Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kawasan perkotaan umumnya cenderung digunakan untuk lahan non pertanian. namun, pertanian
perkotaan tetap menjadi salah satu pola pemanfaatan lahan guna memenuhi kebutuhan pangan secara
mandiri.

Pertanian perkotaan selain mempunyai manfaat ekonomi, juga mempunyai manfaat sosial dan manfaat
lingkungan. Karena tidak hanya menjadikan lahan kosong menjadi produktif tetapi juga memberikan
solusi murah dan fleksibel bagi masyarakat yang kesulitan finansial.

Sistem hidroponik menjadi solusi yang tepat untuk lahan di perkotaan. Hidroponik merupakan sistem
bertanam tanpa menggunakan media tanah. Melainkan menggunakan air sebagai media tanam.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui cara budidaya menggunakan sistem hidroponik


2. Untuk mengetahui hasil dari setiap perlakuan dalam penanaman menggunakan sistem
hidroponik
3. Untuk mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik

1.3 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari laporan praktikum ini yakni memberikan informasi mengenai pembudidayaan
secara hidroponik, keunggulan, dan teknik. Sehingga dapat mendukung analisis SWOT guna
mempertimbangkan metode pembudidayaan tanaman yang hendak di terapkan.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hidroponik

 Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga
hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai
medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat
memanfaatkan lahan yang sempit. Pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik memang
tidak memerlukan lahan yang luas dalam pelaksanaannya, tetapi dalam bisnis
Pertanian hidroponik hanya layak dipertimbangkan mengingat dapat dilakukan di pekarangan
rumah atap rumah maupun lahan lainnya (Tiya Apriyani, 2018). Hidroponik merupakan salah
satu sistem budidaya yang populer dikalangan masyarakat khususnya di daerah perkotaan,
karena sistem budidaya ini tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya dan hanya
menambahkan nutrisi hara untuk pertumbuhannya. Selain itu tidak memerlukan lahan yang luas,
sehingga dapat dilakukan diperkarangan atau diteras rumah.

 Tanaman yang bisa ditanam secara hidroponik


Semua jenis tanaman bisa ditanam dengan sistem pertanian hidroponik, namun biasanya
masyarakat banyak yang menanam tanaman semusim. Golongan tanaman hortikultura yang
biasa ditanam dengan media tersebut, meliputi: tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias,
dan tanaman obat–obatan.
Tanaman yang telah dibudidayakan dengan sistem ini antara lain seperti strawbery, kangkung,
kangkung, pakchoy, selada, tomat, sawi, dll.

 Keuntungan Hidroponik
Bertanam secara hidroponik dapat berkembang dengan cepat karena cara ini mempunyai
banyak kelebihan. Kelebihan yang utama adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan
berproduksi lebih terjamin. Selain itu, kelebihan lainnya sebagai berikut:
a. Perawatan lebih praktis serta gangguan hama lebih terkontrol
b. Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien)
c. Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru
d. Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki
standardisasi
e. Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak.
f. Hasil produksi lebih kontinu dan lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman di tanah.
g. Harga jual produksi hidroponik lebih tinggi dari produk non hidroponik. H. Beberapa jenis
tanaman bisa dibudidayakan diluar musim
Dapat disimpulkan bahwa bercocok tanam tanpa tanah memberikan keuntungan yang lebih
besar, terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan sempit atau gersang. Cara ini

2
memberikan nilai plus dalam menciptakan penghijauan di tempat-tempat yang tidak
memungkinkan lagi ditanam pohon dengan media tanah.

 Cara Bercocok Tanam Hidroponik


Banyak cara atau teknik yang dapat dilakukan untuk bercocok tanam hidroponik mulai dari
yang sederhana hingga yang terbilang caggih. Menurut (Moesa, 2016) sistem hidroponik yang
saat ini umum diterapkan baik oleh hoblis maupun pebisnis sayuran hidroponik, sebagai
berikut:
a. Wick System (Sistem Sumbu)
b. Water Culture System (Sistem Rakit Apung)
c. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
d. Sistem DFT (Deep Flow Technique)
e. Sistem Tetes

2.2 Budidaya Tanaman Pakcoy Hidroponik

Tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada
dalam satu genus dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy merupakan salah satu varietas
dari tanaman sawi yang dimanfaatkan daunnya sebagai sayuran. Pakcoy berasal dari benua Asia yaitu
dari Tiongkok dan Asia Timur. Klasifikasi tanaman pakcoy adalah sebagai berikut (Haryanto dkk., 2007):

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica chinensis L. Sawi

pakcoy merupakan sayuran yang sangat diminati masyarakat dari anak-anak sampai orang tua, karena
sawi pakcoy banyak mengandung protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, B, C, E dan K yang
sangat baik untuk kesehatan (Haryanto dkk., 2007). Kandungan gizi dalam sawi pakcoy sangat baik
terutama untuk ibu hamil karena dapat menghindarkan dari anemia. Selain itu sawi pakcoy dapat
menangkal hipertensi, penyakit jantung, dan mengurangi resiko berbagai jenis kanker (Pracaya dan
Kartika, 2016).

3
Pakcoy merupakan tanaman semusim yang hanya dapat dipanen satu kali. Sawi pakcoy dapat
dipanen pada umur 40-60 hari (ditanam dari benih) atau 25-30 hari (ditanam dari bibit) setelah tanam
(Prastio, 2015). Tanaman pakcoy dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi dengan
ketingian 5-1.200 m diatas permukaan laut (dpl). Namun tanaman sawi pakcoy akan lebih baik jika
ditanam di dataran tinggi dengan udara yang sejuk (Haryanto dkk., 2007). Iklim yang baik untuk
pertumbuhan pakcoy yaitu daerah yang memiliki suhu 15-300C, memiliki curah hujan lebih dari 200
mm/ bulan, serta penyinaran matahari antara 10-13 jam (Rukmana, 1994). Kelembapan udara yang
sesuai untuk pertumbuhan pakcoy yaitu antara 80-90%. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman
pakcoy adalah tanah gembur yang banyak mengandung humus, subur, dengan pH antara 6-7, serta
drainase yang baik karena tanaman sawi pakcoy tidak menyukai genangan.

4
BAB III

PEMBUDIDAYAAN
3.1 Metode yang di gunakan dan tatacara penanaman

Sistem yang digunakan yaitu sistem DFT (Deep Flow Technique). DFT adalah rekayasa system
hidroponik yang menggabung antara NFT, Floating dan Wick ke dalam instalasi agar genangan air nutrisi
dapat sedikit tertahan dalam gully, hal ini dimaksud untuk mengantisipasi kendala terhadap
pemadaman aliran listrik pada instalasi.

 Bahan & Alat

persiapkan terlebih dahulu alat dan bahannya, yaitu

- Media tanam ( rockwool )


- Bibit pakcoy (berupa biji)
- Nutrisi hidroponik (AB Mix)
- Netpot
- TDS
- PH meter

 Penyemaian Benih
Untuk penyemaian bibit pakcoy hidroponik, bisa menggunakan kain flannel basah. Caranya
dengan mencelupkan bibit pakcoy ke dalam air, angkat lalu bungkus dengan kain flannel basah.
Dalam 1-2 hari biji akan pecah, sehingga bisa gunakan untuk menanam pakcoy hidroponik. cara
penyemaiannya:
a) Memotong rockwool menjadi ukuran lebih kurang 2×2 cm dan lubangi sedikit tengahnya.
b) Memasukkan satu biji berkecambah ke dalam satu lubang tanam.
c) Membasahi rockwool dengan air, simpan di tempat tertutup dan teduh.
d) Melakukan penyiraman dua kali sehari, tapi jangan sampai media tanam terlalu becek.

5
 Pembuatan Nutrisi AB Mix
Nutrisi yang digunakan dalam budidaya dengan sistem hidroponik adalah nutrisi AB mix.
Nutrisi AB Mix mengandung 16 unsur hara esensial yang diperlukan tanaman, dari 16 unsur
tersebut 6 diantaranya diperlukan dalam jumlah banyak (makro) yaitu N, P, K, Ca, Mg, S, dan 10
unsur diperlukan dalam jumlah sedikit (mikro) yaitu Fe, Mn, Bo, Cu, Zn, Mo, Cl, Si, Na, Co. Nutrisi
AB mix adalah nutrisi yang digunakan dibagi menjadi dua stok yaitu stok A dan stok B. Stok A
berisi senyawa yang mengandung Ca, sedangkan Stok B berisi senyawa yang mengandung sulfat
dan fosfat Pembagian tersebut dimaksudkan agar dalam kondisi pekat tidak terjadi endapan,
karena Ca jika bertemu dengan sulfat atau fosfat dalam keadaan pekat menjadi kalsium sulfat
atau kalsium fosfat dan membentuk endapan.
Nitrisi dalam hidroponik dapat langsung diberikan dengan cara mencampurkannya dalam air.
Menurut (Suryani,2015) Cara pengaplikasian nutrisinya sebagai berikut:
a) Menyiapkan larutan nutrisi hidroponik yang sudah siap pakai
b) Mencampurkan 5 ml larutan A dan 5 ml larutan B dalam 1 liter air kemudian diaduk
sampai rata.
c) Jika membuat 10 liter larutan, maka campurkan 50 ml larutan A dan 50 ml larutan B.
Demikian seterusnya setiap liter yang diperlukan dikalikan lima.

3.2 Pemeliharaan

Langkah Pemeliharaan Instalasi DFT

1. Mengecek pipa paralon jika terjadi kebocoran dilakukan pengeringan instalasi dengan
memindahkan tanaman atau jika memungkinkan, dilakukan penambalan sementara sampai
panen.
2. Mengecek pompa air, apakah debit air masih normal
3. Mengukur larutan nutrisi, apakah sudah sesuai dengan usia tanaman jika terlalu rendah,
ditambahkan larutan nutrisi, jika terlalu tinggi PPM nya, ditambahkan air
4. Mengukur PH air
5. Mengecek hama pengganggu
6. Membersihkan lumut dan akar yang mengganggu aliran nutrisi

Selain Pemeliharaan Instalasi DFT, adapun pemeliharaan tumbuhan dari hama dengan cara membuat
cairan anti hama yang terdiri dari 3 buah cabai setan yang di rebus dengan air Di tambah dengan satu
sendok sabun pencuci piring lalu semprotkan ke tumbuhan.

6
3.3 Pengamatan

Gambar 1: hari ke 3 (daun hijau,batang agak keras, akar tumbuh)

Gambar 2: hari ke 7 (daun berwarna coklat keriput,batang kering,akar mati)

7
BAB IV

PEMBAHASAN
Tanaman yang saya rawat mengalami kekeringan, menurut pengamatan faktor yang menyebabkan
tanaman kekeringan dan kematian yakni di antaranya berkemungkinan sebagai berikut :

1. Kurangnya kandungan nutrisi dalam air, disebabkan oleh cuaca panas yang menyebabkan tidak
setabilnya kandungan unsur hara di dalam air.
2. Paparan sinar matahari secara langsung menyebabkantumbuhan menjadi kering
3. suhu saat ini yang sangat panas menyebabkan tanaman menjadi kering
4. Penyerapan nutrisi pada tanaman pakcoy yang kurang optimal karena banyak nya lumut yang
menempel pada Rockwool dan pipa air yang menyebabkan nutrisi tersebut di serap oleh lumut.

8
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN


Terkait tentang praktik budaya hidroponik pakcoy yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jatiwangi
memang tidak berjalan dengan lancar,ada saja gangguan yang menjadikan tanaman pakcoy menguning
ataupun mati.

Saran dari saya ketika akan melaksanakan budidaya pakcoy di bersihkan terlebih dahulu semua
peralatan supaya tidak ada lumut pada pipa, sebisa mungkin tidak melakukan kegiatan menanam pada
musim kemarau jika terpaksa sebaiknya menambah parannet atautidak menanam di lahan terbuka guna
meminimalisir pancaran sinar aahari secara langsung, tanaman pakcoy nya harus di rawat dengan baik
serta tidak boleh teledor dalam membuat pupuk ataupun pembasmi hama.

9
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

o Sumber

https://www.scribd.com/document/426668546/Laporan-Praktikum-Pakcoy-Agroteknologi-
2016

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-padang/baca-artikel/14567/Yuuk-Kita-Belajar-Teknik-
Menanam-Pokcoy-Dengan-Sistem-

Hidroponik.html#:~:text=Untuk%20penyemaian%20bibit%20pakcoy%20hidroponik,gunakan%2
0untuk%20menanam%20pakcoy%20hidroponik

https://laylanasution.home.blog/2019/01/23/perbandingan-sistem-hidroponik-dft-dan-nft/

https://www.grandysofia.com/2020/07/cara-semai-hidroponik.html?m=1

https://online.anyflip.com/dqzeh/zrhk/mobile/

eprints.undip.ac.id › 56133 › 3

10

Anda mungkin juga menyukai