Anda di halaman 1dari 28

MODUL AJAR BIOLOGI

KELAS X

A. Informasi umum

1. Identitas Sekolah
a. Sekolah : SMAN 1 Tebing Tinggi
b. Tahun Pelajaran : 2022/2023
c. Semester : 1/ Ganjil
d. Fase/Kelas :E/X
e. Alokasi Waktu : 3 x 2 JP

2. Materi Pembelajaran
Perubahan Lingkungan

3. Profil Pelajar Pancasila


Bernalar Kritis, Bergotong royong, Kreatif, Mandiri, Berkebhinekaan global

4. Media Pembelajaran
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
LKPD • Papan tulis, spidol  Buku guru dan siswa
LDPD  buku siswa
 sumber lain yang relevan

B. Komponen Inti
1.1 Tujuan Pembelajaran
10. 15 Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya dengan menyajikan lapora
n hasil pengamatan
10. 16 Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari perubahan lingkungan dengan menyajikan d
ata hasil kajian literatur atau pengamatan atau wawancara
10. 17 Mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan dalam mengatasi perubahan lingkungan
dengan menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau wawancara

1.2 Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama

Pemahaman Bermakna Pertanyaan Pemantik


Murid akan memahami bahwa lingkungan Anak-anak, masih ingatkan kalian bagaimana
terus berubah dan dapat memberikan dampak jumlah rumah di lingkungan kalian pda saat
negatif bagi kelangsungan mahluk hidup kalian duduk di sekolah dasar? Bandingkan
dengan kondisi saat ini. Adalah yang berubah?
Apakah perubahan itu menguntungkan bagi
manusia?

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Pendahuluan
1. Meminta peserta didik untuk memperhatikan gambar berikut :

Gambar 1. Lapangan

Gambar 1. Lapangan Tahun 2020 Gambar 2. Lapangan Tahun 2022

2. Peserta didik menjawab pertanyaan : apakah yang berubah dari lingkungan kalian? Mengapa demiki
an?
3. Mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa lingkungan senantiasa berubah dan memiliki d
ampak negatif maupun positif.

Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang.
2. Peserta didik bersama guru menyepakati wilayah yang akan diobservasi. Bapak/Ibu dapat memilih wila
yah yang telah mengalami kerusakan akibat perubahan lingkungan. Misalnya :
a) wilayah yang awalnya bersih dari sampah, namun saat ini telah berubah menjadi tempat pembuangan
sampah liar,
b) garis pantai yang semakin sempit,
c) luas sawah yang semakin sempit dan lain sebagainya.
3. Peserta didik melakukan observasi pada wilayah yang telah di sepakati.
Catatan : apabila wilayah yang akan diamati jauh dari sekolah maka Bapak/Ibu mengarahkan peserta didik agar
melakukan observasi setelah pembelajaran selesai.
4. Peserta didik mencatat hasil temuannya pada lembar kerja peserta didik yang telah di sediakan.
5. Peserta didik melakukan wawancara dengan warga sekitar atau tokoh adat dan dinas lingkungan hid
up untuk mengetahui penyebab dari perubahan lingkungan setempat (data ini akan diperlukan pada pe
rtemuan ke-2)
6. Peserta didik melaporkan hasil diskusinya secara tertulis. isinya harus mencakup dokumentasi wilayah obs
ervasi, dokumentasi saat melakukan observasi, temuan perubahan serta catatan khusus jika ada.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab
8. Guru membantu meluruskan jika ada konsep materi yang tidak sesuai

Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik menyampaikan salam penutup
3. Guru dan peserta didik merefleksikan apa yang pahami dan yang belum dipahami
4. Guru mengingatkan agar peserta didik mempelajari materi selanjutnya
5. Guru menutup pembelajaran dan meminta peserta didik untuk berdoa

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
“Perubahan Apa yang Terjadi?”

T u j u a n P e m b e la j a r a n

Mengindetifikasi perubahan lingkungan yang terjadi disekitar

L a n g k a h P e n g a m a ta n

1. Pilihlah sebuah ekosistem atau wilayah yang ada di lingkungan sekitar anda!
2. Lakukan pengamatan secara cermat, perhatikan luas wilayah, komponen
ekosistem dan pencemaran
3. Pada saat pengamatan fokus kalian terhadap perubahan yang terjadi yang
berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan
4. Catathasil observasi pada lembar yang disediakan
5. Selanjutnya lakukan wawancara kepada warga sekitar untuk mengetahui
beberapa hal :
a. Kondisi ekosistem yang kalian amati beberapa tahun lalu
b. Kegiatan atau aktivitas apa saja yang terjadi pada ekosistem tersebut,
c. Perubahan apa yang terjadi pada ekosistem tersebut yang berpotensi
merusak lingkungan
d. Apa dampak perubahan tersebut terhadap lingkungan
6. Hasil wawancara akan digunkan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.

Hasil Observasi!
(Hasil observasi boleh di buat dalam bentuk tabel, infografis, poto dan
video)

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-1

 Tabel Rubrik Penilaian Laporan Observasi

No Kriteria Skor Bobot


1 Isi Laporan Semua kriteria terpenuhi 4 6
1. Menyebutkan minimal 3 aspek perubahan
yang terjadi (dapat ditunjau dari segi luas
wilayah, komposisi komponen ekosistem, Tiga kriteria terpenuhi 3
kondisi pencemaran dan lain sebagainya)
2. Penjelasan perubahan yang terjadi dipapar Dua kriteria terpenuhi 2
kan secara jelas
3. Data hasil pengamatan ditampilkan dalam
Hanya satu kriteria terpenuhi 1
bentuk tabel/gambar/infografis dan lainn
ya
4. Mengaitkan konsep-konsep biologi dalam
proses perubahan lingkungan
2 Tampilan Laporan Semua kriteria terpenuhi 4 4
1. Tata letak elemen (gambar, tulisan dan lai
nnya sesuai pada temptnya. Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
2. Foto dokumentasi wilayah jelas Hanya dua kriteria terpenuhi 2
3. Menggunakan media yang interaktif
4. Tulisan dapat dibaca dengan jelas
Hanya satu kriteria terpenuhi 1

Nilai :

 Tabel Perkembangan Peserta Didik


No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan perubahan lingkungan diliha Memenuhi 1 kriter MemenuhiMemenuhi 2 semua k
t dari berbagai aspek ia kriteria riteria
2 Mampu menggali informasi dari berbagai sumber
mengenai perubahan lingkungan
3 Mampu menyampaikan hasil diskusi dengan jelas,
menggunakan bahasa baik dan benar
Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta didik telah memenuhi se
mua kriteria dan memiliki capaian tambahan seperti mampu menampilkan solusi untuk mengurangi masalah lingku
ngan.

Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas
tambahan dengan membaca materi (materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan Kembali oleh
guru maupun tutor sebaya.

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Materi Ajar Pertemuan Ke-1

A. Definisi Lingkungan Hidup


Pengertian lingkungan hidup dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusi
a dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umum serta ma
khluk hidup lain. Berdasarkan pengertian diatas, pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua ben
da, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsu
ngan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

B. Hukum Lingkungan
Berdasarkan aspek, maka hukum lingkungan meliputi hukum tata lingkungan, hukum perlindungan lingkung
an, hukum kesehatan lingkungan, hukum pencemaran lingkungan, hukum lingkungan internasional, hukum perseli
sihan lingkungan. Dalam penyimpulannya, mengemukakan bahwa hukum lingkungan adalah hukum yang mengat
ur tatananan lingkungan untuk mencapai keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan, baik lingkungan fisi
k maupun lingkungan hidup sosial budaya. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum lin
gkungan ialah keseluruhan peraturan yang mengatur tentang tatanan lingkungan untuk mencapai keselarasan hubu
ngan manusia dengan lingkungan yang pelaksanaan peraturan tersebut dapat dipaksakan dengan sanksi oleh peng
uasa/pihak berwenang.

C. Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Pembangunan berwawasan lingkungan menurut Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 te
ntang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terencana yang memadukan aspek lingkung
an, ekonomi dan sosial kedalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup. Pembanguna
n dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu hidup manusia. Pada pelaksanaannya, pembangunan diha
dapkan pada dua sisi, yaitu jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi dan sumber daya ala
m yang terbatas. Untuk menyelesaikannya dengan cara pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana, pemban
gunan yang berkesinambungan sepanjang masa dan peningkatan kualitas hidup

D. Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan


1. Definisi Pencemaran Lingkungan
Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau
berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya
2. Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan
Lingkungan dibentuk oleh kegiatan yang dilakukan manusia. Perubahan yang terjadi pada lingkungan akan
mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain baik langsung maupun tidak langsung. Istilah
pencemaran digunakan untuk melukiskan
bagaimana keadaan alam yang lebih berat dri sekedar pengotoran saja. Dalam perkembangannya, istilah

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
pencemaran lingkungan mengalami kekhususan yaitu pencemaran udara, air,dan tanah. Setiap pencemaran
berasal dari sumber tertentu. Sumber ini sangat penting karena dapat dijadikan pedoman untuk
menghilangkan pencemaran pada lingkungan. Jenis-jenis pencemaran lingkungan, antara lain:
a. Pencemaran Air Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidu
p lain. Pencemaran air merupakan perubahan yang terjadi pada penampungan air, seperti danau, sung
ai, rawa dan laut akibat kegiatan manusia. Pengertian pencemaran air menurut Peraturan Pemerintah N
omor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air adalah masukn
ya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan ma
nusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungs
i sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air disebabkan oleh berbagai hal dan karakteristeik berbed
a- beda, contohnya: sampah organik, limbah rumah tangga, dan limbah industri. Untuk itu, diperlukan u
paya pengendalian terhadap sumber air supaya kualitas air tetap terjaga dan sesuai dengan mutu air. Pengen
dalian pada sumber air dilakukan dengan cara memelihara fungsi air dan memenuhi baku mutu air. Pencema
ran air dapat mengakibatkan gangguan hidup makhluk lain. Gangguan tersebut antara lain: ganggu
an fisik terhadap badan air yang menyangkut suhu, bau, rasa dan kekeruhan, gangguan kimia terhadap
badan air adanya senyawa organik maupun anorganik, gangguan biologis karena adanya mikroorganism
e, tumbuhan dan hewan. Pencemaran air sangat mempengaruhi keseimbangan kehidupan dan kelangsunga
n hidup manusia, maka pencemaran air harus dihilangkan atau dikendalikan.
b. Pencemaran Udara Udara sangat penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup. Sebagai sumber da
ya alam, udara harus dilindungi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain.pencemaran udara ber
sumber dari pencemar udara misalnya pembakaran batu bara, bahan bakar minyak dan pembakaran lain
nya. Kadar pencemar yang tinggi mempunyai dampk yang lebih merugikan. Keadaan cuaca dan meteor
ologi mempengaruhi pembentukan penyebaran pencemaran udara. Peredaran pencemaran udara dimulai
dari sumber sampai ke lingkungan berakhir pada permukaan tanah dan perairan. Pencemaran yang dima
ksud merugikan adalah pencemaran yang sudah melampaui ambang batas daya tampung atas kemampu
an yang dapat mengakibatkan berbagai efek negatif sampai fatal. Untuk mendapatkan udara yang ses
uai dengan kualitas yang diinginkan maka pengendalian pencemaran udara harus dilakukan. Pengertia
n pencemaran udara berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1999 tentang P
engendalian Pencemaran Udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,dari komponen lain k
e dalam udara ambien oleh kegiatan manusia,sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu
yangmenyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Secara garis besar pencemaran udara
dibagi menjadi dua bagian yaitu pencemaran udara bebas dan pencemaran udara ruangan. Bahan yang dap
at mencemari udara berbentuk partikel dan gas. Penyebab pencemaran udara berasal dari alam maupun
kegiatan manusia. Adanya pencemaran udara harus mengatahui baku mutu udara atau nilai ambang batas. B
aku mutu udara bermanfaat untuk menentukan batas kadar yang diperbolehkan bagi bahan pencemar ud
ara namun tidak menimbulkan gangguan terhadap kehidupan makhluk hidup.
c. Tanah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, disamping sebagi ruang
hidup juga mempunyai fungsi produksi yaitu sebagai penghasil biomassa seperti makanan, kayu, obat-o
batan. Selain itu, tanah juga berperan menjaga kelestarian sumber daya air dan lingkungan hidup secara um
um. Artinya pemanfaatan tanah harus dilakukan dengan bijaksana dan perencanaan untuk kepentingan

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
yang akan datang. Tanah bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan apabila kegiatan pengendalian perusak
an tanah sudah sesuai dengan tingkat mutu yang diinginkan Ditinjau dari terjadinya pencemaran tanah da
pat di bagi menjadi dua yaitu, terjadi dengan sendirinya yang disebabkan alam dan perbuatan manusia d
an terjadi karena adanya pencemaran yang berasal dari air, udara maupun tanah. Sumber kerusakan ta
nah berkaitan dengan usaha penggunanan tanah untuk pertanian, perkebunan, dan hutan termasuk kegi
atan pertambangan, pemukiman, dan industri. Pencemaran yang terjadi pada tanah merupakan keadaan
di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.

 Materi Untuk Peserta Didik Dengan Pencapaian Tinggi


Bapak/Ibu dapat meminta peserta didik untuk mencermati video mengenai hujan asam, selanjutnya peserta didik akan
mencatat perubahan yang terjadi setelah terjadinya hujan asam pada wilayah tersebut.
Link Video :

Mengetahui Tebing Tinggi, 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ajrianto, S.Pd., M.Pd Ismareni, S.Pd.,M.Pd.


NIP. 196809071992031008 NIP. 19810818 200904 2 001

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
PERTEMUAN KEDUA

Pemahaman Bermakna Pertanyaan Pemantik


Murid akan memahami bahwa dengan melakukan Menurut kalian, apa saja faktor-faktor yang
analisis penyebab serta dampak kerusakan mempengaruhi kerusakan lingkungan?
lingkungan maka mereka akan mampu menemukan
solusi terbaik untuk memperbaiki kerusakan
tersebut.

Pendahuluan
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik da
n guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
5. Apersepsi
 Peserta didik mencermati gambar yang diberikan oleh guruPeserta didik diminta menentukan salah satu
penyebab dari perubahan lingkungan yang terjadi pada gambar tersebut.

 Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa perubahan lingkungan dapat dapat menim
bulkan kerusakan lingkungan dan disebabkan oleh banyak faktor

Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok (pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan perta
ma)
2. Peserta didik mencermati kembali hasil observasi pada pertemuan pertama.
3. Peserta didik membuat “fishbone diagram” untuk mengetahui penyebab serta dampak yang ditimbulkan a
kibat kerusakan lingkungan. Fishbone dapat dibuat secara digital atau manual tergantung minat dan bakat s
erta sarana peserta didik.
4. Untuk memperkaya “Fishbone diagram” yang dibuat, peserta didik dapat mencermati kembali hasil wawan
cara dengan tokoh adat atau warga sekitar serta dari kajian literatur.
5. Peserta didik mengkomunikasikan “Fishbone diagram” yang telah dibuat.

Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik menyampaikan salam penutup
3. Guru dan peserta didik merefleksikan apa yang pahami dan yang belum dipahami
4. Guru mengingatkan agar peserta didik mempelajari materi selanjutnya
5. Guru menutup pembelajaran dan meminta peserta didik untuk berdoa

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
Ayo Tunjukkan Fishbone Mu!

T u ju a n
P e m b e la ja r a n
Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari perubahan lingkungan

L a n g k a h P en g a m a tan

Sebelum kalian membuat diagram fishbone silahkan cermati dulu apa itu fishbone dan
bagaimana cara membuatnya!

Review kembali

Jika sudah paham mengenai fishbone, silahkan amati kembali laporan hasil observasi yang
sudah kalian buat ya

Ayo selidiki

Diskusikan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan terjadi. Kalian bisa bahas dari
aspek perluasan permukiman, kurangnya tempat sampah, kurangnya pemahaman
masyarakat tentang pencemaran, lemahnya peraturan atau yang lainnya.

Gambarlah fishbone mu!!!

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Rubrik Penialian Pertemuan Ke-2
 Rubrik Penilaian Fishbone
No Kriteria Skor Bobot

1 Isi Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 6


1. Terdapat masalah utama pada bagian kep Hanya tiga kriteria 3
ala terpenuhi
2. Menyebutkan minimal 2 penyebab po Hanya dua kriteria 2
tensial pada bagian tulangnya.
terpenuhi
3. Menjabarkan masing-masing pen Hanya satu kriteria t 1
yebab yang memungkinkan
erpenuhi
4. Penjabaran benar
2 Tampilan Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 4
1. Perbandingan ukuran antara kepala den
Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
gan tulang sesuai.
2. Tulisan dapat dibaca Hanya dua kriteria terpenuhi 2
3. Bersih dan rapi Hanya satu kriteria terpenuhi 1
4. Pengaturan warna menarik
Nilai Laporan: Jumlah Skor x Bobot X 100

40
 Tabel Perkembangan Peserta Didik

No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan penyebab perubahan Memenuhi 1 Memenuhi 2 k Memenuhi semu
lingkungan dari berbagai aspek kriteria riteria a kriteria
2 Mampu menggali informasi dari berbagai
sumber mengenai perubahan lingkungan
3 Mampu menyampaikan hasil diskusi dengan
jelas, menggunakan bahasa baik dan benar
Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta didik memenu
hi semua kriteria capaian dan memiliki capaian lain seperti dapat menunjukkan rancangan solusi dari masal
ah lingkungan..

Tindak Lanjut Penialian


 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas
tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi (materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan kembali oleh
guru maupun tutor sebaya.

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Materi Ajar Pertemuan Ke-2

A. Kerusakan Lingkungan
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor alam maupun fak
tor manusia.
a) Kerusakan Lingkungan karena faktor manusia. Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan
pokok atau kebutuhan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sumber daya
alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang digali.
Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam terdapat zat sisa yang tidak dig
unakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembu
angan yang tidak sesuai dengan mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama- kel
amaan lingkungan menjadi rusak. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan pencemaran terjadi dimana-man
a berdampak pada menurunya kemampuan kungan menimbulkan dampak buruk bagi manusia seperti penya
kit dan bencana alam. Beberapa kegiatan manusia yang dapat meneyebabkan terjadinya kerusakan lingkun
gan yaitu: 1) Penebangan hutan 2) Penambangan liar 3) Pembangunan perumahan 4) Penerapan intensifik
asi pertanian )
b) Perubahan lingkungan karena faktor alam. Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu
berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas seehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yan
g berada didalamnya.namun dalam jangka waktu yang sangat lamadan berangsur-angsur lingkungan bumi berba
h menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan itu terjadi kar
ena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingku
ngan antara lain bencana alam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.

B. Usaha Manusia Menangani Limbah


Selain mencemari lingkungan, banyaknya limbah di permukaan bumi, baik di tanah maupun di perairan, juga
menimbulkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang mata. Untuk mengatasi hal-hal tersebut,
usaha-usaha yang dapat dilakukan. antara lain mengolah limbah secara langsung atau tanpa didaur ulang dan me
ngolah limbah dengan didaur ulang.
1. Penanganan limbah organik padat :

a. Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk
melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos adalah sampah kering maupun hijau dari sis
a tanaman, sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan makanan. Gas Bio, yaitu pengubahan sampah organi
k yang berasal dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas yang dapat berfungsi sebagai bahan
bakar alternatif. Kandungan gas bio antara lain metana ( CH4) dalam komposisi yang terbanyak, karbondi
oksida ( CO2 ), Nitrogen ( N2 ), Karbonmonoksida ( CO ), Oksigen (O2), dan hidrogen sulfida (H2S).
Gas metana murni adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Supaya efektif, proses peng
ubahan ini harus pada tingkat kelembaban yang sesuai, suhu tetap dan pH netral.

b. Makanan ternak (Hog Feeding), adalah pengolahan sampah organik menjadi makanan ternak. Agar samp
ah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan dibersihkan terlebih dulu agar tidak t

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
ercampur dengan sampah yang mengandung logam berat atau bahan-bahan yang membahayakan kesehat
an ternak.
2. Penanganan limbah anorganik padat :
a. Empat R ( 4 R = replace, reduce, recycle dan reuse )
Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkunga
n. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan MTBE daripada
TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain. Redu
ce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya
membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi ulang rins
o, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain- lain daripada membeli botol setiap kali habis, membeli baha
n-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usah
a mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui penanganan dan t
eknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk
lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena
dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang bisa mendapat penghasilan.Misalnya plastik-plastik bek
as bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman.Reuse yaitu usaha mengurangi penc
emaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusn
ya sudah dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca men
jadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas
b. Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada suhu tinggi. Inse
nerator efisien karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80 %. Residunya berupa abu sekitar 5
– 10 % dari total volume sampah yang dibakar dan dapat digunakan sebagai penimbun tanah. Kekuranga
n alat ini adalah mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah logam.
c. Sanitary Landfill, adalah metode penanganan limbah padat dengan cara membuangnya pada area te
rtentu.
d. Penghancuran sampah (pulverisation), adalah proses pengolahan sampah anorganik padat dengan cara mengh
ancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah sehingga sampah hanc
ur menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau l
etaknya rendah.
e. Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu proses pengolahan sampah dengan cara mengepres sampah tese
but menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak tempat.
3. Penanganan Limbah cair
Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yan
g sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan
limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah c
air dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu :
1) Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah m
engendap.
2) Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak menggan

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
ggu proses berikutnya.
3) Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air atau menyumbat
membran yang akan digunakan dalam proses osmosis.
4) Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika
diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif.
5) Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kemb
ali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya teknolo
gi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal.
6) Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang
tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan m
enambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
7) Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk mengh
ilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara yan
g murah dan efisien.

Peserta didik dengan pencapaian tinggi dapat diminta untuk mencermati video inspirasi berikut untuk
menambah khasanah ilmu. https://www.youtube.com/watch?v=SYn_WacbtB8

Petunjuk Pembuatan Fishbone

Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah,
dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang
berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya.
Langkah-Langkah Pembuatan Fish Bone
1. Menyepakati Pernyataan Masalah
a. Sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah ini diinterpretasikan sebagai “effe
ct”, atau secara visual dalam fishbone seperti “kepala ikan”.
b. Tuliskan masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya Potensial Pembersihan K
abut Oli”.
c. Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat panah horizontal panjang
menuju ke arah kotak (lihat Gambar 1).

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
2. Mengidentifikasi Katagori
Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama”
dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”, atau secara visual dalam fishbone seperti
“tulang ikan”.

3. Menemukan Penyebab-Penyebab Potensial


a) Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus ditempatkan dalam fish
bone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Men
gapa bahaya potensial? Penyebab: Karyawan tidak mengikuti prosedur!” Karena penyebabnya karyawan (ma
nusia), maka diletakkan di bawah “Man”.
b) Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari
garis diagonal.
c) Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub- sebab) keluar dari garis ho
risontal tadi, misal: “Mengapa karyawan disebut tidak mengikuti prosedur? Jawab: karena tidak memakai AP
D” (lihat Gambar 3).
d) Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.

4. Mengkaji Dan Menyepakati Penyebab Yang Paling Memungkinkan


a) Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab-sebab dan su
b-subnya.
b) Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk seba
b yang paling mungkin.
c) Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
d) Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan terid
entifikasi.
e) Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau
sudah sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.
f) Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram (lihat Gambar 4).

Mengetahui Tebing Tinggi, 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ajrianto, S.Pd., M.Pd Ismareni, S.Pd.,M.Pd.


NIP. 196809071992031008 NIP. 19810818 200904 2 001

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
PERTEMUAN KETIGA

Pemahaman Bermakna Pertanyaan Pemantik


Peserta didik dapat menerapkan Menurut kalian apa yang akan terjadi apabila
bioteknologi sederhana untuk perubahan lingkungan tetap dibiarkan?
menyelesaikan masalah lingkungan

Pendahuluan
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peser
ta didik dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
5. Peserta didik mencermati gambar di bawah ini :

6. Peserta didik menjawab pertanyaan : dari kedua gambar tersebut, video manakah yang menerapkan
bioteknologi dalam menganggulangi kerusakan lingkungan?
7. Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa untuk menyelesaikan kerusakan lingkun
gan dapat menggunakan bioteknologi sederhana.

Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok (pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan ke
dua)
2. Peserta didik mencermati “fishbone diagram” yang telah dibuat.
3. Selanjutnya peserta didik akan berdiskusi mengenai bioteknologi tepat guna untuk menyelesaikan kerusa
kan lingkungan.
4. Peserta didik membuat rancangan, gambar bagan, poster atau infografis yang menerangkan Langkah- la
ngkah penerapan bioteknologi yang paling tepat untuk menyelesaikan perubahan lingkungan tersebu
t.
5. Peserta didik mempresentasikan hasil karyanya.

Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik menyampaikan salam penutup
3. Guru dan peserta didik merefleksikan apa yang pahami dan yang belum dipahami
4. Guru mengingatkan agar peserta didik mempelajari materi selanjutnya
5. Guru menutup pembelajaran dan meminta peserta didik untuk berdoa

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
 Rubrik Penilaian Bioteknologi

No Kriteria Skor Bobot

1 Isi Semua kriteria terpenuhi 4 6

1. Ide menarik
Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
2. Pemilihan jenis bioteknologi tepat
3. Mudah dilakukan Hanya dua kriteria terpenuhi 2
4. Solusi yang diberikan dapat mengat
asi permasalahan lingkungan Hanya satu kriteria terpenuhi 1

2 Tampilan Media Penyajian Semua kriteria terpenuhi 4 4

1. Menggunakan bahasa yang baik da Hanya tiga kriteria terpenuhi 3


n benar
Hanya dua kriteria terpenuhi 2
2. Menggunakan gambar yang jelas
3. Tulisan dapat dibaca Hanya satu kriteria terpenuhi 1
4. Komposisi warna menarik

Nilai: Jumlah Skor x Bobot X 100


40

Tabel Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan
No. Kriteria
Sudah Mulai Belum
1 Mampu menjelaskan jenis-jenis interaksi Semua kriteria ter Hanya dua kriteria Hanya satu kriteri
2 Mampu menentukan jenis-jenis penuhi terpenuhi a terpenuhi
interaksi pada komponen ekosistem
3 Mampu memberikan contoh interaksi
pada organisme

Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta didik melampaui kriteri
a yang telah ditargetkan. Misalnya peserta didik mampu membuat contoh interaksi yang terjadi antar ekosistem.

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas
tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi (materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan Kembali oleh
guru maupun tutor sebaya.

Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas tambahan
dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi (materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan Kembali oleh
guru maupun tutor sebaya.

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Materi Ajar Pertemuan Ke-3

A. Definisi Bioteknologi
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan
biologi molekuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen
hayati atau bagian bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau
bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa pada skala industry
B. Jenis-Jenis Bioteknologi
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional mencakup pemanfaatan organisme untuk menghasilkan barang dan jasa secara tradisi
onal. Ciri utama dari bioteknologi konvensional adalah tidak adanya rekayasa genetik sehingga makhluk hidup y
ang terlibat dalam proses bioteknologi tersebut masih memiliki sifat alaminya. Jika pun ada, rekayasa yang dilak
ukan belum terarah dan hasilnya belum dapat dipastikan. Contohnya adalah pencarian bibit unggul tanaman mela
lui radiasi. Teknik mutasi yang dilakukan menghasilkan tanaman mutan dengan sifat yang berbeda-beda dan tidak
dapat dipastikan. Barulah melalui proses penyortiran didapatkan tanaman dengan sifat unggul yang diinginkan. T
eknologi-teknologi yang mendasari bioteknologi konvensional, diantaranya yaitu:
a) Teknologi bioproses
Teknologi bioproses adalah teknologi yang berkaitan dengan segala operasi dan proses yang memanfaatkan mikroorg
anisme, baik dalam fasa hidupnya maupun produk-produk enzimnya. Teknologi bioproses merupakan gabungan ant
ara bioteknologi dan teknik kimia. Fermentasi memegang peranan penting dalam bioproses, karena merupakan kunci (p
roses utama) bagi produksi bahan-bahan yang berbasis biologis. Bahan-bahan yang diuhasilkan melalui fermentasi
merupakan hasil-hasil metabolit sel mikroba, misalnya antibiotik, asam- asam organik, aldehid, alkohol, fussel oil, da
n sebagainya. Di samping hasil-hasil metabolit tersebut, fermentasi juga dapat diterapkan untuk menghasilkan bioma
ssa sel mikroba seperti ragi roti (baker yeast) yang digunakan dalam pembuatan roti. Untuk menghasilkan tiap- tia
p produk fermentasi di atas dibutuhkan kondisi fermentasi yang berbeda-beda dan jenis mikroba yang bervariasi
juga karakteristiknya. Oleh karena itu, diperlukan keadaan lingkungan, substrat (media), serta perlakuan (treatment)
yang sesuai sehingga produk yang dihasilkan optimal.
b) Teknologi Bioremediasi
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu “bio” dan “remediasi” yang dapat diartikan sebagai proses dalam menyelesa
ikan masalah. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. S
aat bioremediasi terjadi, enzim- enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun denga
n mengubah struktur kimia polutan. Peristiwa ini disebut biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung
pada biodegradasi, saat polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi me
tabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Bioremediasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Biostimulasi Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercema
r untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah terseb
ut.
b. Bioaugmentasi Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan ke dala

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
m air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di s
uatu tempat.
c. Bioremediasi Intrinsik Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar
c) Teknologi Kultur Jaringan
Menurut Narayanaswamy (1994), kultur jaringan merupakan teknik dengan menggunakan bagian kecil dari organ tan
aman atau sekelompok tanaman yang ditumbuhkan dalam suatu sistem yang terisolasi pada medium dengan nutrisi t
ertentu baik medium padat seperti agar atau dipelihara dalam suspensi cair. Medium tersebut memiliki kondisi beb
as jamur dan bakteri serta kondisi lingkungan yang terkontrol baik temperatur maupun cahaya untuk waktu yang
tidak terbatas.
d) Teknologi Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen)
yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kela
min betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun.

2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan terarah sehingga hasilnya dapat dike
ndalikan dengan baik. Teknik yang sering digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu ja
sad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan. Dalam prosesnya, bioteknologi
modern dapat berlangsung hingga merubah susunan gen (mutasi gen) yang disebut dengan rekayasa genetika. Beberap
a contoh produk biteknologi modern diantaranya: insulin manusia, vaksin, antibodi monoklonal, dan hormon pert
umbuhanTeknologi-teknologi yang telah dikembangkan dalam bioteknologi modern, diantaranya yaitu:
a) Teknologi hibridoma Fusi sel (teknologi hibridoma) adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel dari jaringan-jari
ngan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang berbeda, sehingga diperoleh satu sel tunggal (sel
hibrid). Selanjutnya, sel hibrid dapat dikembangbiakkan, sehingga diperoleh bertriliun-triliun sel, yang masing-mas
ing mengandung satu set gen komplit dari dua sel aslinya. Sebagai contoh, salah satu dari dua sel yang asli merup
akan sel tubuh manusia. Sel tersebut khusus mensekresikan produk yang berguna seperti antibodi atau hormon. Hor
mon atau antibodi disekresikan tubuh dalam jumlah sangat sedikit, karena hasil produksi dikendalikan mekanisme pe
ngaturan sel yang normal.
b) Teknologi Vaksin, Pembuatan vaksin biasanya memerlukan organisme hidup seperti toksin bakteri atau immune sera
dalam jumlah besar. Pertumbuhan bakteri biasanya dilakukan pada media cair dalam bejana fermentor. Media dit
etapkan secara kimia dan kondisi pembiakan diatur dengan tepat, seperti temperatur, pH, oksigen dan sebagainya.
Untuk pembuatan vaksin virus, pertumbuhan dapat dilakukan dalam host atau biakan sel hidup. Vaksin smallpo
x dapat dibiakkan pada dermis anak sapi domba, kerbau atau yang lain. Vaksin influenza dan yellow fever dapat
dibiakkan pada fertile hen’s eggs. Beberapa virus dapat ditumbuhkan pada biakan sel. Biasanya sel disiapkan dar
i monkey kidney, chick embryo atau human diploid cells.
c) Teknologi Rekayasa Genetika Pemuliaan tanaman secara tradisional dan rekayasa genetika, sebenarnya telah dila
kukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan perbaikan tanaman. Misalnya melalui tahap penyilangan
dan seleksi tanaman, dengan tujuan tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyaki
t. Selama puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, para petani dan para pemulia tanaman telah berhasil memuliak
an tanaman padi, jagung, dan tebu, sehingga tanaman tanaman tersebut mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki k

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
ualitas panen yang lebih baik. Prinsip rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman, yaitu memperbaiki sifa
t-sifat tanaman dengan menambahkan sifat-sifat ketahanan terhadap cekaman mahluk hidup pengganggu maupu
n cekaman lingkungan yang kurang menguntungkan serta memperbaiki kualitas nutrisi makanan. Rekayasa g
enetika adalah kelanjutan dari pemuliaan secara tradisional. Dalam arti paling luas merupakan penerapan genetika unt
uk kepentingan manusia akan tetapi masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sem
pit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau men
gubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu

Materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi


Apabila di kelas Bapak/Ibu terdapat peserta didik dengan pencapaian tingg, Bapak/Ibu dapat meminta peserta
didik untuk mencermati video berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=UelnoQ0jBdc Selanjutnya
Bapak/Ibu dapat mengarahkan peserta didik untuk menemukan penyebab dari permasalahan lingkungan tersebut.
Setelah itu, ajak peserta didik untuk berdiskusi mengenai kemungkinan bioteknologi yang dapat mengurangi
atau mengatasi permasalahan tersebut.

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
TES SUMATIF

Soal Uraian

Perhatikan grafik berikut ini! (skor 4)

Luas Sawah Pada Beberapa Kabupaten Di


70000 Bali
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
Tahun 2010 Tahun 2012 Tahun 2014 Tahun 2016

JembranaTabananBadung

Informasi pembangunan hotel dan villa pada Kabupaten Badung, Tabanan dan Jembrana.

“Bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, maka beberapa Kabupaten tujuan wisatawan telah menambah
jumlah villa dan hotel baik hotel bintang tiga sampai hotel binta lima” (https://bali.bps.go.id/)
Pertanyaan :
1. Identifikasilah dua kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat berkurangnya luas sawah ditinjau dari segi ekosist
em dan ekonomi (skor 2)
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………..
2. Tentukan 2 penyebab yang mengakibatkan semakin berkurangnya luas sawah di Kabupaten Tabanan (skor 2)
……………………………………………………………………………………………………………………………
………….
3. Tentukan dua solusi yang dapat mengurangi dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari keru
sakan lingkungan tersebut. (skor 2)
……………………………………………………………………………………………………………………………
………….
4. Perhatikan gambar di wilayah di bawah ini!

Berdasarkan gambar, buatlah “fishbone diagram”


yang terdiri dari pernyataan masalah, penyebab
potensial serta penyebab yang paling
memungkinkan. (skor 3)

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
PEDOMAN PENSKORAN TES SUMATIF

1. Soal nomor 1

No Kriteria Skor Bobot


1 Menyebutkan 2 dampak yang benar dari perubahan lin 2 1
gkungan pada aspek ekonomi dengan benar
Menyebutkan 1 dampak yang benar dari perubahan ling 1
kungan pada aspek ekonomi dengan benar
Tidak menyebutkan dampak yang benar dari perubaha 0
n lingkungan pada aspek ekonomi
Skor 2

2. Soal Nomor 2
No Kriteria Skor Bobot
1 Menyebutkan 2 penyebab yang benar 2 1
Menyebutkan 1 penyebab yang benar 1
Tidak menyebutkan penyebab 0
Skor 2

3. Soal Nomor 3
No Kriteria Skor Bobot
1 Menyebutkan 2 solusi yang sesuai 2 1
Menyebutkan 1 solusi yang sesuai 1
Tidak menyebutkan solusi 0
Skor 2
4. Soal Nomor 4

No Kriteria Skor Bobot


1 Isi Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 6
1. Terdapat masalah utama pada bagian Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
kepala
2. Menyebutkan minimal 2 penyebab pot Hanya dua kriteria terpenuhi 2
ensial pada bagian tulangnya.
3. Menjabarkan masing-masing penyebab Hanya satu kriteria terpenuhi 1
yang memungkinkan
4. Penjabaran benar
2 Tampilan Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 4
1. Perbandingan ukuran antara kepala Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
dengan tulang sesuai.
2. Tulisan dapat dibaca Hanya dua kriteria terpenuhi 2
3. Bersih dan rapi
4. Pengaturan warna menarik Hanya satu kriteria terpenuhi 1

Nilai : Skor x bobot x 100 40

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Pengayaan dan Remedial

A. Pengayaan
1. Materi
Materi untuk murid dengan pencapaian tinggi dapat diakses pada link berikut :
https://www.bps.go.id/statictable/2020/07/13/2110/rekapitulasi-luas-penutupan- lahan-hutan-dan-non-hutan-
menurut-provinsi-tahun-2014-2019-ribu-ha-.html
2. Aktivitas
a. Murid mencermati berbagai informasi yang tersedia pada materi yang telah diberikan berupa : 1) pe
ningkatan jumlah penduduk, 2) perubahan luas hutan pada masing-masing provinsi, 3) mencermati b
erbagai infografis pada link yang tersedia.
b. Murid membuat menentukan satu permasalahan lingkungan yang mungkin muncul berdasarkan da
ta-data yang terdapat pada link. Murid dapat mengambil tema mengenai kependudukan, berkurangny
a jumlah hutan, dampak paradigma baru perekononian terhadap lingkungan dan lain sebagainya.
c. Murid menciptakan solusi untuk mengatasai permasalahan tersebut.
3. Penilaian

No Kriteria Skor Bobot


1 Isi Semua kriteria 4 6
1. Ide menarik terpenuhi
2. Ide Orisinal Hanya tiga kriteria 3
3. Mudah dilakukan terpenuhi
4. Solusi yang diberikan dapat menga Hanya dua kriteria 2
tasi permasalahan lingkungan terpenuhi
Hanya satu kriteria 1
terpenuhi
2 Tampilan Media Penyajian Semua kriteria 4 4
1. Menggunakan bahasa yang baik dan be terpenuhi
nar Hanya tiga kriteria 3
2. Menggunakan gambar yang jelas terpenuhi
3. Tulisan dapat dibaca Hanya dua kriteria 2
4. Komposisi warna menarik terpenuhi
Hanya satu kriteria 1
terpenuhi

Nilai Laporan : Jumlah Skor x Bobot X 100


40

B. Remedial
 Untuk murid yang belum mencapai kriteria, maka Bapak/Ibu dapat melakukan kegiatan berikut :
 Kegiatan Pembelajaran
Bapak/Ibu dapat memberikan jam tambahan diluar jam pembelajaran untuk memberikan pemahaman materi terkait ek
osistem untuk peserta didik yang akan mengikuti remedial.
Agar kegiatan remedial tidak menganggung waktu pembelajaran, Bapak ibu dapat mengunggah soal remedial seca
ra online melalui LMS.
1. Memberikan bimbingan secara individu mengenai materi komponen ekosistem, jaring-jaring makanan serta i
nteraksi antara ekosistem
2. Memberikan bimbingan kelompok
3. Meminta bantuan kepada teman sebaya murid untuk memberikan penjrlasan mengenai materi terkait

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Lembar Refleksi Kegiatah Pembelajaran Modul Ajar

 Tabel Refleksi Diri Peserta Didik


No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya mampu mengidentifikasi kerusakan linkungan yang terjadi di sekitarnya

2 Saya mampu menentukan penyebab perubahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya.

3 Saya mampu menentukan dampak negatif dari perubahan lingkungan yang terjadi

4 Saya mampu menentukan jenis bioteknologi yang sesuai untuk mengatasi kerusakan lin
gkungan
5 Saya mampu membuat rancangan bioteknologi yang sesuai untuk mengatasi kerusaka
n lingkungan dalam bentuk diagram
6 Saya merasa senang saat mengikuti pembelajaran (apabila tidak, jabarkan bagian man
a atau kegiatan mana yang membuat kalian tidak senang)
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

 Tabel Refleksi Diri Guru

No. Pertanyaan Ya Tidak

1 Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai waktu yang telah Ditentukan

2 Metode atau model yang digunakan pada proses pembelajaran modul 1 sesuai dengan t
opik

3 Tujuan pembelajaran tercapai

4 Terdapat tantangan dalam melaksanakan proses pembelajaran (jika ada silahkan d


ijabarkan) a………………………………………………………………………………………
………..

b……………………………………………………………………………………………
…..

c……………………………………………………………………………………………
…...

5 Peserta didik merasa senang dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran (uraikan
alasannya baik jawabannya Ya atau Tidak) a…………………………………………
…………………………………………………

b……………………………………………………………………………………………

 Tindak Lanjut Refleksi

Bapak/Ibu dapat menggunakan hasil refleksi dari guru maupun peserta didik untuk memperbaiki proses pembelajaran berikut
nya.

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd
Referensi Guru Dan Peserta Didik

Bapak/Ibu beserta peserta didik dapat menggunakan buku referensi di bawah ini dalam kegiatan pembelajaran. N
amun, apabila Bapak/Ibu memiliki buku referensi lain silahkan dipergunakan.

1. Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wesserman, P. V.


2. Irnaningtyas, 2013. Biologi SMA Klas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
3. Ririn Safitri. 2013. Biologi untuk SMA Kelas X . Jakarta: Mediatama.
4. Safitri, Ririn & Bowo Sugiharto. 2013. Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam u
ntuk SMA/MA X. Surakarta: Mediatama.

Daftar Pustaka

Anonim. 2017. Artikel Online. Pengertian dan penangannan limbah. Diakses pada laman web:
http://www.pelajaran.co.id/2016/17/pengertian-dan-cara-penanganan-limbah-
terlengkap.html] Pada tanggal 13 Juni 2021

Eriskusnadi.2019. Artikel Online. Fishbone Digaram. Diakses pada laman web :


https://eriskusnadi.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-
pembuatannya/. Pada tanggal 14 Juni 2021

Mengetahui Tebing Tinggi, 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ajrianto, S.Pd., M.Pd Ismareni, S.Pd.,M.Pd.


NIP. 196809071992031008 NIP. 19810818 200904 2 001

ISMARENI, S.Pd.,M.Pd

Anda mungkin juga menyukai