Anda di halaman 1dari 23

MEKANISASI PERTANIAN

ALAT MESIN PERTANIAN MODERN


KELOMPOK III
Alat dan mesin pertanian dalam perkembangannya secara umum dapat
dikelompokan dalam beberapa kelompok, diantaranya :
1. Alat dan mesin pengolahan tanah
2. Alat dan mesin penanaman
3. Alat dan mesin pemeliharaan tanaman
4. Alat dan mesin  panen
5. Alat dan mesin pasca panen.
Traktor roda dua (Hand Traktor roda empat
TRAKTOR traktor)
Daya berkisar 5 – 12 HP Daya berkisar 25 – 50 HP
PERTANIAN
Tugas pokok dan fungsi traktor bila Lebih murah karena Mahal karena komponen
dirangkaikan dengan suatu peralatan komponen lebih sedikit banyak
tambahan berupa implement/bajak dapat
berperan sebagai alat untuk pengolah
Sedikit implement yang Banyak implement yang
tanah sebelum melakukan penanaman. bisa digunakan bisa digunakan
Disamping itu pula traktor memiliki fungsi Lebih mudah di Susah di operasikan di
lain, yaitu sebagai tenaga penggerak
peralatan mesin-mesin pertanian lainnya
operasikan di medan medan sempit dan
melalui power take off (PTO) yang sempit dan berlereng berlereng
disalurkan ke mesin-mesin yang akan Operator kurang nyaman Operator lebih nyaman
digerakkan.
tidak ada sistem riding karena system riding

 
Traktor roda Traktor roda
empat dua
ALAT PENGOLAHAN
TANAH PRIMER Bajak Piring (Disk Plow) Bajak Rotari (Rotary Plow)
Bajak piringan (Disc Plow) Bajak rotari adalah bajak yang
adalah alat pengolah terdiri dari pisau-pisau yang
tanah pertama berputar. Berbeda dengan
Alat yang umum digunakan dalam (pembajakan) yang bajak piringan yang berputar
pengolahan tanah primer adalah bajak terpasang pada rangka karena ditarik traktor, maka
yang ditarik menggunakan traktor tang tersusun oleh satu bajak ini terdiri dari pisau-pisau
atau lebih piringan yang dapat mencangkul yang
Fungsi utama bajak adalah memotong digandengkan pada tiga dipasang pada suatu poros
tanah kemudian tanah diangkat terus titik gandeng dibelakang yang berputar karena digerakan
dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada traktor. oleh suatu motor
dipermukaan tanah dapat terbenam di
dalam tanah. Kedalaman pemotongan dan
pembalikan umumnya di atas 15 cm. Pada
umumnya hasil pengolahan tanah primer
masih berupa bongkah-bongkah. tanah
yang cukup besar, karena pada tahap
pengolahan tanah ini penggemburan tanah
belum dapat dilakukan dengan efektif.
Bajak Piring Bajak Rotari
Bisa digunakan hampir di semua Kurang efektif jika digunakan di
kondisi lahan (kering,basah kondisi lahan yang lengket, berbatu
lengket,berbatu dan banyak akar dan banyak akar tanaman keras
tanaman keras) karena akan menambah kerja mesin
sehingga menggunakan daya lebih
banyak
Tidak dapat menutup dan Sisa sisa tercampur dan tertutup
mencampur sisa sisa tanaman yang dengan baik di dalam tanah
telah terpotong
Daya yang digunakan lebih sedikit Daya yang digunakan lebih banyak
karena baja memanfatkan daya dari karena bajak menggunakan daya
tarikan traktor penggerak dari PTO traktor
Hasil pembajakan tidak bisa betul Hasil pembajakan merata dan sudah
betul rata dan masih berbentuk berbentuk halus sehingga
bongkahan bongkahan besar pengolahan tanah primer dan
sekunder bisa dikerjakan bersamaan
ALAT PENGOLAHAN Garu piring Garu paku pegas
LAHAN SEKUNDER Garu piringan (disk- Garu ini mempunyai gigi
harror), pada prinsipnya yang bentuknya seperti
peralatan pengolah paku terdiri dari beberapa
Alat yang umum digunakan dalam tanah ini hampir baris gigi yang diikatkan
pengolahan tanah primer adalah garu menyerupai bajak pada rangka. Garu pegas
yang ditarik menggunakan traktor piringan, khususnya sangat cocok untuk
Dalam pengolahan tanah kedua, bajak piringan vertikal. digunakan pada lahan yang
bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa Perbedaannya hanya mempunyai banyak batu
tanaman yang telah terpotong pada terletak pada ukuran, atau akar-akar, karena gigi-
pengolahan tanah pertama akan
dihancurkan menjadi lebih halus dan kecekungan dan jumlah giginya yang dapat
sekaligus mencampurnya dengan tanah. piringannya. melenting (memegas)
Garu juga bisa digunakan dalam
penyiangan gulma dan pembuatan
bedengan
Garu Piring Garu Pegas
Bisa digunakan di berbagai Bisa digunakan di berbagai
kondisi lahan kondisi lahan namun lebih
efektif digunakan pada tanah
berbatu dan banyak sisa akar
tanaman
Hasil penyiangan gulma kurang Hasil penyiangan gulma lebih
efektif karena garu tidak bisa efektif karena garu bisa masuk
benar benar mencabut akar kedalam tanah lebih dalam
tanaman
Hasil penggaruan dan Hasil pengaruan dan
pemcampuran pupuk lebih pencampuran pupuk kurang
merata merata
ALAT Transplanter

PENANAMAN Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan


jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman
yang seragam.
Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit padi,
Pada umumnya bahwa prinsip dasar dibedakan berdasarkan cara penyemaian dan
kerja dari alat tanam adalah sama, baik persiapan bibit padinya
jenis yang didorong/ditarik tenaga Yang pertama, yaitu mesin yang memakai bibit yang
manusia, ditarik hewan atau traktor. ditanam/disemai di lahan (washed root seedling).
Prinsip kerjanya antara lain pembukaan Yang kedua adalah mesin tanam yang memakai bibit
alur atau lubang, mekanisme penjatuhan yang secara khusus disemai pada kotak khusus.
benih, dan penutupan alur atau lubang.
Kelebihan Kekurangan
• Tanam lebih cepat Permukaan lahan atau sawah
• Bisa menjangkau area harus datar dan rata, kedalam
tanam lebih luas air harus rata, demikian juga
• Hari orang kerja (HOK) kekerasan tanah juga harus
Hanya 1 orang sama, karena hal ini akan
• Mudah di operasikan memberikan kestabilan
• Jarak tanam lebih seragam operasi. Jika tidak, akan banyak
terjadi kegagala penancapan
bibit, sehingga akan butuh
waktu yang cukup lama untuk
penyulaman secara manual
ALAT
PEMELIHARAAN Irigasi Curah (Sprinkler)
Sistem irigasi bertekanan
Irigasi Tetes
Irigasi tetes termasuk salah
atau irigasi curah (sprinkler) satu sistem irigasi permukaan
adalah salah satu metode (surface irrigation) dengan
Pekerjaan pemeliharaan tanaman irigasi dimana pemberian air cara pemberian air di antara
meliputi semua pekerjaan yang dilakukan dengan jalur-jalur tanaman. Air
dilakukan untuk memelihara tanaman menyemprotkan air ke diberikan melalui jaringan-
sejak setelah penanaman sampai panen. udara kemudian jatuh ke jaringan pipa di atas
Pekerjaan pemeliharaan tanaman salah permukaan tanah seperti air permukaan tanah yang
satunya adalah pengairan atau irigasi hujan dipasang menurut jalur-jalur
tanaman.
Irigasi Sprinkler Irigasi Tetes
Daya yang diperlukan lebih besar Daya yang diperlukan lebih sedikit
karena harus menggunakan pompa karena bisa memanfaatkan gaya
bertekanan gravitasi
Penyeberan air lebih merata pada Penyebaran air hanya pada daerah
seluruh bagian tanaman sekitar akar
Penguapan air lebih tinggi karena air Penguapan lebih sedikit karena
tersebar di permukaan instalasi bisa ditaruh dibawah mulsa
Penyiraman kurang tepat sasaran Penyiraman tepat sasaran karena air
karena tempat yang tidak ditanami hanya menetes di daerah perakaran
ikut tersiram yang bisa memicu tidak terlalu banyak air yang
pertumbuhan gulma terbuang
Penyiraman sangat dipengaruhi oleh Penyiraman tidak dipengaruhi oleh
angin angin karena intalasi bisa ditaruh
dibawah mulsa
Resiko terjadi penyumbatan relatife Resiko terjadi penyumbatan besar
kecil
Reaper Combine Harvester
ALAT PANEN Reaper merupakan alat
pertanian modern yang
Combine harvester
merupakan suatu alat yang
difungsikan untuk memanen prinsip kerjanya sama dengan
atau memotong padi secara reaper namun lebih praktis
mekanis. Prinsip kerjanya untuk digunakan dimana alat
adalah penerapan seperti ini mempunyai tiga fungsi
sabit yang digunakan untuk yakni memotong
memanen padi. Gerakan ,merontokkan dan
Prinsip kerja dari mesin panen hampir mesin ini ke arah depan yang mengemaskan padi.
sama dengan kerja orang panen langsung memotong dan
menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu merobohkan tanaman padi ke
bergerak maju akan menerjang dan arah samping mesin atau
memotong tegakan tanaman dan secara otomatis mengikat
menjatuhkan atau merobohkan tanaman tanaman padi yang sudah
tersebut dipanen.
Reaper Combine Harvester
Bisa digunakan pada lahan sempit Hanya bisa digunakan pada lahan
ataupun lahan yang luas yang luas dan datar
Tidak bisa digunakan untuk varietas Bisa digunakan untuk semua varietas
padi yang mudah rontok padi
Hanya bisa melakukan satu macam Bisa menggabungkan Tiga jenis
pekerjaan yaitu memanen pekerjaan sekaligus yaitu
memanen,merontokan dan
mengemas padi
Operator kurang nyaman karena Operator lebih nyaman karena ada
tidak ada sistem riding sistem riding
Kapasitas kerja sekitar 18-20 Kapasitas kerja sekitar 5 jam per
jam/hektar. hektar
ALAT PASCA
PANEN
Pengering padi tipe vertikal
Penanganan pasca panen merupakan Alat pengering padi (paddy dryer) tipe vertical circulation
kegiatan yang dikakukan untuk adalah alat yang berfungsi untuk menurunkan kadar air gabah
mengurangi susutan, kehilangan hasil dengan cara menghembuskan udara panas ke dalam wadah
panen, dan mempertahankan kualitas pengering dimana gabah disirkulasikan (diaduk) secara terus
hasil panen dapat dilakukan dengan menerus sampai kadar air yang diinginkan.
menggunakan alat dan mesin pasca
panen untuk mengurangi tingkat
kehilangan.
Kelebihan Kekurangan
• Tidak tergantung pada alam • Biaya produksi menjadi lebih
(sinar matahari) terutama mahal karena mesin
saat di musim hujan pengering membutuhkan
• Bisa dilakukan kapanpun bahan bakar yang cukup
pagi atau malam banyak
• Hemat tempat karena mesin
berbentuk vertikal • Alat menjadi kurang efektif
• Proses pengeringan berjalan di saat musim kemarau
lebih cepat 1-1,5 % per jam karena proses penjemuran
bisa memberikan waktu
yang lebih singkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai