Anda di halaman 1dari 22

MODUL AJAR BIOLOGI FASE E KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI
T.A 2023/2024

I. IDENTITAS MODUL
A. Informasi Umum
Nama Sekolah SMA (Sekolah Menengah Atas)
Nama Penyusun Nur Azizah
Mata Pelajaran Biologi
Fase/Kelas E/X
Semester I (Ganjil)
Tahun Ajaran 2023/2024
Topik/Materi Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu 2 JP (2 x 45 Menit)/(Pertemuan 5)

B. Informasi Khusus
1. Kompetensi Awal
Peserta didik mampu menganalisis permasalahan keanekaragaman hayati serta solusi
dan upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati

2. Profil Pelajar Pancasila


a. Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
b. Mandiri (Peserta didik dapat menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri)
c. Bernalar kritis (Peserta didik dapat menyelesaian isu lokal tentang kehilangan
keanekaragaman hayati)
d. Kreatif (Peserta didik memiliki keluwesan berpikir dalam mecari alternatif solusi
permasalahan keamekaragaman hayati)
e. Bergotong-royong (Peserta didik dapat berkerjasama dan berkomunikasi untuk
mencapai tujuan)

3. Sarana dan Prasarana


Media : PPT, LTPD
Alat : Proyektor, Laptop, Handphone
Lingkungan Belajar : Ruang kelas, Green House/Lingkungan Sekolah
Bahan Bacaan : Modul Pembelajaran, E-modul, dan Buku Paket Biologi
4. Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target yaitu :
1) Peserta didik umum: yang tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi
2) Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda : yang audiotory, visual, dan
kinestetik.
3) Peserta didik dengan pencapaian tinggi : yang mampu mencerna dan memahami
dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan
memiliki kemampuan memimpin di dalam kelompok

5. Model Pembelajaran
Model : PBL (Problem Based Learning)
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, Tanya jawab, Penugasan

II. KOMPETENSI INTI


A. Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran


Pesertadidik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-
Pemahaman permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman
Biologi : keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi
teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan
1. Mengamati
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Keterampilan 3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Proses :
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
5. Mengevaluasi dan refleksi
6. Mengomunikasikan hasil

B. Tujuan Pembelajaran
1) Peserta didik dapat menganalisis permasalahan menghilangnya keanekaragaman hayati
2) Peserta didik dapat menganalisis ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman
hayati di Indonesia
3) Peserta didik mampu menciptakan solusi terkait kasus permasalahan keanekaragaman
hayati di Indonesia
C. Asesmen
Formatif Sumatif
Asesmen formatif dilaksanakan pada Asesmen sumatif dilaksanakan pada akhir materi
akhir pertemuan dalam bentuk Keanekaragaman Hayati setelah belajar
posttest sebanyak 5 kali pertemuan

a) Instrumen Asesmen yang Digunakan


 Rubrik Penilaian Diri
 Rubrik Penilaian Observasi
 Rubrik Penilaian Sikap
 Rubrik Penilaian Antar Teman
 Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Presentasi
 Lembar Tes Tertulis (Pilihan Ganda)

b) Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1) Menganalisis kasus/permasalahan dan penyebab terkait
menghilang/punahnya suatu keanekaragaman hayati di Indonesia
2) Menganalisis ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia
3) Menciptakan solusi dan upaya melestarikan keanekaragamn hayati di Indonesia

D. Pemahaman Bermakna
Peserta didik akan dapat memahami keberagaman keanekaragaman hayati memiliki
peranan penting dalam keseimbangan ekosistem. Peserta didik memahami bahwa
keberadaan setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan
lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidakseimbangan populasi organisme
tertentu, akan lebih cepat menciptakan solusi untuk mengatasinya serta upaya untuk
melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia.

E. Pertanyaan Pemantik
1) Coba perhatikan lingkungan sekitar sekolah, apakah terdapat ciri-ciri yang
menunjukkan adanya permasalahan atau kasus menghilangnya keanekaragaman
hayati yang kamu temui?
2) Biasanya apa sajakah faktor yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan
tersebut?
3) Sebagai seorang pelajar, apakah solusi atau upaya yang dapat kamu lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan keanakeragaman hayati tersebut?
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Waktu
PENDAHULUAN
Orientasi  Guru membuka pembelajaran dengan memberi 2 Menit
salam dan membimbing peserta didik untuk
berdo’a sebagai implementasi kompetensi spiritual
(PPK)
 Guru menyiapkan kondisi peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran seperti menyapa,
menanyakan kabar, dan memeriksa kehadiran
peserta didik
Apersepsi  Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari 3 Menit
dengan materi pembelajaran yang lalu mengenai
persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia,
seperti:
“Pada pembelajaran sebelumnya kita telah
mempelajari terkait persebaran keanekaragaman
hayati baik itu flora dan fauna di Indonesia. Lalu
apakah keanekaragaman hayati ini akan terus selalu
terjaga? Pernahkah ananda mendengar kasus
tentang rusaknya atau hilangnya keanekaragaman
hayati di Indonesia? Apa kaitannya dengan topic
kita pada hari ini?”

Motivasi Untuk menciptakan rasa ingin tahu siswa atau 3 Menit


ketertarikan peserta didik dalam belajar, guru
memperlihatkan video hilangnya keanekaragaman
hayati dengan
Link : https://youtu.be/_GhKfWuFLmI

“Menurut ananda apakah yang akan terjadi bila


keanekaragaman hayati kita terus mengalami
kerusakan bahkan hilang?”
Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 2 menit
informasi tentang kegiatan pembelajaran, serta
petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam
pembelajaran.

Sintak Model Alokasi


KEGIATAN INTI
Pembelajaran Waktu
Fase 1 Mengamati 10 menit
Orientasi peserta Guru menampilkan video yang terdapat dalam slides
didik terhadap power point mengenai artikel kasus hilangnya
masalah keanekaragaman pada bidang pertanian.
Link Artikel: https://news.detik.com/kolom/d-
5901653/industri-pertanian-dan-hilangnya-
keanekaragaman-hayati/amp

Menanya
 Setelah peserta didik menganalisis artikel yang
disajikan. Peserta didik menemukan berbagai
masalah dari hasil analisis, misalnya menanyakan :
1. Bagaimana pengaruh kegiatan industry
pertanian dapat mengakibatkan hilangnya
keanekaragaman hayati?”
2. Apa solusi efektif untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut?

Fase 2  Guru mengorganisasikan peserta didik dalam 10 menit


Mengorganisasikan kelompok, secara heterogen
peserta didik  Guru membagikan LTPD untuk bahan diskusi
peserta didik secara berkelompok
 Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus
dikerjakan dan pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab untuk memecahkan masalah di LTPD
Fase 3 Mengumpulkan data 30 menit
Membimbing  Peserta didik diminta mengisi LTPD yang telah
penyelidikan disediakan oleh guru. LTPD tersebut berisi tentang
individu dan penyebab hilangnya keanekaragaman, akibat
kelompok rusaknya/punahnya keanekaragaman hayati, dan
solusi penyelesaian masalah hilangnya
keanekaragaman hayati serta upaya dalam
melestarikan keberlanjutan keanekaragaman hayati
di ekosistem sekitar yang akan menuntun peserta
didik untuk mencari tahu jawaban supaya dapat
menjawab pertanyaan awal yang diajukan peserta
didik.
 LTPD harus dikumpulkan dalam waktu tertentu.
(HOTS) (Literasi Sains)
 Peserta didik mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber referensi

Menalar
 Peserta didik secara berkelompok mencari solusi
terkait masalah yang diberikan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menemukan suatu konsep hilangnya
keanekaragaman hayati dan solusi serta upaya
pelestarian keanekaragaman hayati di ekosistem.
(Berkolaborasi dan berpikir kritis )
 Guru menilai sikap peserta didik dalam proses
pengamatan diskusi kelompok

Fase 4 Mencoba 10 menit


Mengembangkan  Peserta didik melalui diskusi bersama guru
dan menyajikan (kolaborasi siswa dan guru) membuat hasil analisis
hasil karya dalam LTPD, mengintrepretasikan data dan fakta
secara saintifik

 Peserta didik mempersiapkan hasil analisisnya agar


dapat dipresentasikan
Fase 5 Mengkomunikasikan 10 menit
Menganalisis dan  Siswa mempresentasikan hasil diskusi LTPD
mengevaluasi proses secara langsung di depan kelas (4C)
pemecahan masalah (Berkomunikasi)
 Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis
terhadap pemecahan masalah yang telah
ditemukannya.
 Guru bersama siswa merefleksi kembali
penyelesaian masalah yang telah dilakukan secara
bersama-sama dan mengaitkan dengan sikap yang
perlu diambil dalam kehidupan nyata
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang
belum paham untuk bertanya

PENUTUP
Resume Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali 3 Menit
mengenai materi yang telah dipelajari.
Penghargaan Guru memberikan penghargaan bagi peserta didik atau 2 Menit
kelompok yang berkinerja sangat baik
Refleksi Guru memberikan posttest berkaitan dengan materi 3 Menit
yang telah dipelajari.
Tindak Lanjut Guru memberikan penugasan untuk mempelajari 2 Menit
materi pertemuan berikutnya

G. Refleksi Peserta Didik dan Guru

1) Refleksi Peserta Didik


a. Apa yang sudah dipelajari pada pembelajaran ini ?
b. Apakah terdapat kesulitan selama pembelajaran berlangsung?
c. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
d. Apakah peserta didik dapat dianggap mencapai kompetensi sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan?
e. Apakah materi yang dipelajari mempunyai makna bagi peserta didik?

2) Refleksi Guru
a. Apakah materi pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran?
b. Apakah alokasi waktu pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan?
c. Apakah pembelajaran menggunakan Problem Based Learning efektif diterapkan
pada pembelajaran hari ini?
d. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai
tujuan pembelajaran?
e. Apakah terdapat bagian kegiatan pembelajaran yang sulit dilakukan?
III. LAMPIRAN

 LTPD
 Pengayaan dan Remedial
 Bahan Bacaan Guru
 Glosarium
 Daftar Pustaka

A. Pengayaan dan Remedial

1) Pengayaan
Peserta didik diberi tugas membaca di Perpustakaan dan menemukan berbagai
keanakaragaman hewan/tumbuhan di negara lain

2) Remedial
Dilaksanakan setelah didapatkan data atau informasi dari hasil tes formatif belum
mencapai tujuan pembelajaran.

Pelaksanaan program remedial dilakukan dengan cara:


 Bimbingan Perorangan
 Bimbingan kelompok
 Pembelajaran ulang ( dengan metode dan media yang berbeda jika seluruh siswa
mengalami kesulitan)
 Pemberian tugas tugas latihan dan memamfaatkan tutor teman sebaya secara
individu/kelompok

Langkah langkah Program Remedial:


 Mengidentifikasi permasalahan
 Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan
 Melaksanakan remedial
 Melaksanankan penilaian
 Menetapkan nilai akhir
B. Bahan Bacaan Pendidik/Guru

A) Keanekaragaman Hayati
Keanekragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity) adalah variasi
organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati, menurut UU No. 5 tahun 1994, adalah keanekaragaman
diantara makhluk hidup dari semua sumber termasuk daratan, lautan, dan ekosistem
akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antar spesies dengan
ekosistem.

1) Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman Gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam
suatu jenis atau spesies makhluk hidup. Contohnya, buah durian (Durio
ziberthinus) ada yang berkulit tebal, berkulit tipis, berdaging buah tebal, berdaging
tipis, berbiji besar atau berbiji tipis.

Sumber: https://manamungkin.my.id/

2) Keanekargaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai
species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang
termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka
termasuk dalam satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik, tingkah
laku dan habitat. jika dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis tumbuhan
yang menyerupai rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka berbeda.
Sumber : https://witamismkn1klk.blogspot.com

3) Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam aktivitas kehidupannya makhluk hidup selalu
berinteraksi dan bergantung pada lingkungan sekitarnya.Ketergantungan ini
berkaitan dengan kebutuhan akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan
faktor abiotik lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya
perbedaan cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Hal ini
menunjukkan adanya keanekragaman ekosistem.
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas
yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat.
Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan
keanekaragaman jenis (spesies). Contoh keanekargaman ekosistem : sawah,
hutan,pantai.

B) Penyebaran Flora di Indonesia


Menurut ahli Flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran Sunda, flora dataran
Sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangat khas dan endemic.

a) Penyebaran flora Indonesia


Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi
Malaysia,Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen
dan Silk,botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi
floraMalesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran
Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangat khas
dan endemik.

b) Penyebaran fauna Indonesia


Berdasarkan letak geografinya wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal,
yaitu Garis Wallace dan Garis Webwe. Kedua garis khayal ini menyebabkan
terjadinya perbedaan persebaran hewan (fauna) Indonesia. Penyebaran fauna di
Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan
Australia. Para pakar zoology berpendapat bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia
bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna di
kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (australis).
Daerah persebaran fauna di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu
kawasan Indonesia bagian barat, kawasan peralihan (Wallacea), dan kawasan
Indonesia bagian timur

c) Daerah Sebelah Barat Garis Wallace


Kawasan Indonesia yang termasu ke dalam daerah sebelah Barat garis
Wallace,meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh
garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan
antara Bali dengan Lombok. Fauna di wilayah ini dikenal juga dengan tipe oriental
yang bercirikan hewan menyusui berukuran besar, berbagai macam kera dan ikan
air tawar.

d) Daerah Sebelah Timur garis Wallace


Wilayah Indonesia yang ada di sebelah Tmur Garis Wallace memiliki berbagai
jenis fauna Australia, yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang
mencolok, misalnya kasuari, cendrawasih, kakatua, nuri dan parkit. Ada pula
merpati berjambul dan beberapa jenis hewan berkantung dan walabi.

e) Daerah Peralihan
Daerah peralihan adalah daerah di antar Garis Wallacs dan Weber. Disebut juga
wilayah Wallace. Semakin ke Timur dari Garis Wallace, jumlah fauna oriental
semakin berkurang. Sebaliknya semakian ke barat dari Garis Weber, Fauna
Australia semalin berkurang. Dengan demikian, marsupiaiia dapat ditemukan di
daerah Wallace dan butung pelatuk oriental juga dapat dijumpai di sebelah timur
Wallace.

C) Sistem Klasifikasi
Klasifikasi makhluk hidup merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan
makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu yang disebut takson. Ilmu yang
mempelajarinya dinamakan taksonomi. Prinsip klasifikasi yang digunakan oleh
Linnaeus adalah pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan
pemberian nama dengan sistem dengan sistem tata nama ganda.
Proses Klasifikasi
1. Sistem Alami Klasifikasi sistem alami dikemukan oleh Aristoteles (350 SM).
Aritoteles membagi makhluk hidup menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan
tumbuhan.
2. Sistem Buatan Klasifikasi sistem buatan dikenalkan oleh Carl Von Linne (1707-
1778). Karya Linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis dengan
menggunakan dua nama atau binomial nomenklatur.
3. Sistem Filogenetik Sistem klasifikasi modern berdasarkan filogeni, yaitu
klasifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan.
Ciri-ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian adalah ciri morfologi, anatomi,
fisiologi dan perilaku.

Tingkatan Takson dalam Klasifikasi


Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang
disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan tingkatan takson
mulai dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah, yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum
(dunia), phylum (filum) atau divisio (divisi), classis (kelas) ordo (bangsa), familia
(famili/suku), genus (marga), species (spesies/jenis), dan varietas (ras). Makin tinggi
tingkatan takson, maka akan makin banyak anggota takson, tetapi makin banyak pula
perbedaan ciri antaranggota takson. Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson, maka
makin sedikit anggota takson, dan makin banyak pula persamaan ciri antar anggota
takson.

Manfaat Klasifikasi
1. Memberi manfaat kepada orang-orang yang ingin mengetahui keanekaragaman
hayati.
2. Mengenal berbagai spesies makhluk hidup meliputi ciri-ciri makhluk hidup,
hubungan kekerabatan diantara makhluk hidup, dan interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.

D) Menghilangnya Keanekaragaman Hayati


Menghilangnya keanekaragaman hayati di suatu disebabkan oleh beberapa faktor
berikut ini.
1. Hilangnya Habitat
Menunjukkan bahwa hilangnya habitat yang diakibatkan manajemen pertanian dan
hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab terbesar hilangnya
kenekaragaman hayati.
2. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air
Zat pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan dari aktivitas
manusia. Polutan tersebut dapat mencemari air, tanah, dan udara.
Beberapa polutan berbahaya bagi organisme. Nitrogen dan sulfur oksida yang
dihasilkan dari kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air akan membentuk
hujan asam yang merusak ekosistem. Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang
berlebihan menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang.
3. Perubahan Iklim
Salah satu penyebab perubahan iklim adalah oleh gas karbon dioksida (CO ₂) yang
menimbulkan efek rumah kaca.
4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan
Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan
terhadap komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya kayu hutan yang
digunakan untuk bahan bangunan dan ikan tuna sirip kuning yang harganya mahal
dan banyak diminati oleh pecinta makanan laut.
5. Adanya Spesies Pendatang
Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang
sebenarnya merupakan spesies penting dan langka di daerah tersebut.
6. Industrialisasi Pertanian dan Hutan
Para petani cenderung menanam tumbuhan atau memelihara hewan yang bersifat
unggul dan menguntungkan, sedangkan tumbuhan dan hewan yang kurang unggul
dan kurang menguntungkan akan disingkirkan. Selain itu, suatu lahan pertanian
atau hutan industri umumnya hanya ditanami satu jenis tanaman (monokultur),
misalnya teh, karet, dan kopi. Hal ini dapat menurunkan keanekaragaman hayati
tingkat spesies.

Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia


1. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan Makanan pokok sebagian
besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh dari tanaman padi
(Oryza sativa). Namun, di beberapa daerah, makanan pokok penduduk adalah
jagung, singkong, ubi jalar, talas, atau sagu.
2. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan Indonesia memiliki
sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya merupakan tanaman
obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut digunakan dalam industri
obat herbal lokal.
 Berikut ini beberapa tanaman obat beserta kegunaannya. Buah merah
(Pandanus conoideus) dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker
(tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes.
3. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik Beberapa tumbuhan
digunakan untuk kosmetika, antara lain sebagai berikut:
 Bunga mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum grandiflorum), cendana
(Santalum album), kenanga (Cananga odorata), dan kemuning (Murraya
exotica).
4. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang Beberapa hewan juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain sebagai berikut.
 Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat
tinggi.
5. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan Sebagian besar rumah di
Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Kayu dimanfaatkan untuk
membuat jendela, pintu, tiang, dan alas atap.
6. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya Penduduk Indonesia yang
menghuni kepulauan nusantara memiliki keanekaragaman suku dan budaya
yang tinggi. Terdapat sekitar 350 etnis (suku) dengan agama dan kepercayaan,
budaya, serta adat-istiadat yang berbeda. Dalam menjalankan upacara ritual
keagamaan.
 Umat Islam menggunakan hewan ternak (kambing, sapi , kerbau) pada hari
raya Qurban.

Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Menurunnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat
yang dapat diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah
dengan cara melakukan pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati.
Konservasi keanekaragaman hayati memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai
berikut.
 Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan.
 Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan
pemanfaatan yang tidak terkendali.
 Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan dan
budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun hewan
ternak.

Konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia diatur oleh UU No. 5 tahun


1990 tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan tiga azas, yaitu tanggung jawab,
berkelanjutan, dan bermanfaat. Konservasi keanekaragaman hayati dapat
dilakukan secara insitu maupun eksitu. Konservasi insitu adalah usaha pelestarian
(konservasi) yang dilakukan di habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan cagar
alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman laut.
Contohnya cagar alam Rafflesia di Bengkulu dan suaka margasatwa Pulau
Komodo. Konservasi eksitu adalah usaha pelestarian yang dilakukan di luar
habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi,
atau kebun binatang. Contohnya Taman Safari Puncak dan Kebun Raya Bogor.
C. GLOSARIUM

Cagar alam : Suatu kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung
secara alami.

Klasifikasi : Ilmu yang mempelajari tentang cara mengadakan pengelompokan


makhluk hidup berdasarkan kelas kelas tertentu.

Konservasi insitu : usaha pelestarian (konservasi) yang dilakukan di habitat aslinya.

Konservasi eksitu : usaha pelestarian yang dilakukan di luar habita aslinya.

Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penamaan, perincian dan


pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan sifat-sifatnya

Suaka margasatwa : Hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup
margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan
dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan
nasional.

D. DAFTAR PUSTAKA

Irningtyas, 2018, Biologi SMA kelas X, Jakarta: Erlangga.

Nurhayati, Nunung dan Resti Wijayanti, 2017, Biologi SMA kelas X, Bandung: YRama
Yudha.

Saritri,Ririn 2020, Biologi peminatan matematika dan ilmu-ilmu alam X, Surakarta:


Mediatama

Dewi,Paramita,2012,Buku pegangan biologi SMA kelas X, Jakarta: Kendi Mas Media


LEMBAR TULIS PESERTA DIDIKMENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

LEMBAR TUGAS PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 5)


Nama
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Topik
Hari/Tanggal

Kelompok :
Nama Anggota : 1....................................
2....................................
3....................................
4....................................

Tujuan Pembelajaran

Untuk menganalisis kasus hilangnya keanekaragaman hayati pada ekosistem dan


menemukan solusi penyelesaikan serta upaya untuk pelestarian keanakearagaman hayati di
Indonesia.

Wacana

Sumber : https://youtu.be/_GhKfWuFLmI
LEMBAR TULIS PESERTA DIDIKMENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman Hayati yang beragam memiliki peran yang sangat penting demi
kelangsungan interaksinya dengan makhluk hidup lainnya di dalam ekosistem. Akan tetapi,
banyak aktivitas manusia yang tanpa disadari ataupun disengaja malah membuat
keberagaman tersebut menjadi rusak atau terancam punah, bahkan menghilang dari
ekosistemnya begitu saja. Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan dampak bagi
kehidupan manusia selanjutnya, selain merusak ekosistem juga dapat menyulitkan
kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan adanya solusi ataupun upaya untuk mengatasi
permasalahan keanekaragaman hayati tersebut di Indonesia.

Sumber Belajar

 Modul Biologi tentang Keanekaragaman Hayati


 Buku Siswa Biologi Kelas X SMA/MA Kurikulum Merdeka 2013

Cara Kerja

Langkah Kerja :
 Amatilah wacana dan beberapa gambar yang tersedia di LTPD, temukan penyelesaian
dari pertanyaan-pertanyaan tersebut!
 Sampaikan permasalahan yang di temukan
 Jawablah pertanyaan yang telah disediakan
 Diskusikan dengan teman kelompokmu
 Kalau ada yang masih ragu tanyakan kepada guru
 Buatlah kesimpulan
LEMBAR TULIS PESERTA DIDIKMENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Kegiatan 1

1. Dari wacana di atas analisislah permasalahan yang terjadi pada kenakaragaman hayati di
sekitar kita/ di Indonesia!
a. Jelaskan faktor penyebab yang dapat mengakibatkan hilangnya suatu populasi
ataupun spesies di lingkungan/alam?
b. Bagaimana dampak akibat punahnya suatu populasi hewan atau tumbuhan bagi
kehidupan manusia dan dunia?
c. Bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan terkait rusak dan
punahnya keanekaragaman hayati di Indonesia?
d. Bagaimana upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dapat dilakukan untuk
meminimalisir terjadinya permasalahan pada keanekaragaman hayati?

Jawaban:............................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

........................
LEMBAR TULIS PESERTA DIDIKMENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

2. Perhatikan gambar di bawah ini! Kemudian tentukan nama dan status keberadaan spesies
tersebut di Indonesia saat ini!

Nama Status di Indonesia Nama Status di Indonesia

Nama Status di Indonesia Nama Status di Indonesia


LEMBAR TULIS PESERTA DIDIKMENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Kegiatan 2

1. Cermati dan analisislah permasalahan yang ada pada artikel berikut ini!
Bacalah dari : https://news.detik.com/kolom/d-5901653/industri-pertanian-dan-
hilangnya-keanekaragaman-hayati/amp dan http://www.wwf.or.id/ tentang kasus
hilangnya keanekaragaman hayati dan solusi penyelesaiannya.

Hutan tropis Indonesia adalah rumah dan persembunyian terakhir bagi kekayaan
hayati dunia yang unik. Keanekaragaman hayati yang terkandung di hutan Indonesia
meliputi 12 persen spesies mamalia dunia, 7,3 persen spesies reptil dan amfibi, serta
17 persen spesies burung dari seluruh dunia. Diyakini masih banyak lagi spesies yang
belum teridentifikasi dan masih menjadi misteri tersembunyi di dalamnya. Sebuah
contoh nyata misalnya, data WWF menunjukkan antara tahun 1994-2007 saja
ditemukan lebih dari 400 spesies baru dalam dunia sains di hutan Pulau Kalimantan.
Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan
keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Berdasarkan data FAO tahun 2010 hutan
dunia - termasuk di dalamnya hutan Indonesia-secara total menyimpan 289 gigaton
karbon dan memegang peranan penting menjaga kestabilan iklim dunia.

Sayangnya kerusakan hutan di tanah air cukup memprihatinkan. Berdasarkan


catatan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, sedikitnya 1,1 juta hektar atau
2% dari hutan Indonesia menyusut tiap tahunnya. Data Kementerian Kehutanan
menyebutkan dari sekitar 130 juta hektar hutan yang tersisa di Indonesia, 42 juta
hektar di antaranya sudah habis ditebang.
Kerusakan atau ancaman yang paling besar terhadap hutan alam di Indonesia
adalah penebangan liar, alih fungsi hutan menjadi perkebunan, kebakaran hutan dan
eksploitasi hutan secara tidak lestari baik untuk pengembangan pemukiman, industri,
maupun akibat perambahan. Kerusakan hutan yang semakin parah menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem hutan dan lingkungan di sekitarnya. Contoh
nyata yang frekuensinya semakin sering terjadi adalah konflik ruang antara satwa liar
dan manusia. Rusaknya hutan habitat satwa liar menyebabkan mereka bersaing dengan
manusia untuk mendapatkan ruang mencari makan dan hidup, yang sering kali
berakhir dengan kerugian bagi kedua pihak. Rusaknya hutan telah menjadi ancaman
bagi seluruh makhluk hidup.

a. Diskusikanlah bersama teman-teman kelompokmu terkait informasi diatas!


Tuliskan analisismu tentang ancaman terhadap keanekaragaman hayati
berdasarkan informasi diatas!
b. Berikan pendapatmu sendiri terkait upaya yang seharusnya dapat dilakukan untuk
permasalahan terhadap keanekaragaman hayati tersebut!
LEMBAR TULIS PESERTA DIDIKMENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Jawaban:............................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

........................

3. Perhatikan tabel berikut! Dan lengkapilah dengan mencari informasi dari berbagai
sumber mengenai daftar nama flora dan fauna yang terancam punah dan harus dilindungi
(endemik) di Indonesia!

No Nama Flora Keterangan


1
2
3
4
5
Dst..
No Nama Fauna Keterangan
1
2
3
4
5
Dst..
LEMBAR TULIS PESERTA DIDIKMENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Kesimpulan

Tuliskan kesimpulan hasil diskusi kelompokmu di bawah ini!

~SELAMAT MENGERJAKAN ~

Anda mungkin juga menyukai