3 Desember 2013
Sarwono Nursito
Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten
sarwononursito@yahoo.com
Abstract
201
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
202
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan tinggi. Dalam hal ini pengambil kebijakan dapat
dari pengetahuan kewirausahaan terhadap mengembangkan kegiatan kewirausahaan
intensi kewirausahaan mahasiswa? dengan tidak hanya membekali calon
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan wirausahawan dengan kemampuan teknis (hard
dari efikasi diri terhadap intensi skills) kewirausahaan melalui Pengetahuan saja,
kewirausahaan mahasiswa? akan tetapi juga perlu memperhatikan aspek
3. Interaksi antara pengetahuan soft skills untuk mengembangkan keyakinan
kewirausahaan dan efikasi diri akan diri calon wirausahawan untuk memilih dan
berpengaruh secara positif dan signifikan mengembangkan kegita kewirausahaan mandiri.
terhadap intensi kewirausahaan
mahasiswa?
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan Penelitian
Intensi Kewirausahaan
Secara umum penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui berbagai faktor yang
Secara harfiah intensi bermakna niat.
mempengaruhi intensi kewirausahaan di
Konsep mengenai intensi dapat dijelaskan
kalangan mahasiswan Tujuan umum tersebut
dengan beberapa teori. Dalam theory reasined
selanjutnya dijabarkan dalam tujuan-tujuan
action, intensi seseorang terhadap perilaku
spesifik, yaitu :
dibentuk oleh dua faktor utama yaitu sikap
1. Mengetahui pengaruh pengetahuan perilaku tertentu dan norma subjektif. Sikap
kewirausahaan terhadap intensi merupakan evaluasi atau penilaian positif atau
kewirausahaan mahasiswa. negatif seseorang terhadap sejumlah keyakinan
2. Mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap terhadap objek tertentu. Sedangkan norma
intensi kewirausahaan mahasiswa. subjektif yaitu sejauh mana keinginan individu
3. Mengetahui pengaruh interaksi memenuhi harapan dari sejumlah pihak yang
pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri dianggap pen-ting berkaitan dengan perilaku
terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa. tertentu (Fishbein dan Ajzen, 1975). Dalam hal
ini intensi merupakan fungsi dari sikap yang
Manfaat Penelitian
akan ditampilkan dalam bentuk perilaku atau
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dapat pula dipahami sebagai kemungkinan
melalui penelitian ini. Penelitian tentang intensi subjektif individu untuk berperilaku tertentu.
kewirausahaan yang telah dilakukan selama ini Intense merupakan mediator pengaruh berbagai
kebanyakan hanya menguji hubungan langsung faktor motivasi yang berdampak pada suatu
dari berbagai variabel terhadap intensi perilaku.
kewirausahaan. Penelitian ini tidak hanya
Teori lain yang menjelaskan intensi
menguji hubungan langsung berbagai faktor
dadalah yaitu theory planned behavior yang
terhadap intensi kewirausahaan, akan tetapi
merupakan perluasan dari theory reasined
menguji pengaruh interaksi antara Pengetahuan
action degan menambahkan perceived
kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi
behavioral control yang merupakan persepsi
kewirausahaan. Pengujian pengaruh dari dua
terhadap kemudahan atau kesulitasn dalam
aspek, yaitu eksternal dan internal tersebut
pemenuhan kepentingan keperilakuan (Ajzen,
diharapkan data menjelaskan pola hubungan
1991). Teori ini memposisikan intensi sebagai
faktor-faktor yang mempengaruhi intensi
penentu utama dari sebuah perilaku dan
kewirausahaan. Inilah yang menjadi salah satu
merupakan aspek psikologis yang berpengaruh
kontribusi penelitian ini bagi ilmu pengetahuan.
terhadap perilaku atau tindakan seseorang
Penelitian ini juga diharapkan dapat (Elliot et al., 2003). Menurut teori ini, intensi
bermanfaat bagi instansi terkait. Hasil adalah kecenderungan seseorang untuk memilih
penelitian ini diharapakan menjadi bahan melakukan atau tidak melakukan suatu
pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pekerjaan.
pada sektor ketangakerjaan dan Pengetahuan
203
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
204
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
mengembangkan empati dan dukungan bagi Efikasi diri mempunyai berbagai sumber
aspek unik dalam kewirausahaan; merubah dalam proses pembentukannya dalam diri
sikap dan pemikiran yang salah terhadap seseorang. Menurut Luthans (2007), terdapat
perubahan; mendorong munculnya usaha baru; beberapa sumber bagi terbentuknya efikasi diri.
dan menstimulasi elemen sosialisasi afektif. Sumber pertama adalah pengalaman sukses
yang terjadi berulang-ulang. Pengalaman sukses
Pengetahuan memiliki peran yang sangat
ini dipandang sebagai cara yang sangat efektif
penting dalam aspek kehidupan manusia.
untuk mengembangkan rasa yang kuat efikasi
Secara umum, pengetahuan didefinisiskan
diri karena kesuksesan akan membangun efikasi
swebagai segala sesuatau yang diketahui atau
diri dalam individu. Kesulitan dan hambatan
berkenaan dengan segala sesuatu. Pengetahuan
yang dihadapi akan mengajarkan keyakinan
memungkinkan manusia mengembangkan
bahwa kesuksesan membutuhkan usaha keras
ketrampilan yang berguna bagi kehidupan.
sekaligus memberikan kesempatan untuk
Demikian halnya dengan pengetahuan mencapai kesuksesan dengan memperbaiki
kewirausahaan, juga memiliki peran yang kemampuan mengendalikan situasi dengan
sangat penting kegiatan kewirausahaan. lebih baik (Bandura, 1997), hal ini akan
Menurut Hisrich (2008), pengetahuan menjaid sumber munculnya efikasi diri.
kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya
Sumber terbentunya efikasi diri yang
kewirausahaan yang terdapat didalam diri
kedua, pembelajaran melalui pengamatan
individu. Terdapat beberapa bentuk
secara langsung,dimana seseorang akan
pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang
memperkirakan keahlian dan perilaku yang
wirausahawan (Suryana, 2008), yaitu :
relevan untuk dijadikan contoh dalam
pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis
mengerjakan tugas. Dengan mengamati dan
dan pengetahuan akan lingkungan usaha di
meakukan pemodelan terhadap individu lain,
sekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan
seseorang dapat belajar dari orang lain tersebut.
wirausaha; pengetahuan tentang peran dan
Menurut Bandura (1997), jika seseorang
tanggung jawab; pengetahuan tentang
melihat orang lain sukses dengan usaha yang
kepribadian dan tanggung jawab; dan
tekun, maka orang tersebut juga akan
pengetahuan yang terkahir adalah pengetahuan
menyakini bahawa ia juga mampu mencapai
tentang manajemen dan organisasi bisnis.
sukses. Penilaian atas keahlian yang
dimilikinya juga dilakukan, untuk mengetahui
Efikasi Diri
besar usaha yang harus dikeluarkan dalam
Definisi klasik untuk konsep efikasi diri rangka mencapai keahlian yang dibutuhkan.
adalah kemampuan seseorang atas kemampuan
Sumber ketiga bagi terbentuknya efikasi
dirinya untuk meyelesaikan suatu pekerjaan
diri adalah persuasi sosial. Efikasi diri
(Bandura, 1977). Dalam perkembangan
individu dapat lebih ditumbuhkan melalui
selanjutnya, Bandura dan Wood (1989),
mekanisme persuasi sosial melalui orang lain
mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan
yang dianggap lebih memiliki kompetensi.
terhadap kemampuan seseorang untuk
Dalam hal ini persuasi sosial memungkinkan
menggerakkan motivasi, sumber kognitif, dan
penyajian informasi yang terkait dengan
serangkain tindakan yang diperlukan untuk
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan
memenuhi tuntutan situasi. Pada tahap selanjut,
suatu pekerjaan. Sumber efikasi diri yang
Bandura (dalam Luthans, 2007) meyatakan
keempat adalah penilaian terhadap status
bahawa efikasi diri adalah suatu justifikasi
psikologis yang dimiliki. Hal ini berarti bahwa
personal atau keyakinan bagaimana baiknya
seseorang sudah seharusnya meningkatkan
seseorang dalam mengeksekusi sejumlkah
kemampuan emosional dan fisik serta
tindakan yang diperlukan untuk menyesuaikan
mengurangi tingkat stress.
terhadap situasi.
Efikasi diri dalam dari seseorang dapat
mengalami perkembangan. Menurut Omrod
205
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
206
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
Variabel penelitian diukur dengan b. Uji Reliabilitas. Uji ini dilakukan untuk
instrumen penelitian yang dikembangkan dalam mengetahui apakah pengukuran telah bebas
penelitian sebelumnya. Adapun varabel- dari error sehingga memberikan hasil
variabel dalam penelitian ini adalah : pengukuran yang konsisten pada berbagai
kondisi yang berbeda dan pada tiap butir
1. Intensi Kewirausahaan
instrumen. Reliabilitas dapat diukur dengan
Didefinisikan sebagai kesungguhan niat Cronbach’s Alpha yang mencerminkan
seseorang untuk melakukan perbuatan atau konsistensi internal suatu alat ukur.
memunculkan suatu perilaku tertentu, yaitu Menurut Hair et al., (2006), untuk
berwirausaha. menentukan reliabilitas suatu instrumen
2. Pengetahuan Kewirausahaan penelitian, Cronbach’s Alpha harus lebih
besar dari 0,70.
Variabel ini didefinisikan sebagai tingkat
pengetahuan sebagai hasil belajar setelah Analisis Data
mengikut proses Pengetahuan Analisis data untuk yang digunakan untuk
kewirausahaan yang diperlukan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini
memulai dan menjalankan usaha. dilakukan dengan moderated regression
3. Efikasi Diri analysis (MRA). Metode ini adalah regresi
dengan pendekatan interaksi yang bertujuan
Variabel ini didefinisikan sebagai penilaian untuk menjelaskan bahwa variasi pada
diri terhadap kemampuan diri untuk dependen dipengaruhi oleh interaksi antara dua
mengatur dan melaksanakan tindakan yang variabel independen.
diperlukan untuk mencapai kinerja yang
ditetapkan.
Uji Instrumen Penelitian ANALISIS DATA
207
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
Tabel.1
Hasil Penyebaran Kuesioner
Dari table 1 di atas dapat dilihat nahwa Uji validitas dilakukan untuk
respon rate cukup tinggi, yaitu 84,4%. mengetahui kehandalan questioner dalam
Kuesioner yang akan diikutsertakan dalam mengukur apa yang seharusnya diukur.
analisis selanjutnya adalah sejumlah 185 Pengukuran validitas dalam penelitian ini
kuesioner. menunjukkan jumlah varians dari indikator
yang diekstraksi oleh variable/konstruk laten
yang dikembangkan. Nilai variance exstract
Hasil Uji Instrumen Penelitian yang dapat diterima adalah 0,50. Hasil uji
validitas disajikan pada table 2 sebagai berikut.
Uji Validitas
Tabel.2
Hasil Uji Validitas
Variance
Variabel
Extract
Pengetahuan Kewirausahaan 0,58
Efikasi Diri 0,67
Intensi Kewirausahaan 0,62
208
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Variabel
Alpha
Pengetahuan Kewirausahaan 0,785
Efikasi Diri 0,852
Intensi Kewirausahaan 0,804
Unstandardized Sstandardized
Variabel Coeffisien Coeffisien t Sig.
B Std. Error
Konstanta 1.974 .326 6.827 .000
Pengetahuan Kwu .376 .112 .316 4.530 .001
Efikasi Diri .425 .148 .421 4.832 .001
PKwu x Efikasi Diri .120 .038 .479 2.921 .004.
209
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (1991). “The Theory of Planned Cooper, D.R., and Schindler, P.S. (2006).
Behavior”. Organizational Behavior and “Business Research Methods”. 9th Edition,
Human Decision Process, 50, 179-211. McGraw‐Hill Irwin.
Alberti F., Sciascia S., and Poli, A, (2004). Cromie, S., (2000). “Assessing entrepreneurial
“Entrepreneurship Education: Notes on an inclinations: some approaches and
Ongoing Debate”. 14th Annual IntEnt empirical evidence”. European Journal of
Conference University of Napoli Federico Work and Organizational Psychology 9 (1)
II Italy. 7-10.
Alcalde, F.L., Martín, D.M., González, R. Elliot , M.A, Armitage, C.H and Baughan, C.J.
(2002). “Characteristics of nascent (2003). “Drievrs Compliance eith Speed
entrepreneurs in Germany”. 42nd ERSA Limits : An Application of the Theory of
Conference. Dortmund (Germany), 27-31 Planned Behavior”. Journal of Applied
August 2002 Psyhchologi. 88 (5) pp 964-972.
Bandura, A and Wood, R.E. (1989). “Effect of Hair, J.F., Anderson, R.L., Tatham, and W.C.,
perceived controllability and performance Black. (2006). “Multivariate Data
standards on self-regulation of complex Analysis”. 6th Edition. Upper Saddle River,
decision-making”. Journal of Personality New Jersey, Prentice Hall, Inc.
and Social Psychology, 56(5), 805 - 814.
Hisrich, R.D., Peters, M.P., and Shepherd, D.A.
Bandura, A. (1997). Self Efficacy : The Exercise (2008). Kewirausahaan Edisi 7. Edisi
of Control. New York: Freemanand Bahasa Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.
Company.
Indiarti, N. dan Rostianti R. (2008). “Intensi
Choo, S., dan M. Wong, (2006). Kewirausahaan Mahasiswa: Studi
“Entrepreneurial intention: triggers and Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan
barriers to new venture creations in Norwegia”. Jurnal Ekonomika dan Bisnis
Singapore”. Singapore Management Indonesia, Vol. 23, No. 4.
Review 28 (2): 47-64.
210
Kiat BISNIS Volume 5 No. 3 Desember 2013
211