BAB 1
PENDAHULUAN
1
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai
berikut :
1. Kurangnya kreatifitas pemuda di kelurahan Bahkapul
2. Kurangnya rasa peduli lingkungan di kelurahan Bahkapul
3. Banyaknya sampah yang mencemari lingkungan di kelurahan Bahkapul
2
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
1.6. Manfaat Kegiatan
Program Pembinaan Kepemudaan Melalui Kegiatan Kreatif Membuat Bunga Aglonema
dari Kantong Plastik dan Vas Bunga dari Botol Plastik ini diharapkan dapat memberikan
beberapa manfaat sebagai berikut.
1. Memberikan kegiatan positif dan produktif kepada para pemuda di kelurahan
Bahkapul.
2. Mengembangkan potensi para pemuda di kelurahan Bahkapul dalam bidang seni
kerajinan tangan.
3. Meningkatkan minat para pemuda di kelurahan Bahkapul untuk lebih kreatif dan
inovatif.
4. Membantu mengurangi permasalahan sampah plastik di keluarah Bahkapul.
5. Menjadi salah satu solusi positif bagi para pemuda di kelurahan Bahkapul untuk
memperoleh uang saku tambahan.
3
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
BAB 2
PEMBAHASAN
4
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Peserta didik akan merasa dihargai apabila dilibatkan dalam pengambilan keputusan
sehingga keputusan yang diambil didasarkan kepada kepentingan bersama.
2. Membantu dirinya sendiri (self help)
Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk meningkatkan potensi yang
dimilikinya sehingga setiap pesserta didik dapat membantu dirinya untuk berkembang
sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Prinsip ini akan menumbuhkan kemandirian
pada peserta didik untuk melakukan sesuatu keputusan, tanpa ketergantungan pada pihak
lain.
3. Mengembangkan kepemimpinan (leadership development)
Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam berbagai
kegiatan. Hal ini sangat penting, yaitu untuk melatih keberanian peserta didik dalam
mengatur sebuah kegiatan sehingga kepercayaan diri dari peserta didik akan terbentuk
dengan adanya pemimpin yang dapat diharapkan.
4. Lokalisasi (localization)
Lokalisasi kegiatan pembelajaran diupayakan memiliki nilai strategis bagi pserta
didiksehingga memiliki kemudahan untuk dapat dijangkau oleh setiap peserta didik.
Apabila tempat kegiatan dianggap strategis, diharapkan motivasi peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran selalu tinggi.
5. Pelayanan terpadu (integrated delivery of services)
Pelayanan yang diberikan kepada peserta didik dilakukan secara terpadu dari berbagai
komponen yang terlibat, hal ini didasarkan bahwa peserta didik merupakan sasaran yang
berhak menerima pelayanan secara maksimal.
6. Menerima perbedaan (accept diversity)
Peserta didik yang mengikuti pembelajaran memiliki karakteristik yang heterogen,
dengan keanekaragaman karakteristik tersebut diharapkan menjadi modal untuk
menciptakan kebersamaan melalui pemenuhan kebutuhan belajar yang beraneka ragam.
Perbedaan yang dimiliki peserta didik bukan unntuk dijadikan sumber konflik, tetapi
dengan perbedaan dapat dijadikan sumber pengalaman dalam pembelajaran sehingga erjadi
saling membelajarkan diantara peserta didik.
8. Belajar terus menerus (life long learning)
Prinsip belajar terus menerus harus memberikan kesempatan kepada setiap peserta
didik untuk terus belajar sesuai dengan kebutuhannya. Konsekuensinya dalam kegiatan
pembelajaran harus menyediakan program materi yang beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik.
5
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
2.4. SDM yang Kreatif, Inovatif, dan Produktif
Dewasa ini segala aspek kehidupan dituntut untuk bersaing menunjukkan yang terbaik,
karena yang terbaiklah yang akan dapat bertahan untuk tetap bersaing dalam panggung
globalisasi. Sebuah organisasi seharusnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang
ada dalam dunia yang penuh gejolak global tersebut. Sebagai contoh, perkembangan bisnis
dunia yang sangat pesat menimbulkan persaingan pasar yang ketat dan alot. Setiap harinya
muncul pelaku bisnis yang menghasilkan dan mengenalkan produknya dengan kreativitas dan
inovasi baru, sehingga persaingan pun tidak bisa dihindarkan lagi. Jika para pelaku usaha
tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produknya, maka
usahanya akan tergilas oleh kompetitor lain. Sejatinya, manusia yang memegang peran besar
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Manusia yang menjadi motor penggerak semua
komponen yang ada di dalam organisasi tersebut, sehingga manusia menjadi ujung tombak
dari pengelolaan organisasi secara keseluruhan. Untuk melakukan perubahan ke arah yang
positif, maka dibutuhkan manusia-manusia andal yang mampu mencari strategi yang tepat
dan unik guna memenangkan persaingan.
Seperti diketahui, dalam organisasi terdapat salah satu unsur, yaitu manusia yang
merupakan sumber daya penggerak tujuan suatu organisasi dan paling banyak berperan untuk
menentukan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia atau
disebut karyawan berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian
organisasi demi pencapaian misi yang maksimal. Demikian vitalnya manusia dalam sebuah
organisasi, sehingga untuk dapat menjalankan organisasi dengan baik, maka manusia tersebut
haruslah kreatif, inovatif, dan produktif.
Yang dimaksud dengan kreatif adalah menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu
menghasilkan produk baru yang belum ada sebelumnya dan bisa digunakan oleh masyarakat.
Ciri-ciri orang yang kreatif antara lain memiliki banyak ide dan kemauan, memiliki jiwa yang
suka dengan tantangan, selalu mencoba sesuatu yang baru, serta memiliki jiwa yang
profesional. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan
memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk
lainnya.
Orang yang inovatif memiliki ciri-ciri seperti giat belajar dan bekerja, selalu berorientasi
ke depan, kaya ide-ide yang cemerlang, berpikir rasional dan berprasangka baik, menghargai
dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, serta suka melakukan eksperimen dan penelitian.
Walaupun kedua kata ini memiliki arti yang berbeda, namun kedua hal tersebut sangat
berhubungan erat. Dengan bersikap kreatif dan inovatif, kita akan menjadi “beda” dengan
yang lain, menjadi unik dan akan berpotensi menjadi yang terdepan dalam persaingan yang
6
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
semakin ketat. Sikap kreatif dan inovatif pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun
tidak semua orang mampu mengembangkannya. Untuk bisa mengembangkan sikap kreatif
dan inovatif, diperlukan suatu kesungguhan dan ketekunan. Kreatif dan inovatif menjadi salah
satu kunci sukses untuk memenangkan persaingan. Pengembangan sikap kreatif dan inovatif
juga akan lebih baik apabila dikembangkan secara bersama-sama, karena keduanya memiliki
suatu sinergitas yang kokoh. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk
lain, maka akan memiliki suatu nilai “plus” dibandingkan dengan produk lain. Oleh karena
itu, penting untuk mendorong pengembangan kreativitas dan menjadi benar-benar inovatif.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjadi diri yang kreatif dan inovatif, antara
lain dengan membuat ide-ide baru sehingga dengan memiliki ide-ide yang kreatif, maka akan
tercipta program baru yang lebih inovatif, melawan ketakutan dalam melakukan perubahan
dan tidak takut akan kegagalan, memiliki motivasi diri yang kuat sehingga ide yang
diciptakan dapat diaplikasikan dengan mudah dan tidak akan menyerah dalam menghadapi
kegagalan, menerima pendapat pihak lain terhadap ide yang akan direalisasikan, serta
memperluas wawasan dengan membaca sehingga mendapat pengetahuan untuk menciptakan
ide-ide baru. Dengan menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, maka juga akan mendorong
pada peningkatan produktivitas. Di mana pribadi yang produktif memiliki kemauan untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini akan sangat membawa
dampak baik kepada sebuah organisasi. Dengan menjadi sumber daya manusia yang kreatif,
inovatif, dan produktif, maka secara otomatis juga akan membawa organisasi pada pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan dengan maksimal.
7
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
2.6. Pentingnya Kegiatan Pembinaan Kepemudaan
Pemuda sebagai salah satu modal dasar pembangunan perlu dihimpun dan dibina agar
ereka benar-benar mampu mengambil peran aktif dalam pembangunan di daerah. Untuk itu,
diperlukan konsep yang tepat dalam pembinaan lembaga kepemudaan agar keberadaannya
benar-benar dapat menumbuhkembangkan motivasi dan kreativitas pemuda.
Peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan dapat ditingkatkan dengan :
1. mewujudkan keserasian kebijakan pemuda di berbagai bidang pembangunan.
2. Memperluas kesempatan memeperoleh pendidikan dan keterampilan.
3. Meningkatkan peran serta pemusa salam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya
dan agama
4. Meningkatkan peran serta pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan
kepemimpinan dalam pembangunan
8
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
BAB 3
HASIL
9
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan antara lain :
1) Kantong Plastik bekas warna merah dan hijau untuk bunga Aglonema
2) Botol plastik bekas berukuran besar untuk vas bunga
3) Kawat halus/kecil/kawat bunga, untuk bagian tangkai bunga
4) Gabus/sterofom/busa, untuk bagian dalam vas bunga
5) Cat minyak/pilox
6) Kertas HVS, untuk melapisi plastik saat penyetrikaan
7) Cairan antibakteri, untuk mensterilkan kantong plastik dan botol plastik bekas
Pada hari ini, pembimbing bersama seluruh peserta mengumpulkan kantong plastik
bekas berwarna merah dan hijau dan botol plastik bekas berukuran besar. bahan plastik ini
sebagian kami dapatkan dari para ibu-ibu rumah tangga, dari tukang pengumpul barang bekas
dan juga kami kumpulkan langsung dari sepanjang jalan sekitar tempat tinggal.
11
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
1) Buat pola berbentuk daun aglonema pada lembar plastik yang sudah disterika
sebelumnya. Dalam setiap lembar plastik bisa menghasilkan 2 sampai4 lembar
daun aglonema dengan ukuran daun bervariasi.
2) Gunting daun mengikuti pola yang sudah dibuat. Lakukan sampai lembar plastik
terakhir.
3) Saatnya membuat potongan tulang daunnya. Tulang daun aglonema berbentuk
menyirip. Caranya, lipat dua (lipat tengah) vertikal pada daun aglonema. Lalu beri
guntingan menyamping (diagonal) ke sisi samping atas, gunting sekitar 3 sampai 5
guntingan, tergantung besar kecilnya daun.
4) Setelah selesai membuat semua potongan tulang daun, sediakan 1 lembar plastik
berwarna merah yang sudah dipotong dan dirapikan sebelumnya. Letakkan
beberapa daun aglonema di atas plastik merah tersebut. Lalau lapisi daun-daun
tersebut dengan kertas HVS. Setrika lapisan plastik merah dan daun aglonema
tersebut. Hasil dari penyetrikaan ini adalah, daun-daun aglonema akan memiliki
sisi berwarna merah pada bagian tulang daunnya (bagian tengah).
5) Gunting plastik merahnya mengikuti pola daun aglonema yang sudah menempel
pada plastik merah tersebut.
6) Rapikan bagian tepi daun menggunakan korek api/nyala lilin, agar bagian tepi
daun menempel sempurna.
12
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
3.7. Kegiatan Ketujuh (15 November 2020)
Pada hari ini peserta melanjutkan pembuatan bunga dan vas bunga tahap 3.
Tahap3 membuat vas bunga : mengisi vas dan membuat hiasan rumput
1) Ambil gabus/sterofom/busa, potong bulat memanjang mengikuti bentuk vas bunga.
2) Masukkan gabus/sterofom/busa yang telah dibentuk ke dalam vas bunga. Pastikan
vas terisi padat.
3) Ambil potongan plastik hijau yang tidak terpakai. Potong-potong bagian salah satu
tepinya sehingga membentuk seperti rumput.
4) Tempelkan pada gabus/sterofom/busa pada vas bunga menggunakan lem tembak.
13
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
14
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kegiatan kepemudaan memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan kualitas pemuda
Indonesia. Membentuk generasi muda Indonesia yang kreatif dan inovatif sangat diperlukan
dalam persaingan global. Salah satu contoh penerapan kegiatan pembinaan kepemudaan
adalah kegiatan membuat bunga aglonema dari kantong plastik dan vas bunga dari botol
plastik. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan minat dan
semangat pemuda di Kelurahan Bahkapul untuk semakin kreatif, inovatif, produktif dan
peduli terhadap lingkungan sekitar.
4.2. Saran
Kegiatan-kegiatan serupa seharusnya lebih dikembangkan lagi. Pemerintah daerah harus
lebih banyak memberi kontribusi bagi kegiatan pembinaan bagi para pemuda, dan masyarakat
setempat juga harus lebih peka dan peduli terhadap kualitas pemuda Indonesia.
15
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=pembelajaran+berwawasan+kemasyarakatan+adalah&oq=pembelajaran+berwawasan+kem
asyarakatan+adalah&aqs=chrome.0.0.8007j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://eko-sg.blogspot.com/2017/04/resume-pembelajaran-berwawasan.html
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jateng/baca-artikel/12739/SDM-yang-Kreatif-
Inovatif-dan-Produktif.html
16
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
LAMPIRAN
17
Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Hasil akhir
18