Anda di halaman 1dari 56

Cari Tau, Yuk!

Mengapa Keanekaragaman Hayati di Indonesia termasuk


tiga besar di Dunia ?
Oleh: Jeremia R Masela, S.Si

A. Informasi Umum
1. Identitas
FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN MODA ALOKASI
JUMLAH PEMBELAJARAN WAKTU
SISWA
E SMA X 20 Paduan tatap muka dan 12 JP x
PJJ

Ketersediaan Materi:
a. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK (untuk Slow
learner)
d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK

2. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri, Berkebinekaan Global, Kreatif, Bernalar kritis,

3. Persiapan Pembelajaran
a. Materi Ajar (terlampir), Bapak/Ibu silahkan mencetaknya untuk dipergunakan saat
pembelajaran.
b. Link meeting secara virtual dengan google meet atau Zoom untuk pembelajaran
Synchronous
c. Rubrik penilaian (terlampir)

4. Metode/Model Pembelajaran yang digunakan


a. Pendekatan pembelajaran : Lingkungan
b. Model Pembelajaran :
Discovery Learning (pertemuan 1 s.d. 3) dan Problem Based Learning (Pertemuan 4)
c. Metode : Ceramah interaktif dan Diskusi

B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran bagi Peserta Didik (peserta didik)
a. peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai Keanekaragaman
Hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
b. peserta didik mampu mendeskripsikan Keanekaragaman Hayati Indonesia di tempat
tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.
c. peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam
bentuk poster berdasarkan klasifikasi dua kingdom (Animalia dan Plantae) melalui
presentasi kelas.

1
d. peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan secara
lisan dan atau tayangan
e. peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
f. peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi
keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media sosial

2. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat pertama yang perlu dikuasai peserta didik adalah pemahaman
mengenai berbagai jenis keanekaragaman hayati (KH) dari tingkat gen, jenis, hingga
ekosistem. Pengetahuan prasyarat kedua yang perlu dikuasi peserta didik agar tercapai
tujuan pembelajaran adalah mengenai penguasaan dasar klasifikasi. Tahapan klasifikasi
mahluk hidup itu ada tiga, yaitu 1) Melakukan identifikasi mahluk hidup; 2) Melakukan
pengelompokan mahluk hidup; dan 3) Melakukan pemberian nama mahluk hidup tersebut.
Melakukan klasifikasi makhluk hidup bisa dilakukan dengan mengamati morfologi,
anatomi, fisiologi, kromosom, serta tingkah laku organisme tersebut. Pengamatan mengenai
Kromosom sulit untuk diamati, karena memerlukan alat dan proses khusus agar kromosom
bisa terlihat. Oleh sebab itu, pandu peserta didik untuk mengidentifikasi morfologi serta
tingkah lakunya saja dahulu sebagai tahap awal melakukan klasifikasi ini. Gunakan alat
pembanding seperti gambar, spesimen (awetan hewan ataupun tumbuhan), kunci identifikasi
(ini untuk hewan ataupun tumbuhan yang sudah diketahui namanya). Kunci identifikasi
sendiri sering juga disebut sebagai kunci determinasi. Beberapa website yang bisa diakses
untuk beberapa kunci determinasi yang siap digunakan sebagai berikut,
http://fmipa.unj.ac.id/biologi/elearning/kunci-determinasi-paku/
https://gurusekolah.co.id/kunci-determinasi-lengkap-pengertian-dan-contoh-kunci-determinasi/
Atau bisa membuat kunci determinasi sendiri, dengan langkah-lagkah sebagai berikut:
a. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan
yang lain ditolak
b. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
c. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang
d. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
e. Setiap kuplet diberi nomor
f. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identic
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/kunci-determinasi/ dan
https://www.materikelasipa.net/2018/09/cara-membuat-kunci-determinasi-beserta.html

3. Pemahaman bermakna
Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik karena
beberapa alasan. Pertama, menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk
hidup yang mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di sekitar, maka
manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya dengan layak.
Kedua, memiliki manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa keberadaan setiap
makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan lingkungan di sekitarnya,
sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi organisme tertentu, akan lebih cepat
memberikan solusi untuk mengatasinya. Ketiga melestarikan sumber daya air, udara dan
tanah yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup manusia. Tumbuhan dan
hewan yang hidup berinteraksi satu sama lain saling memberikan manfaat satu sama lain,
jika keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan lestari untuk sama-sama
dipergunakan.

4. Pertanyaan pemantik di awal pertemuan untuk bisa memahami kebermaknaan


mempelajari mengenai Keanekaragaman Hayati.

2
https://images.app.goo.gl/NWENd2Vx4bFc5j1c7

Berdasarkan infografis tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

a. Perhatikan grafik berikut

https://www.globalforestwatch.org/blog/id/data-and-research/data-kehilangan-tutupan-pohon-global-
2019/

Berdasarkan grafik tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu


pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

b. Perhatikan tayangan video berikut


https://youtu.be/1JNkNR63YLI

Berdasarkan video tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu pertanyaan
menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

3
c. Perhatikan Gambar berikut

https://images.app.goo.gl/dG61Lfot7w4xZHXi7

https://images.app.goo.gl/5HRNkPGh3TGGQ4F18

Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”

Setelah peserta didik mengajukan pertanyaan, Guru mencatat pertanyaan tersebut dengan
baik (di papan tulis, di file tayangan kelas PJJ, atau dengan menyebutkan kembali dari
catatan). Kemudian, ikuti kegiatan pembelajaran dari pertemuan ke-1 hingga ke-4 untuk
bisa menemukan jawaban dari peserta didik tersebut.

4
5. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan Ke-1 (3 JP x 45’)


Tujuan :
peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati
gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.

a. Persiapan Pembelajaran
● Persiapan dasar:
o Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
o Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati tingkat
gen, jenis, dan ekosistem; atau bisa diunduh dari internet dengan link
Rekomendasi : Irnaningtyas. 2019. Buku Paket Biologi Kelas X. Erlangga.
o Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
● Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera

b. Kegiatan Pembelajaran (4 JP)


1) Pembukaan (15 Menit)
a) Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
b) peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link pre-
test menggunakan aplikasi yang sesuai)
c) Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik
d) Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
e) Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernah memperhatikan mengapa
wajah Anda walaupun ada kemiripan, tapi tampak berbeda dengan kakak atau adik
meskipun berasal dari orang tua yang sama? ”

Silahkan akomodasi jawaban peserta didik dengan menuliskan jawabannya di papan tulis/aplikasi
whiteboard bagi kelas PJJ synchronous, atau di kolom komentar pada kelas asynchronous
menggunakan aplikasi yang sesuai

2) Kegiatan Inti
a) Pemberian stimulus
Silahkan Bapak/Ibu memilih stimulus yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ* Synchronous PJJ* Asynchronous
Bapak/Ibu mengajak Bapak/Ibu tampilkan video Bapak/Ibu berikan link video
peserta didik menuju dengan link berikut berikut di kelas maya
luar kelas untuk https://youtu.be/F6tqpv74uRY https://youtu.be/F6tqpv74uRY.
mengarahkannya
memperhatikan arahkan peserta didik Atau tampilkan dua gambar
halaman/kebun/taman menemukan perbedaan dan berikut
yang ada di sekolah. persamaannya
Kemudian pilih dua
jenis rumput yang
berbeda atau dua
jenis daun dari
pohon yang berbeda
yang memiliki
kemiripan bentuk
dan arahkan peserta

5
didik menemukan arahkan peserta didik
perbedaan dan menemukan perbedaan dan
persamaannya persamaannya

*Keterangan: PJJ = Pemebalajaran Jarak Jauh

● Berikan kesempatan pada peserta didik bertanya dengan menggunakan kata tanya
“apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
● Persilahkan peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan
di LKPD yang telah diberikan.

b) Identifikasi masalah
● Kelompokan peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok
● Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap peserta didik dalam
LKPD, arahkan peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling penting
yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
● Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari jawabannya
sendiri oleh kelompoknya.

Lalu bagaimana dengan pertanyaan peserta didik yang tidak terpilih?


Bapak/Ibu utarakan kepada peserta didik di kelas, bahwa pertanyaan yang belum terakomodasi
akan terjawab saat peserta didik melakukan pencarian jawaban.

c) Pengumpulan dan pengolahan data


Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ Synchronous PJJ Asynchronous
● Bapak/Ibu memberikan ● peserta didik dipandu ● peserta didik dipandu
materi (terlampir) kepada guru untuk melakukan guru melalui LKPD
peserta didik untuk pencarian internet untuk melakukan
membantu menemukan mengenai pertanyaan- pencarian internet
jawaban dari pertanyaan. pertanyaan yang mengenai pertanyaan-
● Bapak/Ibu membantu dan diajukan. pertanyaan yang
mengarahkan peserta ● Arahkan peserta didik diajukan.
didik menemukan untuk menyimpulkan ● Arahkan peserta didik
jawaban di setiap jawaban apa saja yang untuk menyimpulkan
kelompok dengan ditemukan dengan cara jawaban apa saja yang
memberikan jawaban- dicatat di LKPD, dan ditemukan dengan cara
jawaban tidak langsung. menuliskan referensi dicatat di LKPD, dan
● Berdasarkan hasil yang digunakannya. menuliskan referensi
interaksi antar guru dan ● peserta didik dapat yang digunakannya
peserta didik, peserta menggunakan Jamboard ● peserta didik dapat
didik menyimpulkan atau aplikasi openboard menggunakan Jamboard
jawaban dan mencatatnya untuk memudahkan atau aplikasi openboard
di LKPD. diskusi untuk memudahkan
diskusi

d) Pembuktian
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Synchronous PJJ Asynchronous


● Hasil pengumpulan dan pengolahan ● Hasil pengumpulan dan pengolahan
data yang telah dicatat dalam LKPD, data yang telah dicatat dalam LKPD,
kemudian dikemukakan oleh peserta kemudian di kirimkan di kelas untuk

6
Tatap Muka PJJ Synchronous PJJ Asynchronous
didik di kelas. Bapak/Ibu diberikan tanggapan, persetujuan,
mempersilahkan peserta didik yang lain ketidak setujuan, dan atau pertanyaan
untuk memberikan tanggapan, oleh peserta didik yang lain di kolom
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau komentar kelas virtual (Google
pertanyaan. Classroom) atau gunakan openboard.
● peserta didik yang tampil dibantu guru ● peserta didik yang tampil dibantu guru
menanggapi respon teman-temannya menanggapi respon teman-temannya
tersebut. tersebut.

e) Menarik kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan d), Bapak/Ibu persilahkan peserta didik
untuk menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih dan
diajukan di kegiatan b) pada LKPD masing-masing.

3) Penutup
● Membuat kesimpulan.
Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan mengenai deskripsi
keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem.
● Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
● Penugasan
Guru memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Synchronous PJJ Asynchronous


Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat
Guru meminta peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan
membuka materi yang sudah disediakan
berikutnya, lalu berikan materi yang ada
di kelas PJJ, kemudian membuat
dalam modul untuk dipelajari oleh peserta
rangkuman sebanyak satu halaman
didik.
mengenai materi yang akan dibahas di
Berikan tugas membuat rangkuman
pertemuan berikutnya.
materi tersebut maksimal satu halaman
Atau berikan link berikut untuk
yang akan dikumpulkan di pertemuan
diobservasi:
berikutnya.
https://youtu.be/j-ads_fyrU8

● Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai
berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti pengertian keanekargaman
hayati?
2 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati gen dan jenis?

7
3 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah saya sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
lingkungan tempat tinggal saya?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti pengertian
keanekargaman hayati?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati gen dan jenis?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah 90% sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah 90% peserta didik sudah mengidentifikasi apa
saja yang bisa dilakukan untuk melestarikan
keanekaragaman hayati di lingkungan tempat
tinggalnya?
6 Apakah peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?

Guru menyimpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan


apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu adanya pengulangan
pembelajaran:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

c. Perangkat Asesmen
1) Asesmen formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)

8
Silahkan Anda pilih jawaban yang paling tepat! (setiap poin bernilai 20)
1. Pilih contoh keanekaragaman hayati tingkat gen yang paling tepat dari pasangan
organisme berikut ini!
A. Ayam hutan – Burung
B. Ayam hutan – Burung unta
C. Singa jantan – Singa betina
D. Kucing – Tikus
E. Cicak – Tokek

2. Ekosistem danau yang terbentuk dari keanekaragaman hayati gen dan jenis juga
komponen abiotik lainnya adalah kekayaan lingkungan untuk bisa menunjang
kehidupan di sekitarnya. Apa hal paling penting yang menyebabkan ekosistem memiliki
nilai kebermafaatan tinggi seperti itu? (tidak diberikan pada siswa berkebutuhan khusus)
A. Adanya faktor biotik dan abiotik khas danau seperti alga air tawar dan ikan
sehingga keanekaragaman hayati semakin tinggi
B. Adanya faktor biotik khas danau seperti ikan dan ganggang yang menyebabkan
ekosistem danau menjadi luas dan jadi sumber air
C. Jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda juga jenis airnya yang tawar
sehingga bisa digunakan untuk sumber air sehari-hari
D. Faktor biotik seperti ikan, ganggang, kerang air tawar; yang berinteraksi dengan
faktor abiotik seperti air, tanah, udara, dan iklim
E. Adanya keadaan iklim dari ekosistem danau yang khas sehingga berbagai
organisme bisa tumbuh dan berkembang.

3. Mana contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dari pilihan-pilihan di bawah ini?

A. B.

C. D.

E.

4. Apakah Anda setuju bahwa Gambar yang ditampilkan berikut merupakan


keanekaragaman tingkat gen? (tidak diberikan pada siswa berkebutuhan khusus)

9
A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal dari kelompok
rimpang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai bumbu dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal dari kelompok
rimpang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang (Zingiberaceae) dan bukan
berasal dari satu spesies yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat dan ada yang
digunakan untuk bumbu masakan.

5. Hal apa yang paling menentukan bahwa organisme di bawah ini adalah contoh
keanekaragaman hayati tingkat jenis?

Memiliki genus yang sama


Memiliki famili yang sama
Memiliki variasi yang sama
Memiliki spesies yang sama
Memiliki kingdom yang sama

2) Asesmen Diskusi
Indikator:
1) Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD (adanya
pertanyaan, data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
2) Hasil original dari diskusi kelompok

Rubrik:

Score Deskriptor
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2
indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/2) x 10 = Nilai

Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.        
2.        
… … dst.      

10
3) Asesmen Sikap
Indikator:
1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Scor Deskriptor
e
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.

Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test
setelah dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-2, bagi
yang belum, Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

d. Pengayaan dan remedial


Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
Amati ekosistem unik yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik, silahkan memilih
danau, tepi pantai, kebun, sawah, atau bukit. Kemudian arahkan peserta didik untuk
mengidentifikasi ada berapa banyak jenis tanaman dan hewan yang dikenali melalui
observasi. Hasil observasi dapat dituliskan pada tabel berikut.

Tabel hasil observasi keanekaragaman mahluk hidup


Nama: __________________ Kelas: _______________
Jenis Habitat: danau, pantai, kebun, sawah, bukit,………………… (pilih atau
tuliskan)

Keanekaragaman Nama Spesies/Famili Nama Daerah

Gen

Jenis

11
Ekosistem

b. Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai
kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem
dimana mereka melangsungkan kehidupannya. Setiap tingkatan organisme tersebut
penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dan
ekologis yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai contoh, keanekaragaman spesies
menghasilkan berbagai macam flora dan fauna yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber
pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan kebutuhan hidup lainnya (Primack et al.,
1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) ke-
anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri dan
protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik dalam satu spesies, 3) keaneka-
ragaman komunitas. Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan
lingkungan fisik (ekosistem) masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan hidup di
bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity, berdasarkan
keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam Sumarni, 2014), Indonesia
menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia setelah Brazil untuk mamalia, urutan
keempat dunia untuk reptil, urutan kelima dunia untuk burung, urutan keenam untuk
amfibi, urutan keempat dunia untuk dunia tumbuhan, urutan pertama dunia untuk
tumbuhan palmae, urutan ketiga dunia untuk ikan air tawar setelah Brazil dan
Columbia.
c. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
1-5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100

Remedial
Bapak/Ibu, bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
1) Aktivitas
a) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.
b) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi
cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
d) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
2) Materi
(Terlampir)

12
3) Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau Bapak/Ibu
bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

e. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Materi : Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem)

Nama : ____________ Kelas : _____________


Kelompok : ____________ Tanggal. : _____________

Tujuan:
Anda mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati gen, jenis, dan
ekosistem melalui kegiatan observasi.

Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal atau di
lingkungan sekolah. Kesimpulan hasil pengamatan akan ditampilkan dan didiskusikan bersama Guru
dan rekan-rekan sekelas.

Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan
pengamatan yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.

______

______

______

Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok
untuk memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu Anda memahami
keanekaragaman hayati tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem.

______

______

______

Lanjutan…

Agar pertanyaan di no.2 terjawab, carilah data pendukung melalui bacaan (Anda boleh mencari
dengan menelusuri internet), kemudian tulis intinya saja di tabel berikut. Perhatikan contoh di no.1.

Simpulkan berdasarkan data yang Anda catat di no.3 untuk menjawab pertanyaan yang dipilih
kelompok di no.2

Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda penting untuk13
melengkapi jawaban Anda di no. 4.
2. Materi (Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link
http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.peserta didikf

Anda tentu sering memperhatikan lingkungan tempat Anda beraktivitas. Tidak hanya ada
bangunan dan Gedung, Anda juga akan mendapati organisme berupa hewan dan tumbuhan.
Sekalipun di rumah, tentu Anda tidak sendirian bukan? Selain ada keluarga, Anda juga pasti
mendapati organisme lain seperti cicak, nyamuk, lalat, laba-laba, kucing, anjing, ayam, tanaman
hias, rumput, lumut, dan sebagainya. Setiap organisme yang teramati memiliki ciri-ciri yang
umum maupun khusus. Ciri umumnya seperti bernafas, bergerak, berkembang biak, memberikan
respon terhadap rangsang, tumbuh, dan lain-lain. ciri khususnya tentu Anda lebih paham, bahwa
organisme yang telah disebutkan sebelumnya satu sama lain pasti punya ciri khusus yang tidak
dimiliki oleh organisme lainnya.
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk, penampilan,
perilaku, dan lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa organisme sejenis berinteraksi
dalam suatu populasi, kemudian berbagai organisme berinteraksi dalam suatu komunitas,
kemudian mahluk hidup dalam suatu komunitas berinteraksi dengan benda-benda tidak hidup
seperti udara, iklim, kelembaban, air, tanah, dan sebagainya untuk membentuk ekosistem.
Biologi mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga tingkatan yaitu tingkat gen,
tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.
Kita Bahas satu persatu yuk!
A. Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar berikut.

https://images.app.goo.gl/v1Wwc4Um1EVuXAsS6 https://images.app.goo.gl/NwxEKQBXrjnkNWQ17

Kita barangkali pernah melihat atau sengaja mengamati keanekaragaman bentuk,


penampilan dan sifat-sifat lain pada suatu makhluk hidup. Misalnya, pada durian untuk
tumbuhan dan ayam untuk hewan, yang ternyata dalam jenis yang sama kita temukan banyak
keragaman, baik dalam bentuk, penampilan, ukuran maupun sifat-sifatnya. Kita mengenal
adanya durian petruk, durian montong, durian lampung, durian limau, durian timas dan
sebagainya. Demikian juga pada hewan, seperti ayam, ada ayam cemani, ayam pelung, ayam
bangkok, dan ayam serama, dan ayam negeri. Ini merupakan bukti terdapatnya keanekaragaman
di dalam lingkungan jenis. Keanekaragaman ini dinamakan keanekaragaman genetik atau
keanekaragaman plasma nutfah.
Pada keanekaragaman genetik, setiap jenis pada umumnya terdiri atas beberapa populasi
yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seperti yang telah kita
pelajari bersama bahwa seluruh warga suatu jenis itu memiliki kerangka dasar komponen genetik
yang sama. Akan tetapi, setiap dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor penyusun kebakaan. Faktor
inilah yang menentukan apakah seekor ayam itu berbulu putih, berjengger tunggal, berparuh
tajam, dan berbadan besar atau sifat lainnya. Untuk setiap yang tampak tadi atau yang tidak jelas
terlihat, ada faktor pengaturnya yang disebut dengan gen. Sekalipun individu-individu satu jenis
itu memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama, setiap individu ternyata memiliki
komponen faktor yang berbeda, tergantung pada tetuanya. Susunan perangkat faktor genetik ini

14
menentukan sifat yang disandang individu yang bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu
jenis ditentukan oleh keanekaragaman susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang
bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik yang
tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang sama. Tetapi,
walaupun masing-masing individu itu memiliki susunan genetik yang berbeda, di dalam tingkat
jenisnya akan terdapat pengelompokan yang memungkinkan adanya kisaran kesamaan dalam
taraf-taraf tertentu, membentuk lungkang (pool) individu yang mempunyai kesamaan dalam
kisaran lingkungan itu.
Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan seksual maupun
secara buatan dengan proses budi daya manusia. Hewan dan tumbuhan tertentu dibudidayakan
untuk diambil manfaatnya, misalnya persilangan antara tanaman anggrek atau persilangan antara
bunga kamboja jepang (Adenium) akan menghasilkan warna dan bentuk bunga yang beraneka
ragam.

Berbagai jenis Adenium


(https://images.app.goo.gl/vHUH9CJLUALRYRzb9)

B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species makhluk
hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya
beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan
mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka termasuk dalam
satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. jika
dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis tumbuhan yang menyerupai rerumputan
ini tapi sebenarnya inidividu mereka berbeda.

Perhatikan Gambar berikut.

15
https://images.app.goo.gl/GTNiAmkhSDbfHyZw9 https://images.app.goo.gl/V8MeNz2zYxt4k7mj6
Padi Sereh

https://images.app.goo.gl/KmGnu9scRoR347ir5
Jagung

https://images.app.goo.gl/RQU99ja1uKFs8Swd7
Rumput

C. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini menggambarkan jenis
individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau ekosistem. Faktor interaksi abiotik dan
biotik komposisi jenis populasi organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman tingkat
ekosistem ini. Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam satu
ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam ekosistem tersebut.
Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan fisik dan kimia di sekitarnya. Dengan
demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis, faktor-faktor fisik, dan
kimia yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai macam
kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang dihasilkan pun akan
berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra pencirian ekosistem, yaitu perbedaan
energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya. Dari kenyataan di atas, memberikan kejelasan
kepada kita adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin suatu ekosistem yang ada
itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan fisik dan kimia yang sama
pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan terdiri dari kombinasi jenis dan unsur
lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem yang lain. Paling
sedikit terdapat 47 ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita menjumpai
berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun, ekosistem hutan hujan
tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut, dan ekosistem danau. Masing-masing
ekosistem tersebut memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada ekosistem gurun kita
akan menemukan beberapa jenis hewan melata, serangga, dan beberapa tumbuhan seperti
tumbuhan gurun, kaktus, rumput liar. Pada ekosistem danau kita akan menemukan beberapa
jenis hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan invertebrata, dan beberapa tanaman air,
seperti eceng gondok, ganggang, dan kiambang.

3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di internet maupun cetak.

16
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI


PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayati-
melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas

Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1. Materi
Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Universitas
Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/

Pertemuan Ke-2 (3 JP x 45’)


Tujuan :
Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat
tinggal masing-masing melalui kegiatan observasi.

Persiapan Pembelajaran
● Persiapan dasar:
● Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
● Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
● Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki kamera

Kegiatan Pembelajaran (4 JP)


1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan melalui
link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link pre-test
menggunakan aplikasi yang sesuai)
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem untuk mengingatkan
materi di pertemuan sebelumnya.
e. Guru membagikan LKPeserta didik yang akan digunakan dalam pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Apakah Anda sudah tau apa saja
tumbuhan dan hewan khas yang dimiliki oleh daerah kita? ”

Di bagian ini, Bapak/Ibu silahkan merencanakan eksplorasi plasma nutfah khas


kabupaten/kota/provinsi/kepulauan.

Silahkan akomodasi jawaban Peserta didik dengan menuliskan jawabannya di papan


tulis/aplikasi whiteboard bagi kelas PJJ synchronous, atau di kolom komentar pada kelas
asynchronous menggunakan aplikasi yang sesuai

17
2. Kegiatan Inti (105 menit)
a. Pemberian Stimulus
Silahkan Bapak/Ibu memilih stimulus yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ* Syncronous PJJ* Asyncronous
Bapak/Ibu mengajak peserta Bapak/Ibu tampilkan Bapak/Ibu berikan link
didik memperhatikan cuplikan video dengan link video berikut di kelas maya
Gambar keanekargaman berikut
hayati khas Indonesia https://youtu.be/j-ads_fyrU8
(terlampir), kemudian https://youtu.be/j-ads_fyrU8 https://youtu.be/
arahkan Peserta didik https://youtu.be/ mQV7xpY_tNY
mengidentifikasi hewan dan mQV7xpY_tNY Atau tampilkan beberapa
tumbuhan apa saja yang arahkan Peserta didik gambar tumbuhan dan
merupakan khas daerah mengidentifikasi hewan dan hewan yang khas daerah
tempat tinggalnya. tumbuhan apa saja yang ada tempat tinggal Peserta
dalam video tersebut. didik.
Catatan:
Jika keanekaragaman hayati Catatan: Arahkan Peserta didik
khas daerah belum termasuk Bapak/Ibu bisa memberikan mengidentifikasi hewan
dalam gambar, Bapak/Ibu link tersebut sebagai dan tumbuhan apa saja
dapat menanyakan “apakah penugasan di pertemuan yang ada dalam gambar
ada organisme yang belum sebelumnya tersebut
disertakan dalam gambar?”
*Keterangan: PJJ = Pemebalajaran Jarak Jauh

● Berikan kesempatan pada Peserta didik bertanya dengan menggunakan kata tanya
“apa”; “mengapa”; dan “di mana”.
● Persilahkan Peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan
di LKPeserta didik yang telah diberikan.

Gambar 1. Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia


http://lipi.go.id/berita/single/mari-selamatkan-keanekaragaman-hayati/3897

Gambar 2. Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia


https://www.slideshare.net/AdiRachmanto1/keanekaragaman-flora-dan-fauna?from_action=save

18
b. Identifikasi Masalah
● Kelompokan Peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap kelompok
● Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap Peserta didik dalam
LKPD, arahkan Peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling penting
yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
● Utarakan oleh Bapak/Ibu bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari jawabannya
sendiri oleh kelompoknya.

Lalu bagaimana dengan pertanyaan Peserta didik yang tidak terpilih?


Bapak/Ibu utarakan kepada Peserta didik di kelas, bahwa pertanyaan yang belum
terakomodasi akan terjawab saat Peserta didik melakukan pencarian jawaban.

c. Pengumpulan data
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous
● Bapak/Ibu memberikan materi ● Peserta didik dipandu ● Peserta didik dipandu
(terlampir) kepada Peserta guru untuk melakukan guru melalui LKPD
didik untuk membantu pencarian internet untuk melakukan
menemukan jawaban dari mengenai pertanyaan- pencarian internet
pertanyaan. pertanyaan yang mengenai pertanyaan-
● Bapak/Ibu membantu dan diajukan. pertanyaan yang
mengarahkan Peserta didik ● Arahkan Peserta didik diajukan.
menemukan jawaban di setiap untuk menyimpulkan ● Arahkan Peserta didik
kelompok dengan memberikan jawaban apa saja yang untuk menyimpulkan
jawaban-jawaban tidak ditemukan dengan cara jawaban apa saja yang
langsung. dicatat di LKPD, dan ditemukan dengan cara
● Berdasarkan hasil interaksi menuliskan referensi dicatat di LKPD, dan
antar guru dan Peserta didik, yang digunakannya. menuliskan referensi
Peserta didik menyimpulkan yang digunakannya
jawaban dan mencatatnya di
LKPeserta didik.

d. Pengolahan Data dan membuat laporan


● Bapak/Ibu fasilitasi Peserta didik untuk bisa mengolah data ke dalam bentuk tabel
yang disediakan dalam LKPD
● Arahkan Peserta didik membuat laporan sesuai format yang disediakan dalam
LKPD.
● Laporan boleh ditulis langsung menggunakan alat tulis yang dimiliki Peserta didik,
atau bagi kelas yang memiliki fasilitas tablet/computer, bisa langsung membuatnya
berupa soft file word atau tayangan power point.

e. Pembuktian
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous
● Hasil pengumpulan dan pengolahan ● Hasil pengumpulan dan pengolahan data
data dalam bentuk laporan dan atau dalam bentuk laporan dan atau tayangan
tayangan power point, kemudian power point, kemudian di kirimkan di
dikemukakan oleh Peserta didik di kelas untuk diberikan tanggapan,
kelas. persetujuan, ketidak setujuan, dan atau
● Bapak/Ibu mempersilahkan Peserta pertanyaan oleh Peserta didik yang lain di
didik yang lain untuk memberikan kolom komentar.
tanggapan, persetujuan, ketidak ● Peserta didik yang tampil dibantu guru
setujuan, dan atau pertanyaan. menanggapi respon teman-temannya

19
Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous
● Peserta didik yang tampil dibantu
guru menanggapi respon teman-
tersebut apabila menemui kesulitan.
temannya tersebut apabila menemui
kesulitan.

f. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan a) sampai dengan e), Bapak/Ibu persilahkan Peserta didik untuk
menuliskan kesimpulan jawaban dari pertanyaan yang telah dipilih dan diajukan di
kegiatan b) pada LKPeserta didik masing-masing.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai keanekaragaman
hayati Indonesia yang khas terdapat di tempat tinggal masing-masing.
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous


Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat
Guru meminta Peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan
membuka materi yang sudah disediakan di
berikutnya, lalu berikan materi yang ada
kelas PJJ, kemudian membuat rangkuman
dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta
sebanyak satu halaman mengenai materi
didik.
yang akan dibahas di pertemuan berikutnya.
Berikan tugas membuat rangkuman materi
Atau berikan link berikut untuk disimaki:
tersebut maksimal satu halaman yang
https://youtu.be/mhkKOM_TcII
akan dikumpulkan di pertemuan
https://youtu.be/b-DE6b2Jpmw
berikutnya.
https://youtu.be/pvzoIeWxsI0

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang positif
dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait tujuan
pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ,
silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai).
Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia?
2 Apakah saya sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia di daerah saya?
3 Apakah saya sudah paham persebaran Flora dan Fauna
di Indonesia?
4 Apakah saya sudah dapat mendeskripsikan bagaimana
cara yang bisa saya lakukan untuk menjaga keragaman
flora dan fauna daerah?

Refleksi untuk Peserta Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia?

20
No Pernyataan Ya Tidak
2 Apakah 90% Peserta didik sudah mengetahui apa saja
keanekaragaman hayati khas Indonesia di daerahnya?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham persebaran
Flora dan Fauna di Indonesia?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah dapat mendeskripsikan
bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk menjaga
keragaman flora dan fauna daerah?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial teaching:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

f. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif (diberikan pada saat Pre-test dan Post-test)
Silahkan dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan hasil observasi yang Anda
lakukan

Soal nomor 1.
Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan sebanyak
mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau nama latinnya akan
menambah poin nilai.

Soal nomor 2.
Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan sebanyak
mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau nama latinnya akan
menambah poin nilai.

Soal nomor 3.
Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah jumlahnya
masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?

Soal nomor 4.
Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda menjadi
langka/punah?

Soal nomor 5.
Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus langka menjadi
lestari kembali?

Bapak/Ibu,
Silahkan dibuat kunci jawaban sesuai dengan keadaan khas daerah masing-masing.
Setiap butir soal memiliki nilai 20 jika Peserta didik dapat menjawabnya dengan baik.
2. Asesmen Unjuk Kerja Laporan
Indikator (ada enam) :
a. Adanya latar belakang (alasan) yang mendasari dilakukannya pengamatan
b. Adanya tujuan dilakukannya pengamatan
c. Adanya waktu, metode, dan lokasi pengamatan
d. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan
e. Adanya hasil pengamatan berupa tabel atau paparan

21
f. Adanya kesimpulan sesuai dengan tujuan

Rubrik
Score Deskriptor
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6
indikator tersebut Score ini bisa dikonversi
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari 6 menjadi puluhan dengan cara :
indikator (score/6) x 10 = Nilai
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari 6
indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 6
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 6
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 6
indikator

Daftar Cek Peserta Didik:


No Indikator
Nama Peserta Didik Score Nilai
. 1 2 3 4 5 6
1.        
2.        
… … dst.

3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator
Score ini bisa dikonversi
tersebut menjadi puluhan dengan
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 cara : (score/4) x 10 = Nilai
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun
dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          

Indikator bekerja sama/gotong royong (ada empat):


a. Bekerja sama
b. Berkomunikasi positif
c. Tanggap terhadap keadaan
d. Mau berbagi hal-hal positif

22
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator
Score ini bisa dikonversi
tersebut menjadi puluhan dengan
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 cara : (score/4) x 10 = Nilai
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun
dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          

Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test setelah
dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-3, bagi yang belum,
Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

g. Pengayaan dan Remedial


1. Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
A. Aktivitas
1) Lakukan kajian Pustaka di perpustakaan daerahmu atau melalui penelusuran Pustaka di
internet mengenai berapa banyak tumbuhan dan hewan khas Indonesia di Indonesia
bagian Barat, Tengah, dan Timur. Minimal Anda tuliskan 5 nama hewan dan tumbuhan
khas untuk setiap wilayah tersebut ya..!. Hasil penelusuran pustaka dapat dituliskan
pada tabel berikut.

Berbagai keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia


Nama: __________________ Kelas: ________________
Judul Pustaka yang dibaca:
______________________________________________
Indonesia Jenis Hewan Jenis Tumbuhan
Bagian Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Barat
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
Tengah 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

23
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Timur
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
2) Bisakah Anda analisis, mengapa Fauna yang ada di daerah Barat mirip dengan Fauna
yang ada di Asia; dan mengapa yang ada di daerah Timur mirip dengan Fauna yang ada
di Australia? Anda boleh analisis mengenai hal tersebut melalui web ini ya,
https://slideplayer.info/slide/11937756/

B. Materi
Akses materi dari link http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

C. Asesmen pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
1-5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100

2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
A. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang
dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran
klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang
dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
B. Materi (Terlampir)
C. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau Bapak/Ibu
bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

24
h. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Nama : ____________ Kelas : _____________


Kelompok : ____________ Tanggal. : _____________

Tujuan:
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.

Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.

Petunjuk penggunaan LKPD:


Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan
pengamatan
2. Materi yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun
cetak. ______

Untuk memudahkan pekerjaan, persilahkan Peserta didik untuk langsung mengisi format laporan
di lanjutan LKPeserta didik berikut.
______

Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI
______

(tuliskan nama Daerah tempat tinggalmu)


Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok
untuk memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu mendeskripsikan
keanekaragaman
Latar Belakang hayati Indonesia di daerah tempat tinggal Anda.
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi
mengenai berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”
______

______

Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”

Metode Pengamatan : pengamatan langsung, studi bacaan, wawancara *)

Waktu dan Lokasi 25


Nama Daerah (boleh Alamat) :

Waktu (hari dan Tanggal) :


Keterangan *) : Lingkari yang digunak

Data hasil pengamatan

Jika menelusuri bacaan, tuliskan sumber bacaan yang Anda gunakan di bawah ini.

Kesimpulan

2. Materi (Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link


http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.pdf
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html

26
Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi merupakan istilah
yang berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi. Istilah ini sering dikaitkan dengan
jenis (spesies). Keanekaragaman kehidupan di bumi sampai saat ini telah dipertelakan sekitar 1,4
juta jenis tumbuhan dan hewan. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati
yang sangat tinggi. Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik
yang tidak dapat ditemukan di tempat-tempat lain.
Dilihat dari segi wilayah biogegografis, Indonesia terjepit diantara dua wilayah, yaitu
Indo-Malaya atau Oriental dan Australis. Lokasi ini sangat strategis, senada dengan lokasi
geografis Indonesia yang juga terletak pada jalur perdagangan antara asia dengan afrika dan
australia. Keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat besar ini merupakan salah satu sumber
daya alam unggulan milik Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan untuk wisata dan kegiatan
kebudayaan, keanekaragaman hayati ini juga dapat dimanfaatkan menjadi obat atau bahan
industri lainnya.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh adanya dangkalan
sahul dan dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora, fauna, dan manusia purba
antara Asia dengan Australia. Namun, kini dangkalan tersebut sudah berubah menjadi laut
transgresi yaitu laut Arafuru dan laut Jawa. Secara garis besar, flora dan fauna di Indonesia
terbagi menjadi 3 yaitu flora dan fauna Asiatis, Peralihan, dan Australis. Sebelum kita membahas
mengenai tiap-tiap jenis flora dan fauna, kita akan membahas dulu mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna serta garis-garis yang membatasi persebaran flora dan
fauna tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
adalah: 1) Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat mempengaruhi karakteristik
makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut; 2) Faktor Tanah, memiliki kandungan mineral
dan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesuburan tanaman yang tumbuh di lokasi tersebut. Tentu
saja, daerah dengan tanah yang subur seperti delta sungai atau dataran aluvial akan memiliki
keanekaragaman hayati yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah gersang seperti gurun
pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik yang dimaksud disini adalah keberadaan hewan, tumbuhan,
dan makhluk hidup lainnya seperti bakteri dalam suatu ekosistem; 4) Faktor Topografi, Selain
mempengaruhi kondisi iklim lokal, topografi dan bentukan relief muka bumi juga mempengaruhi
sedimentasi serta erosi yang terjadi di permukaan bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi
tanah yang ada di wilayah tersebut; 5) Garis Wallace, Weber, dan Lydekker, khusus mengenai
pembagian imajiner ini akan dibahas sebagai berikut.

Perhatikan Gambar berikut.

Gambar yang menunjuukan Garis Imajiner Wallace, Weber, dan Lydekker.


http://www.starfish.ch/Zeichnung/Karten/Wallaceline.gif

A. Garis Wallace dan Garis Weber

27
Jika Anda pernah mendengar mengenai kedua garis ini, Anda tidak perlu membayangkan
bahwa garis tersebut nyata ada dan nampak oleh indera mata. Kedua garis ini merupakan garis
khayal atau tidak nyata yang hanya ditampilkan pada peta saja. Garis ini membagi dan
memisahkan Indonesia menjadi tiga wilayah bagian. Garis-garis ini bahkan sangat rekat dengan
persebaran flora dan fauna pada wilayah Indonesia. Karena Indonesia dibagi menjadi tiga bagian
maka garis yang membaginya terdiri dari dua garis.
Garis ini merupakan sebuah garis khayal yang memisahkan Indonesia pada bagian
Tengah dan Indonesia pada bagian Timur. Garis ini dibuat karena kedua daerah di Indonesia ini
memiliki karakteristik flora dan fauna yang sangat berbeda. Penemu garis ini adalah seorang
ilmuwan bernama Alfred Russel Wallace. Wallace mulai menyadari bahwa ada perbedaan flora
fauna pada kedua daerah tersebut setelah mengunjungi Hindia Timur sekitar abad ke 19. Seperti
penemunya, garis ini kemudian diberi nama yang sama yaitu garis Wallace. Alfred Russel
Wallace membuat sebuah penelitian yang menunjukkan hasil adanya perbedaan hewan di
Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat.
Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia menjadi dua bagian. Jika garis
sebelumnya membagi Indonesia bagian timur dan juga bagian barat, maka garis weber ini
membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan bagian timur. Karena garis weber membagi
Indonesia menjadi timur dan tengah maka letaknya juga tepat membelah Indonesia bagian timur
dan Indonesia bagian tengah. Secara lebih tepat, garis ini terletak diantara pulau Papua dan pulau
Sulawesi.
Garis Wllace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi dengan pulau
Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini berada diantara pulau Lombok dan
pulau Bali. Garis ini membagi wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara menjadi beberapa wilayah
yaitu Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga Timor. Wilayah-
wilayah ini masuk pada tipe Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini memiliki ciri khas
tersendiri pada jenis faunanya. Salah satu wilayah yang mempunyai jenis fauna paling khas
adalah Pulau Sulawesi. Contoh binatang atau fauna khas Sulawesi adalah sapi hutan.
Membahas lebih lanjut mengenai jenis flora dan fauna yang dibagi oleh garis-garis
Wallace terdiri dari dua jenis tipe yaitu tipe peralihan dan tipe asiatis. Tipe yang paling khas
adalah tipe asiatis. Flora dan fauna tipe ini tersebar di wilayah Indonesia khususnya bagian barat
yang terdiri dari pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Tipe asiatis diberi nama demikian
karena memiliki kemiripan dengan binatang dan tanaman yang tumbuh di benua Asia.

B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di London.
menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal sebagai Garis Lydekker,
yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan Australia-Nugini di sebelah timur. Garis ini
bertujuan untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang
ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis Lydekker
merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah yang berada di
bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna australis.

Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat keanekaragaman di planet
bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang dimiliki tak dapat dibandingkan dengan
daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini merupakan kawasan geografi
tumbuhan Malesiana. Kawasan ini memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan terdapat sekitar
25.000 jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian besar diantaranya
terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan memiliki persentase
yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae (keluarga anggrek-anggrekan)
memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan berkayu suku Dipterocarpaceae merupakan
salah satu suku yang besar memiliki sekitar 386 jenis. Kekayaan flora di Malesiana khususnya di
Indonesia antara lain disebabkan oleh struktur vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang
tinggi dengan berbagai lapisan stratanya menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan

28
tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di
bawahnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan dengan apa yang
terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas. Indonesia memiliki 11% jenis
tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah bakteri dan Cyanophyceae (ganggang biru)
mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis dan algae 1800 jenis. Jumlah tanaman yang
dibudidayakan mencakup 400 jenis tanaman penghasil buah-buahan, 360 jenis tanaman sayuran,
70 jenis tanaman umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 50 jenis tanaman rempah. Sementara
tanaman obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana 74% diantaranya masih
hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari beberapa
tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-merantian memiliki nama
latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Asia. Tanaman meranti-merantian
merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman khas wilayah Asia. Tanaman meranti termasuk
dalam kelompok pepohonan yang berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang berada di
Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk
memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan amoldi juga menghiasi tipe ini.
Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi tumbuhan jenis bunga satu-satunya yang
merupakan tipe Asiatis atas hasil pembagian dari garis Wallace. Bunga Anggrek banyak
ditemukan di hutan-hutan di Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan menempel pada tumbuhan-
tumbuhan yang lain. Namun meskipun bergantung pada tumbuhan lain namun tidak menjadi
parasit bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu melakukan fotosintesis secara mandiri. Selain
Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-pakuan dan pohon jati yang mendiami flora tipe
asiatis.

Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia yang termasuk
kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama zona orientalis di bagian barat
mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura,
dan Bali. Zona ini bersama-sama daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti harimau, macan
kumbang, orang utan, banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini merupakan fauna
khas zona oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang
terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau tersebut dapat dijumpai
hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota, kakatua, dan cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona peralihan yang
disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa
Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet
hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu-
satunya terdapat di dunia, yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung
parkit. Secara keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling sedikit 40 ribu jenis
fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak dengan baik
di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak ditemukan di benua Asia.
Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera. Selanjutnya yang juga terkenal sebagai
binatang khas Sumatera adalah harimau Sumatera. Namun sayangnya, kedua hewan ini sekarang
banyak diburu untuk diambil bagian tertentu dari tubuhnya kemudian selanjutnya dijual. Fauna
selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan garis Wallace adalah badak bercula satu dan banteng.
Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga dilihat sedang mendiami sebuah wilayah
tertentu yang ada di negeri ini.

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun
cetak.

29
__. 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi 3 Bagian
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html

Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan pelajar.
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI PEMBELAJARAN


DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6,
Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayati-
melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas

Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1. Materi
Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Universitas
Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/

Zubi, Teresa. 2017. Wallacea. Starfish Diving. Blog.


http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html

Pertemuan Ke-3 (3 JP x 45 menit’)


Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH)
dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi alami
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan
secara lisan dan atau tayangan

i. Persiapan Pembelajaran
● Persiapan dasar:
● Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
● Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPeserta didik)_terlampir di Modul
● Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): laptop, atau PC, printer dengan hasil berwarna, dan
kertas film.
j. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan melalui
link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link pre-
test menggunakan aplikasi yang sesuai)
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menyebutkan kembali

30
minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-masing, hasil dari proses
KBM pertemuan sebelumnya.
e. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda menanyakan alasan
Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus dengan pakaian sehari-hari? ”

Di bagian ini, Bapak/Ibu silahkan merencanakan melatihkan Peserta didik membuat


pohon dan kunci dikotomi untuk klasifikasi menggunakan hasil identifikasi
Keanekaragaman hayati khas daerah masing-masing saat pertemuan ke-2.

2. Kegiatan inti (105 menit)


a. Pemberian stimulus
● Bapak/Ibu, silahkan tampilkan gambar (untuk kelas PJJ) atau tunjukkan tanaman
rumput dan tanaman cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kelas tatap
muka.
● Akan lebih baik jika Bapak /Ibu menggunakan produk hasil pengamatan dari
pertemuan kedua.

https://images.app.goo.gl/Wy5TZSe9rXK44eS38

https://images.app.goo.gl/RRDKyqAc5z3ZgfHy9

● Kemudian tanyakan kepada Peserta didik, “setujukah Anda jika saya mengatakan
bahwa kedua tanaman ini sama-sama berada pada kelompok tanaman rumput-
rumputan? Dan Jika keduanya punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak
apapun bagi manusia”
● Silahkan Bapak/Ibu akomodasi jawaban Peserta didik dengan tidak membenarkan
atau menyalahkan jawaban apapun yang dikemukakan.
● Kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya akan disajikan dalam LKPeserta didik.

b. Identifikasi masalah
● Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati Indonesia di
daerah Peserta didik masing-masing (pertemuan sebelumnya) persilahkan
Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2 tumbuhan.
● Arahkan Peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.
● jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan Peserta didik, harus
disertakan alasannya.
● Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, arahkan peserta didik untuk
membuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar

c. Pengumpulan dan Pengolahan data (bekerja secara berkelompok)


Bapak/Ibu yang kegiatannya Asyncronous dapat mengarahkan Peserta didik melakukan
perekaman video masing-masing kelompok saat bekerja, lalu link rekaman dikirim
kepada guru atau diunggah ke drive kelas.

31
● Kelompokkan Peserta didik ke dalam lima kelompok.
● Masing-masing kelompok mengamati gambar 4 organisme yang telah dipilih dalam
LKPD, kemudian hasil pengamatan dituliskan.

Perhatikan langkah melatihkan Peserta Didik membuat klasifikasi dikotomi


berikut!

● Bapak/Ibu harus menahan diri untuk tidak memberikan jawaban langsung apabila
ada Peserta didik yang bertanya mengenai fungsi, atau manfaat dari berbagai
organisme tersebut secara ekologi. Selalu arahkan untuk mencari sendiri jawaban
yang benar.
● Arahkan Peserta didik untuk mengamati dulu semua ciri morfologi dan perilaku
keempat organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki, berjalan dengan empat kaki,
berjalan dengan dua kaki, ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh rambut, ditutupi oleh
bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan insang, bernafas dengan paru-
paru, dapat memanjat, dll.
● Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam LKPD dengan melakukan
pertanya Ya dan Tidak, kriteria di isi sendiri oleh Peserta didik berdasarkan
pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan pola dan contoh.

Pola:

32
Contoh:
● Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan pohon dikotomi sebagai berikut.
1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 3
2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

● Selanjutnya, Peserta didik dibimbing untuk membuat kunci determinasi yang akan
dituangkan sebagai bagan determinasi dalam bentuk poster.
● Ingatkan Peserta didik untuk menjawab pertanyaan kedua mengenai “setujukan
Anda, Jika organisme yang diamati tersebut punah dari muka Bumi, maka tidak ada
dampak apapun bagi manusia?”

d. Pembuktian
● Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat dipresentasikan.
● Bapak/ibu fasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi, memberikan tanggapan,
sanggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang telah disajikan.
● Arahkan Peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran manfaat
keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.

Berikan materi ajar mengenai perbedaan Dicotyledonae dan Monocotyledonae


pada saat Peserta didik melakukan konfirmasi diskusi di kelas.

● Perbaiki konsep-konsep yang kurang tepat dengan memberikan feedback atau


tanggapan yang datang dari proses diskusi kelas.

e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan pembuktian di poin (e), arahkan peserta didik untuk menuliskan jawaban
dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a) pada LKPD yang
dimiliki, dan berikan feedback nilai untuk Poster yang telah ditampilkan. Produk
sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai keanekaragaman hayati
dirampungkan.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan

33
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai manfaat dan cara
pengelompokkan organisme.
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous


Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat Guru meminta Peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan membuka materi yang sudah disediakan di
berikutnya, lalu berikan materi mengenai kelas PJJ mengenai materi Bioteknologi,
Bioteknologi. kemudian membuat rangkuman sebanyak
Berikan tugas membuat rangkuman materi satu halaman mengenai materi yang akan
tersebut maksimal satu halaman yang dibahas di pertemuan berikutnya.
akan dikumpulkan di pertemuan Atau berikan link berikut untuk disimak:
berikutnya. https://youtu.be/rVKWE9ITu14

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang positif
dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait tujuan
pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ,
silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai).
Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti cara membuat diagram
dikotomi dengan klasifikasi alami?
2 Apakah saya sudah paham cara membuat kunci dan bagan
determinasi?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan Klasifikasi sistem
buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah saya sudah paham manfaat organisme bagi
kehidupan ?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti cara membuat
diagram dikotomi dengan klasifikasi alami?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham cara membuat
kunci dan bagan determinasi?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
Klasifikasi sistem buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah paham manfaat
organisme bagi kehidupan?
5 Apakah seluruh Peserta didik nampak mengikuti
pembelajaran dengan gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada pengulangan pembelajaran:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

34
________________________________________________________________

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif
Perhatikan Gambar dua hewan di bawah ini.

https://images.app.goo.gl/uYyFjmKv9aF28Vpi8 https://images.app.goo.gl/pwqZWGPWgbL618VF8

https://images.app.goo.gl/dznK5uZeH7uU97ns6
https://images.app.goo.gl/6xgujHQeZsDnQvjr8

Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom
yang dapat Anda perhatikan berikut ini.

1 a. Bertulang belakang lanjut ke nomor 2


b. Tidak bertulang belakang Echinodermata
2 a. Melahirkan lanjut ke nomor 4
b. Bertelur lanjut ke nomor 3
3 a. Ditutupi sisik Reptil
b. Tidak ditutupi sisik lanjut ke nomor 4
4 a. Ditutupi rambut lanjut ke nomor 5
b. Ditutupi Bulu lanjut ke nomor 6
5 a. Memiliki kelenjar mamae Mamalia
b. Tidak memiliki kelenjar mamae lanjut ke nomor 6
6 a. Bergerak dengan sayap Aves
b. Bergerak dengan sirip Pisces

Diagram Kunci Determinasi

Bertulang Belakang

35
2. Asesmen unjuk kerja poster
Indikator :
a. Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami
b. Kalimatnya singkat dan jelas
c. Warna dan gambar menarik
d. Tujuan pembuatan poster langsung terihat
e. Isi Poster sesuai dengan konsep dan konteks

Rubrik:
Score Deskriptor
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator
tersebut Score ini bisa dikonversi
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator menjadi puluhan dengan
tersebut cara : (score/5) x 10 = Nilai
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun
dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          

3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
e. Mengajukan pertanyaan
f. Mengidentifikasi dengan panca indera
g. Mengolah informasi dan gagasan
h. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator Score ini bisa dikonversi
tersebut menjadi puluhan dengan
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 cara : (score/4) x 10 =
indikator Nilai
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun
dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            

36
2.            
… … dst.          

Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test setelah
dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-4, bagi yang belum,
Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)
D. Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A. hingga H. berikut ini

b. Materi,
Untuk kelas PJJ, Bisa diakses di https://plantlet.org/plant-identification-terms/#
Untuk kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai materi)

c. Asesmen Pengayaan
(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai

2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.

37
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b. Materi (Terlampir)
c. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau Bapak/Ibu
bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

E. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Materi : Klasifikasi dan Determinasi

Lanjutan…
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
Ya, saya Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ___________________________________
Tujuan:
Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster
______________________________________________________________________________
berdasarkan klasifikasi dikotomi.
Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data
______________________________________________________________________________
satu spesies tertentu melalui Poster
______________________________________________________________________________
Kegiatan:
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10 organisme (5
Tidak, saya Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena
hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di daerah Anda,
____________________________
sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.
______________________________________________________________________________
INCLUDEPICTURE
"/var/folders/56/ph3p_zbj5cn8q0sz1zcds6lr0000gn/T/com.microsoft.Word/
______________________________________________________________________________
WebArchiveCopyPasteTempFiles/
Keanekaragaman_Hayati_Indonesia_Masih_Kurang_Dikenal_Di_Negeri_Sendiri.jpg" \*
______________________________________________________________________________
MERGEFORMATINET
https://images.app.goo.gl/Q1hanNyim3dPzLf4A

Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut adalah,


Berdasarkan morfologi
melalui pohon dari yang
dikotomi keempat
saya organisme
buat. yang Anda pilih tersebut, setujukah Anda
dengan pernyataan berikut:

“Kesepuluh organisme tersebut berasal dari kelompok famili yang sama; dan Jika keempatnya
punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi kehidupan manusia”

38
Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.
Lanjutan…

Berdasarkan pengisian nomor 2, maka kunci dikotominya adalah, (Perhatikan contoh).

P1. apakah mereka memiliki kaki?


Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3
P2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5
P3. Apakah mereka ………

2. Materi
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak.

Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.

2. Materi
Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-
makhluk-hidup/
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

A. Pengertian
BerdasarkanKlasifikasi Mahluk
kegiatan nomor Hidup
1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada pernyataan
klasifikasi
Anda bahwa makhluk hidup menyetujui)*
Anda (menyetujui/tidak merujuk pada kegiatandi awal
pernyataan pengelompokan makhluk hidup
LKPeserta didik?
berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada setiap makhluk tersebut.
Kegiatan Ya, saya Setuju/tidak setuju*
pengelompokkan denganhal
ini bukan pernyataan tersebut.
yang mudah, Karena
sebab diperlukan ketelitian dalam
menentukkan parameter yang digunakan sebagai ciri khas atau pembeda dari organisme
Organisme pertama yaitu (________________) memiliki ciri-
lainnya. Itu berarti, diperlukan upaya observasi lebih lanjut pada beberapa organisme yang
ciri_________________________
kemudian dipilih menjadi sebuah kategori atau kelompok.
Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa berdasarkan
______________________________________________________________________________
dan
tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau anatomi, serta manfaat dari
manfaat____________________________________________________________________
makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari mengenai klasifikasi makhluk hidup pada
tingkat-tingkat berbeda atau takson berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang dipelopori
______________________________________________________________________________
oleh Carolus Linnaeus
Organisme keduasebagai bapak taksonomi memiliki
yaitu (________________) dunia. Ilmu
ciri- taksonomi menjadi salah satu ilmu
yang sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan seiring dengan
ciri___________________________
____________________________________________________________________________
ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan makhluk hidup dari awal
_ dan manfaat
ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan dari mulai sistem
___________________________________________________________________
klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.
______________________________________________________________________________
B. Organisme
Tahapan ketiga
Klasifikasi Mahluk Hidup memiliki ciri-ciri____________________________
yaitu (________________)
a.____________________________________________________________________________
Pengamatan Sifat Mahluk Hidup
Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara mengamati
dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi (fungsi faal tubuh).
b. Pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri yang diamati
Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan sifat atau
persamaan dan perbedaan yang diamati.
c. Pemberian nama Mahluk hidup

39
Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah member nama makhluk
hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan makhluk hidup salah satunya
adalah system tata nama ganda (Binomial Nomenclature).

C. Takson dalam Klasifikasi Mahluk Hidup.


Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti susunan, penyusunan,
penataan atau taxon yang berarti unt dalam klasifikasi objek biologi, dan nomos yang berarti
hokum. Tingkatan makhluk hidup pada taksonomi disebut takson. Tiap takson menunjukkan
kesamaan sifat yang banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi hingga paling rendah
dituliskan sebagai berikut.

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica


https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Ursus americanus


https://images.app.goo.gl/4PoEAFCdiGRkWY2p7

40
D. Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)
1. Penulisan spesies
● Terdiri atas dua kata
● Menggunakan huruf latin
● Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi
● Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital
● Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil
● Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata penunjuk spesies
dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau diberi tanda hubung
● Varietas dipisah
Contoh penulisan:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)
Panthera tigris sondaica atau Panthera tigris sondaica (harimau jawa)
2. Penulisan Familia (suku)
Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk hewan)
Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)
3. Penulisan Ordo (bangsa)
Ditambah akhiran –ales
Contoh: Zingiberales
4. Penulisan Classis (kelas)
Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut
Contoh Equisetinae, Mycotina

E. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup


Pada konteks keanekaragaman hayati, pengelompokan sangat perlu untuk dilakukan. agar
mempersempit objek kajian, sehingga akan mempermudah untuk mengenal, mempelajari,
dan akhirnya memanfaatkan makhluk hidup untuk kepentingan manusia. Pengelompokan
makhluk hidup dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Sistem pengelompokkan tersebut
yaitu artifisial, natural, dan filogeni.

1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)


Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan berdasarkan pada
karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan manusia. Misalnya pada
tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan, diantaranya berdasarkan:
a. Umur
Kita mengenal ada tumbuhan semusim/setahun (annual), contoh diantaranya Cabe,
Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan, contoh diantaranya Jati, Kihujan,
Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.
b. Kegunaannya
Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti Padi,
Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong, Mahkota Dewa, dan Sirih.
Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni, Gaharu, dan lain-lain.

c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat bertahan di
daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit (tumbuhan air seperti
Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber karbohidrat seperti
Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber protein seperti Kacang
Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. Tumbuhan sumber lemak seperti Kelapa
Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial ini akan
memudahkan kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia.

41
2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-karakter
alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan karakter morfologi.
Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah Carolus Linnaeus. Ia adalah yang pertama
kali meletakkan dasar-dasar klasifikasi termasuk sistem tata nama binomial nomenclature.
Awalnnya, Carolus Linnaeus mengajukan sistem klasifikasi 2 Kingdom, yaitu Plantae
dan Animalia. Namun selanjutnya Whittaker menyempurnakannya menjadi sistem
klasifikasi 5 Kingdom. Kingdom Fungi dikeluarkan dari Plantae, kemudian membentuk
kingdom baru yaitu Monera dan Protista. Monera yaitu golongan organisme yang
merupakan prokariotik, sedangkan Protista yaitu golongan organisme mikroskopis yang
merupakan organisme eukariotik.
Setelah Whittaker, ilmuwan asal Amerika Carl Woese menyempurnakannya menjadi
sistem klasifikasi 6 kingdom, yaitu Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi, Plantae,
dan Animalia. Namun selanjutnya Kingdom Protista sudah tidak berlaku karena
anggotanya polyphyletic, yaitu ada yang mendekati karakter tumbuhan, hewan, bahkan
fungi. Sama halnya dengan Kingdom Monera yang sudah tidak valid lagi sebagai suatu
takson karena anggotanya terdiri dari dua golongan yang sangat berbeda karakternya
(Bacteria dan Archaebacteria). Oleh karena itu dibentuklah sistem klasifikasi 3 domain
yang dinilai dapat mewadahi kingdom-kingdom sebelumnya yang bermasalah (Protista dan
Monera). Ketiga domain tersebut yaitu Bacteria, Archaea, dan Eucarya.
Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada morfologi dari alat
perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi akar, batang, dan daun.
Sedangkan pada hewan biasanya diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel, keberadaan
tulang punggung, saluran pencernaan, sistem rangka, dan lain- lain.

Berikut adalah perkembangan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 5 kingdom

Sistem 2 Sistem 3 Sistem 4 Sistem 5 Sistem 6


kingdom kingdom kingdom kingdom kingdom

1. 1. 1. 1. 1.
Plantae Monera Monera Monera Eubacteria

2. 2. 2.
2. Fungi 2.
Animalia Plantae Protista
Archaebacteria
3. 3.
3. Fungi 3.
Animalia Plantae
Protista
4. 4.
Animalia Plantae 4. Fungi
5.
Animalia 5. Plantar

6.
Animalia

3. Sistem Klasifikasi Filogeni


Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan organisme
berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama
hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teori evolusi. Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada organisme yang secara
morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter genetik yang dekat.
Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang mendasari sistem
klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan lainnya. Biasanya

42
klasifikasi modern ini dilakukan dengan memperhatikan kecenderungan evolusi organisme
itu lebih maju atau masih primitif adalah dengan melihat pelestarian atau penyusutan dari
struktur sel atau tubuhnya akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh, dalam klasifikasi
modern tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat diantaranya:
● Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
● Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
● Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan berbijitertutup
● Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih primitive dari
pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik sedikit.
● Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada tumbuhan berbunga
mahkota bersatu.

Pada klasifikasi hewan karakter yang diperhatikan untuk penggolongannya yaitu


jumlah sel tubuhnya dan perkembangan sel tubuhnya, serta jaringan embrionalnya. Hewan
yang memiliki jaringan embrional triploblastik (ada ektoderm, mesoderm, endoderm) akan
memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna daripada organisme diploblastik (ektoderm
dan endoderm saja, tapi tidak memiliki mesoderm).
Secara umum, untuk melihat tingkat-tIngkat perkembangan makhluk hidup sebagai
dasar klasifikasinya perlu diperhatikan: struktur selnya (prokariotik/eukariotik); jumlah sel
tubuhnya (uniseluler/multiseluler); jaringan embrionalnya (diploblastik/triploblastik);
bentuk tubuh dan organ tubuhnya (thallus/kormus); pergiliran keturunannya (bentuk
gametofit/sporofit); dan sifat- sifat khas morfologis lainnya seperti perkembangan bagian-
bagian bunganya dibandingkan lainnya.

F. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup


Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi, seperti yang telah
dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan klasifikasi sederhana berdasarkan karakter
yang diinginkan. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui identitas suatu jenis
organisme, diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan dengan
spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau kunci
determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat
menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui
identitasnya.
Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis tumbuhan tersebut. Untuk menguji kunci
determinasi yang sudah Anda rancang, Anda dapat melakukannya dengan cara meminta kawan
lain untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat mengidentifikasi
suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut sudah baik. Model dari
kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan adalah model
dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan ciri-ciri makhluk hidup
menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar persamaan dan perbedaan
sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya dilakukan pengelompokkan lagi
menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya diperoleh sifat ciri yang spesifik yang langsung
merujuk pada identitas jenis suatu organisme.
Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan
sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar, maka kita harus memahami
berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan tersebut. Agar dapat digunakan oleh orang
lain, maka istilah yang digunakan harus istilah ilmiah yang umum. Dalam perancangan kunci
determinasi model dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua pernyataan yang saling
berkebalikan. Pada setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor baru yang akan
mengarahkan pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan berhenti pada
nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Anda perhatikan contoh kunci
determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):

43
Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat
pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih dahulu,
kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci determinasi tersebut
merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang dua, jika dibuat bagannya maka akan seperti
Gambar berikut.

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun
cetak.

Arifin, Z. ___. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA


Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon Guru PPPK.
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

44
Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi, Sistem, Contoh
Soal!. Blog. Eduka Sistem.
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/

Pertemuan Ke-4 (3 JP x 45’)


Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di
media sosial

A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
● Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
● Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
● Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi Keanekaragaman hayati.
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet

B. Kegiatan Pembelajaran (8 JP)


1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan melalui
link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link pre-test
menggunakan aplikasi yang sesuai).
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
manfaat keberadaan Keanekaragaman hayati di lingkungan dan kehidupan masayarakat.
e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang pernah mendengar bahwa
saat ini mahluk hidup yang sudah punah bisa dilestarikan dengan teknologi cloning? ”

Silahkan akomodasi jawaban Peserta didik dengan menuliskan jawabannya di papan


tulis/aplikasi whiteboard bagi kelas PJJ synchronous, atau di kolom komentar pada kelas
asynchronous menggunakan aplikasi yang sesuai

45
2. Kegiatan inti (105 menit)

Bapak/Ibu, fase-fase yang akan dilakukan dalam KBM ini silahkan


dipecah menjadi beberapa pertemuan tatap muka/PJJ, karena
Peserta didik harus melakukan riset dan pembuatan laporan sebagai
produk, yang membutuhkan waktu lebih lama dari proses KBM
biasanya.

a. Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah


● Lakukan brainstorming mengenai Bioteknologi selama 10 menit. Hasil resume yang
dikumpulkan Peserta didik dapat dijadikan pijakan awal mengenai pemahaman dasar
Peserta didik mengenai Bioteknologi.
● Bapak/Ibu silahkan mengunduh dua artikel ini untuk dijadikan pemantik ide Peserta
didik dalam pengatasi erosi keanekaragaman hayati.
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html
dan
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
● Setelah artikel tersebut dibagikan kepada Peserta didik (untuk yang PJJ, Bapak/Ibu
berikan link tersebut kepada Peserta didik di kelas online untuk diunduh), kemudian
persilahkan Peserta didik mengkajinya.
● Selesai membaca, silahkan Bapak/Ibu tunjuk langsung 5 orang perwakilan kelas untuk
mengemukakan inti dari kedua artikel tersebut. Tuliskan resume dari ke-5 Peserta
didik tersebut di papan tulis (atau pada whiteboard application untuk kelas PJJ saat
synchronous atau asynchronous).
● Sambil menyimak, persilahkan Peserta didik yang lain membuat resumenya maksimal
sebanyak 2 alinea. Pembuatan resume dilakukan langsung dalam LKPeserta didik.
● Kemudian berikan stimulus berupa pertanyaan, “apakah Anda punya ide lain
mengenai solusi menggunakan Bioteknologi agar erosi keanekaragaman hayati
dapat dicegah dan atau diatasi?”
● Ide-ide yang bermunculan harus diakomodasi oleh Bapak/Ibu dengan dituliskan di
papan tulis/whiteboard application untuk dibahas -bagaimana merealisasikannya-,
minimal 3 Peserta didik sebagai contoh bagaimana tindak lanjutnya.

b. Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik


● Peserta didik duduk berkelompok, kemudian diberikan kesempatan untuk berdiskusi
merancang penyelesaian masalah dengan cara membagi tugas untuk mendapatkan
data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk merealisasikan ide yang diajukan pada
fase 2
● Hasil diskusi di tulis dalam LKPeserta didik yang telah diberikan.

c. Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


• Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan keterlibatan Peserta didik dalam
mengumpulkan data/bahan/alat selama proses penyelidikan untuk merealisasikan ide.

Tatap Muka PJJ dengan Gmeet/Zoom*) PJJ dengan GCR**)


● Lakukan Pembimbingan berupa Pembimbingan berupa
pembimbingan konsultasi setiap kelompok konsultasi setiap kelompok
berupa konsultasi dilakukan melalui ruang melalui kelas virtual (GCR,
setiap progress yang virtual (Gmeet atau Zoom): Edmodo, dll):
dicapai oleh Peserta ● Perwakilan kelompok ●Perwakilan kelompok
didik. Bisa dilakukan memberikan hasil memberikan hasil rancangan
di sekolah untuk rancangan penyelesaian penyelesaian masalah
kelas tatap muka. masalah melalui WA atau melalui postingan di kelas

46
● Hasil pembimbingan email guru. virtual tersebut.
secara berkala ● Guru menanggapi dan ●Guru menanggapi dan
dicatat sebagai bahan memberikan saran hasil memberikan saran perbaikan
penilaian rancangan tersebut di hasil rancangan tersebut di
psikomotor. ruang virtual. kolom komentar kiriman
Peserta didik.
Ket.:
PJJ = Pembelajaran Jarak Jauh
*) = Silahkan dipilih sesuai keadaan di sekolah masing-masing
**)= Google Classroom atau pilihan sesuai keadaan di sekolah masing-masing

d. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


● Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan untuk pembuatan laporan, poster,
pamphlet atau konsep sosialisasi yang akan digunakan Peserta didik berbagai media
presentasi ide yang dihasilkan.
● Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai oleh Peserta
didik. Bisa dilakukan di sekolah untuk kelas tatap muka, atau melalui WhatsApp dan
atau aplikasi rapat online lainnya untuk kelas PJJ.
● Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian psikomotor.
● Yakinkan konten yang digunakan oleh Peserta didik sesuai usia dan sasaran.
● Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian kemajuan setiap
kelompok menggunakan Tabel pencatatan di bawah ini (Bapak/Ibu silahkan
kembangkan sesuai kebutuhan).

Bimbingan I Bimbingan II Bimbingan III


Kelompok
Hasil Saran Hasil Saran Hasil Saran
1
2
3

e. Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


● Peserta didik dipersilahkan untuk presentasi secara berkelompok di kelas mengenai
ide.
● Bagi Peserta didik yang mensosialisasikan dengan menggunakan media sosial,
menampilkan idenya, respon dari kolom komentar atau DM, serta ketercapaian jumlah
penonton.
● Peserta didik yang lain, menyimak kemudian memberikan masukan dan saran untuk
peningkatan dan perbaikan ide tersebut.

3. Penutup (15 menit)


a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pentingnya
mencegah erosi Keanekaragaman hayati dan ide apa saja hasil pembelajaran untuk
mengatasi erosi Keanekaragaman hayati tersebut
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan aplikasi
yang sesuai)
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous


Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat Guru meminta Peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan membuka materi yang sudah disediakan di
berikutnya, lalu berikan materi yang ada kelas PJJ, kemudian membuat rangkuman
dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta sebanyak satu halaman mengenai materi
didik. yang akan dibahas di pertemuan berikutnya.

47
Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous
Berikan tugas membuat rangkuman materi
tersebut maksimal satu halaman yang
akan dikumpulkan di pertemuan
berikutnya.

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang positif
dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait tujuan
pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ,
silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai).
Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti apa yang bisa saya lakukan untuk
melestarikan keanekaragaman hayati di daerah saya menggunakan
bioteknologi?
2 Apakah saya ingin melanjutkan kampanye untuk penyelamatan
lingkungan setelah pembelajaran selesai?

Refleksi untuk Guru


No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti apa yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
daerahnya menggunakan bioteknologi?
2 Apakah 90% peserta didik berkeinginan melanjutkan kampanye
penyelamatan lingkungan setelah pembelajaran selesai?
3 Apakah Peserta didik nampak mengikuti pembelajaran dengan
gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial teaching:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang diakukan
Peserta didik dengan Indikator:
a. Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi keanekaragaman hayati
terselamatkan dengan Bioteknologi.
b. Latar belakang ide rasional dan realistis.
c. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
d. Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil diskusi dan
saran guru.

Rubrik:
Scor Deskriptor
e
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut

48
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

6.2. Asesmen Usaha Kelompok,


Indikator:
a. Sosialisasi berupa pembuatan laporan, dan poster atau kampanye di media sosial
b. Anggota kelompok melakukan kolaborasi dalam realisasi ide
c. Partisipasi Anggota kelompok minimal 80% di setiap fase

Rubrik:
Scor Deskriptor
e
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/3) x 10 = Nilai

4. Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari
indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

Daftar Cek Peserta Didik


Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2 3 4
1.            
2.            
… … dst.          

Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test setelah
dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-4, bagi yang belum,
Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

D. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Materi : Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi Erosi Keanekaragaman Hayati

49
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan :
● Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis bioteknologi
(Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi kelangkaan
Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
● Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi
Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media sosial

B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut, silahkan ajukan
ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi tersebut.

C. Simpulan yang dapat Anda ambil dari masing-masing artikel tersebut?


Artikel pertama,
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Artikel kedua,
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja Bioteknologi
dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

E. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam mengatasi erosi
keanekaragaman hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa, bagaimana, siapa, kapan, dan
dimana)
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk diajukan
alternatif pemecahan masalahnya!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

50
______________________________________________________________________

G. Berdasarkan pemilihan pertanyaan kelompok, buat rancangan untuk menyelesaikan


permasalahan tersebut!
● Rancangan dibuat secara berkelompok dalam bentuk outline, silahkan ditulis
menggunakan word atau tulisan tangan.
● Diskusikan dengan guru hasil rancangan anda.
● Perbaiki rancangan hasil diskusi dengan guru

H. Presentasi Kelas
Kelompok Catatan untuk kelompok yang Solusi/saran untuk kelompok yang
tampil tampil

II

III

IV

2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang
sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan organisme hidup. Ereky
memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan melalui
bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran yang
bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang pengembangan jenis hewan
atau mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika atau DNA rekombinan, yang lain
bermimpi tentang sumber obat terapi yang lestari bagi umat manusia. Beberapa malah
memiliki visi untuk menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap hama
dan penyakit sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah populasinya. Jawaban
dari pertanyaan ini akan sangat beragam tergantung dari siapa yang kita tanya. Apakah
semua ini merupakan definisi yang tepat untuk istilah bioteknologi? Jawabannya adalah
tidak. Pengertian yang sempit tidak dapat mendefinisikan bioteknologi.

Bioteknologi adalah perpaduan yang harmonis antara biologi dan teknologi.


Secara terminologi, bioteknologi dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi,
makhluk hidup dan produknya untuk mengubah atau memperbaiki kesehatan umat manusia
dan lingkungannya. Dengan merangkum semua pengertian di atas maka bioteknologi dapat

51
kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan perekayasaan atas proses
material dengan bantuan agen biologi untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa.
Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil alih dan menjadi revolusi baru dalam
ilmu biologi, melalui pengelolaan produk- produk alami menggantikan proses kimiawi dan
industri.
Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang, seperti
bioteknologi kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat- obatan, bioteknologi
pertanian, bioteknologi industri. Bioteknologi merupakan ilmu dan sains masa depan yang
menarik minat para ilmuwan, serta akan melahirkan suatu revolusi besar dalam kehidupan
kita dengan menunjukkan bagaimana cara hidup yang lebih nyaman, bebas dari berbagai
macam penyakit dan stres.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi
Komputasi, Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan, Teknologi
Rekayasa Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika, enzimologi, dan
sebagainya. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun
pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen
biologi, menggunakan metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan
banyak disiplin ilmu. Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi
dua jenis:

A. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)


Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana
dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan
kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan
perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau
sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa contoh Bioteknologi
konvensional di bidang makanan, dapat terlihat seperti pada Gambar berikut ini.

https://images.app.goo.gl/PmtbNiLeMXiLKieUA

52
Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa mikroorganisme
yang terlibat dari produk-produk tersebut adalah.

Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian, adalah


sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan

https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6

2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman
yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang
sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul.
Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah
dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek.
Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat perpaduan dari

53
keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen
pendek.

3. Hidroponik

https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A

Selain di bidang pangan dan pertanian, bioteknologi konvensional juga telah


dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas kehidupan manusia di bidang industry, pengobatan,
peternakan, dan lainnya.

B. Bioteknologi Modern (Melibatkan perubahan DNA organisme)


Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk
dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih.
Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan
bagian- bagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik
rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan
cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik
adalah dengan membuat organisme transgenik.
Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun pola
gen sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai dengan
kebutuhan. Teknik ini dikenal juga dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses
mengkombinasikan DNA suatu organisme ke organisme lain. Pengaturan pola genetik ini
melibatkan penggunaan gen organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme tertentu.
Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal
dengan istilah organisme transgenik.

1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan
informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif agar
tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga
dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Untuk
membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen
yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau
bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut
dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke
dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan
untuk transfer gen).

54
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat
diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang
diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen
asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah
bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode
senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium
tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Beberapa
tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu
tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.

2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya hewan
transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang
menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya,
penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan
ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan
mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi modern mempunyai peranan
penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin menonjol setelah adanya penelitian dan
penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang kedokteran hampir sama dengan di
bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan lebih terjamin
menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat- alat canggih lainnya misalnya
pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan hormon.
Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa dan sejenisnya.
Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang jadi baan pertimbangan
ilmuwan untuk bisa selalu dijadikan renungan bagaimana meningkatkan kualitas produknya.
Kita bisa ambil salah satu contoh Beberapa kelebihan dan kekurangan dari aspek-aspek
Bioteknologi tanaman sebagai berikut.\
Aspek Kelebihan Kekurangan
Keragaman genetic Mudah dalam pertukaran plasma Meningkatkan keseragaman
nutfah; sumber pemuliaan yang dan kerentanan; erosi genetik
lebih luas; sumber genetik bagi
produk baru; mengurangi
kegagalan panen
Identifikasi plasma nutfah Menghilangkan sifat-sifat yang Mengabaikan kondisi dan
tidak diinginkan; pengembangan kearifan lokal, seperti hama
kultivar baru lebih cepat dan penyakit lokal
Perbanyakan kultivar Produksi tanaman baru dengan Mengurangi potensi biologis
variasi yang luas; replanting dapat jangka panjang bagi tanaman
dilakukan dalam musim tanam
yang sama
Produksi Peningkatan hasil panen yang Kelebihan produksi:
signifikan stabilitas pasar terganggu;
pendapatan ekspor berkurang
Hama dan penyakit Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi
menghilangkan hama dan organisme alami dengan
penyakit epidemik konsekuensi yang tidak kita
pahami
Plasma Nutfah Kemudahan dalam penyimpanan Penyimpanan terkonsentrasi
jangka panjang di beberapa negara,yang
berpotensi untuk
dieksploitasi atau
diskriminasi
Lingkungan Pengembangan organisme yang Pelepasan mikroorganisme
mampu bertahan hidup pada hasil rekayasa genetika dapat
lingkungan alam yang sulit mengganggu keseimbangan
alam

55
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak.
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-
XII_BIOTEKNOLOGI.pdf

http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf

https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-lingkungan.html

https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-lingkungan-
akibat-tumpahan-minyak

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

56

Anda mungkin juga menyukai