Anda di halaman 1dari 23

Lingkungan juga milik kita!

Hargai dan cintai lingkunganmu!


Penulis modul : Rizqi Nur Alifah
Kode Modul ajar : BIO. E. AYP. 10. 18

FASE : E JENJANG : KELAS : X ALOKASI WAKTU : 10 x 45


SMA Menit

JUMLAH MURID : 25-32 MODA : PTM

Ketersediaan Materi:
a. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi : Ya/ Tidak
b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: Ya/ Tidak
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus: Ya/ Tidak

Profil pelajar pancasila: Sarana Dan Prasarana :


Bernalar kritis, gotong royong Laptop, gawai, wifi, spidol, kerta plano
atau manila, LCD Proyektor, Kabel Roll,
dan kreatif ruang dan perlengkapan

Model/Metode
Observasi, Diskusi, Tanya Jawab dan Presentasii, Diskusi, Tanya Jawab dan Presentasi

Tujuan Pembelajaran
10.18 Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di sekitarnya
dengan melakukan projek sederhana.
i, Diskusi, Tanya Jawab dan Presentasi

Elemen Capaian Pembelajaran : Pemahaman sains dan keterampilan sains Tanya


Jawab dan Presentasi

Pengetahuan Prasyarat
Komponen Ekosistem, interaksi pada ekosistem, jenis-jenis limbah, cara menangulagi limbah.

Pemahaman Bermakna
Murid dapat memahami bahwa terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk
mengatasi kerusakan lingkungan. Dengan metode yang tepat serta dilakukan secara konsisten
maka lingkungan sekitar dapat pulih kembali.
Pertemuan Ke-1
Pertanyaan Pemantik
Halo, pernahkah kalian berpikir apa yang akan terjadi apabila kerusakan lingkungan tetap dibiarkan?
Siapakah yang bertanggungjawab terhadap kondisi tersebut?

Persiapan Pembelajaran :

1. Absensi
2. Meeting Link (dapat menggunakan google meet atau zoom)
3. Pastikan laptop atau gawai serta koneksi Bapak/Ibu dalam kondisi baik
4. Apabila pembelajaran dilakukan secara daring, pastikan Bapak/Ibu telah menggungah bahan ajar pada
LMS seperti google classroom, Edmodo dan lainnya.
5. Apabila di sekolah Bapak/Ibu tidak memungkinan menggunakan LMS dan Whatssap Group untuk
moda PJJ maka Bapak/Ibu dapat melakukan kunjungan rumah untuk memberikan materi serta LKPD.

Pembukaan (Durasi 10 Menit)


Berikut adalah kegiatan pembukaan pada pertemuan ke-1, Bapak/Ibu dapat memilih salah
satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
1. Menyapa dan Mempersiapkan Peserta Didik
PTM
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta
didik dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.

2. Apersepsi
PTM
1. Peserta didik diminta untuk mencermati tayangan pada link berikut : https://www.youtube.com/watch?
v=FUBwaircPAg
Apabila disekolah Bapak/Ibu tidak memiliki LCD proyektor maka dapat menggunakan gambar
berikut :
Sumber Gambar : https://safetysignindonesia.id/jangan-dibuang-dulu-olah-sampah-dapur-anda-
menjadi-eco-enzyme-serbaguna
2. Guru memberikan pemahaman bahwa terdapat banyak cara untuk mengatasi kerusakan lingkungan.
3. Guru memberikan pemahaman bahwa pertemuan kali ini kita akan fokus untuk menciptakan karya
(diluar bioteknologi) untuk mengatasi kerusakan lingkungan. Karya dapat ditampilkan dalam bentuk
poster, infografis, video dan lainnya.
Kegiatan Pembelajaran (Durasi 70 Menit)
Berikut adalaha kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-1. Bapak/Ibu dapat memilih salah satu
moda pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah Bapak/Ibu. Pada kegiatan ini, Bapak/Ibu dapat
melakukan pendampingan secara intensif bagi peserta didik dengan kesulitan belajar.
PTM
1. Meminta peserta didik untuk duduk secara berkelompok (apabila memungkinkan, Bapak/Ibu guru
dapat memakai kelompok sebelumnya agar mudah melakukan diskusi)
2. Peserta didik mencermati kembali fishbone diagram yang telah di buat pada modul sebelumnya.
3. Peserta didik mencermati pernyataan masalah yang dibuat pada masing-masing fishbone.
4. Peserta didik mencermati kembali penyebab-penyebab dari permasalahan lingkungan.
5. Peserta didik mengerjakan LKPD 1

Penutup (Durasi 10 Menit)


Berikut adalah kegiatan penutup pada pertemuan ke-1, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda
pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
PTM
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti pembelajaran.
4. Guru menyampaikan bahwa hasil pekrjaan peserta didik akan di presentasikan pada pertemuan
berikutnya. Peserta didik dapat memilih media presentasi menggunakan ppt, kertas manila dan
lainnya sesuai kemampuan, bakat dan minat.
5. Peserta didik menyampaikan salam penutup
6. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-1
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-1
Rubrik Penilaian LKPD
No Kriteria Skor
1 Paparan Solusi Semua kriteria terpenuhi 4
1. Dipaparkan secara sistematis Tiga kriteria terpenuhi 3
2. Di dasari fakta Dua kriteria terpenuhi 2
3. Bisa menanggulangi Satu kriteria terpenuhi 1
kerusakan lingkungan
4. Bisa dilaksanakan
2 Rancangan awal solusi Semua kriteria terpenuhi 2
1. Rancangan awal memuat
seluruh kegiatan yang akan Satu kriteria terpenuhi 1
dilakukan
2. Melibatkan pihak luar
mislanya (warga sekolah,
warga rumah dan lainnya)
Total Skor 6
Nilai Workheet : Jumlah Skor X 100
6
Tabel Perkembangan Peserta Didik
No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan solusi untuk Memenuhi 1 Memenuhi 2 Memenuhi
permasalahan lingkungan. kriteria kriteria semua
2 Mampu menjabarkan kebutuhan untuk kriteria
membuat karya atau produk
3 Mampu menjabarkan racangan awal
produk atau karya

Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta didik
memiliki capaian diluar kriteria yang ditargetkan misalnya : peserta didik mampu memprediksi
kelemahan dan kelebihan solusi yang ditawarkan.
Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat


diberikan aktivitas tambahan dengan membantu guru untuk menjadi tutor sebaya.
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan
pendampingan Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.

Materi Ajar Pertemuan Ke-1

Permasalahan Linkungan Hidup Di Indonesia, Penyebab Dan Solusinya.


1. Pencemaran Sungai
https://sumatra.bisnis.com/read/20190116/533/879133/walhi-sumsel-catat-63-kasus-pencemaran-sungai
Selama 5 tahun belakangan ini, setidaknya 64 dari 470 daerah aliran sungai mengalami kondisi yang
kritis, hal ini disebbakan oleh beberapa hal seperti :
 Limbah industri yang terkandung berbagai macam zat kimia di dalamnya.
 Limbah domestik, seperti limbah rumah tangga yang secara sengaja dibuang ke sungai.
 Limbah pertanian
 Dan masih banyak lainnya
Untuk mengatasi permasalahan ini, tentu saja dibutuhkan kerja sama antara pihak pemerintah, masyarakat,
serta pelaku-pelaku industri. Pihak pemerintah wajib untuk memberlakukan aturan bentuk penyimpangan
sosial baik bagi industri atau masyarakat agar jangan sampai membuang limbah di sungai. Masyarakat pun
harus sadar mengenai pentingnya air sungai untuk kehidupan. Selain itu, pihak pemerintah juga perlu
mengatur pembuangan yang baik agar limbah-limbah industri tak mengalir ke sungai-sungai setempat.
2. Kerusakan hutan
Masalah lainnya yang cukup besar di Indonesia adalah mengenai kerusakan hutan. Mulai dari penebangan
liar, penggundulan hutan, hingga baru-baru ini terjadi yaitu pembakaran hutan menjadi penyebab dari kerusakan
hutan yang ada. Tentu saja jika hal ini dibiarkan terus menerus, akan menyebabkan berkurangnya kawasan
hutan di Indonesia yang berakibat pada ketidakstabilan ekosistem. Untuk mengatasi kerusakan hutan ini, ada
beberapa solusi yang bisa dilakukan.
 Solusi untuk jangka pendeknya tentu saja adalah penegakan hukum yang harus dilakukan. Hal ini
sangat penting untuk mencegah kegiatan ilegal logging, dan hal hal lainnya.
 Kegiatan pembangunan yang dilakukan perlu memperhatikan lingkungan setempat.
 Penanaman kembali hutan hutan yang telah rusak.
3. Abrasi
Kegiatan-kegiatan seperti pengambilan pasir pantai, karang, serta perusakan hutan-hutan bakau menjadi
penyebab abrasi yang nantinya berkaitan dengan kerusakan laut dan pantai. Tentu saja jika dibiarkan terus
menerus, maka kelestarian laut dan pantai di Indonesia semakin berkurang. Apalagi wilayah Indonesia
sebagaian besar merupakan lautan. Nah untuk mengatasi hal ini, berikut beberapa solusi yang perlu diterapkan:
 Pemerintah menerapkan reklamasi pantai untuk menanam kembali hutan bakau si sekitar area
pantai.
 Menerapkan aturan yang ketat mengenai pengambilan batu-batu karang.
 Larangan tentang penggunaan bahan peledak untuk mencari ikan.
4. Menurunnya Keanekaragaman Hayati
Dampak lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab menurunnya keaneka ragaman
hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya itu saja, banyak sekali alat komunikasi zaman sekarang
menjadi informasi pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan sebagai barang jual beli membuat
hewan dan tumbuhan Indonesia menjadi berkurang bahkan punah. Solusinya adalah:

 Program untuk penangkaran satwa liar.


 Konservasi in-situ dan konservasi ex-situ.
 Memperluas habitat untuk satwa-satwa liar.
 Peningkatan SDM
 Penyuluhan mengenai penangkaran satwa Indonesia secara intensif.
5. Pencemaran Tanah
Tak hanya air dan udara saja yang dapat tercemar, namun tanah juga bisa tercemar dengan bahan-bahan
yang dapat merusak kualitas tanah. Permasalahan lingkungan hidup Biasanya hal ini terjadi akibat
pengambilan tambang yang berlebihan, pembuangan sampah-sampah yang sulit diuraikan, dan masih banyak
lainnya. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan usaha pelestarian tanah dan hutan melalui tata guna lahan,
peraturan mengenai TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia), reboisasi, serta pengolahan sampah agar dapat
terurai dengan baik.
6. Penumpukan Sampah
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk, membuat tingkat konsumsi meningkat dan akhirnya
membuat jumlah sampah semakin banyak permasalahan hukum di Indonesia meningkat. Hal ini lah
yang menjadi permasalahan di Indonesia, karena belum adanya solusi untuk menganggulanginya. Hal ini
tentunya membuat lingkungan menjadi kotor dan tentu saja merugikan lingkungan. Nah berikut ini solusi yang
bisa dilakukan:
 Membuat tempat pembuangan sampah terpadu, yang lokasinya agak jauh dari pemukiman warga.
 Penerapan 4R yaitu Replace, reduce, reuse, serta recycle.
 Membuat tempat sampah terpisah antara organik dan anorganik
7. Rusaknya Ekosistem Laut
Pengambilan ikan yang masih menggunakan bahan kimia dan bahan peledak masih menjadi tradisi bagi
beberapa nelayan di Indonesia. Tentu saja ini merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang. Seperti yang
adan ketahui sendiri, terumbu karang menjadi potensi alam di Indonesia. Untuk mengatasi ini, pentingnya
peran pemerintah untuk mengetatkan peraturan mengenai larangan pemakaian peledak dan bahan kimia.
Pertemuan Ke-2
Pembukaan (Durasi 10 Menit)
Berikut adalah kegiatan pembukaan pada pertemuan ke-2, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu
moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
1. Menyapa dan Mempersiapkan Peserta Didik
PTM
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa
peserta didik dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa

Kegiatan Pembelajaran (Durasi 70 Menit)


Berikut adalaha kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-2. Bapak/Ibu dapat memilih salah satu
moda pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah Bapak/Ibu.
PTM
1. Peserta didik duduk berdasarkan kelompokknya.
2. Peserta didik mempresentasikan LKPD 1 di depan kelas.
3. Guru dan peserta didik sama-sama memberikan masukan terhadap solusi yang dipaparkan untuk
menanggulangi permasalahan lingkungan. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru adalah :
a) Solusi dapat diterapkan
b) Solusi yang diberikan dapat menanggulangi permasalahan lingkungan.
4. Peserta didik mencatat semua masukan baik dari guru maupun rekan sejawatnya.

Penutup (Durasi 10 Menit)


Berikut adalah kegiatan penutup pada pertemuan ke-2, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda
pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
PTM
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti pembelajaran.
4. Peserta didik menyampaikan salam penutup
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-2
Rubrik Penilaian Presentasi LKPD
Skor
No Kriteria Bobot
4 3 2 1
1 Kemampuan Presentasi:
1.Menjelaskan dengan benar dan
mudah dipahami 4 komp 3 komp 2 komp 1 komp 3
2.Menggunakan intonasi yang baik
3.Menggunakan bahasa tubuh
4.Ada kerjasama antar kelompok
2 Penggunaan Bahasa
1.Sesuai dengan kaidah
2.Penggunaan istilah biologi benar 4 komp 3 komp 2 komp 1 komp 2
3.Pelafalan atau pengucapan istilah
benar
4.Mudah dipahami
Nilai Presentasi : Jumlah Skor x Bobot X 100
20
Catatan : Komp = Komponen

Tabel Perkembangan Peserta Didik


No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai
Sudah
1 Mampu menjelaskan materi presentasi Memenuhi 1 Memenuhi 2
Memenuhi
dengan baik dan benar kriteria kriteria
semua
2 Mampu menggunakan intonasi yang baik kriteria
pada saat presentasi.
3 Aktif ada saat kegiatan presentasi
Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta
memiliki capaian diluar kriteria yang telah ditetapkan seperti menampilkan presentasi menggunakan
media yang menarik, unik dan orisinil.
Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas
tambahan dengan membimbing kelompok lainnya untuk mengembangkan media presentasi.
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan
Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.
Pertemuan Ke-3
Persiapan Mengajar
1. Absensi dan link meeting menggunakan Google Meet atau Zoom
2. Pastikan kondisi laptop atau gawai serta koneksi dalam kondisi baik
3. Siapkan rubrik penilaian formatif.
4. Pastikan Bapak/Ibu telah menyepakati Learning Management System (LMS) yang akan digunakan.
Misalnya Google Classroom, Edomodo dan yang lainnya.
5. Apabila di sekolah Bapak/Ibu tidak memungkinan menggunakan LMS dan Whatssap Group untuk
moda PJJ maka Bapak/Ibu dapat melakukan kunjungan rumah untuk memberikan materi serta
LKPD.

Pembukaan (Durasi 10 Menit)


Berikut adalah kegiatan pembukaan pada pertemuan ke-3.
PTM
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa
peserta didik dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.

Kegiatan Pembelajaran (Durasi 70 Menit)


Berikut adalaha kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-3. Pada saat monitoring, Bapak/Ibu
dapat memberikan pendampingan yang intensif bagi peserta didik dengan kesulitan belajar.
PTM
1. Peserta didik bersama anggota kelompokknya membuat karya yang dapat
menanggulangi kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitar mereka.
2. Guru memberikan bimbingan dan arahan terkait karya yang dibuat oleh peserta didik.
3. Peserta didik mencatat masukan dari guru.
4. Peserta didik melakukan perbaikan terhadap karya yang telah dibuat.
5. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan setting pameran karya untuk
pertemuan berikutnya.
Penutup (Durasi 10 Menit)
Berikut adalah kegiatan penutup pada pertemuan ke-3, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda
pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
PTM
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti pembelajaran.
4. Peserta didik menyampaikan salam penutup
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.

Catatan : Pada pertemuan ke-3, guru tidak melakukan penilaian formatif namun guru melakukan
monitoring terhadap hasil karya perserta didik sesuai dengan desain awal karya yang telah diajukan
pada pertemuan sebelumnya.
Materi Pertemuan Ke-3
A. Definisi, Jenis Dan Contoh Infografis
Infografis berasal dari kata Infographics (in English) yang merupakan singkatan dari Information dan
Graphics. Proses pembuatan infografis disebut data-visualization (visualisasi data), information design
(desain informasi), atau information architecture (arsitektur informasi). Ada beberapa macam jenis infografis
yang bisa digunakan sesuai dengan maksud & tujuan yang berbeda-beda. Jenis infografis tersebut antara
lain :
1) Infografis Statis
Infografis Statis ialah Infografis yang disajikan dalam bentuk visual statis, tanpa konsep audio maupun
konsep animasi yang bisa bergerak. Jenis yang satu ini bisa dibilang merupakan jenis yang sangat
sederhana dan paling sering digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
2) Infografis Animasi
Dikenal juga dengan sebutan animated infographics, infografis jenis ini bisa digunakan pada media audio
visual seperti televisi atau situs penyedia video seperti Youtube. Infografis animasi bisa disajikan dalam
bentuk 2 dimensi (2D) maupun bentuk 3 dimensi (3D) yang akan tampak lebih kompleks jika dibanding
jenis infografis lainnya..
3) Infografis Interaktif
Infografis interaktif adalah jenis yang paling kompleks jika dibandingkan dengan ‘Statis’ dan ‘Animasi’.
Pada jenis informasi interaktif, target yang menjadi sasaran penyajian informasi bisa melakukan interaksi
terhadap infografis yang disajikan oleh penyaji informasi. Untuk mewujudkan infografis interaktif yang
baik, dibutuhkan kerjasama dengan beberapa pengembang atau developer atau programmer supaya
animasi maupun pemrograman interaksi bisa dijalankan dengan baik dan lancar. Salah satu contoh
infografis yang bisa dibuat secara interaktif adalah informasi mengenai jenis-jenis buah-buahan & sayuran
yang ada di Indonesia. Jenis yang satu ini memungkinkan kita untuk mengklik setiap kategori buah-
buahan & sayuran yang disediakan akan memunculkan data informasi mengenai tulisan lengkap dengan
gambar animasi yang bergerak.

B. Definisi Dan Contoh Poster


Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas
berukuran besar atau kecil. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya
dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna
kontras dan kuat.
Pertemuan Ke-4
Persiapan Mengajar
1. Absensi
2. Link ruangan pameran virtual
3. Apabila pameran dilakukan menggunakan media sosial pastikan pengaturan account media sosial
peserta didik diperuntukkan untuk publik.
4. Ruang pameran dan perlengkapan protocol Kesehatan.
5. Kartu undangan (undangan diberikan kepada tenaga pendidik, pendidik serta perwakilan kelas)
6. Piagam penghargaan
7. Link google form untuk voting karya terbaik dan karya favorit.

Pembukaan (Durasi 10 Menit)


Berikut adalah kegiatan pembukaan pada pertemuan ke-4
PTM
1. Peserta didik membuka pameran dengan memberikan kata sambutan kepada pengunjung
pameran.
2. Guru memberikan sambutan.
3. Guru mengingatkan agar pengunjung tetap mematuhi protokol Kesehatan.

Kegiatan Pembelajaran (Durasi 70 Menit)


Berikut adalaha kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-4.
PTM
1. Peserta didik menemani para undangan untuk melihat hasil karya yang dipamerkan.
2. Peserta didik membagikan link google form atau memberikan kertas voting untuk voting
karya terbaik dan karya tervavorit.
3. Peserta didik mencata masukan dari pengunjung mengenai karya yang mereka buat.

Penutup (Durasi 10 Menit)


Berikut adalah kegiatan penutup pada pertemuan ke-4.
PTM
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
2. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama melaksanakan pameran.
3. Peserta didik menyampaikan salam penutup
Pertemuan Ke-5
Persiapan Mengajar
1. Absensi
2. Link meeting menggunakan Google Meet atau Zoom
3. Pastikan kondisi laptop atau gawai dalam kondisi baik
4. Pastikan koneksi ditempat Bapak atau Ibu baik.
5. Pastikan Bapak/Ibu telah menyepakati Learning Management System (LMS) yang akan digunakan
6. Siapkan rubrik penilaian formatif.

Pembukaan (Durasi 10 Menit)


Berikut adalah kegiatan pembukaan pada pertemuan ke-5, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu
moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
PTM
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa
peserta didik dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.

Kegiatan Pembelajaran (Durasi 70 Menit)


Berikut adalah kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-5.
PTM
1. Peserta didik mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.
2. Peserta didik menyampaikan masukan-masukan yang didapatkan pada saat pameran.
3. Peserta didik menyampaikan perubahan yang telah dilakukan berdasarkan masukan.
4. Guru melakukan refleksi dan evaluasi terhadap produk yang telah dibuat oleh peserta didik.

Penutup (Durasi 10 Menit)


Berikut adalah kegiatan penutup pada pertemuan ke-1.
PTM
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik menyampaikan salam penutup
3. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-5
Rubrik Penialian Pameran Dan Produk
No Kriteria Skor
1 Sistematika Pelaporan Semua kriteria terpenuhi 3
1. Sistematis
2. Lengkap Dua kriteria terpenuhi 2
3. Tepat Waktu
Satu kriteria terpenuhi 1

2 Menanggapi pendapat pada saat pameran Semua kriteria terpenuhi 3


1. Sesuai dengan Fakta
2. Sesuai dengan Temuan Data Dua kriteria terpenuhi 2
3. Sesuai dengan Konsep Biologi
Satu kriteria terpenuhi 1

3 Kualitas produk Semua kriteria terpenuhi 4


1. Kesesuaian dengan tagihan
2. Tampilan produk Tiga kriterua terpenuhi 3
3. Produk dapat menanggulangi kerusakan lingkungan.
4. Produk dapat direalisasikan Dua kriteria terpenuhi 2

Satu kriteria terpenuhi 1

4 Penguasaan konsep pada saat menjelaskan produk Semua kriteria terpenuhi 3


1. Kemampuan penalaran dalam pengembangan produk
2. Kemampuan mengaitkan konsep dengan produk Dua kriteria terpenuhi 2
3. Kemampuan membangun kerangka berpikir
Satu kriteria terpenuhi 1

Nilai Presentasi : Jumlah Skor x Bobot X 100


16
Tabel Perkembangan Peserta Didik
No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mengkomunikasikan produk dengan baik Memenuhi 1 Memenuhi 2 Memenuhi
kriteria kriteria semua kriteria
2 Produk yang dibuat dapat menanggulangi
permasalahan lingkungan.
3 Produk yang dibuat dapat direalisasikan

Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta didik
memiliki capaian melebihi kriteria seperti dapat menyampaikan solusi permasalahan lingkungan diluar
tagihan
 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas
tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi (materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan
kembali oleh guru maupun tutor sebaya.

. Materi Dan Aktivitas Ajar Pertemuan Ke-5


(Materi dan aktivitas Untuk Peserta Didik Dengan Pencapapaian Tinggi)
Limbah Pemukinam
(Artikel Dapat Diakses Pada Laman : https://dlh.grobogan.go.id/info-lh/berita/35-penyebab- dan-dampak-
pencemaran-air-oleh-limbah-pemukiman )
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian
menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta
deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa
sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca,
kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non
biodegrable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari
air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.

Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak
diantaranya:

 Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh
bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
 Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat
proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
 Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di
dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
 Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau
yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
 Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau
atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya
proses fotosintesis.
 Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan
ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
 Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga
disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah
pertambangan.

Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk berlaku bijak dengan
limbah rumah tangga yang dihasilkannya.
Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, melakukan 3R(Reuse Reduce dan
Recycle), serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan air semisal sungai dan
danau perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh
limbah rumah tangga (pemukiman).
Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil sebagai awalan; memulai dari diri sendiri,

Macam-Macam Saringan Air


Macam-macam Penyaringan Air Air merupakan sumber bagi kehidupan.Sering kita mendengar bumi disebut
sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi.Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan
mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau.Ironis
memang, tapi itulah kenyataannya.Yang pasti kita harus selalu optimis.Sekalipun air sumur atau sumber air
lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita
masih dapat berupaya merubahnya menjadi air bersih yang layak pakai dimana salah satu caranya adalah
membuat saringan air. Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin
yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa
penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam
air.Gunakandestilasi untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Berikut beberapa aternatif cara
sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air :
1. Saringan Kain Katun Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringan yang paling sederhana/mudah.Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang
bersih.Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air
keruh.Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
2. Saringan Kapas Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya.Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat
membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.Hasil saringan juga
tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
3. Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan
diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana
yang mempengaruhi rasa dan bau dari 85 air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel
mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan
membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL) Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan
menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan
kerikil.
5. Saringan Pasir Cepat (SPC) Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan
pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah.Tetapi arah penyaringan air terbalik bila
dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati
lapisan pasir
6. Gravity-Fed Filtering System Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir
Cepat (SPC) dan Saringan Pasir Lambat (SPL).Air bersih dihasilkan melalui dua tahap.Pertama-tama air
disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat (SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian
hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut
diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air
hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa/multi Saringan Pasir
Lambat.
7. Saringan Arang Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu
buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada
air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.Untuk hasil yang lebih
baik dapat digunakan arang aktif.
8. Saringan air sederhana/tradisional Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari
saringan pasir arang dan saringan pasir lambat.Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir,
kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk/ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
9. Saringan Keramik Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan
melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi
sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku
akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk
mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau
kotor.
10. Saringan Cadas/Jempeng/Lumpang Batu Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan
keramik.Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas.Saringan ini umum digunakan oleh
masyarakat desa Kerobokan, Bali.Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari
sumur gali ataupun dari saluran irigsi sawah.Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil
saringan dari jempeng relative rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
11. Saringan Tanah Liat. Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus
pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.Lihat saringan
keramik.
(Sugiharto, 2007)

Setelah kalian mencermati dua bacaan di atas, rancanglah sebuah solusi untuk mengatasi pencemaran air akibat
limbah pemukiman.
A. Solusi dapat dilakukan :

B. Mengapa solusi tersebut dapat mengatasi permasalahan lingkungan?

C. Jabarkan secara detail rancangan solusi yang akan kalian buat.


Lembar Refleksi Kegiatan Pembelajaran Modul Ajar

Halo anak-anak, setelah kalian mengikuti pembelajaran dari pertemuan pertama sampai dengan ketiga
silahkan isi tabel refleksi pada tabel di bawah ini!
Tabel Refleksi Diri Peserta Didik Modul

No Pertanyaan Ya Tidak
.
1 Saya mampu membuat perencanaan solusi yang tepat untuk
mengatasi permasalahan lingkungan.
2 Saya mampu menciptakan solusi untuk mengatasi
permasalahan lingkungan
3 Saya mampu mengkomunikasikan solusi untuk mengatasi
permasalahan lingkungan

Tabel Refleksi Diri Guru Modul


No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai waktu yang telah
ditentukan
2 Metode atau model yang digunakan pada proses pembelajaran
modul 1 sesuai dengan topik
3 Tujuan pembelajaran tercapai
4 Terdapat tantangan dalam melaksanakan proses pembelajaran
(jika ada silahkan dijabarkan)
a………………………………………………………………
………………………………..
b………………………………………………………………
………………………………..
c………………………………………………………………
………………………………...
5 Peserta didik merasa senang dan nyaman dalam mengikuti
pembelajaran (uraikan alasannya baik jawabannya Ya atau
Tidak)
a………………………………………………………………
……………………………
b………………………………………………………………
……………………………

Tindak Lanjut Refleksi


Bapak/Ibu dapat menggunakan hasil refleksi dari guru maupun peserta didik untuk memperbaiki
proses pembelajaran berikutnya.
Glosarium
Artstep : Ruang pameran secara virtual
Fishbone : Sering disebut sebagai diagram tulang ikan yaitu salah satu metode
untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi.
Google Meet : Layanan komunikasi video yang dikembangkan oleh Google.
Aplikasi ini merupakan salah satu dari dua Aplikasi yang nantinya
akan mengganti Google Hangouts, yang lainnya adalah Google
Chat.
Konservasi in situ : pelestarian alam yang dilakukan di habitat aslinya
Konservasi eksitu : pelestarian alam yang dilakukan di luar habitat

LKPD : Lembar kerja peserta didik adalah sarana untuk membantu dan
mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga terbentuk
interaksi efektif antara peserta didik dengan pendidik, dapat
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik.
Learning : aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program
Management System pembelajaran elektronik, dan isi pelatihan.
PTM : Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
PJJ Sinkron : pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa secara langsung (tatap
maya) melalui jaringan internet dengan
menggunakan paltform misalnya zoom atau Google
Classroom (google meet)
PJJ Asinkron : kegiatan pembelajarannya tidak dilakukan secara langsung antara
guru dan peserta didik, misalnya berupa pemberian materi oleh guru
menggunakan aplikasi kemudian peserta didik membaca materi dan
memahami materi secara mandiri.
TPTI : Tebang pilih tanam Indonesia
Virtual : teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu
lingkungan yang disimulasikan oleh komputer
Zoom : aplikasi komunikasi menggunakan video dana dapat digunakan
dalam berbagai perangkat baik seluler

Buku Referensi Guru Dan Peserta Didik


Bapak/Ibu beserta peserta didik dapat menggunakan buku referensi di bawah ini dalam kegiatan
pembelajaran. Namun, apabila Bapak/Ibu memiliki buku referensi lain silahkan dipergunakan.
1. Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wesserman, P. V.
2. Irnaningtyas, 2013. Biologi SMA Klas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
3. Ririn Safitri. 2013. Biologi untuk SMA Kelas X . Jakarta: Mediatama.
4. Safitri, Ririn & Bowo Sugiharto. 2013. Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMA/MA X. Surakarta: Mediatama.

Daftar Pustaka
Anonim. 2019. Artikel Online. Permasalahan Lingkungan Di Indonesia. Diakses pada laman web:
(https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/dokumen/15%20Permasalahan%20Lingkungan%20Hidup
%20Indonesia%20dan%20Penyebabnya.pdf) Diakses pada tanggal 15 Juni 2021.
Anomin.2019. Artikel Online. Infografus. Diakses pada laman web : (https://dosenpintar.com/pengertian-
infografis/) Pada tanggal 15 Juni 2021
Anonim. 2012. Artikel Online. Limbah Pemukiman. Diakses pada laman web https://dlh.grobogan.go.id/info-
lh/berita/35-penyebab-. Pada tanggal 15 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai