Anda di halaman 1dari 34

Modul Ajar

Nama SURADI, S.Pd. Jenjang/Kelas SMP/VII

Asal sekolah SMP Negeri 2 Toroh Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

Alokasi waktu 4JP X 40 menit (2XPertemuan) Jumlah Peserta 32


Didik
Profil pelajar 1. Beriman, bertakwa Moda Pembelajaran Tatap muka
Pancasila yang kepada Tuhan Yang
berkaitan Maha Esa dan berahlak
mulia.
2. Bergotong Royong
3. Bernalar kritis.

Fase D Elemen/Subelemen UUD NRI 1945/Norma, Hak


Mata Pelajaran dan Kewajiban Warga
Negara

Tujuan Pembelajaran 1
Pembelajaran  Peserta didik mampu menelaah arti penting norma dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan baik.
 Peserta didik mampu menguraikan macam-macam norma dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan baik dan benar.
Pembelajaran ke 2
 Peserta didik mampu menampilkan perilaku sesuai dengan norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara dengan baik.
 Peserta didik mampu mengimplementasikan perilaku yang sesuai dengan norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
baik dan benar.

Kata kunci Norma dalam kehidupan bermasyarakat.

Deskripsi Melalui model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat menerapkan
umum kegiatan perilaku yang sesuai dengan norma dalam masyarakat.
Model Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran 1
Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru melakukan pembukaan dengan menyampaikan salam, berdoa untuk
memulai pembelajaran, dan megecek presensi siswa.
2. Guru memberikan motivasi dengan memimpin bernyanyi Indonesia Raya.
3. Guru melakukan pengkondisian peserta didik.
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti (60 Menit)

1. Orientasi terhadap masalah


Peserta didik diperlihatkan tayangan tentang pelanggaran salah satu norma
dengan link https://youtu.be/7X4nQtxGpnM
 Peserta Didik mengamati fenomena pelanggaran terhadap norma tersebut
dari video yang disajikan guru.
2. Pengorganisasian belajar
 Berdasarkan hasil pengamatan video, peserta didik diminta untuk
mendiskusikan hal-hal berkaitan Norma dalam kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara.
Dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa Tanggapan kamu setelah melihat video tersebut?
b. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut?
c. Mengapa walaupun sudah ada aturan tetapi masih ada yang melanggar?
d. Bagaiman upaya yang dilakukan untuk mengatasi supaya masalah tersebut
tidak terulang?
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing
kelompok beranggotakan 5 anak secara heterogen.
 Guru selanjutnya memberikan handout dan LKPD materi kepada siswa.
 Peserta didik secara respoponsif dan proaktif mendiskusikan
mengklarisikasidan menginterpretasikan informasi, serta mencari tahu
penyebab dan konsekuensi dari informasi pentingnya norma dan aturan
sesuai LKPD yang diberikan guru, tambahan iformasi siswa diperbolehkan
menggunakan gadget/HP (critical thinking, Collaboration)

3. Penyelidikan individual maupun kelompok


 Peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber literatur tentang
macam-macam Norma dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan
Bernegara(Mengumpulkan informasi).
 Peserta didik mencari informasi tentang contoh penerapan norma dan sanksi
bagi yang melanggar.
 Peserta didik dibimbing guru untuk melakukan penyelidikan kelompok sesuai
LKPD yang telah diberikan kemudian menuangkan hasil diskusinya dalam
lembar kerja yang sudah diberikan sesuai dengan kemampuan masing -
masing.
4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah
 Setiap kelompok mengembangkan hasil diskusi menjadi hasil karya dalam
lembar kerja yang sudah diberikan (creativity, mengkomunikasikan)
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.

5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah


 Peserta didik dengan dibimbing oleh guru menganalisa dan mengevaluasi
setiap penampilan kelompok dalam rangka penyelesaian masalah dan guru
tidak lupa guru memberikan apresiasi kepada setiap penampilan kelompok
guna memotivasi peserta didik.
 Guru melakukan penilaian dengan instrumen lembar penyajian dan laporan
hasil telaah peserta didik.
 Peserta didik mengerjakan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta
didik.

C. Kegiatan Penutup (10 Menit)

 Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi terkait dengan Norma


dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.
 Peserta didik diminta untuk merefleksi dengan dibimbing oleh guru serta
menganalisis kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
 Peserta didik bersama guru menyampaikan yel-yel , Berdoa, dan salam
penutup

PERTEMUAN KEDUA
A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru melakukan pembukaan dengan menyampaikan salam, berdoa untuk
memulai pembelajaran, dan megecek presensi siswa.
2. Guru memberikan motivasi dengan memimpin bernyanyi Indonesia Raya.
3. Guru melakukan pengkondisian peserta didik.
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti (60 Menit)


1. Orientasi terhadap masalah
 Guru memberikan penjelasan singkat mengenai sanksi terhadap pelanggaran
norma melalui tayangan powerpoint yang didalamnya terdapat ,foto
ilustrasi, tayangan video dengan link yang disesuaikan dengan minat dan
gaya belajar belajar peserta didik.
 Guru melakukan orientasi peserta didik pada masalah selanjutnya
memberikan handout dan LKPD materi saknsi terhadap pelanggaran norma
untuk peserta didik menanamkan pemahaman konsep dan masalah.
2. Pengorganisasian belajar
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing
kelompok beranggotakan 5 anak secara heterogen
 Peserta didik secara respoponsif dan proaktif mendiskusikan
mengklarisikasidan menginterpretasikan informasi, serta mencari tahu
penyebab dan konsekuensi dari informasi perilaku sesuai dengan norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan
Bernegara.sesuai LKPD yang diberikan guru, tambahan iformasi siswa
diperbolehkan menggunakan gadget/HP (critical thinking, Collaboration)

3. Penyelidikan individual maupun kelompok


 Peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber literatur perilaku sesuai
dengan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan
Bernegara..(Mengumpulkan informasi)
 Peserta didik dibimbing guru untuk melakukan penyelidikan kelompok sesuai
LKPD yang telah diberikan kemudian menuangkan hasil diskusinya dalam
lembar kerja yang sudah diberikan sesuai dengan kemampuan masing
masing. (collaboration, critical thinking)
 Peserta didik menyerahkan hasil diskusi kepada guru.

4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah


 Setiap kelompok mengembangkan hasil diskusi menjadi hasil karya dalam
lembar kerja yang sudah diberikan (creativity, mengkomunikasikan)
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.

5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah


 Peserta didik dengan dibimbing oleh guru menanalisa dan mengevaluasi
setiap penampilan kelompok dalam rangka penyelesaian masalah dan guru
tidak lupa guru memberikan apresiasi kepada setiap penampilan kelompok
guna memotivasi peserta didik.

C. Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Peserta didik bersama guru menyimpulkan perilaku sesuai dengan norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan Bernegara.
 Merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Materi Ajar Unit pembelajaran 1
 Norma dalam kehidupan masyarakat
Unit Pembelajaran 2
 Perilaku yang sesuai norma dalam kehidupan sehari-hari
Alat, Bahan dan  Alat : Laptop, Proyektor, Handphone,Kertas Asturo,Pensil,Spidol,Penggaris
Media
 Bahan : Buku paket siswa untuk bacaan peserta didik
pembelajaran
 Media pembelajaran : Powerpoint, Video, Google Form

Penilaian a. Penilaian Pengetetahuan : Pilihan ganda berbasis Hots melalui Google form
(Penilaian sumatif)
- Penilaian formatif : penilaian diri, lembar penilaian praktik, LKPD
- Instrumen (Terlampir)

b. Penilaian Ketrampilan :
 Teknik Penilaian : Diskusi dan Presentasi
 Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
 Instrumen (Terlampir)

Remidial dan Pengayaan


BAHAN AJAR
Pertemuan 1
Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, atau ketentuan berperilaku serta berinteraksi
antar manusia dalam sebuah kelompok masyarakat ketika menjalani kehidupan
bersama-sama.
Kata norma berasal dari bahasa Belanda, yakni “Norm” yang berarti patokan,
pedoman atau pokok kaidah. Tapi beberapa pendapat mengatakan bahwa istilah
norma berasal dari bahasa latin, “Mos” yang berarti kebiasaan, tata kelakuan, atau
adat istiadat.
Norma umumnya berlaku dalam sebuah lingkungan masyarakat tertentu. Contohnya
dalam sebuah etnis atau negara tertentu. Tapi, ada juga norma yang berlaku untuk
semua manusia dan bersifat universal.
Pengertian Norma Menurut Para Ahli
1. Isworo Hadi Wiyono
Norma adalah peraturan atau petunjuk hidup yang memberi ancar-ancar perbuatan
mana yang dapat dijalankan serta perbuatan mana yang mesti dihindari untuk
mewujudkan ketertiban serta keteraturan dalam masyarakat.
2. Soerjono Soekanto
Norma adalah sebuah perangkat aturan supaya hubungan antar manusia di dalam
masyarakat terjalin dengan baik.
3. E. Ultrecht
Norma adalah petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam sebuah masyarakat atau
bangsa yang mana peraturan tersebut diwajibkan untuk ditaati oleh setiap masyarakat,
kalau ada yang melanggar maka akan ada tindakan dari pemerintah.
4. John J. Macionis
Norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat yang memandu suatu
perilaku anggota-anggotanya
.5. Robert Mz. Lawang
Norma adalah gambaran tentang apa yang diinginkan baik dan pantas jadi sejumlah
angggapan yang baik dan mesti dihargai sebagaimana mestinya.
6. Craig Calhoun
Norma adalah pedoman atau aturan yang menyatakan tentang bagaimana seseorang
agar bertindak dalam situasi-situasi tertentu.
2. Macam-macam Norma dan sumbernya
a. Norma Agama
Norma agama adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang
sumbernya dari wahyu Tuhan. Penganut agama meyakini bahwa apa yang diatur
dalam norma berasala dari Tuhan Yang Maha Esa
Contoh Norma Agama
1. Jangan mencuri
2. Jangan berzina
3. Jangan membunuh
4. Jangan berbuat jahat dan kasar pada orang lain
5. Melakukan perintah yang tertulis dalam kitab suci
6. Melakukan peribadatan sesuai dengan kepercayaan
Pelaksanaan norma agama bergantung pada agama yang dianutnya. Norma agama bagi umat
Islam bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW, umat Kristen dan Katolik
bersumber pada Alkitab, umat Hindu bersumber pada Veda, umat Buddha bersumber pada
Tripitaka, umat Khonghucu bersumber pada Shishu Wujing. Berikut umat beragama
melaksanakan ibadah menurut agamanya :
Keterangan :

1. : umat Islam
2. : umat Kristen
3. : umat Hindu
4. : umat Budha
5. : umat Konghucu

b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan
suara hati nurani manusia. Kehadiran norma ini bersamaan dengan kelahiran atau
keberadaan manusia itu sendiri, tanpa melihat jenis kelamin dan suku bangsanya.
Suara hati nurani yang dimiliki manusia selalu mengatakan kebenaran dan tidak akan
dapat dibohongi oleh siapa pun
Contoh Norma Kesusilaan
1. Jujur pada orang lain
2. Berbuat baik pada sesama
3. Jangan keluyuran malam
4. Berlaku adil pada semua orang
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusiadalam kehidupan
sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau
budaya yang berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan
kelompoknya. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kecenderungan berinteraksi
atau bergaul dengan manusia lain dalam masyarakat. Hubungan antarmanusia dalam
masyarakat ini membentuk aturan-aturan yang disepakati tentang mana yang pantas
dan mana yang tidak pantas. Ada perbuatan yang sopan atau tidak sopan
Contoh Norma Kesopanan
1. Memberikan salam/ menyapa pada orang lain
2. Membuang sampah pada tempatnya
3. Bertutur kata baik dan tidak kasar
4. Menghargai orang yang lebih tua
d. Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat dan dibuat oleh badan-badan resmi negara serta bersifat memaksa
sehingga perintah dan larangan dalam norma hukum harus ditaati oleh masyarakat.
Oleh karena itu, dalam kehidupan seharihari aparat penegak hukum, seperti polisi,
jaksa, dan hakim dapat memaksa seseorang untuk menaati hukum dan memberikan
sanksi bagi pelanggar hukum.
Norma hukum memiliki 2 sifat

1. Bersifat perintah, yaitu memerintahkan orang berbuat sesuatu dan jika tidak berbuat maka
ia akan melanggar norma hukum tersebut
2. Bersifat larangan, yaitu melarang orang berbuat sesuatu dan jika orang tersebut
melakukan perbuatan yang dilarang maka ia melanggar norma hukum tersebut
Negara Indonesia merupakan negara yang melaksanakan norma hukum
Fungsi norma hukum :

1. Memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam masyarakat


2. Sebagai alat rekayasa masyarakat
3. Sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya pembangunan
4. Sebagai senjata dalam konflik sosial
Contoh Norma Hukum
1. Kewajiban membayar pajak
2. Dilarang mencuri, merampok, serta juga korupsi
3. Dilarang melakukan tindak kekerasan atau juga membunuh
4. Kendaraan umum harus dengan melalui rute khusus
5. Semua pengendara wajib memperhatikan serta juga mengikuti rambu lalu
lintas
Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa ”Negara
Indonesia adalah negara hukum”.
Yang dimaksud negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik tindakan
maupun pembentukan lembaga negara pada hukum tertulis atau tidak tertulis. Secara garis
besarnya fungsi norma hukum adalah sebagai berikut.

1. Fungsi hukum memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam
masyarakat.
2. Fungsi hukum sebagai alat rekayasa masyarakat.
3. Fungsi hukum sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya sarana pembangunan.
4. Fungsi hukum sebagai senjata dalam konflik sosial (Donald Albert Rumokoy dan Frans
Maramis, 2014: 36:38)

Ciri-Ciri Norma
Kita bisa mengenali norma yang berlaku di masyarakat dengan memperhatikan
karakteristiknya. Dibawah ini merupakan ciri-ciri norma:
1. Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali norma hukum
2. Norma memiliki sifat mengikat dan juga terdapat sanksi di dalamnya
3. Norma merupakan kesepakan bersama anggota masyarakat
4. Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku
5. Anggota masyarakat yang melanggar norma dkenakan sanksi
6. Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat
Manfaat mentaati norma bagi diri sendiri.
a.Membuat hidup menjadi tenang.
b. Membuat pergaulan menjadi rukun, tertib dan damai.
c. Mengendalikan tingkah laku agar sesuai dengan norma.

Tiga akibat pelanggaran terhadap norma bagi masyarakat.


a. Mengakibatkan perselisihan, pertengkaran atau kekacauan.
b. Melanggar hak-hak orang lain.
c. Merugikan hak atau kepentingan orang lain.

Pertemuan ke 2

A. Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari


Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dan berada di tengah-tengah masyarakat sekaligus
menjadi warga dan anggota masyarakat yang bersangkutan. Sudah merupakan kelaziman bahwa
dalam suatu masyarakat ada norma dan aturan yang berlaku. Norma, dan aturan tersebut wajib
ditaati oleh semua anggota masyarakat.
Ketaatan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul dari dorongan
tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Bukan disebabkan oleh adanya sanksi atau
hadirnya aparat negara.
Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa, takut dikenakan sanksi atau karena
kehadiran aparat penegak hukum. Kepatuhan harus muncul dari dorongan tanggung jawab kalian
sebagai warga negara yang baik.
Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi kesadaran.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kalian membina sikap dan budaya sebagai berikut.
 Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang terlambat
hadir di sekolah.
 Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada. Misalnya,
mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.
 Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-
tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.
Dalam kehidupan di masyarakat, penetapan norma ada yang ditentukan oleh Ketua Adat
(tokoh yang berpengaruh dalam masyarakat itu), ada pula yang ditentukan berdasarkan
kesepakatan bersama (konsensus), baik melalui musyawarah maupun melalui
pemungutan suara. Kenyataan seperti itu banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat,
termasuk dalam lingkup pergaulan di sekolah, organisasi, atau negara.

Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat
harus dibiasakan sejak dini, seperti :

1. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan


2. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada
3. Budaya bersih, yaitu sikap berkata dan berperilaku jujur, bersih dari tindakan kotor
Penyebab kesadaran terhadap kepatuhan norma dalam kehidupan masih rendah karena : ----
-Faktor pribadi, berkaitan dengan sifat dan karakter dalam diri sendiri yang belum memiliki
kesadaran berlaku taat aturan

-Faktor lingkungan, pengaruh lingkungan kehidupan seperti keluarga, masyarakat yang


belum memberikan dukungan terhadap pembentukan watak patuh aturan

B. Nilai Penting Norma


Norma dibuat dengan tujuan untuk menciptakan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut ahli ilmu sosial Soerjono Soekanto, pembuatan norma adalah “Agar hubungan di dalam
suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan.” Ketika suasana keluarga serta
masyarakat tertib, maka seluruh orang di keluarga maupun masyarakat akan damai.
Terdapat beberapa nilai penting norma yang perlu diperhatikan.
Di antara nilai penting norma tersebut adalah:
a. Menciptakan ketertiban dan keamanan bersama
Perhatikan situasi berlalu lintas. Di setiap perempatan besar biasa dipasang lampu lalu
lintas. Lampu merah untuk perintah berhenti, lampu kuning untuk perintah bersiaga, dan
lampu hijau untuk perintah berjalan. Tanpa lampu tersebut, lalu lintas bisa kacau dan
dapat mengakibatkan tabrakan kendaraan.
b. Mencegah benturan kepentingan antarwarga
Banyak keluarga mengatur waktu untuk menyalakan televisi. Sekitar pukul 18.00 petang,
televisi di rumah selalu dimatikan dulu. Waktunya untuk beribadah malam sebentar dan
juga untuk anak-anak belajar. Pengaturan itu dapat mencegah benturan kepentingan,
antara kepentingan menonton siaran televisi dengan kepentingan ibadah atau belajar.
c. Membentuk akhlak atau karakter manusia.
Dari kecil biasa diajarkan agar berdoa lebih dulu sebelum makan. Dengan norma
tersebut, setiap orang dididik untuk senantiasa bersyukur pada Tuhan Yang Ma ha Esa
atas segala nikmat yang diperoleh. Kebiasaan bersyukur itulah yang perlu jadi karakter
setiap orang.
d. Menjadi petunjuk bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan di
masyarakat.
Setelah terjadi bencana pan demi Covid-19, pemerintah mengeluarkan peraturan agar
semua orang selalu menggunakan masker penutup hidung dan mulut saat di luar rumah,
serta menjaga jarak antarsesama. Aturan tersebut merupakan norma untuk memberi
petunjuk masyarakat agar sehat dan terhindar dari virus tersebut
e. Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Bila seseorang merasa dirugikan oleh orang lain, orang tersebut dapat mengajukan
gugatan ke pengadilan sehingga ia dapat memperoleh haknya. Ada aturan yang mengatur
hal itu. Aturan itu adalah yang menjaga agar keadilan di masyarakat terwujud. Maka
banyak ahli menyebutkan bahwa nilai penting utama norma adalah keadilan di
masyarakat. Dengan adanya pengaturan dengan norma, setiap orang akan mendapatkan
manfaat yang sama atas pengaturan tersebut. Itulah yang melahirkan keadilan bagi semua
orang di masyarakat, sejalan dengan sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Begitu penting norma bagi masyarakat, maka norma perlu dibudayakan sejak dini. Salah
satu cara membudayakannya adalah dengan memberlakukan sanksi. Sanksi dapat besifat
ringan, seperti berupa teguran atau peringatan agar tidak melanggar norma yang sama di
waktu lainnya. Sedangkan sanksi yang lebih berat dapat berupa denda hingga hukuman
bagi pelanggar sanksi. Dengan adanya sanksi itu diharapkan tidak ada pelanggaran norma
lagi.

Norma dan Nilai-nilai Pancasila Di Indonesia,


norma tentu juga terkait dengan nilai-nilai Pancasila, yakni nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, serta nilai keadilan sosial.
a.Nilai ketuhanan merupakan norma yang terkait dengan nilai ketuhanan. Di antara
norma ini adalah kewajiban untuk selalu menjalankan ibadah sesuai agama dan
keyakinan masing-masing. Juga untuk senantiasa bersyukur dalam menjalani kehidupan.
b. Nilai kemanusiaan merupakan norma yang terkait dengan nilai kemanusiaan.
Contohnya adalah untuk selalu bersikap santun dan peduli untuk membantu sesama. Juga
untuk selalu mengembangkan diri sendiri seperti terus belajar dan bercita-cita.
c. Nilai persatuan merupakan norma yang terkait dengan nilai persatuan. Di antaranya
adalah norma untuk selalu menjaga perdamaian, menghindari segala kekerasan baik kata-
kata maupun isik. Juga untuk selalu tertib, disiplin, dan bekerja keras.
d. Nilai kerakyatan merupakan norma yang terkait dengan nilai kerakyatan. Seperti
norma untuk selalu berkomunikasi dan berdialog, serta bermusyawarah dan
berdemokrasi. Juga norma untuk mementingkan bergotong royong atau bekerja sama.
e. Nilai keadilan sosial merupakan norma yang terkait dengan nilai keadilan sosial.
Di antara norma ini Bab II Norma dan UUUD NRI Tahun 1945 29 adalah untuk selalu
berusaha bersikap adil di kehidupan sehari-hari, juga untuk mewujudkan kesejahteraan
dengan terus mengevaluasi dan memperbaiki diri.
C. Sanksi terhadap pelanggaran norma
1. Norma Agama
Di dalam kitab suci dilengkapi pula sanksi atau hukuman yang akan diterima seseorang
apabila melanggarnya. Namun pada norma agama, sebuah sanksi tidak bisa langsung
diberikan saat itu juga. Sanksi atau hukuman akan diberikan setelah manusia meninggal
dunia yaitu berupa dosa atau hukuman yang berlaku pada masing-masing agama. Sanksi
jika melakukan pelanggaran norma agama berupa dosa dengan balasan di akhirat
kelak.
2. Norma Kesopanan
Norma kesopanan yang berlaku di Indonesia bisa berbeda pada satu daerah dengan
daerah yang lain. Sebab, Indonesia terdiri dari banyak budaya, suku, dan adat istiadat
yang berbeda-beda.Namun pada dasarnya, norma kesopanan lahir dari kebiasaan yang
timbul di tengah masyarakat.Maka apabila melanggar norma kesopanan adalah dicela
sesamanya karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang
bersangkutan itu sendiri.
3. Norma Kesusilaan
Jika seseorang melanggar norma kesusilaan ini, biasanya mereka akan mendap atkan
sanksi berupa penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat.
4. Norma Hukum
Norma hukum bertujuan untuk menciptakan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang tertib, aman, rukun, dan damai. Norma ini tentu juga memiliki sanksi
bagi pelanggarnya.Sesuai dengan namanya, orang yang melanggar akan mendapatkan
hukuman berupa denda atau bahkan kurungan penjara,hukuman mati,hukuman penjara.
Hal ini akan ditetapkan oleh pihak yang berwenang dalam memberikan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA
Saputra, L. S., Aa Nurdiaman, Salikun, Rahmat & Dadang S. 2017. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII . Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Surya Saputra, Lukman dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs
Kelas VII Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Zaim Uchrowi,Ruslinawati 2021 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs


Kelas VII. Jakarta: KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN
PERBUKUAN
LAMPIRAN POWER POINT PERTEMUAN 1
PERTEMUSAN KE 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Kelompok .... Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila


Nama Anggota Kelompok : Kelas/Fase : VII
1. ......................................................................... Hari/Tanggal :
2. ......................................................................... Judul Kasus :
3. .........................................................................
4. .........................................................................

Petunjuk Pengerjaan:
1. Bacalah dengan saksama kasus yang sudah diberikan oleh guru!
2. Carilah dari berbagai literatur untuk membantu pemecahan masalah!
3. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam mengerjakantugas!
4. Tuangkan hasil diskusi melalui lembar lkpd yang telah dibagikan!
5. Presentasikan hasil diskusi Anda di depan kelas!
Langkah-Langkah Pengerjaan:
Bacalah contoh kasus dibawah ini dengan seksama!

JAKARTA - Tidak adanya tilang manual membuat masyarakat melihat banyak pengendara motor
melanggar bila melewati kawasan lampu merah. Sebab, tidak adanya polisi yang biasa menilang
membuat warga seakan-akan cuek dengan rambu lalu lintas. "Kalau saya lihat nih masyarakat
kalau nggak ada tilang manual jadi nggak ada yang ngatur, padahal lihat polisi di lampu merah
kan pada takut. Jadi, sekarang polisi nggak ada malah banyak pelanggaran," ujar Ahmad Yunda
(39), warga Cikini, Jakarta Pusat saat ditemui di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Selasa (8/11/2022). Baca juga: Kapolri Larang Polantas Gelar Tilang Manual untuk Hindari Pungli
Saat ini, sesuai instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bahwa anggotanya tidak lagi
menerapkan tiang manual. Polisi harus mengubah paradigma dengan memberlakukan tilang
elektronik melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Terhadap penerapan ETLE, Yunda
khawatir terekam kamera ETLE meski tidak melanggar. "Saya takut ETLE salah ngebaca. Soalnya
kan ini sistem, yang bacanya jadi sistem ini kan bisa pro kontra masyarakat juga," kata pria yang
bekerja sebagai driver ojek online (ojol) ini. Karyawan swasta, Suhardi (42) membenarkan
banyak pelanggaran lalu lintas setelah penghapusan tilang manual seperti yang terjadi di
kawasan lampu merah Sarinah menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pengendara dengan
seenaknya memutar arah di traffic light Sarinah dari arah Bundaran Patung Kuda menuju
Sudirman, padahal mestinya lurus terus. "Mereka cuek karena nggak ada polisi. ETLE juga nggak
ngaruh, buktinya mereka tetap melanggar," ucapnya. Selain pelanggaran di lampu merah,
Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat pelanggar lalu lintas yang terekam kamera ETLE
meningkat sejak ditiadakannya tilang manual. Pelanggaran yang paling banyak yakni tidak
memakai sabuk pengaman saat berkendara. Baca juga: Ganti Tilang Manual, Polda Metro
Luncurkan 10 Unit Kendaraan ETLE Mobile "Untuk pelanggaran melalui ETLE sedikit terjadi
peningkatan," kata Kasubdit Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya
AKBP Jhoni Eka Putra, Jumat (4/11/2022). Ada juga pelanggaran karena bermain ponsel ketika
berkendara. Namun, dia tidak menjawab apakah banyak pelanggaran yang tidak terekam ETLE
selama tilang manual ditiadakan. "Kebanyakan pelanggar sabuk pengaman, traffic light, ganjil-
genap, menggunakan HP (handphone)," ujarnya.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 08 November 2022 - 21:35
WIB oleh Bachtiar Rojab dengan judul "Tak Ada Tilang Manual, Warga Prihatin Banyak
Pelanggaran di Lampu Merah".

Setelah kalian membaca kasus di atas, lakukan analisis bersama kelompokmu


terhadap peryataan pada tabel di bawah ini dengan cermat dan tepat!

Uraian Singkat kasus


Norma apa Yang
Dilanggar, Apa sanksi
yang di berikan
BesertaAlasannya

Penyebab Kasus

Upaya Penyelesaian
kasus
8
PERTEMUSAN KE 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)
Kelompok .... Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Nama Anggota Kelompok : Kelas/Fase : VII
1. ......................................................................... Hari/Tanggal :
2. .........................................................................
3. .........................................................................
4. .........................................................................

Petunjuk Pengerjaan:

1. Peserta didik mengamati gambar tentang perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan
norma.
2. Berikan analisis Norma apa Yang Dilanggar, Apa sanksi yang di berikan?
3. Penyebab Kasus Pelanggaran Norma tersebut?
4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk Mengatasinya?
5. Peserta didik menyajikan hasil pengamatan dan diskusi dalam bentuk laporan dan
dipresentasikan

Langkah-Langkah Pengerjaan:

1. Amati bentuk-bentuk perilaku berikut ini yang sesuai dan tidak sesuai dengan
norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat!
Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3
Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6
2. Berdasarkan pengamatan kalian, tuliskan hasil analisisnya!

Penyebab Kasus Pelanggaran Norma tersebut?


Upaya-upaya yang dilakukan untuk Mengatasinya
1. Penilaian Sikap

Kelas :……………………………

Hari/Tanggal :……………………………

Pertemuan Ke :……………………………

Materi Pokok :……………………………

No. Nama Kriteria Sikap Rerata Nilai

Beriman, Bergotong Bernalar kritis.


bertakwa kepada Royong
Tuhan Yang
Maha Esa dan
berahlak mulia.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
DST
2. Penilaian ketrampilan
Kelas :……………………………

Hari/Tanggal :……………………………

Pertemuan Ke :……………………………

Materi Pokok :……………………………

No Nama Kriteria Ketrampilan


Penguasaan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
Materi menjawab/ memberi Mengapresiasi
Argumentasi masukan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
dst

SKOR UNTUK PENILAIAN KETRAMPILAN


No. Aspek Penskoran
1 Kemampuan Bertanya Skor 4 apabila selalu bertanya
Skor 3 apabila sering bertanya
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya
2 Kemampuan Skor 4 apabila materi/ jawaban benar, rasional dan jelas
Menjawab/ Skor 3 apabila materi/ jawaban benar, rasional dan tidak jelas
Argumentasi Skor 2 apabila materi/ jawaban benar, tidak rasional dan tidak
jelas
Skor 1 apabila materi/ jawaban tidak benar, tidak rasional dan
tidak jelas
3 Kemampuan Memberi Skor 4 apabila selalu memberi masukan
Masukan Skor 3 apabila sering memberi masukan
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan
4 Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian
Skor 3 apabila sering memberikan pujian
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian
A. Penilaian Pengetahuan
PERTEMUAN 1
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila
Kelas/semester : VII/ 1
Fase :D
Unit Pembelajaran : Norma yang berlaku dalam masyarakat

No Indikator Level Nomor Bentuk


Kognitif Soal Soal
1 Peserta didik menganalisis perbedaan C4 1 PG
antara norma agama, norma hukum,
kesusilaan dan kesopanan
2 Diberikan sebuah narasi cerita, siswa C4 2 PG
menganalisis implementasi norma pada cerita
itu
3 Peserta didik dapat Menjelaskan norma yang C2 3 PG
ada dimasyarakat
4 Peserta didik dapat mendeskripsikan norma C2 4 PG
kesopanan
5 Peserta didik dapat memberikan contoh C2 5 PG
pelaksanaan norma kesopanan
6 Peserta didik dapat menemukan perilaku yang C3 6 PG
sesuai norma
7 Peserta didik dapat membedakan adat dan C4 7 PG
hukum adat
8 Peserta didik dapat menganalisis sanksi C4 8 PG
norma hukum
9 Peserta didik dapat Siswa dapat membedakan C4 9 PG
macam2 norma
10 Peserta didik dapat mendeskripsikan tujuan C2 10 PG
norma
1. Ada berita dikoran bahwa didaerah suka makmur ada peristiwa perampokan disertai
pembunuhan sadis polisi segera bergerak cepat dibantu oleh warga setempat.dalam waktu
singkat pelaku kejahatan dapat diringkus. Berarti terjadi pelanggaran terhadap… D
a. Norma Agama
b. Norma kesopanan
c. Norma kesusilaan
d. Norma hukum

2. Di akhir tahun ajaran Andi sebagai ketua OSIS SMP Bhinneka Nusantara mengadakan rapat
guna membahas rencana kegiatan lomba antar kelas. Di tengah kegiatan rapat terdengar
suara adzan dan Andi memberikan jeda waktu pada anggotanya yang beragama Islam untuk
menjalankan kewajiban ibadahnya. Dari peristiwa tersebut norma apakah yang telah
diimplementasikan oleh anggota OSIS SMP Bhinneka Nusantara …. B
A. norma kesusilaan
B. norma agama
C. norma hukum
D. norma kesopanan
3. Berikut ini merupakan norma yang bersumber dari kebiasaan dalam masyarakat yang telah
disepakati bersama adalah ….D
A. norma kesusilaan
B. norma agama
C. norma hukum
D. norma kesopanan
4.
5.
6. Pak rudi mentaati peraturan dalam masyarakat. Suatu saat pak rudi mendapat tugas ronda
dikampung. Ia bersama kelompoknnya berkeliling dikampung untuk menjaga keamanan.
Dari peristiwa tersebut adanya fungsi norma sebagai…. Jawaban B
a. Pengatur sikap manusia
b. Pengontrol tindakan manusia
c. Pelindung terhadap perilaku menyimpang
d. Petunjuk arah dan tindakan manusia
7. Perbedaan utama antara norma hukum, norma agama, norma kesusilaan dan norma
kesopanan terletak pada ….
A. Sumber sanksi
B. Rumusan aturan
C. Efektifitas sanksi
D. Objek yang diambil
Jawaban =
8. Dalam hidup bermasyarakat setiap elemen masyarakat harus berupaya menciptakan suasana
aman dan damai upaya
menciptakan suasana tersebut dapat di lakukan dengan ....
A. Tekun dalam belajar dan bekerja
B. Aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
C. Mengadakan berbagai kegiatan hiburan dalam masyarakat
D. Gigih memperjuangkan kepentingan pribadi dan kelompok

Anda mungkin juga menyukai