Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BIOTEKNOLOGI DAN HIDROPONIK

DISUSUN OLEH : MARIO BONSENDA SALANG


NAMA : 19302067

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS ILMU PERTANIAN DAN PERTENAKAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ST.PAULUS RUTENG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul
“BIOTEKNOLOGI DAN HIDROPONIK ” ini . Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu pertanian.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Ruteng, november 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................11

DAFTAR ISI .........................................................................................111

BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................1

BAB 11 PEMBAHASAN .....................................................................3

2.1 Hidroponik................................................................................3
2.2 Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik................4
2.3 Teknik Hidroponik...................................................................5
2.4 Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan............6
2.5 TeknikBudidayaSayuransecaraHidroponik..........................6  
BAB111PENUTUP................................................................................ 12
3.1Kesimpulan................................................................................12
3.2Saran...........................................................................................12
DAFTARPUSTAKA ............................................................................13
BAB1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang sangat membantu
manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang masih
selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran manusia,
sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam segi penanaman bahan
pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan
juga yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untuk menanam tanaman yang
bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk memperkaya diri. 
Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan
menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang? Zaman yang serba modern ini
bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa
digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara
hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika
dihadapkan pada masalah yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan,
berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi yang
menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau iklim tidak ramah terhadap
pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman pangan dengan
mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit
didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kilas balik awal mula Teknik Budidaya Hidroponik?
2. Apa pengertian hidroponik serta bagaimana penjelasannya?
3. Apa sajakah Teknik Hidroponik yang ada?
4. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik?
5. Bagaimana prospek teknik budidaya hidroponik ini didalam bisnis?
6. Bagaimana teknik budidaya hidroponik terhadap sayuran?
BABII
PEMBAHASAN

2.1 Hidroponik
HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan
air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidro yang berarti air,
tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanah seperti kerikil, pasir, sabut
kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa. Mungkin,
bagi sebagian besar orang tidak akan percaya di antara ratusan tomat yang dimakan tidak
tumbuh di atas tanah melainkan di air. Seperti percobaan yang yang dilakukan salah satu
bapak hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada tahun 1930-an. Latar
belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya
terasa semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman. Hasil penelitiannya yang mudah
dan praktis ini pun cepat diketahui se-antero Amerika. Bahkan tentara-tentara Amerika yang
dinas di pulau-pulau gersang dan terisolasi pun ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang
tertentu dengan menggunakan sistem hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan
segera setelah Perang Dunia II berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara pendudukan
Amerika.  Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar di Meksiko,
Puerto Rico, Hawaii, Israel, Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih kompleks lagi, hidroponik
dijadikan sebagai bisnis besar dan diselenggarakan projek riset terhadapnyajuga banyak
berdiri perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada bidang bercocok tanam paling
logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.
Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya hubungan yang baik
antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman
sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air yang terkandung dalam tanah
yang terserap akar dan juga dukungan yang diberikan tanah dan pertumbuhan. Dengan
mengetahui ini semua, di mana akartanaman yang tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-
zat vital dari dalam tanah,yangberartitanpatanahpun Manipulasi yang dapat dilakukan selain
perlakuan di atas adalah pengontrolan. Dengan perawatan rutin (sehari hanya memakan
waktu maksimal 20 menit), kita dapat menikmati bermacam buah-buahan, sayur-sayuran, dan
rempah-rempahtanamanobat. Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di
rumah dengan halaman yang sempit dan juga siswa yang bertempat di tempat kos untuk
menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlu tanah!
Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yang sempit dapat
ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil tanaman buah dapat
menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet karena
dapat dipakai ulang. Nicholls (1986) menambahkan pula, hidroponik memungkinkan kita
untuk mengatur tanaman lebih teliti dan menjamin hasil yang baik dan seragam.
SETELAH ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring waktu yang terus
berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju cepat. Tidak
dapat dibayangkan jika Tuhan tidak memberi kita otak atau akal. Apa yang akan terjadi
dengan dunia? Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak untuk dibangun rumah-rumah
masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang. Di sisi lain, sekarang
sedangmaraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah satunya bidang pertanian. Setelah
melakukan berbagai penelitian, bioteknologi merupakan satu jalan menuju kesejahteraan
manusia mengingat lahan pertanian Asia yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman yang
berhasil dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang memang
menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak.
Namun bioteknologi tidak semulus kelihatannya, banyak pihak, terutama dari perkumpulan
lingkungan hidup semacam Greenpeace, percaya tanaman transgenik justru akan
mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal. 
hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki kualitas yang baik,
konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi dengan tanah. Tinggal dalam apartemen
yang paling kecil sekalipun tidak menutup kemungkinan kita dapat menanam bunga, buah,
dan sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapat dilakukan dengan sistem hidroponik dalam pot
yang kecil-kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam dengan hidroponik menjadi alternatif paling
realistis jika hidup di kota.Jika kita sudah menaruh perhatian untuk menumbuhkan tanaman
dengan hidroponik, pengontrolan adalah hal yang penting dilakukan. Komposisi pupuk,
pemberian insektisida yang cukup (meskipun tak perlu yang manjur, karena hama penyakit
tanaman dari tanah tidak ada atau sedikit saja di media bukan tanah), kesterilan media dan
pengairan secara teratur harus disorot. Namun pada hidroponik juga memiliki kelemahan,
apalagi jika mengabaikan sistem pengontrolan. Menanam di udara terbuka mendatangkan
persoalan baru yaitu kondisi cuaca yang selalu berubah.
2.2 Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik
(Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik) – Hidroponik (latin; hydro =
air; ponos= kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata,
serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu
hobi ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman
dengan sistim hidroponik ini antara lain:
 Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat
merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, danmengurangi
CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
 Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga
tidak membutuhkan tempat yang luas.
 Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
 Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari
sebab media larutan mineral yang dipergunakan
selalutertampungdidalamwadahyangdipakai
 Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari
kotoran dan hama
 Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkan
lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
 Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
 Tidak perlu banyak tenaga kerja
 Lingkungan kerja lebih bersih
 Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri,
kulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
 Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
 Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran
seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang,
bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum
vegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat
pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan
usahapenghijauan.
2.3 Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama
menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan
larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan
larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah
teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah
tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral,
pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media
tanah.Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan
hidroponikterbuat dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton,
kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan
daricahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.
o Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa
Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember
plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan
atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian larutan dijaga serendah
mungkin sehingga akar tanaman berada di ataslarutan, dan dengan demikian tanaman
akan cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman. 
Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang tembus
pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan, plastik hitam
atau bahan lainnya untuk menghindari cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya
lumur di dalam bak. Untuk menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa
menggunakan pompa akuarium. Larutan bisadiganti secara teratur, misalnya setiap
minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali
dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.

o Teknik Larutan Alir


Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan
mengalirkanterus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman.
Teknikini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur
dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satuteknik yang
banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient
film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang
terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dantanaman disemai di parit tersebut. 
Di sekitar saluran parit tersebut dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar
tanaman akan terbentuk lapisan tipisyang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit
dibuat dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan
menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk
tanaman.
o Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam,
batubata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum
dipergunakanuntuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan

2.4 Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan


Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai.
UnsurpH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P,
K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl
dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-
garampupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan
hara,pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.Media Tanam,
antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arangsekam, spons, batu apung, dll.
Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitastidak
melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh
mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen
akanmenyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan
kekuranganair. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak
mengandungoksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung
udaraseperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan
nutrisisecara rutin, membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang,
danmemberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman.
2.5 Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob
Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan
sistimbercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik
mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-
an.Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal.
Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur
biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebasdari pemakaian
pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebihsegar, dan packaging
yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa supermarket selalu
cepat terjual habis. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan
vegan/vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan
sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi
permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran
jenishidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk
digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar
negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik
secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta
untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan
larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750
juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti .
2.6 TeknikBudidayaSayuransecaraHidroponik 
A. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain
itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan
dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman : 
o Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam
atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya
murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya.
Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau
serbuk sabut kelapa. 
o Media untuk tanaman dewasa
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir
agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang
sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas
dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan
sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan
namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian.
Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.

B. Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng
dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal
kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan
ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh
sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento,
ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.

C. Peralatan Budidaya Hidroponik


Peralatanyangdiperlukanadalah:
Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan
semai, atau kotak kayu. Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag
berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat
penyiraman. 
 Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban
 Ayakan pasir untuk mengayak media semai
 Handsprayer untuk penyiraman
 Centong pengaduk media
 Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai
 Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant
 Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat
tanaman
 Ember penyiram 

D. Pelaksanaan
 Persiapanmediasemai
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara
merata.
 Persemaiantanaman
Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya
dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung
ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan air.

 Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan


media. Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat
dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).
 Persemaianbenihkecil
Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara
persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan
media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan
dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah
tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata,
kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan
wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer
kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan
sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik
dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.
Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag
pembibitan.
 Perlakuansemai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan
air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan
penyakit busuk.
 Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu
dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh
dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-
4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak
kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot/polybag
pembibitan.
 Transplanting/pindahtanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu
dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di
dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara
 perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit
diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag,
maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar
polybag secara horisontal.
 Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh
dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering
sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman
adalah sebagai berikut: 
 Penyiramanmanual
Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara
penyiramannyaadalahsebagaiberikut :
Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali
sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan
gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer. 
 Padamasapembibitan
Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan
ditambahkan larutan encer hara. 
 Padamasapertumbuhandanproduksi
Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap
harinya. 
 Penyiramanotomatis
Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation
System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari
pompa. 
 PerawatanTanaman.
Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
-Pemangkasan
- Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas
air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento
hanyadipeliharasatubatangutamauntukproduksi.

-Pengikatan
- Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang
agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang
tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
-Penjaranganbunga(padasayuranbuah)
- Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun
hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil
yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.
-Pengendalianhamadanpenyakit
- Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.
 PanendanPascapanen
Pemanenan 
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar
diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau
gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan
tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan
tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah
termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan
pada proses produksi perlu diperhatikan.
 Penangananpascapanen 
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan
pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau
tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk,
warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk
tidak semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan
ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode
BABIII
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media
tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya
yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata,
serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Terdapat dua teknik utama
dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya
menggunakan media.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan
oksigen. Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat
bagus sekali, jika teknik yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin tingginya
permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.

3.2 Saran
a. Penulis menyarankan kepada pembaca, bahwa teknik budidaya secara hidroponik ini
sangat bagus jika diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita lakukan 
dimanapun.
b. Penulis menyarankan, pembaca jangan memandang mahal dahulu, karena hasil yang
didapatkan bisa mencapai 5 kali lipat dari modal yang ditanamkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik
http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/21/hidroponik/
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik/
http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/
http://sumansutra.wordpress.com/tanaman-hidroponik/
http://agrotek.utm.ac.id/component/content/article/46-berita-terkini/130-teknik-budidaya-
sayuran-secara-hidroponik.html
http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponi

Anda mungkin juga menyukai