Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) famili Lilyceae yang berasal dari
Asia Tengah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sering digunakan
sebagai penyedap masakan. Selain itu, bawang merah juga mengandung gizi dan
senyawa yang tergolong zat non gizi serta enzim yang bermanfaat untuk terapi,
serta meningkatkan dan mempertahankan kesehatan tubuh manusia. Kebutuhan
bawang merah di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebesar
5% (Supriatna dkk, 2010). Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Holtikultura
menyebutkan bahwa bawang merah dilaporkan volume impornya mencapai 22.908 ton atau
senilai US$ 9,8 juta.Pada Februari, impor bawang merah adalah 14.315 ton atau
US$ 6,5 juta.Selama 3 bulan 2014, impor bawang merah adalah 43.470 ton atau
US$ 19,4 juta.Impor bawang merah berasal dari beberapa negara. Terbesar adalah
Thailand dengan volume 9.468 ton atau US$ 4,5 juta. Kemudian Vietnam 7.566
ton atau US$ 3,5 juta dan India dengan 5.873 atau US$ 1,8 juta (Direktorat
Jenderal Hortikultura, 2010).
Dunia sudah semakin canggih dengan teknologi-teknologi yang sangat membantu
manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang masih
selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran manusia,
sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam segi penanaman bahan
pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga
yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untuk menanam tanaman yang bukan
bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk memperkaya diri. Zaman yang serba modern
ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa
digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik.
Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada
masalah yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan
sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi yang menjanjikan.

B. Rumusuan Masalah
1. Apa pengertian hidroponik serta bagaimana penjelasannya?
2. Apa sajakah Teknik Hidroponik yang ada?
3. Bagaimana pengaruh komposisi media tanam berbahan organik dan cara menanam
bawang merah dengan sistem tanam hidroponik?

C. Tujuan
1. Agar siswa mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik.
2. Agar siswa mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.
3. Agar siswa mengetahui pengaruh komposisi media tanam berbahan organik dan cara
menanam bawang merah dengan sistem tanam hidroponik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan penjelasan tanaman hidroponik


Hidroponik (latin; hydro=air; ponos=kerja) adalah suatu metode bercocok tanam
tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral
bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat
mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi
ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman dengan
sistim hidroponik ini antara lain:
 Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat
merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, danmengurangi CO2
karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
 Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga tidak
membutuhkan tempat yang luas.
 Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
 Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari
sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah yang
dipakai
 Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari
kotoran dan hama
 Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkan lahan
yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
 Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
 Tidak perlu banyak tenaga kerja
 Lingkungan kerja lebih bersih
 Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan
cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
 Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
 Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran


seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkanstrowbery,
dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarianyang sangat
memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhan makhluk hidup,
tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.

B. Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama
menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan
tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan
mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik
larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah tergantung dari
jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu
bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Terlepas dari teknik yang
diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuat dari plastik, tapi bahan lain juga
bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat
2
penampungan harus dijauhkan daricahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air
bernutrisi yang telah diisi.

C. Pengaruh Komposisi Media Tanam Berbahan Organik Dan Cara Menanam Bawang
Merah Dengan Sistem Tanam Hidroponik
Cara menanam bawang merah hidroponik:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan media tanam dan bibit bawang merah

3. Menanam bibit

4.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk
kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Terdapat dua teknik utama dalam cara
bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan
media. Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan

3
oksigen. Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus
sekali, jika teknik yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin tingginya permintaan
sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.

Anda mungkin juga menyukai