Pelaksana
Ahmad Sufillah Zaeni
Nama DPL : Hj. Purwati, SP.,MP
Fakultas DPL : Pertanian
Email DPL : purwati@uwgm.ac.id
II. Metode
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan mitra Kelurahan
Rawa Makmur RT.27, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. Tempat kegiatan di kantor
kelurahan Rawa Makmur, dan kediaman ketua RT.27. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada
bulan Agustus 2020. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan
cara memberikan materi edukasi tentang metode hidroponik berupa video dan praktek
langsung pembuatan sistem hidroponik dengan media botol bekas. Kegiatan ini terbagi
menjadi tiga tahapan meliputi :
1. Kegiatan praktek langsung pembuatan sistem hidroponik dengan media botol bekas
a. Pembuatan wadah hidroponik
Siapkan botol bekas air mineral 1500 ml kemudian potong pakai pisau atau carter
menjadi 2 bagian. Potong kain planel dengan panjang 10 cm dan lebar 2 cm. Potong
rockwool atau busa membentuk kubus dengan sisi 2 cm. Setelah semua peralatan
dipersiapakan, selanjutnya pada bagian atas botol air mineral yang sudah dipotong
menjadi 2 bagian, kemudian di sayat dengan menggunakan pisau untuk membentuk
lubang yang bertujuan untuk menaruh kain flanel dan untuk menaruh rockwool atau
busa. Bagian atas botol mineral yang sudah saip kemudian di satukan dengan ujung
atas terbalik dan dipasang hingga membentuk seperti tabung.
b. Pembuatan larutan nutrisi
Pembuatan larutan nutrisi yaitu dengan melarutkan pupuk A dan pupuk B yang
yang sudah ada kedalam botol air mineral sesuai takaran dan petunjuk pada pupuk.
Setiap 5 ml larutan pupuk A dan Pupuk B di campur kedalam 1 liter air dan
dicampur.
c. Penanaman dan perawatan
Cara penanaman bibit sayuran maupun buah dengan cara yaitu diambil 1 biji bibit
kemudian diletakkan pada rockwol atau busa pada media yang telah disiapkan,
selanjutnya isi media yang telah dibuat dengan larutan yang sudah dibuat juga.
Biarkan sampai beberapa hari kemudian hingga tanaman tumbuh dengan baik. Jika
sumber nutrisi pada media habis isi kembali dengan menambah air nutrisi atau
pupuk AB mix.
2. Pembuatan video edukasi
Kegiatan dilakukan dengan pengumpulan dan pengambilan gambar dari materi yang
akan disusun menjadi sebuah video singkat berisikan cara pembuatan wadah tanam
hidroponik dari botol bekas, cara menyemai tanaman, cara pemupukan dan cara perawatan
dari tanaman hidroponik.
3. Penyampaian materi edukasi
Mengingat kondisi wabah covid 19 yang belum reda serta anjuran dari pemerintah
untuk tidak mengadakan kegiatan yang memicu berkumpulnya banyak orang maka metode
sosialisasi yang dilakukan adalah secara daring dengan memberikan materi kepada warga
berupa video edukasi dengan begitu warga dapat mengaplikasikan sendiri materi yang telah
dipaparkan. Selain melalui video kami juga mempraktekan langsung kepada pihak
kelurahan dan ketua RT, sehingga materi yang kami berikan bisa diajarkan kembali kepada
masyarakat yang membutuhkan, kami juga membuat model hidroponik dari botol bekas
yang kami letakan di kelurahan dan kediaman ketua RT sebagai contoh model yang bisa
ditiru langsung oleh masyarakat.
III. Hasil dan pembahasan
1. Pembuatan Media hidroponik botol bekas
Pelatihan diberikan melalui metode demonstrasi yang terbagi dua, yaitu pelatihan
pembibitan benih Peserta penyuluhan dan pelatihan menunjukkan antusias yang cukup
tinggi terlihat dari respon positif yang diberikan para peserta. Respon positif tersebut
terlihat dari aktifnya para peserta memberikan tanggapan dan pertanyaan yang berhubungan
dengan materi penyuluhan dan pelatihan yang diberikan.
3. Penyerahan Video Edukasi
Video diserahkan kepada lurah dan ketua RT.27 yang kemudian dibagikan kepada
warga melaui whattsapp dan media sosial lainnya.
IV.KESIMPULAN
Pemanfaatkan limbah botol plastic dan edukasi mengenai covid - 19 di Kelurahan Rawa
makmur,Kecamatan Palaran,Kota Samarinda, telah terlaksana tanpa kendala .kegiatan yang
telah terlaksana seperti penanaman dengan metode hidroponik dan penyampaian edukasi
materi melalui pembuatan video mengingat adanya pandemic covid – 19.dan mengajak
masyarakat untuk memanfaatkan barang bekas atau limbah botol plastic sebagai media
pertumbuhan tanaman hidroponik mengingat masyarakat kekurangan lahan pertanian dan
hanya mempunyai pekarangan rumah.dan kegiatan di lakukan sesuai protokol kesehatan
yang di atur oleh pemerrintah.
Daftar Pustaka
[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Sistem Informasi
Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN). Komposisi Sampah. http://sipsn.menlhk.go.id/?
q=3akomposisi-sampah. Diakses tanggal 20 Agustus 2019.
Izzuddin, A. (2016). Wirausaha Santri Berbasis Budidaya Tanaman Hidroponik.Jurnal
Pengabdian Masyarakat/DIMAS, 12(2), 351-366.
Satya, T.M, Tejaningrum, A., & Hanifah. (2017). Manajemen Usaha Budidaya Hidroponik.
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas, 1(2), 53-57.
Kusuma, G. B. (2014). Bertanam Sayuran Hidroponik. Retrieved September 8, Sariwati A.
2018. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Sebagai Media Pertumbuhan Tanaman
Hidroponik. JCEE. Vol: 01. No: 01. 6-13 13 Submitted: 13 Desember 2018 Accepted: 14
Januari 2019 Publish Online: 25 April 2019 JCEE/l/1/6-13 2018. Diakses dari
https://tarunatanikutaliman.wordpress.com/2014/05/21/bertanam-sayuranhidroponik/
Handayani, F., Sapri, & Ansyori, A. K. (2018). Pelatihan Budidaya Sayur Organik dan
Tanaman Herbal Organik Berbasis Teknik Hidroponik. Jurnal Abdimas Mahakam, 2(2),
57–64.
Rosliani, R., & Sumarni, N. (2005). Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem
Hidroponik. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian