PENDAHULUAN
A. Latar Belakang :
Dalam dunia moderen ini pertanian juga semakin maju , untuk menjawab masalah
yang semakin sempitnya lahan pertanian dikarenakan alih fungsi lahan pertanian yang
swalayan, tempat- tempat hiburan, dan lain sebagainya. Padahal kita ketahui mayoritas
masyarakat negara kita hidup dari bertani, sehingga lahan yang digunakan untuk menghidupi
mereka dan keluarganya di alih fungsikan, maka tidak ada yang dapat mereka andalkan untuk
memenuhi kebutuhannya. Bercermin dari masalah itu maka solusi muncul untuk membantu
keadaan pertanian kita yang semakin terpinggirkan, khususnya para petani yang telah
kehilangan sawah- sawah mereka. Solusi tersebut salah satunya berupa sistem tanam yang
tidak menggunakan media yang selama ini dianggap sebagai media satu- satunya untuk
bertanam. Media tersebut berupa media non tanah, bisa berupa air, udara, maupun jenis lain
yang selain tanah, seperti arang sekang, pasir dan lain sebagainya
Hidroponik diambil dari bahasa Yunani yaitu Hydroponous, hydro berarti air dan
ponous berarti kerja. Hidroponik adalah teknologi bercocok tanam yang menggunakan air,
nutrisi, dan oksigen. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari bertanam secara
banyak mengalami perubahan. Media yang digunakan lebih banyak yang sengaja dibuat
khusus. Demikian juga dengan wadah- wadah yang digunakan, seperti pot. Ada yang sengaja
dibuat khusus lengkap dengan alat penunjuk kebutuhan air, ada pula yang khusus seperti
kerikil sintesis.
Metode hidroponik merupakan metode menumbuhkan tanaman didalam larutan nutrisi tanpa
menggunakan media tanah. Ditinjau dari segi sains, hidroponik telah membuktikan bahwa
1
tanah tidak diperlukan untuk menumbuhkan tanaman, kecuali unsur- unsur, mineral dan zat-
zat makanan seperti dalam tanah. Dengan mengeliminasi tanah berarti juga mengeliminasi
hama atau penyakit yang ada didalam tanah dan mengurangi pengendalian tanah secara teliti
nutrisi tanaman.
B. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair terhadap
C. Manfaat
Beberapa manfaat tanaman hidroponik antara lain ramah lingkungan, hemat air
karena penggunaan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak
perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena
tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas. Lebih
hemat waktu dan tenaga karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari. Pertumbuhan
tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Dapat tanam di mana saja
bahkan di garasi dan tanah yang berbatu dan dapat ditanam kapan saja karena tidak
mengenal musim.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
6. Keterbatasan ruang dan tempat bukanlah halangan
7. tenaga kerja yang diperlukan lebih sedikit
C. kekurangan system budidaya hidroponik
1. modal awal yang relatip mahal
2. ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
3. memerlukan keterampilan khusus untuk meramu bahan kimia serta investasi awal
yang mahal.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Hidroponik berasal dari dari kata “Hydroponic”, yang di dalam bahasa Yunani terbagi
menjadi dua kata, yaitu hydro dan ponous. Hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Sesuai
arti tersebut, maka bertanam secara hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam yang
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan sistem berkebun hidroponik. Di antaranya,
produksi tanaman lebih tinggi, lebih terjamin dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih
cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati, bisa dengan mudah
diganti dengan tanaman baru, dan tanaman memberikan hasil yang kontinu.
Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik adalah jenis sayuran (baik
daun dan buah, seperti: Bayam, Pakcoy, Sawi, Kangkung, Tomat, Cabai, Paprika, dll); jenis
tanaman bunga; tanaman buah: Melon, Strawberry, dll; dan bahkan sampai dengan tanaman
Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia dalam jumlah yang
tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan dalam bentuk larutan yang
bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik. Pada pertanian hidroponik
nutrisi sangat menentukan keberhasilan, karena tanaman mendapat unsur hara dari apa yang
diberikan. Terdapat pupuk hidroponik yang siap pakai di pasaran, ini akan lebih mudah,
tinggal dicampur dengan air dan aplikasikan. Contoh pupuk yang ada di pasaran adalah
pupuk AB Mix, Ferti-Mix, dll. Pupuk ini mengandung unsur hara mikro dan makro yang
diperlukan oleh tanaman. Pupuk tersebut diformulasikan secara khusus sesuai dengan jenis
dan fase pertumbuhan tanaman. Keistimewaan nutrisi hidroponik ini yaitu selain
6
mengandung semua unsur hara yang diperlukan tanaman, adalah menggunakan bahan –
bahan yang 100% dapat larut dalam air. Cara penggunaannya pun juga sangat praktis dan
sistem DFT (Deep Flow Technique), Teknik hidroponik sistem DFT menggunkan sterofoam
kecil sebagai tempat untuk memasukkan akar tanaman agar tergenang pada larutan nutrisi,
tanaman yang akan dimasukkan kedalam lubang diberi kapas agar tanaman tidak tenggelam.
Larutan nutrisi tersebut disirkulasikan dengan bantuan aerator dan pompa. Pada dasarnya
hidroponik system DFT sama dengan rakit apung tetapi pengaplikasiannya berbeda.
Perbedaannya adalah pada rakit apung larutan nutrisi tidak tersirkulasi dengan baik.
Sedangkan DFT tersirkulasi dengan baik karena ada aliran atau flow. Teknik hidroponik
sistem DFT ini cocok untuk membudidayakan tanaman yang berbuah., misalnya tomat.
Beberapa tahapan yang perlu dipersiapkan dalam budidaya hidroponik kurang lebih hampir
pemilihan/seleksi benih tanaman yang akan ditanam, penyemaian benih tanaman, penyiapan
tempat tanam (rumah plastik, nutrisi, dll), transplantasi ke sistem hidroponik, perawatan
sampai dengan panen. Jadi yang berbeda adalah larutan nutrisi dan sistem hidroponik yang
digunakan.
Jadi sistem DFT memerlukan pasokan listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam talan-talang
tersebut dengan menggunakan pompa dan untuk menghemat penggunaan listrik, kita dapat
menggunkan timer (untuk mengatur waktu hidup dan mati pompa). Sebagai contoh pada
pagi hari pompa hidup dan sore hari pompa mati, begitu seterusnya.
Kelebihan dari teknik hidroponik sistem DFT ini adalah pada saat aliran arus listrik padam
maka larutan nutrisi tetap tersedia untuk tanaman, karena pada sistem ini kedalam larutan
nutrisinya mencapai kedalaman 6 cm. Jadi pada saat tidak ada aliran nutrisi maka masih ada
7
larutan nutrisi yang tersedia. Sedangkan untuk kekurangannya adalah pada sistem DFT ini
memerlukan larutan nutrisi yang lebih banyak dibandikan dengan sistem NFT (nutrient Film
Technique).
Perkembangan tanaman yang dibudidayakan menggunakan sistem DFT dapat tumbuh dengan
baik dan memiliki kualitas buah/sayuran yang lebih baik dibandingkan dengan metode
konvensional. Berikut ini adalah gambaran pertumbuhan tanaman sawi dalam sistem DFT
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai
tempat menanam tanaman atau biasa juga disebut soiless culture.dan system hidroponik
ini juga mampu memberikan nutrisi yang cukup dibandingkan dengan system pertanaman
B. Saran
Dari hasil pembahasan diatas, kita telah mengetahui betapa besarnya keuntungan
system pertanaman hidroponik. Jadi, marilah kita mencoba dan mengembangkan system
9
DAFTAR PUSTAKA
file:///E:/filtering/Aan%20Indriyani%20%20LAPORAN%20HASIL%20PENELITIAN
%20HIDROPONIK%20TANAMAN%20SAWI.htm
file:///E:/filtering/Budidaya%20Sawi%20Hidroponik%20_%20Bertanam
%20Hidroponik.htm
file:///E:/filtering/Budidaya%20Tanaman%20Hidroponik%20%20Nutrisi%20atau
%20Pupuk%20pada%20Tanaman%20Hidroponik.htm
file:///E:/filtering/Electrical%20conductivity%20%28%20EC%20%29%20dan%20TDS_
%20PPM%20hidroponik.htm
file:///E:/filtering/Heejao%20Hydroponics%20-%20Kandungan%20Unsur%20Hara
%20pada%20Nutrisi%20Hidroponik.htm
10