Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM BERORGANISASI DAN

PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA


MAHASISWA JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN ANGKATAN
2017 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Ashif Chumaida Sari1,Yohanes Hadi Soesilo2

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri


Malang, Indonesia

ashifchum@gmail.com, yohaneshss@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh keaktifan dalam beorganisasi dan
prestasi belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa Jurusan Ekonomi
Pembangunan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang. Metode penelitian
menggunakan kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan angkatan 2017 Universitas Negeri
Malang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah simple
random sampling. . Penelitian ini menggunakan sampel sebesar 40 mahasiswa
dengan indikasi aktif dalam berorganisasi. Instrumen yang digunakan adalah
angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan nilai Adjusted R square
sebesar 0.424 dapat dinyatakan bahwa keaktifan dalam berorganisasi dan prestasi
belajar berkontribusi sebesar 41,9% terhadap kesiapan kerja mahasiswa Jurusan
Ekonomi Pembangunan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang. Sedangkan
58,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Keaktifan Berorganisasi, Prestasi Belajar, Kesiapan Kerja

PENDAHULUAN

Kemajuan dan perkembangan di era industri 4.0 saat ini menciptakan


kompetisi dipasar tenaga kerja semakin tinggi, mengingat tantangan dan
perubahan tuntutan dunia usaha dan dunia industri selalu berubah. Hal tersebut
dapat memengaruhi perkembangan pada bidang-bidang pekerjaan yang tersedia di
pasar tenaga kerja. Sehingga dibutuhkan adanya peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) untuk dapat bersaing dan memperoleh pekerjaan sesuai
dengan bidang keahlian. Tanpa didukung oleh SDM yang baik, sungguh akan
sulit bagi dunia usaha dan industri untuk melaksanakan dan menyelesaikan
berbagai isu dan masalah yang dihadapi dunia usaha, dan industri, sehingga tidak
akan mampu berkompetisi secara baik (Nelvi, 2009). Peningkatan SDM salah
satunya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan.
Perguruan Tinggi di Indonesia merupakan lembaga pendidikan tertinggi
dalam satuan pendidikan nasional. Bagi pendidikan tinggi, mahasiswa semester
akhir pada tingkat sarjana merupakan calon lulusan yang kemudian akan
melanjutkan ke dunia kerja, mahasiswa dituntut untuk dapat mengimbangi mutu
dan kualitas yang dibutuhkan oleh perusahaan, namun sayangnya mahasiswa
lulusan Perguruan Tinggi justru banyak yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan (Agusta, 2015). Sebagian besar mahasiswa
menyatakan belum siap kerja setelah lulus kuliah. Masalah tersebut dapat
merugikan diri sendiri, terlebih dapat menambah jumlah pengangguran pada
tingkat Perguruan Tinggi. Maka, sangat dibutuhkan adanya peningkatan kualitas
sumber daya manusia agar dapat meningkatkan kesiapan kerja mahasiswa. Hal ini
menjadi tanggung jawab yang besar bagi sistem pendidikan untuk menghasilkan
lulusan yang nantinya siap untuk bekerja (Junaidi, dkk. 2018).
Universitas Negeri Malang (UM) merupakan salah satu Perguruan Tinggi
Negeri di Indonesia yang berada di Kota Malang, Jawa Timur. Salah satu
tujuannya yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik,
profesi, dan/atau vokasi yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, mandiri,
memiliki komitmen kebangsaan, dan mampu berkembang secara profesional.
Mahasiswa Jurusan EKP memiliki wadah dalam berorganisasi yang disebut
Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan (HMJ EKP). Selain itu,
mahasiswa juga dapat mengikuti organisasi lainnya yang berada di lingkungan
kampus. Diharapkan dengan tersedianya berbagai organisasi tersebut dapat
mewadahi mahasiswa untuk melatih kemampuannya dalam membentuk kesiapan
kerja mereka seperti belajar bekerja sama, adaptasi, komunikasi dan
tanggungjawab.
Wahyudi (2016) mengatakan faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja
mahasiswa yaitu tingkat kematangan, pengalaman dan kondisi mental dan emosi.
Dalam penelitian ini faktor eksternal yang mempengaruhi kesiapan kerja
mahasiswa yaitu keaktifan dalam berorganisasi, organisasi memberikan berbagai
ilmu dan pengalaman kepada mahasiswa. Selain itu, dengan aktif dalam
berorganisasi mahasiswa dapat meningkatkan integritas kepribadian serta
memperluas wawasan ilmu dan pengetahuan. Aktif dalam berorganisasi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa, karena dengan aktif
dalam berorganisasi mahasiswa terlatih dan berpengalaman dalam bekerja sama
dengan orang lain sehingga pada nantinya mereka benar-benar memiliki kesiapan
ketika memasuki dunia kerja.
Selanjutnya, faktor internal yang mempengaruhi kesiapan kerja
mahasiswa yaitu prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan kemampuan yang
diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan
perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan
peserta didik sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya (Sjukur, 2012;
Gunawan, dkk., 2018a). Prestasi belajar mahasiswa dalam penelitian ini berupa
aspek kognitif, psikomotor, dan aspek afektif yang tercermin dalam indeks
prestasi mahasiswa (IPK).
Dengan adanya keselarasan antara faktor yang mempengaruhi kesiapan
kerja mahasiswa, peneliti ingin membuktikan apakah keaktifan dalam
berorganisasi dan prestasi belajar benar adanya dapat meningkatkan kesiapan
kerja mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang angkatan 2017. Maka dari itu diambil judul untuk penelitian ini
“Pengaruh Keaktifan dalam Berorganisasi dan Prestasi Belajar Terhadap
Kesiapan Kerja Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Angkatan 2017
Universitas Negeri Malang”.

KESIAPAN KERJA MAHASISWA


Kesiapan kerja didefinisikan sebagai kemampuan yang datang dari diri
sendiri dengan sedikit atau tanpa bantuan dari luar untuk mencari, memperoleh
dan menyesuaikan pekerjaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan juga dikehendaki
oleh individu tersebut (Ward & Riddle, 2002). Kesiapan kerja dapat dipandang
sebagai karakteristik tertentu berupa kematangan yang diperoleh seseorang dari
pengalaman belajar mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
melakukan aktivitas atau pekerjaan tertentu pula (Asmar Yulastri, 2006: 172).
Dalam penelitian ini, keterampilan dan pengalaman bekerja sama ditinjau dari
keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi sedangkan aspek pengetahuan dan
pemahaman dilihat dari capaian IPK mahasiswa. Kedua variabel tersebut
mempengaruhi tingkat kesiapan kerja mahasiswa, dan dapat dijadikan sebagai
tolok ukur peningkatan kualitas sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi
negeri.
Mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja diperlukan suatu
kesiapan yang matang dalam diri mahasiswa itu sendiri, terutama menyangkut
ciri-ciri yang berhubungan dengan diri mahasiwa. Menurut Anoraga (2006) ciri-
ciri kesiapan kerja sebagai berikut :
a. Memiliki motivasi
b. Memiliki kesungguhan atau keseriusan
c. Memiliki keterampilan yang cukup
d. Memiliki kedisiplinan
Menurut Wahyudi (2016) faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja
mahasiswa yaitu :
1) Tingkat kematangan
2) Pengalaman
3) Kondisi mental dan emosi

KEAKTIFAN DALAM BERORGANSASI


Menurut kamus ilmiah populer (2001:12) aktif adalah “giat dalam
menjalankan kewajiban, kreatif dan sibuk (dalam usaha maupun organisasi)”.
Sedangkan pengertian organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan
membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam
mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan (Purwanto, 2006: 17).
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud aktif
dalam berorganisasi yaitu ketika mahasiswa giat dan terlibat aktif bersama-sama
dengan anggota lain mewujudkan tujuan organisasi dalam periode kepengurusan.
Aktif dalam berorganisasi memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk lebih
siap memasuki dunia kerja. Serta organisasi pada tingkat universitas merupakan
wadah mahasiswa untuk mengembangkan minat, bakat dan sarana perluasan ilmu
pengetahuan sehingga mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi dapat dikatakan
lebih memiliki kesiapan dalam memasuki dunia kerja.
Kegiatan organisasi diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan ilmu
serta pengetahuan anggotanya. Adanya kegiatan tersebut sebagai wadah
mahasiswa dalam menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki
mahasiswa. Menurut Suryosubroto (2009: 301) ciri keaktifan mahasiswa dalam
mengikuti organisasi, yaitu:
a. Tingkat kehadiran dalam pertemuan
b. Jabatan yang dipegang
c. Pemberian saran, usulan, kritik dan pendapat bagi peningkatan organisasi
d. Kesediaan anggota untuk berkorban
e. Motivasi anggota
Menurut Sukirman (2004: 69) dengan mengikuti organisasi bisa
memperoleh manfaat sebagai berikut :
1) Melatih kerjasama dalam bentuk tim kerja multi disiplin.
2) Membina sikap mandiri, percaya diri, disiplin dan bertanggungjawab.
3) Melatih berorganisasi.
4) Melatih komunikasi dan menyatakan pendapat di muka umum.
5) Membina dan mengembangkan minat bakat.
6) Menambah wawasan.
7) Meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan pada masyarakat dan
lingkungan mahasiswa.
8) Membina kemampuan kritis, produktif, kreatif dan inovatif.

PRESTASI BELAJAR
Muhibbin Syah (2010:102) prestasi belajar adalah kenyataan atau
pengembangan terhadap berbagai potensial dan kapasitas yang dimiliki seseorang.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dengan memperoleh prestasi belajar
yang tinggi, diharapkan dapat mempermudah lulusan perguruan tinggi dalam
mencari pekerjaan kedepannya. Karena faktanya dalam syarat melamar pekerjaan
saat sekarang ini indeks prestasi belajar juga merupakan hal yang harus
dipertimbangkan oleh instansi atau perusahaan dalam merekrut calon pekerja
mereka (Junaidi, dkk 2018). Sehingga, IPK merupakan salah satu aspek penting
dari sisi pengetahuan yang dapat mempengaruhi tingkat kesiapan kerja
mahasiswa.
Menurut Ahmadi (2013: 138), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, yaitu:
1) Faktor internal, yaitu faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan
maupun yang diperoleh, seperti pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun tidak seperti kecerdasan
dan bakat serta unsur-unsur kepribadian tertentu, dan Faktor kematangan
psikis.
2) Faktor eksternal, yang tergolong faktor eksternal adalah faktor sosial yang
terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat
dan lingkungan kelompok. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu
pengetahuan.

METODE PENELITIAN
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
berusaha menjelaskan atau menerangkan suatu peristiwa berdasarkan data.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu keaktifan berorganisasi (X1) dan
prestasi belajar mahasiswa (X2). Sedangkan, variabel terikatnya adalah kesiapan
kerja mahasiswa (Y). Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah 15% dari
populasi yang ada, karena jumlah populasi melebihi 100 yaitu 264 mahasiswa.
Sehingga, 264 x 15% / 100 = 39.6 atau dibulatkan menjadi 40 mahasiswa, dengan
indikasi aktif berorganisasi minimal 4 semester. Teknik pengambilan sampel
menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini, antara lain 1) angket, 2) dokumentasi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data diikuti dengan
pengujian hipotesis sementara yaitu dengan melakukan uji validitas dan
reliabilitas pada instrumen soal yang akan digunakan untuk penelitian. Kemudian
setelah hasil uji hipotesis sesuai dengan kriteria nilai yang ditentukan dilanjutkan
dengan uji asumsi klasik, dimulai dari uji normalitas, multikolinearitas,
heterokedastisitas. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data dengan uji regresi
berganda. Selanjutnya, dilakukan uji hipotesis dengan uji-t dan uji-f. Terakhir
menghitung koefisien determinasi dan sumbangan efektif pada variabel yang
diteliti.

HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa Jurusan
Ekonomi Pembangunan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang, dapat
diperoleh hasil sebagai berikut :
No Hipotesis Hasil Analisis Pengujian Hasil Penelitian
Penelitian Hipotesis
Penelitian
1. Terdapat pegaruh Hasil uji t Hipotesis Variabel keaktifan
keaktifan dalam menunjukkan penelitian dalam berorganisasi
berorganisasi nilai signifikansi diterima sig. berpengaruh signifikan
terhadap kesiapan lebih kecil dari = 0.000 terhadap kesiapan kerja
kerja pada 0.05 (0.000), pada mahasiswa
mahasiswa Jurusan maka H0 ditolak. Jurusan Ekonomi
Ekonomi Pembangunan
Pembangunan Angkatan 2017 UM
Angkatan 2017 UM
2. Terdapat pengaruh Hasil uji t Hipotesis Variabel prestasi belajar
prestasi belajar menunjukkan peneltian memiliki pengaruh
terhadap kesiapan nilai signifikansi diterima pada yang signifikan
kerja pada lebih kecil dari sig. = 0.016 terhadap variabel
mahasiswa Jurusan 0.05 (0.016), kesiapan kerja pada
Ekonomi maka H0 ditolak. mahasiswa Jurusan
Pembangunan Ekonomi Pembangunan
angkatan 2017 UM angkatan 2017 UM
3. Terdapat pengaruh Hasil uji F Hipotesis Ada pengaruh keaktifan
No Hipotesis Hasil Analisis Pengujian Hasil Penelitian
Penelitian Hipotesis
Penelitian
keaktifan dalam menunjukkan penelitian dalam berorganisasi dan
berorganisasi dan nilai signifikansi diterima pada prestasi belajar terhadap
prestasi belajar lebih kecil dari sig. = 0.000 kesiapan kerja pada
terhadap kesiapan 0.05 (0.000), mahasiswa Jurusan
kerja pada maka H0 ditolak. Ekonomi Pembangunan
mahasiswa Jurusan angkatan 2017 UM.
Ekonomi
Pembangunan
angkatan 2017 UM

PEMBAHASAN
1. Pengaruh Keaktifan dalam Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja
Mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Jurusan
Ekonomi Pembangunan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda, dapat dinyatakan bahwa variabel
keaktifan dalam berorganisasi berpengaruh signifikan secara positif terhadap
kesiapan kerja. Pengaruh positif memiliki makna bahwa apabila keaktifan dalam
berorganisasi semakin meningkat maka kesiapan kerja mahasiswa juga
meningkat.
Mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi lebih memilki kesiapan kerja
karena dalam organisasi mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyalurkan
minat dan bakatnya serta memiliki pengalaman dalam bekerjasama. Pernyataan
tersebut sesuai dengan teori Faris Choirudin, 2013:3 yang menyatakan bahwa
organisasi mahasiswa adalah subsistem kelembagaan non struktural universitas
yang merupakan sebuah wadah dan sarana pemberdayaan diri mahasiswa yang
diharapkan dapat menampung dan menyalurkan minat, bakat dan kegemaran
sekaligus menjadi wadah kegiatan peningkatan penalaran dan keilmuan, serta
profesi mahasiswa yang merupakan bagian dari proses pendidikan. Pengalaman
yang diperoleh mahasiswa ketika aktif dalam berorganisasi berpengaruh penting
dalam meningkatkan kesiapan kerjanya. Beberapa manfaat yang didapat oleh
mahasiswa yang aktif berorganisasi antara lain melatih kerjasama dalam bentuk
tim, membina sikap mandiri, melatih komunikasi, menambah wawasan dan
meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan pada lingkungan mahasiswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi
lebih siap dalam memasuki dunia kerja. Hal ini juga dibuktikan oleh pernyataan
mahasiswa dari kuisioner yang disebarkan oleh peneliti melalui google form
bahwa aktif berorganisasi dapat memberikan banyak pengalaman yang dapat
dijadikan sebagai modal untuk memasuki dunia kerja.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Setyaningrum (2018) yang berjudul pengaruh keaktifan
berorganisasi dan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa program
studi pendidikan administrasi perkantoran angkatan 2013 Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keaktifan berorganisasi
berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja mahasiswa program studi pendidikan
administrasi perkantoran angkatan 2013 Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal
ini berarti semakin tinggi keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi maka semakin
tinggi juga tingkat kesiapan kerja mahasiswa. Mahasiswa yang aktif dalam
berorganisasi akan lebih memiliki kesiapan kerja yang baik dibandingkan
mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi.
Dalam penelitian ini juga membuktikan adanya pengaruh yang signifikan
pada hasil uji t yang menunjukkan nilai thitung sebesar 4.884 lebih besar dari nilai
ttabel sebesar 2.026 dengan tingkat signifikansi (ɑ=0.05). Selain itu nilai
signifikansi dari pengaruh tersebut 0.000 (lebih kecil dari 0.05). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dalam berorganisasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kesiapan kerja, serta hipotesis H1 pada penelitian ini dapat
diterima.
2. Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Jurusan
Ekonomi Pembangunan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda, dapat dinyatakan bahwa variabel
prestasi belajar berpengaruh signifikan secara positif terhadap kesiapan kerja.
Pengaruh positif memiliki makna bahwa apabila prestasi belajar mahasiswa
semakin baik, maka akan semakin tinggi kesiapan kerjanya.
Menurut (Sjukur, 2012; Gunawan, dkk., 2018a) prestasi belajar
merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar
berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan,
pemahaman, sikap dan keterampilan peserta didik sehingga menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Dalam penelitian ini prestasi belajar mahasiswa diukur
berdasarkan capaian Indeks Prestasi Mahasiswa (IPK). IPK didapat dari siakad
masing-masing responden pada sampel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian
IPK yang diperoleh mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan angkatan 2017
yang akif dalam berorganisasi rata-rata lebih dari 3.51 dan tertinggi adalah 3.95.
Dalam kuisioner yang disebarkan dengan bantuan gform, beberapa responden
menyatakan memiliki prestasi lain pada bidang akademik maupun non akademik
tingkat universitas maupun nasional. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa
mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi, selain aktif bersosialisasi dan memiliki
IPK yang bagus mereka juga berkompetensi pada ilmu pengetahuan yang menjadi
fokus belajarnya. Sehingga, dengan beberapa pernyataan terhadap prestasi belajar
yang mempengaruhi kesiapan kerja seperti mahasiswa mampu memecahkan
masalah dan menggali informasi dari berbagai media, mandiri dalam
menyelesaikan tugas maupun tanggungjawabnya, dapat mempengaruhi tingkat
kesiapan kerja mahasiswa. Karena faktanya dalam syarat melamar pekerjaan saat
sekarang ini indeks prestasi belajar juga merupakan hal yang harus
dipertimbangkan oleh instansi atau perusahaan dalam merekrut calon pekerja
mereka (Junaidi, dkk 2018).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Gunawan (2020) dengan judul pengaruh gaya kepemimpinan, kemampuan
manajerial, efikasi diri, dan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa prestasi belajar berpengaruh
signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa. Artinya, mahasiswa yang memiliki
prestasi belajar yang baik akan lebih memiliki tingkat kesiapan kerja yang baik.
Hal ini berarti terdapat dukungan kuat dari aspek pemahaman pada ilmu
pengetahuan yang dimiliki mahasiswa terhadap fokus belajarnya.
Dalam penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang signifikan
pada hasil uji t yang menunjukkan nilai thitung 2.514 lebih besar dari nilai ttabel
sebesar 2.026 dengan tingkat signifikansi (ɑ=0.05). Selain itu nilai signifikansi
lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.016. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja, serta hipotesis
H1 pada penelitian ini dapat diterima.

3. Pengaruh Keaktifan dalam Berorganisasi dan Prestasi Belajar Terhadap


Kesiapan Kerja Mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Jurusan
Ekonomi Pembangunan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda, dapat dinyatakan bahwa variabel
keaktifan dalam berorganisasi dan prestasi belajar secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh signifikan secara positif terhadap kesiapan kerja mahasiswa.
Semakin tinggi tingkat keaktifan dalam berorganisasi dan prestasi belajar
mahasiswa maka semakin tinggi pula tingkat kesiapan kerja mahasiswa.
Wahyudi (2016) mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi kesiapan
kerja mahasiswa antara lain tingkat kematangan, pengalaman dan kondisi mental
dan emosi. Faktor-faktor yang mendukung tingkat kesiapan kerja mahasiswa yaitu
faktor eksternal (yang berasal dari luar diri) yaitu pengalaman dan kondisi mental
dan emosi. Faktor tersebut dalam penelitian ini yang dimaksud adalah variabel
keaktifan dalam berorganisasi. Dan faktor internal (yang berasal dari dalam diri)
berupa kematangan, dalam penelitian ini yang dimaksud adalah variabel prestasi
belajar mahasiswa yang dilihat dari IPK.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan pada hasil uji f
yang menunjukkan nilai fhitung sebesar 13.323 lebih besar dari ftabel 3.24 dengan
tingkat signifikansi (ɑ=0.05). Serta, nilai signifikansi dari pengaruh tersebut lebih
kecil dari 0.05 yaitu sebesar 0.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keaktifan
organisasi dan prestasi belajar secara simultan berpengaruh terhadap kesiapan
kerja mahasiswa, serta hipotesis H1 pada penelitian ini dapat diterima.
Selain itu, pada hasil penelitian ini menunjukkan nilai R2 sebesar 0.419
yang berarti bahwa 41,9% variabel kesiapan kerja (Y) dipengaruhi oleh variabel
bebasnya, dimana pada penelitian ini adalah keaktifan dalam berorganisasi (X1)
dan prestasi belajar (X2). Sedangkan sisanya 58,1% variabel kesiapan kerja (Y)
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian serta mengacu pada perumusan masalah
yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada pengaruh yang signifikan keaktifan dalam berorganisasi secara positif
terhadap kesiapan kerja mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Malang angkatan 2017. Pengaruh positif memiliki makna
bahwa peningkatan keaktifan dalam berorganisasi diikuti dengan peningkatan
kesiapan kerja mahasiswa. Hal ini didukung dari pengalaman dan
keterampilan yang didapat mahasiswa ketika aktif dalam berorganisasi.
2. Ada pengaruh yang signifikan prestasi belajar secara positif terhadap
kesiapan kerja mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri
Malang angkatan 2017. Pengaruh positif memiliki makna bahwa peningkatan
prestasi belajar dapat meningkatkan kesiapan kerja mahasiswa. Hal ini
didukung dari faktor pemahaman dan juga ilmu pengetahuan mahasiswa.
3. Ada pengaruh secara simultan keaktifan dalam berorganisasi dan prestasi
belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Malang angkatan 2017. Dengan persentase kontribusi
sebanyak 35.143% pada variabel keaktifan dalam berorganisasi dan sebanyak
6.7% oleh variabel prestasi belajar mahasiswa.

SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dikemukakan
beberapa saran yang harapannya dapat bermanfaat bagi Jurusan Ekonomi
Pembangunan Universitas Negeri Malang maupun pihak lain yang terkait.
a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa diharapkan untuk berperan aktif dalam berorganisasi, karena
berdasarkan hasil penelitian mahasiswa yang aktif berorganisasi lebih
memiliki kesiapan kerja dalam memasuki dunia kerja.
2. Mahasiswa yang sekarang masih aktif kuliah diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajarnya. Karena dalam penelitian ini
membuktikan bahwa prestasi belajar yang dapat meningkatkan rasa
percaya diri mahasiswa untuk melamar pekerjaan, serta prestasi belajar
yang baik berpengaruh terhadap tingkat kesiapan kerja mahasiswa.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Sebaiknya melakukan penelitian dengan variabel lain yang mempengaruhi
kesiapan kerja mahasiswa.
2. Penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel penelitian pada tingkat
yang lebih luas dan spesifik. Misalnya pada tingkat Fakultas maupun
Universitas.

REFERENSI
Agusta. Y.N. 2015. Hubungan antara Orientasi Masa Depan dan Daya Juang
terhadap Kesiapan Kerja pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Mulawarman. eJournal Psikologi,
3 (1), 369-381
Ahmadi, Abu. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Anoraga, P. (2006). Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Choirudin, F. (2013). Motivasi Mahasiswa Fakultas Pendidikan Psikologi yang
Mengikuti Ormawa Ditinjau dari Memiliki Pengalaman Menjadi
Pengurus dan Tidak Memiliki Pengalaman Menjadi Pengurus OSIS di
SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan Psikologi, Vol 1 Nomor 1.
Gunawan, I., dkk. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kemampuan
Manajerial. Efikasi Diri, dan Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja
Mahasiswa. Jurnal Manaejemen dan Supervisi Pendidikan Vol 4, No 2
Maret 2020
Junaidi, N., Armida., & Susanti D. (2018). Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia
Kerja dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Jurnal Pendidikan Ekonomi FE UNP di Era MEA, Vol 1, Nomor 2, 5
Juni 2018.
Kamus Ilmiah Populer. (2001)
Nelvi. E. (2009). Kontribusi Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap
Kesiapan Untuk Memasuki Dunia Kerja Mahasiswa D3 Teknik Mesin
FT UNP. Jurnal Forum Pendidikan, Volume 34, No. 03 Desember 2009
Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan Baru Edisi Revisi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sjukur, S. B. (2012). Pengaruh Blended Learning terhadap Motivasi Belajar dan
Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (3), 368-
378.
Sukirman, S. (2004). Tuntuta Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pelangi
Cendekia.
Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Wahyudi, M.A.T. (2016). Pengaruh Perilaku Entrepreneur dan Keaktifan
Berorganisasi terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi
Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Skripsi.
Ward, V. G & Riddle, D. I (2002). Ensuring Effective, Employment Services.
Diunduh dari http://contactpoint.ca/natconconat/2003/pdf, 24/05/16.
Setyaningrum, D. F., Sawiji H., & Ninghardjanti, P. 2018. Pengaruh Keaktifan
Berorganisasi dan Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Angkatan 2013
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Informasi dan Komunikasi
Administrasi Perkantoran Volume 2, No 2, Februari 2018.
Yulastri, Asmar. (2006). Kesiapan Kerja Mahasiwa Pendidikan Kesejahteraan di
Bidang Nonkeguruan. Jurnal Forum Pendidikan (Vol 31 Nomor 2
Agustus 2006). Hlm. 172.

Anda mungkin juga menyukai