Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL

PLASTIK SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN TANAMAN HIDROPONIK


BAGI MASYARAKAT KELURAHAN RAWA MAKMUR

Pelaksana
Ahmad Sufillah Zaeni
Nama DPL : Hj. Purwati, SP.,MP
Fakultas DPL : Pertanian
Email DPL : purwati@uwgm.ac.id

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas


Widya Gama Mahakam Samarinda
2020
Abstrak
Sampah plastik termasuk botol plastik adalah jenis sampah yang sangat sulit terurai
sehingga menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan. Secara umum
masyarakat belum memiliki kemampuan dalam mengolah sampah botol plastik sehingga
terjadi penumpukan. Sampah botol plastik tersebut belum termanfaatkan menjadi sesuatu
yang berguna. Permasalahan lain yang dihadapi masyarakat adalah terbatasnya lahan dan
waktu yang dimiliki untuk bercocok tanam. Solusi yang ditawarkan adalah penerapan
teknik bercocok tanam dengan sistem hidroponik berbasis ramah lingkungan dengan
memanfaatkan sampah botol plastik. Kegiatan ini dilakukan dengan mentransfer
pengetahuan kepada masyarakat melalui edukasi pembuatan perangkat sistem hidroponik
sederhana menggunakan botol plastik sebagai media tanam sayuran. Hidroponik
merupakan suatu metode bercocok tanam atau budidaya tanaman tanpa menggunakan
tanah, melainkan menggunakan teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi,
dan oksigen. Penggunaan sistem hidroponik mempunyai kelebihan antara lain kuantitas dan
kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih, penggunaan pupuk dan air lebih efisien,
serta pengendalian hama dan penyakit lebih mudah. Kegiatan ini bertujuan untuk
memperkenalkan cara bercocok tanam tanpa lahan yang luas, memberikan wawasan atau
pengetahuan tentang tanaman hidroponik, membangun dan meningkatkan kepedulian
terhadap limbah botol plastik bekas, menunjukan berbagai kemungkinan usaha bercocok
tanam yang sehat, bersih, aman. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan
memberikan ceramah mengenai hidroponik, melakukan diskusi dan tanya jawab,
melakukan praktik kegiatan bercocok tanam secara hidroponik. Dampak yang diperoleh
adalah peningkatan pengetahuan warga mengenai hidroponik, serta dapat Meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan barang bekas sebagai upaya dalam mengurangi
keberadaan sampah plastik di kehidupan masyarakat.

Kata kunci: botol plastik, hidroponik, barang bekas, menanam sayuran


I. Pendahuluan
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan serius di Indonesia.
Berdasarkan data KLHK (2018), sampah plastik menempati urutan kedua terbanyak dari
seluruh jenis sampah yaitu mencapai 12.4%. Plastik banyak digunakan dalam kehidupan
manusia karena sifat plastik yang ringan, murah, dan praktis sehingga dapat menggantikan
kegunaan barang dari bahan lain. Oleh karena itu plastik lebih banyak dipakai sebagai
barang sekali pakai. Hal ini menyebabkan semakin tingginya penggunaan perlengkapan
dari bahan plastik terutama kemasan air minum yang didominasi oleh botol plastik.
Umumnya masyarakat membuang sampah botol plastik di tempat-tempat umum
seperti di sungai, jalan, atau halaman kosong. Pembuangan sampah botol plastik yang tidak
terkendali dan tidak pada tempatnya menjadi suatu masalah yang sangat mengkhawatirkan.
Masyarakat secara umum belum mampu mengolah sampah dengan baik akibatnya terjadi
penumpukan sampah botol plastik. Sampah plastik sangat sulit terurai sehingga
menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu, masalah banjir
menjadi ancaman utama akibat pembuangan sampah yang sembarangan.
Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan melakukan upaya daur ulang
sampah, sehingga diharapkan volume sampah plastik bisa berkurang. Permasalahan lain
yang dihadapi mitra adalah terbatasnya lahan dan waktu yang dimiliki mitra untuk
bercocok tanam. Keterbatasan lahan dapat diatasi dengan penerapan bercocok tanam sistem
hidroponik.
Bercocok tanam sudah menjadi kebiasaan sejak dulu, seiring dengan perkembangan
zaman, manusia banyak mengembangkan berbagai cara bercocok tanam. Salah satu teknik
bercocok tanam tersebut ialah bercocok tanam tanaman hidroponik. Hidroponik adalah
suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan
menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara
seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain
sebagai pengganti media tanah (Izzuddin, 2016).
Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik diharapkan menjadi salah
satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan, sehingga
dapat dijadikan sebagai sesuatu yang berguna (Roidah, 2014). Budidaya tanaman secara
hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara
besar-besaran dengan tujuan komersial. Budididaya tanaman ini tidak memerlukan lahan
yang luas, bisa juga dilakukan di pekarangan atau di teras rumah. Perawatan hidroponik ini
sangat mudah, karena tumbuhan, tanaman atau sayursayuran dapat tumbuh dengan mudah
tanpa menggunakan tanah, hanya dengan talang air, botolbotol kemasan yang sudah tidak
terpakai dan juga bisa memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak diperlukan seperti
ember, baskom dan sebagainya (Satya dkk, 2017).
Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan
bebas kimia serta sehat buat kita semua dan anak-anak. Laju pertumbuhan tanaman
hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada
kondisi yang sama. Alasan untuk ini adalah karena tanaman hidroponik langsung
mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi (Kusuma, 2014). Kondisi ini juga
membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dan karena energi yang
diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain
dari tanaman. Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih serta jarang terserang
hama (Handayani et al., 2018). Hidroponik juga ramah lingkungan karena tidak
membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional (Rosliani and Sumarni, 2005).
Ini karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali.
Hidroponik bisa mengasah kreativitas untuk mengolah dan menciptakan media baru
untuk bercocok tanam, Dengan menanam menggunakan cara hidroponik, maka hasil panen
akan lebih cepat, bisa memanfaat barang yang ada untuk menanam, dan memanfaatkan
barang bekas seperti botol bekas, pengurangan pemakaian plastik kita sudah
menyelamatkan Negeri ini dari sampah. Budidaya tanaman sayuran secara hidroponik
dengan memanfaatkan botol plastik mampu membangkitkan tumbuhnya mata rantai usaha
melalui penciptaan pemanfaatan sampah botol plastik dan peningkatan kesejahteraan dan
kesehatan masyarakat
Masyarakat Kelurahan Rawa Makmur umumnya tidak mempunyai lahan pertanian
yang luas, yang ada yaitu pekarangan rumah yang sempit. Permasalahan yang terjadi pada
Kelurahan Rawa Makmur bahwa sebagian besar masyarakat belum mengetahui tentang
perkembangan teknologi hidroponik dan manfaatnya sehingga pekarangan rumah yang
sempit belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Dengan perkembangan
yang semakin modern, kami sebagai mahasiswa mengadakan kegiatan Edukasi teknologi
tepat guna penanaman menggunakan hidroponik dikalangan masyarakat kelurahan Rawa
Makmur.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini setiap rumah tangga dapat bercocok tanam
sayuran secara hidroponik. Hasil bercocok tanam dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sayuran secara mandiri tanpa harus membeli sehingga dapat mengurangi
pengeluaran belanja rumah tangga. Selain itu juga dapat menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat bebas sampah. Kontribusi yang diharapkan dari kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini adalah meningkatkan nilai ekonomi dari tumpukan sampah botol
plastik. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu warga mengatasi penumpukan
sampah botol plastik dan meningkatkan daya minat bercocok tanam sayuran yang ramah
lingkungan, murah dan mudah. Selain itu kebutuhan akan sayuran dapat dipenuhi secara
mandiri dan menghemat pengeluaran belanja rumah tangga. Oleh karena itu kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan kesehatan,
kesejahteraan rumah tangga dengan menciptakan lingkungan yang asri, bersih dan sehat.

II. Metode
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan mitra Kelurahan
Rawa Makmur RT.27, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. Tempat kegiatan di kantor
kelurahan Rawa Makmur, dan kediaman ketua RT.27. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada
bulan Agustus 2020. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan
cara memberikan materi edukasi tentang metode hidroponik berupa video dan praktek
langsung pembuatan sistem hidroponik dengan media botol bekas. Kegiatan ini terbagi
menjadi tiga tahapan meliputi :
1. Kegiatan praktek langsung pembuatan sistem hidroponik dengan media botol bekas
a. Pembuatan wadah hidroponik
Siapkan botol bekas air mineral 1500 ml kemudian potong pakai pisau atau carter
menjadi 2 bagian. Potong kain planel dengan panjang 10 cm dan lebar 2 cm. Potong
rockwool atau busa membentuk kubus dengan sisi 2 cm. Setelah semua peralatan
dipersiapakan, selanjutnya pada bagian atas botol air mineral yang sudah dipotong
menjadi 2 bagian, kemudian di sayat dengan menggunakan pisau untuk membentuk
lubang yang bertujuan untuk menaruh kain flanel dan untuk menaruh rockwool atau
busa. Bagian atas botol mineral yang sudah saip kemudian di satukan dengan ujung
atas terbalik dan dipasang hingga membentuk seperti tabung.
b. Pembuatan larutan nutrisi
Pembuatan larutan nutrisi yaitu dengan melarutkan pupuk A dan pupuk B yang
yang sudah ada kedalam botol air mineral sesuai takaran dan petunjuk pada pupuk.
Setiap 5 ml larutan pupuk A dan Pupuk B di campur kedalam 1 liter air dan
dicampur.
c. Penanaman dan perawatan
Cara penanaman bibit sayuran maupun buah dengan cara yaitu diambil 1 biji bibit
kemudian diletakkan pada rockwol atau busa pada media yang telah disiapkan,
selanjutnya isi media yang telah dibuat dengan larutan yang sudah dibuat juga.
Biarkan sampai beberapa hari kemudian hingga tanaman tumbuh dengan baik. Jika
sumber nutrisi pada media habis isi kembali dengan menambah air nutrisi atau
pupuk AB mix.
2. Pembuatan video edukasi
Kegiatan dilakukan dengan pengumpulan dan pengambilan gambar dari materi yang
akan disusun menjadi sebuah video singkat berisikan cara pembuatan wadah tanam
hidroponik dari botol bekas, cara menyemai tanaman, cara pemupukan dan cara perawatan
dari tanaman hidroponik.
3. Penyampaian materi edukasi
Mengingat kondisi wabah covid 19 yang belum reda serta anjuran dari pemerintah
untuk tidak mengadakan kegiatan yang memicu berkumpulnya banyak orang maka metode
sosialisasi yang dilakukan adalah secara daring dengan memberikan materi kepada warga
berupa video edukasi dengan begitu warga dapat mengaplikasikan sendiri materi yang telah
dipaparkan. Selain melalui video kami juga mempraktekan langsung kepada pihak
kelurahan dan ketua RT, sehingga materi yang kami berikan bisa diajarkan kembali kepada
masyarakat yang membutuhkan, kami juga membuat model hidroponik dari botol bekas
yang kami letakan di kelurahan dan kediaman ketua RT sebagai contoh model yang bisa
ditiru langsung oleh masyarakat.
III. Hasil dan pembahasan
1. Pembuatan Media hidroponik botol bekas

Botol dipotong 10 cm dari ujung Bagian atas botol dilubangi

Kain flanel dimasukan melalui lubang Botol di cat

Penyemaian tanaman Pembuatan larutan nutrisi

Proses penanaman dan perawatan Sistem Hidroponik selesai


2. Penyampaian materi
Penyampaian materi diberikan dalam bentuk demonstrasi dan praktek. Pelatihan
diikuti oleh dua orang perwakilan dari pihak kelurahan yang diharapkan mampu
mengajarkan ulang tentang metode hidroponik kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pelatihan di kantor kelurahan Pelatihan di kediaman ketua RT.27

Pelatihan diberikan melalui metode demonstrasi yang terbagi dua, yaitu pelatihan
pembibitan benih Peserta penyuluhan dan pelatihan menunjukkan antusias yang cukup
tinggi terlihat dari respon positif yang diberikan para peserta. Respon positif tersebut
terlihat dari aktifnya para peserta memberikan tanggapan dan pertanyaan yang berhubungan
dengan materi penyuluhan dan pelatihan yang diberikan.
3. Penyerahan Video Edukasi
Video diserahkan kepada lurah dan ketua RT.27 yang kemudian dibagikan kepada
warga melaui whattsapp dan media sosial lainnya.
IV.KESIMPULAN
Pemanfaatkan limbah botol plastic dan edukasi mengenai covid - 19 di Kelurahan Rawa
makmur,Kecamatan Palaran,Kota Samarinda, telah terlaksana tanpa kendala .kegiatan yang
telah terlaksana seperti penanaman dengan metode hidroponik dan penyampaian edukasi
materi melalui pembuatan video mengingat adanya pandemic covid – 19.dan mengajak
masyarakat untuk memanfaatkan barang bekas atau limbah botol plastic sebagai media
pertumbuhan tanaman hidroponik mengingat masyarakat kekurangan lahan pertanian dan
hanya mempunyai pekarangan rumah.dan kegiatan di lakukan sesuai protokol kesehatan
yang di atur oleh pemerrintah.
Daftar Pustaka
[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Sistem Informasi
Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN). Komposisi Sampah. http://sipsn.menlhk.go.id/?
q=3akomposisi-sampah. Diakses tanggal 20 Agustus 2019.
Izzuddin, A. (2016). Wirausaha Santri Berbasis Budidaya Tanaman Hidroponik.Jurnal
Pengabdian Masyarakat/DIMAS, 12(2), 351-366.
Satya, T.M, Tejaningrum, A., & Hanifah. (2017). Manajemen Usaha Budidaya Hidroponik.
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas, 1(2), 53-57.
Kusuma, G. B. (2014). Bertanam Sayuran Hidroponik. Retrieved September 8, Sariwati A.
2018. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Sebagai Media Pertumbuhan Tanaman
Hidroponik. JCEE. Vol: 01. No: 01. 6-13 13 Submitted: 13 Desember 2018 Accepted: 14
Januari 2019 Publish Online: 25 April 2019 JCEE/l/1/6-13 2018. Diakses dari
https://tarunatanikutaliman.wordpress.com/2014/05/21/bertanam-sayuranhidroponik/
Handayani, F., Sapri, & Ansyori, A. K. (2018). Pelatihan Budidaya Sayur Organik dan
Tanaman Herbal Organik Berbasis Teknik Hidroponik. Jurnal Abdimas Mahakam, 2(2),
57–64.
Rosliani, R., & Sumarni, N. (2005). Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem
Hidroponik. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Anda mungkin juga menyukai