1. INFORMASI UMUM
B. Kompetensi Awal
1. Peserta didik telah memahami tentang ruang lingkup makluk hidup
2. Peserta didik telah memahami tentang cabang-cabang biologi
C. Profil Pelajar Pancasila
Mandiri, Bergotong royong, Kreatif, dan Bernalar kritis,
D. Sarana dan Prasarana
1. Sarana:
Laptop, infokus, spidol, Jaringan internet, dan HP
2. Prasarana:
Papan tulis, kertas Koran, karton, sterofon, dll.
E. Target Peserta Didik
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
PTM
2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
a. peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai
Keanekaragaman Hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan
observasi.
b. peserta didik mampu mendeskripsikan Keanekaragaman Hayati Indonesia di
tempat tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.
c. peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati
(KH) dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi dua kingdom (Animalia dan
Plantae) melalui presentasi kelas.
d. peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat keanekaragaman hayati
dengan menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point
atau paparan secara lisan dan atau tayangan
1
e. peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari
permasalahan erosi keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan
cara kampanye di media sosial
B. Pemahaman Bermakna
Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik
karena beberapa alasan.
1. Menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk hidup
yang mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di
sekitar, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan
kehidupannya dengan layak.
2. Memiliki manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa keberadaan
setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan
lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi
organisme tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk
mengatasinya.
3. Melestarikan sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi
utama keberlangsungan hidup manusia. Tumbuhan dan hewan yang hidup
berinteraksi satu sama lain saling memberikan manfaat satu sama lain, jika
keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan lestari untuk
sama-sama dipergunakan.
C. Pertanyaan Pemantik
Apa yang menyebabkan makluk hidup memiliki variasi (bentuk, warna, jenis)
yang berbeda-beda?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan dan memeriksa kembali alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menyiapkan dan memeriksa kembali lingkungan belajar
E. Kegiatan pembelajaran
2
Pertemuan Ke-1 (4 JP x 45’)
Tujuan :
Peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai
keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
a. Persiapan Pembelajaran
Persiapan dasar:
o Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
o Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman
hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem; atau bisa diunduh dari internet
dengan link
Rekomendasi : Irnaningtyas. 2019. Buku Paket Biologi Kelas X.
Erlangga.
o Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang
memiliki kamera
2) Kegiatan Inti
a) Pemberian stimulus
Silahkan Bapak/Ibu memilih stimulus yang paling sesuai dipergunakan di
kelas.
3
Berikan kesempatan pada peserta didik bertanya dengan menggunakan
kata tanya “apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
Persilahkan peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang
mereka ajukan di LKPD yang telah diberikan.
b) Identifikasi masalah
Kelompokan peserta didik sebanyak 4-6 orang setiap kelompok
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap peserta didik
dalam LKPD, arahkan peserta didik dalam kelompok memilih 3
pertanyaan paling penting yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari
jawabannya sendiri oleh kelompoknya.
c) Pengumpulan dan pengolahan data
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di
kelas.
e) Menarik kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan d), Bapak/Ibu persilahkan
peserta didik untuk menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang
telah dipilih dan diajukan di kegiatan b) pada LKPD masing-masing.
3) Penutup
Membuat kesimpulan.
Bapak/Ibu membimbing peserta didik membuat kesimpulan mengenai
deskripsi keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem.
4
Penugasan (Peserta didik diminta membaca materi tentang materi
keanekaragaman hayati di Indonesia)
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan
di kelas.
Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul
untuk dipelajari oleh peserta didik.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu
halaman yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai
hal-hal yang positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum
dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah
dikemukakan di awal pembelajaran.
Refleksi untuk Peserta Didik
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti pengertian keanekargaman
hayati?
2 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati gen dan jenis?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah saya sudah paham manfaat keanekaragaman hayati
bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
lingkungan tempat tinggal saya?
5
Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk
menentukan apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu adanya
pengulangan pembelajaran:
__________________________________________________________
______
__________________________________________________________
______
__________________________________________________________
______
__________________________________________________________
______
F. Asesmen
1. Diagnostik: (diisi format asesmen non-kognitif dan kognitif)
Format terlampir
2. Formatif: (diisi format asesmen yang mengukur kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan sikap)
Terlampir
3. Sumatif: (diisi format asesmen yang mengukur kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk di akhir fase)
1) Asesmen Diskusi
Indikator:
1) Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD
(adanya pertanyaan, data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
2) Hasil original dari diskusi kelompok
Rubrik:
Score Deskriptor
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya
Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
3) Asesmen Sikap
Indikator:
6
1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Scor Deskriptor
e
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Keanekaragama
Nama Spesies/Famili Nama Daerah
n
Gen
7
Jenis
Ekosistem
2. Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan
berbagai kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan
hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang
dikandungnya, dan ekosistem dimana mereka melangsungkan
kehidupannya. Setiap tingkatan organisme tersebut penting bagi manusia
karena merupakan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis
yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai contoh, keanekaragaman
spesies menghasilkan berbagai macam flora dan fauna yang bisa
dimanfaatkan sebagai sumber pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan
kebutuhan hidup lainnya (Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1)
ke- anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi,
termasuk bakteri dan protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik
dalam satu spesies, 3) keaneka- ragaman komunitas. Komunitas biologi
yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem)
masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan
hidup di bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity,
berdasarkan keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam
Sumarni, 2014), Indonesia menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia
setelah Brazil untuk mamalia, urutan keempat dunia untuk reptil, urutan
kelima dunia untuk burung, urutan keenam untuk amfibi, urutan keempat
dunia untuk dunia tumbuhan, urutan pertama dunia untuk tumbuhan palmae,
urutan ketiga dunia untuk ikan air tawar setelah Brazil dan Columbia.
3. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang Skor
diidentifikasi
1–5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100
Remedial
8
Bapak/Ibu, bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
1) Aktivitas
a) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
b) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
d) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
2) Materi
(Terlampir)
3) Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
3. LAMPIRAN
A. Tujuan:
Anda mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati gen, jenis,
dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal atau
di lingkungan sekolah. Kesimpulan hasil pengamatan akan ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.
a. ______
9
b. ______
c. ______
Lanjutan…
3. Agar pertanyaan di no.2 terjawab, carilah data pendukung melalui bacaan (Anda boleh
mencari dengan menelusuri internet), kemudian tulis intinya saja di tabel berikut. Perhatikan
contoh di no.1.
4. Simpulkan berdasarkan data yang Anda catat di no.3 untuk menjawab pertanyaan yang
dipilih kelompok di no.2
5. Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda penting untuk
melengkapi jawaban Anda di no. 4.
10 6. Silahkan tulis jawaban dari pertanyaan no.2 hasil diskusi kelas (penyempurnaan jawaban
no.4)
2. Materi
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk,
penampilan, perilaku, dan lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa
organisme sejenis berinteraksi dalam suatu populasi, kemudian berbagai
organisme
3. berinteraksi dalam suatu komunitas, kemudian mahluk hidup dalam suatu
komunitas berinteraksi dengan benda-benda tidak hidup seperti udara, iklim,
kelembaban, air, tanah, dan sebagainya untuk membentuk ekosistem. Biologi
mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga tingkatan yaitu tingkat
gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.
A. Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar berikut.
11
tadi tersusun oleh ribuan faktor penyusun kebakaan. Faktor inilah yang menentukan
apakah seekor ayam itu berbulu putih, berjengger tunggal, berparuh tajam, dan
berbadan besar atau sifat lainnya. Untuk setiap yang tampak tadi atau yang tidak
jelas terlihat, ada faktor pengaturnya yang disebut dengan gen. Sekalipun individu-
individu satu jenis itu memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama, setiap
individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda, tergantung pada tetuanya.
Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang
bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh
keanekaragaman susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang
bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor
genetik yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun
dalam jenis yang sama. Tetapi, walaupun masing-masing individu itu memiliki
susunan genetik yang berbeda, di dalam tingkat jenisnya akan terdapat
pengelompokan yang memungkinkan adanya kisaran kesamaan dalam taraf-taraf
tertentu, membentuk lungkang (pool) individu yang mempunyai kesamaan dalam
kisaran lingkungan itu.
Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan seksual
maupun secara buatan dengan proses budi daya manusia. Hewan dan tumbuhan
tertentu dibudidayakan untuk diambil manfaatnya, misalnya persilangan antara
tanaman anggrek atau persilangan antara bunga kamboja jepang (Adenium) akan
menghasilkan warna dan bentuk bunga yang beraneka ragam.
B. Keanekaragaman Jenis
12
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai
species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini
dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik
yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka
termasuk dalam satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik,
tingkah laku dan habitat. jika dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis
tumbuhan yang menyerupai rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka
berbeda.
https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
GTNiAmkhSDbfHyZw9 V8MeNz2zYxt4k7mj6
Padi Sereh
https://images.app.goo.gl/
KmGnu9scRoR347ir5
Jagung
https://images.app.goo.gl/
RQU99ja1uKFs8Swd7
Rumput
13
C. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini
menggambarkan jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau
ekosistem. Faktor interaksi abiotik dan biotik komposisi jenis populasi organisme,
menjadi penunjuk adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini. Jika kita lihat dari
komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam satu ekosistem ditentukan oleh
hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam ekosistem tersebut. Selain itu
keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan fisik dan kimia di sekitarnya.
Dengan demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis,
faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai
macam kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang
dihasilkan pun akan berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra pencirian
ekosistem, yaitu perbedaan energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya. Dari
kenyataan di atas, memberikan kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman
ekosistem karena tidak mungkin suatu ekosistem yang ada itu tersusun dari jenis-
jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan fisik dan kimia yang sama pula.
Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan terdiri dari kombinasi jenis dan
unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem
yang lain. Paling sedikit terdapat 47 ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita
menjumpai berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun,
ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut,
dan ekosistem danau. Masing-masing ekosistem tersebut memiliki jenis tumbuhan
dan hewan yang berbeda. Pada ekosistem gurun kita akan menemukan beberapa
jenis hewan melata, serangga, dan beberapa tumbuhan seperti tumbuhan gurun,
kaktus, rumput liar. Pada ekosistem danau kita akan menemukan beberapa jenis
hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan invertebrata, dan beberapa tanaman
air, seperti eceng gondok, ganggang, dan kiambang.
14
4. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
15
Pertemuan Ke-2 (4 JP x 45’)
Tujuan :
Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di
tempat tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.
c. Persiapan Pembelajaran
Persiapan dasar:
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang
memiliki kamera
16
Bapak/Ibu mengajak peserta didik memperhatikan Gambar keanekargaman
hayati khas Indonesia (terlampir), kemudian arahkan Peserta didik
mengidentifikasi hewan dan tumbuhan apa saja yang merupakan khas
daerah tempat tinggalnya.
Catatan:
Jika keanekaragaman hayati khas daerah belum termasuk dalam gambar,
Bapak/Ibu dapat menanyakan “apakah ada organisme yang belum
disertakan dalam gambar?”
17
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap Peserta
didik dalam LKPD, arahkan Peserta didik dalam kelompok memilih 3
pertanyaan paling penting yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari
jawabannya sendiri oleh kelompoknya.
c. Pengumpulan data
e. Pembuktian
Hasil pengumpulan dan pengolahan data dalam bentuk laporan dan
atau tayangan power point, kemudian dikemukakan oleh Peserta didik di
kelas.
Bapak/Ibu mempersilahkan Peserta didik yang lain untuk memberikan
tanggapan, persetujuan, ketidak setujuan, dan atau pertanyaan.
Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-
temannya tersebut apabila menemui kesulitan.
f. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan e), Bapak/Ibu persilahkan Peserta
didik untuk menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah
dipilih dan diajukan di kegiatan b) pada LKPeserta didik masing-masing.
18
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai
keanekaragaman hayati Indonesia yang khas terdapat di tempat tinggal
masing-masing.
b. Post-test
c. Penugasan
Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk
dipelajari oleh Peserta didik.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman
yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami
dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran
19
Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk
menentukan apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial
teaching:
______________________________________________________________
__
______________________________________________________________
__
______________________________________________________________
__
e. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan hasil observasi
yang Anda lakukan
Soal nomor 1.
Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda?
Sebutkan sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya
saja, dan atau nama latinnya akan menambah poin nilai.
Soal nomor 2.
Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau
nama latinnya akan menambah poin nilai.
Soal nomor 3.
Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut?
Apakah jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?
Soal nomor 4.
Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda
menjadi langka/punah?
Soal nomor 5.
Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus
langka menjadi lestari kembali?.
2. Asesmen Unjuk Kerja Laporan
Indikator (ada enam) :
a. Adanya latar belakang (alasan) yang mendasari dilakukannya pengamatan
b. Adanya tujuan dilakukannya pengamatan
c. Adanya waktu, metode, dan lokasi pengamatan
d. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan
20
e. Adanya hasil pengamatan berupa tabel atau paparan
f. Adanya kesimpulan sesuai dengan tujuan
Rubrik
Scor Deskriptor
e
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6 Score ini bisa dikonversi
indikator tersebut menjadi puluhan dengan cara :
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari (score/6) x 10 = Nilai
6 indikator
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari
6 indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari
6 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari
6 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari
6 indikator
3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Scor Deskriptor
e
Score ini bisa dikonversi
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator
menjadi puluhan dengan
tersebut cara : (score/4) x 10 = Nilai
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan
satupun dari indikator
21
Daftar Cek Peserta Didik
No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2 3 4
1.
2.
… … dst.
Rubrik:
Scor Deskriptor
e Score ini bisa dikonversi
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator menjadi puluhan dengan
tersebut cara : (score/4) x 10 =
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 Nilai
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan
satupun dari indikator
22
wilayah tersebut ya..!. Hasil penelusuran pustaka dapat dituliskan pada tabel
berikut.
B. Materi
Akses materi dari link http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
C. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang Skor
diidentifikasi
1-5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100
23
2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
A. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
B. Materi (Terlampir)
C. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebu
f. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta didik
A. Tujuan:
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.
B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.
2. Materi
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di
internet maupun cetak.
1. Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI
2. Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi
mengenai berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”
Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”
26
yang terjadi di permukaan bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi tanah yang ada
di wilayah tersebut; 5) Garis Wallace, Weber, dan Lydekker, khusus mengenai
pembagian imajiner ini akan dibahas sebagai berikut.
27
garis weber membagi Indonesia menjadi timur dan tengah maka letaknya juga tepat
membelah Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian tengah. Secara lebih tepat,
garis ini terletak diantara pulau Papua dan pulau Sulawesi.
Garis Wllace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi dengan
pulau Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini berada diantara
pulau Lombok dan pulau Bali. Garis ini membagi wilayah Sulawesi dan Nusa
Tenggara menjadi beberapa wilayah yaitu Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku,
Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga Timor. Wilayah-wilayah ini masuk pada tipe
Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini memiliki ciri khas tersendiri pada jenis
faunanya. Salah satu wilayah yang mempunyai jenis fauna paling khas adalah Pulau
Sulawesi. Contoh binatang atau fauna khas Sulawesi adalah sapi hutan.
Membahas lebih lanjut mengenai jenis flora dan fauna yang dibagi oleh garis-
garis Wallace terdiri dari dua jenis tipe yaitu tipe peralihan dan tipe asiatis. Tipe yang
paling khas adalah tipe asiatis. Flora dan fauna tipe ini tersebar di wilayah Indonesia
khususnya bagian barat yang terdiri dari pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Tipe asiatis diberi nama demikian karena memiliki kemiripan dengan binatang dan
tanaman yang tumbuh di benua Asia.
B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di
London. menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal
sebagai Garis Lydekker, yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan
Australia-Nugini di sebelah timur. Garis ini bertujuan untuk memisahkan antara
wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang ditinggali oleh flora dan fauna
bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis Lydekker merupakan daerah
peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah yang berada di
bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna australis.
Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat
keanekaragaman di planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang
dimiliki tak dapat dibandingkan dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia
dan Papua Nugini merupakan kawasan geografi tumbuhan Malesiana. Kawasan ini
memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan
berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian besar diantaranya terdapat di
Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan memiliki
persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae (keluarga
anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan berkayu
suku Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki sekitar 386
jenis. Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara lain disebabkan
oleh struktur vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi dengan berbagai
lapisan stratanya menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan tumbuhnya
berbagai jenis tumbuhan lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di
bawahnya.
28
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan
dengan apa yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas.
Indonesia memiliki 11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah
bakteri dan Cyanophyceae (ganggang biru) mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis
dan algae 1800 jenis. Jumlah tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis
tanaman penghasil buah-buahan, 360 jenis tanaman sayuran, 70 jenis tanaman
umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 50 jenis tanaman rempah. Sementara
tanaman obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana 74%
diantaranya masih hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari
beberapa tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-
merantian memiliki nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah
Asia. Tanaman meranti-merantian merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman
khas wilayah Asia. Tanaman meranti termasuk dalam kelompok pepohonan yang
berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang
berada di Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia untuk memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan
amoldi juga menghiasi tipe ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi
tumbuhan jenis bunga satu-satunya yang merupakan tipe Asiatis atas hasil
pembagian dari garis Wallace. Bunga Anggrek banyak ditemukan di hutan-hutan di
Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan menempel pada tumbuhan-tumbuhan yang
lain. Namun meskipun bergantung pada tumbuhan lain namun tidak menjadi parasit
bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu melakukan fotosintesis secara mandiri.
Selain Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-pakuan dan pohon jati yang
mendiami flora tipe asiatis.
Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia
yang termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama
zona orientalis di bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama
daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti harimau, macan kumbang, orang utan,
banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini merupakan fauna khas zona
oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang
terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau tersebut dapat
dijumpai hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota, kakatua, dan
cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona
peralihan yang disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat
dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa
Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu-satunya terdapat di dunia,
yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung parkit. Secara
29
keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling sedikit 40 ribu jenis
fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak
dengan baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak
ditemukan di benua Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera.
Selanjutnya yang juga terkenal sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau
Sumatera. Namun sayangnya, kedua hewan ini sekarang banyak diburu untuk
diambil bagian tertentu dari tubuhnya kemudian selanjutnya dijual. Fauna
selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan garis Wallace adalah badak bercula satu
dan banteng. Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga dilihat sedang
mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di negeri ini.
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
__. 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi
3 Bagian
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan pelajar.
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
30
Pertemuan Ke-3 (6 JP x 45 menit’)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman
Hayati (KH) dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi alami
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman
hayati dengan menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan
power point atau paparan secara lisan dan atau tayangan
g. Persiapan Pembelajaran
Persiapan dasar:
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPeserta didik)_terlampir di Modul
Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): laptop, atau PC, printer dengan hasil
berwarna, dan kertas film.
h. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik
(untuk kelas dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi
yang sesuai), dan mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan
(prokes) selama proses pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat
dikirimkan melalui link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum
proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan
gunakan link pre-test menggunakan aplikasi yang sesuai)
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik
menyebutkan kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah
masing-masing, hasil dari proses KBM pertemuan sebelumnya.
e. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda
menanyakan alasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus
dengan pakaian sehari-hari? ”
31
2. Kegiatan inti (240 menit)
a. Pemberian stimulus
Bapak/Ibu, silahkan tampilkan gambar atau tunjukkan tanaman rumput
dan tanaman cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kelas tatap
muka.
Akan lebih baik jika Bapak /Ibu menggunakan produk hasil pengamatan
dari pertemuan kedua.
https://images.app.goo.gl/
Wy5TZSe9rXK44eS38
https://images.app.goo.gl/
RRDKyqAc5z3ZgfHy9
b. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati
Indonesia di daerah Peserta didik masing-masing (pertemuan
sebelumnya) persilahkan Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2
tumbuhan.
Arahkan Peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.
jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan Peserta didik,
harus disertakan alasannya.
Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, arahkan peserta didik
untuk membuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar
32
c. Pengumpulan dan Pengolahan data (bekerja secara berkelompok)
Bapak/Ibu yang kegiatannya Asyncronous dapat mengarahkan Peserta didik
melakukan perekaman video masing-masing kelompok saat bekerja, lalu link
rekaman dikirim kepada guru atau diunggah ke drive kelas.
Kelompokkan Peserta didik ke dalam lima kelompok.
Masing-masing kelompok mengamati gambar 4 organisme yang telah
dipilih dalam LKPD, kemudian hasil pengamatan dituliskan.
33
Pola:
Contoh:
34
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud
d. Pembuktian
Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat dipresentasikan.
Bapak/ibu fasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi, memberikan
tanggapan, sanggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang
telah disajikan.
Arahkan Peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran
manfaat keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.
Perbaiki konsep-konsep yang kurang tepat dengan memberikan feedback
atau tanggapan yang datang dari proses diskusi kelas.
e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan pembuktian di poin (e), arahkan peserta didik untuk menuliskan
jawaban dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a)
pada LKPD yang dimiliki, dan berikan feedback nilai untuk Poster yang telah
ditampilkan. Produk sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai
keanekaragaman hayati dirampungkan.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami
35
dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran. silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat
sebagai berikut.
36
C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif
Perhatikan Gambar dua hewan di bawah ini.
https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
uYyFjmKv9aF28Vpi8 pwqZWGPWgbL618VF8
https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
dznK5uZeH7uU97ns6 6xgujHQeZsDnQvjr8
Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan
kunci dikotom yang dapat Anda perhatikan berikut ini.
37
Diagram Kunci Determinasi
Bertulang Belakang
Rubrik:
Score Deskriptor
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator tersebut
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator tersebut Score ini bisa dikonversi
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
menjadi puluhan dengan
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator cara : (score/5) x 10 = Nilai
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun dari
indicator
38
Daftar Cek Peserta Didik
Indikator Scor
No. Nama Peserta Didik Nilai
1 2 3 4 e
1.
2.
… … dst.
3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
e. Mengajukan pertanyaan
f. Mengidentifikasi dengan panca indera
g. Mengolah informasi dan gagasan
h. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Scor Deskriptor
e
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator Score ini bisa dikonversi
tersebut menjadi puluhan dengan
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator cara : (score/4) x 10 =
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator Nilai
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari
indicator
39
b. Materi,
Untuk kelas PJJ, Bisa diakses di https://plantlet.org/plant-identification-
terms/#
Untuk kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai
materi)
c. Asesmen Pengayaan
(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai
2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran,
silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara
40
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman
sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun
kelompok.
b. Materi (Terlampir)
c. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
Bapak/Ibu bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
41
E. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan:
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster
berdasarkan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data
satu spesies tertentu melalui Poster
B. Kegiatan:
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10 organisme (5
hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di daerah Anda,
sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.
Lanjutan…
“Kesepuluh
2. organisme
P1. apakah
Materi tersebut
mereka berasal
memiliki kaki?dari kelompok famili yang sama; dan Jika keempatnya
punah dari muka Bumi, maka tidak
Jikaada
‘ya’dampak apapun
lanjut ke nomorbagi
P2 kehidupan manusia”
______________________________________________________________________________
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3
42 ______________________________________________________________________________
P2. apakah mereka memiliki…….?
______________________________________________________________________________
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5
2. Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut adalah,
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun
cetak.
Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.
2. Materi
43
banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi hingga paling rendah dituliskan
sebagai berikut.
44
D. Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)
1. Penulisan spesies
Terdiri atas dua kata
Menggunakan huruf latin
Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi
Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital
Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil
Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata
penunjuk spesies dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau diberi
tanda hubung
Varietas dipisah
Contoh penulisan:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)
Panthera tigris sondaica atau Panthera tigris sondaica (harimau jawa)
2. Penulisan Familia (suku)
Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk hewan)
Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)
3. Penulisan Ordo (bangsa)
Ditambah akhiran –ales
Contoh: Zingiberales
4. Penulisan Classis (kelas)
Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut
Contoh Equisetinae, Mycotina
45
b. Kegunaannya
Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti
Padi, Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong, Mahkota
Dewa, dan Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni, Gaharu, dan
lain-lain.
c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat
bertahan di daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit
(tumbuhan air seperti Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber
karbohidrat seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber
protein seperti Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau.
Tumbuhan sumber lemak seperti Kelapa Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui
pengelompokan secara artifisial ini akan memudahkan kita untuk mengenal
sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.
46
akar, batang, dan daun. Sedangkan pada hewan biasanya diklasifikasikan
berdasarkan jumlah sel, keberadaan tulang punggung, saluran pencernaan,
sistem rangka, dan lain- lain.
1. 1. 1. 1. 1.
Plantae Monera Monera Monera Eubacteria
2. 2. 2.
2. Fungi 2.
Animalia Plantae Protista
Archaebacteria
3. 3.
3. Fungi 3.
Animalia Plantae
Protista
4. 4.
Animalia Plantae 4. Fungi
5.
Animalia 5. Plantar
6.
Animalia
47
akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh, dalam klasifikasi modern
tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat diantaranya:
Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan berbijitertutup
Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih
primitive dari pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik
sedikit.
Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada
tumbuhan berbunga mahkota bersatu.
48
ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan
dasar persamaan dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut,
selanjutnya dilakukan pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga
akhirnya diperoleh sifat ciri yang spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis
suatu organisme.
Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di
lingkungan sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar,
maka kita harus memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan
tersebut. Agar dapat digunakan oleh orang lain, maka istilah yang digunakan harus
istilah ilmiah yang umum. Dalam perancangan kunci determinasi model dikotomi,
pada setiap nomor selalu disusun dua pernyataan yang saling berkebalikan. Pada
setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor baru yang akan mengarahkan
pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan berhenti pada
nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Anda perhatikan
contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):
49
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di
internet maupun cetak.
50
Pertemuan Ke-4 (8 JP x 45’)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai
dua jenis bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan
untuk mengatasi kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah
artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari
permasalahan erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya
dengan cara kampanye di media sosial
A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi
Keanekaragaman hayati.
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet
51
2. Kegiatan inti (330 menit)
52
• Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian
psikomotor.
53
Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk
dipelajari oleh Peserta didik.
Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman
yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal
yang positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami
dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang
harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan
dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.
54
_____________________________________________________________
___
C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang
diakukan Peserta didik dengan Indikator:
a. Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi
keanekaragaman hayati terselamatkan dengan Bioteknologi.
b. Latar belakang ide rasional dan realistis.
c. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
d. Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil
diskusi dan saran guru.
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator
tersebut
55
6.2. Asesmen Usaha Kelompok,
Indikator:
a. Sosialisasi berupa pembuatan laporan, dan poster atau kampanye di media
sosial
b. Anggota kelompok melakukan kolaborasi dalam realisasi ide
c. Partisipasi Anggota kelompok minimal 80% di setiap fase
Rubrik:
Score Deskriptor
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok
4. Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
56
D. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan :
Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk
mengatasi kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara
kampanye di media sosial
B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut,
silahkan ajukan ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi
tersebut.
57
D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja
Bioteknologi dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk
diajukan alternatif pemecahan masalahnya!
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
58
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
________________________________________________________________
______
H. Presentasi Kelas
Kelompo Catatan untuk kelompok yang Solusi/saran untuk kelompok yang
k tampil tampil
II
III
IV
2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh
seorang sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini
digunakan untuk menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan
organisme hidup. Ereky memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan
dapat diselesaikan melalui bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran
yang bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang
pengembangan jenis hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa
genetika atau DNA rekombinan, yang lain bermimpi tentang sumber obat terapi
yang lestari bagi umat manusia. Beberapa malah memiliki visi untuk
menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap hama dan
59
penyakit sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah populasinya.
Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam tergantung dari siapa yang
kita tanya. Apakah semua ini merupakan definisi yang tepat untuk istilah
bioteknologi? Jawabannya adalah tidak. Pengertian yang sempit tidak dapat
mendefinisikan bioteknologi.
60
bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional
biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar.
Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan
pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan
teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit
primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa
contoh Bioteknologi konvensional di bidang makanan, dapat terlihat seperti
pada Gambar berikut ini.
61
Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian,
adalah sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan
https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6
2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua
individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies.
62
Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk
menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang
memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan dengan padi
varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek. Dari
perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat
perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat
rebah, dan umur panen pendek.
3. Hidroponik
https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A
63
organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme tertentu. Organisme yang
menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan
istilah organisme transgenik.
1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan
susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan
suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat
melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh
hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Untuk membuat suatu tanaman
transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan
menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan,
atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan
gen yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA
asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA),
contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen).
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga
DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut.
Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka
akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal
dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat
dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode
transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan
elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Beberapa tanaman
transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu
tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.
2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada
awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk
menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa
genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang
memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan
mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi modern mempunyai
peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin menonjol setelah
adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang
kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya
jauh lebih banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena
dibantu oleh alat- alat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal,
vaksin, antibiotika, dan hormon.
Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa dan
sejenisnya. Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang jadi baan
64
pertimbangan ilmuwan untuk bisa selalu dijadikan renungan bagaimana
meningkatkan kualitas produknya. Kita bisa ambil salah satu contoh Beberapa
kelebihan dan kekurangan dari aspek-aspek Bioteknologi tanaman sebagai
berikut.\
Aspek Kelebihan Kekurangan
Keragaman genetic Mudah dalam pertukaran Meningkatkan
plasma nutfah; sumber keseragaman dan
pemuliaan yang lebih luas; kerentanan; erosi
sumber genetik bagi produk genetik
baru; mengurangi
kegagalan panen
Identifikasi plasma Menghilangkan sifat-sifat Mengabaikan kondisi
nutfah yang tidak diinginkan; dan kearifan lokal,
pengembangan kultivar baru seperti hama dan
lebih cepat penyakit lokal
Perbanyakan kultivar Produksi tanaman baru Mengurangi potensi
dengan variasi yang luas; biologis jangka panjang
replanting dapat dilakukan bagi tanaman
dalam musim tanam yang
sama
Produksi Peningkatan hasil panen Kelebihan produksi:
yang signifikan stabilitas pasar
terganggu; pendapatan
ekspor berkurang
Hama dan penyakit Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi
menghilangkan hama dan organisme alami
penyakit epidemic dengan konsekuensi
yang tidak kita pahami
Plasma Nutfah Kemudahan dalam Penyimpanan
penyimpanan jangka terkonsentrasi di
panjang beberapa negara,yang
berpotensi untuk
dieksploitasi atau
diskriminasi
Lingkungan Pengembangan organisme Pelepasan
yang mampu bertahan mikroorganisme hasil
hidup pada lingkungan alam rekayasa genetika dapat
yang sulit mengganggu
keseimbangan alam
Glossarium
65
Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan
memiliki iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip
merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam
sel setiap individu suatu spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter
genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan
berbagai variasi bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi
interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri
yang dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini
ini jika direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut
kultivar dengan demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis
pada keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri
berbeda yang jelas.
Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari,
bukan untuk berbiak.
DAFTAR PUSTAKA
66
Irnaningtyas & Sylva Sagita. 2021. IPA Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Penerbit
Erlangga
67