Anda di halaman 1dari 24

AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship

(e-ISSN: 2477- 0574 ; p-ISSN: 2477-3824)


Vol. 02, No. 03, September 2017

PENGARUH SIKAP MANDIRI, MOTIVASI, PENGETAHUAN


KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
(Studi Kasus pada Mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan)
Josia Sanchaya Hendrawan, Hani Sirine

Alumni FEB UKSW Salatiga, Staf Pengajar FEB UKSW Salatiga


Email: hani.sirine@staff.uksw.edu

ABSTRACT

The presence and role of the entrepreneur can have an impact on the improvement of economic
conditions and the progress of a country. For that, students of Economics and Business Faculty in UKSW
who concentrate entrepreneurship are directed to join various entrepreneurship programs in order to foster
entrepreneurship interest among students. The purpose of this study is to examine the effect of independent
attitudes, motivation, entrepreneurship knowledge on entrepreneurship interests of students on
entrepreneurship concentration. The sample of this research is saturated sample, that is population amount
equal to number of sample. Respondents are students of entrepreneurship concentration amounting 33
people from 2010-2013. The results of this study indicate that the independent attitude and motivation
variables do not affect entrepreneurship interest, while the entrepreneurial knowledge variables affect
student entrepreneur interest.
Keywords: independent attitude, motivation, entrepreneurial knowledge, interest in entrepreneurship.

ABSTRAK

Kehadiran dan peranan wirausaha dapat memberikan pengaruh terhadap perbaikan kondisi ekonomi
maupun kemajuan suatu negara. Untuk itu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang
berkonsentrasi kewirausahaan diarahkan untuk mengikuti berbagai program kewirausahaan dalam rangka
menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW konsentrasi kewirausahaan. Adapun sampel penelitian ini adalah
sampel jenuh, yaitu jumlah populasi sama dengan jumlah sampel. Responden adalah mahasiswa konsentrasi
kewirausahaan dari tahun 2010-2013 yang berjumlah 33 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel sikap mandiri dan motivasi tidak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa konsentrasi
kewirausahaan, sedangkan variabel pengetahuan kewirausahaan mempengaruhi minat berwirausaha
mahasiswa.
Kata Kunci: sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan, minat berwirausaha.

PENDAHULUAN menekankan pentingnya peranan


Latar Belakang wirausahawan dalam kegiatan ekonomi suatu
Wirausahawan telah menjadi perhatian negara, sehingga dapat meningkatkan
penting dalam perkembangan perekonomian pertumbuhan ekonomi. Schumpeter (1939)
suatu negara, Schumpeter (1939) juga berpendapat bahwa para pengusaha

291
Hendrawan, Sirine

merupakan golongan yang akan terus adalah orang yang pandai atau berbakat
menerus membuat pembaharuan atau inovasi mengenali produk baru, menentukan cara
dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut produksi baru, menyusun operasi untuk
meliputi memperkenalkan barang-barang mengadakan produk baru, mengatur
baru, mempertinggi efisiensi dalam permodalan operasinya serta
memproduksi suatu barang, memperluas memasarkannya. Schumpeter (1939)
pasar suatu barang ke pasaran yang baru, menyatakan wirausaha adalah orang yang
mengembangkan sumber bahan mentah yang mampu mendobrak system ekonomi yang
baru, dan mengadakan perubahan dalam ada dengan memperkenalkan barang dan jasa
organisasi. Peranan wirausahawan sangat yang baru, dengan menciptakan bentuk
dibutuhkan oleh suatu negara karena ikut organisasi yang baru atau mengolah bahan
pula menentukan keberhasilan pembangunan baku.
nasional. Meredith (1996) mengemukakan
Adapun peranan wirausahawan bahwa penumbuhan minat wirausaha tidak
didalam suatu negara adalah meningkatkan dapat dilakukan serta merta tanpa adanya
kegiatan ekonomi suatu negara, memajukan pendidikan dan pelatihan yang dapat
ekonomi bangsa dan negara, meningkatkan menggerakkan jiwa kewirausahaan
taraf hidup masyarakat, ikut mengurangi atau seseorang. Apabila seseorang yang
mengatasi pengangguran, ikut mengatasi mempunyai pendidikan rendah, maka dia
ketegangan sosial, meningkatkan tidak mempunyai keberanian mengambil
perdagangan domestik dalam negeri maupun risiko. Hal ini dapat menghambat
perdagangan internasional, ikut perkembangan aktualisasi dirinya.
meningkatkan devisa negara, meningkatkan Pengetahuan kewirausahaan
pengelolaan sumber daya alam, sumber daya mendukung nilai-nilai wirausaha terutama
manusia, dan sumber daya modal (Cahyani, bagi mahasiswa, sehingga diharapkan
2012). menumbuhkan jiwa usaha untuk
Dalam hal ini, tidak dipungkiri bahwa berwirausaha. Sikap mandiri, motivasi dan
kehadiran dan peranan wirausaha akan pengetahuan kewirausahaan sangat
memberikan pengaruh terhadap kemajuan dibutuhkan bagi mahasiswa yang
perekonomian dan perbaikan pada keadaan berwirausaha agar mampu mengidentifikasi
ekonomi di Indonesia, dapat menciptakan peluang usaha, kemudian mendayagunakan
lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup peluang usaha untuk menciptakan peluang
masyarakat, meningkatkan pemerataan kerja baru. Minat mahasiswa dan
pendapatan, memanfaatkan dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan
memobilisasi sumberdaya untuk diharapkan akan membentuk kecenderungan
meningkatkan produktivitas nasional, serta mereka untuk membuka usaha baru di masa
meningkatkan kesejahteraan pemerintahan. mendatang. Soemanto (2002) mengatakan
Dengan demikian, meningkatnya bahwa satu-satunya perjuangan atau cara
perkembangan kewirausahaan dapat untuk mewujudkan manusia yang
meningkatkan perekonomian di Indonesia. mempunyai moral, sikap, dan keterampilan
Dalam hubungannya dengan wirausaha adalah dengan pendidikan.
kewirausahaan, hal ini tidak dapat lepas dari Pendidikan membuat wawasan individu
individu yang terlibat di dalamnya. Individu menjadi lebih percaya diri, bisa memilih, dan
yang bergelut dalam kewirausahaan tersebut mengambil keputusan yang tepat,
biasa disebut dengan wirausaha. Menurut meningkatkan kreativitas dan inovasi,
kamus besar bahasa indonesia, wirausaha

292
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

membina moral, karakter, intelektual, serta untuk mengikuti berbagai program dalam
peningkatan. rangka menumbuhkan aktivitas wirausaha
Dalam rangka mendorong dalam lingkungan mahasiswa, seperti kuliah
tumbuhnya jiwa kewirausahaan bagi para kewirausahaan, magang kewirausahaan,
mahasiswa dan menciptakan lulusan simulasi bisnis, bisnis plan yang akan
mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa
UKSW yang mampu menjadi pencipta kelak lulus nanti. Berikut adalah jumlah data
lapangan kerja, maka perlu diadakan mahasiswa ekonomika dan bisnis UKSW
pembinaan bagi mahasiswa agar mampu jurusan manajemen dari tahun 2010 sampai
melaksanakan wirausaha. Mahasiswa tahun 2013 dan yang mengambil konsentrasi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang kewirausahaan:
berkonsentrasi kewirausahaan diarahkan

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis UKSW
Angkatan 2010 Sampai Angkatan 2013 Yang Mengambil Jurusan Kewirausahaan.

Angkatan Konsentrasi Kewirausahaan Total Mahasiswa Manajemen


2010 11 114
2011 10 149
2012 7 166
2013 5 191
Total Mahasiswa 33 620
Sumber : Sekretariat Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, 24 Maret 2016.

Dalam latar belakang penelitian ini bekas, tetapi dalam usaha tersebut yeremia
peneliti melakukan survei lapangan, dengan sulit menembus pasar di kalangan mahasiswa
cara menyebarkan kuestioner 30 responden UKSW dan Yeremia memulai, berpindah
kepada mahasiswa ekonomika dan bisnis profesi ke kuliner yaitu menerima pesanan
UKSW dan mewawancarai 4 mahasiswa makanan ringan yang bernama takoyaki,
ekonomika dan bisnis UKSW yang sudah awal pemikiran yeremia kenapa pindah
berwirausaha yang membahas mengenai profesi ke kuliner adalah banyaknya
minat untuk berwirausaha. mahasiswa yang sering melakukan usaha
Berikut adalah hasil dari dana. Motivasi yeremia dalam melakukan
mewawancarai 4 mahasiswa Ekonomika dan usahanya, yeremia tidak ingin selalu
Bisnis UKSW yang sudah berwirausaha : membebani orang tuanya, dan lebih puas bisa
Yeremia Christianty adalah mahasiswa membiayai diri sendiri dengan uang sendiri.
ekonomika dan bisnis UKSW jurusan Permasalahan yang sering terjadi dalam
manajemen kewirausahaan angkatan 2012, usaha yeremia adalah tidak menentunya
jenis usaha yang ditekuni adalah dalam pemesanan. ‘Wawancara tanggal, 7 oktober
bidang kuliner (takoyaki), pendapatan 2015’.
perbulan Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 awal Samuel Budi adalah mahasiswa
mula yeremia merintis usahanya adalah pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW
saat kelas simulasi bisnis, pada saat simulasi jurusan kewirausahaan angkatan 2011, usaha
bisnis yeremia membuat usaha fashion yaitu yang ditekuni dalam bidang jasa (pulsa all
membikin tas cewek dari kain perca atau kain operator, pulsa listrik), pendapatan

293
Hendrawan, Sirine

Rp.1.000.000-Rp.1.500.000. Bisnis jasa yang permasalahan yang sering di hadapi dalam


di tekuni budi sudah berjalan 4 tahun lebih, usaha yang ade tekuni adalah mengatur
usaha budi dimulai sejak awal budi masuk antara memasarkan produknya dari kota ke
kuliah di UKSW, motivasi budi untuk kota yang lain dengan kuliahnya pada saat
berwirausaha adalah budi ingin melatih jiwa ini. ‘Wawancara tanggal, 13 oktober 2015’.
kewirausahannya dari sekecil mungkin, agar Hasil dari survei peneliti kepada 4
tau susah payahnya seorang wirausaha itu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
seperti apa, dalam usaha yang di tekuni budi UKSW yang sudah berwirausaha, dapat
permasalahan yang sering terjadi adalah disimpulkan bahwa sikap mandiri, motivasi,
sering terlambatnya konsumen membayar pengetahuan kewirausahaan mempengaruhi
piutang kepada budi. ‘Wawancara tanggal, 9 minat mereka untuk berwirausaha, dan hasil
oktober 2015’. survei yang sudah di lakukan dengan
Reynaldi Aurdey adalah mahasiswa menyebarkan kuestioner kepada mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKSW jurusan fakultas ekonomika dan bisnis UKSW
manajemen kewirausahaan angkatan 2011, sebanyak 30 responden mengenai minat
jenis usaha yang di tekuni kuliner berwirauasaha, menghasilkan ada sebanyak
(stickkochi), pendapatan perbulan kurang 30% yang tidak berminat melakukan
lebih Rp.1.200.000. Usaha yang di lakukan kewirausahaan dengan alasan butuh modal
reynaldi ini sudah berjalan dua semester di banyak, beresiko tinggi, dan tidak mengerti
gedung simulasi bisnis, pada awalnya tentang dunia berwirausaha. Sebanyak 70%
reynaldi berwirausaha dalam bidang ternak, yang memiliki minat dalam berwirausaha,
sebelum terjun didalam kuliner reynaldi alasan mereka memiliki minat untuk
pernah menjalankan bisnis ternak cacing berwirausaha adalah ingin berkreasi sesuai
untuk makanan ikan, tetapi didalam bisnis keahlian dan menciptakan sesuatu yang baru,
ternak cacing reynaldi mengalami kegagalan, menyalurkan hobi serta menambah
dikarenakan cuaca yang semakin tidak bisa di penghasilan, tidak ingin terikat orang lain,
ajak berkompromi, motivasi Reynaldi untuk meningkatkan usaha orang tua, menjamin
terus bertahan dalam berwirausaha adalah masa depan agar lebih menjanjikan, ingin
keinginannya untuk menjadi pengusaha yang memperoleh penghasilan semaksimal
sukses dimasa mendatang, masalah yang mungkin, ingin memberikan lapangan kerja
sering di hadapi dalam usaha yang di jalani bagi masyarakat, bisa mengontrol waktu
sekarang adalah waktu, reynaldi masih kuliah sendiri, ingin memperbaiki ekonomi orang
di kampus dan juga harus membuka warung tua.
di gedung simulasi bisnis. ‘Wawancara Berdasarkan survei lapangan dengan
tanggal, 12 oktober 2015’. cara menyebarkan kuestioner 30 responden
Ade Setiawan adalah mahasiswa kepada mahasiswa Fakultas Ekonomika dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKSW jurusan Bisnis UKSW dan mewawancarai 4
manajemen pemasaran angkatan 2011, jenis mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
usaha menjual perlengkapan kebutuhan UKSW yang sudah berwirausaha dapat
ulangtahun, pendapatan perbulan diketahui bahwa banyak faktor-faktor yang
Rp.1.000.000-Rp.2.000.000. Usaha yang mempengaruhi mahasiswa Fakultas
ditekuni ade sudah berjalan satu tahun, ade Ekonomika dan Bisnis UKSW dalam minat
melakukan usaha ini dulu awalnya karena mereka untuk berwirausaha dari mulai sikap
keadaan perekonomian keluarganya yang mandiri, motivasi, maupun pengetahuan
kurang dan ade juga harus membantu mahasiswa akan ilmu kewirausahaan.
pacarnya dalam biaya kuliah pacarnya,

294
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

Dari berbagai jurnal, banyak faktor menjadi 5 mahasiswa. Sedangkan Fakultas


yang mempengaruhi minat berwirausaha dari Ekonomi di Universitas Kristen Satya
motivasi, sikap, prestasi, kecerdasan emosi, Wacana merupakan fakultas yang seharusnya
pengetahuan, karakter, self efficacy, tenaga menghasilkan wirausahawan dan bukan
kerja, skill, lahan, jiwa kewirausahaan. hanya menghasilkan seorang pegawai, dapat
Dalam penelitian Rosmiati, Junias, Munawar dilihat dari faktor nama yang dimiliki yaitu
(2015) menyatakan bahwa variabel motivasi Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen
tidak berpengaruh terhadap minat Satya Wacana yang ada unsur bisnis yaitu
berwirausaha, namun menurut penelitian Fakultas Ekonomika dan Bisnis, selain itu
Winarsih (2014) menyatakan bahwa motivasi penulis juga sudah melakukan pre test yang
berpengaruh positif terhadap minat sebagian besar menyatakan bahwa faktor-
berwirausaha, Cardinawati (2013), Utami faktor yang mempengaruhi minat
(2014), Limbong (2010) juga mendukung berwirausaha adalah sikap mandiri, motivasi,
penelitian yang menyatakan bahwa motivasi pengetahuan kewirausahaan.
berpengaruh positif terhadap minat Berdasarkan uraian diatas, penulis
berwirausaha. tertarik untuk melakukan penelitian yang
Limbong (2010) menambahkan bahwa berjudul: Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi,
yang mempengaruhi minat berwirausaha Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat
selain motivasi adalah pengetahuan Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa
kewirausahaan dan sikap mandiri. Penelitian FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan).
limbong (2010) didukung oleh penelitian
Mustofa (2014), Kusuma (2004), Sadino Persoalan Penelitian
(2009), Lestari dan Wijaya (2007) 1. Seperti apa pengaruh sikap mandiri
mendukung variabel yang ditambahkan terhadap minat berwirausaha mahasiswa
limbong (2010) bahwa pengetahuan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW
kewirausahaan perpengaruh positif terhadap Konsentrasi Kewirausahaan?
minat berwirausaha minat berwirausaha, 2. Seperti apa pengaruh motivasi terhadap
namun penelitian Rosmiati, Junias, Munawar minat berwirausaha mahasiswa Fakultas
(2015) tidak sependapat dengan variabel Ekonomika dan Bisnis UKSW
yang ditambahkan oleh Limbong, Munawar Konsentrasi Kewirausahaan?
(2015) mengkemukakan bahwa sikap 3. Seperti apa pengaruh Pengetahuan
mandiri tidak berpengaruh terhadap minat kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha. berwirausaha mahasiswa Fakultas
Dari perbedaan hasil penelitian Ekonomika dan Bisnis UKSW
sebelumnya, maka peneliti akan menguji Konsentrasi Kewirausahaan?
ulang bagaimana pengaruh motivasi, sikap
mandiri dan pengetahuan kewirausahaan Tujuan Penelitian
terhadap minat berwirausaha. Apalagi 1. Untuk menguji seperti apa pengaruh sikap
adanya fenomena bahwa semakin mandiri terhadap minat berwirausaha
berkurangnya minat mahasiswa Fakultas mahasiswa Fakultas Ekonomika dan
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Bisnis UKSW Konsentrasi
Satya Wacana untuk mengambil konsentrasi Kewirausahaan?
kewirausahaan, dapat dilihat mulai dari tahun 2. Untuk menguji seperti apa pengaruh
2010 sebanyak 11 mahasiswa, tahun 2011 motivasi terhadap minat berwirausaha
turun menjadi 9 mahasiswa, tahun 2012 turun mahasiswa Fakultas Ekonomika dan
menjadi 7 mahasiswa dan tahun 2013 turun

295
Hendrawan, Sirine

Bisnis UKSW Konsentrasi kesehatan (Pellino 1997) serta sumber daya


Kewirausahaan? manusia (Weithoff 2004).
3. Untuk menguji seperti apa pengaruh Ada tiga konsep yang terdapat dalam
Pengetahuan kewirausahaan terhadap TPB, di antaranya; sikap terhadap perilaku
minat berwirausaha mahasiswa Fakultas (attitude towards the behaviour), norma
Ekonomika dan Bisnis UKSW subjektif (subjective norm) dan kontrol
Konsentrasi Kewirausahaan? perilaku yang dirasakan (perceived
behavioural control). Pertama, sikap terhadap
Manfaat Penelitian perilaku mengacu pada tingkat dimana
Manfaat penelitian ini diharapkan bisa seseorang membentuk evaluasi positif atau
memberikan sebuah manfaat bagi peneliti negatif terhadap perilaku. Sementara itu
maupun Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan norma subjektif mengacu pada tekanan sosial
Bisnis UKSW. yang dirasakan untuk melakukan atau tidak
1. Bagi Peneliti melakukan perilaku tersebut. Untuk kontrol
Bagi peneliti dapat menambah perilaku yang dirasakan mengacu pada
wawasan mengenai faktor-faktor yang persepsi orang tentang kemampuan mereka
mempengaruhi dalam minat dalam melakukan perilaku tertentu. Ini
berwirausaha mahasiswa Fakultas mengisaratkan niat seseorang untuk
Ekonomika dan Bisnis UKSW. melakukan tindakan tertentu diprediksi oleh
2. Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan persepsi kemudahan atau kesulitan
Bisnis UKSW melakukan perilaku tersebut dan
Bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomika diasumsikan mencerminkan pengalaman
dan Bisnis UKSW bisa mengetahui masalalu serta hambatan yang dapat
faktor-faktor apa saja yang diantisipasi.
mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Dalam konteks kewirausahaan,
Ekonomika dan Bisnis UKSW dalam kewirausahaan adalah perilaku yang
minat untuk berwirausaha sehingga terencana (krueger, 2000). Studi mengenai
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan minat kewirausahaan sering menggunakan
Bisnis UKSW bisa melakukan sebuah model TPB untuk menjelaskan hubungan
tindakan supaya bisa mendorong antara pengaruh faktor – faktor personal
dirinya sendiri dalam minat untuk dengan minat kewirausahaan. Teori ini
berwirausaha. dianggap sebagai model yang lebih baik dan
lebih kompleks dalam menjelaskan dan
LANDASAN TEORI memprediksi minat kewirausahaan atau
Theory of Planned Behavior memulai bisnis (Raguz dan Matic, 2011).
Theory of Planned Behavior (TPB) Penelitian ini erat kaitannya dengan
yang diperkenalkan oleh Ajzen pada tahun tiga konsep yang terdapat dalam TPB.
1991, merupakan pengembangan dari Theory Konsep sikap terhadap perilaku tercermin
of Reasoned Action yang dirumuskan oleh melalui variabel sikap mandiri, konsep
Ajzen dan Fishbein 1980; Fishbein dan Ajzen norma subjektif tercermin melalui variabel
1975). Secara umum teori tersebut motivasi dan variabel pengetahuan
menjelaskan mengapa seseorang melakukan kewirausahaan, sedangkan kontrol perilaku
tindakan tertentu. TPB telah digunakan tercermin melalui variabel minat
dalam beberapa bidang seperti penelitian di berwirausaha.
bidang ekonomi (Cook, Kerr dan Moore
2002), penelitian yang berhubungan dengan

296
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

Minat Berwirausaha 6) berorientasi ke masa depan, dan berani


Minat berwirausaha menurut mengambil resiko.
Subandono (2007) adalah kecenderungan
hati dalam diri subjek untuk tertarik Sikap Mandiri
menciptakan suatu usaha yang kemudian Widayatun (2009) menjelaskan Sikap
mengorganisir, mengatur, menanggung adalah keadaan mental dan saraf dari
risiko dan mengembangkan usaha yang kesiapan yang diatur melalui pengalaman
diciptakannya tersebut. Suryawan (2006) yang memberikan pengaruh dinamik atau
mendefinisikan minat berwirausaha adalah terarah terhadap respon individu pada semua
keinginan, ketertarikan, serta kesediaan objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
untuk bekerja keras atau berkemauan keras Saifudin (2005) juga berpendapat bahwa
untuk berdikari atau berusaha memenuhi Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau
kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut reaksi terhadap suatu obyek, memihak atau
dengan resiko yang akan terjadi serta tidak memihak yang merupakan keteraturan
senantiasa belajar dari kegagalan yang tertentu dalam hal perasaan, pemikiran dan
dialami. Cahyaning (2014) juag berpendapat tindakan seseorang terhadap suatu aspek di
minat berwirausaha adalah keinginan dalam lingkungan sekitarnya. Slameto (2003)
diri individu yang berjiwa berani mengemukakan bahwa sikap merupakan
menciptakan usaha agar meraih sukses untuk sesuatu yang dipelajari dan bagaimana
kehidupan yang lebih baik. Paulina (2011) individu bereaksi terhadap situasi serta
Intensi berwirausaha yaitu keinginan menentukan apa yang dicari individu dalam
individu melakukan tindakan wirausaha kehidupan. Dari definisi sikap maka dapat
dengan menciptakan produk baru melalui diketahui sikap adalah respon atau reaksi
peluang bisnis dan pengambilan risiko. seseorang terhadap sesuatu yang terjadi
Berdasarkan definisi di atas, maka yang disekitar lingkungan kehidupannya.
dimaksud dengan minat wirausaha adalah Paulina (2011) mandiri adalah suasana
kemampuan untuk mendorong diri sendiri dimana seseorang mau dan mampu
dan berbuat sesuatu untuk memenuhi mewujudkan kehendak dirinya yang terlihat
kebutuhan hidup serta pemecahan dalam perbuatan nyata guna menghasilkan
permasalahan hidup, memajukan usaha atau sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan
menciptakan usaha baru dengan perasaan kebutuhan hidupnya dan sesamanya. Dari
senang karena membawa manfaat bagi definisi mandiri maka dapat diketahui
dirinya untuk berusaha memenuhi kebutuhan mandiri adalah kemampuan yang
hidupnya tanpa merasa takut akan resiko ditunjukkan seseorang untuk memenuhi
yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kebutuhannya sendiri. Berdasarkan definisi
kegagalan yang dialami, serta sikap dan definisi mandiri dapat disimpulkan
mengembangkan usaha yang diciptakannya. sikap mandiri adalah sebuah tindakan atau
Indikator minta berwirausaha menurut reaksi seseorang yang di lakukan terhadap
Menurut Purnomo (2005); situasi tertentu dan bisa menentukan apa
1) kemauan keras untuk mencapai tujuan yang dicari dalam kehidupannya. Pernyataan
dan kebutuhan hidup, ini diperkuat oleh pernyataan Paulina, Irene
2) keyakinan kuat atas kekuatan sendiri, dan Wardoyo (2012) Sikap mandiri adalah
3) sikap jujur dan tanggung jawab, keinginan dan perilaku seorang yang tidak
4) ketahanan fisik, mental, ketekunan, mudah tergantung pada orang lain untuk
keuletan, bekerja dan berusaha, mengerjakan tugas dan tanggungjawabnya.
5) pemikiran yang kreatif dan konstruktif,

297
Hendrawan, Sirine

Indikator sikap mandiri menurut Paulina, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
Irene dan Wardoyo (2012); manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
1) Pengambilan inisiatif, Sedangkan menurut Djaali (2007)
2) Mengatasi rintangan lingkungan, pengetahuan merupakan salah satu faktor
3) Memperbaiki kepribadian, kognitif yang merupakan kemampuan
4) Kepuasan kerja, menghafal, mengingat sesuatu atau
5) Mandiri dalam mengerjakan tugas. melakukan pengulangan suatu informasi
yang sudah diresapi atau ditangkap. Namun
Motivasi menurut Anas (2009) pengetahuan adalah
Motivasi merupakan faktor yang sangat kemampuan seseorang untuk mengingat
berpengaruh pada diri seseorang untuk kembali kejadian-kejadian yang sudah
menentukan apa yang menjadi keinginan dan pernah dialami, tanpa mengharapkan
usahanya untuk mewujudkan keinginannya kemampuan untuk menggunakannya. Dari
tersebut. Menurut Uno (2008), Motivasi beberapa definisi pengetahuan dapat
adalah dorongan dasar yang menggerakkan disimpulkan bahwa pengetahuan adalah
seseorang bertingkah laku. Rusdiana (2004) kemampuan yang dimiliki manusia untuk
Motivasi dapat dipahami sebagai keadaan menangkap, mengingat, mengulang,
dalam diri individu yang menyebabkan menghasilkan informasi sehingga otak akan
mereka berperilaku dengan cara yang bekerja, dan menyimpan informasi tersebut
menjamin tercapainya suatu tujuan. Sarosa di dalam memori.
(2005) juga berpendapat bahwa motivasi Rusdiana (2014) mengemukakan
adalah suatu dorongan dari dalam diri bahwa kewirausahaan merupakan kemauan
seseorang yang mendorong orang tersebut dan kemampuan seseorang dalam
untuk melakukan sesuatu, termasuk menjadi menghadapi berbagai resiko dengan
young entrepreneur. Machfoedz (2004) mengambil inisiatif untuk menciptakan dan
mengemukakan bahwa motivasi adalah melakukan hal-hal baru melalui pemanfaatan
dorongan dan arahan perilaku. Berdasarkan kombinasi berbagai sumber daya dengan
dari definisi motivasi maka dapat tujuan untuk memberikan pelayanan yang
disimpulkan motivasi adalah sebuah terbaik kepada seluruh pemangku
dorongan dari dalam diri seseorang yang kepentingan dan memperoleh keuntungan
mendorong orang tersebut untuk melakukan sebagai konsenkuensinya. Kasmir (2011)
sesuatu untuk mencapai sebuah tujuan. menyimpulkan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam hal
Indikator motivasi menurut Rusdiana meciptakan kegiatan usaha. Soetadi (2010)
(2004); juga berpendapat bahwa kewirausahaan
1) Motivasi material, merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang
2) Motivasi rasional-intelektual, selalu aktif dalam berusaha untuk
3) Motivasi emosional-sosial. memajukan karya baktinya dalam rangka
upaya meningkatkan pendapatan di dalam
Pengetahuan Kewirausahaan kegiatan usahanya. Selain itu, Soetadi (2010)
Menurut Soekidjo (2002), pengetahuan juga menambahkan bahwa kewirausahaan
ialah merupakan hasil dan ini terjadi setelah adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
orang melakukan penginderaan terhadap dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi mencari peluang menuju sukses.
melalui panca indera manusia yaitu : indera Dari beberapa definisi tentang
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa kewirausahaan bisa disimpulkan bahwa

298
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

kewirausahaan merupakan salah satu usaha 2) Menganalisis peluang usaha,


kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi 3) Merumuskan solusi masalah.
untuk menciptakan peluang dan
dimanfaatkan dengan baik sehingga akan Kerangka Berpikir
memperoleh keuntungan lebih besar dan Muhidin (2011) mengemukakan
hasilnya berguna bagi orang lain. kerangka berpikir adalah narasi atau
Berdasarkan dari definisi pengetahuan pernyataan tentang kerangka konsep
dan definisi kewirausahaan maka dapat di pemecahan masalah yang telah diidentifikasi
pahami pengetahuan kewirausahaan adalah atau dirumuskan. Kerangka berpikir atau
Intelektual yang diperoleh dan dimiliki kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian
seorang individu melalui pendidikan kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan
kewirausahaan yang nantinya bisa membantu validitas proses penelitian secara
seorang individu melakukan inovasi dan keseluruhan. Melalui uraian dalam kerangka
terjun dalam bidang wirausaha. Pernyataan berpikir, peneliti dapat menjelaskan secara
ini diperkuat oleh pernyataan Mustofa (2014) komprehensif variabel-variabel apa saja yang
bahwa Pengetahuan kewirausahaan adalah diteliti dan dari teori apa variabel-variabel itu
kemampuan seseorang untuk menghasilkan diturunkan, serta mengapa variabel-variabel
sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka
dan bertindak inovatif, sehingga dapat berpikir harus mampu menjelaskan dan
menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat menegaskan secara komprehensif asal-usul
dimanfaatkan dengan baik. variabel yang diteliti, sehingga variabel-
variabel yang tercatum di dalam rumusan
Indikator pengetahuan kewirausahaan masalah dan identifikasi masalah semakin
menurut Mustofa (2014) : jelas asal-usulnya.
1) Mengambil resiko usaha,

Sikap Mandiri

Motivasi Minat
Bewirausaha

Pengetahuan
Kewirausahaan

Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis

Dari uraian gambar diatas, Sasaran dengan melihat beberapa variabel antara lain
penelitian ini antara lain mendapatkan yaitu sikap, motivasi, pengetahuan
gambaran minat berwirausaha mahasiswa kewirausahaan.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW
Konsentrasi Kewirausahaan. Caranya adalah

299
Hendrawan, Sirine

Hipotesis Penelitian motivasi berpengaruh terhadap minat


Kusuma (2004) berpendapat bahwa berwirausaha seorang individu.
individu yang mempunyai sikap mandiri H2 : Variabel motivasi berpengaruh terhadap
mempengaruhi minat individu dalam minat berwirausaha mahasiswa.
berwirausaha, karena akan lebih berani Winarsih (2014) Belajar
memutuskan hal - hal yang berkenan dengan kewirausahaan menekankan pembentukan
dirinya, bebas dari pengaruh orang lain, cara berpikir seseorang.Sebuah pengetahuan
mampu berinisiatif dan mengembangkan yang di punyai oleh seseorang menurut
kreatifitas serta merangsangnya untuk penulis sangat mempengaruhi cara pandang
berprestasi secara baik. Limbong (2010) seseorang tersebut, semakin seseorang
berpendapat bahwa sikap mandiri mempunyai pengetahuan tentang
mempunyai pengaruh positif terhadap minat kewirausahaan yang luas pasti mereka tidak
berwirausaha. tetapi Rosmiati, Junias, takut untuk mengambil sebuah resiko untuk
Munawar (2015) menyatakan bahwa sikap menjalankan sebuah kewirausahaan.
mandiri tidak berpengaruh terhadap minat Limbong (2010) dan Mustofa (2014) juga
berwirausaha mahasiswa. Dengan perbedaan berpendapat bahwa pengetahuan
pendapat antara Kusuma (2004), Limbong kewirausahaan berpengaruh positif terhadap
(2010) dengan Rosmiati, Junias, Munawar minat berwirausaha. Lestari dan Wijaya
(2015), maka dapat dikatakan sikap mandiri (2007) juga menyimpulkan bahwa
berpengaruh terhadap minat berwirausaha pendidikan kewirausahaan berpengaruh
seorang individu. positif terhadap minat berwirausaha pada
H1 : Variabel sikap mandiri berpengaruh mahasiswa. Dengan pengetahuan
terhadap minat berwirausaha mahasiswa. kewirausahaan yang diperoleh seseorang dari
Usman dan Setiawati (2001) proses pembelajaran melalui materi-materi
berpendapat bahwa Motivasi adalah suatu pembelajaran maupun dari sumber lainnya
proses untuk menggiatkan motif-motif diharapkan dapat memberikan gambaran dan
menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk bekal mengenai kewirausahaan yang
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri seseorang untuk menentukan masa depan dan
individu yang mendorong tingkah lakunya diharapkan dapat mendorong seseorang
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai untuk minat berwirausaha. Dengan melihat
tujuan. Utami (2007) dan Cardinawati (2010) pernyataan yang dikemukakan oleh,
menyatakan bahwa motivasi adalah salah Winarsih (2014), Limbong (2010), Mustofa
satu aspek yang mempengaruhi minat (2014), dan Lestari dan Wijaya (2007) dapat
berwirausaha mahasiswa. Tampubolon dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara
(2010) juga mengemukakan bahwa motivasi pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
juga berfungsi untuk mempengaruhi minat berwirausaha
berwirausaha. tetapi Rosmiati, Junias, H3 : Variabel pengetahuan kewirausahaan
Munawar (2015) menyatakan bahwa berpengaruh terhadap minat berwirausaha
motivasi tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa.
berwirausaha mahasiswa. Dengan perbedaan
pendapat antara Usman dan Setiawati (2001), METODE PENELITIAN
Utami (2007), Cardinawati (2010) dan Populasi dan Sampel Penelitian
tampubolon (2010) dengan Rosmiati, Junias, Menurut Arikunto (2004) Populasi
Munawar (2015), maka dapat dikatakan adalah keseluruhan subjek penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas

300
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

Ekonomika dan Bisnis UKSW dan populasi penelitian. Pengambilan sampel ini dilakukan
penelitian ini adalah mahasiswa jurusan berdasarkan kriteria tertentu yaitu mahasiswa
menejemen yang mengambil konsentrasi Jurusan Menejemen Fakultas Ekonomika dan
kewirausahaan dari mulai angkatan 2010 Bisnis UKSW dimulai dari angkatan 2010
sampai angkatan 2013. Hal ini didasarkan sampai angkatan 2013 yang telah mengambil
pada pertimbangan bahwa mahasiswa dari konsentrasi kewirausahaan yang berjumlah
mulai angkatan 2010 sampai angkatan 2013 33 mahasiswa, dimana angkatan 2010
sudah mengambil jurusan konsentrasi sebanyak 11 mahasiswa, angkatan 2011
kewirausahaan. sebanyak 10 mahasiswa, angkatan 2012
Pengambilan responden dalam sebanyak 7 mahasiswa, angkatan 2013
penelitian ini menggunakan teknik sensus. sebanyak 5 mahasiswa.
Arikunto (2004) menyatakan sensus
adalah teknik penentuan sampel bila semua Definisi Operasional Variabel
anggota populasi digunakan sebagai sampel, Berikut tabel yang menyajikan
hal ini sering dilakukan jika jumlah populasi variabel, definisi operasional dan indikator
relatif kecil. Sampel penelitian ini adalah empirik variabel Sikap Mandiri, Motivasi,
mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Pengetahuan Kerwirausahaan.
UKSW yang terpilih sebagai populasi

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Empirik


Sikap Mandiri Sebuah tindakan atau Dimensi sikap 1. Pandai dalam
reaksi seseorang yang mandiri menurut mengambil
dilakukan terhadap Paulina, Irene dan inisiatif dalam
situasi tertentu dan Wardoyo (2012): sebuah peluang
bisa menentukan apa usaha.
yang dicari dalam 1. Pengambilan 2. Mampu mengatasi
kehidupannya. inisiatif rintangan atau
Widayatun 2. Mengatasi permasalahan di
(2009),Saifudin rintangan dalam lingkungan
(2005) , lingkungan usaha tanpa
Slameto (2003), 3. Memperbaiki bantuan orang
Paulina (2011) , kepribadian, lain.
Paulina, Irene dan 4. Kepuasan bekerja, 3. Mampu
Wardoyo (2012). 5. Mandiri dalam mendorong diri
mengerjakan sendiri agar
tugas. mempunyai
kepribadian atau
tingkah laku yang
lebih baik ketika
mengalami
kegagalan dalam
mencari peluang
usaha.

301
Hendrawan, Sirine

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Empirik


4. Merasa puas
mendapatkan hasil
sendiri melalui
wirausaha.
5. Mengerjakan dan
menyelesaikan
sendiri
permasalahan
yang ada dalam
usaha.

Motivasi Sebuah dorongan dari Dimensi motivasi 1. Motivasi


dalam diri seseorang menurut Rusdiana seseorang untuk
yang mendorong (2004): mencapai
orang tersebut untuk kekayaan melalui
melakukan sesuatu 1. Motivasi material, berwirausaha.
untuk mencapai 2. Motivasi rasional- 2. Motivasi
sebuah tujuan. intelektual, seseorang karena
Uno (2008), 3. Motivasi kepandaiannya
Rusdiana (2004), emosional-sosial. untuk mengenali
Sarosa (2005), peluang usaha
Machfoedz (2004). yang ada.
3. Motivasi
seseorang karena
mampu
menciptakan nilai
tambah pada suatu
produk.

Pengetahuan Intelektual yang Dimensi pengetahuan 1. Berani mengambil


Kewirausahaan diperoleh dan dimiliki kewirausahaan resiko dalam
seorang individu yang menurut Mustofa melakukan usaha.
nantinya bisa (2014): 2. Bisa menganalisis
membantu seorang peluang usaha
individu melakukan 1. Mengambil resiko yang terjadi saat
inovasi dan terjun usaha, ini.
dalam bidang 2. Menganalisis 3. Bisa mengambil
wirausaha. peluang usaha, jalan keluar ketika
Soekidjo (2002), 3. Merumuskan menghadapi
Djaali (2007), solusi masalah. permasalahan
Anas (2009), ketika
Rusdiana (2014), menjalankan
Kasmir (2011), usaha.
Soetadi (2010),
Mustofa (2014).

302
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Empirik


Minat Berwirausaha Kemampuan untuk Dimensi minat 1. Kemauan keras
mendorong diri berwirausaha berwirausaha
sendiri dan berbuat menurut Purnomo untuk memenuhi
sesuatu untuk (2005) : kebutuhan
memenuhi kebutuhan hidupnya.
hidup serta 1. Kemauan keras 2. Mempunyai
pemecahan untuk mencapai keyakinan diri
permasalahan hidup, tujuan dan bahwa mampu
memajukan usaha kebutuhan hidup, untuk
atau menciptakan 2. Keyakinan kuat berwirausaha.
usaha baru dengan atas kekuatan 3. Sikap jujur dan
perasaan senang sendiri, tanggung jawab
karena membawa 3. Sikap jujur dan dalam
manfaat bagi dirinya tanggung jawab, berwirausaha.
untuk berusaha 4. Ketahanan fisik, 4. Ketahanan fisik,
memenuhi kebutuhan mental, mental, ketekunan,
hidupnya tanpa ketekunan, keuletan, bekerja
merasa takut akan keuletan, bekerja dan berusaha
resiko yang akan dan berusaha, dalam memulai
dihadapi, senantiasa 5. Pemikiran yang usaha yang baru.
belajar dari kegagalan kreatif dan 5. Pemikiran yang
yang dialami, serta konstruktif, kreatif dan
mengembangkan 6. Berorientasi ke konstruktif untuk
usaha yang masa depan, dan menemukan
diciptakannya. berani mengambil prodak baru.
Subandono (2007), resiko. 6. Berorientasi ke
Suryawan (2006), masa depan, dan
Paulina (2011), berani mengambil
Cahyaning (2014). resiko dalam
berwirausaha.

Teknik Pengumpulan Data menjadi sampel penelitian yaitu mahasiswa


Data yang akan dikumpulkan berupa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW
data primer yang diperoleh dari jawaban Jurusan Manajemen Konsentrasi
responden terhadap kuesioner yang Kewirausahaan. Wawancara didalam
disebarkan. Dalam pengumpulan data, penelitian ini di tujukan kepada mahasiswa
penulis menggunakan penelitian lapangan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang
dengan cara terjun langsung ke lokasi sudah mempunyai usaha yang digunakan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, untuk pretest dan pendekatan dalam
adapun penelitian tersebut menggunakan pembahasan.
metode membagikan kuesioner atau angket
dan wawancara. Kuesioner atau angket Teknik Analisis Data
tersebut di disebarkan kepada Mahasiswa Dalam hal ini penulis akan menguji dengan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang sudah menggunakan uji interaksi, Ghozali (2001)

303
Hendrawan, Sirine

menjelaskan uji interaksi atau sering disebut X2 = Motivasi


dengan moderated regression anlaysis X3 = Pengetahuan kewirausahaan
merupakan aplikasi khusus regresi berganda e = Residual atau prediction
linear, dimana dalam persamaan regresinya error
mengandung unsur interaksi (perkalian dua
atau lebih variabel independen) dengan ANALISIS DAN PEMBAHASAN
rumus persamaan sebagai berikut: Profil Responden
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e Populasi yang digunakan sama dengan
Keterangan: sampel penelitian yaitu mahasiswa FEB
Y = Minat berwirausaha UKSW konsentrasi Kewirausahan dari mulai
a = Konstanta angkatan 2010 sampai 2013. Tabel di bawah
b1,2,3 = Koefisien regresi untuk ini merupakan profil responden dari sampel
setiap variabel bebas penelitian.
X1 = Sikap mandiri

Tabel 3. Profil Responden


Profil Responden Total
Responden
Keterangan Total Presentase
Jenis Kelamin Laki-laki 20 61% 33
Perempuan 13 39%
Umur ≤ 20 tahun 4 12% 33
21-30 tahun 29 88%
Angkatan 2010 11 33% 33
2011 10 30%
2012 7 21%
2013 5 15%
Berwirausaha Pernah 28 85% 33
Tidak 5 15%
Jenis usaha Dagang 19 58% 33
Manufaktur 2 6%
Jasa 7 21%
Tidak 5 15%
berwirausaha
Yang mempengaruhi Diri Sendiri 11 33% 33
minat berwirausaha Keluarga 6 18%
UKSW 4 12%
Teman atau 7 21%
Lingkungan
Pergaulan
Tidak 5 15%
Berwirausaha
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

304
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

Berdasarkan Tabel 3, sampel yang teman atau lingkungan pergaulan yaitu


digunakan adalah mahasiswa kewirausahaan sebesar 21% disusul dengan faktor keluarga
mulai dari angkatan 2010 sampai angkatan sebesar 18% dan faktor UKSW sebesar 12%.
2013, total jumlah sampel yang digunakan Uji Validitas & Reliabilitas
sebanyak 33 mahasiswa, 20 mahasiswa Uji validitas digunakan untuk
berjenis kelamin laki-laki dan 12 mahasiswa mengukur sah atau valid tidaknya suatu
berjenis kelamin perempuhan, 4 mahasiswa kuesioner, mengukur tingkat validitas dapat
berumur kurang dari 20 tahun dan 29 dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan
mahasiswa berumur sekita 21 sampai 30 melakukan korelasi, uji validitas, dan uji
tahun, sebanyak 28 mahasiswa menyatakan dengan analisis faktor (Ghozali, 2001). Uji
bahwa mereka pernah berwirausaha dan 5 reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
mahasiswa lainnya menyatakan belum kuesioner yang merupakan indikator dari
pernah berwirausaha, dari 28 mahasiswa variabel, suatu kuesioner dikatakan reliabel
yang pernah berwirausaha sebanyak 58% jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
berwirausaha di bidang dagang, 21% adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
dibidang jasa, dan 6% dibidang manufaktur, waktu, pengukuran reliabilitas dilakukan
faktor yang mempengaruhi ke 28 mahasiswa dengan 2 cara yaitu dengan repeated measure
tersebut dalam berwirausaha yang paling (pengukuran ulang) dan one shot ( sekali
utama adalah faktor dari diri sendiri yaitu saja) Ghozali(2001).
sebesar 33%, dan yang kedua adalah faktor

Tabel 4. Uji Validitas dan Reliabilitas 1


Variabel / Indikator Empirik Rata- R hitung Cronbach’s
Sikap Mandiri rata Alpha
Saya pandai mengambil inisiatif dalam sebuah peluang 3.79 0.643 0.713
usaha.
Saya mampu mengatasi rintangan atau permasalahan di 3.55 0.713
dalam lingkungan usaha tanpa bantuan orang lain.
Saya mampu mendorong diri sendiri agar mempunyai 4.06 0.749
kepribadian atau tingkah laku yang lebih baik ketika
mengalami kegagalan dalam mencari peluang usaha.
Saya merasa puas mendapatkan hasil sendiri melalui 4.55 0.230
berwirausaha.
Saya mampu mengerjakan dan menyelesaikan sendiri 3.55 0.675
permasalahan yang ada dalam usaha.
Motivasi Rata- R hitung Cronbach’s
rata Alpha
Saya berminat menjadi wirausahawan karena memiliki 4.09 0.589 0.660
keinginan untuk menjadi kaya.
Saya berminat menjadi wirausahawan karena 3.79 0.762
mempunyai kepandaian untuk mengenali peluang usaha
yang ada.
Saya berminat menjadi wirausahawan karena mampu 3.94 0.623
menciptakan nilai tambah dalam suatu produk.
Pengetahuan Kewirausahaan Rata- R hitung Cronbach’s
rata Alpha

305
Hendrawan, Sirine

Saya memiliki keberanian mengambil resiko dalam 3.85 0.796 0.863


menggeluti usaha.
Saya bisa menganalisis peluang usaha. 3.82 0.831
Saya bisa menghadapi permasalahan dalam usaha yang 3.64 0.806
digeluti.
Rata- R hitung Cronbach’s
Minat Berwirausaha rata Alpha
Saya mempunyai kemauan keras berwirausaha untuk 4.06 0.278 0.760
memenuhi kebutuhan hidup.
Saya mempunyai keyakinan diri bahwa mampu untuk 4.24 0.414
berwirausaha.
Saya mempunyai sikap jujur dan tanggung jawab dalam 4.15 0.570
berwirausaha.
Saya mempunyai ketahanan fisik, mental, ketekunan 4.00 0.494
dalam memulai usaha yang baru.
Saya bekerja dan berusaha untuk memulai usaha yang 3.97 0.645
baru.
Saya mempunyai pemikiran yang kreatif untuk 3.64 0.638
menemukan produk baru.
Saya mempunyai pemikiran yang kontruktif untuk 3.42 0.744
menemukan produk baru.
Saya berorientasi ke masa depan dalam berwirausaha. 4.09 0.624
Saya berani mengambil resiko dalam berwirausaha. 4.03 0.394
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari Tabel 4, peneliti menggukur 0.278 mengindikasikan bahwa variabel
tingkat validitas dengan melakukan kolerasi tersebut tidak valid karena nilai r hitung
antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel tersebut dibawah nilai r tabel yaitu
variabel. Uji signifikansi dilakukan dengan sebesar 0.3440, oleh karena itu variabel sikap
membandingkan nilai r pada tabel r (Junaidi, mandiri dengan pertanyaan ‘saya merasa
2010), dengan derajat bebas n-2 (33-2) puas mendapatkan hasil sendiri melalui
dimana n adalah jumlah responden sehingga berwirausaha’ dan variabel minat
nilai yang digunakan dalam kasus ini adalah berwirausaha dengan pertanyaan ‘saya
tabel r dengan derajat bebas 31 dan diperoleh mempunyai kemauan keras berwirausaha
nilai 0.3440. Jika r hitung lebih besar dari r untuk memenuhi kebutuhan hidup’ di hapus
tabel dan nilai r positif, maka pertanyaan dan dilakukan pengujian kembali.
tersebut dinyatakan valid (Ghozali, Pengukuran reliabilitas penelitian ini
2001:135). dilakukan dengan cara one shot atau
R hitung pada tabel 4 menunjukan bahwa r pengukuran sekali saja dan kemudian
hitung variabel sikap mandiri dengan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
pertanyaan ‘saya merasa puas mendapatkan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
hasil sendiri melalui berwirausaha’ sebesar pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk
0.230 dan r hitung variabel minat mengukur reliabilitas dengan uji statistik
berwirausaha dengan pertanyaan ‘saya cronbach alpha (a), suatu variabel dikatakan
mempunyai kemauan keras berwirausaha reliabel jika memberikan nilai alpha > 0.60
untuk memenuhi kebutuhan hidup’ sebesar (Ghozali, 2001:133), dan nilai dari alpha

306
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

yang berada dalam tabel.3 menunjukkan dan alpha variabel minat kewirausahaan
lebih besar dari 0.60 yaitu alpha variabel sebesar 0.760, angka tersebut jauh di atas
sikap mandiri sebesar 0.713, alpha variabel 0.60 jadi dapat disimpulkan bahwa
motivasi sebesar 0.660, alpha variabel reliabilitas dari variabel tersebut tinggi.
pengetahuan kewirausahaan sebesar 0,836,

Tabel 5. Uji Validitas dan Reliabilitas 2


Variabel / Indikator Empirik Rata- R hitung Cronbach
Sikap Mandiri rata ’s Alpha
Saya pandai mengambil inisiatif dalam sebuah peluang usaha. 3.79 0.643 0.799
Saya mampu mengatasi rintangan atau permasalahan di dalam 3.55 0.713
lingkungan usaha tanpa bantuan orang lain.
Saya mampu mendorong diri sendiri agar mempunyai 4.06 0.749
kepribadian atau tingkah laku yang lebih baik ketika
mengalami kegagalan dalam mencari peluang usaha.
Saya mampu mengerjakan dan menyelesaikan sendiri 3.55 0.675
permasalahan yang ada dalam usaha.
Motivasi
Saya berminat menjadi wirausahawan karena memiliki 4.09 0.589 0.660
keinginan untuk menjadi kaya.
Saya berminat menjadi wirausahawan karena mempunyai 3.79 0.762
kepandaian untuk mengenali peluang usaha yang ada.
Saya berminat menjadi wirausahawan karena mampu 3.94 0.623
menciptakan nilai tambah dalam suatu produk.
Pengetahuan Kewirausahaan
Saya memiliki keberanian mengambil resiko dalam 3.85 0.796 0.863
menggeluti usaha.
Saya bisa menganalisis peluang usaha. 3.82 0.831
Saya bisa menghadapi permasalahan dalam usaha yang 3.64 0.806
digeluti.
Minat Berwirausaha
Saya mempunyai keyakinan diri bahwa mampu untuk 4.24 0.414 0.792
berwirausaha.
Saya mempunyai sikap jujur dan tanggung jawab dalam 4.15 0.570
berwirausaha.
Saya mempunyai ketahanan fisik, mental, ketekunan dalam 4.00 0.494
memulai usaha yang baru.
Saya bekerja dan berusaha untuk memulai usaha yang baru. 3.97 0.645
Saya mempunyai pemikiran yang kreatif untuk menemukan 3.64 0.638
produk baru.
Saya mempunyai pemikiran yang kontruktif untuk 3.42 0.744
menemukan produk baru.
Saya berorientasi ke masa depan dalam berwirausaha. 4.09 0.624
Saya berani mengambil resiko dalam berwirausaha. 4.03 0.394
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

307
Hendrawan, Sirine

Tabel 5 tersebut adalah tabel uji yaitu alpha dari variabel sikap mandiri
validitas dan reliabilitas setelah menghapus r sebesar 0.799, alpha variabel motivasi
hitung variabel sikap mandiri dengan sebesar 0.660, alpha variabel pengetahuan
pertanyaan ‘saya merasa puas mendapatkan kewirausahaan sebesar 0,836, dan alpha
hasil sendiri melalui berwirausaha’ sebesar variabel minat kewirausahaan sebesar 0.792,
0.230 dan r hitung variabel minat angka tersebut jauh di atas 0.60 jadi dapat
berwirausaha dengan pertanyaan ‘saya disimpulkan bahwa reliabilitas dari variabel
mempunyai kemauan keras berwirausaha tersebut tinggi.
untuk memenuhi kebutuhan hidup’ sebesar
0.278, setelah dihapus kedua pertanyaan Statistik Deskriptif
tersebut dan di uji kembali dapat di Statistik deskriptif mempunyai tujuan
simpulkan bahwa r hitung dari variabel sikap untuk memberikan gambaran atau deskripsi
mandiri, variabel motivasi, variabel suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar
pengetahuan kewirausahaan dan r hitung deviasi, variance, maksimum, minimum,
variabel minat berwirausaha lebih besar dari kurtosis, dan skweness (kemencengan
r tabel, maka dapat disimpulkan semua distribusi) dan data yang diolah bisa berupa
pertanyaan pada tabel 4 dapat dikatakan data kualitatif atau kuantitatif (Ghozali,
valid. 2001).
Nilai dari alpha yang berada dalam
tabel 4 menunjukkan lebih besar dari 0.60

Tabel 6. Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Sikap Mandiri 33 2 4 3.76 .568
Motivasi 33 3 5 3.93 .526
Pengetahuan Kewirausahaan 33 2 5 3.76 .548
Minat Berwirausaha 33 2.90 5.00 3.9303 .46870
Valid N (listwise) 33

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan statistik deskriptif pada kewirausahaan memiliki pengaruh yang


Tabel 6, menunjukkan bahwa reponden (N) positif terhadap minat berwirausaha
adalah 33, untuk variabel minat berwirausaha mahasiswa FEB UKSW konsentrasi
diketahui bahwa nilai rata rata nya lebih dari kewirausahaan.
3, yang berarti mahasiswa FEB UKSW
konsentrasi kewirausahaan yang menjadi Pengujian Hipotesis
sampel mempunyai minat untuk melakukan Pada Tabel 7 di bawah ini
wirausaha, untuk variabel sikap mandiri menampilkan hasil dari pengujian regresi
memililiki nilai rata-rata sebesar 3.76, linier berganda dari pengaruh variabel sikap
variabel motivasi memiliki nilai rata-rata mandiri, motivasi, pengetahuan
sebesar 3.93 dan variabel pengetahuan kewierausahaan terhadapa minat berwirausah
kewirausahaan mempunyai nilai rata-rata mahasiswa FEB UKSW konsentrasi
sebesar 3.76, yang berarti variabel sikap kewirausahaan dari angkatan 2010 sampai
mandiri, motivasi, pengetahuan angkatan 2013.

308
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

Tabel 7. Ringkasan hasil uji Regresi Linier Berganda


Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat
Berwirausaha

Variabel B
Constan 1.484
Sikap Mandiri .105
Motivasi .144
Pengetahuan Kewirausahaan .395

F= 5.492 Std.Eror=639 Sig F= 0.004 Adjusted R= 0.296


Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil output SPSS pada untuk mengatasi permasalahan dalam


tabel 7 didapatkan koefisien determinasi (R2) lingkungan usaha. Kebanyakan mahasiswa
atau adjusted R square 0.296, yang masih ditopang keluarga dalam menjalankan
mengandung pengertian bahwa pengaruh usahanya dan belum merasa puas atas usaha
variabel bebas (sikap mandiri, motivasi, yang dikembangkan.
pengetahuan kewirausahaan) terhadap Hasil dari wawancara kepada beberapa
variabel terikat (minat berwirausaha) adalah mahasiswa konsentrasi kewirausahaan
sebesar 29,6% sedangkan 70,4% dipengaruhi adalah sebagai berikut: Prayuda Dewantara,
oleh variabel lain. Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan FEB
Persamaan regresi dari penelitian ini UKSW, Angkatan 2011 berpendapat bahwa:
adalah Y = 1.484 + 0.105X1 + 0.144X2 + “Mahasiswa konsentrasi kewirausahaan
0.395X3 + e. Sikap mandiri tidak sebagian besar tidak menyukai tantangan,
berpengaruh terhadap minat berwirausaha mereka kurang berani mengambil resiko”.
karena tingkat signifikansi 0,473, lebih besar Menurut Jurefa Rayson Dongoran,
dari 0,05. Untuk variabel motivasi juga tidak Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan FEB
berpengaruh terhadap minat berwirausaha UKSW, Angkatan 2011:
karena nilai signifikansi 0,372, di atas 0,05. “Sikap mandiri tidak harus selalu dikaitkan
Yang berpengaruh positif signifikan terhadap dengan melakukan kegiatan bisnis atau
minat berwirausaha adalah pengetahuan usaha, contoh orang yang mandiri itu dalam
kewirausahaan dengan nilai signifikansi hidupnya suka melakukan apa-apa sendiri
0,007, di bawah 0,05. Hal ini berarti bahwa seperti lebih suka tidak meminta bantuan
semakin baik pengetahuan kewirausahaan dari orang lain, tetapi dalam hal pekerjaan
mahasiswa maka semakin tinggi minat bisa saja dia masih tertarik untuk bekerja di
berwirausaha mereka. perusahaan orang atau bekerja sama dengan
orang lain”.
Pembahasan Dari sini dapat disimpulkan bahwa
Variabel sikap mandiri tidak mahasiswa konsentrasi kewirausahaan belum
mempengaruhi minat berwirausaha sepenuhnya berniat membuka usaha sendiri,
mahasiswa. Sikap mandiri tidak berpengaruh namun juga ada minat bekerja di suatu
terhadap minat berwirausaha disebabkan perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan
sebagian besar mahasiswa belum memiliki dan keterampilan sebagai bekal untuk
inisitif dalam mengambil sebuah peluang membuat usaha sendiri. Risiko berwirausaha
usaha dan memiliki ketrampilan yang sedikit seperti bangkrut atau kegagalan melakukan

309
Hendrawan, Sirine

inovasi usaha dan mencari celah pasar dapat untuk membuat mahasiswa memiliki minat
menciptakan keraguan atas minat berwirausaha, namun juga perlu untuk
berwirausaha mereka. Hasil penelitian ini membekali diri dengan jiwa kewirausahaan
sependapat dengan penelitian yang dilakukan dan jenis usaha yang digeluti. Karakter yang
oleh Rosmiati, Junias, Munawar (2015) yang tahan uji dalam menghadapi tantangan
menyatakan bahwa variabel sikap mandiri kewirausahaan dan mampu melakukan
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat kolaborasi dengan lingkungan usaha
berwirausaha. menentukan mahasiswa memiliki minat yang
Motivasi juga tidak memberikan mendalam pada kewirausahaan.
pengaruh yang signifikan terhadap minat Variabel pengetahuan kewirausahaan
berwirausaha. Hal ini karena kebanyakan berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa sudah memiliki ekonomi yang berwirausaha. Hal ini karena mahasiswa
mapan atau dari keluarga yang sejahtera, konsentrasi kewirausahaan FEB UKSW telah
sehingga tidak terlalu mengejar keinginan dibekali pengetahuan kewirausahan melalui
menjadi kaya. Beberapa di antara mereka berbagai jenis praktik, selain di kelas
telah mendapat warisan usaha dari kewirausahaan, seperti di antaranya:
orangtuanya sehingga tinggal meneruskan membuat business plan, magang
saja. kewirausahaan, simulasi bisnis, seminar atau
Mengenai hal ini, berikut pendapat dari workshop tentang kewirausahaan, ataupun
mahasiswa. Handoko, Mahasiswa lomba kewirausahaan.
Konsentrasi Kewirausahaan FEB UKSW, Hasil wawancara dengan beberapa
Angkatan 2011 berpendapat bahwa: responden terkait hal ini adalah sebagai
“Minat berwirausaha berawal dari faktor berikut: Budi, Mahasiswa Konsentrasi
internal diri sendiri, ketika seseorang dari Kewirausahaan FEB UKSW, Angkatan 2011
diri sendiri sudah tidak mempunyai berpendapat:
keinginan untuk melakukan wirausahaa “Pengetahuan kewirausahaan
maka motivasi pun tidak bisa membuat berpengaruh positif terhadap minat
seseorang untuk mempunyai minat dalam berwirausaha dikarenakan kita sudah diajari
berwirausaha”, bagaimana merencanakan sebuah bisnis
Menurut Eva Yuliana Mahasiswa (bisnis plan), contohnya di bisnis plan mulai
Konsentrasi Kewirausahaan FEB UKSW, timbul kira-kira peluang yang cocok untuk
Angkatan 2011: sebuah bisnis di salatiga itu apa saja, mulai
“Bahwa motivasi saja tidak cukup untuk lihat kopetitor, resiko, cocok apa tidak
mendorong kita dalam melakukan wirausaha peluangnya untuk kita, keuntungan dari
atau menjadi seorang wirausaha, yang bisnis tersebut, bisa mengetahui kira-kira
terpenting adalah harus bisa mengenal kapan bisa balik modal, labanya bagaimana,
karakter pribadinya sendiri dan juga kerja sama sama siapa saja, dll, dari rencana
mengenal lebih dalam tentang usaha yang bisnis tersebut maka kita bisa memulai
akan digeluti”. sebuah bisnis karena kita sudah tau hitung-
Hasil penelitian ini sependapat dengan hitungan biaya dan resiko dalam sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Rosmiati, usaha tersebut”
Junias, Munawar (2015) yang menyatakan Menurut Theo, Mahasiswa Konsentrasi
bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh Kewirausahaan FEB UKSW, Angkatan 2012
signifikan terhadap minat berwirausaha. berpendapat:
Dari pendapat mereka dapat “Menurutku seseorang sebelum memulai
disimpulkan bahwa motivasi tidak cukup berwirausaha perlu mengerti apa itu

310
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

wirausaha, karena landasan teori salah satu yang menunjukkan bahwa motivasi
penunjang keberhasilan. Secara garis besar berpengaruh signifikan terhadap minat
teori dalam kewirausahaan akan menambah berwirausaha. Sedangkan variabel
wawasan sehingga menimbulkan minat pengetahuan kewirausahaan memiliki
berwirausaha” pengaruh positif signifikan terhadap minat
Hasil penelitian ini sependapat dengan berwirausaha. Hasil ini didukung penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Limbong yang dilakukan oleh Limbong (2010),
(2010) yang menyatakan bahwa variabel Mustofa (2014) yang menunjukkan adanya
pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif signifikan variabel
pengaruh positif signifikan terhadap minat pengetahuan kewirauasahaan terhadap minat
berwirausaha. Penelitian Mustofa (2014) berwirausaha.
juga berpendapat bahwa semakin tinggi
pengetahuan kewirausahaan maka semakin Implikasi Terapan
tinggi minat berwirausaha pada siswa dengan Berdasarkan dari hasil penelitian ini,
kata lain pengetahuan kewirausahaan variabel sikap mandiri dan motivasi tidak
memiliki pengaruh positif signifikan memiliki pengaruh yang signifikan dalam
terhadap minat berwirausaha. mendorong minat berwirausaha mahasiswa
FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan,
PENUTUP namun variabel pengetahuan kewirausahaan
Kesimpulan memiliki pengaruh yang signifikan positif
Sikap mandiri dan motivasi yang terhadap minat berwirausaha mahasiswa.
dimiliki oleh mahasiswa FEB UKSW Untuk itu mahasiswa FEB UKSW
konsentrasi kewirausahaan tidak konsentrasi kewirausahaan bisa mendorong
berpengaruh signifikan terhadap minat dirinya sendiri untuk lebih serius dalam
berwirausaha. Yang menjadi pengaruh utama belajar tentang kewirausahaan yang dapat
dalam membangun minat untuk diperoleh melalui kelas kewirausahaan,
berwirausaha mahasiswa adalah pengetahuan seminar dan workshop kewirausahaan,
tentang kewirausahaan yang dimiliki simulasi bisnis, magang usaha, ataupun
mahasiswa tersebut. lomba tentang kewirausahaan sehingga dapat
meningkatkan minat berwirausaha mereka.
Implikasi Teoritis
Dari pengujian hipotesis dapat diambil
kesimpulan bahwa variabel sikap mandiri DAFTAR PUSTAKA
dan motivasi tidak berpengaruh terhadap Ajzen, I. 1991. Theory of Planned Behavior.
minat berwirausaha mahasiswa FEB UKSW University of Massachusetts at
konsentrasi kewirausahaan. Hasil penelitian Amherst, Academic press.inc.
ini sependapat dengan penelitian yang Anas, S. 2009. Pengantar Evaluasi
dilakukan oleh Rosmiati, Junias, Munawar Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
(2015) yang menyatakan bahwa variabel Arikunto, S. 2004. Procedure Research: A
motivasi dan sikap mandiri tidak Practice approach. Bandung: Rineka
berpengaruh terhadap minat berwirausaha, Reserved.
berbeda dengan hasil dari penelitian Paulina, Ayuningtiyas, A. H. dan Ekawati, S. 2015.
Irene dan wardoyo (2012) yang menyatakan Faktor – faktor yang Mempengaruhi
bahwa sikap mandiri berpengaruh secara Minta Berwirausaha pada Mahasiswa
signifikan terhadap minat berwirausaha dan Fakultas Ekonomi Universitas
penelitian Ayuningtyas dan Ekawati (2015)

311
Hendrawan, Sirine

Tarumanagara. Jakarta: Jurnal hesis/unud-1359-1516399969-tabel-


Ekonomi, Volume XX, No.01. r_2.pdf yang diakses pada tanggal 23
Bakti, A. 2015. Minat Berwirausaha. Agustus 2016.
Diakses dari Kusuma. 2004. Pengaruh Sikap Mandiri dan
http://ketertarikanberwirausaha.blogsp Lingkungan Keluarga Terhadap Minat
ot.co.id/2015/03/minatberwirausaham Berwirausaha Mahasiswa Jurusan
engindikasikan.htmlyang diakses pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
tanggal 01 Juni 2016. Angkatan 2008 Universitas
Cardinawati. 2010. Minat Berwirausaha Muhammadiyah Surakarta. Surakarta:
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi eprints.UMS.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Kountur, R. 2003. Metode Penelitian untuk
Pendidikan UKSW. Salatiga: Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.
repository UKSW. Kasmir, 2011. Kewirausahaan – edisi revisi.
Cahyani, N, 2012. Peran Wirausaha Dalam Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Mendukung Perekonomian Saat Ini. Krueger, R. & Casey, M. 2000. A Practical
diakses dari Guide for Focus Group. 3rd Edition.
https://nandacahyani.wordpress.com/2 London: Sage
012/10/07/peranan-wirausaha-dalam- Krueger, N. F. & Carsrud, A.L. 1993.
mendukung-perekonomian-saat- Entrepreneurial Intentions: Applying
ini.html yang diakses pada tanggal 03 The Theory Of Planned Behavior.
Maret 2016. Entrepreneurship & Regional
Cahyaning, P. 2014. Pengaruh Sikap Mandiri Development. London: Sage.
dan Pengaruh Teman Sebaya terhadap Limbong, 2010. Pengaruh antara Sikap
Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Mandiri, Pengetahuan Kewirausahaan
Program Studi Pendidikan Akuntansi Dan Motivasi Berwirausaha terhadap
Angkatan 2011 Muhamadiah Minat Berwirausaha Siswa-Siswi SMK
Surakarta. Diakses dari di Kota Medan. Skripsi yang Tidak
https://putrielvinacahyaning.wordpress Dipublikasikan. Medan: Jurusan
.com/ pada tanggal 28 Maret 2016. Manajemen, Universitas Sumatera
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Utara.
Jakarta: Bumi Aksara. Martin, H. 2003. Motivasi Penggerak
Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.
Multivariate dengan Program SPSS. Machfoedz, M, 2004. Kewirausahaan Suatu
Semarang: Badan Penerbit Universitas Pendekatan Kontemporer. Yogyakarta:
Diponegoro. ISBN: 979.704.015.1. Akademik manajemen perpustakaan
Goleman, D. 2003. Emotional Intelligence. YKPN.
Terjemahan T Hermaya. Jakarta: PT Meredith, G. G. 1996. Kewirausahaan.
Gramedia Pustaka Utama. Pustaka Binaman Pressindo.
Hisrich, R. 2001. Minat Mahasiswa Menjadi Muhadjir. 1996. Metodologi Penelitian
Wirausaha (Studi Mahasiswa Fakultas Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Ekonomi Universitas Semarang. Muhidin. 2011. Panduan Praktis Memahami
Semarang: Jurnal Dinamika Sosbud, Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
14(1), 89-101. Mulyaningsih. 2012. Faktor-Faktor Yang
Junaidi. 2010. Tabel r ( Koefisien kolerasi Mempengaruhi Minat Wirausaha
sederhana ). Diakses dari Pengelolaan Pangan Organik. Malang:
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_t Journal Wacana.

312
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017

Mustofa, A. M. 2014. Pengaruh Pengetahuan kaum muda dan mahasiswa. Jakarta:


Kewirausahaan, Self Efficacy, Dan PT Elex Media Kompindo.
Karakter Wirausaha Terhadap Minat Soekidjo, N. 2002. Metodologi Penelitian
Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
Sleman. Yogyakarta: eprints UNY. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Paulina. 2011. Faktor Pendukung terhadap R&D). Bandung: Alfabeta.
Itensi Berwirausaha pada Mahasiswa. Schumpeter, A. J. 1939. Business Cycles.
Semarang: Journal Unnes. South-Western: classiques.uqac.ca
Paulina, Irene, dan Wardoyo. 2012. Faktor Soemanto,W. 2002, Pendidikan Wiraswasta,
Pendukung Itensi Berwirausaha Jakarta : Bumi Aksara.
terhadap Mahasiswa. Fakultas Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
Ekonomi, Universitas Gunadarma. yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Jakarta: Jurnal Dinamika Manajemen. Rineka Cipta.
Vol 03, No 01, Maret 2012. Subandono, A. 2007. Pengaruh Pembelajaran
Purnomo, B. H. 2005. Membangun Semangat Life Skill Diklat Kewirausahaan
Kewirausahaa. Yogyakarta: Laksbang Terhadap Minat Berwirausaha Pada
pressindo. Siswa SMK N 1 Semarang.Skripsi
Pratiwi, Y. dan Wardana, M. I. 2016. Fakultas MIPA.UNES
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Suryawan, P. 2006. Penyimpangan Tumbuh
Terhadap Minat Berwirausaha Kembang Anak. Jakarta. Gramedia
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Pustaka Utama
Bisnis Universitas Udayana. Bali: E- Sukardi, 2009. Metedologi Penelitian
Jurnal Manajemen Unud. ISSN: 2302- Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
8912. Soetadi, I. 2010. Kewirausahaan. Medan:
Raguz, I. V. dan Matic, M. 2011. Student’s USU press.
Perceptions and Intentions Towards Saifudin, A. 2005. Sikap Manusia.
Entrepreneurship : The Empirical Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Finding from The University of Tampubalon. 2010. Pengaruh Motivasi
Dubrovnik - Croatia. dalam Berwirausaha. Medan
International Journal of Management Todaro, M. 2000. Pembangunan Ekonomi di
Cases, Vol. 13 No. 3, 38-49. Dunia Ketiga Edisi Ketujuh. Jakarta:
Rosmiati, Junias, dan Munawar. 2015. Sikap, Erlangga.
Motivasi, dan Minat Kewirausahaan Uno, H. 2008. Teori Motivasi &
Mahasiswa. Kupang: online ISSN: Pengukurannya Analisis Di Bidang
2338-8234. Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara
Rusdiana, A. 2004. Kewirausahaan Teori
dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia. Usman, S. 2001. Upaya Optimalisasi
Saifudin, A. 2005. Attitude Man: Theory and Kegiatan Belajar Mengajar. PT
Measurement. Yogyakarta: Student Remaja Rosdakarya, Bandung.
Library. Utami, E. 2007. Faktor-faktor yang
Sarosa, P. 2015. Kiat praktis membuka Mempengaruhi Minat Berwiraswasta
usaha. Becoming young entrepeneur: (Studi Deskriptif pada Usahawan
Dream big start small, act now! Rental Komputer di Sekaran Gunung
Panduan praktis & motivasional bagi Pati Semarang). Skripsi Fakultas Ilmu

313
Hendrawan, Sirine

Pendidikan Universitas Negeri


Semarang.
Winarsih, 2014. Minat berwirausaha ditinjau
dari motivasi dan sikap kewirausahaan
pada mahasiswa program studi
pendidikan akuntansi fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan UMS
angkatan 2011/2012. Surakarta: eprint
UMS.
Wijaya, T, 2007. Hubungan Adversity
Intelligence dengan Intensi
Berwirausaha. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan.
Widayatun, 2009. Ilmu Perilaku M.A.104.
Jakarta : CV Agung Seto
Wiradi, 2010. Makna dan pengertian
analisis. Diakses dari
http://inungandthenotes.blogspot.com/
2014/06/analisis.html yang diakses
pada tanggal 11 Oktober 2016.

314

Anda mungkin juga menyukai