Anda di halaman 1dari 7

SYARAT TUMBUH TANAMAN LAI (Durio kutejensis)

Desen pengampu : Dr. Ir. H. Rustam Baraq Noor., Mp.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

AHMAD SUFILLAH ZAENI (1754211016)

KHOIRUL AMRI (1754211010)

SUPRIADI (1754211032)

FAMAKIUS M (1754211024)

FAKULTAS AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman Durio kutejensis (Hass.) Becc. berasal dari Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur dan dikenal dengan nama Lai. Di beberapa tempat di
Kalimantan disebut Papakin dan Pekawai. Tanaman lai merupakan salah satu kerabat
durian yang cukup prospektif untuk dikembangkan sebagai komoditi unggul
Kalimantan Timur. menurut hasil penelitian Krismawati (2006) menyatakan bahwa di
Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah terdapat buah durian yang
warna daging buahnya oranye, masyarakat di sana menyebutnya dengan nama
Papaken (Durian Lai).
Prospek komoditi lai sangat baik mengingat permintaannya terus meningkat
dan pesaingnya terbatas karena dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah
Kalimantan Timur. Hasil pengamatan selera konsumen oleh Gapoktan Penangkar
Borneo Hijau Desa Batuah menunjukkan bahwa buah lai disukai oleh berbagai
konsumen baik di dalam negeri (berbagai suku di Indonesia) bahkan sampai ke luar
negeri. berdasarkan sampel buah Lai Mahakam yang dikirim pada musim 2008/2009
dan 2009/2010, konsumen dan pelaku usaha di Singapura menunjukkan respon yang
cukup baik sehingga ingin melakukan transaksi secara kontinyu (Dinas Pertanian
Provinsi Kalimantan Timur 2011).
Semua jenis tanaman pertanian yang berbasis lahan untuk dapat tumbuh atau
hidup dan berproduksi memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu, yang
kemungkinan antara yang satu dengan yang lainnya berbeda. Persyaratan tumbuh
tersebut meliputi energi radiasi, temperatur, kelembaban, oksigen, dan hara.
Disamping itu persyaratan yang menyangkut kualitas lahan yaitu media perakaran
seperti drainase dan aerasi, tekstur, struktur dan konsistensi tanah, serta kedalaman
efektif.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja syarat tumbuh yang dibutuhkan oleh tanaman Durio kutejensis ?
1.3 Tujuan
Mengetahui serta memahami syarat tumbuh dari tanaman Durio Kutejensis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Habitat
Habitat asli tumbuhan lai ialah hutan lereng berbukit daerah pedalaman
Kalimantan Timur (Nurbani 2013). Di Kalimantan Timur buah lai telah menjadi
buah unggulan yang mulai dikembangkan secara serius sejak tahun 2008 dimana
untuk membangun kebun telah digunakan benih hasil perbanyakan vegetatif (okulasi
dan grafting) dari varietas unggul yang telah dirilis oleh Menteri Pertanian. Sampai
saat ini telah dirilis tiga varietas unggul nasional tanaman lai yang berasal dari Desa
Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, yaitu: Lai Batuah
(2006), Lai Kutai (2007), dan Lai Mahakam (2009) (Dinas Pertanian Provinsi
Kalimantan Timur 2012).
2.2 Syarat Tumbuh Optimal Tanaman Durian
Setiap tanaman memiliki kriteria masing-masing agar bisa tumbuh dengan
baik, begitu pula dengan durian. Tanaman durian dapat tumbuh dimana saja, namun
apabila kondisi lingkungannya kurang sesuai dengan tanaman tersebut, maka durian
tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Adapun syarat tumbuh durian sebagai berikut:
A. Iklim
Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/ tahun dan
minimal1500-3000 mm/ tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan 10
kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih
kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di
musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/ dinaungi. Tanaman durian cocok
pada suhu rata-rata 20-30 derajat C. Pada suhu 15oC durian dapat tumbuh tetapi
pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35 derajat C daun akan terbakar
(Benard & Wiryanta, 2008). Sinar matahari sangat diperlukan oleh tanaman durian
dalam pertumbuhannya. Air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari akan
diubah menjadi energi dan oksigen di dalam daun. Untuk mampu melakukan
tugasnya dengan baik, daun membutuhkan penyinaran yang tepat (Benard &
Wiryanta, 2008).
B. Jenis Tanah
Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahan
organik). Tumbuhan ini banyak ditemukan pada jenis tanah ultisol dan tanah-tanah
aluvial yang subur. yang terdapat di lereng pegunungan dan bukit hingga agak ke
lereng dengan ketinggian 50 - 200 m dari permukaan laut. Oleh karena itu, tanaman
ini banyak ditemukan di pinggiran hutan dekat dataran rendah. Kandungan tanah
yang sangat cocok buat tanaman ini adalah tanah gambut karena pampaken hanya
tumbuh di daerah Kalimantan yang tanahnya merupakan tanah gambut.
Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam,
makamembutuhkan kandungan air tanah dengan kedalam cukup, yaitu 50-150 cm
dan150-200 cm. Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah
tidakmanis/tanaman akan kekeringan/ akarnya busuk akibat selalu tergenang (Benard
& Wiryanta, 2008)
C. PH tanah
Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7,
dengan pH optimum 6-6,5. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan
perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup,
(50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/dalam, rasa
buah tidak manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
D. Ketinggian Tempat
Lai dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat antara 50-200 m dpl
dengan curah hujan 1500-2500 mm per tahun merata sepanjang tahun. Ketinggian
tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m.dpl. Tetapi ada juga
tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang
kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata
(Ivanastuti, 2015).
Faktor yang mempengaruhi produksi buah durian tidak hanya faktor
agroklimat saja melainkan cara perawatan tanaman juga mempengaruhi produksi.
Onny Untung (1996) menyatakan bahwa perawatan tanaman durian meliputi
pemangkasan, pemupukan, penyiraman, penyerbukan, dan perawatan buah di pohon.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita-mainmenu-26/13-info-
aktual/345-lai
http://hanayessy89.blogspot.com/2010/11/budidaya-pempaken.html
Rizal M, R. S. (2015). Prospek pengembangan buah Lai (Durio kutejensis) sebagai
varietas. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON.

Anda mungkin juga menyukai