Anda di halaman 1dari 13

Vol. 1, No.

1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

PENGARUH PELATIHAN, SIKAP, INTENSI, DAN MODAL


TERHADAP PERILAKU BERWIRAUSAHA PADA PESERTA
PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
Ni Made Anintia Trisna Sari

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

Email : anintia_trisnasari@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelatihan pengusaha terhadap perilaku
kewirausahaan melalui sikap pengusaha, (2) pengaruh pelatihan pengusaha terhadap perilaku
kewirausahaan melalui sikap pengusaha dan niat kewirausahaan, dan (3) modal sebagai variabel
moderator yang memperkuat pengaruh pelatihan wirausaha, sikap pengusaha, dan kewirausahaan
niat terhadap perilaku kewirausahaan. Jenis subjek ini adalah ex-post facto penelitian. Penentuan
sampel penelitian ini dihitung dengan menggunakan teknik Slovin. Berdasarkan hasil perhitungan
yang didapatkan 41 orang sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode dokumentasi dan kuesioner. Kemudian, data dianalisis dengan analisis jalur dan analisis
regresi moderat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pelatihan pengusaha memberikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan melalui sikap pengusaha, (2)
pelatihan pengusaha memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan
melalui sikap pengusaha dan niat kewirausahaan, dan (3) modal tidak variabel moderator yang
memperkuat pengaruh pelatihan wirausaha, sikap pengusaha, dan niat kewirausahaan terhadap
perilaku kewirausahaan

Kata Kunci: modal, niat kewirausahaan, pelatihan wirausaha, perilaku kewirausahaan, sikap
pengusaha

Abstract
This study aimed at knowing (1) the influence of entrepreneur training toward entrepreneurship
behavior through entrepreneur attitude, (2) the influence of entrepreneur training toward
entrepreneurship behavior through entrepreneur attitude and entrepreneurship intention, and (3)
capital as moderator variable that strengthen the influence of entrepreneur training, entrepreneur
attitude, and entrepreneurship intention toward entrepreneurship behavior. The type of this subject is
ex-post facto research. Sample determination of this study is counted by using Slovin technique.
Based on the calculation result of it, 41 people as sample is got. Data collection is done by using
documentation and questioner methods. Then, the data is analyzed by path analysis and moderate
regression analysis. The result of this study shows that (1) entrepreneur training gives positive and
significant influence toward entrepreneurship behaviorthrough entrepreneur attitude, (2)
entrepreneur training gives positive and significant influence toward entrepreneurship behavior
through entrepreneur attitude and entrepreneurship intention, and (3) capital is not a moderator

Ni Made Anintia Trisna Sari | 64 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

variable which strengthen the influence of entrepreneur training, entrepreneur attitude, and
entrepreneurship intention toward entrepreneurship behavior.

Keywords: Capital, entrepreneur attitude, entrepreneurship behavior, entrepreneurship intention,


entrepreneur training

PENDAHULUAN merupakan variabel antara yang


Kewirausahaan adalah pilar utama menyebabkan terjadinya perilaku dari
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi. suatu sikap maupun variabel lainnya
Pembangunan bangsa dapat dilakukan (Ajzen, 1988). Intensi/niat berwirausaha
dengan kewirausahaan karena ini dapat diukur dengan indikator memilih
kewirausahaan merupakan salah satu jalur usaha daripada bekerja pada orang
inovasi yang dapat meningkatkan lain, memilih karir sebagai wirausahawan,
pembangunan ekonomi (Rajasa, 2013). dan perencanaan untuk memulai usaha
Namun kewirausahaan tidak serta merta (Ramayah dan Harun, 2005). Penelitian
berkembang begitu saja, sehingga sebelumnya telah membukti bahwa faktor
diperlukan usaha yang sungguh-sungguh sikap berpengaruh secara positif dan
agar dapat menumbuhkan signifikan terhadap intensi berwirausaha
kewirausahaan tersebut. Kewirausahaan (Suharti dan Hani, 2011; Soewarno;
yang dijalankan akan mencapai Krueger et. al, 2000; Kourilsky dan
keberhasilannya apabila seorang Walstad, 1998).
wirausahawan tersebut memiliki sikap Dalam Theory Planned Behavior
kewirausahaan. Jika seseorang juga menjelaskan bahwa intensi/niat
wirausahawan setengah-setengah (tidak dapat mempengaruhi perilaku seseorang
memiliki sikap kewirausahaan) dalam (Ajzen, 1988). Perilaku yang dilakukan
menjalankan usaha akan mengakibatkan oleh seseorang disebut sebagai perilaku
usaha tersebut menjadi labil dan gagal yang tampak (overt behaviour). Unsur-
(Zimmerer dan Scarborough, 2005). unsur perilaku yang tampak berupa
Sikap kewirausahaan adalah tingkah laku (Walgito, 2003). Penelitian
kesiapan seseorang untuk merespon Krueger et. al (2000) serta Kourilsky dan
secara konsisten terhadap ciri-ciri yang Walstad (1998) membuktikan bahwa
dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu sikap secara tidak langsung dapat
percaya diri, berorientasi pada tugas dan mempengaruhi perilaku seseorang
hasil, pengambilan risiko dan suka melalui intensi. Jadi intensi merupakan
tantangan, kepemimpinan, keorisinilan, prediktor dari setiap perilaku seseorang.
dan berorientasi ke masa depan Namun, menurut Green (1972) faktor
(Meredith, 2005). Faktor sikap yang mempengaruhi perilaku adalah
kewirausahaan juga dipercayai akan sikap sebagai faktor predisposisi. Sikap
membentuk intensi/niat berwirausaha dan yang ada pada seseorang akan
perilaku (Gurbuz dan Aykol, 2008; Green, menampilkan suatu perilaku nyata
1972). sebagai seorang wirausaha. Penelitian
Theory of Planned Behavior Mulyadi (2010) telah membuktikan bahwa
menyatakan bahwa intensi/niat sikap berpengaruh terhadap perilaku.

Ni Made Anintia Trisna Sari | 65 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

Perguruan tinggi sebagai salah satu menjalankan sebuah usaha baik berupa
lembaga pendidikan seharusnya uang maupun barang. Modal bersama
mengubah pola pikir mahasiswa yang faktor produksi lain (sumber daya dan
bukan hanya sebagai pencari kerja, tetapi tenaga kerja) dikelola untuk
juga sebagai pencipta lapangan kerja. menghasilkan barang-barang baru
Oleh sebab itu, perlu ditanamkan jiwa (Griffin, 2006; Marbun, 2003; Gilarso,
kewirausahaan kepada mahasiswa 1993; Magdalena dan Soewartoyo, 1992).
dengan memberikan pengetahuan Hal tersebut didukung oleh Theory
kewirausahaan, baik dengan cara Entrepreneurial Event menjelaskan
memasukkan pendidikan kewirausahaan bahwa ketersedian modal merupakan
ke dalam kurikulum inti maupun dengan salah satu kondisi yang mendukung
cara memberikan pelatihan-pelatihan seseorang menjadi wirausaha (Shapero
kewirausahaan. Pihak perguruan tinggi dan Sokol, 1982).
perlu menerapkan pola pembelajaran Penelitian ini bertujuan, yaitu untuk
kewirausahaan yang kongkrit untuk mengetahui pengaruh pelatihan
membekali mahasiswa dengan kewirausahaan terhadap perilaku
pengetahuan yang bermakna agar dapat berwirausaha melalui sikap
mendorong semangat mahasiswa untuk kewirausahaan, untuk mengetahui
berwirausaha (Yohnson 2003, Wu dan pengaruh pelatihan kewirausahaan
Wu, 2008). terhadap perilaku berwirausaha melalui
Pelatihan sangat berperan untuk sikap kewirausahaan dan intensi
mengembangkan keahlian, keterampilan, berwirausaha, dan untuk mengetahui
pengetahuan, sikap, dan perilaku guna modal sebagai variabel moderator yang
memenuhi tuntutan pekerjaan yang terus memperkuat pengaruh pelatihan
berubah (Brockhaus dalam Bell, 2008; kewirausahaan, sikap kewirausahaan,
Noe et.al., 2003; Bernardi dan Russel, dan intensi berwirausaha terhadap
1998; Moekijat, 1993), sehingga perilaku berwirausaha.
diharapkan dapat membiasakan cara
berpikir dan bersikap mental maju METODE
sehingga peserta pelatihan memiliki jiwa Jenis penelitian ini adalah penelitian
wirausaha (Riyanto, 2000). Penelitian ex post facto yang bertujuan menemukan
sebelumnya, membuktikan bahwa penyebab yang memungkinkan
pelatihan memberikan pengaruh terhadap perubahan perilaku, gejala atau
pembentukan sikap dan perilaku (Pertiwi fenomena yang dari suatu peristiwa dan
dkk, 2012; Mustikawati dkk, 2010, penyebab perubahan pada variabel
Mulyadi, 2010; Bangun, 2007; Kourilsky bebas yang secara keseluruhan sudah
dan Walstad, 1998; Sarwoko, 2011). terjadi. Variabel yang digunakan dalam
Pelatihan, sikap, intensi, dan penelitian ini ada lima, yaitu pelatihan
perilaku berwirausaha memang kewirausahaan (X1), sikap kewirausahaan
dibutuhkan dalam menjalankan usaha, (X2), intensi berwirausaha (X3), modal (X4)
akan tetapi keempat hal tersebut tidak dan perilaku berwirausaha (Y). Hasil dari
akan berguna apabila tidak ada dukungan penelitian ini diharapkan dapat
modal. Modal merupakan salah satu menjelaskan mengenai pengaruh X1, X2,
faktor produksi yang penting dalam X3, dan X4 terhadap Y. Subjek dalam

Ni Made Anintia Trisna Sari | 66 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

penelitian ini adalah peserta Program moderat dengan bantuan SPSS for
Mahasiswa Wirausaha Universitas Windows versi16.0. Pengumpulan data
Pendidikan Ganesha tahun 2012. Analisis dilakukan dengan metode dokumentasi
yang digunakan dalam penelitian ini dan kuesioner.
adalah analisis jalur dan analisis regresi

Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan terhadap Perilaku


Berwirausaha melalui Sikap Kewirausahaan
Variabel Standarized
Sig Keterangan
Bebas Terikat Beta
Pelatihan Sikap 0,691 0,000 Signifikan
Kewirausahaan Kewirausahaan
Sikap Perilaku 0,370 0,000 Signifikan
Kewirausahaan berwirausaha
Sumber: Data diolah Peneliti, 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat


Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan besarnya koefisien dari pengaruh
secara Tidak Langsung terhadap langsung antara pelatihan kewirausahaan
Perilaku Berwirausaha melalui Sikap terhadap sikap kewirausahaan dalam
Kewirausahaan kolom Beta yaitu 0,691 dengan taraf
Hipotesis yang diuji dalam bahasan signifikansi 0,000.Pada tabel tersebut
penelitian ini adalah ada pengaruh juga dapat dilihat besarnya koefisien dari
pelatihan kewirausahaan terhadap pengaruh langsung antara sikap
perilaku berwirausaha secara tidak kewirausahaan terhadap perilaku
langsung melalui sikap kewirausahaan berwirausaha dalam kolom Beta yaitu
pada peserta Program Mahasiswa 0,370 dengan taraf signifikasi
Wirausaha Undiksha tahun 2012.Tabel 1 0,000.Diagram jalur untuk model
menunjukkan hasil analisis tentang pengaruh pelatihan kewirausahaan (X1)
pengaruh pelatihan kewirausahaan terhadap perilaku berwirausaha (Y)
secara tidak langsung terhadap perilaku melalui sikap kewirausahaan (X2) dapat
berwirausaha melalui sikap dilihat pada Gambar 1
kewirausahaan.

0,691 X2 0,370
X1 Y

Gambar 1. Blok Jalur Pengaruh X1 terhadap Y melalui X2

Dari hasil analisis pengaruh dapat diketahui bahwa Ho ditolak.Jadi,


pelatihan kewirausahaan terhadap sikap ada pengaruh pelatihan kewirausahaan
kewirausahaan dan sikap kewirausahaan terhadap perilaku berwirausaha secara
terhadap perilaku berwirausaha, maka tidak langsung melalui sikap

Ni Made Anintia Trisna Sari | 67 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

kewirausahaan pada peserta Program BLOK 1


Mahasiswa Wirausaha Undiksha tahun 21 1 2 1
2012 secara positif dan
signifikan.Besarnya kefisien pengaruh 1 √1 1
secara tidak langsung pelatihan
kewirausahaan terhadap perilaku √1 0 478 0 878
berwirausaha melalui sikap 0 691 1 0 878 1
kewirausahaan yaitu 0,619 x 0,370 =
0,229.Jadi, persamaan dari model ini
adalah sebagai berikut.

0,691 0,370
X1 X2 Y

0,419
Gambar 4.6 Model Diagram Jalur Variabel X1 terhadap Y melalui X2

Tabel 2. Ringkasan Hubungan Antar Variabel X1 terhadap Y melalui X2


Pengaruh
Pengaruh Tidak
No. Hubungan Pengaruh Total Sig t
Langsung Langsung
Melalui X2
1 X1 → X 2 0,691 0,691 0,000
2 X2 → Y 0,370 0,370 0,000
0,691 x
0,419 + 0,229 =
3 X1 → Y 0,419 0,370 = 0,000
0.648
0,229
4 ε1 0,878 0,878
Sumber: Data diolah Peneliti, 2013

Berdasarkan hasil pengujian Hasil tersebut membuktikan


hipotesis yang sudah diuraikan di atas, relevansi dari pernyataan Green (1972)
terbukti bahwa pelatihan kewirausahaan juga bahwa terdapat faktor predisposisi
berdampak positif pada perilaku (faktor yang mempermudah) terjadinya
berwirausaha melalui sikap perilaku, seperti pengetahuan, sikap,
kewirausahaan.Jadi, semakin efektif keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, dan
pelaksanaan pelatihannya maka sikap tradisi.Jadi, seseorang yang menerima
kewirausahaannya semakin tinggi atau mengadopsi perilaku baru dengan
sehingga semakin tinggi pula perilaku melalui tiga tahap, yaitu pengetahuan,
berwirausahanya. sikap, praktek atau tindakan. Jadi,
seseorang dalam berperilaku tidak begitu

Ni Made Anintia Trisna Sari | 68 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

saja menentukan sikap, akan tetapi Perilaku Berwirausaha melalui Sikap


mereka menentukan sikap dari Kewirausahaan dan Intensi
pengetahuan yang mereka miliki. Berwirausaha
Pengetahuan yang dimiliki dapat Hipotesis dalam bahasan penelitian
diperoleh dari pendidikan formal maupun ini adalah ada pengaruh tidak langsung
pendidikan nonformal. Salah satu pelatihan kewirausahaan terhadap
pendidikan nonformal adalah perilaku berwirausaha melalui sikap
pelatihan.Hal ini juga sejalan dengan kewirausahaan dan intensi berwirausaha
hasil penelitian dari Mulyadi (2010), pada peserta Program Mahasiswa
bahwa pendidikan/pelatihan Wirausaha Undiksha tahun 2012. Tabel 3
kewirausahaan secara tidak langsung menunjukkan hasil analisis tentang
mempengaruhi perilaku berwirausaha pengaruh pelatihan kewirausahaan
melalui sikap kewirausahaan. secara tidak langsung terhadap perilaku
berwirausaha melalui sikap
Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan kewirausahaan dan intensi berwirausaha.
secara Tidak Langsung terhadap

Tabel 3. Hasil Analisis Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan terhadap Perilaku Berwirausaha


melalui Sikap Kewirausahaan danIntensi Berwirausaha
Variabel Standarized
Sig Keterangan
Bebas Terikat Beta
Pelatihan Sikap 0,691 0,000 Signifikan
Kewirausahaan Kewirausahaan
Sikap Intensi 0,521 0,000 Signifikan
Kewirausahaan Berwirausaha
Intensi Perilaku 0,300 0,000 Signifikan
Berwirausaha berwirausaha
Sumber: Data diolah Peneliti, 2013

Berdasarkan Tabel 3.dapat dilihat dapat dilihat besarnya koefisien dari


besarnya koefisien dari pengaruh pengaruh langsung antara intensi
langsung antara pelatihan kewirausahaan berwirausaha terhadap perilaku
terhadap sikap kewirausahaan dalam berwirausaha dalam kolom Beta yaitu
kolom Beta yaitu 0,691 dengan taraf 0,300 dengan taraf signifikasi 0,000.
signifikansi 0,000. Pada tabel tersebut Diagram jalur untuk model pengaruh
juga dapat dilihat besarnya koefisien dari pelatihan kewirausahaan (X1) terhadap
pengaruh langsung antara sikap perilaku berwirausaha (Y) melalui sikap
kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan (X2) dan intensi
berwirausaha dalam kolom Beta yaitu berwirausaha (X3) dapat dilihat pada
0,521 dengan taraf signifikasi 0,000. Gambar 3.
Kemudian, dalam tabel tersebut juga

Ni Made Anintia Trisna Sari | 69 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

0,691 X2 0,521 X2 0,300


X1 Y
Gambar 3. Blok Jalur Pengaruh X1 terhadap Y melalui X2 dan X3

Dari hasil analisis pengaruh 0,300) = 0,108. Persamaan dari model ini
pelatihan kewirausahaan terhadap sikap adalah sebagai berikut.
kewirausahaan, sikap kewirausahaan
terhadap intensi berwirausaha, dan BLOK 2
intensi berwirausaha terhadap perilaku
berwirausaha, maka dapat diketahui 32 2 3 2
bahwa Ho ditolak. Jadi, ada pengaruh
pelatihan kewirausahaan terhadap √1
perilaku berwirausaha secara tidak √1 0 272 0 962
langsung melalui sikap kewirausahaan
0 521 2 0 962 2
dan intensi berwirausaha pada peserta BLOK 3
Program Mahasiswa Wirausaha Undiksha
1 1 2 2 3 3 3
tahun 2012 secara positif dan signifikan.
Besarnya koefisien pengaruh secara tidak √1
langsung pelatihan kewirausahaan
terhadap perilaku berwirausaha melalui √1 0 889 0 458
sikap kewirausahaan dan intensi 0 491 1 0 370 2 0 300 3
berwirausaha yaitu 0,619 x (0,521 x 0 458 3

ε2 ε3

X1 0,962 0,458

X3 0,300 Y
0,691 0,521

X2

0,878
ε1
0,370
0,419
Gambar 4.8. Model Diagram Jalur Variabel X1 terhadap Y melalui X2 dan X3

Ni Made Anintia Trisna Sari | 70 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

Tabel 4. Ringkasan Hubungan Antar Variabel X1 terhadap Y melalui X2 dan X3


Pengaruh Pengaruh Tidak Langsung
No. Hubungan Pengaruh Total Sig t
Langsung Melalui X2 dan X3
1 X 1 → X2 0,691 0,691 0,000
X 2 → X3 0,521 0,521
2 X3 → Y 0,300 0,300 0,000
0,691 x 0,521 x0,300 = 0,419 + 0,108 =
3 X1 → Y 0,419 0,000
0,108 0.527
4 ε2 0,962 0,962
5 ε3 0,458 0,458
Sumber: data penelitian diolah

Berdasarkan hasil pengujian kewirausahaan secara langsung maupun


hipotesis di atas, terbukti pelatihan tidak langsung dapat mepengaruhi
kewirausahaan berdampak positif pada perilaku berwirausaha melalui sikap dan
perilaku berwirausaha melalui sikap intensi.
kewirausahaan dan intensi berwirausaha.
Hasil tersebut membuktikan relevansi dari Modal sebagai Variabel Moderator
Theory of Planned Behavior, perilaku yang Memperkuat Pengaruh Pelatihan
seseorang terbentuk dari intensi Kewirausahaan, Sikap Kewirausahaan,
(intention) yang merupakan variabel dan Intensi Berwirausaha terhadap
antara yang menyebabkan terjadinya Perilaku Berwirausaha
perilaku dari suatu sikap maupun variabel Hipotesis dalam bahasan
lainnya (Ajzen, 1991). Intensi seseorang penelitian ini adalah modal memperkuat
terhadap perilaku dibentuk oleh faktor pengaruh pelatihan kewirausahaan, sikap
utama yaitu sikap perilaku tertentu kewirausahaan, dan intensi berwirausaha
(attitude toward the behavior), norma terhadap perilaku berwirausaha pada
subjektif (subjective norms) dan kontrol peserta Program Mahasiswa Wirausaha
perilaku (perceived behavioral control). Undiksha tahun 2012.Untuk membuktikan
Hal ini juga mempertegas penyataan hipotesis ini digunakan analisis regresi
Green (1972) bahwa terdapat faktor moderat yaitu uji residual.Uji residual
predisposisi (faktor yang mempermudah) dilakukan untuk menghindari terjadinya
terjadinya perilaku, seperti pengetahuan, multikolinieritas yang tinggi diantara
sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, variabel.Dalam uji residual dilakukan
dan tradisi. beberapa langkah-langkah. Pertama,
Penelitian Kourilsky dan Walstad meregres variabel pelatihan
(1998) menjelaskan bahwa seseorang kewirausahaan (X1), sikap kewirausahaan
dalam berperilaku tidak begitu saja (X2) dan intensi berwirausaha (X3),
menentukan sikap dan memiliki terhadap modal (X4). Kedua, membuat
intensi/niat, akan tetapi mereka nilai residual tersebut menjadi nilai
menentukan sikap dari pengetahuan yang absolut yang diberi nama AbsRes_1.
mereka miliki. Penelitian tersebut menguji Ketiga, meregres variabel AbsRes_1
Theory of Planned Behavior yang terhadap perilaku berwirausaha (Y) yang
memperoleh hasil bahwa pendidikan

Ni Made Anintia Trisna Sari | 71 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

kemudian disebut sebagai analisis regresi moderat.

Tabel 5. Hasil Analisis Modal sebagai Variabel Moderator


a
Coefficients
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.955 2.897 -.675 .504
Perilaku berwirausaha .151 .089 .261 1.687 .100
a. Dependent Variable: AbsRes_1
Sumber: data penelitian diolah

Hasil analisis regresi moderat residual didalam regresi. Dalam penelitian


dalam penelitian ini ditunjukkan pada ini, dikatakan terjadi ketidakcocokan
Tabel 5. Berdasarkan tabel tersebut apabila variabel pelatihan kewirausahaan
dapat diketahui bahwa modal bukan (X1), sikap kewirausahaan (X2), dan
sebagai variabel moderator yang intensi berwirausaha (X3) tinggi, tetapi
memperkuat pengaruh pelatihan variabel modal (X4) rendah sehingga
kewirausahaan, sikap kewirausahaa, dan variabel perilaku (X5) menjadi rendah.
intensi kewirausahaan terhadap perilaku Namun, hasil dari penelitian ini tidak
berwirausaha.Hasil analisis tidak menunjukkan lack of fit tersebut dan hasil
memperoleh hasil yang signifikan dan yang diperoleh juga tidak signifikan.
koefisien regresinya tidak negatif. Jadi Hasil penelitian ini tidak sesuai
hipotesis yang dibahas dalam penelitian dengan Theory Entrepreneurial Event,
ini membuktikan bahwa Ho diterima, yang menyatakan bahwa ketersediaan
maka modal bukan sebagai variabel modal menjadi salah satu pemicu
moderator yang memperkuat pengaruh terjadinya perilaku berwirausaha
pelatihan kewirausahaan, sikap (Shapero dan Sokol 1982). Tidak
kewirausahaan, dan intensi berwirausaha terbuktinya modal sebagai variabel
terhadap perilaku berwirausaha pada moderator dalam penelitian ini dapat
peserta Program Mahasiswa Wirausaha terjadi karena modal bukan satu-satunya
Undiksha tahun 2012. faktor yang memperkuat terjadinya
Dikatakan bukan sebagai variabel perilaku. Masih ada faktor-faktor lain yang
moderator karena hasil analisis tidak memperkuat terjadinya perilaku dari
memperoleh hasil yang signifikan dan persepsi individual. Dasar dari persepsi
koefisien regresinya tidak dalam memandang kewirausahaan tidak
negatif.Padahal, dalam analisis residual hanya dari modal.Modal hanya salah satu
ingin menguji pengaruh deviasi dari persepsi positif dalam perception of
(penyimpangan) dari suatu model. feasibility.
Fokusnya adalah ketidakcocokan (lack of Dalam Theory Entrepreneurial
fit) yang dihasilkan dari deviasi hubungan Event (Shapero dan Sokol 1982),
linear antar variabel independen dan persepsi lain dalam memandang
moderat. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai kewirausahaan ada dua, yaitu

Ni Made Anintia Trisna Sari | 72 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

perceptions of desirability dan perception perilaku berwirausaha tidak berlaku di


of feasibility. Perceptions of desirability, lingkungan peserta Program Mahasiswa
mengacu pada ketertarikan seseorang Wirausaha Universitas Pendidikan
terhadap suatu perilaku untuk menjadi Ganesha tahun 2012.Tidak adanya
seorang wirausaha.Perception of pengaruh modal terhadap hubungan yang
feasibility, mengacu pada perasaan memperkuat antara pelatihan, sikap, dan
seseorang yang menganggap dirinya intensi dengan perilaku berwirausaha
secara personal mampu melakukan suatu disebabkan karena pengukuran besarnya
perilaku. Tingkat ketertarikan individu modal usaha itu sendiri. Besarnya modal
terhadap kewirausahaan dipengaruhi oleh yang diberikan dalam kegiatan PMW ini
faktor-faktor yang dialami, misalnya rata-rata sama.
negative displacement (seperti terkena Berdasarkan kesimpulan di atas,
PHK, tertekan, terhina, atau bosan maka dapat disarankan dalam
dengan pekerjaan yang lama) dan being pelaksanaan pelatihan PMW di
between things (baru keluar dari penjara Univesitas Pendidikan Ganesha agar
atau baru lulus sekolah). Selain itu, lebih ditingkatkan dan lebih
keyakinan diri individu untuk menjadi memperhatikan komponen-komponen
wirausahawan sangat dipengaruhi oleh dalam pelatihan terutama komponen
having positive pull, yaitu suatu kondisi
fasilitas pelatihan. Selain itu,
dengan dukungan dari lingkungannya
untuk menjadi wirausahawan misalnya komponen lain juga perlu
ketersediaan modal yang cukup, pasar diperhatikan, seperti (a) tujuan
potensial, dan mentor yang siap sasaran pelatihan diuraikan ke dalam
membimbing. perilaku-perilaku agar dapat diamati
dan diukur sehingga diketahui
SIMPULAN DAN SARAN efektivitas dari pelatihan itu sendiri; (b)
Berdasarkan hasil penelitian dan pelatih yang harus dapat mengajarkan
pembahasan yang telah diuraikan dapat bahan-bahan pelatihan dengan
disimpulkan bahwa penelitian ini metode tertentu seperti studi kasus
membuktikan bahwa apa yang dan diskusi kelompok, brainstorming,
diindikasikan oleh pernyataan Moekijat
ceramah, demonstrasi, simulasi,
(1993), Green (1982) dan Theory
Planned Behavior yang memprediksi maupun presentasi sehingga dengan
bahwa pelatihan, sikap, dan intensi penggunaan metode yang tepat
diduga berpengaruh terhadap prestasi diharapkan peserta memperoleh
akademik melalui minat menjadi guru pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
sepenuhnya berlaku di lingkungan yang diperlukan sesuai dengan
peserta Program Mahasiswa Wirausaha sasaran yang ditetapkan, (c) materi
Universitas Pendidikan Ganesha tahun yang telah disusun berdasarkan
2012. Namun, Theory Entreprenurial sasaran pelatihan yang telah
Event yang menduga bahwa modal ditetapkan, (d) metode latihan
memperkuat pengaruh pelatihan (termasuk alat bantu) yang tepat, dan
kewirausahaan, sikap kewirausahaan,
(e) peserta harus memiliki minat dan
dan intensi berwirausaha terhadap

Ni Made Anintia Trisna Sari | 73 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

motivasi dalam berwirausaha agar Bell, Joseph R. Utilization of Problem


mengikuti kegiatan PMW serta Based-Learning in an
menjalankan usaha yang dirancang Entrepreneurship Business
dengan sungguh-sungguh. Sebaiknya Planning Course, New England
peserta yang mengikuti kegiatan Journal of Entrepreneurship,
Spring 2008, pp 53
PMW memiliki minat untuk Bernardin And Russell. 1998. Human
berwirausaha sehingga peserta dapat Resource Management, Second
mengikuti kegiatan dengan sungguh- Edition. Singapore: McGraw-Hill
sungguh agar tujuan dari pelaksanaan Book Co
PMW dapat tercapai. Tujuan dari Gilarso, T. 1993. Pengantar Ilmu Ekonomi
PMW tersebut adalah Bagian Mikro Jilid 2. Jakarta:
menumbuhkembangkan wirausaha- Penerbit Kanisius.
wirausaha baru yang berpendi-dikan Green, B.F. 1972. "Attitude
tinggi dan memiliki pola pikir pencipta Measurement".in G. Lindzey (ed),
lapangan pekerjaan. Modal yang Handbook of Social Psychology. 1.
diberikan sebaiknya disesuaikan 335-369. Reading, MA:Addision-
Wesley.
dengan usaha yang akan didirikan. Griffin, R. 2006. Business. New Jersey:
Jumlah modal yang diperlukan dalam Pearson Education.
mendirikan usaha dapat dianalisis dari Gurbuz, G. dan Aykol, S. 2008,
proposal yang dirancang oleh peserta Entrepreneurial Intentions of
PMW. Dengan demikian, modal yang Young Educated Public in Turkey.
diberikan dapat bermanfaat untuk Journal of Global Strategic
kelancaran usaha. Management, 4(1): 47-56.
Kourilsky, M.L. dan Walstad.W.B. 1998.
Entrepreneurship and female
DAFTAR RUJUKAN youth: knowledge. attitude. gender
Ajzen, Icek. 1988. Attitude, Personality differences, and educational
and Behavior. Open University practices". Journal of Business
Press: Milton Keynes. Venturing. 13 (1),77-88.
Bangun, Armansyah Surya. 2007. Krueger, Norris F. JRa et.al. 2000.
Pengaruh Pelatihan terhadap Competing Models Of
Pengetahuan dan Sikap Petugas Entrepreneurial Intentions. Journal
Kesehatan Puskesmas Dalam of Business Venturing Volume 15,
Pemanfaatan Paracheck PF di Issues 5–6, dalam Sciend Direct,
Kabupaten Sleman.Electronic (Online)
Theses dan Dissertations (ETD), (http://www.sciencedirect.com/scie
(online), Unversitas Gajah Mada, nce/article/pii/S088390269800033
(http://etd.ugm.ac.id/index.php?mo 0) diakses tanggal 28 Januari
d=penelitian_detaildansub=Peneliti 2013.
anDetaildanact=viewdantyp=htmld Magdalena, L dan B. Soewartoyo. 1992.
anbuku_id=35907danobyek_id=4), Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan
diakses 3 November 2012.

Ni Made Anintia Trisna Sari | 74 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

Manajemen. Jakarta: PT. Cipta Adi Pertiwi, Fajriliani Parasamya dkk.2012.


Pusaka. Hubungan Kegiatan Training of
Marbun, B.N. 2003.Kamus Manajemen. Trainers dengan Sikap
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Nasionalisme Pegawai.E-jurnal
Meredith, Geoffrey G. Tanpa Tahun. Mahasiswa Padjadjaran, Vo/. 2.,
Kewirausahaan: Teori dan No. 1, (online), dalam Universitas
Praktek. Penerjemah Andre Padjadjaran.
Asparsayogi. 2005. Jakarta: PT. (http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/a
Pustaka Binaman Pressindo. rticle/view/2195/pdf_97), diakses 3
Moekijat. 1993. Evaluasi Pelatihan Dalam November 2012.
Rangka Peningkatan Rajasa, Hatta. 2013. Hatta:
Produktivitas. Mandar Maju. Kewirausahaan Penting untuk
Bandung: Penerbit CV Mandar Membangun Bangsa. Dalam
Maju. Republika. (online)
Mulyadi, Hari. 2010. Pengaruh (http://www.republika.co.id/berita/n
Pendidikan Kewirausahaan asional/umum/13/02/09/mhy01d-
Terhadap Sikap Kewirausahaan hatta-kewirausahaan-penting-
Serta Dampaknya Pada Perilaku untuk-membangun-bangsa),
Kewirausahaan Mahasiswa, diakses tanggal 16 Februari 2013.
Lembaga Penelitian dan Ramayah, T., dan Harun, Z. (2005).
Pengabdian kepada Masyarakat Entrepreneurial Intention Among
Universitas Pendidikan Indonesia. the Student of Universiti Sains
(online). Malaysia (USM). International
(http://penelitian.lppm.upi.edu/detil/ Journal of Management and
1331/pengaruh-pendidikan- Entrepreneurship, 1, 8-20.
terhadap-sikap-kewirausahaan- Riyanto, Astim. 2000. Kapita Selekta
serta-implikasinya-pada-perilaku- Kewirausahaan. Bandung:
kewirausahaan-mahasiswa), YAPEMDO.
diakses 3 November 2012 Sarwoko, Endi. 2001. Kajian Empiris
Mustikawati, Rr. Indah dkk. 2010. Model Entrepreneur Intention
Pendidikan Kewirausahaa Bagi Mahasiswa.Jurnal Ekonomi Bisnis,
Pengangguran Perkotaan Th. 16, No. 2, hal 126-135.dalam
Penduduk Asli Miskin Kota Fakultas Ekonomi Universitas
Yogyakarta. Jurnal Kependidikan, Negeri Malang, (Online)
Volume 40, Nomor 1, Mei 2010, (http://fe.um.ac.id/wp-
hal.119-136, (online), dalam content/uploads/2009/10/6-Endi-
Lembaga Penelitian Sarwoko.pdf), diakses tanggal 28
UNY.(http://journal.uny.ac.id/index. Januari 2013.
php/jk/article/view/517), diakses 3 Shapero, A. and Sokol, L. 1982. The
November 2012. social dimensions of
Noe et. al. 2003.Human Resource entrepreneurship.In C. Kent, D.
Management, International Edition. Sexton and K. Vesper, (Eds.),
New York: The McGraw-hill Encyclopaedia of
Companies, Inc. entrepreneurship, 72-90.

Ni Made Anintia Trisna Sari | 75 dari 105


Vol. 1, No. 1, Desember 2013 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

Soewarno, Noorlailie. Tanpa Tahun.


Pengaruh Sikap Terhadap
Perilaku Menjadi Mahasiswa
Berprestasi: Penelitian Pada
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Di
Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga. (online),
(http://www.journal.unair.ac.id/deta
il_jurnal.php?id=1648&med=27&bi
d=13) diakses tanggal 18 Januari
2013.
Suharti, Lieli dan Hani Sirine. 2011.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Niat Kewirausahaan
(Entrepreneurial Intention). Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan,
Vol.13, No. 2, 124-134, dalam
Pusat Penelitian Petra, (online)
(http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/i
ndex.php/man/article/viewFile/183
29/18174), diakses tanggal 28
Januari 2013.
Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Wu, S. dan Wu, L. 2008.The Impact of
Higher Education on
Entrepreneurial Intentions of
University Students in
China.Journal of Small Business
and Enterprise Development,
15(4): 752–774.
Yohnson.2003. Peranan Universitas
dalam Memotivasi Sarjana Menjadi
Young Entrepreneurs.Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan,
5(2): 97-111.
Zimmerer dan Scarborough.2005.
Pengantar Kewirausahaan dan
Manajemen Kecil. Jakarta: PT.
Indeks Gramedia

Ni Made Anintia Trisna Sari | 76 dari 105

Anda mungkin juga menyukai