Anda di halaman 1dari 8

PERAN LINGKUNGAN KAMPUS DALAM

MEMODERASI PENGARUH MATA KULIAH


KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT
WIRAUSAHA MAHASISWA

Putria Rahmadani
Universitas Karimun, Kepulauan Riau Indonesia
Rahmadani_putria@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap
minat mahasiswa berwirausaha dan peran lingkungan kampus dalam memoderasi
pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap minat mahasiswa dalam berwirausaha.
Mata kuliah kewirausahaan merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di
Universitas Karimun. Responden yang dipilih dan digunakan dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Universitas Karimun. Terdapat 50 responden yang dijadikan sampel.
Analisis data dilakukan dengan regres,v i sederhana dan moderated regression analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
mata kuliah kewirausahaan terhadap minat mahasiswa berwirausaha dan lingkungan
kampus tidak memoderasi pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap minat
mahasiswa berwirausaha.
Kata Kunci : Mata Kuliah Kewirausahaan, Minat Wirausaha Mahasiswa, Lingkungan
Kampus.

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the influences of enterpreneurship course towards
the student’s interest in enterpreneurship and the influences of university’s environment in
moderating the correlation between enterpreneurship courses toward the student’s interest in
entrepreneurship.
Entrepreneurship courses is one of the compulsory subject at Karimun University. The
respondent’s of this research were the students of Karimun University. And 50 respondent’s were
used as sample. Simple regression analysis and moderated regression analysis were used in this
research. The results showed that there was a positive and significant influence from the
entrepreneurship course on student interest in entrepreneurship and the university’s environment
did not moderate the correlation between entrepreneurship courses toward the student’s interest
in entrepreneurship.
Keywords : Entrepreneurship Courses, Student’s Entrepreneurial Interest, University
Environment.

1
PENDAHULUAN

Universitas memiliki peran penting dalam melahirkan generasi


muda berkarakter dan berdaya saing tinggi yang nanti nya akan menjadi
game changer di tengah tantangan dan perubahan yang dihadapi
masyarakat dunia saat ini. Berbagai fakultas, jurusan atau program studi
yang ditawarkan disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang
ada. Pendidikan kewirausahaan sudah dikembangkan hampir di semua
perguruan tinggi di Indonesia dengan proses yang sangat bervariasi yang
bertujuan untuk menciptakan wirausaha. Mata kuliah kewirausahaan
harus menjadi prioritas diberikan di perguruan tinggi. Dengan adanya
pembelajaran kewirausahaan diharapkan perguruan tinggi akan mampu
mengurangi tingginya angka pengangguran, khususnya dari kalangan
terdidik seperti dikalangan perguruan tinggi. Sejalan dengan hal itu,
pendidikan kewirausahaan harus diarahkan untuk meningkatkan spirit
dan mengembangkan skill serta knowledge dikalangan mahasiswa agar
mereka memiliki bekal setelah menjadi sarjana. Dalam jangka panjang,
pendidikan kewirausahaan diharapkan bisa untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat
pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen, turun
sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021. Badan Pusat
Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa angka pengangguran dari tingkat
pendidikan di level Universitas akan terus ada setiap tahunnya.
Penelitian tentang pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap
minat berwirausaha sebelumnya pernah dilakukan oleh Prita Tantri (2018)
dengan hasil bahwa mata kuliah kewirausahaan berpengaruh terhadap
minat berwirausaha mahasiswa. Menurut Wiyadi dan Rochmania (2016),
mata kuliah kewirausahaan memberikan pengaruh terhadap minat
mahasiswa berwirausaha. Lingkungan kampus dalam penelitian menjadi
variabel moderasi karena lingkungan kampus dapat memperkuat atau
memperlemah pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap minat
mahasiswa berwirausahaan. Penelitian yang terkait dengan pengaruh
lingkungan kampus terhadap minat berwirausahaan mahasiswa
menunjukkan bahwa di dalam lingkungan kampus mahasiswa dapat
berinteraksi dengan dosen, teman kuliah serta orang-orang yang ditemui
di saat mahasiswa melaksanakan on the job training. Mahasiswa
mendapatkan motivasi yang tinggi di saat berinteraksi dengan dosen baik
dalam kegiatan kuliah secara klasikal, maupun dalam pertemuan tidak
formal.

2
Dosen yang umumnya memberikan motivasi kepada mahasiswa
untuk berwirausaha adalah dosen kewirausahaan, karena salah satu
tujuan dari mata kuliah ini adalah menumbuhkan minat mahasiswa untuk
berwirausaha. Di samping dosen, teman kuliah pun memberikan
dorongan yang tinggi kepada teman mahasiswa untuk berwirausaha,
karena ternyata di lingkungan tempat kuliah terdapat banyak mahasiswa
yang sudah memulai berwirausaha. Hal ini pun terjadi di saat mahasiswa
melaksanakan on the job training, juga mendapatkan motivasi
berwirausaha. Dapat dijelaskan bahwa baik dosen, teman kuliah di
kampus, maupun orang-orang yang berinteraksi sosial dalam kegiatan on
the job training, pada umumnya memberikan dorongan yang maksimal
kepada mahasiswa untuk memulai berwirausaha (Syarifuddin dan
Iskandar, 2016). Universitas Karimun adalah satu Universitas terbaik yang
ada di Kabupaten Karimun. Terdapat 10 program studi yang ada di
Universitas Karimun. Disamping itu, dalam kurikulum di Universitas
Karimun juga sudah terdapat mata kuliah kewirausahaan dengan
harapan mahasiswa dapat lebih terpacu untuk menjadi wirausahaan.

Pendidikan kewirausahaan

Kewirausahaan atau disebut juga dengan entrepreneur berasal dari


bahasa Perancis entre berarti antara dan prendre berarti mengambil. Jadi,
entreprenuer adalah orang yang berani mengambil risiko dan memulai
sesuatu yang baru (Gumilar, dkk 2019). Menurut kamus bahasa Indonesia
dalam Purnomo (1999), wira bearti pejuang atau pahlawan sehingga wira
cenderung pada watak, semangat, pelopor, kepribadian maju, manusia
teladan untuk mampu berdiri sendiri. Wirausaha berarti pelopor yang
melakukan usaha di bidang ekonomi, seperti usaha agraris, pemasaran,
manufaktur, maupun jasa. Pendidikan kewirausahaan di beberapa negara,
seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada mulai dirintis sejak tahun 1950an.
Bahkan sejak 1970an banyak universitas yang mengajarkan
entrepreneurship atau small business management. Pada tahun 1980an,
hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Longenecker, dkk. (2001), menyatakan bahwa wirausaha adalah
seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan,
inovasi, dan kemajuan pada perekonomian kita berasal dari para
wirausaha yang memiliki kemampuan untuk mengambil risiko dan

3
mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pendidikan kewirausahaan
berusaha untuk mendorong seseorang, terutama kaum muda untuk
bertanggung jawab sebagaimana individu yang menjadi pengusaha atau
entrepreneurial thinkers yang berkontribusi terhadap perkembangan
ekonomi dan masyarakat secara berkelanjutan. Pendidikan
kewirausahaan berkaitan dengan konten, metode, dan aktivitas yang
mendukung penciptaan dan pengembangan pengetahuan, kompetensi
dan pengalaman yang diinginkan dan layak untuk siswa memulai dan
berpartisipasi dalam proses penciptaan nilai wirausaha (Gumilar, dkk
2019).
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001). Menurut
Prawirokusumo (1997) dalam Gumilar (2019), alasan pendidikan
kewirausahaan yang telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri
yang independen karena kewirausahaan berisi body of knowledge yang
utuh dan nyata (distinctive), yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah
lengkap, yang kedua karena kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu
konsep keberanian untuk melangkah dan keberanian untuk tumbuh, dan
ketiga kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek
tersendiri yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda, yang terakhir kewirausahaan merupakan alat untuk
menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

Lingkungan kampus

Ada beberapa faktor yang dapat mendorong munculnya


kewirausahaan. David C. McClelland (1961:207) dalam Raharj (2014)
menjelaskan bahwa mengemukakan kewirausahaan ditentukan oleh
berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau
keberhasilan. Pada dasarnya, perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal
meliputi hak kepemilikan, kemampuan/kompetensi, dan insentif,
sedangkan faktor eskternal meliputi lingkungan. Menurut Ibnoe Soedjoho
dalam Raharja (2014), karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai,
aspirasi, perasaan, dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada
kondisi lingkungan yang ada, dimensi kemampuan afektif dan
kemampuan kognitif menjadi bagian dari pendekatan kemampuan

4
kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas inovasi kerja keras,
dan keberanian menghadapi risiko untuk memperoleh peluang.
Lingkungan kampus merupakan salah satu faktor eksternal. Lingkungan
kampus adalah lingkungan dimana mahasiswa menjalani proses belajar
dan melakukan aktivitas. Lingkungan kampus meliputi bentuk dukungan
dari universitas bagi mahasiswa untuk berwirausaha yang terdiri dari
penyediaan sarana dan prasarana bagi praktek kewirausahaan, kegiatan
pelatihan dan seminar kewirausahaan (Hapsari, 2018).

Minat wirausaha

Menurut Khotimah, dkk (2022), minat usaha adalah ketertarikan


seseorang untuk melakukan bisnis sendiri dengan berani mengambil
resiko. Subandono dalam Rahmadi, mengemukakan bahwa minat
wirausaha adalah kecendrungan hati dalam diri subjek untuk tertarik
menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur,
menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya
tersebut. Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian
seseorang terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor yang
memperngaruhinya (Hapsari, 2018). Budiati dalam Hapsari (2018)
mengatakan, bahwa minat mahasiswa menjadi wirausaha dibagi menjadi
empat kelompok yaitu minat untuk memulai wirausaha dalam waktu
dekat, memulai wirausaha dalam dua tahun mendatang, minat wirausaha
untuk jangka panjang, dan yang terakhir adalah tidak adanya minat
untuk berwirausaha. Minat berwirausaha diukur dengan adanya minat
mahasiswa untuk menjadi wirausaha sehingga mereka dapat menjadi
mandiri. Dan dapat membuka lapangan pekerjaan.

Hubungan mata kuliah kewirausahaan dengan minat usaha

Penelitian tentang mata kuliah kewirausahaan pernah dilakukan


oleh Ida Nurnida dan Nova Tiara Ramadhani (2017), yang meneliti
tentang Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausahan Mahasiswa dengan hasil bahwa mata kuliah
kewirausahaan memberikan pengaruh terhadap minat mahasiswa
kewirausahaan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang
memperoleh banyak pemahaman mengenai materi kewirausahaan tentu
akan meningkatkan minat mahasiswa berwirausaha. Pendidikan juga
memperngaruhi minat wirausaha seseorang. Universitas melalui

5
pendidikan memiliki peran untuk memotivasi siswa dalam berwirausaha.
Dengan motivasi tersebut sikap mahasiswa tertarik untuk memilih karir
dalam kewirausahaan (Hapsari, 2018).

Lingkungan kampus memoderasi pengaruh mata kuliah kewirausahaan


terhadap minat wirausaha

Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor


internal dan eksternal. Faktor-faktor internal meliputi hak kepemilikan,
kemampuan/kompetensi, dan insentif, sedangkan faktor eskternal
meliputi lingkungan (Raharja, 2014). Pada umumnya pengaruh
lingkungan sekitar fisik maupun sosial bersifat pasif, dalam arti bahwa
lingkungan tidak memberikan suatu paksaan terhadap individu.
Lingkungan hanya memberikan kesempatan-kesempatan (Hapsari, 2018).
Menurut Koranti dalam Hapsari (2018), pengaruh lingkungan adalah
sebagai faktor penentu kesuksesan dalam berwirausaha. Kondisi
lingkungan merupakan salah satu faktor utama yang dapat memperkuat
atau memperlemah minat berwirausaha. Berdasarkan pada uraian diatas,
maka peneliti akan mengajukan hipotesis penelitian yaitu yang pertama
adalah mata kuliah kewirausahaan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap minat wirausaha, yang kedua adalah lingkungan
kampus memoderasi pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap
minat wirausaha.
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka penelitian ini penting
dilakukan untuk mengetahui pengaruh mata kuliah kewirausahaan
terhadap minat wirausaha di kalangan mahasiswa Universitas Karimun
yang dimoderasi oleh lingkungan kampus. Mahasiswa Universitas
Karimun yang sudah mengambil mata kuliah kewirausahaan akan
memiliki bekal teoritis tentang kewirausahaan sehingga akan memiliki
minat dalam berwirausaha. Tumbuh dan berkembangnya minat
mahasiswa dalam berwirausaha juga dipengaruhi dan diperkuat dengan
lingkungan kampus yang berbasis kewirausahaan, semakin tinggi
interaksi antara mahasiswa dengan lingkungan kampus semakin tinggi
pula minat mahasiswa dalam berwirausaha.

METODE PENELITIAN

6
Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan fakta, membuktikan,
menemukan pengetahuan. Adapun jenis penelitian ini adalah kausal
komparatif yang mana menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat,
dengan cara meneliti akibat untuk mencari faktor penyebab (Herman, dkk
2018). Berdasarkan jenis tujuannya penelitian ini merupakan penelitian
explanatory research (penjelasan). Menurut Herman, dkk (2018), penelitian
explanatory (penjelasan) merupakan riset yang mencoba menjelaskan
fenomena yang ada. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan
data yaitu observasi, kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa/mahasiswi Universitas Karimun. Teknik sampling yang
digunakan adalah non probability dengan teknik purposive sampling. Teknik
purposive sampling merupakan pemilihan sampling berdasarkan
pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling
yang memiliki karakteristik yang dikehendaki (Santosa, 2021). Teknik
purposive sampling digunakan berdasarkan kriteria yaitu
mahasiswa/mahasiswi yang sudah mengambil mata kuliah
kewirausahaan sehingga mahasiswa Universitas Karimun yang
digunakan adalah angkatan tahun 2020. Alasan yang mendasari
pengambilan sampel ini karena mahasiswa yang sudah mengambil mata
kuliah kewirausahaan penilaian mereka akan lebih objektif dibandingkan
dengan mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah kewirausahaan.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan non probability yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama
bagi anggota populasi untuk menjadi anggota sampel (Hamdi, dkk 2021).
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi dan moderated regression analysis. Analisis ini digunakan
untuk menguji variabel X yaitu mata kuliah kewirausahaan terhadap
variabel Y yaitu minat wirausaha. Selain itu juga menggunakan moderated
regression analysis yang merupakan bentuk regresi untuk menentukan
hubungan antara dua variabel yang dipengaruhi oleh variabel ketiga atau
moderasi (Liana, 2019). Model dalam penelitian dapat dilihat di gambar 1
sebagai berikut :

Mata kuliah
Minat wirausaha
kewirausahaan

Peran lingkungan
Gambar 1 : Model penelitian
Sumber : Liana (2019)

Anda mungkin juga menyukai