http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj
Abstract
___________________________________________________________________
This study aimed to examine the influence of self efficacy, work interest, and career guidance toward work readiness either
simultaneously or partially. population and sample in this research were students of class XI Accounting. Data collection
method in this research using questionnaires / questionnaire, documentation and interviews. The dependent variable in this
research is work readiness. Independent variables namely self efficacy, work interest, and career guidance. Conclusions from
this research that the self efficacy, work interest, and career guidance affect the work readiness either simultaneously or partially
The suggestions are, based this research, students should improve their work readiness; improve students’sself efficacy, improve
students to understand about work interest: and teachers should improve career guidance.
Alamatkorespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung C6 Lantai1 FEUnnes
e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: kurnia.alfi@ymail.com
363
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
364
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
melalui perubahan tingkah laku yang dapat menghadapi masa depan karena usia mereka
membentuk kesiapan kerja. lebih cepat dan lebih jelas menghayati
Pemenuhan kebutuhan mendorong hubungan-hubungan, bekerja atas dasar rencana
munculnya minat seseorang, dimana minat dan inisiatif sendiri, lebih mantap dengan tugas-
tersebut merupakan unsur penting yang ikut tugas rutin yang lebih sederhana, lebih cepat
menentukan untuk menjalankan tugas atau mempelajari proses-proses mekanis, tidak
pekerjaan. Dalam bahasa sehari-hari dikenal menyukai tugas-tugas yang tidak dimengerti.
istilah “kesukaan” yang artinya lebih kurang Hal-hal tersebutlah yang mendorong
sama dengan minat. Kelancaran dan diperlukannya bimbingan karir yang
keberhasilan orang dalam menjalankan tugas berkesinambungan pada siswa.
makin besar peluangnya jika ada ketertarikan Kesiapan kerja pada usia produktif,
akan pekerjaan yang dilakukannya itu. Minat khususnya siswa SMK tidak hanya terbentuk
diartikan sebagai kehendak, keinginan atau dari ilmu pengetahuan, perlu adanya bimbingan
kesukaan yang bersifat pribadi dan berhubungan konseling untuk membentuk sikap yang siap
erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dalam memasuki dunia kerja. Bimbingan dan
dasar bagi prasangka, dan minat juga penting konseling timbul dari masalah pekerjaan atau
dalam mengambil keputusan. Minat dapat jabatan, yang kemudian berkembang menjadi
menyebabkan seseorang giat melakukan menuju bagian-bagian lain yaitu bimbingan karir. Oleh
ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat karena itu, untuk memperoleh pekerjaan yang
merupakan sumber motivasi yang mendorong sesuai dengan apa yang ada dalam diri individu
orang untuk melakukan apa yang mereka serta untuk membentuk sikap yang baik dalam
inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock memasuki dunia kerja, diperlukan bimbingan
dalam Munandir, 1996 : 144). yang sebaik-baiknya. Penyelenggaraan
Minat dalam bekerja akan menentukan bimbingan karir menghasilkan sinergi yang baik
seberapa jauh keikutsertaannya dalam suatu untuk membentuk kematangan rohani berupa
pekerjaan. Pilihan kerja merupakan fungsi tahap mental dan emosi yang baik pada diri siswa
perkembangan orang dan prosesnya berlangsung sebagai kesiapan dasar untuk bekerja. Suatu
dalam rangka penunaian kegiatan-kegiatan atau usaha yang tidak mudah untuk dapat
tugas-tugas yang dinamakan super tugas-tugas memahami hubungan diri dengan masa depan
perkembangan pekerjaan (Munandir, 1996:93). dalam menemukan potensi yang dapat
Orang yang berminat pada sesuatu, memberikan disumbangkan nantinya untuk memenuhi suatu
perhatikan kepadanya, mencarinya, pemenuhan kebutuhan melalui kegiatan bekerja.
mengarahkan dirinya kepadanya, atau berusaha SMK N 1 Kendal adalah salah satu SMK
mencapai atau memperoleh sesuatu yang di Kabupaten Kendal dengan rumpun bisnis
bernilai baginya. Seseorang akan bekerja dengan manajemen yang memiliki akreditasi yang baik,
senang hati dan penuh kegembiraan apabila sebagai SMK negeri favorit di Kendal,
yang dikerjakan itu memang sesuai dengan penerimaan calon peserta didikpun diseleksi
keadaan dirinya, kemampuannya, dan dengan ketat. Penerimaan calon peserta didik di
minatnya. SMK N 1 Kendal memiliki 2 jalur yaitu jalur
Minat yang dimiliki oleh siswa perlu PMDK dan jalur Reguler. Pada jalur
mendapat suatu bimbingan yang mengarahkan Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK),
mereka untuk membentuk pribadi yang seleksi dilakukan dengan tahap pembobotan
kompeten, yang siapmenjadi tenaga ahli yang nilai raport SMP kelas VII hingga IX semester
matang. Siswa memasuki suatu masa pencarian gasal, yang dilanjutkan dengan tes kesehatan
jadi diri sebagai persiapan untuk menjadi sosok dan tes wawancara. Pada jalur reguler juga
yang dewasa. Pada usia ini, siswa memiliki tahapan yang kompleks, hal ini
membutuhkan suatu bimbingan untuk ditunjukkan dengan adanya tahap pembobotan
menuntun mereka menjadi pribadi yang siap
365
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
nilai SKHUN Asli, tes tertulis, tes oleh calon peserta didik SMK N 1 Kendal.
kesehatan, dan tes wawancara yang wajib diikuti
Tabel 1. Persepsi Untuk Bekerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Kendal
Tahun Ajaran 2014/2015
No. Kriteria Siswa Persentase
1. Siap Bekerja 74 72,54
2. Belum Siap Bekerja 28 27,46
Jumlah 102 100
Sumber: Observasi Awal, tahun 2015
sikap professional dalam bidang keahlian yang
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang diminatinya; 3) membekali peserta didik dengan
diharapkan dapat tercapai. Adapun tujuan dari ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar
SMK N 1 Kendal adalah : 1) mempersiapkan mampu mengembangkan diri di kemudian hari
peserta didik agar menjadi manusia produktif, baik secara mandiri maupun melalui jenjang
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pendidikan yang lebih tinggi; 4) menyiapkan
yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat peserta didik untuk dapat mengisi dan atau
menengah,sesuai dengan kompetensi dan menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan
program keahlian pilihannya; 2) membekali perkembangan industri/ dunia kerja agar dapat
peserta didik agar mampu memilih karir, ulet meningkatkan taraf hidupnya, kesejahteraan
dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi umum dalam rangka Pembangunan Nasional.
dengan lingkungan kerja dan mengembangkan
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa indikasi yang menyebabkan tidak terserapnya
banyak lulusan SMK N 1 Kendal jurusan lulusan pada dunia kerja, yaitu ketidaksiapan
akuntansi yang menganggur, persentase lulusan siswa itu sendiri.
yang belum terserap dunia kerja menjadi
meningkat dalam 5 tahun. Tabel 2. Juga
menunjukkan bahwa tingkat persepsi kesiapan
siswa untuk bekerja sebesar 72,54% yang
diperoleh melalui angket observasi awal. Hal
tersebut menimbulkan kesenjangan antara .
harapan dan kenyataan, dimana terdapat suatu
366
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
Tabel 3. Data Penelusuran Pekerjaan Lulusan Siswa Sesuai Kompetensi Keahlian Akuntansi dan
Non Kompetensi Keahlian Akuntansi Tahun 2013/2014
No. Keterangan Bekerja
1 Sesuai dengan Kompetensi Keahlian Akuntansi 8 19,52%
2 Non Kompetensi Keahlian Akuntansi 33 80,48%
Jumlah 41 100%
Sumber : BKK SMK N 1 Kendal
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa karena banyak siswa tidak percaya diri dengan
terdapat banyak lulusan SMK N 1 Kendal yang kemampuan yang dimiliki yang mana sifat
ditunjukkan dengan 80,48% lulusan yang tersebut menghambat keinginan siswa untuk
bekerja tidak sesuai dengan program keahlian berprestasi, mencapai cita-cita atau bahkan
akuntansi yang mereka tempuh, persentase memperbaiki kualitas hidup di masa yang akan
tersebut diperoleh dari 38,1% lulusan yang datang. Sehingga, perlu adanya efikasi diri
bekerja. Penerimaan calon peserta didik yang dalam siswa sebagai modal untuk membentuk
ketat seharusnya menambah ekspektasi kematangan kondisi mental dan emosi pada diri
penyerapan lulusan SMK N 1 Kendal sesuai siswa.
dengan program keahlian yang mereka tempuh. Hasil lain dari observasi yang dilakukan
Akan tetapi, hanya sedikit dari lulusan SMK peneliti juga menunjukkan bahwa tingkat minat
yang bekerja setamat sekolah sesuai program siswa untuk bekerja di bidang akuntansi dalam
keahlian. Potensi SMK N 1 Kendal tersebut kondisi rendah, karena kecenderungan siswa
tampaknya belum terwujud dengan baik saat untuk mengikuti hal-hal yang membentuk
terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kesiapan kerja sendiri juga kurang. Hasil
lulusan SMK N 1 Kendal banyak yang wawancara dengan Wuryanti S.Pd., M.Pd.,
menganggur, diantaranya adalah kurangnya selaku Ketua Jurusan Akuntansi juga
kesiapan kerja dari lulusan SMK, belum adanya memperoleh hasil bahwa siswa cenderung
link and match antara Sekolah Menengah mengeluh saat diberikan tugas mengenai mata
Kejuruan dengan dunia kerja, tidak pelajaran produktif akuntansi oleh guru.
teridentifikasinya kebutuhan dunia kerja oleh Penelitian yang dilakukan oleh Romadhoni
SMK, dan lain sebagainya. (2010), diperoleh hasil bahwa minat kerja
Berdasarkan hasil wawancara yang memberikan pengaruh terhadap kesiapan kerja,
dilakukan peneliti dengan 2 orang guru mata saat siswa mempunyai ketertarikan untuk
pelajaran produktif akuntansi, diperoleh hasil bekerja, siswa mempunyai harapan yang tinggi
bahwa keadaan efikasi diri siswa kelas XI untuk diterima dalam pekerjaan. Rasa optimis
Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Kendal yang tinggi yang direalisasikan dalam
terbilang rendah, hal ini karena partisipasi siswa pengembangan potensi diri akan diikuti oleh
dalam pembelajaran cenderung kurang, hanya tingginya kesiapan kerja siswa.
beberapa siswa tertentu yang aktif berpartisipasi Faktor lain yang membentuk kesiapan
dimana hanya sekitar 6 sampai 10 siswa yang kerja adalah bimbingan karir. Bimbingan karir
aktif di setiap kelasnya, padahal jika dilihat dari mempunyai peranan yang sangat penting dalam
input penerimaan siswa, mereka mempunyai rangka membina kematangan siswa untuk
potensi yang baik. Berdasarkan penelitian yang berfikir mengenai orientasi masa depannya,
dilakukan oleh Noviana (2014) menunjukkan sehingga siswa dapat mengambil keputusan
terdapat pengaruh self efficacy terhadap kesiapan rencana karir mereka yang berkaitan dengan
kerja, karena dengan adanya self efficacy akan kesiapan kerja. Hasil wawancara peneliti
membentuk mental dan emosi siswa untuk terhadap guru BK diperoleh hasil, dimana
membentuk kesiapan kerja. Kurangnya efikasi respon siswa terhadap layanan bimbingan karir
diri akan menyebabkan semakin pesimis kurang. Respon yang kurang ini dikhawatirkan
orientasi masa depan terhadap kesiapan kerja oleh guru akan menghambat siswa dalam
367
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
memahami hal-hal yang berkenaan dengan kuesioner yang telah disusun kepada responden.
dunia kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Wawancara dilakukan peneliti dengan
Hirschi (2008) memberikan hasil bahwa upaya mewawancarai guru mata pelajaran akuntansi
peningkatan kesiapan kerja dilakukan dengan dan guru Bimbingan Konseling (BK) secara
pemahaman tentang keputusan karir yang langsung. Kuesioner yang disusun adalah jenis
diperoleh dengan adanya bimbingan karir. kuesioner tertutup dengan lima alternatif
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (SR),
METODE Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS) untuk mengukur variabel
Penelitian ini dilaksanakan di SMK N efikasi diri (X1), minat kerja (X2), bimbingan
1Kendal. Jenis penelitian ini merupakan karir (X3), dan kesiapan kerja (Y).
penelitian kuantitatif. Populasi yang diteliti Analisis data pada penelitian ini
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI dilakukan dengan melakukan uji normalitas, uji
Program Keahlian Akuntansi yang berjumlah asumsi klasik yang terdiri dari uji
66 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas
dengan metode sensus yang mengambil semua kemudian melakukan analisis regresi. Hipotesis
anggota populasi sebagai objek penelitian, alternatif yang diuji yaitu hipotesis pertama
sehingga populasi yang ada dalam penelitian ini menguji apakah efikasi diri, minat kerja, dan
akan diambil semuanya, sedangkan untuk uji bimbingan karir berpengaruh secara bersama-
coba instrumen diambil dari kelas XI AK2 yang sama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI
dianggap mempunyai karakteristik yang sama Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Kendal,
dalam hal input maupun proses dalam hipotesis kedua yaitu menguji apakah efikasi diri
pembelajaran. berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas
Variabel yang akan diukur dalam XI Program Keahlian Akuntansi SMK N 1
penelitian ini adalah efikasi diri (X1) dengan Kendal dan hipotesis ketiga yaitu meguji apakah
indikator pengalaman-pengalaman tentang minat kerja berpengaruh terhadap kesiapan kerja
penguasaan, pemodelan sosial, persuasi sosial, siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi
serta kondisi fisik dan emosi (Bandura dalam SMK N 1 Kendal serta hipotesis keempat yaitu
Jess dan Feist, 2008:416-418). Variabel minat bimbingan karir berpengaruh terhadap kesiapan
kerja (X2) dengan indikator senang dan kerja siswa kelas XI Program Keahlian
ketertarikan; perhatian; kemauan; konsentrasi; Akuntansi SMK N 1 Kendal.
dan kesadaran (Walgito, 2004:86). Variabel
bimbingan karir (X3) dengan indikator HASIL DAN PEMBAHASAN
pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai dari
masyarakat, pengenalan lingkungan, hambatan Analisis regresi dilakukan untuk menguji
dan cara mengatasi masalah, serta perencanaan hipotesis dengan melakukan uji statistik F dan
masa depan (Walgito, 2010:202). Variabel uji statistik t, uji koefisien determinasi simultan,
terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan dan uji koefisien determinasi parsial. Uji F pada
kerja (Y) dengan indikator kondisi fisik, mental, penelitian ini digunakan untuk mengetahui
dan emosional; dan kebutuhan-kebutuhan, pengaruh efikasi diri, minat kerja, dan
motif, dan tujuan (Slameto, 2010:113). bimbingan karir terhadap kesiapan kerja siswa
Data yang diperoleh pada penelitian ini kelas XI Program Keahlian SMK N 1 Kendal.
dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi Adapun hasil uji hipotesis secara simultan pada
obyek penelitian dan observasi terhadap penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 di bawah
responden yang diteliti serta membagikan ini
.
368
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
Apabila nilai Sig < 0,05 maka H0 ditolak efikasi diri, minat kerja, dan bimbingan karir
dan H1 diterima yang berarti semua variabel secara bersama-sama berpengaruh terhadap
bebas secara simultan dapat menjelaskan kesiapan kerja.
variabel terikat secara signifikan. Sebaliknya, Uji statistik t yang juga disebut uji parsial
apabila nilai Sig > 0,05 maka H0 diterima, ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur
berarti semua variabel bebas secara simultan secara parsial (individu) variabel independen
tidak mampu menjelaskan variabel terikat secara yaitu variabel efikasi diri, minat kerja, dan
signifikan (Ghozali, 2011: 98). bimbingan karir mempengaruhi variabel
Berdasarkan hasil uji simultan pada tabel dependen yaitu variabel kesiapan kerja. Uji t
4. di atas, maka untuk menguji hipotesis 1 (H1), pada penelitian ini dilakukan dengan melihat
telah diperoleh nilai F hitung sebesar 37,865 tingkat signifikansi yang tidak lebih dari 5% atau
dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai 0,05 dan melihat nilai t yang lebih dari 2 agar
signifikansi (sig) lebih kecil dari α(0,05), maka hipotesis alternatif diterima. Hasil uji t atau uji
hipotesis 1 (H1) diterima, yang berarti bahwa parsial dapat dilihat pada tabel 5. berikut ini.
369
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
berpengaruh terhadap kesiapan kerja jika nilai variabel efikasi diri meningkat 1
siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi satuan sedangkan nilai variabel lain tetap
SMK N 1 Kendal. maka akan mengakibatkan naiknya variabel
Hipotesis yang ketiga menyatakan bahwa kesiapan kerja sebesar 0,241.
bahwa bimbingan karir berpengaruh terhadap 3. Persamaan regresi menunjukkan bahwa
kesiapan kerja siswa kelas XI Program Keahlian nilai koefisisen regresi untuk variabel minat
Akuntansi SMK N 1 Kendal. Tabel 5. telah kerja (0,295) adalah positif. Hal ini berarti
menunjukkan pada model nilai t sebesar 2,571 jika nilai variabel minat kerja meningkat 1
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,013. Nilai t satuan sedangkan nilai variabel lain tetap
> 2 dan dengan tingkat signifikansi < 0,05. Hal maka akan mengakibatkan naiknya variabel
ini berarti hipotesis alternatif diterima dan dapat kesiapan kerja sebesar 0,295.
disimpulkan bahwa bimbingan karir 4. Persamaan regresi menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas nilai koefisisen regresi untuk variabel
XI Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 bimbingankarir (0,246) adalah positif. Hal
Kendal. ini berarti jika nilai variabel bimbingankarir
Berdasarkan tabel 5. dapat dilihat bahwa meningkat 1 satuan sedangkan nilai variabel
hasil estimasi regresi yang diperoleh koefisien lain tetap maka akan kesiapankerja sebesar
konstanta sebesar 2,971; koefisien variabel 0,246.
(efikasi diri) sebesar 0,241; koefisien variabel
(minat kerja) sebesar 0,295 dan koefisien Koefisien determinasi (R2) digunakan
variabel (bimbingan karir) sebesar 0,246. Jadi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
persamaan regresi berganda dalam penelitian ini model regresi dalam menerangkan variasi
yaitu sebagai berikut: variabel dependen (motivasi melanjutkan
Y = 2,971 + 0,241 + 0,295 + 0,246 + ε pendidikan ke perguruan). Nilai koefisien
Persamaan regresi tersebut dapat determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
diartikan bahwa: yang kecil menunjukkan kemampuan variabel
1. Konstanta 2,971 menunjukkan bahwa diluar independen dalam menjelaskan variabel
variabel efikasi diri, mina tkerja, dan dependen amat terbatas. Sedangakn nilai yang
bimbingan karir yang diteliti terdapat besar (mendekati 1) bermakna variabel
variabel lain yang mempengaruhi kesiapan independen memberikan hampir semua
kerja. informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
2. Persamaan regresi menunjukkan bahwa variasi variabel dependen. Hasil uji determinasi
nilai koefisisen regresi untuk variabel efikasi simultan pada penelitian ini ditunjukkan pada
diri (0,241) adalah positif. Hal ini berarti tabel 6. berikut.
b. Dependent Variable: KS
370
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
(kesiapan kerja). Uji determinasi parsial (r2) masing variabel ditampilkan pada tabel 7.
diperoleh dari hasil pangkat 2 nilai correlation berikut.
partial. Hasil uji determinasi partial masing-
371
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
siswa lebih berusaha untuk memperoleh Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kesiapan
keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal Kerja
untuk mempersiapkan diri memasuki dunia Hasil penelitian mengenai uji parsial pada
kerja. Pada variabel bimbingan karir akan tabel 5. menunjukkan bahwa nilai t pada model
membantu siswa memahami hal-hal yang perlu sebesar 2,410 dengan nilai signifikansi 0,019.
dipersiapkan memasuki dunia kerja. Kesiapan Hal ini berarti menunjukkan bahwa hipotesis
kerja pada siswa kelas XI Program Keahlian alternatif diterima yang menyatakan bahwa
Akuntansi SMK N 1 Kendal rata-rata masuk efikasi diri berpengaruh terhadap kesiapan kerja
pada kategori cukup untuk indikator . Hal ini siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi
menunjukkan secara umum bahwa kesiapan SMK N 1 Kendal.
kerja siswa kelas XI Program Keahlian Bandura dalam Komalasari (2011:148)
Akuntansi SMK N 1 Kendal mempunyai berpandangan bahwa teori kognitif sosial tidak
potensi untuk ditingkatkan lagi. Berdasarkan menggunakan reinforcement dengan menganggap
hasil analisis tambahan yang dilakukan oleh bahwa individu dapat belajar melakukan sesuatu
peneliti pada nilai mata pelajaran produktif hanya dengan mengamati dan mengulang apa
akuntansi, diperoleh hasil bahwa persentase yang dilihat. Manusia dapat berpikir dan
ketuntasan siswa sebesar 89,5%. Sehingga perlu mengatur tingkah lakunya sendiri, manusia dan
peningkatan agar siswa memperoleh lingkungan saling mempengaruhi dan fungsi
pemahaman mengenai akuntansi. kepribadian melibatkan interaksi satu orang
Pada penelitian ini faktor-faktor yang dengan orang lainnya. Efikasi diri didapatkan,
mempengaruhi kesiapan kerja diwakili oleh dikembangkan, atau diturunkan melalui
variabel efikasi diri, minat kerja, dan bimbingan beberapa kombinasi dari empat sumber, yaitu
karir. Akan tetapi, peningkatan kesiapan kerja pengalaman-pengalaman tentang penguasaan,
tersebut terkendala pada faktor efikasi diri dan pemodelan sosial, persuasi sosial, kondisi fisik
minat kerja siswa yang juga perlu ditingkatkan, dan emosi. Pengalaman-pengalaman tentang
dan bimbingan karir yang masih terbilang penguasaan terkait dengan performa atau kinerja
rendah. Sementara itu, bimbingan karir pada yang sudah dilakukan siswa dimasa lalu,
siswa yang tergolong rendah perlu mendapatkan pengalaman yang diperoleh siswa akan
perhatian, karena bimbingan karir akan membentuk pengetahuan yang membentuk
membantu siswa untuk memahami kemampuan mental siswa dalam menghadapi suatu hal
diri, nilai-nilai dari masyarakat, pengenalan sehingga siswa dapat menduga kesulitan
lingkungan, hambatan dan cara mengatasi ataupun hambatan sesuai dengan pengalaman
masalah serta perencanaan masa depan yang yang telah dilalui.Hasil ini juga selaras
diibutuhkan siswa dalam mempersiapkan diri denganpenelitian yang dilakukan oleh Utami
memasuki dunia kerja. (2013), dimana semakin besar self efficacy
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar pula kesiapan kerja.
kombinasi dari efikasi diri, minat kerja, dan Pemodelan sosial didapatkan siswa dari
bimbingan karir secara bersama-sama lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
memberikan dampak pada kesiapan kerja siswa. Pemodelan sosial diperoleh siswa dari orang lain
Dampak/pengaruh ini berarti kombinasi ketiga melalui pengamatan-pengamatan dan mengingat
variabel independen berbanding lurus dengan tingkah laku seseorang. Melalui permodelan
variabel dependen. Apabila ketiga variabel sosial siswa meniru tindakan yang dapat
independen secara simultan mengalami membantunya untuk memperoleh kesiapan kerja
kenaikan maka variabel dependen juga Pengamatan dan pemahaman yang baik dari
mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. kesuksesan seseorang akan mendorong siswa
untuktermotivasi dalam meningkatkan hal-hal
yang diperlukan untuk membentuk kesiapan
kerja.
372
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
Efikasi diri siswa juga diraih dari persuasi siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi
sosial, persuasi sosial muncul dari interaksi SMK N 1 Kendal.
siswa dengan lingkungan sekitar berupa Perhatian humanistik yang terutama
komunikasi yang dapat mempengaruhi tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap
pemikiran siswa ataupun keyakinan siswa individu dipengaruhi dan dibimbing oleh
mengenai dunia kerja yang akan dimasukinya. maksud-maksud pribadi. Setiap manusia
Persuasi sosial ini akan berpengaruh saat memiliki dorongan dari dalam (inner directed)
terjalin kedekatan secara personal, yakni saran untuk mengembangkan strategi yang membuat
mupun nasehat yang diperoleh dari orang lain. dirinya berfungsi penuh. Pada penelitian ini
Pemahaman mengenai dunia kerja akan variabel minat kerja dipayungi oleh teori
didapatkan oleh siswa setelah terjadi persuasi humanistik, karena minat kerja muncul dari
sosial ini, sehingga tindakan siswa akan dalam diri sebagai upaya untuk
mengarah pada hal-hal yang mendorong mengembangkan diri siswa. Hasil penelitian ini
tercapainya tujuan berupa kesiapan kerja. selaras dengan penelitian yang telah dilakukan
Kondisi fisik dan emosi juga digambarkan oleh Romadhoni (2010) bahwa minat
pada efikasi diri. Siswa yang memiliki efikasi kerjaberpengaruh terhadap kesiapan kerja.Hal
diri yang tinggi dapat mengatur emosinya dan yang senada juga diungkapkan oleh Dalyono
berinteraksi secara baik dengan lingkungan, hal (2007:56), menurutnyaminat yang besar
ini sangat dibutuhkan dalam memasuki dunia terhadap suatu hal merupakan modal yang
kerja karena dalam dunia kerja membutuhkan besar, artinya untuk mencapai/ memperoleh
kerja sama dan interaksi dengan orang lain. benda atau tujuan yang diminati itu.
Emosi yang muncul akan digambarkan melalui Menurut Yusuf (2005:51) minat
tindakan fisik seseorang dalam merespon seseorang akan menentukan seberapa jauh
lingkungan. Melalui emosi, siswa belajar untuk keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, makin
mengubah perilaku agar dapat menyesuaikan kuat minat dan perhatian seseorang, makin
diri dengan tuntutan lingkungan. peduli yang bersangkutan dalam pekerjaan itu.
Hipotesis pada penelitian ini tentang Penelitian yang dilakukan oleh Mu’ayati (2014)
adanya pengaruh antara efikasi diri dengan juga menyimpulkan bahwa semakin besar
kesiapan kerja selaras dengan pandangan tingkat minat kerja siswa akan semakin besar
Bandura dalam Jess & Feist (2010:54) yang pula kesiapan siswa untuk memasuki dunia
mengemukakan keyakinan manusia terhadap kerja.
efikasi diri akan mempengaruhi arah tindakan Minat kerja dari siswa ditunjukkan
yang akan dipilih untuk diupayakan. Efikasi diri dengan adanya rasa senang dan ketertarikan.
mempunyai pengaruh kausal yang kuat terhadap Rasa senang dan ketertarikan akan mendorong
tindakan manusia. Hasil penelitian ini juga siswa untuk mencapai keinginan dalam
senada dengan penelitian yang dilakukan oleh mempersiapkan diri memasuki dunia kerja
Utami (2013) bahwa semakin tinggi self efficacy melalui tindakan dan usaha yang dilakukan
maka akan semakin tinggi pula kesiapan siswa secara optimal untuk mengarahkan siswa pada
dalam menghadapi dunia kerja. tujuan bekerja.Perhatian dalam minat kerja akan
mendorong siswa untuk mencari informasi dan
Pengaruh Minat Kerja Terhadap Kesiapan memperhatikan informasi yang diperoleh secara
Kerja seksama agar dapat mempersiapkan diri untuk
Hasil penelitian mengenai uji parsial pada bekerja. Informasi yang diperoleh akan
tabel 5. menunjukkan bahwa nilai t pada model digunakan untuk mengembangkan diri sesuai
sebesar 4,498 dengan nilai signifikansi 0,000. prasyarat yang dibutuhkan untuk bekerja
Hal ini berarti menunjukkan bahwa hipotesis sehingga memudahkan siswa dalam bekerja di
alternatif diterima yang menyatakan bahwa masa depan setelah lulus sekolah.
minat kerja berpengaruh terhadap kesiapan kerja
373
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
Kemauan untuk bekerja ditunjukkan kepada para siswa dengan tujuan agar mereka
dengan adanya keinginan untuk berhasil melalui memperoleh pemahaman dunia kerja dan
pekerjaan yang ingin digeluti, salah satu cara akhirnya mereka mampu menentukan pilihan
yang dilakukan adalah dengan berusaha secara kerja dan menyusun perencanaan karir. Hal ini
sungguh-sungguh yang perlu dilakukan dengan juga selaras dengan penelitian yang dilakukan
konsentrasi yang tinggi melalui fokus untuk oleh Cardoso (2009) dimana kemampuan siswa
menyelesaikan tugas secara cermat, dan perencanaan karir akan membentuk mental
berusaha disiplin dalam menyelesaikan siswa untuk semakin siap memasuki dunia kerja.
pekerjaan. Hal lain yang perlu dilakukan untuk Bimbingan yang dimaksud adalah yang
meningkatkan minat adalah dengan berwatak pendidikan dan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran siswa untuk membantu siswa menyusun rencana karir dan
memahami kemampuan diri dan niat untuk menyiapkan diri untuk kehidupan kerja. Hal
memperbaiki kekuranga diri agar dapat yang diberikan dalam bimbingan karir berupa
menempatkan diri sesuai etika. orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan
Uraian diatas menggambarkan usaha memperoleh penghasilan untuk
pentingnya minat kerja dalam meningkatkan memenuhi kebutuhan hidup, sebagai wawasan
kesiapan kerja. Minat kerja dibutuhkan siswa mengembangkan karir di masa yang akan
sebagai pendorong yang berasal dari dalam diri datang.
siswa untuk meningkatkan prestasi baik Bimbingan karir membantu siswa agar
akademik maupun nonakademik yang dapat membuat suatu keputusan karir dalam
merupakan modal untuk mempersiapkan diri bekerja secara bijak dengan pemahaman yang
memasuki dunia kerja. Siswa yang mempunyai jelas mengenai diri mereka, bakat, kemampuan,
minat kerja yang tinggi akan berusaha untuk cita-cita, sumber, keterbatasan, dan penyebab
memperisapkan diri memasuki dunia kerja. semua itu; keputusan yang bijak dengan
Begitu juga sebaliknya siswa yang mempunyai pengetahuan tentang persyaratan dan kondisi
minat kerja yang rendah akan cenderung kurang untuk mencapai kesiapan kerja, keuntungan,
berminat untuk mempersiapkan diri memasuki dan kerugiannya, kompensasi, kesempatan, dan
dunia kerja. prospek dalam berbagai pekerjaan; pemikiran
masak-masak mengenai kemampuan, bakat,
Pengaruh Bimbingan Karir Terhadap Kesiapan cita-cita dengan persyaratan dunia kerja.
Kerja Berdasarkan hasil penelitian
Hasil penelitian mengenai uji parsial pada menunjukkan bahwa bimbingan karir
tabel 5. menunjukkan bahwa nilai t pada model berpengaruh terhadap kesiapan kerja. Dalam
sebesar 2,571 dengan nilai signifikansi 0,013. penelitian ini bimbingan karir berada pada
Hal ini berarti menunjukkan bahwa hipotesis kategori rendah. Sukardi (2008:14) menyatakan
alternatif diterima yang menyatakan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling di
bahwabimbingan karir berpengaruh kesiapan sekolah membantu siswa merencanakan dan
kerja siswa kelas XI Program Keahlian mengembangkan masa depan karir. Apabila
Akuntansi SMK N 1 Kendal. Pada penelitian ini intensitas bimbingan karir ditingkatkan maka
variabel bimbingan karir dipayungi oleh teori motivasi siswa untuk kesiapan kerja juga akan
humanistik, tujuan utama teori behavioristik meningkat.
diterapkan adalah untuk membantu siswa Beradasarkan wawancara yang telah
mengembangkan dirinya, yaitu membantu dilakukan peneliti dengan guru BK, bimbingan
masing-masing individu untuk mengenal diri karir adalah bimbingan yang diberikan kepada
mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan siswa yang dilakukan untuk mempersiapkan
membantunya dalam mewujudkan potensi- siswa dalam memasuki dunia kerja,
potensi yang ada pada diri mereka. Bimbingan berwirausaha, melanjutkan pendidikan ke
karir adalah kegiatan dan layanan bantuan perguruan tinggi sehingga siswa memiliki
374
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
375
Alfi Kurniawati/ Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Psikologi Terapan, Volume 01. No.1, Hal 39-51.
Semarang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Rifa’i, Ahmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem
Pendidikan. Semarang: UNNES Press. Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Romadhoni, Rizal Pallevi. 2010. Kontribusi Minat Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Kerja dan Kemampuan Akademis terhadap Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Kesiapan Kerja. Dalam Jurnal Pendidikan SMK N 1 Kendal. 2015.
Teknik Mesin, Volume 10, No.2, Hal.72-76. http://smkn1kendal.sch.id/v/2012/html/profil.php.
Semarang: Universitas Negeri Semarang. Profil SMK N 1 Kendal. (28 Januari 2015).
Utami, Yudi, Ganing, Dwi. 2013. Self Efficacy Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling ( Studi &
dengan Kesiapan Kerja Siswa Sekolah Karir). 2004. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Menengah Kejuruan. Dalam Jurnal Ilmiah Yusuf, Muri A. 2005. Kiat Sukses dalam Karier.
Padang: PT Ghalia Indonesia.
376