Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMANFAATAN HIDROPONIK
PADA PERTANIAN MASA DEPAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi

Disusun oleh :
Tiara Safitri
Kelas : XII MIPA 3

SMA NEGERI 1 ASTANAJAPURA


TAHUN 2023
Jl. KH. Wahid Hasyim No. 97 Desa Kanci Kecamatan Astanajapura Kabupaten
Cirebon
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Allah swt. Atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas Makalah mata pelajaran biologi dengan judul “Pemanfaatan
Hidroponik Pada Pertanian Masa Depan”
Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan mengenai Tanaman
Hidroponik. Penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa selama penugasan ini
banyak memenuhi kesulitan. Oleh karena itu penulisan tugas ini tidak terlepas
dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis ucapan terimakasih dan
penghormatan yang sedalam-dalamnya sampaikan kepada :
1. Dr. H. A. Dedi Kenedi, M.Pd, Selaku Kepala Sekolah SMAN 1
Astanajapura.
2. Ibu Lili Kusuma Wardani, S.Pd. Selaku Wali kelas XII MIPA 3
3. Nuning Mariyaningsih, S. Pd, Selaku Guru Mata Pelajaran Biologi
4. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini, yang pada kesempatan ini tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan pada penulis mendapat
balasan dari Allah SWT. Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari
bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan baik kritik
dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan laporan ini dapat
Bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca pada umumnya. Selain itu, semoga laporan ini dapat
menjadikan frame of think (kerangka pikir) dan contoh dalam mengambil suatu
keputusan pembelajaran.

Cirebon, Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Apa yang dimaksud dengan hidroponik ............................................... 3
B. Proses budidaya hidroponik pada tanaman sayuran organik ............... 6
C. Manfaat teknologi hidroponik pada pertanian masa depan.................. 4
D. Dampak negatif dari perkembangan hidroponik .................................. 7
E. Manfaat Hidroponik Organik ............................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya petani melakukan budidaya tanaman secara
konvensional akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, cara
budidaya seperti ini kurang efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan
budidaya tanaman secara konvensional menggunakan tanah sebagai media
tanam sehingga membutuhkan lahan pertanian yang luas, padahal kondisi
saat ini ketersediaan lahan semakin terbatas seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk. Seiring dengan kondisi lahan pertanian yang semakin
terbatas dan kebutuhan pangan harus terpenuhi maka hal ini mendorong
sektor pertanian untuk mengatasi kendala tersebut dengan meningkatkan
penerapan pertanian lahan sempit yaitu dengan teknik budidaya
hidroponik.
Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan
karena dapat diusahakan di berbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan
terbuka, atau di atas apartemen sekalipun. Sistem budidaya hidroponik
merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanaman dengan penambahan nutrisi hara untuk pertumbuhan. Luas tanah
yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali,
keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tidak menentu, dan mutu yang
tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik. Hidroponik
dapat diusahakan sepanjangn tahun tanpa mengenal musim. Pemeliharaan
tanaman hidroponik pun lebih mudah karena tempat budidayanya relatif
bersih, media tanamnya steril, tanaman terlindung dari terpaan hujan,
serangan hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan
produktivitas lebih tinggi.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas, rumusan masalah yang diajukan :
1. Apa yang dimaksud dengan hidroponik?
2. Bagaimana proses budidaya hidroponik pada tanaman sayuran
organik?
3. Bagaimana manfaat teknologi hidroponik pada pertanian masa depan?
4. Bagaimana dampak negatif dari perkembangan hidroponik pada
pertanian masa depan?
5. Apa Manfaat Hidroponik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan hidroponik
2. Untuk mengetahui Bagaimana proses budidaya hidroponik pada
tanaman sayuran organik
3. Untuk memahami manfaat teknologi hidroponik pada pertanian masa
depan
4. Untuk mengetahui dampak negatif dari perkembangan hidroponik
pada pertanian masadepan
5. Untuk mengetahui Manfaat Hidroponik Organik

D. Manfaat
1. Tanaman hidroponik memaksimalkan ruang
2. Tanaman hidroponik menghemat air
3. Tanaman hidroponik memfasilitasi iklim mikro
4. Tanaman hidroponik menghasilkan pangan berkualitas tinggi
5. Tanaman hidroponik lebih cepat panen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hidroponik
Menurut Lingga ( dalam Rohmah, 2016) hidroponik adalah istilah
yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah melainkan menggunakan air atau bahan porous
lainnya seperti kerikil, pasir, arang sekam maupun pecahan genting
sebagai media tanam.
Hidroponik adalah budidaya tanaman yang dilakukan dengan
menggunakan medium bukan tanah. Hidroponik merupakan salah satu
cara bercocok tanam yang memanfaatkan air sebagai media nutrisi yang
akan langsung diserap oleh tanaman sebagai penunjang tumbuh tanaman.
Hidroponik Bisa dilakukan di lahan terbatas perkotaan (Rakhman dkk,
2015).
Pertanian organik adalah usaha tani yang menghindari atau secara
besar- besaran menyingkirkan penggunaan pupuk dan pestisida sintetik ,
zat pengatur tumbuh tanaman dan perangsang (Saragih, 2008).
Umumnya nutrisi pada hidroponik diperoleh dengan
mencampurkan formula cair A dan B, biasa disebut dengan pupuk AB
Mix. Namun, pada hidroponik organik tidak menggunakan AB Mix yang
bersifat sintetik, jadi hidroponik organik adalah budidaya tanaman yang
dilakukan dengan menggunakan medium bukan tanah tetapi
memanfaatkan air sebagai media dan menggunakan bahan organik sebagai
alternatif nutrisi sintetik (AB Mix).

B. Proses budidaya hidroponik pada tanaman sayuran organik


Terdapat 2 contoh tanaman sayuran organik
1. Selada
Sebelum menanam selada, Anda perlu memastikan bahwa
selada yang Anda akan tanam adalah bibit yang unggul. Lakukan

3
persiapan awal mulai dari penyemaian. Sama seperti tumbuhan
hidroponik lainnya, dimulai dari mengambil 30-40 bibit untuk disemai.
Semai bibit dalam wadah berisi air, tunggu hingga 24 jam,
kemudian setelah bibit pecah, ambil dan letakkan pada rockwool atau
wadah tanaman lainnya. Tunggu sampai 10 hari untuk melihat
perkembangan benih.
Setelah itu Anda bisa memindahkan masing-masing rockwool
ke dalam netpot, jika menggunakan sistem menanam wick. Jangan
lupa memberi nutrisi AB Mix pada wadah sebanyak 1cc. Untuk
perawatan, Anda bisa memperhatikan tanaman 2 hari sekali. Jika
ternyata Anda mendapatkannya menguning, maka Anda perlu
memotongnya. Nah untuk memanen selada, biasanya Anda
membutuhkan 30-40 hari.
2. Kangkung
Kangkung merupakan salah satu tanaman hidroponik rumahan
yang banyak dibudidayakan. Untuk menanam kangkung secara
hidroponik, Anda hanya perlu memberikan nutrisi yang cukup agar
kangkung bisa tumbuh dengan baik. Kangkung juga bisa dipanen
dalam waktu yang relatif singkat. Di umur tanam 4 minggu saja,
kangkung sudah tampak besar dan siap untuk dipanen.
Keunggulan lainnya dari tanaman ini yaitu bisa dipanen
berulang kali. Jadi saat Anda memanen kangkung, cukup potong
bagian atasnya tanpa membuang akar tanaman ini. Biarkan beberapa
minggu lalu tanaman kangkung akan tumbuh kembali.
Masukkan benih ke dalam baskom yang berisi air, taburkan
benih dan biarkan benih selama 24 jam. Keesokan hari, Anda perlu
membuang seluruh benih yang mengapung. Ini menandakan bahwa
benih yang tidak berkecambah memiliki pertumbuhan yang lambat.
Ambil bibit, bungkus dengan kain lalu siramkan air hangat
suam kuku secukupnya. Pastikan seluruh kain basah agar kangkung
dapat berkecambah. Selanjutnya siapkan wadah berisi air, lakukan

4
pemupukan sebelum pemindahan kecambah. Berikan pupuk AB Mix,
masukkan 5 mlm pupuk A dan 5 ml pupuk B, aduk campuran air.
Ketinggian air ini wajib disesuaikan dengan keranjang yang berisi
kecambah nantinya. Ingat tidak melebih, hanya menempel saja.
Setelah semuanya siap, sesuaikan keranjang di atas wadah
baskom yang berisi pupuk AB Mix, lalu tempatkan kecambah
kangkung di atasnya. Kecambah kangkung yang Anda pilih adalah
benih yang telah pecah. Selanjutnya, Anda hanya perlu melakukan
perawatan. Jangan lupa untuk selalu melakukan penambahan nutrisi 7-
9 ml untuk setiap liternya. Nah untuk panen sendiri, masa panen
kangkung ini adalah 30 hari sejak tanaman padi sudah ditanam.

C. Manfaat teknologi hidroponik


Adapun manfaat bercocok tanam menggunakan system
hidroponik ini adalah :
1. Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin
2. Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.
3. Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien).
4. Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru.
5. Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih
hemat dan memiliki standarisasi.
6. Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak
kotor dan rusak.
7. Hasil produksi lebih berkelanjutan dan lebih tinggi dibanding dengan
penanaman ditanah.
8. Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non-hidroponik.
9. Beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim.
10. Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan, atau ketergantungan
dengan kondisi alam.
11. Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang
terbatas

5
D. Dampak negatif dari perkembangan hidroponik
1. Membutuhkan modal yang cukup besar.
2. Pembuatan media tanam sistem hidroponik cukup sulit dan
membutuhkan pengamalan, serta perangkat yang digunakan masih
belum populer dikalangan masyarakat Indonesia.
3. Membutuhkan ketelitian ekstra, dalam pengaturan suhu , pH dan zat
nutrisi yang diberikan untuk tanaman hidroponik.
4. Peralatan yang digunakan dalam metode hidroponik mungkin lebih
rumit dibandingkan dengan yang digunakan pada metode
konvensional.
5. Saat menanam dan merawat tanaman, kadar air dan nutrisi harus dijaga
dengan baik karena bila kekurangan nutrisi, tanaman tidak dapat
tumbuh dengan baik

E. Manfaat Hidroponik Organik


1. Tanaman hidroponik memaksimalkan ruang
Menanam tanaman hidroponik tidak membutuhkan ruang yang
luas. Metode ini bisa dipraktikkan di ruang yang kecil, seperti teras
rumah atau balkon.
Salah satu alasan tanaman hidroponik tidak membutuhkan
lahan yang luas adalah karena akarnya tidak menyebar untuk mencari
kelembapan dan nutrisi.
Air dan nutrisinya dikirim ke akar secara langung. Ini berarti
bahwa sistem akar tanaman hidroponik membutuhkan lahan yang jauh
lebih kecil.
2. Tanaman hidroponik menghemat air
Menanam tanaman di air sebenarnya menggunakan lebih
sedikit air, jika dibandingkan menanam tanaman di tanah.
Faktanya, tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan air hingga
98 persen lebih sedikit dibanding tanaman yang ditanam secara
tradisional. Hal ini penting karena berdasarkan laporan WHO, hanya

6
71 persen populasi dunia yang memiliki layanan air minum yang
dikelola dengan aman.
3. Tanaman hidroponik memfasilitasi iklim mikro
Tanaman hidroponik dapat dengan mudah terkandung dalam
rumah kaca hidroponik sehingga mereka memiliki iklim mikro
tersendiri. Di fasilitas yang suhunya terkontrol, tanaman dapat tumbuh
sepanjang tahun, terlepas dari iklim atau cuaca di luar.
4. Tanaman hidroponik menghasilkan pangan berkualitas tinggi
Kebun tanaman hidroponik memiliki mikrobioma tersendiri
sehingga dapat ditanaman di mana saja. Ini berarti tanaman hidroponik
dapat dipanen pada puncak kematangan sehingga makanan nabati yang
ditanama dengan hidroponik bisa dikonsumsi dalam kondisi yang
masih sangat segar.
5. Tanaman hidroponik lebih cepat panen
Sebagian besar buah dan sayur membutuhkan waktu beberapa
bulan untuk mencapai kematangan, jika ditanam dengan metode
tradisional. Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Polybag,
Panen dalam 3 Bulan Namun, tingkat pertumbuhan tanaman
hidroponik lebih cepat 30-50o persen dibandingkan tanaman yang
ditanam di tanah. Dengan metode hidroponik nutrisi lebih mudah
tersedia untuk diserap oleh tanaman.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa
cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah melainkan
menggunakan air atau bahan porous lainnya seperti kerikil, pasir,
arang sekam maupun pecahan genting sebagai media tanam.
2. Hidroponik organik adalah budidaya tanaman yang dilakukan dengan
menggunakan medium bukan tanah tetapi memanfaatkan air sebagai
media dan menggunakan bahan organik sebagai alternatif nutrisi
sintetik (AB Mix).

B. Saran
Adapun saran dari materi makalah ini adalah hendaknya perlu di
adakannya penelitian berkelanjutan dalam optimalisasi limbah organik di
sekitar kita untuk dapat di manfaatkan menjadi nutrisi organik bagi
tanaman hidroponik dan untuk memperoleh hasil hidroponik yang yang
baik terutama akuaponik perlunya memperhatikan dan secara rutin
melakukan pengecekan pH dan EC larutan untuk mengetahui nutrisi yang
masih tersedia untuk dapat diserap oleh tanaman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, S.S, Sugeng, Dan Mareli. 2017. Sistem Hidroponik Organik Dengan
Memanfaatkan Limbah Effluent Biogas Industri Tapioka Dan Limbah
Kolam Lele. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Vol.6. No. 3: 161-170.

ECOLIFE Foundation. 2011. Introduction to Village Aquaponics. ECOLIFE, 324


State Place, Escondido, CA 92029. 25 hlm.

Gumelar, W.R dkk. 2017. Pengaruh Penggunaan Tiga Varietas Tanaman Pada
Sistem Akuaponik Terhadap Konsentrasi Total Amonia Nitrogen Media
Pemeliharaan Ikan Koi. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol. 8 No. 2:36-
42.

Hamli, F, Lapanjang, I.M, Yusuf R. 2015. Respon Pertumbuhan Tanaman Sawi


(Brassica juncea L.) Secara Hidroponik Terhadap Komposisi Media
Tanam dan

Konsentrasi Pupuk Organik Cair. e-J Agrotekbis. Vol.3 No.3: 290-296.

Hasbullah, dkk. 2011. Akuaponik, Sistem Resilkulasi Alternatif yang


Memanfaatkan Simbiosis Mutualisme antara Ikan dan Tanaman. Laporan
Praktikum Manajemen Kualitas Air. Universitas Padjadjaran, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Program Alih Jenjang Diploma

IV. Cianjur.

Mappanganro, N. 2013. Pertumbuhan Tanaman Stroberi Pada Berbagai Jenis dan


Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Urine Sapi Dengan Sistem
Hidroponik Irigasi Tetes. Jurnal Ilmiah Biologi. Vol. 1 No. 2: 123-132.

Marginingsih, R.S, Ary, dan Anas. 2018. Pengaruh Substitusi Pupuk Organik Cair
Pada Nutrisi Ab Mix Terhadap Pertumbuhan Caisim

9
BIODATA PENULIS

Nama : Tiara Safitri


Tempat, tanggal lahir : Cirebon 05-01-2005
Alamat rumah : Desa pangenan kecamatan pangenan
kabupaten cirebon
Hobi : drakor, main game, belajar bahasa
Email : Tiarapcans@gmail.com
Moto : Lakukan Apa yang Membuatmu Bahagia

10

Anda mungkin juga menyukai