Anda di halaman 1dari 10

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI

KAMPUNG AGROWIDYA WISATA SINAR HARAPAN MELALUI


PELATIHAN TEKNOLOGI VERTIMINAPONIK PENDUKUNG PERTANIAN
PERKOTAAN

Ika Kustiani1*, Laksmi Irianti2, Aleksander Purba3 & Amril M. Siregar4

Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung, Bandar Lampung


Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145
Penulis Korespodensi : ika.kustiani@eng.unila.ac.id

Abstrak
Kampung Sinar Harapan merupakan salah satu daerah pertanian perkotaan di pinggiran Kota Bandar
Lampung. Masalah umum daerah pertanian perkotaan adalah alih fungsi lahan dan ketersediaan air
irigasi. Untuk mengatasi permasalahan ini, pertanian perkotaan perlu melakukan upaya optimalisasi
pemanfaatan lahan dan sumberdaya yang tersedia, salah satunya adalah dengan metode vertiminaponik.
Metode vertiminaponik adalah pengembangan dari metode akuaponik yang menggabungkan budidaya
sayuran dan ikan. Pada kegiatan PKM ini, yang diseminasikan adalah vertiminaponik sistem tendon yang
dikembangkan oleh BPTP Jakarta. Kegiatan ini mencakup review rancangan BPTP Jakarta, menjelaskan
rancangan kepada Tim Gapoktan Harapan Makmur sekaligus instalasi hasil rancangan di lokasi Kampung
Sinar Harapan. Setelah dijamin bahwa sistem ini bekerja dengan baik, maka dilaksanakan pelatihan
metode pertanian vertiminaponik sistem tandon kepada anggota Gapoktan dan KWT. Kegiatan dilanjutkan
dengan monitoring dan evaluasi baik oleh Tim PKM maupun oleh Tim dari LPPM Unila. Kegiatan
dilaksanakan sepanjang Juni - September 2020. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat belum
mengetahui sebelumnya mengenai metode pertanian vertikultur vertiminaponik sistem tendon. Hasil
instalasi metode vertiminaponik menunjukkan perkembangan sayuran dan ikan sangat memuaskan.
Masyarakat juga sangat antusias dengan kegiatan ini karena membuka wawasan mereka mengenai
alternatif metode pertanian perkotaan yang efektif dan efisien dalam memanfaatkan lahan yang terbatas
dengan hasil produksi yang maksimal.

Kata kunci: akuaponik, urban farming, vertiminaponik

1. Pendahuluan Polivalen berbasis Urban Farming dengan konsep


Sinar Harapan merupakan kampung binaan optimalisasi pekarangan, kegiatan pertanian hulu-
Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung yang hilir, berdaya saing, memiliki motif sosial-edukatif-
berada di Kelurahan Rajabasa Jaya Kecamatan profit dan bertujuan kesejahteraan masyarakat.
Rajabasa Kota Bandar Lampung. Kampung ini Kampung ini dipandang sangat potensial untuk
terletak di perbatasan Kota Bandar Lampung dan dikembangkan sebagai Lorong Hijau Pusat
Kabupaten Lampung Selatan. Sebagai daerah Pelatihan, Penelitian, dan Edukasi berbasis
pertanian di pinggir kota, kampung ini mengalami Pertanian dan Kesehatan. Oleh sebab itu, upaya
masalah alih fungsi lahan dan ketersediaan air pengembangan ini perlu dukungan kemitraan dari
irigasi dimana sarana yang ada Inilah aspek utama berbagai pihak.
yang menjadi tantangan dalam mempertahankan
kegiatan pertanian di perkotaan (urban farming) 1.3 Solusi yang Ditawarkan – Pertanian Perkotaan
yang harus dicarikan solusinya. dengan Teknologi Vertiminaponik
Dibalik tantangan ini, kampung ini terpilih Pertanian perkotaan merupakan pemanfataan
sebagai Kampung Agrowidya Wisata Program lahan di perkotaan untuk kegiatan pertanian yang
TP4K (Tim Percepatan Pembangunan Pertanian dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan
Perikanan dan Kehutanan) dan Sentra Pertanian terlantar, pekarangan, pagar, dinding, atau bahkan
atap suatu bangunan. Komoditas yang umum 2. Menghasilkan alternatif metode pertanian yang
dibudidayakan dalam pertanian perkotaan adalah intensif dengan mengoptimalkan pemanfaatan
tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman obat lahan pekarangan dan manipulasi kondisi
keluarga (toga), tanaman hias, ternak ikan, unggas, lingkungan namun ramah lingkungan, murah dan
serta ruminansia. Dengan mempertimbangkan hal efisien yang dapat dimanfaatkan untuk
ini, solusi yang Tim PKM tawarkan adalah pertanian kebutuhan rumah tangga maupun bernilai
perkotaan dengan teknologi vertiminaponik. ekonomi.
Vertiminaponik merupakan kombinasi antara sistem 3. Menghasilkan pemasukan sampingan dari hasil
budidaya sayuran berbasis vertikultur dengan sistem penjualan komoditas hortikultura bernilai
akuaponik. Karena vertiminaponik adalah cara ekonomi.
berbudidaya organik yang ramah lingkungan dan 4. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bebas pestisida, produknya merupakan produk dapat diterapkan dan diaplikaasikan langsung
organik yang sehat serta dihargai tinggi di pasaran. oleh 30 anggota Kelompok Tani sasaran serta
Untuk skala rumah tangga, dimensi vertiminaponik anggota masyarakat yang lebih luas. Yang pada
juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada. akhirnya dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat yang dapat dipergunakan untuk
1.4 Tujuan Kegiatan meningkatkan kesejahteraaan keluarganya.
Berdasarkan perumusan masalah di atas,
maka Pemberdayaan Kelompok Tani Kampung 2. Tinjauan Pustaka
Sinar Harapan melalui Pelatihan Teknologi 2.1 Pertanian Perkotaan dan Akuaponik
Vertiminaponik Pendukung Pertanian Perkotaan ini Pertanian perkotaan adalah sistem produksi
bertujuan untuk: pangan termasuk praktik budidaya, pemrosesan, dan
1. Menjadi sarana implementasi teknologi tepat disribusi bahan pangan di atau sekitar kota.
guna maupun hasil penelitian di tingkat desa; Pertanian perkotaan juga bisa melibatkan
2. Meningkatkan keterampilan keluarga dan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan
masyarakat dalam pemanfaatan lahan hortikultura. Praktik pertanian perkotaan
pekarangan di perkotaan untuk budidaya, buah, menekankan nilai estetik dan mempunyai nilai
sayuran dan tanaman obat keluarga (toga); manfaat lebih luas, misalnya untuk kepentingan
3. Memenuhi kebutuhan konsumsi sayuran dan psikologi dan lingkungan.
buah yang menunjang gizi keluarga serta Salah satu metode pertanian perkotaan yang
masyarakat secara lestari dalam suatu kawasan; mampu menjawab permasalahan yang timbul akibat
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keterbatasan ketersediaan lahan dan air untuk
keluarga sehingga tujuan kemandirian dan kegiatan pertanian adalah metode pertanian
ketahanan pangan serta ekonomi di Kampung akuaponik. Dimana pada dasarnya, tanaman dapat
Sinar Harapan dapat diraih; dan tumbuh dengan baik di media apa saja sepanjang
5. Menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu
sehat secara mandiri. tercukupi.
Secara sederhana, akuaponik dapat
1.5 Manfaat Kegiatan digambarkan sebagai penggabungan antara sistem
Berdasarkan perumusan tujuan di atas, maka budidaya akuakultur (budidaya ikan) dengan
kegiatan Pemberdayaan Kelompok Tani Kelurahan akuaponik (budidaya tanaman/sayuran tanpa media
Rajabasa Jaya melalui Pelatihan Teknologi tanah). Sistem ini mengadopsi sistem ekologi pada
Vertiminaponik Pendukung Pertanian Perkotaan lingkungan alamiah, dimana terdapat hubungan
dipandang sangat sesuai dengan kebutuhan simbiosi mutualisme antara ikan dan tanaman.
Kelurahan Rajabasa Jaya yang menjadi parameter tanaman. Keunggulan sistem budidaya akuaponik
pertanian perkotaan. Dapat disimpulkan manfaat antara lain:
dari kegiatan ini adalah: 1. Dapat diterapkan di pekarangan sempit, di
1. Mengatasi masalah keterbatasan lahan pertanian daerah kering, padang pasir, serta pulau-pulau
dan ketersediaan air akibat alih fungsi lahan kecil;
pertanian dan berkurangnya kualitas dan
kuantitas air pertanian.
2. Memberikan hasil yang lebih banyak dimana 5. Proses tersebut berjalan secara terus- menerus di
terdapat dua komoditas sekaligus (tanaman/ dalam sistem.
sayuran dan ikan) yang dihasilkan;
3. Media tanam dapat digunakan berulang kali dan
tidak memerlukan pupuk;
4. Hemat air dan tidak perlu penyiraman (air akan
terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa
digunakan untuk keperluan lain, misalnya
dijadikan akuarium);
5. Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma;
6. Tanaman tumbuh lebih cepat, hasil mudah
dipanen, bebas kontaminan dan sehat;
7. Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke
lingkungan
8. Memiliki nilai estetika tinggi bagi lingkungan. Gambar 1. Komponen Akuaponik
Akuaponik sendiri terdiri dari dua komponen 2.2 Vertiminaponik
utama, yaitu: (A) Bagian akuatik (air) untuk Vertiminaponik adalah salah satu varian dari
pemeliharaan hewan air; dan (B) bagian akuaponik akuaponik. Seperti akuaponik, vertiminaponik
untuk menumbuhkan tanaman. Komponen terdiri atas subsistem vertikultur (untuk budidaya
akuaponik dapat dilihat pada Gambar 1. Adapun tanaman sayuran) dan subsistem akuakultur (untuk
cara kerja sistim akuaponik adalah sebagai berikut: budidaya ikan). Terdapat beberapa model sistem
1. Hewan air yang biasa dipelihara dalam bagian vertiminaponik. Namun, pada kegiatan PKM yang
akuatik ini adalah ikan. Ikan ini umumnya diberi diterapkan Kelompok Tani di Desa Binaan
pakan buatan dan plankton (zooplankton maupun Kelurahan Rajabasa Jaya yang diaplikasikan adalah
phytoplankton) yang tumbuh dalam sistem. Vertiminaponik Sistem Tandon yang dikembangkan
Makanan ikan tersebut kemudian dimetabolisme oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
oleh tubuh ikan dimana proses metabolisme ini Jakarta untuk skala rumah tangga. Adapun
menghasilkan sampah organik berupa feses dan komponen dari vertiminaponik system tendon
urine. adalah sebagai berikut:
2. Feses dan urine ditambah dengan sisa pakan ikan 1. Subsistem akuakultur (kolam budidaya ikan)
(sampah organik), pada awalnya berbentuk 2. Subsistem vertikultur/akuaponik budidaya
amonia (NH4+). Dalam konsentrasi yang tinggi, sayuran
amonia dapat menjadi racun bagi ikan. 3. Sistem input air untuk subsistem budidaya
3. Air beserta sampah organik yang berbentuk sayuran
amonia ini disalurkan ke komponen akuaponik. 4. Sistem output air dari subsistem budidaya
Dengan bantuan bakteri pengurai (bakteri aerob) sayuran kembali ke subsistem akuakultur
yang hidup pada dinding kultur, media tanam,
media filter, dan lain-lain, amonia berubah
menjadi menjadi nitrit (NO2+). Lalu kemudian,
bakteri anaerob merubah nitrit menjadi nitrat
(NO3+) yang merupakan unsur hara makro akan
dimanfaatkan oleh tanaman bagi
pertumbuhannya.
4. Sebagai gantinya, tanaman akan memberikan
oksigen (O2) melalui air yang sudah tersaring
oleh media tanam kepada organisme yang hidup
pada tangki kultur (ikan maupun bakteri Gambar 2. Vertiminaponik Sistem Tandon
pengurai). Kualitas air dan organisme di (BPTP Jakarta, 2016)
dalammnya menjadi lebih lebih sehat.
2.3 Bahan dan Alat serta Prosedur Pembuatan pada bagian atas tandon namun berada di bawah
Sistem Vertiminaponik talang wadah tanaman.
Bahan dan alat Vertiminaponik Sistem Tandon: 6. Potong talang air sepanjang 100 cm lalu beri
1. Rak plat besi tutup pada bagian-bagian ujung talang. Buat
Rak plat besi digunakan sebagai penopang sebanyak 8 unit.
wadah tanaman yang menggunakan talang air. 7. Buat lubang pada salah satu sisi bagian bawah
2. Tandon air talang air dengan bantuan mesin bor. Lakukan
Tandon air fiberglass dengan volume 500 liter pada semua delapan unit talang yang sudah
digunakan sebagai tempat pemeliharaan ikan. disiapkan. Kemudian rekatkan penyambung
3. Pompa akuarium paralon (shock) pada lubang yang sudah dibuat
Pompa akuarium yang digunakan adalah jenis tadi.
pompa akuarium dengan daya dorong 1,5 - 2 m. 8. Buat rangkaian pipa paralon untuk sistem input
4. Pipa paralon ¾ inchi dan sambungan paralon air dari subsistem akuakultur ke subsistem
Pipa PVC ini dihubungkan dengan pompa budidaya sayuran dengan bantuan sambungan
akuarium. Fungsinya adalah untuk mengalirkan paralon bentuk T dan L.
air dari bak pemeliharaan ikan menuju talang- 9. Letakkan rangkaian pipa paralon sistem input
talang tempat budidaya tanaman. air pada bagian pangkal atas talang.
5. Talang air dan tutupnya Sambungkan keran pada bagian tengah
Talang air digunakan sebagai wadah tanaman rangkaian pipa paralon. Keran tersebut berfungsi
pada subsistem budidaya sayuran. untuk mengatur besar kecilnya aliran air yang
6. Keran masuk ke subsistem budidaya sayuran.
Keran berfungsi untuk mengatur besar kecilnya 10. Buat rangkaian pipa paralon lagi untuk sistem
aliran air yang masuk ke dalam sistem budidaya output air dengan bantuan sambungan T dan
tanaman. sambungan L paralon. Air nantinya akan
7. Kain kassa mengalir kembali dari subsistem budidaya
Kain kassa digunakan untuk menampung media sayuran ke subsistem akuakultur.
tanam sehingga tidak ikut larut dalam sirkulasi 11. Sambungkan rangkaian pipa paralon dengan
air. bagian bawah talang yang sudah dilubangi dan
8. Net diberi penyambung paralon (shock).
Net diletakkan di atas tempat pemeliharaan ikan 12. Masukkan ujung-ujung rangkaian paralon sistem
yang berfungsi untuk menjaga ikan agar tetap output air tadi ke dalam lubang yang telah dibuat
berada di dalam bak pemeliharaan. pada sisi bagian atas tandon. Air yang keluar
pada sistem output air, dialirkan kembali ke
Cara Pembuatan Vertiminaponik Sistem Tandon: dalam subsistem akuakultur melalui lubang yang
1. Gunakan alat las untuk membuat rak plat besi dibuat di bagian atas tendon.
sebagai tempat penopang wadah tanaman.
Rangka plat besi berukuran panjang 140cm, 2.4 Media Tanam, Jenis Tanaman dan Sistem
lebar 100cm, dan tinggi 90cm. Penanaman
2. Ukur tinggi tandon sepanjang 80cm, beri tanda Pada sistem akuaponik, tanaman ditanam
secara melingkar, lalu potong. Tandon air yang pada media tanam yang terpisah dari sistem
digunakan sebagai subsistem akuakultur adalah akuakultur (tempat pemeliharaan ikan). Media
bagian bawah tandon. tanam yang baik adalah yang mampu menyediakan
3. Beri lubang pada salah satu sisi bagian atas air dan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan
tandon dengan bantuan mesin bor. Lubang ini tanaman, mampu berperan sebagai filter yang
digunakan untuk menyambung rangkaian pipa menjerat sisa pakan dan metabolisme ikan yang
paralon dari sistem output air. dipelihara serta bersifat porus (tidak menahan air).
4. Letakkan pompa akuarium pada dasar tandon, Terdapat beberapa media tanam yang dapat
kemudian hubungkan pompa dengan pipa digunakan, namun media tanam yang diaplikasikan
paralon. pada sistem ini adalah batu zeolit berukuran
5. Pasang keran air pada pipa paralon yang diameter 1-2 cm yang dikombinasikan dengan
terhubung pompa akuarium. Posisi keran berada zeolite berukuran 20 mesh yang dicampur dengan
bahan organik dan tanah mineral dengan tebar normal pemeliharaan ikan secara
perbandingan 3:1. Zeolit merupakan bahan filtrasi konvensional.
yang baik yang mampu menetralkan pH air, Namun penting juga dicatat, keseimbangan
menyerap senyawa beracun yang berasal dari sistem ekosistem tetap harus diperhatikan untuk mencegah
kolam dan menunjang aktivitas mikroba fungsional kekurangan nutrisi pada tanaman dan ikan. Rasio
pada sistem perakaran tanaman. Sedangkan pakan juga tergantung pada jenis tanaman (sayuran
campuran bahan organik dan tanah mineral dan buah) dan luas lahan tanam (dalam meter
diperlukan dalam sistem media sebagai buffer hara persegi). Berikut rekomendasikan jumlah pakan
yang berperan dalam mendukung tumbuhnya ikan setiap hari dalam sistem akuaponik:
mikroba fungsional yang berperan dalam proses 1. Untuk sayuran daun: 40 - 50 g pakan per m2 per
penguraian bahan organik yang berasal dari kolam hari
pemeliharaan ikan (feses dan sisa pakan), khususnya 2. Untuk sayuran buah: 50 - 80 g pakan per m2 per
bakteri nitrifikasi, pelarut fosfat, serta pengurai hari
lemak dan protein.
Jenis tanaman yang dapat ditanam pada 3. Metode Pelaksanaan
sistem vertiminaponik adalah semua jenis sayuran Kegiatan yang diseminasi kepada anggota
daun yang memiliki akar serabut dan cepat tumbuh, Kelompok Tani Kampung Sinar Harapan adalah
seperti bayam, kangkung, selada, sawi caisim, sawi teknologi vertiminaponik dengan sistem tandon
pakcoy, dll. Penanaman sayuran dilakukan langsung yang dikembangkan oleh BPTP Jakarta. Teknologi
di dalam pot talang plastik. Wadah-wadah tanaman yang akan diseminasi adalah untuk skala rumah
tersebut kemudian disusun berjajar di atas kolam tangga. Berikut ini adalah prosedur
pemeliharaan ikan yang disanggah dengan rak plat pelaksanaannya:
besi.
Pada sistem vertiminaponik, setiap jenis 3.1 Metode dan Tahapan Kegiatan
sayuran ditanam menggunakan benih dengan jarak Mekanisme pelaksanaan kegiatan
tanam sangat padat atau padat tebar tinggi. Sistem pemberdayaan ini terdiri dari tahapan sebagai
tanam demikian akan memberikan keuntungan berikut:
waktu panen lebih singkat, tenaga kerja pembibitan 1. Perancangan prosedur pelaksanaan kegiatan
dan pindah tanam tidak diperlukan, dan populasi Tahap pertama adalah konsolidasi tim
tanaman yang akan dipanen menjadi 10 kali lebih pengabdian untuk membicarakan hal-hal teknis
banyak, serta panen dapat dilakukan berulang (3 - 5 terkait pelaksanaan kegiatan seperti perancangan
kali) karena perbedaan laju pertumbuhan dari setiap prosedur pelaksanaan, strategi tahapan
individu tanaman. Sebagai gambaran, untuk setiap pelaksanaan, penjadwalan dan estimasi biaya
satu talang (panjang 1 meter), dapat menghasilkan setiap tahapan serta membagi beban dan
0,6 kg sawi atau 0,6 kg selada atau 1 kg kangkung tanggung jawab pelaksanaan kepada anggota
atau 0,8 kg bayam. tim. Pada tahap ini metode yang digunakan
adalah diskusi dan brainstorming.
2.5 Jenis Ikan dan Keseimbangan Ekosistem
Jenis ikan yang disarankan adalah ikan tawar 2. Perancangan materi yang akan disosialisasikan
terutama yang tidak membutuhkan kesediaan Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan
oksigen dalam air yang tinggi seperti lele, bawal, materi pelatihan pembuatan instalasi sistem
patin, nila, gurame, mas dan lain sebagainya yang vertiminaponik dan pertanian perkotaan sistem
memiliki pertumbuhan yang cepat dan bernilai vertiminaponik yang akan disosialisasikan
ekonomis tinggi. Padat tebar ikan dalam kepada khalayak sasaran. Metode yang
vertiminaponik tergolong sangat tinggi. Dalam digunakan adalah diskusi dan brainstorming
sistem kolam berukuran tinggi 80 cm dan diameter antara anggota team yang dilanjutkan dengan
90 cm atau setara volume air 500 liter, padat tebar pembuatan materi yang akan disampaikan.
ikan lele dapat mencapai 300 ekor. Sedangkan Lebih lanjut pada tahap ini, persiapan material
bawal, nila, dan patin mencapai 150-200 ekor. Padat dan alat yang diperlukan juga mulai
tebar tersebut mencapai 3-5 kali lipat dari padat dilaksanakan.
3. Konsolidasi dengan ketua Gapoktan dan Modifikasi dilakukan dilapangan sesuai untuk
penyuluh pertanian menyesuaikan dengan kemudahan instalasi dan
Pendekatan kepada kelompok masyarakat yang operasional serta perawatan sistem
akan menjadi sasaran kegiatan PKM perlu vertiminaponik yang digunakan. Kegiatan ini
dilakukan untuk menampung aspirasi dan memakan waktu tiga minggu dan selama itu
menjalin kedekatan. Kegiatan ini bertujuan komunikasi dan diskusi antara tim PKM Dan tim
untuk menetapkan strategi pelaksanaan kegiatan Gapoktan terjalin dengan intensitas yang tinggi.
penyuluhan pertanian perkotaan dan praktik
pembuatan vertiminaponik sistem tandon oleh 5. Pelatihan instalasi sistem vertiminaponik di
anggota Gapoktan Harapan Makmur dan KWT Kampung Sinar Harapan kepada Gapoktan
Harapan Kita. Apabila diperlukan, maka segala Harapan Makmur
hal terkait perizinan dan permintaa resmi terkait Pelatihan instalasi sistem vertiminaponik secara
pelaksanaan kegiatan harus diselesaikan. langsung kepada anggota Kelompok Tani di
Konsolidasi dilaksanakan dengan metode diskusi Kampung Sinar Harapan dengan menggunakan
antara anggota tim PKM dengan ketua Gapoktan metode praktik langsung, dalam hal ini adalah
dan Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian. anggota Gapoktan Harapan Makmur dan KWT
Harapan Kita, metode budidaya hortikultura
pertanian perkotaan dengan vertiminaponik
sistem tandon. Kegiatan pelatihan dilaksanakan
dengan Prosedur Covid standar. Tim PKM juga
membagikan masker kepada peserta pelatihan.
Pelatihan dimulai dengan pre-test dan diakhiri
dengan post-test untuk mengukur peningkatan
pemahaman akan materi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ditransfer kepada khalayak
Gambar 5. Koordinasi dengan Ketua Gapoktan sasaran.

4. Persiapan pelatihan di Kampung Sinar Harapan


Sebelum dilaksanakan, ketua dan beberapa
anggota Gapoktan Harapan Makmur,
menyiapkan lahan dan membangun instalasi
akuaponik sistem tandon berdasarkan gambar
kerja yang diberikan oleh tim PKM. Tujuannya
adalah untuk memastikan vertiminaponik sistem
tandon yang akan disosialisasikan telah terbukti
berfungsi dengan baik. Gambar 7. Menyiapkan sistem vertiminaponik

Gambar 8. Membuat campuran media tanam


Gambar 6. Penyiapan Lahan, Pembuatan dan
Instalasi Vertiminaponik Sistem Tandon
Gambar 11(a) & (b). Evaluasi Vertiminaponik
Gambar 9. Menyemai bibit sayuran Sistem Tandon (1 dan 3 Minggu Setelah Pelatihan)

7. Monitoring dan Evaluasi oleh Tim Monev LPPM


Universitas Lampung
Selain monitoring dan evaluasi internal Tim
PKM, kegiatan ini juga dimonitor dan dievaluasi
oleh Tim Monev dari LPPM Universitas
Lampung. Tujuannya adalah untuk memantau
apakah kegiatan PKM secara keseluruhan
berjalan dengan baik.

Gambar 10. Menebar bibit ikan

6. Kegiatan Pasca Pelatihan


Kegiatan ini merupakan monitoring dan evaluasi
terhadap akuaponik sistem tandon apakah
berjalan dengan baik, baik dari segi budidaya
ikan maupun budi daya sayurannya. Seperti
terlihat pada gambar berikut ini, kangkung
tumbuh dengan cepat dan baik serta tidak ada
bibit lele yang mati.

Gambar 12(a) & (B). Monitoring dan Evaluasi


oleh LPPM Universitas Lampung
8. Pelaporan Kegiatan Lapangan) Kota Bandar Lampung, maka Penyuluh
Tahap akhir dari kegiatan PKM ini adalah PPL juga akan mendampingi kegiatan ini.
pelaporan kegiatan sesuai dengan standar yang
disyaratkan oleh LPPM Universitas Lampung.

3.2 Tim Pelaksana Kegiatan


Tim pelaksana kegiatan PKM terdiri dari 4
(empat) orang Dosen dari Program Studi Program
Profesi Insinyur dan Program Studi Teknik Sipil
Universitas Lampung. Selain itu, tim juga dibantu
oleh 2 (dua) orang teknisi serta melibatkan 3 (tiga)
orang mahasiswa. Dalam melaksanakan kegiatan
ini, tim bekerja sama dengan mitra Penyuluh
Pertanian di lokasi kegiatan. Diharapkan dengan Gambar 13. Peserta Pelatihan Anggota Gapoktan
tim yang memiliki keahlian dan kepakaran di dan KWT
bidangnya dapat memberikan kontribusi manfaat
yang nyata kepada masyarakat Desa Binaan 4. Hasil dan Pembahasan
Kampung Sinar Harapan. 4.1 Metode dan Hasil Evaluasi
Untuk mengukur pencapaian kegiatan
3.3 Pihak yang Teribat dan Partisipasi Mitra Pemberdayaan Kelompok Tani Kampung Sinar
Mitra kegiatan adalah Gabungan Kelompok Harapan melalui Pelatihan Teknologi
Tani (Gapoktan) Harapan Makmur dan Kelompok Vertiminaponik Pendukung Pertanian Perkotaan,
Wanita Tani (KWT) Harapan Jaya. Sebanyak 30 maka metode pelaksanaan evaluasi dilakukan dalam
orang anggota Gapoktan dan KWT menjadi 2 tahap yaitu:
khalayak sasaran dalam pengembangan kegiatan Evaluasi pada awal kegiatan berupa pre-test
optimalisasi pertanian pekarangan pertanian untuk mengukur pengetahuan dasar peserta
perkotaan dengan vertiminaponik sistem tandon. mengenai potensi pemanfaatan pekarangan untuk
Melalui kegiatan ini diharapkan anggota Gapoktan pertanian perkotaan dan potensi pemanfaatan sistem
dan KWT termotivasi untuk memanfaatkan vertiminaponik dalam mengoptimalkan
pekarangannya dan mampu menghasilkan produk pemanfaatan lahan dan air serta mengoptimalkan
hortikultura dan ikan untuk membantu keuangan kualitas dan kuantitat hasil pertanian hortikultura.
rumah tangga dan menghemat uang belanja. Sedangkan evaluasi akhir kegiatan berupa post-test
Dengan demikian tujuan meningkatkan untuk mengukur pemahaman mengenai materi yang
kesejahteraan keluarga dan masyarakat dapat dipaparkan dan praktek langsung.
tercapai. Kuisioner yang dipergunakan untuk pre-test
Selain terlibat dalam pelatihan instalasi dan dan post-test terdiri dari 10 pertanyaan, dengan hasil
pelatihan pertanian vertiminaponik sistem tandon, peningkatan pengetahuan seperti diperlihatkan oleh
Gapoktan juga mempersiapkan lahan yang akan tabel di bawah ini.
dipergunakan sebagai lokasi instalasi Tabel 2. Evaluasi Peningkatan Pemahaman
vertiminaponik. Lokasi ini akan dipergunakan
setidaknya selama 5 (lima) tahun dan tidak
diperkenankan untuk kegiatan lain atau
dipindahtangankan kepemilikannya (lahan di lihat
pada Gambar 6). Berita acara serah terima instalasi
vertiminaponik sistem tandon yang dibangun di
lokasi pengabdian dari Ketua Tim PKM Unila
kepada Ketua Gapoktan Harapan Makmur juga
dibuat untuk ini.
Selain KT, karena Kampung Sinar Harapan
berada di wilayah binaan PPL (Penyuluh Pertanian Dari tabel diketahui bahwa khalayak sasaran
belum memiliki pemahaman yang baik mengenai
metode vertiminaponik. Setelah kegiatan, terjadi Seperti telah dijelaskan sebelumnya,
peningkatan pemahaman di kelompok sasaran Pelatihan Teknologi Vertiminaponik Pendukung
sebesar 65% mengenai pemanfaatan pertanian Pertanian Perkotaan ini bertujuan sebagai sarana
pekarangan dengan metode hidroponik dan rumah diseminasi teknologi tepat guna, meningkatkan
hijau, dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 2.9 keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan lahan
poin. pekarangan, dan mengembangkan kegiatan
ekonomi produktif keluarga untuk mencapai tujuan
4.2 Waktu Pelaksanaan Kegiatan kemandirian dan ketahanan pangan. Oleh sebab itu,
Adapun total kegiatan dari fase konsolidasi luaran dari kegiatan ini dapat dilihat pada Table 4 di
hingga pelaporan akhir dilaksanakan dalam waktu atas.
4 (empat) bulan dari Mei hingga September 2020
seperti terlihat pada Tabel 3 di bawah ini. Adapun 5. Kesimpulan dan Saran
penjelasan penerapan kegiatan PKM telah 5.1. Kesimpulan
dijelaskan pada Subbab 3.1. Dari hasil pembahasan di atas, dapat
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan disimpulkan bahwa:
1. Ditengah tantangan menghadapi alih fungsi
lahan dan keterbatasan ketersediaan sumberdaya
air pertanian, terdapat potensi Kampung Sinar
Harapan berkembang sebagai daerah Agro
Widya Wisata.
2. Salah satu metode pertanian perkotaan adalah
dengan memanfaatkan lahan pekarangan dengan
metode budidaya vertiminaponik sistem tandon
4.3 Implementasi Anggaran Belanja (tolong yang mengkombinasikan budidaya sayuran dan
disesuaikan dg pembuktian belanja) ikan.
Untuk melaksanakan kegiatan ini, dibutuhkan 3. Material untuk vertiminaponik sistem tandon
dana sebesar Rp. 34.634.000,00 (Sembulan belas mudah didapat dengan harga yang tidak mahal
juta enam ratus tiga puluh empat ribu rupiah). serta mudah pembuatan instalasi sistemnya.
4. Anggota Gapoktan Harapan Makmur dan KWT
4.4 Luaran Kegiatan Harapan Jaya sangat antusias dengan potensi
Tabel 4. Luaran Kegiatan vertiminaponik sistem tandon dalam
No. Jenis Luaran Indikator Capaian pemanfaatan pekarangan untuk pertanian
Luaran Wajib
Publikasi ilmiah pada Prosiding
perkotaan serta berminat untuk
1 Submitted pada Jurnal Sakai Sambayan menggunakannya baik untuk kepentingan
ber ISBN
2 Publikasi pada repository PT Sudah Terbit rumahtangga maupun untuk dikomersialkan
Penerapan: menjadi salah satu produk usaha KWT.
Peningkatan daya saing
1. nilai memberi nilai tambah pada lahan yang tak
(peningkatan kualitas, kuantitas,
terpakai, perbaikan kualitas dan kuantitas hortikultura
3 serta nilai tambah barang, jasa, 5.2. Saran
dan perikanan; dan
diversifikasi produk, atau
sumber daya lainnya)3)
2. daya tarik untuk berkunjung ke Kampung Agrowidya Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
Wisata Sinar Harapan dan membeli produk organik disarankan bahwa: untuk mengembangkan potensi
Peningkatan penerapan iptek di
4 masyarakat (mekanisasi, IT, dan
Penerapan: sistem vertiminaponik hasil kajian dari Balai vertiminaponik sistem tandon sebagai produk
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta. pertanian dan perikanan bernilai ekonomi,
manajemen)3)
Perbaikan tata nilai masyarakat Penerapan: perbaikan ketentraman & kesehatan diraih Gapoktan dan KWT masih membutuhkan bantuan
(seni budaya, sosial, politik, karena metode vertiminaponik menawarkan solusi atas
5 dan bimbingan baik dalam produksi maupun
keamanan, ketentraman, permasalahan warga untuk ketahanan pangan sehingga
pendidikan, kesehatan)4) masyarakat menjadi tentram dan sehat. pemasarannya. Untuk itu disarankan agar Gapoktan
Luaran Tambahan dan KWT bekerjasama dengan PPL (Penyuluh
Jasa, rekayasa sosial, metode Metode dan produk: metode berupa pertanian perkotaan Pertanian Lapangan) mencari terobosan kerjasama
2
atau sistem, produk/barang1) dengan produk berupa vertiminaponik sistem tandon.
dengan pihak-pihak terkait untuk mengembangkan
5) Penerapan: inovasi yang dikembangnkan oleh BPTP
3 Inovasi baru/TTG potensi ini.
Jakarta
Ucapan Terima Kasih:
Terima kasih disampaikan kepada LPPM
UNILA yang telah mendanai kegiatan PKM ini.

Daftar Pustaka:
Costa, M. (2014). Choosing the Right
Assessment Method: Pre-Test/Post-Test Evaluation.
Boston University, Cabrillo Colleges SLO websites.

Sastro, Y. (2013). Vertiminaponik: Cara


Baru Berbudidaya Sayuran dan Ikan. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian, Jakarta.

Sastro, Y. (2016). Teknologi Akuaponik


Mendukung Pengembangan Urban Farming. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian, Jakarta.

Sudjono, A. (2001). Pengantar Evaluasi


Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai