Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Filosofi dan Tujuan KKN
a. Filosofi KKN
Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar
dan bekerja kepada mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan
intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat (DIKTI:2007).
KKN PPM merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi,
dilaksanakan di luar kampus. KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara
dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi
interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara
mahasiswa dan masyarakat.
Pertama kali KKN dilaksanakan di UNAND pada tahun 1971, dengan nama
Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat . Universitas Andalas ( UNAND ) bersama
2 Universitas lainnya, yaitu Universitas Gadjah Mada ( UGM ) dan Universitas
Hasanuddin ( UNHAS ) mempelopori Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat .
Pada tahun 1973 Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat diganti namanya:
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ( Hasil Seminar Nasional Tgl 17~18 Nopember 1972 ),
berstatus Kokurikuler, dengan menempatkan mahasiswa yang berminat selama 6 bulan di
desa-desa Sumatera Barat.
Pada tahun 1975, KKN ditetapkan sebagai program pendidikan intrakurikuler ( pilot
project ). Sejak tahun 1983 ditetapkan sebagai kegiatan intrakurikuler

wajib

dengan bobot 4 sks.


Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Senat Universitas Andalas, Sejak tahun 2000 s/d
2007, KKN menjadi Mata Kuliah Wajib / Pilihan di beberapa fakultas. Pada tanggal

01 Mei 2007, Rektor Universitas Andalas mengeluarkan Surat Keputusan No. 553.a / III /
A / Unand-2007, yang memutuskan bahwa : Semua bentuk mata kuliah seperti PKL,
KKU, Come. Sejak tahun 2009, Universitas Andalas melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dan KKN Tematik Terstruktur
b. Tujuan KKN

Agar Universitas Andalas menghasilkan sarjana yang lebih memahami dan


menghayati permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat dan
pemerintah. Mahasiswa diharapkan dapat belajar dan menanggulangi setiap
permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.

Memberi pengalaman belajar tentang kehidupan sosial masyarakat nagari dan


pengalaman dalam kerja nyata pembangunan.

Meningkatkan wawasan dan proses pendewasaan kepribadiaan mahasiswa.


Mendorong dan memacu pembangunan nagari dengan menumbuhkan motivasi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa serta sarjana


Universitas Andalas, sehingga akan lebih mendekatkan Universitas Andalas pada
masyarakat.

Meningkatkan empathy dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahanpermasalahan yang ada di dalam masyarakat

Mengembangan soft skill mahasiswa


Melaksanakan terapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara team work dan
interdisipliner

Mendorong learning community dan learning society

Menanamkan jiwa dan nilai kepribadian nasionalis, kemandirian, etos kerja dan
tanggung jawab

1.2 Profil Lokasi

Nagari Cupak terletak 3 km ke arah selatan dari kota Gunung Talang, kabupaten
Solok, Sumatera Barat. Nagari Cupak berbatasan dengan Koto baru pada sebelah
utara, Gantung Ciri pada sisi barat, kemudian Muaro Paneh dan Koto Anau pada
sebelah timur dan Jawi-Jawi serta Talang pada sebelah Selatan. Nagari Cupak berada
pada kondisi geografis yang baik yaitu di kaki Gunung Talang, dikelilingi oleh bukit
barisan yang terkenal keindahannya yang membuat udara di Nagari Cupak terasa
sejuk. Penduduk Nagari Cupak sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani
dan buruh tani yaitu sekitar 80% dan sisanya adalah pekerjaan lain seperti pegawai,
pedagang dan lain-lain. Selain itu masyarakat di Nagari Cupak juga berprofesi
sebagai peternak.
Hal inilah yang membuat Nagari Cupak memiliki banyak sekali lahan pertanian
dan perkebunan yang membuat seluruh lahan yang ada di Nagari Cupak adalah
sawah dan kebun masyarakat. Nagari Cupak memiliki penduduk sebanyak 17.792
jiwa yang tersebar di seluruh penjuru nagari, dimana Nagari Cupak adalah nagari
yang terbesar ke-3 di kabupaten Solok.
Nagari Cupak terdiri dari sembilan jorong yang terdiri dari jorong balai
tangah, balai pandan, aie angek songsang, sawah taluak, sungai rotan, tangah padang,
pasar baru, panyalai, dan pasar usang. Dimana pada setiap jorong yang ada, tersebar
lahan-lahan pertanian dan perkebunan mulai dari padi hingga tanaman rempahrempah seperti cengkeh.

1.3 Identifikasi Masalah


1. Kurangnya minat masyarakat petani melakukan pertanian organik
2. Tidak adanya motivasi dari kelompok petani untuk berswadaya secara mandiri dalam
3.
4.
5.
6.

menghasilkan pupuk kompos jerami


Masih banyaknya kelompok tani yang belum terdata dan memiliki surat pengukuhan
Tidak adanya diversifikasi dalam aktivitas budidaya
Lemahnya peran PPL membantu petani dalam menangani masalah pertanian
Banyaknya aktivitas tanam tidak serempak sehingga menimbulkan gangguan hama dan

penyakit.
7. Kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya penerapan pertanian organik.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Kegiatan utama
2.1.1. Pembuatan Pupuk Kompos
a. Tujuan
1. Petani mampu berswadaya secara mandiri dalam menghasilkan pupuk organik sendiri
2. Membantu petani dalam menurunkan biaya input pupuk, sehingga diharapkan
keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan
3. Meningkatkan produktivitas tanaman padi melalui penggunaan pupuk kompos jerami
4. Membantu nagari tersebut untuk mengembangkannya menjadi nagari pertanian
organik
5. Berbagi ilmu serta melatih softskill petani dalam membuat sarana produksi (pupuk)
yang murah dan alami
6. Merubah kebiasaan petani untuk terus bergantung pada pupuk anorganik bersubsidi
dan nonsubsidi
7. Menanamkan nilai nilai ramah lingkungan melalui penerapan padi tanam sebatang
8. Mengurangi pencemaran tanah dan udara melalui aktivitas pembakaran sisa jerami
padi.
b. Waktu dan tempat
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 11 agustus 2011 bertempat di
Musholla Balai Tangah.
c. Peserta
Jumlah peserta penyuluhan pupuk kompos ini sebanyak 55 orang,yg umumnya berprofesi
sebagai petani.

d. Metode pelaksanaan

Metode Studi Pustaka

Keseluruhan kegiatan didasarkan pada metode studi pustaka. Pencarian teknologi


tepat guna dilakukan menggunakan bantuan studi pustaka.

Metode Observasi dan Wawancara


Metode observasi dan wawancara dilakukan untuk menilai potensi sumberdaya
lokal yang ada di lingkungan sekitar.

Metode Penyuluhan
Seluruh kegiatan terlebih dahulu dilakukan penyuluhan terhadap petani
tentang latar belakang kegiatan, tujuan kegiatan, manfaat kegiatan, sumberdaya lokal
yang ada di daerah tersebut, dan cara pembuatan pupuk kompos.
Penyuluhan pertanian adalah usaha mengubah prilaku petani dan keluarganya
agar mereka mengetahui, menyadari, mempunyai kemampuan dan kemauan, serta
tanggung jawab untuk memecahkan masalahnya sendiri dalam rangka kegiatan usaha
tani dan kehidupannya. Dengan penyuluhan diharapkan dapat menjembatani
kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh para petani dengan
pengetahuan dan tekhnologi yang selalu berkembang menjadi kebutuhan para petani
tersebut.
e. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pembuatan pupuk kompos dari sisa jerami padi ini, diadakan pada hari kamis di
Musholla Jorong Balai Tangah. Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh seluruh peserta
Tarawih di Musholla ini yg kebanyakan semua yang hadir para petani yang telah
diundang sebelumnya dan dibantu oleh mahasiswa KKN yang didampingi oleh Bapak
Jorong Balai Tangah.
Kegiatan dilaksanakan mulai pukul berlangsung sekitar 30 menit,dimana pada
tahap pertama kami menyampaikan materi tentang pembuatan kompos,dan selanjutnya
sesi tanya jawab antara pemateri dengan peserta penyuluhan.Dikarenakan waktu yang
terbatas mungkin membuat kami tidak sempurna dalam penjelasan jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan,maka selanjutnya kami memberikan penjelasanpenjelasan jawaban tersebut dalam sebuah paper bagi para petani tersebut di kemudian
hari.
f. Kesimpulan dan saran

Dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk kompos ini diharapkan petani mampu
berswadaya secara mandiri dalam menghasilkan pupuk sendiri tanpa harus bergantung
pada pupuk anorganik. Selain mudah dan murah, pupuk ini juga ramah lingkungan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petani mampu membuatnya dan dapat
menggunakannya, sehingga sistem pertanian organik yang selama ini dikembangkan
dapat diterapkan dinagari ini, khususnya oleh para petani yang ada di Jorong Balai
Tangah.Sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,dan adanya
pertanian yang berkelanjutan.

2.1.2 Penyuluhan Lalu Lintas pada Kegiatan Pesantren Ramadhan di SDN 05


Cupak (kegiatan B)
a.

Tujuan

Tujuan diadakannya penyuluhan lalu lintas ini

adalah memberikan pengetahuan

kepada anak-anak mengenai rambu-rambu lalu lintas yang harus dipatuhi dalam
berlalu lintas. Dimana di dalamnya ada penjelasan keharusan semua orang mematuhi
rambu-rambu lalu lintas yang ada di Jalan Raya.
b.

Waktu dan tempat


Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut mulai dari Tanggal 09 12
Agustus 20011 di SDN 05 Cupak.

c.

Peserta
Peserta adalah siswa/i kelas 4 dan 5 SDN 05 Cupak

d.

Metode pelaksanaa
Kegiatan dilakukan dalam dua sesi, sesi pertama adalah pemberian materi penyuluhan
kemudian sesi kedua berupa tanya jawab antara mahasiswa KKN dengan siswa/i
SDN 05 Cupak.

e.

Hasil dan Pembahasan


Kegiatan dilakukan di ruangan belajar/kelas sekolah tersebut, Pada pukul 10.15 WIB
sampai dengan 12.00 WIB. Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan antara mahasiswa
KKN dan siswa/i SDN 05 Cupak agar dapat membangun suasana penyuluhan yang
nyaman bagi siswa/i. Ada dua sesi, sesi yang pertama adalah penyampaian materi.
Materi yang digunakan disesuaikan dengan umur peserta. Materi berupa penjelasan
apa itu lalu lintas, rambu-rambu lalu lintas, rambu peringatan, rambu larangan, rambu
petunjuk, dan rambu perintah.

Pada sesi pertama ini siswa/I sangat antusias

mengikutinya. Hal ini dikarenakan oleh, penyampaian materi yang sangat menarik
dan diikuti penjelasan gambar dari mahasiswa KKN.

Kemudian pada sesi kedua, siswa/i diminta ke depan kelas untuk mengulang
kembali tentang materi yang telah disampaikan. Awalnya siswa/i takut dan enggan
untuk maju ke depan. Akan tetapi, lambat laun siswa/i malah berebutan untuk maju

ke depan. Sekitar 80% siswa/i mampu menyebutkan isi materi tersebut. Secara
keseluruhan, siswa.i sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
f.

Kesimpulan dan Saran


Sebagian besar siswa/i telah mengenal rambu-rambu lalu lintas yang ada di jalan
raya, namun siswa/i masih perlu bimbingan dari orang tua dan guru tentang harus
selalu mematuhi peraturan lalu lintas di dalam hidupnya hingga dewasa kelak.

Anda mungkin juga menyukai