Anda di halaman 1dari 9

HIDROPONIK SEBAGAI ALTERNATIF PEMANFAATAN LAHAN

KOSONG DI DUSUN RUPAITU, NEGERI TULEHU, KEC. SALAHUTU,


KAB. MALUKU TENGAH

Oleh
Helda Evira P Mustafa 1 , Rahmawati 2, Rizki W Alviansyah3, dkk

1)
Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 2)Ekonomi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 3)Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota, Fakultas Teknik
Universitas Pattimura

Abstrak
Petani biasanya menggunakan tanah sebagai media dalam mengembangkan hasil
pertaniannya, hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa di dunia pertanian. Melihat banyaknya
lahan yang tidak dipakai oleh masyarakat untuk lahan pertanian, maka saat ini ada cara lain
untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai usaha mengembangkan hasil pertanian, yaitu seni
bercocok tanam secara hidroponik. Tujuan pengembangan hidroponik ini untuk merancang
instalasi hidroponik sistem NFT dan menumbuhkan tanaman pada sistem NFT sebagai
percontohan untuk masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh kelompok Mahasiswa KKN Universitas Pattimura Angkatan XLVII Gelombang II yang di
laksanakan pada 15 Mei 2022 di Dusun Rupaitu, Negeri Tulehu, Kec. Salahutu, Kab. Maluku
Tengah. Secara garis besar tahapan kegiatan ini yaitu pembuatan bangunan, pembuatan
instalasi, penyemaian benih, pembuatan larutan nutrisi dan pemindahan benih ke instalasi.
Kegiatan ini dilakukan selama satu bulan. Sayur yang digunakan adalah sayur kangkong,
selada, dan sawi. Dengan adanya kegiatan pengembangan sistem hidroponik ini diharapkan
masyarakat bisa memanfaatkan lahan kosong dan dapat dijadikan peluang usaha bagi
masyarakat Dusun Rupaitu.

Kata kunci : Lahan Kosong, Pertanian, Hidroponik, Sistem NFT

Abstract

Farmers usually use land as a medium in developing their agricultural products, this has
become a common thing in the agricultural world. Seeing the large amount of land that is not
used by the community for agricultural land, now there is another way to use vacant land as an
effort to develop agricultural products, namely the art of hydroponic farming. The purpose of this
hydroponic development is to design a hydroponic installation for the NFT system and grow
plants on the NFT system as a model for the community in utilizing vacant land. This activity
was carried out by the Pattimura University KKN Student Group XLVII Batch II which was held
on May 15, 2022 in Rupaitu Hamlet, Tulehu Affairs, Kec. Salahutu, Kab. Central Maluku.
Broadly speaking, the stages of this activity are building construction, installation, sowing seeds,
making nutrient solutions and transferring seeds to installations. This activity is carried out for
one month. Vegetables used are kale, lettuce, and mustard greens. With this hydroponic system
development activity, it is hoped that the community can take advantage of the vacant land and
can be used as a business opportunity for the people of Dusun Rupaitu.

Keywords : Vacant Land, Agriculture, Hydroponics, NFT System


PENDAHULUAN
Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama pada
pedesaan masyarakat pedesaan (Puspitasari et al., 2020). Kebutuhan pangan bagi manusia
seperti sayuran dan buah–buahan semakin meningkat dengan seiring perkembangan jumlah
penduduk, tetapi hal tersebut tidak dibarengi dengan pertumbuhan laham uang justru yang
justru semakin sempit.
Pertanian merupakan sektor sangat penting bagi warga Indonesia. Sektor pertanian
sebagai salah satu sumber penghasilan bagi beberapa masyarakat, karena Sebagian besar
tempat di Indonesia ialah lahan pertanian. Salah satu kawasan di Desa Tulehu, Kecamatan
Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, yaitu Dusun Rupaitu merupakan
kawasan dengan sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani.
Petani biasanya menggunakan tanah sebagai media dalam mengembangkan hasil
pertaniannya, hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa di dunia pertanian. Melihat banyaknya
lahan yang tidak dipakai oleh masyarakat untuk lahan pertanian, maka saat ini ada cara lain
untuk memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha mengembangkan hasil pertanian, yaitu seni
bercocok tanam secara hidroponik.
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk
kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah (Izzuddin, 2016). Pertanian dengan
menggunakan sistem hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas dalam pelaksanaanya dan
jenis sayuran pada sistem hidroponik berbagai macam, sehingga sistem bercocok tanam
secara hidroponik dapat dipertimbangkan untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di
Dusun Rupaitu.
Dengan sistem hidroponik tanaman tidak perlu disiram setiap hari secara manual.
Perawatan hidroponik ini sangat mudah, karena tumbuhan, tanaman atau sayur-sayuran dapat
tumbuh dengan mudah tanpa menggunakan tanah, hanya dengan talang air, botol-botol
kemasan yang sudah tidak terpakai dan juga bisa memanfaatkan barang-barang yang sudah
tidak diperlukan seperti ember, baskom dan sebagainya (Satya dkk, 2017). Cara bercocok
tanam secara hidroponik sebenarnya sudah banyak dipakai oleh beberapa masyarakat untuk
memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas. Banyak keuntungan dan manfaat yang dapat
diperoleh dari sistem tersebut. Sistem ini dapat menguntungkan dari kualitas dan kuantitas hasil
pertaniannya, serta dapat memaksimalkan lahan pertanian yang ada karena tidak
membutuhkan lahan yang banyak.
Diadakan pengembangan sistem hidroponik ini agar masyarakat dapat memanfaatkan
lahan seadanya dalam hal pertanian serta meningkatkan ekonomi masyrakat Dusun Rupaitu.
Tujuan pengembangan sistem hidroponik adalah untuk meningkatkan kreativitas dan
pandangan masyarakat mengenai pemanfaatan lahan kosong dalam skala rumah tangga dan
kedepannya dusun rupaitu bisa menjadi contoh penanaman hidroponik untuk masyarkat desa
tulehu.
METODE KEGIATAN
Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2022 di dusun Rupaitu, Negeri
Tulehu, pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Proses pembuatan bangunan hidroponik
2. Proses penyemaian bibit, yang dimana penyemaian dilakukan pada rockwool yang
telah dilubangi karena rockwool sangat praktis akan daya serap air yang tinggi dan
steril.
3. Pemasangan sistem instalasi hidroponik. Pembuatan instalasi ini dibuat oleh
mahasiswa KKN Desa Tulehu. Pemasangan alat sistem hidroponik pada sistem
pada instalasi dan penataan pot net sayur yang dibuat dari gelas plastic.
4. Pemberian nutrisi pada sayuran, pemberian nutrisi pada sayuran dilakukan sehari 2
kali.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal Mei 2022 di Dusun
Rupaitu, Desa Tulehu, Kecamatan Salahautu, Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan ini
terlaksanakan dengan Kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN.
Pengertian tanaman hidroponik secara umum adalah tanaman yang ditanam dengan
memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah, melainkan menekankan pada pemenuhan
kebutuhan nutrisi tanaman untuk bisa tumbuh, jadi tanaman media hidroponik tidak ditanam di
media tanah melaikan di media lain sperti bata merah, rockwoll, kerikil, arang sekam dan
sebagainya. Hidroponik dipilih karena hidroponik sendiri merupakan solusi bagi masyarakat
untuk membudidaya sayur dan buah karena tidak memerlukan tanah sama sekali sebagai
media tanaman, dan dapat dikembangkan di lahan sempit atau bahkan di dalam ruangan (Amri
dkk, 2017).

Kelebihan Sistem Hidroponik


1. Hemat lahan.
Sistem hidroponik mampu memanfaatkan lahan sempit karena pada umumnya sistem
hidroponik dapat dimulai dari dalam rumah dan dapat tumbuh pada instalasi pipa.
2. Hasil panen
Hasil panen hidroponik bisa lebih banyak, karena instalasi hidroponik yang dapat
dilakukan secara bertingkat, hal ini membuat lahan lebih banyak menampung kuantitas
tanaman.
3. Bersih dan bebas hama
Dengan menggunakan asir sebagai media utamanya, hal ini membuata pekerjaan yang
dilakukan menjadi lebih bersih. Pada sistem hidroponik, sumber nutrisi diperoleh dari air
yang mengalir dalam isntalassi pipa pengairan tumbuhan, sehingga tanaman yang
dihassilkan lebih bersih dan bebas hama penyakit.
4. Harga jual yang relative tinggi
Tumbuhan atau sayuran yang dihasilkan dengan sistem hidroponik dengan kualitas
yang baik, segar, sehat, bersih dan bebas dari hama penyakit tentu saja memiliki harga
jual yang realtif tinggi, sehingga tanaman yang dihasilkan dengan sistem hidroponik
memiliki segmen passer tersendiri.
Kekurangan Sistem Hidroponik
1. Membutuhkan modal yang besar
2. Membutuhkan keterampilan atau keahlian khusus untuk melakukan perawatan serta
nutrisi yang diberikan termasuk kadar keasaman pH.
3. Ketersediaan alat pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit.

Jenis Tanaman Hidroponik


1. Selada
Selada merupakan sayuran yang cepat tumbuh dan juga mudah untuk ditanam. Selada
cocok untuk dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik yang sederhana. Walaupun
ditanam dengan media sederhana, hasil yang dapat dipanen bisa sangat berkualitas.
Umumnya bibit selada akan mulai tumbuh setelah dua minggu penanaman.
2. Kangkung
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat umum dikonsumsi
masyarakat di Indonesia. Selain rasanya yang enak, Kandungan nutrisi di dalamnya pun
baik untuk tubuh. Kangkung yang biasanya dibudidayakan dalam jumlah besar juga
dapat menjadi tanaman hidroponik dan dikembangkan di rumah.
3. Sawi
Sawi juga termasuk sebagai tanaman hidroponik yang mudah untuk ditanam. Cukup
menyiapkan bibit yang berkualitas lalu tanam dengan menggunakan media rockwool.
Sawi akan lebih mudah tumbuh dengan sistem wick atau sumbu.
4. Tomat
Tomat merah merupakan salah satu tanaman hidroponik yang membutuhkan
penanganan khusus. Pemilihan bibit sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Pemilihan bibit yang berkualitas dibutuhkan agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan
subur. Gunakan media sabut agar penyerapan air maksimal.
5. Sayur pakcoy
Sayuran Pakcoy merupakan salah satu jenis tanaman yang mudah untuk ditanam.
Pakcoy atau kerap disebut juga sebagai bok choy merupakan sayuran hijau yang kaya
dengan vitamin dan mineral. Pakcoy mirip dengan sawi, tapi batang pakcoy pendek dan
bulat. Pakcoy dapat dipanen setelah 20 hari masa tanam.
6. Seledri
Daun seledri adalah jenis tanaman hidroponik sayuran yang sering ditemui di rumah.
Jenis tanaman ini mempunyai bau yang khas dan mempunyai manfaat bagi kesehatan.
Seledri ditanam secara hidroponik menggunakan sistem sumbu atau wick. Selain itu,
seledri juga bisa ditanam dengan sistem hidroponik lain seperti, rakit apung.
7. Cabai
Perawatan cabai secara hidroponik tidak perlu seintensif tanaman lain. Hal penting yang
harus diperhatikan adalah pemilihan bibit unggul, cara penyemaian yang benar, dan
nutrisi tanaman.
8. Bayam
Bayam merupakan sayuran yang mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Anda
dapat mencoba menanam bayam secara hidroponik agar kandungan nutrisinya semakin
melimpah. Bayam tergolong mudah untuk dibudidayakan.
9. Sayur kalian
Kailan adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelompok kubis-kubisan.
Kailan disebut juga brokoli cina. Salah satu langkah paling penting dalam menanam
kailan adalah merendam bibit dalam air hangat ruam-ruam kuku selama dua jam.
10. Timun
Timun yang ditanam dengan sistem hidroponik dapat tumbuh dengan cepat. Timun
merupakan jenis sayuran yang mengandung banyak air. Sistem tanam hidroponik dapat
meningkatkan kandungan nutrisi timun dan menjaga kebutuhan airnya.

Hidroponik Sistem NFT


Pada pelaksanaan kegiatan ini, kami menggunakan sistem hidroponik NFT yang dapat
dipahami. Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) adalah salah satu sistem hidroponik yang
menggunakan sistem sirkulasi nutrisi. NFT mensirkulasi aliran nutrisi tipis atau serupa dengan
film. NFT bertujuan agar tanaman mendapatkan nutrisi, air dan oksigen secara bersamaan.
NFT efisien karena penggunaan aplikasi air dan nutrisi yang bersamaan dapat menghemat
tenaga kerja dan waktu.

Proses Penyemaian Sayuran


Sistem hidroponik diawali dengan proses penyemaian bibit sayuran yang dilakukan
pada media tanam hidroponik yaitu rockwool yang telah dilubangi. 1 biji bibit sayuran
dimasukkan ke dalam rockwool yang telah dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan
ditempatkan pada talang/Loyang yang telah disiapkan. rockwool disiram dengan air biasa
selama 2 minggu agar tidak kering dan selalu berada dalam keadaan lembab. Selama 2 minggu
tersebut bibit tanaman mulai tumbuh dan berdaun dan siap untuk dipindahkan.

Gambar 1. Proses penyemaian bibit


Proses Pemasangan Sistem Hidroponik
Pemasangan sistem hidroponik serta instalasi hidroponik dilakukan dilakukan oleh
kelompok mahasiswa kkn dengan referensi dan beberapa pengakaman sehingga proses
pemasnagan berjalan maksimal.
Pemasangan sistem hidroponik pada instalasi dilakukan pada tanggal juni 2022, yang
meliputi :
1. Pemasangan tempat atau rak, rak ini akan menajdi tempat untuk menata pipa sayuran.
2. Pemasangan paranet. Paranet digunakan sebagai atap atau penutup agar daun
disekitar instalasi sistem hidroponik.
3. Pemasangan pipa paralon ke selang air dan isntalasi. Pipa paralon ini akan menjadi
wadah atau pot yang akan diletakkannya sayuran dan air akan mengalir dari selang ke
pipa tersebut.
4. Pemasangan mesin pompa air dan selang untuk saluran mengalirnya air ke pipa
sayuran.
5. Sayuran hidroponik ditempatkan kedalam pot net dan dimasukan pada pipa paralon
yang telah dilubangi.
6. Pengisian air serta serta nutrisi hidroponik.

Gambar 2. Proses Pemasangan Instalasi Hidroponik


Proses Pemindahan Bibit Ke Netpot Atau Instalasi Pipa.
Dalam minggu ke 3 bibit dapat dipindahkan dari proses penyemaian ke proses
pembibitan yang lebih intens karena sudah mulai menggunakan air yang terus mengalir dari
pompa. Proses pemindahan dilakukan dengan meletakkan rockwool yang ditumbuhi bibit ke
dalam pipa yang telah dilubangi. Setelah pemindahan bibit dari wadah talang ke netpot yang
kemudian akan dimasukkan pada sistem instalasi hidroponik.
Dari proses penyemaian kita dapat memilih tanaman yang kondisinya masih sangat baik
dan cocok untuk dipindahkan ke proses pembibitan. Setelah proses pemindahann, kita dapat
mengatur sistem perairannya dengan menggunakan ember air dengan maksimal kapasitas 25
liter. Akan dilakukan pengecekan secara berkala setiap 2x dalam sehari. Untuk memastikan
instensitas cahaya dan factor-faktor lain pada area sekitar tanaman dan juga memastikan air
mengalir tetap stabil.
Gambar 3. Proses pemindahan tanaman dari potnet ke instalasi pipa paralon

Proses Pemberian Nutrisi


Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik, nutrisi yang digunakan ialah
nutrisi AB Mix. Nutrisi AB Mix adalah larutan yang dibuat dari bahan kimia yang diberikan
melalui media tanam, yang berfungsi sebagai nutrisi tanaman agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik. Nutrisi AB Mix digunakan dalam pemenuhan unsur hara bagi tanaman yang
merupakan campuran antara pupuk A dan pupuk B. Pupuk A mengandung unsur kalium
sedangkan pupuk B mengandung unsur fosfat dan sulfat. Pemberian nutrisi AB Mix dapat
diberikan saat tanaman sudah dipindahkan pada instalasi hidroponik, dengan dosis selama 1-
5 hari setelah pindah tanam (hst), pemberian nutrisi pada sayuran dilakukan 2x sehari. Air
nutrisi untuk tanaman dapat diganti dan dapat juga hanya ditambahkan. Nutrisi dapat diganti
saat dalam kondisi jenuh dan kotor.

Gambar 4. Nutrisi yang digunakan untuk bibit sayuran

Penyerahan Sistem Hidroponik Ke Masyarakat

Pengembangan sistem hidroponik dilakukan dengan harapan agar masyarakat Dusun


Rupaitu Negeri Tulehu dapat menjadikan lahan sempit sebagai peluang usaha melalui
bercocok tanam. Dengan penyerahan hidroponik ini kami juga mengharapkan agar masyarakat
Dusun Rupaitu dapat menjaga dan mengembangkan lebih lanjut sistem hidroponik dalam
bidang pertanian. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) bapak Muhammad Iqbal Husein S.Sos., M.Ikom dan diterima oleh kepala dusun
Rupaitu .
Gambar 5. Penyerahan sistem hidroponik oleh bapak Dosen Pembimbing Lapangan.
Kesimpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal Mei 2022 di Dusun
Rupaitu, Desa Tulehu, Kecamatan Salahautu, Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan ini
terlaksanakan dengan Kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN dan masyarakat.
Pengertian tanaman hidroponik secara umum adalah tanaman yang ditanam dengan
memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah, melainkan menekankan pada pemenuhan
kebutuhan nutrisi tanaman untuk bisa tumbuh, jadi tanaman media hidroponik tidak ditanam di
media tanah melaikan di media lain sperti bata merah, rockwoll, kerikil, arang sekam dan
sebagainya. Dengan menggunakan asir sebagai media utamanya, hal ini membuat pekerjaan
yang dilakukan menjadi lebih bersih. Pada pelaksanaan kegiatan ini, kami menggunakan sistem
hidroponik NFT yang mudag dipahami. Sistem hidroponik diawali dengan proses penyemaian
bibit sayuran yang dilakukan pada media tanam hidroponik yaitu rockwool yang telah dilubangi.
Paranet digunakan sebagai atap atau penutup agar daun disekitar instalasi sistem hidroponik.
Pemasangan pipa paralon ke selang air dan instalasi. Pipa paralon ini akan menjadi wadah
atau pot yang akan diletakkannya sayuran dan air akan mengalir dari selang ke pipa tersebut.
Dalam minggu ke 3 bibit dapat dipindahkan dari proses penyemaian ke proses pembibitan yang
lebih intens karena sudah mulai menggunakan air yang terus mengalir dari pompa. Proses
pemindahan dilakukan dengan meletakkan rockwool yang ditumbuhi bibit ke dalam pipa yang
telah dilubangi. Dari proses penyemaian kita dapat memilih tanaman yang kondisinya masih
sangat baik dan cocok untuk dipindahkan ke proses pembibitan. Proses pemindahan tanaman
dari potnet ke instalasi pipa paralon. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik,
nutrisi yang digunakan ialah nutrisi AB Mix.
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Iqbal, A.M. Alimin. (2017). Ibm Bercocok Tanam Secara Hidroponik Warga RT
05 RW 03 Kelurahan Paccerakkang Kecamatan Makassar. Prosiding
Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017. Hal 479-482.
I
Cahyono, B. 2014. Teknik Budidaya Daya dan Analisis Usaha Tani Selada. CV.
Aneka ilmu. Semarang.
Furoidah, N. 2018. Efektivitas penggunaan AB Mix terhadap pertumbuhan beberapa
varietas sawi (brassica sp.), Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis
UNS Ke 42. Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Islam
Jember
https://www.rumah.com/panduan-properti/tanaman-hidroponik-33549
Krismawati, A. 2012. Teknologi Hidroponik Dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan.
BPTP: Malang
Lingga, P. 2004. Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya: Jakarta
Roidah, I.S. (2014). Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik.
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO, 1(2), 43-50.
Roidah, I.S. 2014. Pemanfaatan Lahan dengan Menggunakan Sistem Hidroponik.
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO, 1(2), 43-50.
Sastro, Y. dan Nofi, A.R. 2016. Hidroponik Sayuran di Perkotaan. Jakarta: BPTP
Siswadi. 2008. Berbagai formulasi kebutuhan nutrisi pada sistem hidroponik. Inovasi
Pertanian. 7 (1):103- 110
Syawaluddin, W, & Harahap, I.S. (2016). Pengaruh Perbandingan Jenis Larutan
Hidroponik Dan Mediatanam Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Produksi
Tanaman Sawi (Brassica Juncea. L) Drif Irrigation Sistem. Jurnal Agrohita,
1(1), 38-53

Anda mungkin juga menyukai