Anda di halaman 1dari 9

Karya Tulis Ilmiah

Hubungan Penerapan Hidroponik terhadap Media Tanam


Alternatif

Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Guru Pembimbing
Dra.Rodim Mufida,M.Pd.

DISUSUN OLEH
Shafira Firly Rahmayanti
XI IPS B
28

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


SMA NEGERI 1 KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021

Jl. Veteran No.1, Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur
redaksi@smstkediri.sch.id (www.smastkediri.sch.id)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang dilakukan dalam
rangka memenuhi tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai syarat kenaikan kelas.
Dalam menulis Karya Tulis Ilmiah ini penulis menganalisis tentang Hubungan Penerapan
Hidroponik terhadap Media Tanam Alternatif . Semoga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, bermanfaat kedepannya, dan memberikan
wawasan serta pengetahuan lebih tentang informasi yang dibahas dilaporan penelitian ini.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan, bantuan, dan nasihat dalam mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, sehingga
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak manapun sangat diharapkan
demi kesempurnaan selanjutnya.

Kediri, 06 April 2021

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI............................................................................................................................4
2.1 Hipotesis................................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................7
3.2 Saran..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan teknologi dalam bidang pertanian semakin tahun semakin pesat,
sehingga masyarakat khususnya petani tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi
tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya.
Salah satu teknologi yang layak disebarluaskan adalah teknologi hidroponik, hal ini
dikarenakan semakin langkanya lahan pertanian akibat dari banyaknya sektor industri dan
jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensial semakin tidak kompetitif karena tingginya
harga lahan. Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik diharapkan menjadi
salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan,
sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Sektor
pertanian sebagai sumber penghasilan bagi beberapa masyarakat, karena sebagian besar
kawasan Indonesia merupakan lahan pertanian. Para petani biasanya menggunakan tanah
untuk media.Dalam mengembangkan hasil pertaniannya. Hal tersebut sudah menjadi hal biasa
dikalangan dunia pertanian. Melihat banyaknya lahan yang tidak dipakai oleh masyarakat
untuk lahan pertanian, maka saat ini ada cara lain untuk memanfaatkan lahan sempit sebagai
usaha untuk mengembangkan hasil pertanian, yaitu dengan cara bercocok tanam secara
hidroponik.

Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah,


sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air
sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara
hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit.

Bagi warga kota bercocok tanam menjadi hal yang sulit dilakukan karena terbatasnya
lahan. Saat ini pola bangunan warga kota adalah apartemen dan perumahan minimalis dimana
notabene warga memiliki luas tanah yang sempit, kondisi tanah yang kritis dan keterbatasan
jumlah air. Maka hal tersebut dibutuhkan solusi agar warga kota dapat bercocok tanam.
Didasarkan hal tersebut, pola tanam hidroponik menjadi salah satu alternatif yang baik bagi
warga kota agar tetap dapat bercocok tanam di lingkungan sekitarnya.

Prinsip dasar hidroponik adalah upaya kita memberikan unsur hara atau nutrisi yang
diperlukan tanaman. Melalui teknik ini akan lebih banyak tanaman yang dapat dibudidayakan
dalam satuan ruang yang sempit. Bahkan tanaman akan tumbuh lebih produktif meski tanpa
media tanah.

4
Cara bercocok tanam secara hidroponik sebenarnya sudah banyak dipakai oleh
beberapa masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas. Banyak keuntungan
dan manfaat yang dapat diperoleh dari sistem tersebut. Sistem ini dapat menguntungkan dari
kualitas dan kuantitas hasil pertaniannya, serta dapat memaksimalkan lahan pertanian yang
ada karena tidak membutuhkan lahan yang banyak.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apakah penerapan hidroponik itu dapat menjadi media tanam alternatif untuk
menambah efisiensi penggunaan lahan?
1.2 Tujuan
Tujuan secara umum:
1. Memenuhi persyaratan kenaikan kelas
2. Melengkapi tugas yang diberikan
Tujuan penelitian khusus:
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan hidroponik menjadi media tanam alternatif
untuk menambah efisiensi penggunaan lahan.
1.3 Manfaat
1. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penerapan
hidroponik sebagai media tanam alternatif dalam penggunaan lahan.
2. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah efisiensi penggunaan lahan.

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Hidroponik
 Hydroponic secara harfiah berarti Hydro = air, dan phonic = pengerjaan.
Sehingga secara umum berarti system budidaya pertanian tanpa menggunakan
tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Budidaya hydroponik
biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga
supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar – benar terlindung dari
pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim dan lain–lain.
5
Keunggulan dari beberapa budidaya dengan menggunakan sistem hydroponic
antara lain: Kepadatan tanaman per satuan luas dapat dapat dilipat gandakan
sehingga menghemat penggunaan lahan.
 Mutu produk seperti bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan dapat dijamin
karena kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah
kaca.
 Tidak tergantung musim atau waktu tanam dan panen, sehingga dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan pasar. Jenis hidroponik dapat dibedakan dari media
yang digunakan untuk berdiri tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya bebas
dari unsur hara (steril), sementara itu pasokan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman dialirkan ke dalam media tersebut melalui pipa atau disiramkan secara
manual. Media tanam tersebut dapat berupa kerikil, pasir, gabus, arang, zeolite
atau tanpa media agregat (hanya air). Yang paling penting dalam menggunakan
media tanam tersebut harus bersih dari hama sehingga tidak menumbuhkan
jamur atau penyakit lainnya.

Gambar 2.1 Hidroponik


2. Sistem Hidroponik
Sistem dari tanaman hidroponik ini adalah sebagai berikut: Memberikan bahan
makanan dalam larutan mineral atau nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cara
siram atau diteteskan. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam
satuan ruang yang lebih sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah
tanaman lebih produktif. Sistem dari tanaman hidroponik ini harus bebas pestisida
sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.

3. Keuntungan Sistem Hidroponik


 Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin.
 Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.
 Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien).
6
 Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru .
 Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan
memiliki standarisasi.
 Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan
rusak.
 Hasil produksi lebih besar dan lebih tinggi dibanding dengan penanaman di
tanah.
 Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non-hydroponic.
 Beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim.
 Tidak ada risiko kebanjiran, erosi, kekeringan, atau ketergantungan dengan
kondisi alam.
 Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas,
misalnya di atap, dapur atau garasi.
4. Kelemahan Sistem Hidroponik
 Investasi awal yang mahal.
 Memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia.
 Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit.
2.1 Hipotesis
Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah
yang memiliki pasokan air terbatas dan juga bagi mereka yang mempuyai waktu sempit
dan terbatas untuk menyiram tanaman. Sistem hidroponik membuat tanaman menjadi
relatif lebih cepat tumbuh dan berkembang karena unsur hara dalam larutan dapat secara
optimal dimanfaatkan sepenuhnya oleh tanaman, sehingga daun lebih segar, daging buah
lebih besar dan kokoh. Hal ini dapat mempercepat masa panen tanaman sehingga dapat
menjadi kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan
beragam.

BAB III

PENUTUP

7
3.1 Kesimpulan
Penerapan hidroponik sebagai media tanam alternatif dapat menambah efisiensi
penggunaan lahan ,ini adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat
perkotaan yang ingin bercocok tanam namun dengan lahan terbatas. Hidroponik ini juga lebih
praktis karena kita tidak perlu melakukan pengolahan tanah sebelum penanaman.
3.2 Saran
Terdapat beberapa saran yang berhubungan dengan penanaman hidroponik,yaitu:
1. Teknik budidaya hidroponik sangat bagus jika diterapkan karena bisa kita lakukan dimanapun
2. Jangan menyayangkan modal yang terbilang mahal diawal karenahasil yang akan didapatkan
akan berkali lipat lebih banyak dari modal awal

8
DAFTAR PUSTAKA

G, S. (2003). Pengaruh Suhu Media Tanam terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kentang Hidroponik di
Dataran Medium Tropika Basah.

Istiqomah. (2006). Menanam Hidroponik.

Krismawati, & A. (2012). Teknologi Hidroponik dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan.

Oktarina. (2009). Responsibilitas Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa) secara Hidroponik
terhadap Konsentrasi dan Frekuensi Larutan Nutrisi. .

Purwanto, O. d. (t.thn.).

Anda mungkin juga menyukai