Tujuan Pembelajaran 1
Pembelajaran Peserta didik mampu menelaah arti penting norma dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan baik.
Peserta didik mampu menguraikan macam-macam norma dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan baik dan benar.
Pembelajaran ke 2
Peserta didik mampu menampilkan perilaku sesuai dengan norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara dengan baik.
Peserta didik mampu mengimplementasikan perilaku yang sesuai dengan norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
baik dan benar.
Deskripsi Melalui model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat menerapkan
umum kegiatan perilaku yang sesuai dengan norma dalam masyarakat.
Model Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran 1
Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru melakukan pembukaan dengan menyampaikan salam, berdoa untuk
memulai pembelajaran, dan megecek presensi siswa.
2. Guru memberikan motivasi dengan memimpin bernyanyi Indonesia Raya.
3. Guru melakukan pengkondisian peserta didik.
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
PERTEMUAN KEDUA
A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru melakukan pembukaan dengan menyampaikan salam, berdoa untuk
memulai pembelajaran, dan megecek presensi siswa.
2. Guru memberikan motivasi dengan memimpin bernyanyi Indonesia Raya.
3. Guru melakukan pengkondisian peserta didik.
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Penilaian a. Penilaian Pengetetahuan : Pilihan ganda berbasis Hots melalui Google form
(Penilaian sumatif)
- Penilaian formatif : penilaian diri, lembar penilaian praktik, LKPD
- Instrumen (Terlampir)
b. Penilaian Ketrampilan :
Teknik Penilaian : Diskusi dan Presentasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Instrumen (Terlampir)
1. : umat Islam
2. : umat Kristen
3. : umat Hindu
4. : umat Budha
5. : umat Konghucu
b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan
suara hati nurani manusia. Kehadiran norma ini bersamaan dengan kelahiran atau
keberadaan manusia itu sendiri, tanpa melihat jenis kelamin dan suku bangsanya.
Suara hati nurani yang dimiliki manusia selalu mengatakan kebenaran dan tidak akan
dapat dibohongi oleh siapa pun
Contoh Norma Kesusilaan
1. Jujur pada orang lain
2. Berbuat baik pada sesama
3. Jangan keluyuran malam
4. Berlaku adil pada semua orang
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusiadalam kehidupan
sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau
budaya yang berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan
kelompoknya. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kecenderungan berinteraksi
atau bergaul dengan manusia lain dalam masyarakat. Hubungan antarmanusia dalam
masyarakat ini membentuk aturan-aturan yang disepakati tentang mana yang pantas
dan mana yang tidak pantas. Ada perbuatan yang sopan atau tidak sopan
Contoh Norma Kesopanan
1. Memberikan salam/ menyapa pada orang lain
2. Membuang sampah pada tempatnya
3. Bertutur kata baik dan tidak kasar
4. Menghargai orang yang lebih tua
d. Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat dan dibuat oleh badan-badan resmi negara serta bersifat memaksa
sehingga perintah dan larangan dalam norma hukum harus ditaati oleh masyarakat.
Oleh karena itu, dalam kehidupan seharihari aparat penegak hukum, seperti polisi,
jaksa, dan hakim dapat memaksa seseorang untuk menaati hukum dan memberikan
sanksi bagi pelanggar hukum.
Norma hukum memiliki 2 sifat
1. Bersifat perintah, yaitu memerintahkan orang berbuat sesuatu dan jika tidak berbuat maka
ia akan melanggar norma hukum tersebut
2. Bersifat larangan, yaitu melarang orang berbuat sesuatu dan jika orang tersebut
melakukan perbuatan yang dilarang maka ia melanggar norma hukum tersebut
Negara Indonesia merupakan negara yang melaksanakan norma hukum
Fungsi norma hukum :
1. Fungsi hukum memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam
masyarakat.
2. Fungsi hukum sebagai alat rekayasa masyarakat.
3. Fungsi hukum sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya sarana pembangunan.
4. Fungsi hukum sebagai senjata dalam konflik sosial (Donald Albert Rumokoy dan Frans
Maramis, 2014: 36:38)
Ciri-Ciri Norma
Kita bisa mengenali norma yang berlaku di masyarakat dengan memperhatikan
karakteristiknya. Dibawah ini merupakan ciri-ciri norma:
1. Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali norma hukum
2. Norma memiliki sifat mengikat dan juga terdapat sanksi di dalamnya
3. Norma merupakan kesepakan bersama anggota masyarakat
4. Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku
5. Anggota masyarakat yang melanggar norma dkenakan sanksi
6. Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat
Manfaat mentaati norma bagi diri sendiri.
a.Membuat hidup menjadi tenang.
b. Membuat pergaulan menjadi rukun, tertib dan damai.
c. Mengendalikan tingkah laku agar sesuai dengan norma.
Pertemuan ke 2
Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat
harus dibiasakan sejak dini, seperti :
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, L. S., Aa Nurdiaman, Salikun, Rahmat & Dadang S. 2017. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII . Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Surya Saputra, Lukman dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs
Kelas VII Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Petunjuk Pengerjaan:
1. Bacalah dengan saksama kasus yang sudah diberikan oleh guru!
2. Carilah dari berbagai literatur untuk membantu pemecahan masalah!
3. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam mengerjakantugas!
4. Tuangkan hasil diskusi melalui lembar lkpd yang telah dibagikan!
5. Presentasikan hasil diskusi Anda di depan kelas!
Langkah-Langkah Pengerjaan:
Bacalah contoh kasus dibawah ini dengan seksama!
JAKARTA - Tidak adanya tilang manual membuat masyarakat melihat banyak pengendara motor
melanggar bila melewati kawasan lampu merah. Sebab, tidak adanya polisi yang biasa menilang
membuat warga seakan-akan cuek dengan rambu lalu lintas. "Kalau saya lihat nih masyarakat
kalau nggak ada tilang manual jadi nggak ada yang ngatur, padahal lihat polisi di lampu merah
kan pada takut. Jadi, sekarang polisi nggak ada malah banyak pelanggaran," ujar Ahmad Yunda
(39), warga Cikini, Jakarta Pusat saat ditemui di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Selasa (8/11/2022). Baca juga: Kapolri Larang Polantas Gelar Tilang Manual untuk Hindari Pungli
Saat ini, sesuai instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bahwa anggotanya tidak lagi
menerapkan tiang manual. Polisi harus mengubah paradigma dengan memberlakukan tilang
elektronik melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Terhadap penerapan ETLE, Yunda
khawatir terekam kamera ETLE meski tidak melanggar. "Saya takut ETLE salah ngebaca. Soalnya
kan ini sistem, yang bacanya jadi sistem ini kan bisa pro kontra masyarakat juga," kata pria yang
bekerja sebagai driver ojek online (ojol) ini. Karyawan swasta, Suhardi (42) membenarkan
banyak pelanggaran lalu lintas setelah penghapusan tilang manual seperti yang terjadi di
kawasan lampu merah Sarinah menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pengendara dengan
seenaknya memutar arah di traffic light Sarinah dari arah Bundaran Patung Kuda menuju
Sudirman, padahal mestinya lurus terus. "Mereka cuek karena nggak ada polisi. ETLE juga nggak
ngaruh, buktinya mereka tetap melanggar," ucapnya. Selain pelanggaran di lampu merah,
Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat pelanggar lalu lintas yang terekam kamera ETLE
meningkat sejak ditiadakannya tilang manual. Pelanggaran yang paling banyak yakni tidak
memakai sabuk pengaman saat berkendara. Baca juga: Ganti Tilang Manual, Polda Metro
Luncurkan 10 Unit Kendaraan ETLE Mobile "Untuk pelanggaran melalui ETLE sedikit terjadi
peningkatan," kata Kasubdit Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya
AKBP Jhoni Eka Putra, Jumat (4/11/2022). Ada juga pelanggaran karena bermain ponsel ketika
berkendara. Namun, dia tidak menjawab apakah banyak pelanggaran yang tidak terekam ETLE
selama tilang manual ditiadakan. "Kebanyakan pelanggar sabuk pengaman, traffic light, ganjil-
genap, menggunakan HP (handphone)," ujarnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 08 November 2022 - 21:35
WIB oleh Bachtiar Rojab dengan judul "Tak Ada Tilang Manual, Warga Prihatin Banyak
Pelanggaran di Lampu Merah".
Penyebab Kasus
Upaya Penyelesaian
kasus
8
PERTEMUSAN KE 2
(LKPD)
Kelompok .... Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Nama Anggota Kelompok : Kelas/Fase : VII
1. ......................................................................... Hari/Tanggal :
2. .........................................................................
3. .........................................................................
4. .........................................................................
Petunjuk Pengerjaan:
1. Peserta didik mengamati gambar tentang perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan
norma.
2. Berikan analisis Norma apa Yang Dilanggar, Apa sanksi yang di berikan?
3. Penyebab Kasus Pelanggaran Norma tersebut?
4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk Mengatasinya?
5. Peserta didik menyajikan hasil pengamatan dan diskusi dalam bentuk laporan dan
dipresentasikan
Langkah-Langkah Pengerjaan:
1. Amati bentuk-bentuk perilaku berikut ini yang sesuai dan tidak sesuai dengan
norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat!
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
2. Berdasarkan pengamatan kalian, tuliskan hasil analisisnya!
Kelas :……………………………
Hari/Tanggal :……………………………
Pertemuan Ke :……………………………
Hari/Tanggal :……………………………
Pertemuan Ke :……………………………
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
dst
2. Di akhir tahun ajaran Andi sebagai ketua OSIS SMP Bhinneka Nusantara mengadakan rapat
guna membahas rencana kegiatan lomba antar kelas. Di tengah kegiatan rapat terdengar
suara adzan dan Andi memberikan jeda waktu pada anggotanya yang beragama Islam untuk
menjalankan kewajiban ibadahnya. Dari peristiwa tersebut norma apakah yang telah
diimplementasikan oleh anggota OSIS SMP Bhinneka Nusantara …. B
A. norma kesusilaan
B. norma agama
C. norma hukum
D. norma kesopanan
3. Berikut ini merupakan norma yang bersumber dari kebiasaan dalam masyarakat yang telah
disepakati bersama adalah ….D
A. norma kesusilaan
B. norma agama
C. norma hukum
D. norma kesopanan
4.
5.
6. Pak rudi mentaati peraturan dalam masyarakat. Suatu saat pak rudi mendapat tugas ronda
dikampung. Ia bersama kelompoknnya berkeliling dikampung untuk menjaga keamanan.
Dari peristiwa tersebut adanya fungsi norma sebagai…. Jawaban B
a. Pengatur sikap manusia
b. Pengontrol tindakan manusia
c. Pelindung terhadap perilaku menyimpang
d. Petunjuk arah dan tindakan manusia
7. Perbedaan utama antara norma hukum, norma agama, norma kesusilaan dan norma
kesopanan terletak pada ….
A. Sumber sanksi
B. Rumusan aturan
C. Efektifitas sanksi
D. Objek yang diambil
Jawaban =
8. Dalam hidup bermasyarakat setiap elemen masyarakat harus berupaya menciptakan suasana
aman dan damai upaya
menciptakan suasana tersebut dapat di lakukan dengan ....
A. Tekun dalam belajar dan bekerja
B. Aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
C. Mengadakan berbagai kegiatan hiburan dalam masyarakat
D. Gigih memperjuangkan kepentingan pribadi dan kelompok