan di awal pembelajaran.
Refleksi untuk Peserta Didik
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti pengertian keanekargaman
hayati?
2 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati gen dan jenis?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah saya sudah paham manfaat keanekaragaman hayati
bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
lingkungan tempat tinggal saya?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti pengertian
keanekargaman hayati?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati gen dan jenis?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah 90% sudah paham manfaat keanekaragaman hayati
bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah 90% peserta didik sudah mengidentifikasi apa saja
yang bisa dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman
hayati di lingkungan tempat tinggalnya?
6 Apakah peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?

5
Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk
menentukan apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu adanya
pengulangan pembelajaran:
__________________________________________________________
______
__________________________________________________________
______
__________________________________________________________
______
__________________________________________________________
______

F. Asesmen
1. Diagnostik: (diisi format asesmen non-kognitif dan kognitif)
Format terlampir
2. Formatif: (diisi format asesmen yang mengukur kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan sikap)
Terlampir
3. Sumatif: (diisi format asesmen yang mengukur kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk di akhir fase)

1) Asesmen Diskusi
Indikator:
1) Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD
(adanya pertanyaan, data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
2) Hasil original dari diskusi kelompok

Rubrik:

Score Deskriptor
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/2) x 10 =


Nilai

Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.

3) Asesmen Sikap
Indikator:

6
1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Scor Deskriptor
e
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 =


Nilai

Daftar Cek Peserta Didik


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

G. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
1. Aktivitas
Amati ekosistem unik yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik,
silahkan memilih danau, tepi pantai, kebun, sawah, atau bukit. Kemudian
arahkan peserta didik untuk mengidentifikasi ada berapa banyak jenis
tanaman dan hewan yang dikenali melalui observasi. Hasil observasi dapat
dituliskan pada tabel berikut.

Tabel hasil observasi keanekaragaman mahluk hidup


Nama: __________________ Kelas: _______________
Jenis Habitat: danau, pantai, kebun, sawah, bukit,………………… (pilih
atau tuliskan)

Keanekaragama
Nama Spesies/Famili Nama Daerah
n
Gen

7
Jenis

Ekosistem

2. Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan
berbagai kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan
hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang
dikandungnya, dan ekosistem dimana mereka melangsungkan
kehidupannya. Setiap tingkatan organisme tersebut penting bagi manusia
karena merupakan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis
yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai contoh, keanekaragaman
spesies menghasilkan berbagai macam flora dan fauna yang bisa
dimanfaatkan sebagai sumber pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan
kebutuhan hidup lainnya (Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1)
ke- anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi,
termasuk bakteri dan protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik
dalam satu spesies, 3) keaneka- ragaman komunitas. Komunitas biologi
yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem)
masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan
hidup di bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity,
berdasarkan keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam
Sumarni, 2014), Indonesia menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia
setelah Brazil untuk mamalia, urutan keempat dunia untuk reptil, urutan
kelima dunia untuk burung, urutan keenam untuk amfibi, urutan keempat
dunia untuk dunia tumbuhan, urutan pertama dunia untuk tumbuhan palmae,
urutan ketiga dunia untuk ikan air tawar setelah Brazil dan Columbia.
3. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang Skor
diidentifikasi
1–5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100

Remedial

8
Bapak/Ibu, bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
1) Aktivitas
a) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
b) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
d) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
2) Materi
(Terlampir)
3) Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

3. LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem)

Nama : ____________ Kelas : _____________


Kelompok : ____________ Tanggal. : _____________

A. Tujuan:
Anda mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati gen, jenis,
dan ekosistem melalui kegiatan observasi.

B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal atau
di lingkungan sekolah. Kesimpulan hasil pengamatan akan ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.

C. Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
1. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan
pengamatan yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.

a. ______
9
b. ______

c. ______
Lanjutan…

3. Agar pertanyaan di no.2 terjawab, carilah data pendukung melalui bacaan (Anda boleh
mencari dengan menelusuri internet), kemudian tulis intinya saja di tabel berikut. Perhatikan
contoh di no.1.

No. Data Judul Buku/Yang dibaca


1 Contoh: keanekaragaman gen ada 3 jenis … Biologi kelas X, Irnaningtyas,
dst… 2019.

4. Simpulkan berdasarkan data yang Anda catat di no.3 untuk menjawab pertanyaan yang
dipilih kelompok di no.2

5. Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda penting untuk
melengkapi jawaban Anda di no. 4.

10 6. Silahkan tulis jawaban dari pertanyaan no.2 hasil diskusi kelas (penyempurnaan jawaban
no.4)
2. Materi
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk,
penampilan, perilaku, dan lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa
organisme sejenis berinteraksi dalam suatu populasi, kemudian berbagai
organisme
3. berinteraksi dalam suatu komunitas, kemudian mahluk hidup dalam suatu
komunitas berinteraksi dengan benda-benda tidak hidup seperti udara, iklim,
kelembaban, air, tanah, dan sebagainya untuk membentuk ekosistem. Biologi
mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga tingkatan yaitu tingkat
gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.

A. Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar berikut.

Kita barangkali pernah melihat atau sengaja mengamati keanekaragaman


bentuk, penampilan dan sifat-sifat lain pada suatu makhluk hidup. Misalnya, pada
durian untuk tumbuhan dan ayam untuk hewan, yang ternyata dalam jenis yang
sama kita temukan banyak keragaman, baik dalam bentuk, penampilan, ukuran
maupun sifat-sifatnya. Kita mengenal adanya durian petruk, durian montong, durian
lampung, durian limau, durian timas dan sebagainya. Demikian juga pada hewan,
seperti ayam, ada ayam cemani, ayam pelung, ayam bangkok, dan ayam serama,
dan ayam negeri. Ini merupakan bukti terdapatnya keanekaragaman di dalam
lingkungan jenis. Keanekaragaman ini dinamakan keanekaragaman genetik atau
keanekaragaman plasma nutfah.
Pada keanekaragaman genetik, setiap jenis pada umumnya terdiri atas
beberapa populasi yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali
jumlahnya. Seperti yang telah kita pelajari bersama bahwa seluruh warga suatu jenis
itu memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama. Akan tetapi, setiap dasar

11
tadi tersusun oleh ribuan faktor penyusun kebakaan. Faktor inilah yang menentukan
apakah seekor ayam itu berbulu putih, berjengger tunggal, berparuh tajam, dan
berbadan besar atau sifat lainnya. Untuk setiap yang tampak tadi atau yang tidak
jelas terlihat, ada faktor pengaturnya yang disebut dengan gen. Sekalipun individu-
individu satu jenis itu memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama, setiap
individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda, tergantung pada tetuanya.
Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang
bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh
keanekaragaman susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang
bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor
genetik yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun
dalam jenis yang sama. Tetapi, walaupun masing-masing individu itu memiliki
susunan genetik yang berbeda, di dalam tingkat jenisnya akan terdapat
pengelompokan yang memungkinkan adanya kisaran kesamaan dalam taraf-taraf
tertentu, membentuk lungkang (pool) individu yang mempunyai kesamaan dalam
kisaran lingkungan itu.
Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan seksual
maupun secara buatan dengan proses budi daya manusia. Hewan dan tumbuhan
tertentu dibudidayakan untuk diambil manfaatnya, misalnya persilangan antara
tanaman anggrek atau persilangan antara bunga kamboja jepang (Adenium) akan
menghasilkan warna dan bentuk bunga yang beraneka ragam.

Berbagai jenis Adenium

B. Keanekaragaman Jenis

12
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai
species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini
dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik
yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka
termasuk dalam satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik,
tingkah laku dan habitat. jika dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis
tumbuhan yang menyerupai rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka
berbeda.

Perhatikan Gambar berikut.

https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
GTNiAmkhSDbfHyZw9 V8MeNz2zYxt4k7mj6
Padi Sereh

https://images.app.goo.gl/
KmGnu9scRoR347ir5
Jagung
https://images.app.goo.gl/
RQU99ja1uKFs8Swd7
Rumput

13
C. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini
menggambarkan jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau
ekosistem. Faktor interaksi abiotik dan biotik komposisi jenis populasi organisme,
menjadi penunjuk adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini. Jika kita lihat dari
komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam satu ekosistem ditentukan oleh
hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam ekosistem tersebut. Selain itu
keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan fisik dan kimia di sekitarnya.
Dengan demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis,
faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai
macam kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang
dihasilkan pun akan berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra pencirian
ekosistem, yaitu perbedaan energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya. Dari
kenyataan di atas, memberikan kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman
ekosistem karena tidak mungkin suatu ekosistem yang ada itu tersusun dari jenis-
jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan fisik dan kimia yang sama pula.
Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan terdiri dari kombinasi jenis dan
unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem
yang lain. Paling sedikit terdapat 47 ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita
menjumpai berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun,
ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut,
dan ekosistem danau. Masing-masing ekosistem tersebut memiliki jenis tumbuhan
dan hewan yang berbeda. Pada ekosistem gurun kita akan menemukan beberapa
jenis hewan melata, serangga, dan beberapa tumbuhan seperti tumbuhan gurun,
kaktus, rumput liar. Pada ekosistem danau kita akan menemukan beberapa jenis
hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan invertebrata, dan beberapa tanaman
air, seperti eceng gondok, ganggang, dan kiambang.

14
4. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di internet
maupun cetak.

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI


PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG,
Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-
hayati-melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas

Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1.


Materi Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman
Hayati. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/

Mengetahui, Paraman Ampalu, 12 Juli 2022


Kepala SMAN 1 Gunung Tuleh Guru Mata Pelajaran

MUHAMMAD ZUNNI, S.Pd. M.M YELISDA B. NASUTION, S.Si


NIP. 19760310 200312 1 007 NIP. 19730210 200604 2 011

15
Pertemuan Ke-2 (4 JP x 45’)
Tujuan :
Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di
tempat tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.

c. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang
memiliki kamera

d. Kegiatan Pembelajaran (4 JP)


1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik
(untuk kelas dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi
yang sesuai), dan mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan
(prokes) selama proses pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat
dikirimkan melalui link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum
proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan
link pre-test menggunakan aplikasi yang sesuai)
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik
menemukakan apa perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis,
dan ekosistem untuk mengingatkan materi di pertemuan sebelumnya.
e. Guru membagikan LKPeserta didik yang akan digunakan dalam
pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Apakah Anda sudah tau
apa saja tumbuhan dan hewan khas yang dimiliki oleh daerah kita? ”

2. Kegiatan Inti (150 menit)


a. Pemberian Stimulus
Silahkan Bapak/Ibu memilih stimulus yang paling sesuai dipergunakan di
kelas.

16
Bapak/Ibu mengajak peserta didik memperhatikan Gambar keanekargaman
hayati khas Indonesia (terlampir), kemudian arahkan Peserta didik
mengidentifikasi hewan dan tumbuhan apa saja yang merupakan khas
daerah tempat tinggalnya.
Catatan:
Jika keanekaragaman hayati khas daerah belum termasuk dalam gambar,
Bapak/Ibu dapat menanyakan “apakah ada organisme yang belum
disertakan dalam gambar?”

Berikan kesempatan pada Peserta didik bertanya dengan


menggunakan kata tanya “apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
 Persilahkan Peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang
mereka ajukan di LKPeserta didik yang telah diberikan.

Gambar 1. Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia


http://lipi.go.id/berita/single/mari-selamatkan-keanekaragaman-hayati/3897

Gambar 2. Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia


b. Identifikasi Masalah
 Kelompokan Peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok

17
 Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap Peserta
didik dalam LKPD, arahkan Peserta didik dalam kelompok memilih 3
pertanyaan paling penting yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
 Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari
jawabannya sendiri oleh kelompoknya.

c. Pengumpulan data

 Bapak/Ibu memberikan materi (terlampir) kepada Peserta didik untuk


membantu menemukan jawaban dari pertanyaan.
 Bapak/Ibu membantu dan mengarahkan Peserta didik menemukan
jawaban di setiap kelompok dengan memberikan jawaban-jawaban tidak
langsung.
 Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan Peserta didik, Peserta didik
menyimpulkan jawaban dan mencatatnya di LKPeserta didik.

d. Pengolahan Data dan membuat laporan


 Bapak/Ibu fasilitasi Peserta didik untuk bisa mengolah data ke dalam
bentuk tabel yang disediakan dalam LKPD
 Arahkan Peserta didik membuat laporan sesuai format yang disediakan
dalam LKPD.
 Laporan boleh ditulis langsung menggunakan alat tulis yang dimiliki
Peserta didik, atau bagi kelas yang memiliki fasilitas tablet/computer,
bisa langsung membuatnya berupa soft file word atau tayangan power
point.

e. Pembuktian
 Hasil pengumpulan dan pengolahan data dalam bentuk laporan dan
atau tayangan power point, kemudian dikemukakan oleh Peserta didik di
kelas.
 Bapak/Ibu mempersilahkan Peserta didik yang lain untuk memberikan
tanggapan, persetujuan, ketidak setujuan, dan atau pertanyaan.
 Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-
temannya tersebut apabila menemui kesulitan.
f. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan e), Bapak/Ibu persilahkan Peserta
didik untuk menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah
dipilih dan diajukan di kegiatan b) pada LKPeserta didik masing-masing.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan

18
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai
keanekaragaman hayati Indonesia yang khas terdapat di tempat tinggal
masing-masing.
b. Post-test
c. Penugasan
Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk
dipelajari oleh Peserta didik.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman
yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami
dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia?
2 Apakah saya sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia di daerah
saya?
3 Apakah saya sudah paham persebaran Flora dan
Fauna di Indonesia?
4 Apakah saya sudah dapat mendeskripsikan
bagaimana cara yang bisa saya lakukan untuk
menjaga keragaman flora dan fauna daerah?

Refleksi untuk Peserta Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengetahui apa
saja keanekaragaman hayati khas Indonesia?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah mengetahui apa
saja keanekaragaman hayati khas Indonesia di
daerahnya?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham
persebaran Flora dan Fauna di Indonesia?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah dapat
mendeskripsikan bagaimana cara yang bisa
dilakukan untuk menjaga keragaman flora dan
fauna daerah?

19
Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk
menentukan apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial
teaching:
______________________________________________________________
__
______________________________________________________________
__
______________________________________________________________
__

e. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan hasil observasi
yang Anda lakukan

Soal nomor 1.
Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda?
Sebutkan sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya
saja, dan atau nama latinnya akan menambah poin nilai.

Soal nomor 2.
Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau
nama latinnya akan menambah poin nilai.

Soal nomor 3.
Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut?
Apakah jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?

Soal nomor 4.
Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda
menjadi langka/punah?

Soal nomor 5.
Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus
langka menjadi lestari kembali?.
2. Asesmen Unjuk Kerja Laporan
Indikator (ada enam) :
a. Adanya latar belakang (alasan) yang mendasari dilakukannya pengamatan
b. Adanya tujuan dilakukannya pengamatan
c. Adanya waktu, metode, dan lokasi pengamatan
d. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan

20
e. Adanya hasil pengamatan berupa tabel atau paparan
f. Adanya kesimpulan sesuai dengan tujuan

Rubrik
Scor Deskriptor
e
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6 Score ini bisa dikonversi
indikator tersebut menjadi puluhan dengan cara :
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari (score/6) x 10 = Nilai
6 indikator
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari
6 indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari
6 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari
6 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari
6 indikator

Daftar Cek Peserta Didik:


No Indikator Scor Nila
Nama Peserta Didik
. 1 2 3 4 5 6 e i
1.
2.
… … dst.

3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Scor Deskriptor
e
Score ini bisa dikonversi
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator
menjadi puluhan dengan
tersebut cara : (score/4) x 10 = Nilai
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan
satupun dari indikator

21
Daftar Cek Peserta Didik
No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

Indikator bekerja sama/gotong royong (ada empat):


a. Bekerja sama
b. Berkomunikasi positif
c. Tanggap terhadap keadaan
d. Mau berbagi hal-hal positif

Rubrik:
Scor Deskriptor
e Score ini bisa dikonversi
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator menjadi puluhan dengan
tersebut cara : (score/4) x 10 =
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 Nilai
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan
satupun dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

Pengayaan dan Remedial


1. Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
A. Aktivitas
1) Lakukan kajian Pustaka di perpustakaan daerahmu atau melalui
penelusuran Pustaka di internet mengenai berapa banyak tumbuhan dan
hewan khas Indonesia di Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur.
Minimal Anda tuliskan 5 nama hewan dan tumbuhan khas untuk setiap

22
wilayah tersebut ya..!. Hasil penelusuran pustaka dapat dituliskan pada tabel
berikut.

Berbagai keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia


Nama: __________________ Kelas:
________________
Judul Pustaka yang dibaca:
______________________________________________
Jenis Hewan Jenis Tumbuhan
Indonesia
Nama
Bagian Nama Latin Nama Daerah Nama Latin
Daerah
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Barat
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Tengah
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Timur
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
2) Bisakah Anda analisis, mengapa Fauna yang ada di daerah Barat mirip
dengan Fauna yang ada di Asia; dan mengapa yang ada di daerah Timur
mirip dengan Fauna yang ada di Australia? Anda boleh analisis mengenai
hal tersebut melalui web ini ya,

B. Materi
Akses materi dari link http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

C. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang Skor
diidentifikasi
1-5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100

23
2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
A. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
B. Materi (Terlampir)
C. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebu

f. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Nama : ____________ Kelas : _____________


Kelompok : ____________ Tanggal. : _____________

A. Tujuan:
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.

B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.

C. Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
3. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan
pengamatan yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.
24
d. ______
e. ______

2. Materi
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di
internet maupun cetak.

Untuk memudahkan pekerjaan, persilahkan Peserta didik untuk langsung mengisi


format laporan di lanjutan LKPeserta didik berikut.

1. Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI

(tuliskan nama Daerah tempat tinggalmu)

2. Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi
mengenai berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”

Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”

3. Metode Pengamatan : pengamatan langsung, studi bacaan, wawancara *)

4. Waktu dan Lokasi


Nama Daerah (boleh Alamat) :

Waktu (hari dan Tanggal) :


25
Keterangan *) : Lingkari yang digunakan

5. Data hasil pengamatan

2. Materi (Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link


Jenis Hewan Jenis Tumbuhan
Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin
Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi
merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi.
Istilah ini sering dikaitkan dengan jenis (spesies). Keanekaragaman kehidupan di
bumi sampai saat ini telah dipertelakan sekitar 1,4 juta jenis tumbuhan dan hewan.
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik yang tidak
dapat ditemukan di tempat-tempat lain.
Dilihat dari segi wilayah biogegografis, Indonesia terjepit diantara dua
wilayah, yaitu Indo-Malaya atau Oriental dan Australis. Lokasi ini sangat strategis,
senada dengan lokasi geografis Indonesia yang juga terletak pada jalur
perdagangan antara asia dengan afrika dan australia. Keanekaragaman hayati
Indonesia yang sangat besar ini merupakan salah satu sumber daya alam unggulan
milik Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan untuk wisata dan kegiatan kebudayaan,
keanekaragaman
…. hayati ini juga dapat dimanfaatkan menjadi obat atau bahan
industri lainnya.
Keanekaragaman
Jika menelusuri hayati
bacaan, tuliskan yang
sumber tinggi
bacaan di Indonesia
yang Anda gunakan didisebabkan
bawah ini. oleh adanya
dangkalan sahul dan dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora,
fauna, dan manusia purba antara Asia dengan Australia. Namun, kini dangkalan
tersebut sudah berubah menjadi laut transgresi yaitu laut Arafuru dan laut Jawa.
Secara garis besar, flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu flora dan
fauna Asiatis, Peralihan, dan Australis. Sebelum kita membahas mengenai tiap-tiap
jenis flora dan fauna, kita akan membahas dulu mengenai faktor-faktor yang
6. Kesimpulan persebaran flora dan fauna serta garis-garis yang membatasi
mempengaruhi
persebaran flora dan fauna tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di
Indonesia adalah: 1) Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat
mempengaruhi karakteristik makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut; 2)
Faktor Tanah, memiliki kandungan mineral dan nutrisi yang dapat mempengaruhi
kesuburan tanaman yang tumbuh di lokasi tersebut. Tentu saja, daerah dengan
tanah yang subur seperti delta sungai atau dataran aluvial akan memiliki
keanekaragaman hayati yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah gersang
seperti gurun pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik yang dimaksud disini adalah
keberadaan hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya seperti bakteri dalam
suatu ekosistem; 4) Faktor Topografi, Selain mempengaruhi kondisi iklim lokal,
topografi dan bentukan relief muka bumi juga mempengaruhi sedimentasi serta erosi

26
yang terjadi di permukaan bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi tanah yang ada
di wilayah tersebut; 5) Garis Wallace, Weber, dan Lydekker, khusus mengenai
pembagian imajiner ini akan dibahas sebagai berikut.

Perhatikan Gambar berikut.

Gambar yang menunjuukan Garis Imajiner Wallace, Weber, dan Lydekker.


http://www.starfish.ch/Zeichnung/Karten/Wallaceline.gif

A. Garis Wallace dan Garis Weber


Jika Anda pernah mendengar mengenai kedua garis ini, Anda tidak perlu
membayangkan bahwa garis tersebut nyata ada dan nampak oleh indera mata.
Kedua garis ini merupakan garis khayal atau tidak nyata yang hanya ditampilkan
pada peta saja. Garis ini membagi dan memisahkan Indonesia menjadi tiga wilayah
bagian. Garis-garis ini bahkan sangat rekat dengan persebaran flora dan fauna pada
wilayah Indonesia. Karena Indonesia dibagi menjadi tiga bagian maka garis yang
membaginya terdiri dari dua garis.
Garis ini merupakan sebuah garis khayal yang memisahkan Indonesia pada
bagian Tengah dan Indonesia pada bagian Timur. Garis ini dibuat karena kedua
daerah di Indonesia ini memiliki karakteristik flora dan fauna yang sangat berbeda.
Penemu garis ini adalah seorang ilmuwan bernama Alfred Russel Wallace. Wallace
mulai menyadari bahwa ada perbedaan flora fauna pada kedua daerah tersebut
setelah mengunjungi Hindia Timur sekitar abad ke 19. Seperti penemunya, garis ini
kemudian diberi nama yang sama yaitu garis Wallace. Alfred Russel Wallace
membuat sebuah penelitian yang menunjukkan hasil adanya perbedaan hewan di
Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat.
Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia menjadi dua bagian. Jika
garis sebelumnya membagi Indonesia bagian timur dan juga bagian barat, maka
garis weber ini membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan bagian timur. Karena

27
garis weber membagi Indonesia menjadi timur dan tengah maka letaknya juga tepat
membelah Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian tengah. Secara lebih tepat,
garis ini terletak diantara pulau Papua dan pulau Sulawesi.
Garis Wllace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi dengan
pulau Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini berada diantara
pulau Lombok dan pulau Bali. Garis ini membagi wilayah Sulawesi dan Nusa
Tenggara menjadi beberapa wilayah yaitu Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku,
Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga Timor. Wilayah-wilayah ini masuk pada tipe
Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini memiliki ciri khas tersendiri pada jenis
faunanya. Salah satu wilayah yang mempunyai jenis fauna paling khas adalah Pulau
Sulawesi. Contoh binatang atau fauna khas Sulawesi adalah sapi hutan.
Membahas lebih lanjut mengenai jenis flora dan fauna yang dibagi oleh garis-
garis Wallace terdiri dari dua jenis tipe yaitu tipe peralihan dan tipe asiatis. Tipe yang
paling khas adalah tipe asiatis. Flora dan fauna tipe ini tersebar di wilayah Indonesia
khususnya bagian barat yang terdiri dari pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Tipe asiatis diberi nama demikian karena memiliki kemiripan dengan binatang dan
tanaman yang tumbuh di benua Asia.

B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di
London. menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal
sebagai Garis Lydekker, yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan
Australia-Nugini di sebelah timur. Garis ini bertujuan untuk memisahkan antara
wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang ditinggali oleh flora dan fauna
bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis Lydekker merupakan daerah
peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah yang berada di
bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna australis.

Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat
keanekaragaman di planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang
dimiliki tak dapat dibandingkan dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia
dan Papua Nugini merupakan kawasan geografi tumbuhan Malesiana. Kawasan ini
memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan
berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian besar diantaranya terdapat di
Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan memiliki
persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae (keluarga
anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan berkayu
suku Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki sekitar 386
jenis. Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara lain disebabkan
oleh struktur vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi dengan berbagai
lapisan stratanya menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan tumbuhnya
berbagai jenis tumbuhan lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di
bawahnya.

28
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan
dengan apa yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas.
Indonesia memiliki 11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah
bakteri dan Cyanophyceae (ganggang biru) mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis
dan algae 1800 jenis. Jumlah tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis
tanaman penghasil buah-buahan, 360 jenis tanaman sayuran, 70 jenis tanaman
umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 50 jenis tanaman rempah. Sementara
tanaman obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana 74%
diantaranya masih hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari
beberapa tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-
merantian memiliki nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah
Asia. Tanaman meranti-merantian merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman
khas wilayah Asia. Tanaman meranti termasuk dalam kelompok pepohonan yang
berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang
berada di Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia untuk memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan
amoldi juga menghiasi tipe ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi
tumbuhan jenis bunga satu-satunya yang merupakan tipe Asiatis atas hasil
pembagian dari garis Wallace. Bunga Anggrek banyak ditemukan di hutan-hutan di
Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan menempel pada tumbuhan-tumbuhan yang
lain. Namun meskipun bergantung pada tumbuhan lain namun tidak menjadi parasit
bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu melakukan fotosintesis secara mandiri.
Selain Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-pakuan dan pohon jati yang
mendiami flora tipe asiatis.

Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia
yang termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama
zona orientalis di bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama
daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti harimau, macan kumbang, orang utan,
banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini merupakan fauna khas zona
oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang
terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau tersebut dapat
dijumpai hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota, kakatua, dan
cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona
peralihan yang disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat
dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa
Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu-satunya terdapat di dunia,
yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung parkit. Secara

29
keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling sedikit 40 ribu jenis
fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak
dengan baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak
ditemukan di benua Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera.
Selanjutnya yang juga terkenal sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau
Sumatera. Namun sayangnya, kedua hewan ini sekarang banyak diburu untuk
diambil bagian tertentu dari tubuhnya kemudian selanjutnya dijual. Fauna
selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan garis Wallace adalah badak bercula satu
dan banteng. Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga dilihat sedang
mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di negeri ini.

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.

__. 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi
3 Bagian
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html

Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan pelajar.
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI


PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-
hayati-melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas

Mengetahui, Paraman Ampalu, 12 Juli 2022


Kepala SMAN 1 Gunung Tuleh Guru Mata Pelajaran

MUHAMMAD ZUNNI, S.Pd. M.M YELISDA B. NASUTION, S.Si


NIP. 19760310 200312 1 007 NIP. 19730210 200604 2 011

30
Pertemuan Ke-3 (6 JP x 45 menit’)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman
Hayati (KH) dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi alami
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman
hayati dengan menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan
power point atau paparan secara lisan dan atau tayangan

g. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPeserta didik)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): laptop, atau PC, printer dengan hasil
berwarna, dan kertas film.
h. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik
(untuk kelas dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi
yang sesuai), dan mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan
(prokes) selama proses pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat
dikirimkan melalui link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum
proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan
gunakan link pre-test menggunakan aplikasi yang sesuai)
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik
menyebutkan kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah
masing-masing, hasil dari proses KBM pertemuan sebelumnya.
e. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda
menanyakan alasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus
dengan pakaian sehari-hari? ”

31
2. Kegiatan inti (240 menit)
a. Pemberian stimulus
 Bapak/Ibu, silahkan tampilkan gambar atau tunjukkan tanaman rumput
dan tanaman cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kelas tatap
muka.
 Akan lebih baik jika Bapak /Ibu menggunakan produk hasil pengamatan
dari pertemuan kedua.

https://images.app.goo.gl/
Wy5TZSe9rXK44eS38
https://images.app.goo.gl/
RRDKyqAc5z3ZgfHy9

 Kemudian tanyakan kepada Peserta didik, “setujukah Anda jika saya


mengatakan bahwa kedua tanaman ini sama-sama berada pada
kelompok tanaman rumput-rumputan? Dan Jika keduanya punah dari
muka Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi manusia”
 Silahkan Bapak/Ibu akomodasi jawaban Peserta didik dengan tidak
membenarkan atau menyalahkan jawaban apapun yang
dikemukakan.
 Kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya akan disajikan dalam
LKPeserta didik.

b. Identifikasi masalah
 Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati
Indonesia di daerah Peserta didik masing-masing (pertemuan
sebelumnya) persilahkan Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2
tumbuhan.
 Arahkan Peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.
 jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan Peserta didik,
harus disertakan alasannya.
 Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, arahkan peserta didik
untuk membuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar

32
c. Pengumpulan dan Pengolahan data (bekerja secara berkelompok)
Bapak/Ibu yang kegiatannya Asyncronous dapat mengarahkan Peserta didik
melakukan perekaman video masing-masing kelompok saat bekerja, lalu link
rekaman dikirim kepada guru atau diunggah ke drive kelas.
 Kelompokkan Peserta didik ke dalam lima kelompok.
 Masing-masing kelompok mengamati gambar 4 organisme yang telah
dipilih dalam LKPD, kemudian hasil pengamatan dituliskan.

 Bapak/Ibu harus menahan diri untuk tidak memberikan jawaban langsung


apabila ada Peserta didik yang bertanya mengenai fungsi, atau manfaat
dari berbagai organisme tersebut secara ekologi. Selalu arahkan untuk
mencari sendiri jawaban yang benar.
 Arahkan Peserta didik untuk mengamati dulu semua ciri morfologi dan
perilaku keempat organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki, berjalan
dengan empat kaki, berjalan dengan dua kaki, ditutupi sisik tubuh, ditutupi
oleh rambut, ditutupi oleh bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas
dengan insang, bernafas dengan paru-paru, dapat memanjat, dll.
 Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam LKPD dengan
melakukan pertanya Ya dan Tidak, kriteria di isi sendiri oleh Peserta
didik berdasarkan pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan
pola dan contoh.

33
Pola:

Contoh:

 Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan pohon dikotomi sebagai


berikut.
1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 3
2. apakah mereka memiliki…….?

34
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

 Selanjutnya, Peserta didik dibimbing untuk membuat kunci determinasi


yang akan dituangkan sebagai bagan determinasi dalam bentuk poster.
 Ingatkan Peserta didik untuk menjawab pertanyaan kedua mengenai
“setujukan Anda, Jika organisme yang diamati tersebut punah dari muka
Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi manusia?”

d. Pembuktian
 Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat dipresentasikan.
 Bapak/ibu fasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi, memberikan
tanggapan, sanggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang
telah disajikan.
 Arahkan Peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran
manfaat keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.
 Perbaiki konsep-konsep yang kurang tepat dengan memberikan feedback
atau tanggapan yang datang dari proses diskusi kelas.

e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan pembuktian di poin (e), arahkan peserta didik untuk menuliskan
jawaban dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a)
pada LKPD yang dimiliki, dan berikan feedback nilai untuk Poster yang telah
ditampilkan. Produk sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai
keanekaragaman hayati dirampungkan.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai
manfaat dan cara pengelompokkan organisme.
b. Post-test
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di
kelas.
Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, lalu berikan materi mengenai Bioteknologi.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman
yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami

35
dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran. silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat
sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti cara membuat diagram
dikotomi dengan klasifikasi alami?
2 Apakah saya sudah paham cara membuat kunci dan
bagan determinasi?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan Klasifikasi
sistem buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah saya sudah paham manfaat organisme bagi
kehidupan ?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti cara
membuat diagram dikotomi dengan klasifikasi alami?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham cara
membuat kunci dan bagan determinasi?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
Klasifikasi sistem buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah paham manfaat
organisme bagi kehidupan?
5 Apakah seluruh Peserta didik nampak mengikuti
pembelajaran dengan gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk


menentukan apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada
pengulangan pembelajaran:
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

36
C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif
Perhatikan Gambar dua hewan di bawah ini.

https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
uYyFjmKv9aF28Vpi8 pwqZWGPWgbL618VF8

https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
dznK5uZeH7uU97ns6 6xgujHQeZsDnQvjr8
Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan
kunci dikotom yang dapat Anda perhatikan berikut ini.

1 a. Bertulang belakang lanjut ke nomor 2


b. Tidak bertulang belakang Echinodermata
2 a. Melahirkan lanjut ke nomor 4
b. Bertelur lanjut ke nomor 3
3 a. Ditutupi sisik Reptil
b. Tidak ditutupi sisik lanjut ke nomor 4
4 a. Ditutupi rambut lanjut ke nomor 5
b. Ditutupi Bulu lanjut ke nomor 6
5 a. Memiliki kelenjar mamae Mamalia
Tidak memiliki kelenjar
b.
mamae lanjut ke nomor 6
6 a. Bergerak dengan sayap Aves
b. Bergerak dengan sirip Pisces

37
Diagram Kunci Determinasi

Bertulang Belakang

2. Asesmen unjuk kerja poster


Indikator :
a. Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami
b. Kalimatnya singkat dan jelas
c. Warna dan gambar menarik
d. Tujuan pembuatan poster langsung terihat
e. Isi Poster sesuai dengan konsep dan konteks

Rubrik:
Score Deskriptor
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator tersebut
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator tersebut Score ini bisa dikonversi
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
menjadi puluhan dengan
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator cara : (score/5) x 10 = Nilai
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun dari
indicator

38
Daftar Cek Peserta Didik
Indikator Scor
No. Nama Peserta Didik Nilai
1 2 3 4 e
1.
2.
… … dst.

3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
e. Mengajukan pertanyaan
f. Mengidentifikasi dengan panca indera
g. Mengolah informasi dan gagasan
h. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Scor Deskriptor
e
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator Score ini bisa dikonversi
tersebut menjadi puluhan dengan
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator cara : (score/4) x 10 =
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator Nilai
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari
indicator

Daftar Cek Peserta Didik


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

D. Pengayaan dan Remedial


1. Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A. hingga H. berikut ini

39
b. Materi,
Untuk kelas PJJ, Bisa diakses di https://plantlet.org/plant-identification-
terms/#
Untuk kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai
materi)

c. Asesmen Pengayaan
(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai

2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara

40
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman
sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun
kelompok.
b. Materi (Terlampir)
c. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

Mengetahui, Paraman Ampalu, 12 Juli 2022


Kepala SMAN 1 Gunung Tuleh Guru Mata Pelajaran

MUHAMMAD ZUNNI, S.Pd. M.M YELISDA B. NASUTION, S.Si


NIP. 19760310 200312 1 007 NIP. 19730210 200604 2 011

41
E. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Klasifikasi dan Determinasi

Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :

A. Tujuan:
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster
berdasarkan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data
satu spesies tertentu melalui Poster

B. Kegiatan:
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10 organisme (5
hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di daerah Anda,
sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.

Lanjutan…

1. Ya, saya Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ___________________________________


______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.
Tidak, saya Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ____________________________
https://images.app.goo.gl/Q1hanNyim3dPzLf4A
Lanjutan…
Berdasarkan morfologi dari keempat organisme yang Anda pilih tersebut, setujukah Anda
dengan pernyataan
3. Berdasarkan berikut:nomor 2, maka kunci dikotominya adalah, (Perhatikan contoh).
pengisian

“Kesepuluh
2. organisme
P1. apakah
Materi tersebut
mereka berasal
memiliki kaki?dari kelompok famili yang sama; dan Jika keempatnya
punah dari muka Bumi, maka tidak
Jikaada
‘ya’dampak apapun
lanjut ke nomorbagi
P2 kehidupan manusia”
______________________________________________________________________________
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3
42 ______________________________________________________________________________
P2. apakah mereka memiliki…….?
______________________________________________________________________________
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5
2. Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut adalah,
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun
cetak.
Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.

2. Materi

A. Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup


klasifikasi makhluk hidup merujuk pada kegiatan pengelompokan makhluk
hidup berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada setiap
makhluk tersebut. Kegiatan pengelompokkan ini bukan hal yang mudah, sebab
diperlukan ketelitian dalam menentukkan parameter yang digunakan sebagai ciri
khas atau pembeda dari organisme lainnya. Itu berarti, diperlukan upaya observasi
lebih lanjut pada beberapa organisme yang kemudian dipilih menjadi sebuah
kategori atau kelompok.
Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa
berdasarkan tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau
anatomi, serta manfaat dari makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari
mengenai klasifikasi makhluk hidup pada tingkat-tingkat berbeda atau takson
berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang dipelopori oleh Carolus Linnaeus
sebagai bapak taksonomi dunia. Ilmu taksonomi menjadi salah satu ilmu yang
sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan seiring dengan
ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan makhluk hidup dari
awal ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan dari
mulai sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.

B. Tahapan Klasifikasi Mahluk Hidup


a. Pengamatan Sifat Mahluk Hidup
Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara
mengamati dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi (fungsi
faal tubuh).
b. Pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri yang diamati
Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan
sifat atau persamaan dan perbedaan yang diamati.
c. Pemberian nama Mahluk hidup
Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah member
nama makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan
makhluk hidup salah satunya adalah system tata nama ganda (Binomial
Nomenclature).

C. Takson dalam Klasifikasi Mahluk Hidup.


Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti susunan,
penyusunan, penataan atau taxon yang berarti unt dalam klasifikasi objek
biologi, dan nomos yang berarti hokum. Tingkatan makhluk hidup pada
taksonomi disebut takson. Tiap takson menunjukkan kesamaan sifat yang

43
banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi hingga paling rendah dituliskan
sebagai berikut.

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Ursus americanus

44
D. Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)
1. Penulisan spesies
 Terdiri atas dua kata
 Menggunakan huruf latin
 Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi
 Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital
 Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil
 Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata
penunjuk spesies dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau diberi
tanda hubung
 Varietas dipisah
Contoh penulisan:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)
Panthera tigris sondaica atau Panthera tigris sondaica (harimau jawa)
2. Penulisan Familia (suku)
Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk hewan)
Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)
3. Penulisan Ordo (bangsa)
Ditambah akhiran –ales
Contoh: Zingiberales
4. Penulisan Classis (kelas)
Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut
Contoh Equisetinae, Mycotina

E. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup


Pada konteks keanekaragaman hayati, pengelompokan sangat perlu untuk
dilakukan. agar mempersempit objek kajian, sehingga akan mempermudah
untuk mengenal, mempelajari, dan akhirnya memanfaatkan makhluk hidup
untuk kepentingan manusia. Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan
dengan berbagai sistem. Sistem pengelompokkan tersebut yaitu artifisial,
natural, dan filogeni.

1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)


Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan berdasarkan
pada karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan manusia.
Misalnya pada tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan, diantaranya
berdasarkan:
a. Umur
Kita mengenal ada tumbuhan semusim/setahun (annual), contoh
diantaranya Cabe, Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan,
contoh diantaranya Jati, Kihujan, Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.

45
b. Kegunaannya
Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti
Padi, Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong, Mahkota
Dewa, dan Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni, Gaharu, dan
lain-lain.

c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat
bertahan di daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit
(tumbuhan air seperti Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber
karbohidrat seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber
protein seperti Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau.
Tumbuhan sumber lemak seperti Kelapa Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui
pengelompokan secara artifisial ini akan memudahkan kita untuk mengenal
sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.

2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)


Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-
karakter alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan
karakter morfologi. Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah Carolus
Linnaeus. Ia adalah yang pertama kali meletakkan dasar-dasar klasifikasi
termasuk sistem tata nama binomial nomenclature.
Awalnnya, Carolus Linnaeus mengajukan sistem klasifikasi 2 Kingdom,
yaitu Plantae dan Animalia. Namun selanjutnya Whittaker
menyempurnakannya menjadi sistem klasifikasi 5 Kingdom. Kingdom Fungi
dikeluarkan dari Plantae, kemudian membentuk kingdom baru yaitu Monera
dan Protista. Monera yaitu golongan organisme yang merupakan prokariotik,
sedangkan Protista yaitu golongan organisme mikroskopis yang merupakan
organisme eukariotik.
Setelah Whittaker, ilmuwan asal Amerika Carl Woese
menyempurnakannya menjadi sistem klasifikasi 6 kingdom, yaitu Eubacteria,
Archaebacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Namun selanjutnya
Kingdom Protista sudah tidak berlaku karena anggotanya polyphyletic, yaitu
ada yang mendekati karakter tumbuhan, hewan, bahkan fungi. Sama halnya
dengan Kingdom Monera yang sudah tidak valid lagi sebagai suatu takson
karena anggotanya terdiri dari dua golongan yang sangat berbeda karakternya
(Bacteria dan Archaebacteria). Oleh karena itu dibentuklah sistem klasifikasi 3
domain yang dinilai dapat mewadahi kingdom-kingdom sebelumnya yang
bermasalah (Protista dan Monera). Ketiga domain tersebut yaitu Bacteria,
Archaea, dan Eucarya.
Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada
morfologi dari alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi

46
akar, batang, dan daun. Sedangkan pada hewan biasanya diklasifikasikan
berdasarkan jumlah sel, keberadaan tulang punggung, saluran pencernaan,
sistem rangka, dan lain- lain.

Berikut adalah perkembangan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 5


kingdom

Sistem 2 Sistem 3 Sistem 4 Sistem 5 Sistem 6


kingdom kingdom kingdom kingdom kingdom

1. 1. 1. 1. 1.
Plantae Monera Monera Monera Eubacteria

2. 2. 2.
2. Fungi 2.
Animalia Plantae Protista
Archaebacteria
3. 3.
3. Fungi 3.
Animalia Plantae
Protista
4. 4.
Animalia Plantae 4. Fungi
5.
Animalia 5. Plantar

6.
Animalia

3. Sistem Klasifikasi Filogeni


Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan
organisme berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik
organisme sejak sel pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem
klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Pada sistem
klasifikasi ini terkadang ada organisme yang secara morfologisnya berbeda,
namun ternyata memiliki karakter genetik yang dekat.
Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang mendasari
sistem klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan
lainnya. Biasanya klasifikasi modern ini dilakukan dengan memperhatikan
kecenderungan evolusi organisme itu lebih maju atau masih primitif adalah
dengan melihat pelestarian atau penyusutan dari struktur sel atau tubuhnya

47
akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh, dalam klasifikasi modern
tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat diantaranya:
 Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
 Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
 Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan berbijitertutup
 Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih
primitive dari pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik
sedikit.
 Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada
tumbuhan berbunga mahkota bersatu.

Pada klasifikasi hewan karakter yang diperhatikan untuk


penggolongannya yaitu jumlah sel tubuhnya dan perkembangan sel tubuhnya,
serta jaringan embrionalnya. Hewan yang memiliki jaringan embrional
triploblastik (ada ektoderm, mesoderm, endoderm) akan memiliki struktur tubuh
yang lebih sempurna daripada organisme diploblastik (ektoderm dan endoderm
saja, tapi tidak memiliki mesoderm).
Secara umum, untuk melihat tingkat-tIngkat perkembangan makhluk
hidup sebagai dasar klasifikasinya perlu diperhatikan: struktur selnya
(prokariotik/eukariotik); jumlah sel tubuhnya (uniseluler/multiseluler); jaringan
embrionalnya (diploblastik/triploblastik); bentuk tubuh dan organ tubuhnya
(thallus/kormus); pergiliran keturunannya (bentuk gametofit/sporofit); dan sifat-
sifat khas morfologis lainnya seperti perkembangan bagian-bagian bunganya
dibandingkan lainnya.

F. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup


Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi, seperti
yang telah dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan klasifikasi
sederhana berdasarkan karakter yang diinginkan. Banyak metode yang dapat kita
gunakan untuk mengetahui identitas suatu jenis organisme, diantaranya dengan
konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan dengan spesimen, atau dengan
menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau kunci determinasi. Kunci
determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat menggiring
kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui
identitasnya.
Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis
tumbuhan tersebut. Untuk menguji kunci determinasi yang sudah Anda rancang,
Anda dapat melakukannya dengan cara meminta kawan lain untuk mengidentifikasi
jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat mengidentifikasi suatu jenis
tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut sudah baik. Model dari
kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan
adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan

48
ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan
dasar persamaan dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut,
selanjutnya dilakukan pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga
akhirnya diperoleh sifat ciri yang spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis
suatu organisme.
Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di
lingkungan sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar,
maka kita harus memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan
tersebut. Agar dapat digunakan oleh orang lain, maka istilah yang digunakan harus
istilah ilmiah yang umum. Dalam perancangan kunci determinasi model dikotomi,
pada setiap nomor selalu disusun dua pernyataan yang saling berkebalikan. Pada
setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor baru yang akan mengarahkan
pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan berhenti pada
nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Anda perhatikan
contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):

Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang


dibuat pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling
umum terlebih dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin
spesifik. Kunci determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu
bercabang dua, jika dibuat bagannya maka akan seperti Gambar berikut.

49
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di
internet maupun cetak.

Arifin, Z. ___. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi


SMA Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon
Guru PPPK.
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press.


Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi, Sistem,


Contoh Soal!. Blog. Eduka Sistem.
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/

Mengetahui, Paraman Ampalu, 12 Juli 2022


Kepala SMAN 1 Gunung Tuleh Guru Mata Pelajaran

MUHAMMAD ZUNNI, S.Pd. M.M YELISDA B. NASUTION, S.Si


NIP. 19760310 200312 1 007 NIP. 19730210 200604 2 011

50
Pertemuan Ke-4 (8 JP x 45’)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai
dua jenis bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan
untuk mengatasi kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah
artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari
permasalahan erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya
dengan cara kampanye di media sosial

A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
 Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi
Keanekaragaman hayati.
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet

B. Kegiatan Pembelajaran (8 JP)


1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik
(untuk kelas dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi
yang sesuai), dan mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan
(prokes) selama proses pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat
dikirimkan melalui link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses
KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan
link pre-test menggunakan aplikasi yang sesuai).
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik
menemukakan apa manfaat keberadaan Keanekaragaman hayati di
lingkungan dan kehidupan masayarakat.
e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang pernah
mendengar bahwa saat ini mahluk hidup yang sudah punah bisa dilestarikan
dengan teknologi cloning? ”

51
2. Kegiatan inti (330 menit)

a. Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah


 Lakukan brainstorming mengenai Bioteknologi selama 10 menit. Hasil
resume yang dikumpulkan Peserta didik dapat dijadikan pijakan awal
mengenai pemahaman dasar Peserta didik mengenai Bioteknologi.
 Bapak/Ibu silahkan mengunduh dua artikel ini untuk dijadikan pemantik ide
Peserta didik dalam pengatasi erosi keanekaragaman hayati.
 Setelah artikel tersebut dibagikan kepada Peserta didik (untuk yang PJJ,
Bapak/Ibu berikan link tersebut kepada Peserta didik di kelas online untuk
diunduh), kemudian persilahkan Peserta didik mengkajinya.
 Selesai membaca, silahkan Bapak/Ibu tunjuk langsung 5 orang perwakilan
kelas untuk mengemukakan inti dari kedua artikel tersebut. Tuliskan
resume dari ke-5 Peserta didik tersebut di papan tulis
 Sambil menyimak, persilahkan Peserta didik yang lain membuat
resumenya maksimal sebanyak 2 alinea. Pembuatan resume dilakukan
langsung dalam LKPeserta didik.
 Kemudian berikan stimulus berupa pertanyaan, “apakah Anda punya ide
lain mengenai solusi menggunakan Bioteknologi agar erosi
keanekaragaman hayati dapat dicegah dan atau diatasi?”
 Ide-ide yang bermunculan harus diakomodasi oleh Bapak/Ibu dengan
dituliskan di papan tulis/whiteboard application untuk dibahas -bagaimana
merealisasikannya-, minimal 3 Peserta didik sebagai contoh bagaimana
tindak lanjutnya.

b. Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik


 Peserta didik duduk berkelompok, kemudian diberikan kesempatan untuk
berdiskusi merancang penyelesaian masalah dengan cara membagi tugas
untuk mendapatkan data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk
merealisasikan ide yang diajukan pada fase 2
 Hasil diskusi di tulis dalam LKPeserta didik yang telah diberikan.

c. Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


• Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan keterlibatan Peserta didik
dalam mengumpulkan data/bahan/alat selama proses penyelidikan untuk
merealisasikan ide.
• Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai
oleh Peserta didik. Bisa dilakukan di sekolah untuk kelas tatap muka.

52
• Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian
psikomotor.

d. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan untuk pembuatan laporan,
poster, pamphlet atau konsep sosialisasi yang akan digunakan Peserta
didik berbagai media presentasi ide yang dihasilkan.
 Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai
oleh Peserta didik.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian
psikomotor.
 Yakinkan konten yang digunakan oleh Peserta didik sesuai usia dan
sasaran.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian
kemajuan setiap kelompok menggunakan Tabel pencatatan di bawah ini
(Bapak/Ibu silahkan kembangkan sesuai kebutuhan).

Bimbingan I Bimbingan II Bimbingan III


Kelompok
Hasil Saran Hasil Saran Hasil Saran
1
2
3

e. Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


 Peserta didik dipersilahkan untuk presentasi secara berkelompok di kelas
mengenai ide.
 Bagi Peserta didik yang mensosialisasikan dengan menggunakan media
sosial, menampilkan idenya, respon dari kolom komentar atau DM, serta
ketercapaian jumlah penonton.
 Peserta didik yang lain, menyimak kemudian memberikan masukan dan
saran untuk peningkatan dan perbaikan ide tersebut.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai
pentingnya mencegah erosi Keanekaragaman hayati dan ide apa saja hasil
pembelajaran untuk mengatasi erosi Keanekaragaman hayati tersebut
b. Post-test
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di
kelas.

53
Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk
dipelajari oleh Peserta didik.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman
yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami
dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang
harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan
dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti apa yang bisa saya
lakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
daerah saya menggunakan bioteknologi?
2 Apakah saya ingin melanjutkan kampanye untuk
penyelamatan lingkungan setelah pembelajaran
selesai?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti apa yang
bisa dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman
hayati di daerahnya menggunakan bioteknologi?
2 Apakah 90% peserta didik berkeinginan melanjutkan
kampanye penyelamatan lingkungan setelah
pembelajaran selesai?
3 Apakah Peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk


menentukan apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial
teaching:
_____________________________________________________________
___
_____________________________________________________________
___
_____________________________________________________________
___

54
_____________________________________________________________
___

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang
diakukan Peserta didik dengan Indikator:
a. Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi
keanekaragaman hayati terselamatkan dengan Bioteknologi.
b. Latar belakang ide rasional dan realistis.
c. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
d. Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil
diskusi dan saran guru.

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator
tersebut

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 =


Nilai

55
6.2. Asesmen Usaha Kelompok,
Indikator:
a. Sosialisasi berupa pembuatan laporan, dan poster atau kampanye di media
sosial
b. Anggota kelompok melakukan kolaborasi dalam realisasi ide
c. Partisipasi Anggota kelompok minimal 80% di setiap fase

Rubrik:
Score Deskriptor
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/3) x 10 =


Nilai

4. Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 =


Nilai

Daftar Cek Peserta Didik


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2 3 4
1.
2.
… … dst.

56
D. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Materi : Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi Erosi Keanekaragaman Hayati

Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan :
 Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk
mengatasi kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
 Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara
kampanye di media sosial

B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut,
silahkan ajukan ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi
tersebut.

C. Simpulan yang dapat Anda ambil dari masing-masing artikel tersebut?


Artikel pertama,
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
Artikel kedua,
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______

57
D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja
Bioteknologi dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______

E. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam


mengatasi erosi keanekaragaman hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa,
bagaimana, siapa, kapan, dan dimana)
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______

F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk
diajukan alternatif pemecahan masalahnya!
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______

58
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______

G. Berdasarkan pemilihan pertanyaan kelompok, buat rancangan untuk


menyelesaikan permasalahan tersebut!
 Rancangan dibuat secara berkelompok dalam bentuk outline, silahkan ditulis
menggunakan word atau tulisan tangan.
 Diskusikan dengan guru hasil rancangan anda.
 Perbaiki rancangan hasil diskusi dengan guru

H. Presentasi Kelas
Kelompo Catatan untuk kelompok yang Solusi/saran untuk kelompok yang
k tampil tampil

II

III

IV

2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh
seorang sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini
digunakan untuk menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan
organisme hidup. Ereky memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan
dapat diselesaikan melalui bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran
yang bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang
pengembangan jenis hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa
genetika atau DNA rekombinan, yang lain bermimpi tentang sumber obat terapi
yang lestari bagi umat manusia. Beberapa malah memiliki visi untuk
menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap hama dan

59
penyakit sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah populasinya.
Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam tergantung dari siapa yang
kita tanya. Apakah semua ini merupakan definisi yang tepat untuk istilah
bioteknologi? Jawabannya adalah tidak. Pengertian yang sempit tidak dapat
mendefinisikan bioteknologi.

Bioteknologi adalah perpaduan yang harmonis antara biologi dan


teknologi. Secara terminologi, bioteknologi dapat kita artikan sebagai
pemanfaatan sistem biologi, makhluk hidup dan produknya untuk mengubah
atau memperbaiki kesehatan umat manusia dan lingkungannya. Dengan
merangkum semua pengertian di atas maka bioteknologi dapat kita definisikan
sebagai aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan perekayasaan atas proses
material dengan bantuan agen biologi untuk menghasilkan berbagai barang dan
jasa. Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil alih dan menjadi
revolusi baru dalam ilmu biologi, melalui pengelolaan produk- produk alami
menggantikan proses kimiawi dan industri.
Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang,
seperti bioteknologi kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat-
obatan, bioteknologi pertanian, bioteknologi industri. Bioteknologi merupakan
ilmu dan sains masa depan yang menarik minat para ilmuwan, serta akan
melahirkan suatu revolusi besar dalam kehidupan kita dengan menunjukkan
bagaimana cara hidup yang lebih nyaman, bebas dari berbagai macam penyakit
dan stres.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi
Komputasi, Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan,
Teknologi Rekayasa Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika,
enzimologi, dan sebagainya. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada
mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip
dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan metode
tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin
ilmu. Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua
jenis:

A. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)


Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang

60
bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional
biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar.
Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan
pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan
teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit
primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa
contoh Bioteknologi konvensional di bidang makanan, dapat terlihat seperti
pada Gambar berikut ini.

Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa


mikroorganisme yang terlibat dari produk-produk tersebut adalah.

61
Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian,
adalah sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan

https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6

2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua
individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies.

62
Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk
menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang
memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan dengan padi
varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek. Dari
perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat
perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat
rebah, dan umur panen pendek.

3. Hidroponik

https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A

Selain di bidang pangan dan pertanian, bioteknologi konvensional juga


telah dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas kehidupan manusia di bidang
industry, pengobatan, peternakan, dan lainnya.

B. Bioteknologi Modern (Melibatkan perubahan DNA organisme)


Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan
produk dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan
peralatan canggih. Dalam bioteknologi modern selain menggunakan
mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian- bagian tubuh
mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan
menerapkan teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan
manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA
baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau
menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah
dengan membuat organisme transgenik.
Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat
menyusun pola gen sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang
sifat-sifatnya sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini dikenal juga dengan istilah
DNA rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu organisme ke
organisme lain. Pengaturan pola genetik ini melibatkan penggunaan gen

63
organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme tertentu. Organisme yang
menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan
istilah organisme transgenik.

1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan
susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan
suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat
melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh
hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Untuk membuat suatu tanaman
transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan
menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan,
atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan
gen yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA
asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA),
contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen).
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga
DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut.
Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka
akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal
dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat
dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode
transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan
elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Beberapa tanaman
transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu
tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.

2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada
awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk
menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa
genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang
memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan
mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi modern mempunyai
peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin menonjol setelah
adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang
kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya
jauh lebih banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena
dibantu oleh alat- alat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal,
vaksin, antibiotika, dan hormon.
Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa dan
sejenisnya. Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang jadi baan

64
pertimbangan ilmuwan untuk bisa selalu dijadikan renungan bagaimana
meningkatkan kualitas produknya. Kita bisa ambil salah satu contoh Beberapa
kelebihan dan kekurangan dari aspek-aspek Bioteknologi tanaman sebagai
berikut.\
Aspek Kelebihan Kekurangan
Keragaman genetic Mudah dalam pertukaran Meningkatkan
plasma nutfah; sumber keseragaman dan
pemuliaan yang lebih luas; kerentanan; erosi
sumber genetik bagi produk genetik
baru; mengurangi
kegagalan panen
Identifikasi plasma Menghilangkan sifat-sifat Mengabaikan kondisi
nutfah yang tidak diinginkan; dan kearifan lokal,
pengembangan kultivar baru seperti hama dan
lebih cepat penyakit lokal
Perbanyakan kultivar Produksi tanaman baru Mengurangi potensi
dengan variasi yang luas; biologis jangka panjang
replanting dapat dilakukan bagi tanaman
dalam musim tanam yang
sama
Produksi Peningkatan hasil panen Kelebihan produksi:
yang signifikan stabilitas pasar
terganggu; pendapatan
ekspor berkurang
Hama dan penyakit Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi
menghilangkan hama dan organisme alami
penyakit epidemic dengan konsekuensi
yang tidak kita pahami
Plasma Nutfah Kemudahan dalam Penyimpanan
penyimpanan jangka terkonsentrasi di
panjang beberapa negara,yang
berpotensi untuk
dieksploitasi atau
diskriminasi
Lingkungan Pengembangan organisme Pelepasan
yang mampu bertahan mikroorganisme hasil
hidup pada lingkungan alam rekayasa genetika dapat
yang sulit mengganggu
keseimbangan alam

Glossarium
65
Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan
memiliki iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip
merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam
sel setiap individu suatu spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter
genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan
berbagai variasi bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi
interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri
yang dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini
ini jika direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut
kultivar dengan demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis
pada keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri
berbeda yang jelas.
Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari,
bukan untuk berbiak.

DAFTAR PUSTAKA

66
Irnaningtyas & Sylva Sagita. 2021. IPA Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Penerbit
Erlangga

Mengetahui, Paraman Ampalu, 12 Juli 2022


Kepala SMAN 1 Gunung Tuleh Guru Mata Pelajaran

MUHAMMAD ZUNNI, S.Pd. M.M YELISDA B. NASUTION, S.Si


NIP. 19760310 200312 1 007 NIP. 19730210 200604 2 011

67

Anda mungkin juga menyukai