Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal

Reviewer : Siti Muanifah 014 dan Muhammad Mas’ud 030

Judul Pergeseran karir dan layanan karir di perguruan tinggi


Nama Muhammad Munadi, Ahmad Omar
Penulis
Nama Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Jurnal
Volume, 08 (1); 2021; 81 - 90
No, dan
Halaman
Tahun 2021
Link https://www.researchgate.net/publication/
Download 352056829_Career_shift_and_career_services_in_college

Latar Secara akademis, mahasiswa membutuhkan bimbingan untuk menyelesaikan


Belakang studinya, menghindari putus sekolah, dan masalah akademik lainnya (Araque et
Masalah al., 2009; Rimonda et al., 2020). Salah satu alasan utama siswa putus sekolah
adalah ketidaksiapan akademis untuk melanjutkan studi (Fowler, 2003). Secara
sosial, pengarahan perlu dilakukan agar mahasiswa dapat berkiprah di masyarakat
luas (Casanova et al., 2018). Dari sisi personal, mahasiswa dapat mengembangkan
diri untuk pendewasaan diri dalam proses belajar dan sesudahnya. Di sisi karir,
mahasiswa harus siap menghadapi persaingan karena banyaknya pesaing.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara standar kompetensi
Penelitian mandiri siswa dengan pengembangan karir, kecenderungan pergeseran karir, dan
hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan pengembangan karir siswa di
Perguruan Tinggi.
Metode Jenis penelitian dengan menggunakan studi dokumen tentang seluk beluk
Penelitian pengembangan karir di perguruan tinggi. Data tersebut berasal dari Pedoman
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Formal yang diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016, serta berasal dari publikasi terkait
pengembangan karir. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Subyek dan Subyek dan Obyek Penelitian adalah siswa SMA dan mahasasiswa.
Obyek
Penelitian
Hasil Bimbingan dan konseling adalah kebijakan, struktur organisasi, layanan, program,
Penelitian kegiatan, dan tenaga profesional pada jenjang pendidikan di bawah Perguruan
Tinggi. Bimbingan dan konseling erat kaitannya dengan penyiapan konselor pada
prodi konseling di bawah koordinasi Kemendikbud atau Kementerian Agama
(Munadi, 2020). Sehingga Perguruan Tinggi harus menyelenggarakan Bimbingan
dan Konseling sebagai penunjang bagi mahasiswa untuk mengembangkan
akademik, karir, sosial dan pribadinya.
semakin banyak siswa mempersiapkan diri, semakin dapat menghadapi dunia
kerja. Perencanaan karir untuk siswa baru dapat membantu mereka
mengidentifikasi diri mereka sendiri, mengurangi kebingungan, merumuskan
rencana pembelajaran yang tepat, meningkatkan kemampuan kerja, dan mengarah
ke masa depan(Jiang, 2019).
Etika spiritual mempengaruhi perkembangan kapitalisme di Eropa Utara, sebagian
besar mengembangkan kewirausahaan dan terlibat dalam perdagangan dan
akumulasi kekayaan untuk investasi (Weber & Kalberg, 2013). Tradisi atau
budaya Tionghoa (Konfusianisme dan Taoisme) menitikberatkan pada mengejar
posisi karir sebagai pejabat. Sudut pandang etika kerja Islami adalah untuk
memenuhi kebutuhan harga diri, kepuasan, realisasi, dan membantu diri sendiri
untuk mandiri (bin Salahudin et al., 2016). Banyak orang memilih untuk tetap
bekerja daripada menganggur untuk mandiri dan mampu memberikan kontribusi
bagi masyarakat.

Kelebihan  Penyajian data yang dicantumkan dengan diagram batang serta tabel
Penelitian memberikan penjelasan secara akurat untuk pembaca memahami jurnal ini.
 Adanya kesesuaian antara tujuan penulisan jurnal dengan hasil penelitian
yang di dapatkan.
Kekuranga 1. Jurnal ini Hanya mencontohkan ekstrakulikuler yang menjadi pendorong
n Penelitian terselenggaranya Bimbingan Konseling
2. Jurnal ini masih sulit dipahami karena kurangnya penjelasan mengenai data
yang dipeoleh
Diskusi / Jurnal ini betujuan untuk mengetahui hubungan antara standar kompetensi mandiri
Rekomenda siswa dengan dengan pengembangan karir, kecenderungan pergeseran karir dan
si hubungan antara kegiatan ekstrakulikuler dengan pengembangan karir siswa di
perguruan tinggi. Perguruan tinggi ini sebagai tempat untuk mempersiapkan
seseorang menuju tahap selanjutnya berkarir. Akan tetapi dalam tabel tiga
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan aspek antara standar kompetensi mandiri
SMA dengan perguruan tinggi. Tabel lima menunjukan bahwa lapangan kerja
formal mengalami penurunan dari tahun ke tahun, namun lapangan kerja informal
mengalami peningkatan. Calon ngarana membutuhkan pengarahan sesuai dengan
kemungkinan saat ini dan masa depan. Maka Bimbingan dan Konseling di
Perguruan Tinggi diperlukan untuk memperkuat mahasiswa dalam
mengembangkan karir. Pelayanan melalui penguatan kompetensi kemandirian
dapat mengasah hard skill dan soft skill. Penguatan keterampilan tersebut
dilakukan secara integratif dalam kegiatan. Integrasi ini dapat memudahkan
mahasiswa dalam menghadapi perubahan karir di tingkat lokal, nasional maupun
global.

Anda mungkin juga menyukai