Anda di halaman 1dari 11

BUKU PANDUAN

PEMBUATAN PUPUK CAIR ORGANIK DAN


PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK (ECOBRICK,
HYPOPLAST,DAN VERTIKULTUR)

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 21
KKN TEMATIK 63

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA
2017
Pendahuluan
Limbah adalah bahan buangan dari kegiatan atau aktivitas manusia yang
sudah tidak terpakai atau sisa dari kegiatan tersebut. Jenis limbah yaitu limbah
organik dan limbah anorganik. Limbah organik yaitu limbah yang dihasilkan
oleh makhluk hidup, yang mana mudah terurai. Contoh limbah organik, seperti
kulit buah, sisa sayur, sisa makanan, kertas, kotoran hewan, dll. Limbah
anorganik yaitu limbah hasil olahan manusia sifatnya tidak mudah terurai.
Contoh limbah anorganik, seperti kaleng, kaca, plastik, karet, dll.

Gambar1. Limbah Organik Gambar 2. Limbah Anorganik

Dasar hukum yang digunakan tentang pengelolaan dan pengolahan


sampah, seperti:
1. UU no.32 th 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
2. UU No. 18 th 2008 ttg Pengelolaan Sampah
3. Perda DIY ,NO 3.TH2013.tentang pengelolaan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis rumah tangga.
4. PerGub.DIY, no.21.th.2014, tentang pedoman penangan
sampah,perizinan usaha pengelolaa sampah,dan kompensasi
lingkungan.
5. PerDa,kab .SLEMAN ,NO.4,th.2015.tentang pengelolaan sampah
rumah tangga dan sampah sampah sejenis sampah rumah tangga.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008


Tentang Pengelolaan Sampah:
1. Membuang Sampah Tidak Pada Tempatnya
2. Melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat
pemrosesan akhir
3. Membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
pengelolaan sampah

Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan pengelolaan sampah dengan cara


baik & berwawasan lingkungan (Pasal 11).
Setiap orang wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara
berwawasan lingkungan (Pasal 12).

Gambar 3. Dampak Limbah

Pengelolaan sampah dilakukan dengan 3R yaitu Reuse (Mengurangi), Reduce


(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang). Manfaat mengelola
sampah yaitu:
1. Menjaga kesehatan lingkungan
2. Menambah penghasilan masyarakat
3. Mengajarkan anak sejak usia dini untuk melakukan pemilahan
4. Meminimalisir sampah yang masuk ke TPA

Pemanfaatan sampah (recycle) yang dapat dilakukan, diantara lain:


1. Hypoplast (media tanam dengan plastik)
2. Ecobriks

1. HYPOPLAST
a. Latar Belakang
Pada zaman sekarang, seiring pesatnya pertumbuhan penduduk
kebutuhan akan plastik juga semakin bertambah. Plastik banyak digunakan
hampir setiap orang dan kehidupan sehari-hari, salah satunya untuk mengangkut
barang, makanan, belanjaan,dll. Namun, masih banyak orang yang belum sadar
akan bahanya kantong plastik seperti membuang kantong plastik sembarangan.
Indonesia merupakan penyumbah sampah terbesar ke 2 di dunia setelah negara
China. Indonesia menyumbah sampah 182,7 juta ton setiap tahun. Salah satu
solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yaitu hypoplast.
Hypoplast adalah hasil olahan yang dibuat menggunakan plastik (kresek)
sebagai media tanam yang mana menggantikan tanah.
b. Tujuan
1. Untuk mengurangi sampah plastik.
2. Untuk mempercepat penguraian sampah plastik.
3. Untuk mengolah sampah plastik menjadi barang bermanfaat.
c. Alat & Bahan
1. Gunting
2. Ember
3. Botol plastik bekas.
4. Sampah plastik kering (kantong plastik / kresek).
5. Tanaman hias berakar serabut.
6. Pupuk organik cair / Air sumur
d. Tahap Pembuatan
1. Kumpulkan kantong plastik dan botol air mineral bekas.
2. Cuci kantong plastik hingga bersih.
3. Lakukan pemotongan kantong plastik dan botol air mineral kira-kira
setengah.
4. Gulung kantong plastik hingga membentuk bulatan berongga, lalu rekatkan
ujung kantong plastik dengan membakarnya. Tujuannya agar memudahkan
akar tanaman tumbuh dan berkembang dengan leluasa.
5. Teteskan pupuk cair sesuai dengan aturan yang ada pada pupuk tersebut ke
dalam baskom yg berisi air, jika tidak terdapat air sumur yang
mengandung unsur hara yang tinggi. Tujuannya yaitu agar tanaman
mendapatkan nutrisi dan mempercepat penguraian plastik
6. Masukkan kantong plastik yang telah digulung kedalam baskom yang
berisi campuran pupuk cair dan air, lalu remas-remas kantong plastik
hingga meresap kira-kira sekitar 5-10 menit.
7. Letakkan tanaman didalam botol plastik yang telah disiapkan.
8. Letakan kantong plastik yang telah meresap oleh pupuk cair ke dalam
botol plastik yang berisi tanaman.
e. Tahap Perawatan
1. Lakukan penyiraman menggunakan air sumur / pupuk cair hingga
menggenangi akar tanaman
2. Lakukan penyiraman ketika kantong plastik terlihat kering, kira-kira 2
hari sekali.
2. ECOBRICK
a. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat otomatis akan menyebabkan
manusia menghasilkan limbah yang lebih banyak. Salah satu limbah yang
banyak dihasilkan yaitu limbah padat plastik. Plastik sangat banyak
dimanfaatkan pada berbagai sektor baik sektor industri, pertanian, komersial,
dan sebagainya. Sampah plastik merupakan limbah anorganik yang sulit
diuraikan karena kandungan zat-zat kimianya yang sulit didegradasi oleh
pengurai. Pemanfaatan sampah plastik dapat dilakukan dengan 3R (Reduce,
Reuse, Recycle) dan salah satu penerapannya dengan pembuatan ecobrick.
Ecobrick adalah pengolahan pemanfaatan sampah plastik menjadi material
ramah lingkungan dengan memasukkan dan memadatkan sampah plastik ke
dalam botol plastik bekas.
b. Tujuan
1. Untuk mengurangi menumpuknya sampah plastik.
2. Untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi barang bermanfaat.
c. Alat & Bahan
1. Botol plastik bekas
2. Sampah plastik kering
3. Tongkat (ranting kayu atau bambu)
d. Tahap Pembuatan
1. Kumpulkan sampah plastik kering.
2. Gulung atau lipat sampah plastik kering sebelum dimasukkan ke dalam
botol.
3. Masukkan sampah plastik kering yang telah digulung dan tekan dengan
menggunakan tongkat supaya sampah dapat terisi padat di dalam botol.
4. Pastikan sampah yang masuk ke dalam botol benar-benar padat dengan
meremas botol yang telah terisi sampah.
5. Susun dan atur botol-botol yang telah padat terisi sampah sesuai tujuan
yang diinginkan.

Gambar 4. Hypoplast Gambar 5. Ecobricks

3. VERTIKULTUR

a. Latar belakang
Seiring berkembangnya zaman, semakin berkurangnya lahan untuk
pertanian. Hal lain adalah pertumbuhan penduduk yang semakin pesat
otomatis akan menyebabkan manusia menghasilkan limbah yang lebih
banyak. Salah satu limbah yang banyak dihasilkan yaitu limbah padat
plastik. Plastik sangat banyak dimanfaatkan pada berbagai sektor baik
sektor industri, pertanian, komersial, dan sebagainya. Sampah plastik
merupakan limbah anorganik yang sulit diuraikan karena kandungan zat-
zat kimianya yang sulit didegradasi oleh pengurai. Pemanfaatan sampah
plastik dapat dilakukan dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan salah
satu penerapannya dengan pembuatan vertikultur. Vertikultur adalah
suatu teknik bercocok tanam diruang sempit dengan memanfaatkan
bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara
bertingkat.
b. Tujuan
1. Untuk mengurangi limbah plastik terutama limbah botol
2. Untuk mendaur ulang limbah plastik menjadi barang bermanfaat
c. Alat dan Bahan
1. Limbah botol plastik
2. Tali;
3. Cutter
4. Gunting
5. Tanah : Pupuk Kandang 2:1
6. Bibit tanaman sawi atau semacamnya
d. Tahap Pembuatan
1. Mengumpulkan limbah plastik botol
2. Melubangi limbah plastik botol sekreatif mungkin
3. Merangkai limbah plastik botol tersebut sehingga tersusun secara
vertical
4. Memasukkan tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang
5. Memasukkan bibit tanaman sayur
6. Verticultur siap ditempatkan pada tempat yang diinginan
e. Tahap Perawatan
1. Lakukan penyiraman menggunakan air hingga mengenai perakaran
tanaman
2. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore secara rutin

4. PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR


a. Latar Belakang
Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus memiliki dampak
pada lingkungan, terutama tanah. Dimana tanah merupakan faktor utama
dalam sistem bercocok tanam. Penggunaan pupuk kimia dapat merusak
sifat fisik, kimia maupun biologi. Sehingga dapat menurunkan
produktivitas suatu tanaman. Alternatif yang digunakan untuk
mengurangi serta memperbaiki kondisi tanah tersebut adalah dengan
menggunakan pupuk organik cair. Dalam pembuatan pupuk organik cair
dapat memanfaatkan limbah-limbah rumah tangga maupun limbah ternak.
b. Tujuan
1. Memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang
bermanfaat
2. Memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman
c. Alat dan Bahan
1. Sampah organik yang sudah dicacah, padatkan sebanyak 0,5 karung
beras ukuran 25kg
2. Air kelapa yang sudah tua 1 liter
3. Air bekas cucian beras 1 liter
4. Dekomposer pengurai (EM-4) atau cairan molase 500 ml (dari 1 liter
dilarutkan dalam 10liter air)
5. Air bersih 1 liter (tidak diperkenankan menggunakan air ledeng,
karena mengandung kaporit)
6. Ember plastik ukuran 20liter
7. Karung beras yang terbuat dari serat sintesis (karung ini harus berpori
dan tidak bisa diganti dengan kantong plastik)
8. Gayung 1 buah
9. Tongkat kayu sepanjang 50cm
10. Sarung tangan karet/plastik
11. Masker kain
12. Tali rafia dan beban
d. Tahap Pembuatan
1. Memasukkan sampah organik kedalam karung beras, tekan sampai
padat.
2. Ikat karung beras tersebut dengan tali rafia
3. Buat larutan media dengan mencampur semua bahan selain sampah
organik. Masukkan karung beras berisi sampah organik kedalam
larutan media sampai semua bahan organik terendam seluruhnya.
4. Supaya tidak mengapung, letakkan beban diatas karung beras
5. Tutup ember rapat sehingga udara tidak bisa masuk kedalam ember.
Tutup dapat menggunakan penutup ember atau plastik yang tidak
berpori.
e. Tahap Perawatan
1. Simpan ember ditempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari
langsung. Simpan selama 15 hari.
2. Fermentasi yang berhasil ditandai dengan adanya bercak-bercak putih
pada permukaan cairan. Cairan yang dihasilkan dari proses ini akan
berwarna kuning kecoklatan dengan bau/aroma yang khas menyengat.
3. Angkat karung berisi sampah organik dan pisahkan. Volume beban
bahan organik akan menyusut dari volume awal. Sisa ini bisa
dijadikan bahan untuk pupuk padat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Buku Panduan Praktikum Teknologi Pemupukan. Jurusan


Agroteknologi Fakultas Pertanian. UPN “Veteran” Yogyakarta.
Anonim, 2017. Sampah Plastik Pengganti Tanah Sebagai Media Tanam. Bogor.
SMA Negeri 1 Bogor: L’oreal Girls In Science.
Undang – Undang Tentang Pengelolaan Sampah.
http://www.kslnataru.or.id
http://www.ecobricks.org

Anda mungkin juga menyukai