(Hydroponics)
ISTILAH
Istilah hidroponik ( dalam bahasa Inggris : hydroponics) berasal dari bahasa latin yaitu
hydro (air) dan ponos (kerja). Istilah hidroponik pertama kali dikemukakan oleh W.F Gericke
dari University Of California pada awal Tahun 1930-an yang melakukan percobaan hara tanaman
dalam skala komersial yang selanjutanya disebut nutrikultur atau hydroponics.
Dahulu hidroponik sebagai alternative ketika ada permasalahan terhadap lahan, seperti
kualitas tanah yang tidak subur, tanah berbatu, tanah berpasir, tanah mengandung racun logam
berat, luasan tanah berkurang, tanah sudah menjadi bangunan seperti rumah dan gedung, serta
berbagai permasalahn lahan lainnya.
Dengan sistem ini memungkinkan sayuran ditanam di daerah yang kurang subur atau
daerah sempit yang padat penduduknya. Pengembangan hidroponik di Indonesia mempunyai
prospek yang cerah, baik untuk mengisi kebutuhan dalam negeri atau merebut peluang ekspor.
Bercocok tanam secara hidroponik bisa bermula dari sebuah hobi. Dari hobi inilah diharapkan
bias berkembang menjadi semikomersial dan akhirnya komersial.
Hidroponik sangat mungkin dikembangkan di rumah-rumah dengan lahan sempit maupun
lahan luas untuk tujuan komersil. Dengan sistem hidroponik tidak saja kuantitas produksi yang
dapat ditingkatkan, akan tetaapi kualitas serta kontinuitas produksi dapat lebih terjamin, ini
dikarenakan hidroponik dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah.
Selanjutnya, hidroponik didefinisikan secara ilmiah sebagai suatu cara budidaya tanaman
tanpa menggunakan tanah, akan tetapi menggunakan media inert (tidak mengandung unsur hara)
seperti gravel, pasir, cocopeat, vermikulit, pumice, atau sawdust, yang diberikan larutan hara
yang mengandung semua elemen esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal tanaman.
SEJARAH HIDROPONIK
Hidroponik muncul sebagai alternatif pertanian lahan terbatas. Dengan sistem ini
memungkinkan sayuran ditanam didaerah yang kurang subur atau daerah sempit yang padat
penduduknya. Pengembangan hidroponik di Indonesia mempunyai prospek yang bagus, baik
untuk mengisi kebutuhan dalam negeri maupun merebut peluang ekspor. Bercocok tanam secara
hidroponik bisa bermula dari sebuah hobi. Dari hobi inilah diharapkan bias berkembang menjadi
semikomersial dan akhirnya komersial. Hidroponik sangat mungkin dikembangkan di rumahrumah dengan lahan sempit maupun lahan luas untuk tujuan komersil.
Hidroponik akan terus berkembang di masa mendatang, tidak saja di negara maju, tetapi
juga di negara yang sedang berkembang. Saat ini hidroponik telah berkembang di seluruh bagian
dunia meskipun dengan luasan yang masih terbatas, misalnya di Tucson Arizona seluas 4,45 ha ;
Phoenix Arizona seluas 6,07 ha; Abu Dhabi seluas 8,09 ha dan Kepulauan Kenari seluas puluhan
hektar (data 2006). Hidroponik juga berkembang di Australia, Selandia Baru, Afrika selatan ,
Kepulauan Bahama, Kuwait, Brazil, Polandia, Rusia, Iran, Jepang, dan Negara tetangga seperti
Malaysia, dan Singapura.
Hidroponik ternyata membantu memecahkan beberapa masalah. Masalah struktur tanah
dan hara tanah di kanada dan kolombia misalnya, dipecahkan dengan medium serbuk gergaji.
Masalah salinitas di Mexico dan Negara Timur Tengah dengan menggunakan pasir pantai yang
di sterilkan, masalah sempitnya lahan di Singapura dengan tanaman bertingkat dan sebagainya.
Hidroponik juga dipakai untuk keperluan khusus misalnya penyedianaan sayuran dan buah segar
di kapal selam nuklir, kapal induk dan sebagainya. Pengembangan lebih lanjut telah dicoba di
daerah antartika, bahkan saat ini di upayakan bias di kembangkan di stasiun pusat luar angkasa.
Penerapan hidroponik skala komersial di Indonesia baru mulai tahun 1980-an di Jakarta untuk
memproduksi sayuran dan buah bernilai ekonomi tinggi .
TEKNOLOGI HIDROPONIK
Hidroponik adalah cara budidaya tanpa media tanah; bagian dari pertanian pada kondisi
lingkungan terkendali (controlled environment agriculture) dalam rumah kaca atau rumah kasa.
Dengan kata lain , hidroponik merupakan suatu sistem budidaya tanaman pada media yang tidak
menyediakan unsur hara, dan unsur hara esensial yang diperlukan tanaman disediakan dalam
bentuk larutan / nutrisi.
Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik meliputi golongan tanaman hortikultura
yang meliputi tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias, pertamanan, dan tanaman obatobatan. Pada hakekatnya berlaku untuk semua jenis tanaman baik tahunan, biennial, maupun
annual.
Klasifikasi hidroponik berdasarkan media, yaitu :
1. Kultur air : NFT, Irigasi tetes, Rakit apung
2. Kultur agregat : Pasir, Rockwool, Arang sekam, Kerikil, Batu apung.
3. Aeroponik : Medium Gas.
Page | 2
Beberapa model dasara hidroponik yang biasa dikembangkan di indonesia yaitu : Wick
Sistem (sistem sumbu), Water culture (Rakit apung), Ebb and Flow (Pasang surut), Drips Sistem
(Sistem irigasi tetes), Nutrient Film Technique (NFT), dan Aeroponik.
KEUNTUNGAN
Beberapa keuntungan menggunakan teknologi hidroponik, ditinjau dari tiga aspek, yaitu :
1)
2)
3)
Page | 3
3) Kendala Modal/Biaya
Dalam biaya dibutuhkan modal besar untuk memulai, keperluan perawatan
tanaman sehari-hari, perawatan green house dan kelengkapan irigasi dan biaya
untuk pengemasan, pemasaran, dan promosi.
Page | 4
Parameter
Lahan
2
Medium
3
Sterilisasi medium
4
Kandungan hara
5
Pemupukan
6
Air
Jumlah Tanaman
14
15
16
8
9
10
11
12
13
Konvensional
Gulma
Hama dan Penyakit
Tenaga kerja
Masa Bero
Hasil
Kualitas
serangan OPT(organisme
Biaya
Teknologi
penggangu tanaman)
Rendah
Sederhana
Bahan
Banyak tersedia
Hidroponik
Tidak terbatas pada
lahan, bisa dilakukan di
padang pasir, pulau karang
dsb
Tanpa pengolahan,
medium bisa dipakai
berulang-ulang
Lebih sedikit
Seragam, lebih mudah
diatur, hara cukup dan
tersedia
Dilarutkan, jumlah lebih
sedikit, lebih efisien
Lebih efisien dan lebih
sedikit air yang dibutuhkan
Dibatasi oleh cahaya,
populasi lebih besar
Tidak ada
Sedikit
Sedikit
Tidak perlu
Lebih tinggi
Lebih baik
Tinggi
Rumit
Tersedia di tempat
tertentu
Page | 5
BUDIDAYA HIDROPONIK
1. Pembibitan
Caranya gunakan media yang porous seperti arang sekam, cocopeat, pasir, atau
rockwool ataupun media yang mudah didapat, siram setiap hari, jangan sampai
kering/menggenang, tabur benih pada media, taruh di tempat terkena cahaya matahari
langsung, setelah umur 1 minggu mulai beri nutrisi, pada umur 2 minggu mulai lakukan
penjarangan, setelah bibit berumur 2-3 minggu (tergantung jenis dan kondisi bibit)
dipindahkan ke media/alat hidroponik.
2. Penyiraman
Penyiraman pada pagi hari, siram pada bagian media secara perlahan jangan sampai
merusak tanaman. Volume penyiraman disesuaikan dan tidak boleh terjadi genangan.
Umur 1-7 hari gunakan air biasa, mulai umur 8 hari gunakan nutrisi hidroponik sesuai
dosis anjuran.
3. Pindah Tanam
Lakukan pada umur 3 minggu. Cabut perlahan dengan alat bantu, jangan sampai
akar rusak atau luka, setelah itu akar dicuci bersih dan dipindah ke alat hidroponik
bermedia cari. Sertakan media saat pencabutan bibit jika menggunakan alat hidroponik
bermedia padat.
4. Pemupukan
Setiap kegiatan budidaya tanaman, pupuk merupakan salah satu faktor penting.
Pupuk merupakan sumber makanan bagi tanaman yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Tentu saja masih ada faktor lain seperti cahaya, air, dan
sebagainya. Unsur hara yang terdapat pada media tanam akan diserap melalui akar,
penyerapan air beserta hara dilakukan oleh ujung-ujung bulu-bulu akar, dengan demikian
pembentukan akar sebagai awal pertanian harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mendorong air dan hara bisa menjadi lebih besar dan akan terjadi keseimbangan volume
akar dengan pertumbuhan tanaman.
Di pasaran bebas kita mengenal pupuk tunggal yang hanya mengandung satu macam
unsur hara misal pupuk Urea, hanya mengandungunsur hara N dan pupuk majemuk yang
mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya pupuk NPK 15-15-15 mengandung
unsur hara N, P, dan K. Ada lebih kurang 16 unsur hara yang diperlukan tanaman agar
dapat tumbuh dan berbunga atau berbuah dengan baik selain faktor cahaya, air, dan
sebagainya. Unsur-unsur tersebut adalah N, P, K, S, Mg, Ca, Fe, Zn, Mn, Cu, Mo, B dan
Si. Sedangkan 3 unsur hara lain yang tersedia bebas di alam adalah C, H, dan O.
Dalam sistem hidroponik, tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh, tapi
digantikan dengan media lain seperti arang sekam, cocopeat, atau material lainnya selain
tanah. Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup oleh sebab itu kita
Page | 6
harus memberikannya pupuk tanaman melalui nutrisi khusus hidroponik. Kita harus
menghitung dengan cermat jumlah dari masing-masing unsur hara sesuai dengan
kebutuhan masing-masing tanaman. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah.
Pembuatan nutrisi hidroponik ini menggunakan teknik haogland II sebagai dasarnya
yang kemudian dikembangkan lagi dan telah teruji di lapangan dengan hasil yang baik.
Untuk membuat nutrisi ini dibutuhkan beberapa senyawa yang mengandung unsur-unsur
hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Senyawa-senyawa tersebut adalah :
Unsur Makro : 5Ca(NO3)2.NH4.NO3.10H2O, KNO3, KH2PO4, dan MgSo4.7H2O.
Unsur Mikro : Fe EDTA, MnSO4.4H2O, H2BO3, ZnSO4.7H2O, CuSO4.5H2O, dan
H2MoO4.
Air sebagai pelarut senyawa-senyawa kimia.
Masing-masing senyawa yang telah ditimbang sesuai komposisinya dilarutkan
didalam wadah ukuran 5 liter dan dibuat menjadi 2 larutan stok agar tidak terjadi endapan
(endapan terjadi jika ion Ca digabungkan dengan ion PO 4 atau ion SO4) yang berakibat
nutrisi tidak dapat diserap tanaman. Pada akhirnya akan terdapat 5 liter stok A dan 5 liter
stok B.
Larutan A berisikan senyawa : 5Ca(NO 3)2.NH4.NO3.10H2O, 50% KNO3 dan Fe
EDTA. Sedangkan Stok larutan B berisikan senyawa 50% KNO3, KH2PO4, MgSo4.7H2O,
MnSO4.4H2O, H2BO3, ZnSO4.7H2O, CuSO4.5H2O, dan H2MoO4. Larutan yang telah
menjadi stok dalam keadaan pekat yang harus diencerkan terlebih dahulu untuk
diaplikasikan ke tanaman. ,masing-masing stok 5 liter tersebut apat dilarutkan menjadi
1000 Liter larutan siap pakai.
Konvensional
Organik
Hidroponik
Tempat
Terbuka
Formula untuk
Terbuka
Bahan Organik
Tertutup
Pupuk (nutrisi)
Sifat nutrisi
Pestisida
Jaminan hasil
(Kualitas
(kompos, kotoran
hewan)
Tersedia lambat
(mineralisasi)
Tidak
Khemikalia (PA
atau Teknis)
Tersedia langsung
(ion)
Tidak
Tidak pasti
Pasti
Supermarket,
Supermarket,
&Kuantitas)
Pangsa pasar
Pasar tradisional
restoran, hotel
restoran, hotel
Page | 7
Catatan : Semua tanaman menyerap nutrisi dalam bentuk ion an-organik, yang membedakan
adalah bahan pupuk bisa dari kimia organik atau kimia an-organik. Pupuk berbahan kimia tidak
berbahaya untuk kesehatan manusia, karena didalam tubuh tanaman semua bahan dirubah
menjadi karbohidrat, hanya logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan logam berat
bukan merupakan bahan pembuat pupuk.
Page | 8
memperpanjang fase life atau daya simpan bunga/buah, toleran terhadap kekurangan air,
membuat butir hijau daun lebih bagus, mengurangu keguguran bunga (bunga terbentuk
lebih sempurna).
FUNGSI :
-
Membuat enzim-enzim yang berperan dalam membentuk daun dan produksi bahan
kering
Biasanya daun paling rendah posisinya yang paling pertama terlihat gejalanya
2. PHOSPOR (P)
Phospor/fosfor diserap tanaman dalam bentuk ion H2PO4- , sebagian kecil dapat
diserap dalam bentuk ion HPO4-. Pemberian P bersama-sama dengan NH4+ dapat
merangsang pertumbuhan akar, tetapi penyerapan P oleh akar meningkat apabila yang
digunakan adalah NO3- daripada menggunakan NH4+.
FUNGSI :
-
Page | 9
GEJALA KEKURANGAN :
-
3. KALIUM (K)
Kalium dapat diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+ dan ketersediaan K dari
pupuk relatif lebih cepat daripada fosfat.
FUNGSI :
-
Sangat diperlukan pada fase reproduksi tanaman untuk menghasilkan kualitas bunga
dan buah yang lebih baik.
Memperkuat atau mempertebal sel-sel pada tanaman dalam batang dan kulit serta
resistensi terhadap penyakit
Kekurangan Kalium ditandai dengan berubahnya tepi daun dari berwarna hijau
menjadi kuning muda
4. CALSIUM (Ca)
Calsium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Ca ++ , ketersediaan Ca ternyata
dapat mempengaruhi unsur hara lainnya terutama Mg, apabila Ca dalam kondisi
kekurangan, maka penyerapan Mg akan terlalu besar dan da[at meracuni tanaman.
Penambahan atau pemberian Ca bersama-sama dangan unsur N akan menguntungkan
pada perkembangan batang dan pembentukan tunas-tunas baru. Ca banyak terdapat
dibagian tanaman yang tua dan bersifat immobil/diam.
FUNGSI :
-
P a g e | 10
GEJALA KEKURANGAN :
-
5. MAGNESIUM (Mg)
Tanaman menyerap Magnesium dalam bentuk ion Mg++, ketersediaan Mg tidak boleh
berlebihan karena dapat meracuni tanaman, sehingga unsur Mg harus dalam kondisi
seimbang terutama dengan unsur Ca. Unsur hara Mg adalah bersifat mobil/bergerak.
FUNGSI :
-
Perubahan warna daun menjadi kuning, daun terdapat bercak-bercak warna coklat
pada daun tetapi tulang daun tetap berwarna hijau
6. SULFUR (S)
Tanaman menyerap Sulfur melewati akardalam bentuk ion SO4- dan dapat diserap
melalui daun dalam bentuk ion SO 2-, tetapi pada kadar yang terlalu tinggi dapat meracuni
tanaman. Kadar S di dalam tanaman rata-rata 0,1-0,4 &. Unsur S di dalam tanaman dapat
menekan kelebihan nitrat sehingga akibat negatif dari penumpukan nitrat yang tinggi
dapat dicegah. Sulfur adalah unsur hara yang bersifat mobil/bergerak.
FUNGSI :
-
Aktivator Enzim
Daun berwarna gelap pada sebagian daun yang paling dekat dengan batang
P a g e | 11
7. BORON (B)
Tanaman menyerap Boron dalam bentuk ion BO 33-, walaupun B merupakan unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi harus tersedia untuk pertumbuhannya.
Boron adalah unsur hara yang bersifat immobil/diam.
FUNGSI :
-
8. BESI (Fe)
Tanaman menyerap Besi dalam bentuk ion Fe 3+, tetapi lebih banyak diserap dalam
bentuk ion Fe2+. Besi juga dapat diserap dalam bentuk garam-garam kompleks organic
(chelate) dan dapat juga diserap oleh daun dalam bentuk Fe sulfat. Fe adalah salah satu
unsur immobil.
FUNGSI :
-
Warna daun akan pudar dan menjadi kering lalu menjadi keriput
Pada ujung daun terkikis tetapi urat-urat daun masih tetap hijau
9. MANGAN (Mn)
Mangan diserap oleh tanaman dalam bentuk ion MN2+ dan juga dalam bentuk
kompleks organik. Apabila kadar Mn berlebihan bagi tanaman, dapat menyebabkan
keracunan. Sifat dari Mangan adalah immobil.
P a g e | 12
FUNGSI :
-
Berfungsi sebagai aktifator beberapa enzim laktase, oksidase, dan asam askorbat
GEJALA KEKURANGAN
Terlihat ujung-ujung daun yang mengkisut dan merana, dan terkadang terlihat seperti
gejala kekurangan K, karena tepi-tepi daunnya mengering
Terjadi salah satu tumbuh pada ujung akar dan terjadi kelambatan tunas di pucuk
karena pembelahan sel maristem tidak sempurna
Daun berwarna hijau muda, kuning atau putih di antara tulang daun, dan ruas-ruas
batang memendek, daun menjadi kecil, sempit dan agak tebal, kemudian dapat
menyebabkan daun menjadi gugur.
P a g e | 13
Fungsi :
-
1. Faktor Teknis
Volume akar
Kualitas pupuk
Tenaga kerja
Kualitas air
Teknik
penyiraman
2. Faktor Non-Teknis
Cahaya
EC dan pH nutrisi di
Angin
Temperatur
Kelembaban
cerah
P a g e | 15
MEDIA HIDROPONIK
1. Organik
a. Arang sekam
d. Akar pakis
b. Serbuk gergaji
e. Vermikulit
c. Sabut kelapa
P a g e | 16
2. Non-Organik
a. Perlit
e. Batu apung
b. Rockwool
f. Zeolit
c. Pasir
d. Gravel
P a g e | 17
GREEN HOUSE
Dalam hidroponik Green House tidak mutlak harus digunakan, digunakan hanya jika kita
memerlukan fungsi dari Green House itu.
5. Kaca
2. Seng fiber
6. Bambu
3. Insect Net
7. Kayu besi
4. Kassa
8. Baja ringan
P a g e | 18
Media Tanam
Sumbu
Kelebihan :
o Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus
o Biaya pembuatan yang murah
o Mempermudah perawatan tanaman karena tidak perlu melakukan penyiraman
o Tidak tergantung listrik
Kekurangan :
o Air dan nutrisi tidak tersirkulasi dengan baik, sehingga kandungan oksigen
terlarut rendah.
o Banyaknya jumlah air yang diberikan aka sedikit susah diatur.
P a g e | 19
Sterofoam
Busa
Kelebihan Alat :
Kekurangan Alat :
P a g e | 21
Media tanam
Pompa akuarium
Timer
Pipa PVC
Kelebihan Alat :
Tanaman mendapat suplai air, oksigen, dan nutrisi secara tersu menerus
Pertukaran oksigen lebih baik karena terbawa air pasang dan surut
Kekurangan Alat :
Kualitas nutrisi yang sudah dipompakan berkali-kali tidak akan sebagus awalnya
4. Fertigation System
Fertigasi merupakan salah satu jenis alat hidroponik yang sederhana karena pada
prinsipnya hanya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang menetes secara
terus-menerus sepanjang waktu atau berkala dalam beberapa kali sehari sesuai kebutuhan
tanaman. Tetesan diarahkan langsung atau tepat pada daerah perakaran tanaman agar
tanaman dapat langsung menyerap air dan nutrisi yang diberikan.
Tanaman mendapatkan nutrisi setiap saat sesuai kebutuhannya karena tetesan nutrisi
sapat diatur sehingga tidak akan menggenangi tanaman. Alat ini pada prinsipnya sama
saja dengan menyiram tanaman namun dilakukan secara otomatis, terus menerus dan
sesuai dosis.
P a g e | 22
Selang air
Pot/polybag
Pompa akuarium
Media tanam
Jarum suntik
Kelebihan alat :
Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus
Lebih menghemat air dan nutrisi karena diberikan sedikit demi sedikit
Biaya yang diperlukan relatif murah
Kekurangan alat :
Penggunaan bak penampung tidak akan terlalu menghemat air dan nutrisi karena
lebih banyak hilang terserap tanaman, tertahan media atau penguapan.
P a g e | 23
P a g e | 24
Air dan nutrisi yang diberikan tidak akan terbuang percuma karena aliran airnya masuk
ke bak penampung yang ada dibawahnya setelah itu dipompa kembali ke atas dan
dialirkan lagi ke akar tanaman.
Talang air
Sterofoam
Pompa akuarium
Busa
Pipa PVC
P a g e | 25
Kelebihan alat :
Kekurangan alat :
Jika salah satu tanaman terserang penyakit maka satu talang tanaman akan
terserang juga, bahkan bisa dalam 1 alat semua menjadi tertular.
Alat ini sangat bergantung pada listrik, jika tidak ada aliran listrik maka alat ini
tidak bisa bekerja
6. Aeroponik System
Aeroponik termasuk jenis alat yang cukup mahal karena membutuhkan bahan-bahan
yang mahal, namun prinsip kerjanya sederhana yaitu air dan nutrisi yang akan dirserap
tanaman diberikan dalam bentuk butiran kecil atau kabut. Pengkabutan ini berasal dai
pompa yang ada di bak penampungan yang disemprotkan menggunakan nozzel sehingga
nutrisi yang diberikan akan lebih cepat terserap oleh akar tanaman.
Penyemprotan dilakukan berdasarkan durasi waktu yang diatur menggunakan timer.
Penyemprotan dilakukan ke bagian akar tanaman yang sengaja digantung.
Plastik
Sterofoam
Pompa akuarium
Nozzel
Pipa PVC
P a g e | 26
Kelebihan alat :
Tanaman mendapat suplai air, oksigen, dan nutrisi secara terus-menerus.
Lebih menghemat air dan nutrisi
Mempermudah perawatan karena kita tidak perlu melakukan penyiraman
Nutrisi lebih mudah diserap tanaman karena diberikan dalam ukuran kecil
Kekurangan alat :
Alat ini sangat bergantung pada listrik, jika tidak ada aliran listrik maka alat ini
tidak bisa bekerja
KONTAK KAMI
HARVEST HYDROPONIC
Jingglong Lodoyo BLITAR
081-334-305-379
Rudi Hermawan
085-755-657-379
Ayun Arsayanti
P a g e | 27