Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REPORT

PENGENALAN MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU: MAM SRI REZEKI,SE.,M.Si.,Dr.

NAMA : IOS BREMANA SINAGA

NIM : 7203260019
KELAS : KEWIRAUSAHAAN A

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
STAMBUK 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunian-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas “Critical Book
Report” ini dengan baik tanpa ada halangan.

Oleh karena itu, saya berharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Saya mohon maaf setulus-
tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Medan , 17 Desember 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
A. Latarbelakang CJR .................................................................................................. 4
B. Tujuan CJR ............................................................................................................. 4
C. Manfaat CJR ........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
A. Identitas Jurnal I ...................................................................................................... 5
B. Identitas Jurnal II..................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
1. Jurnal I......................................................................................................... 11
2. Jurnal II ....................................................................................................... 11
B. Saran ........................................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latarbelakang CJR

Adapun tujuan penulis di dalam makalah ini adalah untuk menguraikan tentang kelebihan
dan kekurangan dari dua buah jurnal.Hal ini dilakukan demi memenuhi tugas Mata Kuliah
yaitu tentang Critical Journal Review dimana tujuannya adalah tidak lain untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa di dalam menilai sebuah jurnal. Di dalam makalah ini juga tidak ada
maksud untuk menyudutkan beberapa pihak tertentu. Pada makalah ini di sertakan
keunggulan dan kekurangan dari jurnal tersebut. Baik itu dari segi penulisan dan pemakaian
bahasa, bahan materi yang disampaikan, maupun dari segi kelengkapan materi. Karena pada
dasarnya tidak ada jurnal yang sempurna. Dengan demikian, diharapkan tidak ada pihak-
pihak yang tersinggung atas penyajian makalah ini. Karena makalah ini dibuat dari sudut
opini pembaca.

B. Tujuan CJR

1. Mengulas isi jurnal


2. Melatih untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap isi
dari sebuah jurnal
3. Mengetahui kebenaran isi jurnal termasuk didalamnya akan kekuatan dan kelemahan
isi jurnal

C. Manfaat CJR
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami isi jurnal
2. Mengetahui akan keunggulan dan kelemahan sebuah jurnal
3. Menumbuhkan kekreativan dan berpikir kritis dalam menelaah sebuah
BAB II
PEMBAHASAN

A.Identitas Jurnal I

Judul Dinamika Pengambilan Keputusan dan Perkembangan Jiwa Wirausaha


pada Mahasiswa
Tahun 2019
Penulis Aning Az Zahra
Aftina Nurul Husna
Ahmad Liana Amrul Haq
Publikasi Jurnal Ilmiah Psikologi
Latarbelakang Penelitian-penelitian tentang jiwa kewirausahaan perlu dikembangkan guna
penelitian memahami jiwa kewirausahaan. Penelitian mengenai kewirausahaan
penting karena memengaruhi terhadap rencana bisnis. Jiwa atau karakter
kewirausahaan adalah
karakter yang harus dimiliki oleh wirausaha(Helmi, 2009). Penelitian
mengenai entrepreneurship mulai berkembang,beberapa diantaranya yaitu
kepribadian Big Five dan status berwirausaha oleh Zhao dan Seibert (2006)
melakukan kajian terkait dengan perbedaan kepribadian antara pengusaha
dan manajer. Hasil penelitian tersebut adalah terdapat perbedaan
kepribadian antara pengusaha dan manajer, pengusaha memiliki nilai yang
lebih tinggi pada ketaatan dan pengalaman, sedangkan untuk ketekunan
pengusaha memiliki nilai yang lebih rendah (Zhao & Seibert,
2006).Ahmetoglu (2014) melakukan studi tentang kepribadian wirausaha
terkait dengan kerangka kerja baru dan membangun riset serta praktik
kewirausahaan (Ahmetoglu, 2014). Rosmiati, Junias, dan Munawar (2015)
meneliti tentang sikap,motivasi, dan minat berwirausaha pada mahasiswa.
Dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa minat dan motivasi tidak
berpengaruh secara signifikan pada minat wirausaha.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin meneliti mengenai
dinamika pengambilan keputusan dan perkembangan karakter atau jiwa
kewirausahaan mahasiswa yang Berwirausaha.Sebagaimana kita ketahui
bahwa Sebagian besar mahasiswa hanya berkuliah namun ada pula yang
sambil bekerja sebagai karyawan. Disisi lain ada beberapa mahasiswa yang
tetap berkuliah namun juga memilih untuk menjalani wirausaha. Ia tidak
memilih untuk bekerja menjadi karyawan namun lebih senang untuk
membangun usaha meskipun dari hal yang kecil dan berkomitmen untuk
tetap lulus kuliah. Perkembangan jiwa wirausaha pada mahasiswa diteliti
untuk mengetahui factor apa yang memengaruhi jiwa kewirausahaan
berkembang. Gambaran mengenai jiwa/karakter kewirausahaan juga akan
dibahas dalam penelitian ini.
Teori penelitian Jiwa Kewirausahaan
Wirausaha sering digunakan sebagai sinonim dengan
kewirausahaan. Kami mendefinisikan kewirausahaan sebagai memiliki
ambisi untuk tumbuh atau berinovasi (Bengtsson, Sanandaji, &
Johannesson, 2012). Entrepreneurship merujuk kepada jiwa kewirausahaan
yang mendekati pada sifat-sifat atau karakter psikologis yang harus dimiliki
oleh seorang wirausahawan (Helmi, 2009). Cantillon dalam Helmi (2009)
menegaskan bawa seorang wirausahawan harus berani mengambil risiko
(Helmi, 2009). Pengambilan risiko ini terkait dengan ketidakpastian (Helmi,
2009). Disisi lain terkait dengan karakter wirausahawan ada karakter yang
menjembatani antara ilmu dan pasar. Karakter yang menjembatani ilmu dan
pasar tersebut adalah inovasi (Helmi, 2009). Selanjutnya hal lain yang harus
dimiliki oleh wirausahawan yaitu kreativitas (Helmi, 2009). Menurut
Hisrich dan Grachev’s (dalam Frese, 2009), seseorang yang berwirausaha
harus dapat mengetaui dirinya terkait kelemahan dan kelebihan dirinya
sehingga ia mampu mengelola dirinya.
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Entrepreneurship
Zhao dan Seibert (2006) menemukan bahwa ada hubungan antara
status kepribadian dan status kewirausahaan. Ngoc dan Huu (2016)
menyatakan lingkungan eksternal dan kelayakan yang dirasakan adalah
variabel independen yang secara signifikan memengaruhi persepsi positif
terhadap kewirausahaan dan memberikan dampak positif terhadap niat
kewirausahaan. Di sisi lain, kelayakan dan sifat pribadi yang dirasakan
secara signifikan memengaruhi persepsi negatif terhadap kewiraswastaan
dan memberikan efek yang negatif terhadap niat kewirausahaan. Farouk,
Ikram, dan Sami (2014) menemukan bahwa motivasi, pengalaman kerja dan
pengajaran memiliki dampak yang signifikan terhadap entrepreneurship.
Faktor kontekstual (dukungan akademis, dukungan sosial, dan
dukungan lingkungan bisnis) berpengaruh terhadap niat wirausaha siswa.
Secara parsial, variabel pendukung akademik tidak berpengaruh signifikan
terhadap niat wirausaha siswa. Berdasarkan pemaparan di atas dapat
disimpulkan bahwa factor-faktor yang memengaruhi entrepreneurship yaitu
faktor individu terkait dengan kepribadian, pengalaman, dan motivasi.
Sedangkan faktor dari luar individu yaitu faktor lingkungan dan
pembelajaran.
Perkemabangan Jiwa Kewirausahaan
Perkembangan jiwa kewirausahaan tidak terlepas dari jiwa dan
pengalaman seseorang. Pengalaman awal memengaruhi kewirausahaan
selanjutnya. Pengalaman awal yang terkait dengan keberhasilan dan prestasi
akan berhubungan dengan jiwa kewirausahaan pada masa dewasa
(Obschonka, Andersson, Silbereisen, & Sverke, 2013).
Karakter Wirausaha
Ketika berbicara mengenai jiwa kewirausahaan maka merujuk pada
karakter atau sifat yang harus dimiliki oleh wirausahawan (Helmi, 2009)
oleh karena itu dalam memahami jiwa kewirausahaan sebaiknya mengacu
kepada lima karakter wirausaha.
Motivasi berprestasi
Dalam hal ini motivasi sangat penting dalam meraih kesuksesan.
Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi menyukai pekerjaan yang
menantang. Pekerjaan yang menantang menuntun untuk mengasah
kemampuan dan kinerja yang lebih besar. Di negara berkembang motivasi
pengusaha relatif kurang terutama dalam pembangunan yang berkelanjutan
atas usahanya terutama untuk jangka panjang dan kesuksesan dalam
wirausaha (Stefanovic, Prokic, & Rankovic, 2010). Pengusaha yang sukses
memiliki motivasi berprestasi yang tinggi (Brandstätter, 2011).
Pengambilan risiko
Seorang pengusaha lebih rentan terhadap risiko dibandingkan
dengan yang tidak berwirausaha (MacKo & Tyszka, 2009). Pengambilan
risiko merupakan proses mengambil peluang untuk hasil yang belum pasti
(Chen, Su, & Wu, 2012). Pengusaha dengan kebutuhan tinggi akan prestasi
dan yang telah menerima pendidikan tinggi lebih bersedia mengambil risiko
daripada pengusaha dengan kebutuhan akan prestasi rendah dan yang belum
mendapatkan pendidikan tinggi (Chen dkk., 2012). Pengusaha
menunjukkan toleransi risiko yang lebih tinggi daripada pekerja penuh
waktu lainnya dan juga anggota part-time yang dipekerjakan dan
menganggur (Antonites & Wordsworth, 2009).
Dinamika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinamika
merupakan gerak atau kekuatan yang terus-menerus dan menimbulkan
perubahan (https://kbbi. web.id/). Pada penelitian ini dinamika akan
disandingkan dengan pengambilan keputusan.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam lingkungan ketidakpastian dan
ketidaktepatan untuk masalah dunia nyata adalah sebuah tugas yang rumit
(Avrachenkov & Sanchez, 2002). Seseorang mengambil suatu keputusan
tidak hanya memerhitungkan aspek rasional dan kepastian saja namun ada
unsur ketidakpastian.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan
Mahasiswa Berwirausaha Faktor internal mahasiswa memiliki
usaha mandiri didasarkan atas berani mengambil risiko, locus of control,
motivasi memiliki pendapatan sendiri, kebutuhan akan kebebasan, dan ide
kreatif. Faktor eksternal yang mendorong mahasiswa memiliki usaha
mandiri adalah: pengaruh role model, dukungan keluarga dan teman,
kesempatan, kepuasan menjalani hidup, dan pendidikan.
Metode Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
penelitian Fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Wawancara menggunakan wawancara semi
terstruktur, yang mana peneliti membuat pedoman wawancara namun
apabila ada data yang harus digali secara lebih mendalam maka
peneliti akan menanyakannya. Teknik analisis penelitian menggunakan
Teknik analisis konten.
Sampel Partisipan dalam penelitian ini berjumlah empat orang. Pemilihan partisipan
penelitian dilakukan melalui prosedurpurposive sampling yang memiliki karakteristik
sebagai mahasiswa yang berwirausaha, dengan pengalaman 5-7 tahun
dalam menggeluti profesi berwirausaha.
Hasil yang Pada partisipan FB jiwa kewirausahaan dibangun dalam taraf
diperoleh pemantapan menjadi wirausaha. FB mulai menemukan pentingnya
konsistensi dalam berwirausaha melalui pengalaman mencoba usaha,
kemampuan dalam menyelesaikan masalah dan daya tahan untuk
mempertahankan usahanya juga semakin terasah. FB juga sudah berani
mengambil risiko untukmenambah gerobak. Pola pikir FB juga
mulai memberikan ruang terhadap risiko.
Partisipan NL mengaku bahwa tantangan dan risiko yang ia hadapi
selama berwirausaha membuat jiwa wirausahanya berkembang, salah
satunya ia menjadi lebih kreatif karena terus belajar agar dapat memenuhi
kebutuhan konsumen. Selain itu NL juga mengatakan bahwa ia sekarang
lebih konsisten dalam mengembangkan usahanya.
Menurut NA hal yang pertama harus ada ketika memulai wirausaha
adalah cinta. Ia juga mengatakan bahwa jiwa kewirausahaannya
berkembang termasuk kematangan mengambil keputusan, mencari peluang
dan relasi, daya tahan terhadap hambatan dan konsistensi untuk
mengembangkan bisnisnya. Jiwa wirausaha NA berkembang karena ia
mulai berwirausaha. Ketika memulai wirausaha akan datang tantangan,
hambatan, saingan, dan keinginan untuk tetap eksis di dunia
wirausaha. Pengalaman-pengalaman berwirausaha yang membuat jiwa
wirausahanya berkembang.
Menurut BR wirausaha memang bebas menentukan waktunya sendiri,
penghasilannya sendiri namun wirausaha bisa jadi jam kerjanya lebih
banyak, lebih lelah, serta harus lebih bisa mengatur waktu. Oleh karena itu
disiplin,komitmen, dan konsistensi adalah hal yang penting. BR juga
mengatakan bahwa wirausaha harus kreatif dan tidak mudah puas dengan
pencapaian.

B.Identitas Jurnal II

Judul Analisis Lingkungan Kewirausahaan:Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII


SMK
Tahun 2018
Penulis R.A. Tammie
B.L. Nuryanti
D.H. Utama
Latarbelakang Pemerintah Indonesia telah sejak lama menjadikan pendidikan
penelitian kewirausahaan sebagai salah satu pilar ekonomi dalam menghadapi
perubahan ekonomi dan sosial.Tingginya angka wirausaha tentu didorong
oleh tingginya motivasi seseorang dalam berwirausaha. Motivasi
berwirausaha merupakan salah satu kunci determinasi keberhasilan usaha
(Eijdenberg, 2016). Fokus Motivasi berwirausaha tertuju pada pengambilan
resiko dan ketertarikan untuk mencapai keberhasilan usaha (Ismail,
Husin,Abdul, Hanum, & Che, 2016). Penelitian di berbagai bidang telah
menunjukan apa motivasi seseorang untuk memulai berwirausaha (Knight,
2015). Penelitian tentang motivasi berwirausaha penting untuk diteliti untuk
mengetahui motivasi dan perilaku membantu memahami bagaimana mereka
melaksanakan kegiatan sehari-hari dan sesuai dengan lingkungan, serta
memahami bagaimana mereka memprediksi kemajuan bisnis berskala kecil
mikro dan menengah(Eijdenberg, 2016). Rendahnya motivasi berwirausaha
merupakan salah satu permasalahan dalam kewirausahaan. Permasalahan
motivasi berwirausaha jika diabaikan akan menyebabkan semakin
berkurangnya jumlah wirausaha disuatu negara (Dehkordi,
Sasani,Candidate, & Management, 2012).Mengembangkan perilaku
kewirausahaan diperlukan proses yang mencakup identifikasi sifat-sifat
yang berhubungan dengan kewirausahaan (Mulyadi & Irawan,
2016).Semakin rendah motivasi seorang siswa SMK untuk berwirausaha,
maka semakin rendah wirausaha yang terbentuk setelah siswa
menyelesaikan jenjang pendidikannya. Hal ini tentu dipengaruhi bagaimana
proses belajar mengajar disekolah. Berbagai metode pembelajaran telah
dikembangkan guna meningkatkan hasil belajar peserta didik, baik berupa
perubahan sikap, bertambahnya ilmu, dll (Fayolle, Boluk & Mottiar,
Sastradinata,Yao)
Penelitian tentang tingkat motivasi berwirausaha telah dilakukan oleh
banyak peneliti. Permasalahan tingkat motivasi berwirausaha menjadi
penelitian baik di dalam bidang pendidikan maupun ilmu praktis (Boluk &
Mottiar, 2014). Memahamai factor perilaku yang mendukung motivasi
berwirausaha dan memfasilitasi siswa dalam berwirausaha berpengaruh
dalam mendorong siswa untuk berwirausaha (Dehkordi et al.,2012).
Penelitian menunjukan pembelajaran kewirausahaan tidak menunjukan
peningkatan motivasi siswa dalam berwirausaha.Mengingat beberapa
penelitian mengatakan
siswa yang mengikuti pelatihan yang didalamnya terdapat kurikulum
kewirausahaan menunujukan kecenderungan dan motivasi untuk
berwirausaha (Sarmento, 2016).Pendidikan dan Latihan berpengaruh
terhadap sikap dan perilaku kewiraushaaan mahasiswa di lingkungan
pendidikan (Mulyadi, 2010)
Teori penelitian Lingkungan kewirausahaan merupakan kombinasi dari beberapa faktor
yang memainkan peran dalam membangun kewirausahaan (Fereidouni et
al., 2010) Lingkungan kewirausahaan merupakan gabungan dari beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya proses kewirausahaan yang dapat
membentuk wirausaha (Koranti, 2013) Keinginan untuk penciptaan
kekayaan merupakan pendorong yang signifikan. Faktor ini diasumsikan
tergantung pada lingkungan yang diberikan. Misalnya. Pajak pendapatan
kewiraswastaan, keuntungan modal dan dividen bervariasi di berbagai
lingkungan, negara bagian dan negara. Oleh karena itu ekspektasi finansial
juga bisa dikaitkan dengan atribut lingkungan
Lingkungan kewirausahaan terbagi menjadi 3 dimensi yaitu
dimensi linkungan sosial, methods dan lingkungan kebijakan (Mitra, 2013).
Programmes merupakan lingkungan yang dapat mempengaruhi seseoarang
melalui jaringan interpersonal dan sosial budaya . Programmes meliputi
orangtua, teman sekolah dan masyarakat. Programmes mendukung
kepercayaan seseoranguntuk berwirausaha. Methods merupakan situasi
pembangunan dan kompetisi pasar yang ada. Lingkungan kebijakan
maksudnya adalah kebijakan dan peraturan pemerintah seperti hukum dan
undang-undang yang mendukung seseorang untuk berwirausaha.
Pada penelitian ini kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan
sekolah dan orangtua dalam mendukung proses kewirausahaan siswa. Siswa
yang memprolah dukungan dari sekolah dan orangtua akan merasa aman
dan nyaman untuk berwirausaha. Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di
dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuanj dan bertindak
dengan cara yang khas (Basrowi, 2011). Motivasi merupakan proses
psikologi yang mencerminkan interaksi sikap, kebutuhan, persepsi, dan
keputusan yang terjadi pada diri seseorang Wahjosumidjo dalam Rusdiana
(2014:70).
Motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan wirausaha
dalam menyelesaikan tugasnya. Semakin besar motivasi maka semakin
besar kesuksesan yang dicapai. Faktor-faktor pendorong disebut juga faktor
penyebab kepuasan. Adanya kepuasan akan menambah semangat untuk
melaksanakan aktivitas (Herzberg dalam Rusdiana 2014:71). Menurut Hoy
dan Cecil dalam Rusdiana (2014:71) , motivasi utama manusia untuk
melakukan kegiatan adalah harapan.
Tiga faktor yang menentukan motivasi, yaitu :
Harapan, yaitu keinginan bahwa suatu usaha yang dilakukan pasti
akan berhasil.
Valensi, yaitu tingkat ikatan, keikutsertaan batiniah seseorang
terhadap suatu aktivitas.
Peralatan/kebutuhan, yaitu pendukung, alat, kemampuan yang
dimiliki seseorang guna mencapai tujuan.
Menurut Basrowi (2011: 67-68), motivasi seseorang menjadi
wirausaha, yaitu:
Laba. Seorang wirausaha dapat menetukan berapa laba yang
dkehendaki dan keuntungan yang akan diperoleh serta berapa yang akan
dibayarkan kepada pihak lain dan karyawannya.
Kebebasan. Bebas mengatur waktu, bebas dari aturan yang
menekan dan bebas dari aturan budaya organisasi.
Impian personal. Bebas mencapai standar hidup yang diinginkan,
bebas dari rutinitas kerja yang membosankan. Imbalan untuk menentukan
misi, visi dan impian sendiri.
Kemandirian. Memiliki rasa bangga, karena dapat mandiri dalam
segala hal dengan usaha sendiri.
Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui
dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti
dalam suatu situasi. Penelitian deskriptif mencoba menggambarkan atau
memahami karakteristik atau profil dari suatu variabel penelitian. Studi
deskriptif yang menampilkan data dalam bentuk yang bermakna.
Sampel Anak anak smk yang sedang aktif menjalani pendidikan Sekolah
penelitian kejuruannya.
Hasil yang Manurut Toutain et al.,(2017) perlua adanya usaha sadar dari sekolah untuk
diperoleh menciptakan dan membentuk kegiatankegiatan yang membuat siswa aktif
dalam berkegiatan wirausaha. Fasilitas penunjang wirausaha, pelatihan
kewirausahaan, dukungan sekolah, role model, serta perizinan usaha
disekolah menciptakan lingkungan kewirausahaan yang mendorong siswa
untuk berwirausaha (Alain Fayolle, 2008; Gnyawali & Fogel, 1994; Yao,
2016).
Seseorang yang kuat hasrat berprestasi tampakmya berpeluang
besar untuk menjadu wirausaha sukses. Keinginan untuk mengerjakan
sesuatu dengan lebih baik dimasa depan dibandingkan masa lalu (Utomo,
2007) Self realization ( realisasi diri ) yaitu bagaimana individu
merealisasikan dirinya. Realisasi diri tersebut bermakna bahwa individu
akan selalu termotivasi apabila dirinya hidup dalam suatu cara yang sesuai
dengan peran yang lebih disukai, diperlakukan sesuai dengan tingkatan
yang lebih disukai dan dihargai sesuai dengan cara yang mencerminkan
penghargaan seseorang terhadap kemampuannya (Pugacheva et al., 2016)
Bebas mengatur waktu, bebas dari aturan yang menekan dan bebas dari
aturan budaya organisasi. Sekolah perlu mendukung siswa agar dapat hidup
bebas namun sesuai dengan aturan yang berlaku, kebebasan dalam memilih
cita-cita, kebebasan dalam menuangkan ide, kebebasan dalam berpendapat,
dll. Namun, kebebasan tersebut masih perlu menjadi perhatian sekolah,
misalnya dengan dibuat peraturan tata tertib disekolah yang bersifat tertib
namun tidak mengekang siswa dalam mengembangkan dirinya (A Fayolle,
Kyro, & Liñán, 2015).
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
1. Jurnal I
Simpulan penelitian ini adalah pengambilan keputusan pada mahasiswa untuk
berwirausaha didasari oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal
terkait dengan keinginan mandiri untuk memenuhi kebutuhan, ingin menolong, dan mencari
kebebasan. Faktor eksternal terkait dengan keluarga dan orang lain. Partisipan memaknai
bahwa wirausaha
merupakan sesuatu yang dapat mengakomodasi keinginan-keinginannya salah satunya terkait
dengan kebebasan,kesenangan, dan keinginan untuk menolong orang lain (memberdayakan
orang lain).Jiwa wirausaha mahasiswa berkembang seiring dengan pengalaman mahasiswa
dalam berwirausaha terkait dengan inovasi (kreativitas), kemampuan menyelesaikan masalah,
daya tahan terhadap stres, dan konsistensi dalam berwirausaha. Partisipan menemukan arti
penting konsistensi dalam berwirausaha. Meskipun begitu, partisispan cenderung masih
belum disiplin dan konsisten dalam mengatur keuangan dan waktu. Pada penelitian ini
ditemukan bahwa seorang wirausaha harus memiliki komitmen dan konsistensi yang kuat
terhadap usahanya. Seorang wirausaha juga sebaiknya memiliki kemampuan interpersonal
yang baik karena hal ini penting untuk membangun relasi.
2. Jurnal II
Motivasi berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 1 Cimahi sebagiam besar siswa
berpendapat masuk dalam kategori sedang. Motivasi berwirausaha perlu diperbaiki dan
ditingkatkan Seseorang yang kuat hasrat berprestasi tampakmya berpeluang besar untuk
menjadu wirausaha sukses. Keinginan untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik dimasa
depan dibandingkan masa lalu
B.Saran
Seseorang yang berwirausaha haruslah memiliki mental yang kuat dan pemberani dalam
menjalankan wirausaha nya sendiri ataupun berkelompok. Dan juga seorang wirausaha
hendaklah memiliki sikap yang baik dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang tengah ia
lakukan atau laksanakan didalam wirausaha tersebut.

Anda mungkin juga menyukai