Anda di halaman 1dari 3

Kabupaten Lampung Timur memiliki Visi dan Misi “Rakyat Lampung Timur Berjaya”

dengan 9 Misi salah satunya Meningkatkan Program Petani Berjaya.

Luas wilayah Kabupaten Lampung Timur 5.325,03

Ada 12 kecamatan definitif

Salah satunya Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Purbolinggo. Potensi wilayah


Lampung Timur yaitu: Sumber Daya Alam yang melimpah, keindahan alam yang
menakjubkan, keanekaragaman budaya, tanah yang subur, hortikultura dan sayuran,
serta Agrowisata.

Kabupaten Lampung Timur memiliki sejumlah besar penduduk usia produktif sebanyak 70%

Permasalahan yang dihadapi mitra di Kabupaten Lampung Timur khususnya Kecamatan


Pekalongan dan Kecamatan Purbolinggo tentang sektor pertanian dan ketahanan pangan,
kurangnya akses terhadap teknologi dan inovasi pertanian modern seperti: peralatan
pertanian yang terbatas, penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak efisien,
kurangnya akses pelatihan dan pendidikan pertanian, serta peluang pemasaran yang
terbatas.

Kecamatan Purbolinggo yang menjadi mitra sasaran kami adalah Desa Taman
Fajar. Desa ini memiliki potensi keindahan alam, potensi pertanian yang melimpah.
Masyarakat desa tersebut pada umumnya bermata pencaharian sebagai pedagang, petani,
dan peternak. Desa tersebut terdapat KWT (Kelompok Wanita Tani Fajar Ayu) yang
beranggotakan 25 orang bergerak dibidang pertanian. Kelompok KWT tersebut termasuk
mitra kelompok masyarakat yang produktif. Kondisi awal mitra, KWT memiliki
pengetahuan dasar dan praktek pertanian secara tradisional dan keterbatasan akses
terhadap sumber daya pertanian seperti lahan, sumber air, peralatan pertanian, dan
pemasaran produk. Selain itu KWT tersebut menghadapi sejumlah permasalahan yaitu:
kurangnya akses teknologi pertanian, kurangnya pengetahuan dan keterampilan
pertanian, serta pasar dan pemasaran. Kemudian mitra sasaran yang kedua yaitu
Kecamatan Pekalongan di Desa Kalibening. Desa tersebut memiliki potensi sosial seperti:
budaya gotong royong masih sangat kental dan kelompok tani produktif dalam bidang
pertanian. Salah satu kelompok yang produktif adalah Kelompok Tani Podo Rukun
Kalibening Lampung Timur beranggotakan 30 orang bergerak dibidang pertanian dengan
menanam padi dan jagung. Kondisi awal mitra Kelompok Tani Podo Rukun:

Adapun permasalahan yang dihadapi kelompok Tani podo rukun yaitu: permasalahan
bidang produksi, permasalahan manajemen usaha, dan pemasaran. Selanjutnya
pengaplikasian hasil riset unggulan perguruan tinggi Kampus Universitas Nahdlatul
Ulama Lampung memberikan sosilasisi serta praktik pembuatan desa agrowisata organik.
Dengan menggunakan pupuk organik dari perguruan tinggi pendamping yaitu Kampus
Universitas Muhammadiyah Metro menggunakan produk pupuk organik Pumakkal
yang sudah dipatenkan, sehingga masyarakat tinggal menggunakan dan sudah teruji. Solusi
permasalahan mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) Fajar Ayu dan Kelompok Tani Podo
Rukun adalah sebagai berikut: (1) Sosialisasi kegiatan Agro Wisata Organik dan Sosialisasi
terkait pertanian organik, analisis kelayakan usaha dan masalah terkait pertanian. (2)
Pelatihan pembuatan agrowisata organic dan Pelatihan pembuatan pupuk organik pumakkal,
pengolahan lahan, penyiapan penanaman dan pengujian kualitas sayuran organik, tanah dan
air di lahan pertanian (3) Praktek budidaya sayuran organik, perawatan, pemupukan dan
pemanen serta manajemen pasca panen. (4) Pelatihan packaging dan branding dan
pemasaran sayuran organik. (5) Evaluasi kegiatan program agrowisata organik pada
kelompok KWT Fajar Ayu dan Kelompok Tani Podo Rukun.

Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberdayaan masyarakat mitra sasaran yaitu kelompok
wanita tani Fajar Ayu dan kelompok podo rukun dengan prioritas pemberdayaan pengelolaan
pertanian dengan teknik injeksi venture Teknologi budidaya organik dan digitalisasi
pemasaran untuk desa agrowisata ramah lingkungan.

implementasi MBKM di perguruan tinggi yaitu pada program proyek desa/KKN


tematik. Selain itu berdampak pula pada pencapaian 3 IKU diantaranya IKU 2.
Mahaiswa mendapat pengalaman di luar kampus, point 1.4. Sks yang diperoleh dari mata
kuliah Kampus Merdeka sepanjang masa pembelajaran lulusan, IKU 3. Dosen Berkegiatan di
Luar Kampus. Point 2.1.1 Dosen mempunyai hak untuk mendapatkan keringanan beban
kerja/ jumlah sks yang butuh dicapai selama berkegiatan tridarma diluar kampus, dan IKU 5:
Hasil Kerja Dosen Digunakan Oleh Masyarakat, point 1.2.1 Jumlah luaran penelitian dan
pengabdian masyarakat di satu perguruan tinggi setiap tahunnya. Pencapaian IKU ini
diharapkan dapat berdampak pada peningkatan pengetahuan dan pendapatan
masyarakat mitra sasaran, dosen berkegiatan di luar kampus, hasil kerja dosen dapat
digunakan oleh masyarakat, dan mahasiswa dapat terlibat memberdayakan
masyarakat sehingga mendapat pengalaman belajar di luar kampus

1. Sosialisasi dan diskusi terkait teknologi injektor venturi pada budidaya organik,
manajemen produk paska panen, analisis kelayakan usaha dan diversifikasi pemasaran di
Kalibening dan Taman Fajar Lampung Timur.
2. Pelatihan aplikasi injektor venturi, mulsa, pipa drip, sumur bor/mesin alkon dan
pembuatan pupuk organik dengan bahan baku lokal, pengolahan lahan, penyiapan
penanaman.
3. Praktek budidaya sayuran organik, perawatan, pemupukan dan pemanen serta
manajemen pasca panen
4. Pelatihan packaging dan branding dan pemasaran sayuran organik.
5. Pelatihan pembuatan dan pemasaran es krim, nuget dan jus sayuran organik secara
off line dan on line.
6. Evaluasi Program
Evaluasi program Pengabdian dilakukan pada setiap akhir kegiatan.
Teknologi injeksi venturi. Sumber air tanah dengan sumur bor dan mesin alkon dialirkan
melalui injeksi venturi untuk mencampur dan mengalirkan pupuk dan obat-obatan selain
mengalirkan air untuk pengairan. Distribusi air melalui mesin pompa air alkon dialirkan
menuju pipa drip yang ditanam dalam mulsa plastik

teknik budidaya organik. Teknik ini mengubah dari kebiasaan penggunaan pupuk, pestisida
kimia dan zat perangsang tumbuh, buah diubah dengan menggunakan pupuk dari alam/lokal
dibuat dari bahan-bahan limbah organik, sisa pertanian dan perkebunan, limbah ternak dan
memanfaatkan bakteri lokal dalam fermentasinya yaitu Pumakkal produksi UM Metro yang
dipatenkan. Bakteri lokal lebih efektif karena sudah beradaptasi dengan lingkungan
setempat.

Ketiga, sayuran selama ini dijual langsung dari kebun dan diambil tengkulak sehingga lemah
penawarannya. Pengabdian ini melatih petani untuk diversifikasi produk, mengolah
sayuran menjadi es krim, nugget dan jus kemudian dikemas dan dipasarkan. Upaya ini untuk
membuat sayuran lebih tahan lama dan memiliki nilai jual lebih untuk mendapatkan nilai
tambah produk sayuran organik. Keempat, Produk sayuran organik agar lebih aman dan
higienis serta dikenal luas maka perlu packaging dan branding. Packaging yang semula
hanya diikat, maka perlu dibungkus dan diberi label. Hal ini untuk lebih dikenal masyarakat
dan memenuhi standart masuk ke super market. Label akan memberikan berbagai informasi
tentang sayuran organik dan kualitasnya, sehingga konsumen lebih yakin dan merasa aman
mengkonsumsinya.

Kelima, Pembuatan Web. Web khusus penjualan aneka produk kelompok tani Podo Rukun
Kalibening dan KWT Fajar Ayu Taman Fajar Lampung Timur

Anda mungkin juga menyukai